Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Hidrosefalus PDF
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak Dengan Hidrosefalus PDF
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu mengetahui konsep teoritis dari Hidrosefalus
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum tentang asuhan keperawatan yang berhubungan
dengan penyakit Hidrosefalus pada anak.
b. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien dengan
Hidrosefalus.
BAB II
1 | Askep HYDROCEPHALUS
KONSEP TEORITIS
2.1 PENGERTIAN
Hydrocephalus adalah akumulasi cairan cerebrospinal (CSS) dalam ventrikel serebral,
ruang subacarhnoid, atau ruang sub dural. (NANDA, NIC-NOC, 2012)
Hidrocephalus adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh produksi yang tidak
seimbang dan penyerapan dari cairan cerebrospinal (CSF) di dalam sistem Ventricular. Ketika
produksi CSF lebih besar dari penyerapan, cairan cerebrospinal mengakumulasi di dalam
sistem Ventricular (nining,2008).
2 | Askep HYDROCEPHALUS
2. Di dapat : Bayi/anak mengalaminya pada saat sudah besar dengan penyebabnya
adalah penyakit-penyakit tertentu misalnya trauma kepala yang menyerang otak dan
pengobatannya tidak tuntas.
Berdasarkan letak obstruksi CSF hidrosefalus pada bayi dan anak ini juga terbagi dalam
dua bagian yaitu :
1. Hidrosefalus Komunikans
Hidrosefalus yang memperlihatkan adanya hubungan antara CSS sistem ventrikel dan
CSS dari ruang subarakhnoidalis terhambat.Gangguan absorbsi CSS dapat disebabkan
sumbatan sisterna subaroknoid disekeliling batang otak atau obliterasi ruang
subarakhnoid sepanjang otak, seluruh sistem ventrikel terdistensi
2.3 ETIOLOGI
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi (NANDA, NIC-NOC, 2012)
adalah:
1. Kelainan bawaan
a. Stenosis Aquaductus sylvii
merupakan penyebab yang paling sering pada bayi/anak (60-90%) Aquaductus dapat
berubah saluran yang buntu sama sekali atau abnormal ialah lebih sempit dari biasanya.
Umumnya gejala Hidrocefalus terlihat sejak lahir/progresif dengan cepat pada bulan-bulan
pertama setelah lahir.
3 | Askep HYDROCEPHALUS
b. Spina bifida dan cranium bifida
Biasanya berhubungan dengan sindrom Arnold-Chiari akibat tertariknya medula spinalis
dengan medula oblongata dan cerebelum, letaknya lebih rendah dan menutupi foramen
magnum sehingga terjadi penyumbatan sebagian/total.
c. Sindrom Dandy-Walker
Merupakan atresia congenital foramen luscha dan mengendie dengan akibat Hidrocefalus
obstruktif dengan pelebran sistem ventrikel terutama ventrikel IV sehingga merupakan krista
yang besar di daerah losa posterior.
d. Kista Arachnoid
Dapat terjadi conginetal membagi etiologi menurut usia
2.4 PATOFISIOLOGI
Hidrocephalus ini bisa terjadi karena konginetal (sejak lahir), infeksi (meningitis,
pneumonia, TBC), pendarahan di kepala dan faktor bawaan (stenosis aquaductus sylvii)
sehingga menyebabkan adanya obstruksi pada system ventrikuler atau pada ruangan
subarachnoid, ventrikel serebral melebar, menyebabkan permukaan ventrikuler mengkerut
dan merobek garis ependymal. White mater dibawahnya akan mengalami atrofi dan tereduksi
menjadi pita yang tipis. Pada gray matter terdapat pemeliharaan yang bersifat selektif,
sehingga walaupun ventrikel telah mengalami pembesaran gray matter tidak mengalami
gangguan. Proses dilatasi itu dapat merupakan proses yang tiba – tiba / akut dan dapat juga
selektif tergantung pada kedudukan penyumbatan. Proses akut itu merupakan kasus
emergency.
