Anda di halaman 1dari 3

SOP ATRESIA ANI

No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl Terbit :
lllllllllll Halaman1/2 :

UPTD
PUSKESMAS
RAWAT INAP ISKANDAR,SKM
PULAU BERINGIN NIP.197908072006041023

1. PENGERTIAN Atresia Ani adalah kelainan kongenital yang dikenal sebagai anus
imperforate meliputi anus, rectum atau keduanya (Betz. Ed 3 tahun
2002) atau tidak terjadinya perforasi membran yang memisahkan
bagian entoderm mengakibatkan pembentukan lubang anus yang
tidak sempurna. Anus tampak rata atau sedikit cekung ke dalam
atau kadang berbentuk anus namun tidak berhubungan langsung
dengan rectum. Menurut Pena:

- Atresia ani dengan fistula


- Atresia ani tanpa fistula:
- Atresia ani letak tinggi
- Atresia ani letak rendah

Pemeriksaan yang dapat mendukung diagnosa


Pemeriksaan radiologis: knee-chest position (invertogram),
Ultrasound abdomen , CT Scan, Pyelografi intra vena,
Pemeriksaan fisik rectum, Rontgenogram abdomen dan pelvis
Penatalaksanaan Medis

- Kolostomi
- PSARP
- PSARVUP
- Mini PSARP
- Businasi
- Penutupan stoma

TUJUAN Untuk memberikan pelayanan yang efektif dengan morbiditas yang


rendah dan masa rawat yang relative singkat

KEBIJAKAN Teknis operasi disesuaikan dengan tindakan yang dilakukan


- Pasien mendaftar dibagian pendaftaran dan akan diberikan
PROSEDUR
untuk pasien yang sesuai dengan dokter yang diinginkan,
- Pemeriksaan oleh dokter adalah sesuai dengan nomor urut
mulai dari :
- Anamnes
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan penunjang
- Pasien akan diberikan surat pengantar untuk pemeriksaan:
- Laboratorium
- Radiologi: Abdomen AP Lateral, knee chest position
(invertogram)
- Pemeriksaan penunjang lain sesuai dengan kebutuhan
- Untuk kasus atresia ani ,pasien diminta melengkapi
pemeriksaan yang diminta.Pasien kemudian dikonsulkan ke
dokter penyakit anak ,anestesi dan spesialis lain sesui
kebutuhan untuk tolerasi tindakan
- Setelah melengkapi pemeriksaan yang diminta untuk
diputuskan jenis tindakan yang akan dilakukan. Bila ada
indikasi untuk dilakukan tindakan akan dikonsulkan ke dokter
anak dan anestesi sesuai kebutuhan untuk toleransi tindakan.
- Setelah toleransi untuk tindakan dianggap cukup,akan
ditentukan jadwal tindakan sesuai kesepakatan dengan dokter.
Dokter akan membuat surat perintah rawat sesuai dengan
ruangan yang diinginkan oleh pasien.
- Pasien sudah harus datang 30 menit sebelum tindakan dan
menyelesaikan administrasi keuangan sebelum dilakukan
tindakan.
- Tindakan anestesi akan dilakukan oleh dokter anestesi sesuai
jadwal dan persiapan tindakan dilakukan oleh perawat atas
intruksi dokter dan tindakan dilakukan oleh dokter bedah.
- Pasca tindakan pasien kembali ke ruangan. Perawatan selama
diruangan menjadi tanggung jawab dokter bedah dan
dipulangkan apabila keadaan pasien dianggap memungkinkan.
- Pasien diharuskan control sesuai dengan intruksi dokter
 Surat rujukan
Dokumen terkait
 Rekam medis
 Hasil pemeriksaan
 Departeman Radiologi
Unit terkait
 Departeman Patologi Klinik
 Ruang rawat terkait

Anda mungkin juga menyukai