Anda di halaman 1dari 2

Yonatan bin Saul

"David and Jonathan," (Daud dan Yonatan) lukisan Rembrandt. Yonatan memakai serban.

Yonatan (bahasa Ibrani: ‫יְ הֹונָתָ ן‬, Modern Yehonatan Tiberias Yəhōnāṯān atau bahasa
Ibrani: ‫יֹונָתָ ן‬, Yonatan; bahasa Inggris: Jonathan) adalah tokoh pahlawan Israel yang dicatat
dalam Kitab 1 Samuel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Ia adalah
salah satu dari 4 putra dari raja Saul dan sahabat karib raja Daud. Persahabatan antara Daud
dan Yonatan adalah salah satu yang paling terkenal di Alkitab.

Yonatan pertama kali disebut di Alkitab dalam pasal 13 Kitab 1 Samuel, di mana ia memimpin
1000 orang tentara di Gibea, Benyamin, sementara Saul, ayahnya, memimpin 2000 orang
tentara di Mikhmas, di pegunungan Betel.[2] Yonatan memukul kalah pasukan pendudukan
orang Filistin yang ada di Geba. Dalam pertempuran berikutnya, Yonatan dengan ditemani
hanya oleh bujang pembawa senjatanya, maju ke perkemahan orang Filistin dan membunuh 20
orang dalam jarak kira-kira setengah alur dari sepembajakan ladang (kira-kira seperempat
hektare), membuktikan "ketangkasan dan keberanian sebagai perwira." Namun, sesudahnya ia
memakan madu tanpa mengetahui bahwa ayahnya telah mengatakan "Terkutuklah orang yang
memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap
musuhku." Saul berniat menghukum mati Yonatan atas perbuatan ini, tetapi tidak jadi karena
protes keras dari para prajuritnya yang mengagumi kemenangannya dan mengakui bahwa
"dengan pertolongan Allah juga dilakukannya hal itu pada hari ini." Demikianlah rakyat
membebaskan Yonatan, sehingga ia tidak harus mati.

Kisah Daud dan Yonatan dicatat dalam Kitab 1 Samuel pasal 18:

Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan
Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri. Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud,
karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri. Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya,
dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat
pinggangnya.

Ketika Saul, yang iri hati akan ketenaran Daud serta curiga bahwa Daud dipilih Tuhan
menggantikan Saul, berniat membunuh Daud, Yonatan membantu Daud melarikan diri, bahkan
meminta Daud untuk tidak memutuskan kasih setia terhadap keturunannya sampai
selamanya, menunjukkan bahwa Yonatan mengakui Daud sebagai calon raja. Saul curiga
bahwa Yonatan bersekongkol dengan Daud dan memanggilnya "Anak sundal yang kurang
ajar! Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih pihak anak Isai dan itu noda bagi kau
sendiri dan bagi perut ibumu?"[12]

Yonatan mati tragis di pegunungan Gilboa dibunuh oleh orang Filistin bersama-sama dengan
Saul, ayahnya, dan dua saudaranya, Abinadab dan Malkisua. Putra Yonatan, Mefiboset,
kemudian diundang Daud untuk tinggal di Yerusalem dan makan sehidangan dengannya
sebagai salah seorang anak raja, sampai seterusnya, sebagai tanda kasih Daud atas Yonatan,
sahabatnya itu.

T. H. Jones menganggap Yonatan sebagai "teladan kesetiaan akan kebenaran dan


persahabatan".

Anda mungkin juga menyukai