Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi salah satu efek yang
sangat signifikan dalam perubahan kondisi bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun,
bagaimana dengan nasib bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat matahari menuju masa akhir
hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan menjadi
masa akhir kehidupan bumi. Perubahan iklim memiliki hubungan dengan perubahan curah hujan,
ketersediaan air permukaan, dan kualitas air yang dapat berpengaruh pada Water related disease.
Salah satu dampak revolusi industri yang telah terjadi dan masih terus berlanjut pada masa sekarang
dalam kehidupan dan peradaban manusia adalah dampaknya bagi lingkungan yang ada di sekitar
manusia itu sendiri. Ekspansi usaha yang dilakukan oleh para pelaku industri seperti pembangunan
pabrik-pabrik dan pembuatan produksi dengan kapasitas besar dengan mengesampingkan perhatian
terhadap dampaknya bagi lingkungan secara perlahan namun pasti telah mengakibatkan kelalaian
yang pada akhirnya akan merugikan lingkungan tempat tinggal manusia dan kehidupannya. Para ahli
lingkungan telah menemukan indikasi adanya dampak yang terbesar bagi lingkungan dan dunia secara
global akibat usaha perindustrian yang dilakukan dan telah berkembang pesat saat ini. Dampak negatif
ini adalah terjadinya pemanasan di dunia dan sering disebut sebagai Global Warming. Yang diantara
beberapa akibatnya adalah perubahan iklim yang terjadi di bumi sekarang ini. Menurut penelitian para
ahli dibidang ini, perubahan iklim yang kita alami sekarang ini sudah berlangsung sejak abad ke-19.
Cuaca sekarang sudah sangat sulit untuk diprediksi. Dulu dengan mudah bagi kita untuk menentukan
musim hujan yang biasanya terjadi pada bulan Oktober-Februari. Tapi untuk akhir-akhir ini yang kita -
alami adalah prediksi seperti itu sudah tidaklah tepat lagi. Apakah kita merasa bahwa udara sekarang
sudah sangat panas dan musim kemarau pun lebih terasa panjang? Tentunya kejadian seperti itu akan
menimbulkan dampak di berbagai bidang contohnya kesehatan. Apabila berbicara tentang perubahan
cuaca maka sangat erat hubungannya dengan global warming tentu saja karena yang kita ketahui
bahwa perubahan cuaca diakibatkan oleh global warming. Global warming atau pemanasan global
adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan Bumi dan laut akibat peningkatan jumlah emisi Gas
Rumah Kaca (GRK) di atmosfer.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan iklim?
2. Apa yang dimaksud dengan Global Warming?
3. Apa yang menjadi penyebab dari Global Warming?
4. Apa saja yang menjadi dampak dari Global Warming?
5. Apa saja yang menjadi fenomena dari Global Warming?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan iklim.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Global Warming.
3. Untuk mengetahui apa yang menjadi dampak dari Global Warming.
4. Untuk mengetahui apa yang menjadi fenomena dari Global Warming.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklim
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi di bumi atau
planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam klimatologi. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi
oleh letak geografis dan topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu
tempat di bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang lain.
Perbedaan iklim menghasilkan beberapa sistem klasifikasi iklim.Berdasarkan posisi relatif suatu tempat
di bumi terhadap garis khatulistiwa dikenal kawasan-kawasan dengan kemiripan iklim secara umum
akibat perbedaan dan pola perubahan suhu udara, yaitu kawasan tropika (23,5°LU-23,5°LS),
subtropika (23,5°LU-40°LU dan 23°LS-40°LS), sedang (40°LU-66,5°LU dan 40°LS-66,5°LS), dan kutub
(66,5°LU-90°LU dan 66,5°LS-90°LS). Iklim meliputi statistik suhu , kelembaban, tekanan udara, angin,
curah hujan, jumlah partikel atmosfer dan meteorologi pengukuran unsur di dalam wilayah tertentu
dalam waktu relatif lama. Iklim dapat dibandingkan dengan cuaca , yang merupakan kondisi sekarang
dari unsur-unsur dan variasi mereka selama masa pendek. Sebuah iklim daerah yang dihasilkan oleh
sistem iklim, yang memiliki lima komponen: atmosfer , hidrosfer , kriosfer , permukaan tanah, dan
biosfer. Iklim lokasi dipengaruhi oleh nya lintang , medan , dan ketinggian , serta dekat badan air dan
arus mereka. Iklim dapat diklasifikasikan sesuai dengan rata-rata dan kisaran khas variabel yang
berbeda, paling sering suhu dan curah hujan. Skema klasifikasi yang paling umum digunakan pada
awalnya dikembangkan oleh Wladimir Koppen . Iklim (dar iYunani KunoKlima,yang berartikemiringan)
umumnya didefinisikan sebagai cuaca rata-rata dalam jangka panjang. Periode rata-rata standar 30
tahun,tetapi periode lainnya dapat digunakan tergantung pada tujuan.Iklim juga mencakup statistik
lainnya dari rata-rata, seperti besaran sehari-hari atau tahun ke tahun variasi.Para Panel Antar
pemerintah tentang Perubahan Iklim(IPCC) daftar istilah definisi adalah: Iklim dalam arti sempit
biasanya didefinisikan sebagai "cuaca rata-rata," atau lebih ketat, sebagai deskripsi statistik dalam hal
mean dan variabilitas dalam jumlah yang relevan selama periode mulai dari bulan ke ribuan atau jutaan
tahun.Periode klasik adalah 30 tahun, seperti yang didefinisikan oleh Organisasi Meteorologi Dunia
(WMO).Jumlah ini yang paling sering permukaan variabel seperti suhu, curah hujan angin, dan.Iklim
dalam arti lebih luas adalah negara, termasuk deskripsi statistik, dari sistem iklim

B. Pengertian Global Warming


Pemanasan global atau pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfir,
laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan bumi telah meningkat 0,74 + 0,180C
(1,33 + 0,320F) selama ratusan tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa “Sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke
20". Faktor kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat
aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30
badan ilmiah dan akademik termasuk semua akademik sains nasional dari negara-negara G8. Akan
tetapi masih terbanyak beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
dikemukakan IPCC tersebut. Model iklim yang dijadikan acuan oleh Proyek IPCC meunjukan suhu
permukaan global akan meningkat 1,1 hingga 6,40C (2,0 – 11,50F) antara tahun 2020 dan 2140.
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengeani
emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang. Serta model-model sensitifitas iklim yang berbeda.
Walaupun sebagaian besar penelitian terfokus pada periode sehingga tahun 2000. Pemanasan dan
kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari 1000 tahun. Walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca tidak stabil ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkitakan akan menyebabkan perubahan-perubahan lain, seperti
naiknyapermukaan air laut, meningkatnya intensitas cuaca yang ekstrim serta perubahan jumlah dan
pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lainnya adalah terpengaruhnya hasil pertanian,
hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan.

C. Penyebab Global Warming


1. Penyebab Dari Rumah
a. Penggunaan Listrik yang Melebihi Batas Penggunan listrik yang wajar dan sesuai kebutuhan
merupakan prilaku manusia bijak. Semua orang menginginkan hal tersebut bisa di lakukan oleh
setiap individu. Tapi, ternyata untuk hemat dalam penggunaan listrik bukanlah pekerjaan yang
mudah bagi sebagian besar orang. Akibatnya, hal ini sebagai penyumbang pemanasan global
terjadi. Himbauan atau kampanye hemat listrik (save energy) sudah banyak di lakukan, tapi tetap
saja banyak rumah yang boros dalam pemakaian listrik.
b. Halaman Rumah Tanpa Pepohonan Tumbuhan hijau atau pepohonan bisa membuat udara
menjadi sejuk dan menetralkan suhu udara sehingga bisa di simpulkan bahwa pohon (tumbuhan)
bisa mengatasi suhu panas yang tinggi. Jika memang benar demikian, maka selayaknya setiap
rumah mau menanam pohon di pekarangan rumahnya. Tapi hal ini juga tidak dilakukan oleh
banyak rumah, apakah lagi rumah di perkotaan yang lebih memilih membangun gedung daripada
menanam pepohonan hijau. Kalau setiap pekarangan atau halaman rumah tidak ada pohon,
maka wajarlah yang namanya pemanasan global itu terjadi.
c. Rumah Kaca Salah satu dari banyaknya pemanasan global terjadi karena model rumah atau
gedung dengan konsep rumah kaca. Sehingga dari rumah kaca memantulkan cahaya ke udara,
bukan menyerap sinar matahari. Jika satu atau dua rumah saja maka tidak terlalu berdampak.
Namun yang terjadi bukan saja rumah, gedung -gedung pencakar langit pun memakai konsep
bangunan kaca. Jika yang terjadi demikian, maka pemanasan global adalah “prestasi” yang di
hasilkan dari banyak rumah dan gedung yang bermodelkan kaca. Atmosfer bumi terdiri atas
bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu
permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”.Disebut gas rumah
kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca
yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap
hangat. Dengan begitu, tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena
memiliki panas matahari yang cukup.
2. Penyebab Dari Lingkungan
a. Bahan Bakan Kendaraan Bahan bakan dari kendaran selain mengganggu bagi kesehatan
manusia, juga bisa memberikan bertambahnya pemasanasan global dari polusi udara yang di
hasilkan. Kita ketahui, jumlah kendaraan terus bertambah, tidak ada pengurangan. Pengguna
sepeda motor dari tahun ketahun terus meningkat penggunanya. Begitu juga dengan pengendara
mobil tidak mau kalah. Sementara sepeda motor dan mobil yang lama tidak di musnahkan atau
tetap di biarkan beredar.
b. Polusi asap dari industri Pabrik Dengan alasan membuka lapangan pekerjaan bagi rakyat
Indonesia, maka banyak pabrik industri yang tumbuh dan berkembang. Tidak lain dan tidak
bukan untuk mensejahterakan rakyat. Supaya bisa mendapatkan penghasilan dengan bekerja.

c. Pembakaran Hutan dan ilegal loging Apakah Anda tahun berapa hektar jumlah hutan Indonesia?
Dan sudah berapa berkurang akibat pembakaran hutan dan ilegal loging?Sumber mangatakan
bahwa sekitar 50 % pemanasan global disebabkan oleh CO2, dimana emisi CO2 disebabkan
oleh penggunaan bahan bakarfosil dan kerusakan/pembakaran hutan.Hutan banyak fungsi, di
samping bisa mencegah terjadinya banjir, hutan juga bisa mereduksi suhu panas bumi yang
cendrung meningkat.Tapi apa yang terjadi jika hutan sebagai warisan nenek moyang di bakar
dan di tebang (baca: di curi) oleh oknum yang tidak bertanggung jawab?
3. Penyebab Dari Alam
a. Usia Bumi Yang sudah tua Planet bumi yang sudah mencapai usia lebih 4,6 miliar tahun menjadi
penyebab juga. Artinya sudah sangat tua. Ibarat manusia saat sudah tua juga banyak penyakit
yang mudah menyerang. Begitu juga bumi. Penyakit yang diderita bumi hari ini adalah
pemanasan global dan hujan asam serta banyak lagi yang lain.
b. Bocornya Lapisan Ozon Sinar matahai yang memancar kebumi tidak langsung sampai kebumi,
karena ada laipsan ozon yang melakukan filter terlebih dahulu. Hal itu jika memang lapisan ozon
memang masih normal. Yang terjadi sekarang ini adalah lapisan ozon sudah menipis bahkan ada
yang bilang sudah bocor. Sebuah sumber mengatakan bahwa: “Berdasarkan pemantauan
menggunakan instrumen Total Ozone Mapping Spectrometer (TOMS) pada satelit Nimbus 7 dan
Meteor 3, kerusakan ini telah menimbulkan sebuah lubang yang dikenal sebagai lubang ozon di
kedua kutub bumi
4. Penyebab Dari Kebijakan Pemerintah
Pemerintah bisa mencegah atau minimal mengurangi terjadinya pemanasan global khususnya di
Indonesia pada kota-kota besar. Pemerintah mempunyai kekuatan yang bisa membuat regulasi–
regulasi. Tapi apa yang terjadi sekarang ini dengan program pemerintah dalam mengatasi masalah
pemanasan global ? Di bawah ini beberapa fakta yang terjadi :
a. Minimnya ruang terbuka hijau Upaya pemerintah di setiap daerah sangat minim untuk
membangun ruang terbuka hijau. Hal ini bisa di lihat dengan susah sekali kita menemukannya.
Walau sekarang ada beberapa kota seperti Bandung dan Surabaya yang sedang menggalakkan.
Maka hal itu bisa di jadikan contoh bagi kota-kota lain.
b. Jumlah kendaraan terus bertambah Hal ini sudah di bahas di atas, tapi ini hal ini harus mendapat
sikap dari pemerintah dengan mengeluarkan kebijakan dalam kendaraan bermotor. Misal dengan
keluarnya kendaraan terbaru, maka kendaraan tahun lama bisa di cabut atau di daur ulang atau
apalah. Yang penting jumlah kendaraan bermotor bisa berkurang, bukan malah bertambah. Yang
terjadi saat ini adalah jumlah kendaraan bermotor bertambah, namun tidak di barengi dengan
infrasrtuktur jalan, sehingga bukan hanya polusi udara yang berdampak kepada pemanasan
global terjadi, kemacetan pun selalu menghiasi jalan.