Pada bayi dan anak kecil sutura kranialnya melipat dan melebar untuk
mengakomodasi peningkatan massa cranial. Jika fontanela anterior tidak tertutup dia tidak
4 | Askep HYDROCEPHALUS
akan mengembang dan terasa tegang pada perabaan. Stenosis aquaductal (Penyakit keluarga /
keturunan yang terpaut seks) menyebabkan titik pelebaran pada ventrikel laterasl dan tengah,
pelebaran ini menyebabkan kepala berbentuk khas yaitu penampakan dahi yang menonjol
secara dominan (dominan Frontal blow). Syndroma dandy walkker akan terjadi jika terjadi
obstruksi pada foramina di luar pada ventrikel IV. Ventrikel ke IV melebar dan fossae
posterior menonjol memenuhi sebagian besar ruang dibawah tentorium. Klien dengan tipe
hidrosephalus diatas akan mengalami pembesaran cerebrum yang secara simetris dan
wajahnya tampak kecil secara disproporsional.
Dikarenakan kondisi CSS yang tidak normal hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai
akibat dari tiga mekanisme yaitu:
1. Produksi likuor yang berlebihan
2. Peningkatan resistensi aliran likuor
3. Peningkatan tekanan sinus venosa
Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial(TIK)
sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi.
5 | Askep HYDROCEPHALUS
PATHWAY
Infeksi
Perdarahan
Perlekatan meningen
Fibrosis
Kelainan Obliterasi Subasakhnoid
Liptomeninge
n Kongenital
Hidrocefalus
Sekresi prostagladin,
Kulit meregang hingga
bradikinin
tipis / pasien tidak Gangguan
dapat bergerak atau perfusi jaringan
menggerakkan kepala serebral
Nyeri
Mual / muntah
Anoreksia
Imobilasi
Aktivitas
Kekurangan
cairan
Nutrisi kurang
Krisis pada dari kebutuhan
keluarga
Kurang Kecemasan
Kurang info
pengetahua
n
6 | Askep HYDROCEPHALUS
2.5 MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang nampak dapat berupa (Ngastiyah, 1997; Depkes;1998) dalam NANDA, NIC-
NOC , 2012 :
1. TIK yang meninggi: muntah, nyeri kepala, edema pupil saraf otak II
2. Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak
3. Kepala bayi terlihat lebih besar bila dibandingkan dengan tubuh
7 | Askep HYDROCEPHALUS
4. Ubun-ubun besar melebar atau tidak menutup pada waktunya teraba tegang dan
mengkilat dengan perebaran vena di kulit kepala
5. Sutura tengkorak belum menutup dan teraba melebar
6. Terdapat sunset sign pada bayi (pada mata yang kelihatan hitam-hitamnya, kelopak mata
tertarik ke atas)
7. Bola mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang suborbita
8. Sklera mata tampak di atas iris
9. Pergerakan mata yang tidak teratur dan nistagmus tak jarang terdapat
10. Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan neurologis berupa gangguan kesadaran
motorik atau kejang-kejang, kadang-kadang gangguan pusat vital.
2.7 KOMPLIKASI
1. Peningkatan TIK
2. Kerusakan otak
3. Infeksi: septisemia, infeksi luka nefritis, meningitis, ventrikulitis, abses otak
4. Emboli otak
5. Obstruksi vena kava superior
6. Shunt tidak berfungsi dengan baik akibat obstruksi mekanik
7. Fisik dan intelegent kurang dari normal, gangguan penglihatan
8 | Askep HYDROCEPHALUS
8. Kematian
Komplikasi Hidrocefalus menurut Prasetio (2004)
1. Peningkatan TIK
2. Pembesaran kepala
3. kerusakan otak
4. Meningitis, ventrikularis, abses abdomen
5. Ekstremitas mengalami kelemahan, inkoordinasi, sensibilitas kulit menurun
6. Kerusakan jaringan saraf
7. Proses aliran darah terganggu
Penanganan hidrocefalus masuk pada katagori ”live saving and live sustaining”
yang berarti penyakit ini memerlukan diagnosis dini yang dilanjutkan dengan tindakan
bedah secepatnya. Keterlambatan akan menyebabkan kecacatan dan kematian sehingga
prinsip pengobatan hidrocefalus harus dipenuhi yakni:
9 | Askep HYDROCEPHALUS
1. Mengurangi produksi cairan serebrospinal dengan merusak pleksus koroidalis dengan
tindakan reseksi atau pembedahan, atau dengan obat azetasolamid (diamox) yang
menghambat pembentukan cairan serebrospinal.
2. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi caira serebrospinal dengan tempat
absorbsi, yaitu menghubungkan ventrikel dengan subarachnoid
1. Drainase ventrikule-peritoneal
2. Drainase Lombo-Peritoneal
3. Drainase ventrikulo-Pleural
4. Drainase ventrikule-Uretrostomi
8. Pengobatan modern atau canggih dilakukan dengan bahan shunt atau pintasan jenis
silicon yang awet, lentur, tidak mudah putus. Ada 2 macam terapi pintas / “
shunting “:
1. Eksternal
10 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
CSS dialirkan dari ventrikel ke dunia luar, dan bersifat hanya sementara.
Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi hidrosefalus
tekanan normal.
2. Internal
3. Sebuah katup yang terdapat dalam sistem Shunting ini, baik yang terletak
proksimal dengan tipe bola atau diafragma (Hakim, Pudenz, Pitz, Holter)
maupun yang terletak di distal dengan katup berbentuk celah (Pudenz).
Katup akan membuka pada tekanan yang berkisar antara 5-150 mm, H2O.
5. Ventriculo-Peritneal Shunt
11 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
1. Slang silastik ditanam dalam lapisan subkutan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
I. PENGKAJIAN
1.1 Anamnesa
12 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
1) Pengumpulan data : nama, usia, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan,
pekerjaan, alamat.
2) Kaji Riwayat penyakit / keluhan utama
Muntah, gelisah nyeri kepala, lethargi, lelah apatis, penglihatan ganda, perubahan
pupil, kontriksi penglihatan perifer.
Kelahiran : Prematur. Pada waktu lahir menangis keras atau tidak. Apakah pernah
terjatuh dengan kepala terbentur.
1) Inspeksi :
2) Palpasi :
- Fontanela : fontanela tegang keras dan sedikit tinggi dari permukaan tengkorak.
3) Pemeriksaan Mata :
- Akomodasi.
- Konvergensi.
Didapatkan hasil : alis mata dan bulu mata keatas, tidak bisa melihat keatas. Stabismus,
nystaqmus, atropi optic.
13 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
- Peningkatan frekwensi pernapasan.
Pada pasien anak dengan Hydrocephalus diagnosa yang dapat muncul, yaitu :
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan peningkatan tekanan
intrakranial.
2. Potensial terhadap perubahan integritas kulit kepala berhubungan dengan ketidak
mampuan bayi dalam mengerakan kepala akibat peningkatan ukuran dan berat kepala
3. Potensial komplikasi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan akumulasi cairan
serebrospinal.
4. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tua tentang penyakit anaknya.
No
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
.
I Perfusi jaringan Mandiri Mandiri
serebral tidak efektif
1. Kaji data dasar 1. Pengkajian yang
berhubungan dengan
peningkatan tekanan neurologis. dilakukan sesering
intrakranial. 2. Observasi TTV. mungkin akan
memberikan data guna
3. Tentukan posisi anak : menentukan perubahan
tinggikan kepala. keadaan neurologis
4. Anjurkan anak dan anak yang
orang tua untuk berhubungan dengan
Perfusi jaringan mengurangi aktivitas ICP Bila hal itu terjadi
serebral adequat, yang dapat menaikkan akan menunjukkan
dengan kriteria : tekanan intrakranial atau bahwa anak sudah
14 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
tekanan systole dan intra abdominal, misal: menunjukkan
diastole dalam mengejan saat BAB, gangguan ICP yang
rentang yang menarik nafas, bermakna.
diharapkan, tidak
membalikkan badan, 2. Pengkajian tanda-tanda
ada tanda-tanda
peningkatan batuk. vital yang sesering
intrakranial (tidak Kolaborasi mungkin akan
lebih dari 15mmHg) membantu mendeteksi
dan tingkat 1. Kolaborasi dengan
dokter untuk tanda-tanda dini dari
kesadaran membaik.
pemberian analgetik. ICP (seperti takikardia,
fluktuasi tekanan
Edukasi darah, dan pernafasan
1. Instruksikan cheyne-stokes)
keluarga untuk 3. Peninggian kepala di
mengobservasi kulit tempat tidur
jika ada isi atau memungkinkan
laserasi terjadinya gravitasi
untuk peningkatan
aliran darak serebral,
akan membantu
penurunan ICP.
4. Dengan aktivitas yang
berlebih anak akan
berisiko mengalami
peningktan TIK.
Kolaborasi
1. Pemberian analgetik
untuk mengurasi nyeri
akibat TIK
Edukasi
1. Keluarga dapat
berpatisipasi dalam
perawatan anak dengan
hidrosefalus
1.
15 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
Mandiri Mandiri
1. Kaji kulit kepala setiap 2 1. untuk memantau
jam dan monitor terhadap keadaan integumen
area yang tertekan kulit secara dini.
3. Hindari tidak adanya 2. Linen dapat menyerap
Tidak terjadi linen pada tempat tidur keringat sehingga kulit
gangguan integritas 4. Baringkan kepala pada tetap kering
Potensial terhadap kulit dengan bantal karet busa atau 3. Untuk mengurangi
perubahan integritas kriteria : Kulit utuh, menggunakan tempat tidur tekanan yang
kulit kepala bersih dan kering.
air jika mungkin. menyebabkan stess
berhubungan dengan mekanik.
ketidak mampuan Kolaborasi
II Kolaborasi
bayi dalam 1. Kolaborasi dengan ahli
mengerakan kepala gizi dengan berikan 1. Jaringan akan mudah
akibat peningkatan nutrisi sesuai nekrosis bila kalori dan
ukuran dan berat kebutuhan. protein kurang
kepala Edukasi Edukasi
1. Instruksikan pada 1. Untuk meningkatkan
keluarga pasien agar sirkulasi kulit
mengubah posisi tidur
setiap 2 jam sekali
5. Dapat mengakibatan
1. Berkolaborasi dengan
Tidak terjadi sumbatan sehingga
dokter untuk melakukan
16 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
peningkatan TIK pembedahan, untuk terjdi nyeri kepala
dengan kriteria mengurangi peningkatan. karena peningkatan
:Tanda vital normal, CSS atau obtruksi
pola nafas efektif, Edukasi pada ujung kateter
reflek cahaya diperitonial
1. Ajari keluarga mengenai
positif,tidak tejadi
tanda-tanda peningkatan Kolaborasi
gangguan kesadaran,
TIK.
tidak muntah dan
tidak kejang. 1. Dengan dilakukan
pembedahan, diharapkan
cairan cerebrospinal
berkurang, sehingga TIK
menurun, tidak terjadi
penekanan pada lobus
oksipitalis dan tidak
terjadi pembesaran pada
kepala.
Edukasi
1. Keluarga dapat
berpatisipasi dalam
perawatan anak dengan
hidrosefalus.
Mandiri Mandiri
17 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.
Hidrochepalus komunikan
Hidrochepalus non-komunikan
Dan berdasarkan waktu pembentukan hidrosefalus pada bayi dan anak juga terbagi dalam dua
bagian, yaitu :
Kongenital
Di dapat
Insidens hidrosefalus pada anak-anak belum dapat ditentukan secara pasti dan
kemungkinan hai ini terpengaruh situasi penanganan kesehatan pada masing-masing rumah
sakit.
18 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S
4.2 Saran
Tindakan alternatif selain operasi diterapkan khususnya bagi kasus-kasus yang yang
mengalami sumbatan didalam sistem ventrikel. Dalam hal ini maka tindakan terapeutik
semacan ini perlu.
19 | A s k e p H Y D R O C E P H A L U S