Anda di halaman 1dari 7

A.

4 Kompetensi Guru
1. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik berkaitan dengan pemahaman karakteristik peserta
didik, perancangan, pelaksanaan & evaluasi pembelajaran. Kompetensi pedagogik
ini meliputi:
a. Menguasai karakteristik peserta didik;
b. Menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran;
c. Mengembangkan kurikulum dan rancangan pembelajaran;
d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;
e. Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran;
f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik;
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik;
h. Menyelenggarakan evaluasi dan penilaian proses dan hasil belajar;
i. Memanfaatkan hasil evaliuasi dan penilaian untuk kepentingan pembelajaran;
j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
2. Kompetensi Profesional
Merupakan kompetensi dasar pendidik dalam menguasai keilmuan bidang studi
yang diampunya dan praktiknya dalam proses pembelajaran.
Kompetensi profesional meliputi:
a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang sesuai dan
mendukung bidang keahlian/bidang studi yang diampu;
b. Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai bidang
studi yang diampu;
c. Menguasai filosofi, metodologi, teknis dan fraksis penelitian dan
pengembangan ilmu yang sesuai dan mendukung bidang keahliannya;
d. Mengembangkan diri dan kinerja profesionalitasnya dengan melakukan
tindakan reflektif dan penggunaan TIK;
e. Meningkatkan kinerja dan komitmen dalam pelaksanaan pengabdian kepada
masyarakat.
3. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan personalitas, sikap dan akhlak
mulia yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menjadi sosok panutan bagi
peserta didiknya.
Kompetensi ini meliputi:
a. Berjiwa pendidik dan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial,
dan kebudayaan nasional Indonesia;
b. Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan menjadi teladan bagi
peserta didik dan masyarakat;
c. Tampil sebagai pribadi yang mantap, dewasa, stabil dan berwibawa;
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab, rasa bangga sebagai tenaga
pendidik dan rasa percaya diri.
4. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dan
bergaul dengan peserta didik, kolega dan masyarakat. Kompetensi ini meliputi:
a. Bersikap inklusif & bertindak obyektif;
b. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bertugas dan dengan lingkungan
masyarakat;
c. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan komunikasi profesi
sendiri maupun profesi lain, secara lisan dan tulisan atau bentuk lain;
d. Berkomunikasi secara empatik dan santun dengan masyarakat lain.
B. 8 Keterampilan Dasar Mengajar
1. Keterampilan Membuka dan Menutup Pembelajaran
Ketermapilan membuka adalah kegiatan guru untuk mengawali proses
pembelajaran untuk menciptakan suasana siap mental, fisik, pshikis dan
emosional siswa sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sedangkan menutup pelajaran
adalah mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
Komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran meliputi:
a. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa
Beberapa cara yang dapat memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat
siswa saat guru membuka pelajaran yaitu: mengaitkan materi dengan berita-
berita terkini, menyampaikan cerita, menggunakan media pembelajaran,
memvariasikan gaya mengajar, menyinggung tentang tugas-tugas yang
dilakukan siswa, dan merangsang tanggapan siswa dengan cara memberikan
suatu contoh persoalan.
b. Menimbulkan motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias, menimbulkan rasa
ingin tahu, mengemukakan ide yang bertentangan dengan kenyataan sehari-
hari.
c. Memberi acuan
Usaha yang dapat dilakukan guru adalah: menjelaskan tujuan pembelajaran,
menyampaikan garis besar pelajaran, menjelaskan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran.
d. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru
Berikut usaha yang dapat dilakukan guru: meninjau kembali sampai seberapa
jauh materi yang sudah dipelajari sebelumnya dapat dipahami oleh siswa
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa, membandingkan
pengetahuan lama dengan yang akan disajikan.
Cara-cara yang dilakukan dalam menutup pelajaran:
a. Meninjau kembali (Reviewing), terdiri dari merangkum inti pokok
pelajaran dan mengkonsolidasikan perhatian siswa pada masalah pokok
pembahasan.
b. Mengevaluasi, dapat dilakukan dengan berbagai bentuk yaitu;
mendemonstrasikan keterampilan, mengaplikasikan ide baru,
mengekspresikan pendapat dan memberi soal-soal.
2. Keterampilan Menjelaskan Pelajaran
Menjelaskan pelajaran adalah keterampilan guru dalam menyampaikan bahan
pelajaran kepada siswa secara lisan yang diorganisasikan secara terencana dan
sistematis sehingga bahan pelajaran yang disampaikan guru tersebut dengan muah
dipahami siswa.
Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam memberikan
suatu penjelasan, yaitu:
a. Penjelasan dapat diberikan selama proses pembelajaran (baik di awal, di
tengah, maupun di akhir pembelajaran).
b. Penjelasan harus menarik perhatian siswa.
c. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan siswa atau materi
yang sudah direncanakan.
d. Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
bermakna bagi siswa.
e. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan siswa.
Untuk dapat menjelaskan dengan baik bahan pelajaran yang diberikan, guru
sebaiknya memperhatikan petunjuk praktis ketrampilan menjelaskan sebagai
berikut:
a. Menggunakan bahasa secara baik dan benar.
b. Menggunakan bahasa yang jelas.
c. Suara terdengar sampai ke seluruh bagian kelas.
d. Volume suara bervariasi, kadang-kadang tinggi, kadang-kadang rendah sesuai
dengan suasana kelas dan materi yang dijelaskan.
e. Menghindari kata-kata yang tidak perlu; dan tidak memiliki arti sama sekali
