LP Hipertensi Lansia
LP Hipertensi Lansia
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah
Mansjoer, 2001).
diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. (Brunner dan
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang abnormal dan diukur paling
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda (Elizabeth J. Corwin, 484; 2009).
Treatment of High Blood pressure, dalam buku Brunner dan suddarth (896, 2002),
yaitu :
2.1.2 Etiologi
yaitu:
2. Hipertensi Sekunder.
penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil, gangguan endokrin dan lain-lain. Namun
(1) Genetik
Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport Na.
(2) Obesitas
darah meningkat.
(3) Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta
(4) Usia
3
Hipertensi pada yang kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain telah
diteliti, tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, dan kehidupan atau pekerjaan
yang penuh stres agaknya berhubungan dengan insidens hipertensi yang lebih
tinggi.
2.1.3 Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jarak saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
vasokonstriktor.
tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pada saat
yang kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriksi striktor kuat,
yang pada gilirannya merangsang sekresi aldesteron oleh korteks adenal. Hormon
ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan
Perubahan struktur
Kurangnya Informasi
HIPERTENSI
8
9
1.3.2.1 Sakit kepala saat terjaga kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
1.3.2.3 Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susuna saraf pusat.
1.3.2.4 Nokturia yang disebabkan peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi
glomerulus.
2.1.5 Komplikasi
1.3.2.1 Stroke
1.3.2.4 Kejang
10
1.3.2.2 Tes lebih spesifik bila terdapat kecurigaan yang lebih besar, aortogram
pembesaran jantung.
latihan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus dilakukan pada setiap
penatalaksanaan:
(1) Diet
(2) Aktivitas.
2. Penatalaksanaan Farmakologis.
(2) Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
(7) Golongan obat - obatan yang diberikan pada klien dengan hipertensi
2.2.1 Pengkajian
adalah
1. Aktivitas istirahat
2. Sirkulasi
3. Integritas ego
pola bicara.
4. Makanan/Cairan
Gejala : Makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
5. Neurosensori
- Gangguan penglihatan
Tanda : - Status mental perubahan keterjagaan orientasi, pola isi bicara, efek,
6. Nyeri/Ketidaknyamanan
7. Pernapasan
- Sianosis
8. Keamanan
- Hipotesia pastural
9. Pembelajaran/Penyebab
manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu atau
2.2.2.1 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d peningkatan tekanan vaskuler serebral
2.2.2.2 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
nutrisi inadekuat
2.2.3 Perencanaan
rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing order untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
kesehatan klien.
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Tujuan dari evaluasi adalah untuk melihat
kempuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini biasa dilaksanakan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arif Muttaqin. 2009. Askep Klien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan
Arif, Mansjoer, dkk. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Kapita Selekta.
Jakarta: EGC.
Friedman, Marilyn M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori dan
Praktik. Jakarta:EGC
Mubarak Iqbal W,dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas: Konsep dan Aplikasi.
EGC.