Anda di halaman 1dari 2

SOAL NCS

1. Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan
dengan riwayat plasenta privia. Manakah resiko yang muncul terkait
plasenta privia yang perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana
keperawatan dan mempersiapkan melakukan pengawasan pada klien?
A. Infeksi
B. Perdarahan
C. Hipertensi Kronis
D. Disseminated intravascular coagulation (kelainan pembekuan darah
intravena)
E. Gagal ginjal akut

2. Seorang anak mengalami kekurangan cairan. Data apakah yang ditemukan


perawat saat pengkajian dan memutuskan bahwa kondisi anak menglami
peningkatan serta kekurangan cairan teratasi ?
A. Anak tidak mengeluarkan air mata
B. Berat jenis urine 1.030
C. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
E. Anak lemah

3. Perawat melakukan perawatan pada klien hari pertama postpartum. Klien


seperti apa yang membutuhkan tindakan keperawatan lanjutan?
A. Klien yang mengalmi nyeri sedang postpartum
B. Klien yang mempunyai rerata nadi 60x/i
C. Klien yang mengeluarkan kolostrum dari kedua payudara
D. Klien dengan lokia yang masih merah dan berbau menyengat
E. Suhu tubuh klien di atas 37,5o C

4. Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak


dengan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain yang harus perawat lakukan ?
A. Membatasi cairan dalam 8 jam
B. Menyeka anak dengan air dingin
C. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
E. Observasi suhu setiap 30 menit
Kunci Jawaban

1. Jawaban : B
Rasional: Pada plasenta privia, plasenta terletak pada segmen bawah
uterus. Segmen bawah uterus tidak mempunyai struktur otot yang sama
seperti kepunyaan uterus, dan bagian ini lebih rentan terjadi perdatahan.
Pilihan A, C, D dan E bukan resiko spesifik yang terkait dengan plasenta
privia

2. Jawaban : D
Rasional: Indikator bahwa kekurangan volume cairan teratasi adalah
Capilarry refill time (CRT) kurang dari dua detik, berat jenis urin antara
1,002 sampai 1,025, pengeluaran urine sekurangkurangnya 1 mL/kg/jam
dan anak dapat mengeluarkan air mata. CRT kurang dari dua detik adalah
satu-satunya indikator bahwa kondisi anak mengalami peningkatan.
Pengeluaran urin kurang dari 1 mL/kg.jam, berat jenis urine 1,030 dan
anak tidak mengeluarkan air mata mengindikasikan bahwa kekurangan
volume cairan belum membaik. Kondisi lemah merupakan indikasi lain
daria adanya kekurangan cairan.

3. Jawaban : D
Rasional: Lokia,pengeluaran pervaginaan yang muncul setelah melahirkan,
berwarna merah pada hari ke-1 sampai ke-3 dan secara bertahap menurun
jumlahnya. Lokia yang normal mempunyai bau yang khas seprti darah
menstruasi. Bau yang menyengat atau lokia purulen biasanya
mengindikasikan adanya infeksi, dan penemuan ini bukan hal yang
normal. Pilihan lain merupakan pilihan normal pada klien dalam hari
pertama post partum.

4. Jawaban : D
Rasional: Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus
dilepas. Anak dapat seakan dengan air suam-suam kuku, namun bukan
air dungin, karena air dingin dapat menyebabkan menggigil, sehingga
meningkatkan kebutuhan metabolisme yang telah terjadi karena demam.
Aspirin tidak diberikan pada anak dengan demam karena beresiko timbul
sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkat untuk mencegah dehidrasi,
sehingga asupan cairan peroral tidak boleh dibatasi. Memeriksa suhu anak
dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek pengobatan maka
disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian ibuprofen.

Anda mungkin juga menyukai