D. Dampak Global Warming


1. Mencairnya Es di Kutub
Pemanasan global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah Kutub Utara dan Kutub
Selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton per tahun. Volume es di Artik
pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya! Baru-baru ini
sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini. Pada tanggal 6 Maret 2008,
sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi (hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika
runtuh.
2. Meningkatnya Level Permukaan Laut
Mencairnya es di Kutub Utara dan Kutub Selatan berdampak langsung pada naiknya level permukaan
air laut. Para ahli memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair, level permukaan laut akan naik
sampai dengan 7 meter! Cukup untuk menenggelamkan seluruh pantai, pelabuhan, dan dataran
rendah di seluruh dunia..
3. Perubahan Iklim yang Makin Ekstrim
Pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi sehingga menyebabkan banjir di satu tempat,
tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan bermunculan dengan
kecenderungan makin lama makin kuat. Kamu tentu menyadari betapa panasnya suhu di sekitar kamu
belakangan ini. Kamu juga dapat melihat betapa tidak dapat diprediksinya kedatangan musim hujan
ataupun kemarau yang mengakibatkan kerugian bagi petani karena musim tanam yang seharusnya
dilakukan pada musim kemarau ternyata malah hujan. Kamu juga dapat mencermati kasus-kasus
badai ekstrim yang belum pernah melanda wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Tahun-tahun
belakangan ini kita makin sering dilanda badai-badai.
4. Gelombang Panas yang Makin Meningkat Pemanasan global mengakibatkan gelombang panas
menjadi makin sering terjadi dan makin kuat. Gelombang panas ini juga menyebabkan kekeringan
parah dan kegagalan panen merata. Melalui pengamatan dan dari apa yang kamu rasakan sehari-
harinya, kamu dapat juga merasakan betapa panasnya suhu di sekitar kita.
5. Habisnya Gletser sebagai Sumber Air Bersih Mencairnya gletser-gletser dunia mengancam
ketersediaan air bersih dan pada jangka panjang akan turut menyumbang peningkatan level air laut
dunia. Gletser-gletser dunia saat ini mencair hingga titik yang mengkhawatirkan. NASA mencatat
bahwa rentang tahun 1960 hingga 2005, jumlah gletser-gletser di berbagai belahan dunia yang hilang
tidak kurang dari 8.000 m3.
6. Hutan Amazon diprediksi Akan Berubah Menjadi Gurun Memiliki jutaan spesies dan cadangan
1/5 air bersih dunia, hutan Amazon merupakan hutan hujan tropis terbesar di dunia. Tetapi pemanasan
global dan penggundulan hutan membalikkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan merubah 30 -
60 persen hutan menjadi padang rumput kering. Proyeksi- proyeksi menunjukkan hutan ini bisa lenyap
menjelang tahun 2050.
7. Great Barrier Reef Lenyap Dalam 20 Tahun