misalnya: e..., em..., apa ini..., apa itu...
f. Menghindari penggunaan kata “mungkin” yang salah pemakaian. Misalnya
harusnya pasti tetapi selalu dikatakan mungkin maka yang diperoleh siswa
adalah kemungkinan bukan kepastian.
g. Menjelaskan pengertian istilah-istilah asing dan baru secara tuntas, sehingga
tidak mengakibatkan adanya verbalisme dikalangan siswa.
h. Meneliti pemahaman siswa terhadap penjelasan guru, apakah sudah dipahami
dengan baik atau belum. Jika belum, hal-hal yang belum dipahami perlu
diulang.
i. Memberi contoh nyata uraian materi sesuai dengan kehidupan sehari-hari.
j. Memberikan penjelasan dapat dilakukan secara deduktif maupun induktif dan
mengaitkan dengan generalisasi.
k. Menggunakan multi media untuk pokok bahasan tertentu.
l. Menggunakan bagan untuk menjelaskan hubungan dan hierarki.
m. Menerima umpan balik dari siswa terhadap uraian yang disampaikan.
n. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan contoh sesuai dengan
pengalamannya masing-masing.
o. Memberikan penekanan pada bagian tertentu dari materi yang sedang
dijelaskan dengan isyarat lisan.
3. Keterampilan Bertanya
a. Keterampilan bertanya dasar
Komponen-komponennya yaitu:
1) Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
2) Pemberian acuan
3) Pemusatan ke arah jawaban yang diminta
4) Pemindahan giliran menjawab
5) Penyebaran pertanyaan
6) Pemberian waktu berpikir
7) Pemberian tuntutan
b. Keterampilan bertanya lanjut
Komponen-komponennya yaitu:
1) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
2) Pengaturan urutan pertanyaan secara tepat
3) Menggunakan pertanyaan pelacak
4. Keterampilan Mengadakan Variasi
Didalam proses belajar mengajar, variasi ditunjukkan dengan adanya
perubahan dalam gaya mengajar guru, keragaman media yang digunakan, dan
perubahan dalam pola interaksi dan kegiatan siswa.
Komponen keterampilan mengadakan variasi yaitu:
a. Variasi dalam Gaya Mengajar Guru
Berikut cara yang dapat ditempuh guru dalam memvariasikan gaya mengajar:
1) Variasi suara
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi
menjadi rendah, dan cepat menjadi lambat atau sebaliknya. Suara guru
hendaknya bervariasi pada saat menjelaskan materi pelajaran baik dalam
intonasi, volume, nada dan kecepatan bicara yang disesuaikan dengan
kebutuhan situasi dan kondisi.
2) Pemusatan perhatian siswa
Hal ini dapat dilakukan guru misalnya dengan perkataan “perhatikan ini
baik-baik, ini agak sukar dimengerti!”
3) Kesenyapan atau kebisuan guru
Adanya “selingan diam” yang tiba-tiba dan disengaja saat guru
menjelaskan sesuatu merupakan cara yang tepat untuk menarik perhatian
siswa.
4) Mengadakan kontak pandang dan gerak
5) Gerakan badan dan mimik
6) Pergantian posisi guru didalam kelas
b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran
Variasi media pembelajaran yang dilakukan antara lain variasi media visual,
variasi media audio, variasi media audio-visual, dan variasi media yang dadpat
diraba, dimanipulasi dan dapat digerakkan.
c. Variasi pola interaksi dan aktivitas siswa
Pola interaksi dapat berbentuk klasikal, kelompok, dan perorangan sesuai
dengan keperluan. Sedangkan ktivitas siswa dapat berupa mendengarkan
informasi, menelaah materi, bertanya, menjawab pertanyaan, membaca,
berdiskusi, berlatih, atau memperagakan.
5. Keterampilan Memberikan Penguatan
Komponen yang perlu dipahami dan dikusasai antara lain:
a. Penguatan verbal
Penguatan verbal yaitu komentar yang berupa kata-kata pujian,
dukungan, pengakuan, dorongan yang dipergunakan untuk menguatkan
tingkah laku dan penampilan siswa.
b. Penguatan non-verbal, meliputi; penguatan berupa mimik dan gerakan badan,
penguatan dengan cara mendekati, penguatan dengan sentuhan, penguatan
dengan kegiatan yang menyenangkan, dan penguatan berupa simbol atau
benda
6. Keterampilan Mengelola Kelas
Secara garis besar keterampilan mengelola kelas terbagi dua bagian yaitu;
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal, yang dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1) Memusatkan perhatian siswa
2) Menunjukkan sikap tanggap
3) Membagi perhatian
4) Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
5) Memberi teguran secara bijaksana
6) Memberi penguatan ketika diperlukan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang
optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara-cara:
1) Memodifikasi tingkah laku
2) Pengelolaan kelompok
3) Menemukan & memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah
7. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3
(tiga) dan 8 (delapan) orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Ada empat komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh guru
untuk pengajaran kelompok kecil dan perorangan. Keempat keterampilan tersebut
adalah mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasikan, membimbing
dan memudahkan belajar, serta merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar-
mengajar.
8. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Ada 6 (enam) keterampilan yang harus dimiliki guru terkait membimbing diskusi
kelompok kecil yaitu:
a. Memusatkan perhatian
Selama diskusi berlangsung, guru harus selalu berusaha memusatkan perhatian
siswa pada tujuan atau topik diskusi
b. Memperjelas masalah penyampaian pendapat
Selama diskusi berlangsung, sering terjadi penyampaian ide yang kurang jelas,
hingga sukar ditangkap oleh anggota kelompok. Untuk menghindari hal itu,
guru haruslah memperjelas penyampaian ide tersebut.
c. Menganalisis pandangan siswa
d. Memberikan kesempatan berpartisipasi
e. Menutup diskusi

DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful B. 2010. Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Helmiati. 2013. Micro Teaching Melatih Keterampilan Dasar Mengajar.
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Janawi. 2013. Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit
Ombak.

Anda mungkin juga menyukai