Anda di halaman 1dari 3

PUSKESMAS REMAJA

KOTA SAMARINDA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMANTAUAN EPIDEMIOLOGI
No. I / PROG. P2P / B1 - SPO - 01 / 2017

Status Dokumen :  Master  Salinan No.


Nomor Revisi : 00
Mulai Berlaku : 01 Maret 2017
Jumlah Halaman : 3 ( Tiga )

Dibuat oleh :

Nama Plorensia Tuet A.Md, Kep


Jabatan Koordinator Program P2P

Diperiksa oleh : Disahkan oleh :

Nama drg. Siti Fathonah Nama dr. Helsis Simbolon


Jabatan Ketua Tim Mutu Jabatan Kepala Puskesmas

Isi dokumen ini sepenuhnya merupakan rahasia Puskesmas Remaja dan tidak boleh
diperbanyak, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain tanpa ijin tertulis dari
Kepala Puskesmas Remaja

Puskesmas Remaja
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMANTAUAN EPIDEMIOLOGI
No. Dok.: I / PROG. P2P / B1 - SPO - 01 / 2017
PUSKESMAS REMAJA
KOTA SAMARINDA No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : 01 Maret 2017 Halaman 2 dari 3 dr. Helsis Simbolon

1. Pengertian Pemantauan Epidemiologi kasus penyakit tertentu ialah kegiatan tidak


lanjut penemuan kasus penyakit berupa kunjungan rumah kasus dan rumah
sekitarnya dalam radius 100 meter atau 20 rumah serta di sekolah jika
kasus DBD adalah anak sekolah.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelaksanaan kegiatan
penyelidikan epidemiologi
3. Kebijakan SK
4. Referensi DEPKES DAN Kesejahteraan Sosial RI Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan 2004 tentang tata laksana demam berdarah.

5. Alat dan 1. Form Penyelidikan Epidemiologi


Bahan 2. Pulpe
3. Senter
4. Bubuk Larvasida
5. Timbangan BB
6. Pengukur tinggi badan
6. Prosedur 1. Setelah menemukan/menerima laporan adanya penderita penyakit
tertentu, petugas Puskesmas/Koordinator Program segera mencatat
dalam Buku Catatan Harian.

2. Petugas menyiapkan peralatan survei seperti senter, formulir PE, dan


surat tugas.

3. Petugas memberitahukan kepada Lurah/Kades dan Ketua RW/RT


setempat bahwa di wilayahnya ada tersangka/penderita penyakit
tertentu dan akan dilaksanakan PE.

4. Pelaksanaan PE sebagai berikut :


a. Petugas Puskesmas memperkenalkan diri dan selanjutnya
melakukan wawancara dengan keluarga,),.
b. Petugas meneliti dan memeriksa lagi apakah ada masyarakat
disekitar rumahnya yang menderita gejala yang sama,
1) Pada kasus penyakit DBD, PE dilakukan dalam radius 100
meter dari lokasi tempat tinggal penderita dan petugas
melakukan pemeriksaan jentik
2) Pada kasus penyakit campak dilakukan dengan wawancara
3) Pada kasus gizi kurang dilakukan wawancara dan
pemeriksaan kesehatan
c. Kegiatan Hasil pemeriksaan penyelidikan epidemiologi dicatat dalam
formulir PE .
d. Petugas segera melaporkan hasil PE kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kota Samarinda dan untuk tindak lanjut lapangan dikoordinasikan
dengan Lurah/RT setempat .

Puskesma Remaja
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)

PEMANTAUAN EPIDEMIOLOGI
No. Dok.: I / PROG. P2P / B1 - SPO - 01 / 2017
PUSKESMAS REMAJA
KOTA SAMARINDA No. Revisi : 00 Mulai Berlaku : 01 Maret 2017 Halaman 3 dari 3 dr. Helsis Simbolon

7. Unit terkait 1. Unit P2P


2. Kelurahan
3. RT

8. Dokumen 1. Format FE
Terkait 2. Lembar visum

9. Catatan
Revisi

Puskesma Remaja

Anda mungkin juga menyukai