Naiknya air laut akibat pemanasan global dalam 20 tahun akan menenggelamkan gugusan karang
ajaib ini. Charlie, mantan kepala peneliti di Australian Institute of Marine Science mengatakan pada The
Times: "Tidak ada harapan, Great Barrier akan lenyap 20 tahun lagi atau lebih. Sekali karbon dioksida (
CO2 ) menyentuh level seperti yang diprediksi antara tahun 2030 dan 2060, seluruh karang akan
lenyap. Hal ini didukung para peneliti karang dan juga semua organisasi terkait lainnya. Ini sudah kritis
dan beginilah kenyataanya."
8. Gurun Sahara Akan Menghijau
Para ilmuwan melihat tanda-tanda bahwa gurun Sahara dan wilayah di sekitarnya menghijau akibat
makin meningkatnya curah hujan. Hujan ini mampu merevitalisasi wilayah gersangnya sehingga
menarik komunitas petani. Kecenderungan menyusutnya gurun ini dijelaskan oleh model - model iklim,
yang memprediksi kembalinya ke kondisi yang merubah Sahara menjadi padang rumput subur seperti
sekitar 12 ribu tahun yang lalu.
9. Angin Topan Bertiup Lebih Dahsyat
Belum bisa dipastikan apakah Global Warming bertanggung jawab atas terjadinya badai Katrina. Tetapi
ada indikasi-indikasi bahwa Global Warming akan menciptakan badai-badai berkategori 5. Kekuatan
badai dimulai dari adanya air hangat dan model-model ramalan menunjukkan badai di masa depan
akan menjadi lebih dahsyat seiring dengan naiknya temperatur lautan. Global Warming juga membuat
badai-badai itu lebih destruktif dengan naiknya permukaan laut yang memicu banjir yang lebih besar di
wilayah pesisir.
10. Populasi Hewan-hewan Menyusut
Studi baru menyebutkan bahwa bahwa spesies-spesies hewan mengalami penyusutan rata-rata hingga
50 persen dari massa tubuhnya dalam 30 tahun terakhir. Penelitian awal terhadap domba menduga
bahwa musim dingin yang lebih pendek dan ringan membuat domba-domba itu tidak menambah berat
badannya untuk bertahan hidup pada tahun pertama hidupnya. Faktor seperti ini dapat juga
mempengaruhi populasi ikan. Para peneliti menyebutkan perubahan iklim ini bisa mengganggu rantai-
rantai makanan, dimana predator di puncak rantai makanan yang paling terpengaruhi karena
menyusutnya mangsa.
11. Diprediksi Kota London Tenggelam Pada Tahun 2100
Tidak hanya karang dan pulau - pulau landai yang terancam global warming. Faktanya sebuah
ancaman besar juga menghantui wilayah kota besar di wilayah pantai yang beresiko tenggelam di
bawah air akibat naiknya permukaan laut. Lusinan kota-kota dunia termasuk London dan New York
bisa saja lenyap tenggelam menjelang akhir abad ini, menurut penelitian yang menyebutkan global
warming akan mengakibatkan naiknya permukaan air laut lebih cepat dari yang diprediksi sebelumnya.
London termasuk kota besar yang beresiko tinggi seperti digambarkan dalam sebuah film tahun 2007
berjudul "Flood". Menurut para ahli kota ini akan tenggelam tidak sampai 100 tahun lagi.

