Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN REAGENSIA

No. Dokumen SOP/UKP/LAB/11


9/2016
No. Revisi 01
SOP
Tanggal Terbit 08/09/2016
Halaman 1- 3
PUSKESMAS TTD
Agus Sumedy,SKM
SIMEULUE CUT Nip. 19700802 199403 1 003

1. Pengertian Pengelolaan reagen adalah proses yang memberikan pengawasan pada


hal yang terlibat dengan reagen, meliputi pembuatan laporan
penerimaan dan penggunaan reagen, Alat Medis Pakai Habis
(AMPH), Bahan Medis Pakai Habis(BMPH), penyimpanan dan
distribusi reagen, pelabelan reagen
2. Tujuan Sebagai acuan di unit terkait
3. Kebijakan SK Kepala puskesmas No:445/77/SK/PKM Simcut/2016 tentang jenis
reagen asesial tidak tersedia dan bahan lain yang harus tersedia di
puskesmas simeulue cut
4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat)
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang
Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik
c. Pedoman Praktik Laboratorium Yang Benar, Depkes RI Tahun
2008
5. Prosedur I. Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan reagen,
AMPH, BMPH
1. Petugas laboratorium membuat Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Reagen (LP-LPLAB).
2. Petugas laboratorium meminta tandatangan Kepala
Puskesmas pada LP-LPLAB.
3. Petugas laboratorium melaporkan LP-LPLAB ke UPT
FarmasidanAlkesDinas Kesehatan.
II. Penyimpanan reagen
1. Petugas laboratorium menerima reagen dan UPT Farmasi dan
Alkes Dinas Kesehatan dan dan Unit Farmasi puskesmas.
2. Petugas laboratorium memperhatikan tanggal kadaluarsa
dan suhu penyimpanan, kemudian menyimpan reagen pada
suhu ruangan atau suhu dingin (2-8°C) atau hams beku,
disesuaikan dengan ketentuan yang tertera pada wadah reagen.
3. Petugas laboratorium menyimpan larutan berwarna dalam botol
kaca berwarna coklat/gelap, kemudian menyimpan dalam lemari
supaya tidak kena cahaya matahari langsung.4.
4. Petugas laboratorium menyimpan reagen atau larutan yang tidak
mengalami reaksi fotokimia dalam botol plastik putih.
5. Petugas laboratorium meletakkan bahan-bahan berbahaya di
bagian bawah atau di lantai dengan label tanda bahaya.
6. Petugas laboratorium menutup botol reagen selama
penyimpanan.
III. Distribusi reagensia
1-3
1. Petugas laboratorium membuat daftar reagen yang diterima dan
UPT Farmasi dan Alkes Dinas Kesehatan dan dan Unit Farmasi
puskesmas sesuai tanggal penerimaannya.
2. Petugas laboratorium menggunakan kaidah pertama masuk-
pertama keluar (FIFO-first in-first out), yaitu reagen yang
lebih dahulu masuk persediaan hams digunakan terlebih
dahulu.
3. Petugas laboratorium menggunakan kaidah masa kadaluarsa
pendek dipakai dahulu (FEFO-first expired-first out).
IV. Pelabelan reagensia
1. Petugas laboratorium memeriksa semua label reagen apakah
label sudah memuat identitas reagen.
2. Petugas laboratorium memberi label pada reagen buatan sendiri
yang berisi nama reagen, tanggal pembuatan, expired date
V. Menentukan buffer stock
1. Petugas laboratorium menentukan reagen yang memerlukan
buffer stock
2. Petugas laboratorium mengambil data variasi permintaan
reagen dalam
3. Petugas laboratorium mencatat permintaan tertinggi, kemudian
mengurangi dengan rata-rata permintaan per hari, didapat hasil
buffer stock reagen.
4. Petugas laboratorium menempatkan buffer stock reagen di
tempat terpis
5. Petugas laboratorium mencatat pengisian dan pengambilan
buffer stoc

6. Bagan Alir
Pembuatan laporan penerimaan dan penggunaan
reagen, AMPH, BMPH

Penyimpanan reagen

Distribusi reagensia

Pelabelan reagensia

Menentukan buffer stock

2-3
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. Dokumen
terkait
10. Rekam
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan

3-3
4-3

Anda mungkin juga menyukai