Anda di halaman 1dari 4

PELAYANAN ANASTESI DAN SEDASI MODERAT DAN

DALAM PADA DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


No.01/ PAB/SK/DIR/IV/2018

Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit
STANDAR 16 April 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL
(dr. Roro Jenny, S.MARS)
Direktur
1. Pelayanan anastesi adalah pelayanan intensif yang diberikan di
PENGERTIAN rumah sakit untuk tindakan pembiusan terhadap pasien.
2. Sedasi adalah Suatu tindakan untuk mengkoordinasikan tingkat
kesadaran terhadap suatu stimulus sentuhan
1. Tatalaksana nyeri akut dan kronis.
TUJUAN 2. Mengurangi ketidaknyamanan serta kecemasan yang dialami
oleh pasien ketika dilakukan tindakan medis yang menimbulkan
nyeri.
3. Perawatan pasien dengan sakit berat / kritis.
4. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien
1. SK No. /SK/RSIA-AM/ /2018 tentang pelayanan anastesi
KEBIJAKAN
dan sedasi di RSIA Artha Mahinrus
1. Perawat jaga atau perawat ruangan menelpon anastesi.
2. Instruksi dan persiapan anastesi.
3. Layanan anestesi dan sedasi dilakukan di kamar bedah dan luar
PROSEDUR
ruang NICU, ruang ICU, VK, ruang rawat inap, dan rawat jalan,
sesuai yang dibutuhkan.
4. Rencana anestesi dibuat oleh anestesiologis, didiskusikan
dengan pasien, kemudian mendapat persetujuan pasien.
Kesemuanya ini harus dicatat di rekam medis pasien.
5. Pra Sedasi
1) Tinjau ulang rekam medis, meliputi;
a. Identitas pasien
b. Identifikasi prosedur yang akan dilakukan
c. Verifikasi status masuk pasien (rawat jalan, rawat inap,
NICU, ICU).
d. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan tindakan
yang akan dilakukan.
e. Riwayat anastesi yang akan dilakukan serta evaluasi efek
samping yang pernah ada.
f. Riwayat abnormalitas organ utama.
g. Riwayat obat yang dikonsumsi saat ini serta
kemungkinan alergi yang akan terjadi.
h. Asupan makanan yang terakhir.
2) Lakukan pemeriksaan fisik
a. Periksa tanda-tanda vital
b. Evaluasi jalan nafas
c. Periksa auskultasi jantung dan paru
d. Pemeriksaan penunjang (foto rontgen, pemeriksaan
laboratorium, EKG).
e. Laporkan temuan klinis yang mungkin terjadi pada
pemeriksaan yang telah dilakukan.
f. Susun rencana tindakan medis dan anastesi.
g. Lakukan pemberian premedikasi serta antibiotik
profilaksis.
h. Berikan dukungan psikologis terhadap pasien dan
keluarga.
6. Intra Sedasi
a. Pastikan konsentrasi oksigen yang adekuat
b. Pastikan jalur intravena yang bagus
c. Berikan obat sedasi melalui akses intravena dan evaluasi
akses intravena agar tetap adekuat.
d. Periksa tingkat kesadaran pasien (dinilai respon terhadap
stimulus)
e. Periksa ventilasi paru-paru ( periksa pergerakan dinding paru,
pastikan posisi yang mantap untuk kasus yang menggunakan
ETT)
7. Persiapan Pasien
a. Dokter anestesi memperkenalkan diri kepada pasien.
b. Penjelasan rencana dan resiko komplikasi tindakan sedasi
moderat dan dalam
c. Inform consent
d. Puasa
e. Pemeriksaan pra anestesi
f. Kelengkapan pemeriksaan penunjang dan dipercaya oleh
rumah sakit.
8. Persiapan Alat
a. Bag and mask
b. Monitor hemodinamik
c. Oksigen
d. Guedel sesuai ukuran
e. Sarung tangan, plester, spuit sesuai kebutuhan, gunting,
bengkok, dan jelly
f. Alat suction
8. Persiapan obat dan medical supplay :
a. Cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan
1) Infus set atau blood set
2) Ringger Lactat, Ringger Asetat / Asering
b. Obat induksi intravena
1) Propofol 1 %
2) Midazolam 1 mg/cc
3) Ketamin 10 mg/cc
4) Valium 10 mg
c. Obat emergency
1) Sulfas atropin
2) Lidocain
3) Epedrin
d. Obat-obat narkotik.
1) Pethidin
9. Prosedur tindakan
a. Cuci tangan sebelum tindakan
b. Pra Sedasi
1) Meninjau ulang rekam medis pasien
2) Anamnesa pasien
a) Identitas pasien
b) Identifikasi prosedur yang akan dilakukan
c) Verifikasi status masuk pasien (IRJ, IRI, One Day Care)
d) Riwayat penyakit yang relevan
e) Abnormalitas sistem organ utama
f) Riwayat anestesi / sedasi sebelumnya dan samping yang
pernah dialami
g) Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
h) Riwayat alergi
i) Riwayat merokok, alkohol, penyalahgunaan obatobatan
j) Asupan makan minum terakhir
3) Lakukan pemeriksaan fisik berfokus
a) Tanda-tanda vital.
b) Evaluasi jalan nafas.
c) Auskultasi jalan nafas.
4) Lakukan evaluasi hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi
dan EKG.
a) Catat di rekam medis pasien tentang temuan klinik sebelum
anestesi / sedasi.
b) Konsultasi medis jika memungkinkan.
c) Tanda tangani surat persetujuan tindakan (inform consent).
d) Berikan premedikasi dan antibiotik.
c. Intra Sedasi :
a) Pemasangan IV line (bila belum terpasang)
b) Pemasangan alat monitor minimal 4 parameter
(EKG,SATURASI, RR)
c) Pemberian obat-obatan sedasi
d) Pemantauan pasien berupa :
1)Tingkat kesadaran pasien (respon menjawab)
2) nenunjukkan bahwa pasien bernafas, bila respon berupa
reflek menarik diri menunjukkan pasien dalam keadaan
sedasi dalam.
3)Oksigenasi (memastikan konsentrasi oksigen yang
adekuat selama proses sedasi digunakan oksimetri
denyut / pulse oksimetri)
4) Ventilasi paru (observasi , auskultasi)
d. Cuci tangan setelah tindakan
10. Pemulangan pasien merupakan tanggung jawab dokter
11. Pasien yang tidak hanya menjalani anestesi lokal harus
didampingi oleh orang dewasa saat pemulangan pasien.
12. Instruksi pasca-operasi dan pemantauan selanjutnya harus
dicatat dalam rekam medis
13. Memiliki rekam medis yang akurat dan terpercaya.
1. Ruang bedah
UNIT TERKAIT 2. Ruang NICU
3. Ruang ICU
4. Ruang VK
5. Ruang Rawat Inap
6. Ruang Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai