Disusun oleh :
Adriani
Hendra Irawan
Margaretha Pabara
Naomi kallolangi
Sischa Julyanti
( ) ( )
TAHUN 2016/2017
1
TINJAUAN KASUS
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. R : Umur : 26 th
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan tidak bisa tidur, klie selalu melamun, dan suka mengancam bila ada yang
mengganggu. Klien mengatakan selalu merasa jengkel dan marah jika ada keinginanya tidak
terpenuhi, saat marah atau jengkel pasien mengamuk dan memukul pintu / jendela bahkan
klien pernah mencoba memukul orang lain dan mengancam dengan parang.
Masalah Keperawatan : Perilaku Kekerasan
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Klien menjadi tahanan selama 5 tahun dan melakukan kekerasan fisik pada sesama
tahanan
2. Pengobatan sebelumnya tidak ada
3. Klien tidak pernah mengalami trauma fisik namun di duga klien mengalami trauma psikis
karena klien pernah memakai obat-obatan terlarang.
4. Menurut pengakuan keluarga tidak ada anggota keluarga lain yang mengalami gagguan
jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan yaitu bercerai dengan istri karena alas
an klien melakukan kekerasan dalam rumah tangga.
2. Ukuran
Tinggi Badan : 150 cm
Berat badan : 40 Kg
3. Keluhan Fisik
2
Klien mengatakan kondisi tubuhnya saat ini baik – baik saja dan tidak ada keluhan fisik.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
X X X X
53 60 45
x X
36
Keterangan :
Laki – laki Satu Rumah
Klien
2. Konsep diri
a. Citra tubuh
3
Klien memandang terhadap dirinya ada bagian tubuh yang paling istimewa atau yang
paling disukainya adalah bagian wajah, karena klien merasa wajahnya tampan..
b. Identitas diri
Klien mempersepsikan dirinya sebagai laki – laki dewasa dan belum menikah
c. Peran
Klien mengatakan bahwa dalam keluarganya klien kurang mendapat kasih sayang dari
kedua orang tua kandung karena kedua orang tua klien telah meninggal sejak klien
masih kecil. klien tidak aktif dalam kegiatan bermasyarakat
d. Ideal diri
Klien mengatakan menerima statusnya sebagai keponakan, dan ingin cepat kaya dan
menikah
e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan yang paling dekat, di sayang dan dapat di percaya adalah
pamannya
Masalah Keperawatan : - Koping Individu Tidak Efektif
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang terdekat
Klien mengatakan mengatakan mempunyai orang yang berarti yaitu paman dan
tantenya, apabila ada masalah klien memilih diam diri dan memendamnya. Didalam
keluarganya paman adalah orang yang dipercaya oleh klien.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok atau masya rakat
Klien tidak aktif dalam kegiatan sosial dan masyarakat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Kien mengatakan orang selalu menghindar saat mencoba berkomunikasi dengan orang
lain.
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan beragama kristen, tidak rutin beribadah
karena merasa doanya tidak pernah di kabulkan
Masaalah Keperawatan : Distres spiritual
4
Klien tampak agak rapi, rambutnya jarang disisir, gigi bersih, kulit bersih.
Cara berpakaian sudah rapi, baju dan celana tidak terbalik.
Klien menggunakan sandal.
Masalah Keperawatan :
2. Pembicaraan
Klien ketika bicara nada suara keras, tinggi, tidak meloncat-loncat dari tema yang
dibicarakan dan dapat berkomunikasi dengan lancar.
Masalah Keperawatan : -
3. Aktifitas Motorik
Pada kondisi sekarang klien terlihat tampak tenang, untuk saat ini klien sudah mampu
mengendalikan emosinya yang labil.
Masalah Keperawatan : -
4. Alam Perasaan
Alam perasaan klien sesuai dengan keadaan, saat gembira pasien tampak gembira, saat
sedih klien tampak sedih.
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
Afek klien datar mempunyai emosi yang stabil.
Masalah Keperawatan : Resiko Tinggi Cidera
6. Interaksi selama wawancara
Saat diwawancara klien kooperatif, cenderung selalu berusaha mempertahankan
pendapat dan kebenaran dirinya.
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Sampai saat dikaji klien mengatakan tidak mendengarkan suara-suara.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien normal biasa tidak berbelit-belit, tidak meloncat-loncat dan sampai
tujuan karena dapat kooperatif.
Masalah Keperawatan : -
9. Tingkat Kesadaran
5
Orientasi waktu, tempat dan orang dapat disebutkan dengan benar dan jelas yang
ditandai dengan klien mampu menyebutkan hari, tanggal, tahun yang benar pada
saat wawancara.
Klien dapat mengenali orang-orang yang ada disekitarnya ditunjukkan dengan
klien bisa menyebutkan beberapa nama orang-orang di keluarga dan tetangganya
Masalah Keperawatan : -
10. Memori
Klien tidak dapat mengingat kejadian saat kedua orang tuanya meninggal dunia,
klien hanya mendengar cerita dari pamannya bahwa orang tuanya telah meninggal
dunia saat klien masih kecil. Klien dapat mengingat dengan jelas saat dirinya
bekerja di Sulawesi tengah sebagai buruh bangunan klien mengatakan dirinnya
sangat tertekan karena gaji yang sedikit dan pekerjaan yang cukup banyak.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
11. Tingkat Konsentrasi Berhitung
Klien dapat menghitung dengan baik misalnya 2x5 = 10, 5+5 = 10, Klien dapat
memfokuskan konsentrasi dengan baik
Masalah Keperawatan : -
12. Kemampuan Penilaian
Klien mampu menilai suatu masalah dan dapat mengambil keputusan sesuai tingkat
atau mana yang lebih baik untuk dikerjakan pertama kali.
Masalah Keperawatan : -
13. Daya Tilik Diri
Klien mempersepsikan dirinya layaknya orang seperti pada umumnya, klien merasa
tidak ada hal yang aneh dan berbeda pada dirinya
Masalah Keperawatan : -
6
3. Mandi
Klien mengatakan mandi 1x sehari sore hari, menyikat gigi saat mandi, kebersihan
tubuh baik.
4. Berpakaian
Klien mengatakan ganti pakaian 1x sehari dengan pakaian yang disediakan oleh
dirinya sendiri, klien dapat memilih dan mengambil pakaian dengan baik dan sudah
sesuai
5. Pola Istirahat Tidur
Klien mengatakan sulit tidur pada malam hari karena banyak memikirkan tentang
masa depan dan berharap bias segera kaya raya dan menikah
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan tidak rutin mengkonsumsi obat
7. Aktivitas di dalam rumah
Klien bisa membantu pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, dll.
8. Aktivitas diluar rumah
Klien mengatakan setiap pagi klien keluar rumah untuk bekerja sebagai buruh
bangunan
7
XI. ASPEK MEDIK
Terapi obat :
Diazepam : 2 x 5 mg
triheksipenidryl : 2 x 5 mg
Carbamazephine : 1x 5 mg
8
mau bercerita kepada
rang lain.
DO :
- Pasien tidak banyak
bicara, pasien berdiam
diri jika tidak di ajak
berbicar
XIV.
POHON MASALAH
Perilaku Kekerasan
1. Anjurkan klien
1. klien mampu
TUK 3 :
mengungkapkan yang
mengungkapkan
Klien dapat
dialami dan dirasakan
perasaan saat
mengidentifikasi
saat jengkel/kesal.
marah/jengkel
tanda-tanda
2. Observasi tanda
2. klien dapat
perilaku kekerasan
perilaku kekerasan.
menyimpulkan
3. Simpulkan bersama
10
tanda-tanda marah klien tanda-tanda
yang dialami. jengkel/kesal yang
dialami klien.
1. Bicarakan akibat/kerugian
1. Klien dapat
TUK 5:
dari cara yang dilakukan.
menjelaskan akibat
Klien dapat
2. Bersama klien
dari cara yang
mengidentikasi
menyimpulkan akibat dari
digunakan
akibat perilaku
cara yang digunakan.
Akibat pada klien
kekerasan
3. Tanyakan apakah ingin
sendiri
mempelajari cara baru
Akibat pada orang
yang sehat.
lain
akibat pada
lingkungan
TUK 6 :
1. klien dapat 1. Beri pujian jika men
Klien dapat
menyebutkan contoh getahui cara lain yang
mengidentifikasi
pencegahan perilaku sehat.
cara konstruktif
kekerasan secara : 2.Diskusikan cara lain yang
dalam berespon
- Fisik: Tarik nafas sehat.Secara fisik : tarik
thd kemarahan.
dalam , olah raga, nafas dalam jika sedang
11
memukul bantal kesal, berolah raga,
- Verbal: Mengatakan memukul bantal/kasur.
secara langsung 3. Secara verbal : katakan
dengan tidak bahwa anda sedang marah
menyakiti. atau kesal/tersinggung.
2. klien dapat 4. Secara spiritual : berdo'a,
mendemonstrasikan memohon kepada Tuhan
cara fisik (memukul untuk diberi kesabaran.
bantal) untuk
mencegah perilaku
kekerasan.
TUK 7 :
1. Klien mengetahui 1. Bantu memilih cara yang
Klien dapat cara mengontrol
paling tepat.
kemarahan
mengidentifikasi 2. Klien dapat 2. Bantu mengidentifikasi
cara mengontrol mendemonstrasika
manfaat cara yang telah
n cara untuk
perilaku kekerasan mengontrol dipilih.
perilaku kekerasan
3. Bantu mensimulasikan
cara yang telah dipilih.
4. Beri reinforcement positif
atas keberhasilan yang
dicapai dalam simulasi.
5. Anjurkan menggunakan
cara yang telah dipilih saat
jengkel/marah.
12
keluarga.
13
XVII. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Waktu D SP IMPLEMENTASI EVALUASI
x
1 SP 1. Membina hubungan saling S : Klien mengatakan senang
1
percaya : salam terapeutik, karena di kunjungi oleh
empati, sebut nama perawat perawat
dan jelaskan tujuan interaksi. O:
2. Memanggil klien dengan nama Klien mau berjabat tangan
panggilan yang disukai. Klien mau bercerita
3. Berbicara dengan sikap tentang diri nya
tenang, rileks dan tidak Kontak mata cukup
menantang. A : Klien mampu membina
hubungan saling percaya,
SP 1 tercapai.
P : Lanjutkan SP 2,klien dapat
mengidentifikasi penyebab
marah.
14
mengidentifikasi tanda-
tanda perilaku kekerasan.
15
menyimpulkan akibat dari dengan akibat dari tindakannya
cara yang digunakan. aat marah
SP.6 1. Beri pujian jika men getahui S : klien mengetahui cara aman
cara lain yang sehat. untuk berespon saat marah
2. Diskusikan cara lain yang O: klien mendemonstrasikan
sehat.Secara fisik : tarik cara yang aman berespon saat
nafas dalam jika sedang marau
kesal, berolah raga, memukul Klien mendemonstrasikan nafas
bantal/kasur. dalam, memukul mukul bantal
saat marah
3. Secara verbal : katakan
bahwa anda sedang marah A : klien dapat mengidentifikasi
cara yang aman berespon
atau kesal/tersinggung. terhadap kemarahan. SP 6
4. Secara spiritual : berdo'a, tercapai
P : lanjutkan SP 7, klien dapat
memohon kepada Tuhan dukungan dari keluarga
untuk diberi kesabaran. dalam perawatan
16
sealama 3 hari
17
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Kes. Wa, 1998, Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I,
Direktorat Kesehatan Jiwa RSJP, Bandung
Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. Surabaya.
Stuart G. W, Sundeen. S. J. 1998 Buku Saku Keperawatan Jiwa. (Terjemahan) Edisi 3, Alih
Bahasa Yasmin Asih, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
18