12. Indonesia Kehilangan Ribuan Pulaunya


Akibat Global Warming, sedikitnya 2000 pulau kecil di kepulauan Indonesia mungkin akan hilang
sebelum yahun 2030 dan hal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain
yang merusak lingkungan. Indonesia hingga saat ini telah kehilangan sedikitnya 24 dari 17.500 pulau-
pulau di wilayahnya.
13. Global Warming Akan Memicu Teroris
Global Warming bisa menciptakan kondisi ketidakstabilan di negara - negara miskin, sehingga memicu
terjadinya migrasi dan menjadi tempat subur berkembangnya terorisme. Kondisi negara yang tidak
stabil akibat iklim yang keras dan tidak menentu menyebabkan banyak orang meninggalkan negaranya
dan karena tekanan beberapa di antaranya bisa melakukan tindak terorisme. Belum lagi masalah
akibat penolakan dari negara yang didatangi para imigran ini.
14. Pegunungan Alpen Mencair
Tahun - tahun belakangan ini terlihat pengurangan intensitas salju di wilayah-wilayah rendah,
menyusutnya volume glacier (sungai es), dan juga meningkatnya cairnya wilayah es beku. Hal ini
berdampak langsung pada aktivitas turisme di musim dingin. Diprediksi glacier-glacier itu akan hilang
antara tahun 2030 dan 2050. Itali dan Swiss telah memutuskan untuk menggambar ulang batas-batas
wilayah mereka akibat berkurangnya glacier-glacier di Alpine dan menyapu tanda batas-batas wilayah
dua negara itu.
15. Tenggelamnya Kepulauan Maldiva
Wilayah kepulauan rendah dan flat yang dikelilingi lautan diprediksi akan ditenggelamkan oleh lautan
yang mengelilinginya itu. Hal ini merupakan berita buruk bagi para penghuninya dan juga bagi dunia
pariwisata yang mengandalkan pantai - pantai berpasir putih dengan air hangatnya. Para peneliti
memberi waktu tidak lebih dari seratus tahun sebelum kepulauan ini bebar - benar lenyap ditelan
samudera.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian iklim Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu
lokasi di bumi atau planet lain.
2.`Pengertian global warning Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata
atmosfir, laut, dan daratan bumi
3.`Penyebab global warning
a. Penyebab Dari Rumah
1. Boros Listrik
2. Halaman Rumah tanpa pepohonan
3. Model Rumah Kaca
b. Penyebab dari Lingkungan
1. Bahan Bakan Kenderaan
2. Polusi asap dari industri Pabrik
3. Pembakaran Hutan dan ilegal loging
c. Penyebab Dari Alam
1. Usia Bumi Yang sudah tua
2. Bocornya lapisan ozon
d. Penyebab Dari Kebijakan Pemerintah
1. Minimnya ruang terbuka hijau
2. Jumlah kendaraan terus bertambah
4. Dampak global warnining
1. Mencairnya es di kutub
2. Meningkatnya level permukaan laut
3. Perubahan iklim yang makin ekstrim.
4. Gelombang panas yang makin meningkat
5. Habisnya gletser sebagai sumber air bersih
6. Hutan amazon diprediksi akan berubah menjadi gurun
7. Great barrier reef lenyap dalam 20 tahun
8. Gurun sahara akan menghijau
9. Angin topan bertiup lebih dahsyat
10. Populasi hewan-hewan Menyusut
11. Diprediksi kota London tenggelam ada tahun 2100
12. Indonesia kehilangan ribuan pulaunya
13. Global warming akan memicu teroris
14. Pegunungan alpen mencair
15. Tenggelamnya kepulauan maldiva

B. Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber–sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global. Diakses tanggal 24 Agustus 2016 Jam 19.05 WIB

http://akyura-kun.blogspot.com/2010/10/makalah-global-warming.html. Diakses tanggal 24 Agustus


2016 Jam 19.01 WIB

Tukidi.2004.Meteorologi dan Klimatologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Team


SOS.2011.Pemanasan Global. Surabaya:Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai