Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT

SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH


TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
(IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

Joven_Sugianto_Liauw (joven7cool@yahoo.com) Trisnadi Wijaya


(trisnadi@mdp.ac.id)
STIE MDP

Abstrak : Tidak stabilnya situasi moneter yang tercermin dari nilai tukar rupiah, suku bunga,
dan inflasi mengakibatkan kekacauan dalam perekonomian. Hal tersebut menunjukkan eratnya
pengaruh makro ekonomi terhadap indeks harga saham di pasar saham. Tujuan dari penelitian
ini adalah mengkaji mengenai pengaruh indikator ekonomi makro, tingkat inflasi, tingkat suku
bunga, dan nilai tukar rupiah, terhadap indeks harga saham gabungan selama periode tahun
2007-2011.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi linier
berganda. Data diperoleh dari Monthly Statictic, Indonesia Stock Exchange, Indikator ekonomi
dari Badan Pusat Statistik, dan Laporan bulanan Bank Indonesia. Data dikumpulkan dengan
teknik Dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tingkat inflasi memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap indeks harga saham gabungan sedangkan variabel tingkat
suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah, berpengaruh negatif signifikan terhadap indeks harga
saham gabungan.

Kata kunci: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI
dan Nilai Tukar Rupiah.

ABSTRACT : Unstable monetary situation is reflected in the exchange rate, interest rates and
inflation lead the economy to chaos. That shows the close macroeconomic impact on stock
price indices in the stock market. The purpose of this study is to examine the influence of
macro-economic indicators, inflation, interest rates and exchange rates on the stock price
composite index during the period 2007-2011.The statistical method uses the multiple linear
regression. Data obtained from the Monthly Statictic, Indonesia Stock Exchange, the economic
indicators of the Central Bureau of Statistics, and the monthly report of Bank Indonesia. Data
collected by the Documentation techniques.The results show that the inflation variable has a
significant positive effect on composite stock price index, while the variable SBI rate and the
exchange rate have a significant negative effect on the stock price composite index.

Key words: Stock Price Composite Index, Inflation, Interest Rate SBI and IDR

Hal - 1
1. PENDAHULUAN Untuk mengetahui pengaruh antara
tingkat inflasi, suku bunga SBI dan nilai
Semenjak krisis ekonomi kurs dollar AS (USD) terhadap IHSG di
menghantam Indonesia pada pertengahan BEI pada periode 2007-2011.
1997, kinerja pasar modal mengalami
penurunan tajam bahkan diantaranya 1.5 Manfaat Penelitian
mengalami kerugian. Kondisi ini tentu Penelitian ini bermanfaat bagi
akan mempengaruhi investor untuk pihak-pihak yang berkepentingan terutama
melakukan investasi di pasar modal investor sebagai bahan pertimbangan yang
khususnya saham, dan akan berdampak bermanfaat untuk pengambilan keputusan
terhadap harga pasar saham di bursa. investasi di pasar modal. Secara terperinci
Dilanjutkan tahun 1998 yang merupakan manfaat penelitian dapat dijabarkan sebagai
awal runtuhnya perekonomian nasional berikut:
Indonesia, ditandai dengan turunnya 1. Manfaat akademis
kepercayaan masyarakat terhadap Bagi pengembangan ilmu pengetahuan,
perbankan Indonesia yang mengakibatkan hasil dari penelitian ini dapat menambah
hampir semua kegiatan ekonomi wawasan baru bahwa faktor-faktor ekonomi
terganggu. Selain itu krisis ekonomi juga makro juga berpotensi mempengaruhi
menyebabkan variabel - variabel ekonomi, kinerja bursa saham, jadi tidak hanya
seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar faktor-faktor internal bursa itu sendiri saja.
rupiah maupun pertumbuhan ekonomi
mengalami perubahan yang cukup tajam. 2. Manfaat praktis
Suku bunga meningkat sampai mencapai Memiliki manfaat untuk :
angka 68,76% pertahun pada tahun 1998, a. Bagi Investor dan Emiten
demikian juga inflasi mencapai angka 77% Bagi investor dan emiten yang
per tahun (Statistik Ekonomi Keuangan tercatat di BEI, hasil dari penelitian ini
Indonesia, 1998). dapat membantu mereka dalam menentukan
apakah akan menjual, membeli, ataukah
1.2. Rumusan Masalah menahan saham yang mereka miliki
Berdasarkan uraian latar belakang berkenaan dengan fluktuasi nilai Rupiah
masalah di atas, maka rumusan masalah terhadap dolar AS dan tingkat sukubunga
dalam penelitian ini adalah sebagai SBI. Karena kesalahan dalam menentukan
berikut: dan menerapkan strategi perdagangan di
“Apakah tingkat inflasi, suku bunga SBI, pasar modal, akan berakibat buruk bagi
dan nilai kurs dollar AS (USD)berpengaruh perusahaan atau investor sehingga dapat
terhadap IHSG di BEI pada periode 2007- mengalami kerugian bila kurs rupiah/US$,
2011 ?” dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh
terhadap IHSG.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian b. Pemerintah
Untuk memberi batasan atas Dengan diketahuinya dampak dari
permasalahan yang akan dianalisis, kurs rupiah/US$, inflasi, dan tingkat suku
sehingga analisis dan pembahasan tidak bunga SBI terhadap IHSG, maka
menyimpang, maka penulis perlu pemerintah dapat membuat kebijakan-
memberikan batasan permasalahan. kebijakan yang berkenaan dengan kurs
Permasalahan yang akan menjadi rupiah/US$ dan tingkat suku bunga SBI
pembahasan peneliti adalah pengaruh sehingga pengaruh yang telah atau akan
faktor-faktor seperti tingkat inflasi, tingkat terjadi dapat diantisipasi dan ditangani
suku bunga SBI, dan nilai tukar rupiah dengan sebaik-baiknya.
terhadap pergerakan indeks harga saham
gabungan (IHSG) periode tahun 2007-2011.
2.Landasan Teori
1.4 Tujuan Penelitian
2.1 Landasan Teori

Hal - 2
ada kemungkinan pemegang surat berharga
2.1.1 Indeks Harga Saham akan menderita capital loss atau capital
Seiring dengan meningkatnya aktivitas gain.
perdagangan, kebutuhan untuk memberikan
informasi yang lebih lengkap kepada 2.1.3.1 Fisher Effect (FE)
masyarakat mengenai perkembangan bursa Teori ini diperkenalkan oleh Irving
juga semakin meningkat. Fisher. Fisher Effect menyatakan bahwa
tingkat suku bunga nominal di satu negara
2.1.1.1 Indeks Harga Saham Gabungan akan sama dengan tingkat suku bunga riil
Indeks Harga Saham Gabungan ditambah tingkat inflasi di negara itu.
atau Composite Stock Price Index (IHSG)
merupakan suatu nilai yang digunakan 2.1.3.2 Paritas Tingkat bunga (Interest
untuk mengukur kinerja kerja saham yang Rate Parity / IRP)
tercatat di suatu bursa efek. Seperti di IRP menerangkan bagaimana
mayoritas bursa-bursa dunia, indeks yang hubungan bursa valas atau forex market
ada di BEI dihitung dengan menggunakan dengan internasional money market (pasar
metodologi rata-rata tertimbang uang internasional). IRP juga mengatakan
berdasarkan jumlah saham tercatat (nilai bahwa perbedaan tingkat bunga (securities)
pasar) atau Market Value Weighted Average pada international money market akan
Index. cenderung sama dengan forward rate
premium atau discount. Dengan
2.1.2 Inflasi membandingkan besarnya perbedaan
Inflasi adalah adalah tingkat bunga antar negara, maka seorang
kecenderungan dari harga harga umum pemilik dana akan dapat menentukan dalam
untuk naik secara terus menerus. Kenaikan mata uang apa dananya akan diinvestasikan.
harga dari satu atau dua barang saja tidak Jika tingkat bunga negara asal lebih besar
disebut inflasi, kecuali bila kenaikan dibandingkan dengan tingkat bunga negara
tersebut meluas kepada (mengakibatkan asing, maka forward rate domestik akan
kenaikan) sebagian besar dari harga barang melemah atau depresiasi
barang lainnya (Boediono, 1983, hal 97). .
2.1.4 Kurs Mata Uang
2.1.2.1 Paritas Daya Beli (Purchasing Nilai tukar mata uang asing (the
Power Parity) exchange rate) atau nilai kurs menyatakan
PPP yang diperkenalkan oleh ahli hubungan nilai diantara satu kesatuan mata
ekonomi Swedia, Gustav Cassel pada 1918 uang asing dan kesatuan mata uang dalam
mengatakan bahwa biaya hidup di berbagai negeri. Menurut Sadono Sukirno (2006),
negara sebenarnya sama, nilai tukar kurs adalah jumlah uang domestik yang
menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang
perbedaan inflasi antar negara ( Brealey, dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit
2006, 239). mata uang asing.

2.1.3 Tingkat Suku Bunga 2.2 Penelitian Sebelumnya


Menurut Sadono Sukirno
(2006:103), suku bunga adalah persentase Berikut ringkasan penelitian
pendapatan yang diterima oleh kreditur dari sebelumnya :
pihak debitur selama interval waktu a.Aditya Novianto (2008)
tertentu. Perubahan tingkat suku bunga Menggunakan analisis regresi
selanjutnya akan mempengaruhi keinginan berganda dimana, kurs rupiah, tingkat suku
untuk mengadakan investasi, misalnya pada bunga SBI, mempunyai pengaruh positif
surat berharga, dimana harga dapat naik terhadap IHSG. Sedangkan suku bunga dan
atau turun tergantung pada tingkat bunga uang yang beredar mempunyai pengaruh
(bila tingkat bunga naik maka surat yang negatif terhadap IHSG.
berharga turun dan sebaliknya), sehingga b.Rumiris L. Tobing (2009)

Hal - 3
Hasil regresi jangka pendek kurs Adapun hipotesis yang
rupiah berpengaruh negatif, inflasi diajukan dalam penelitian ini adalah
berpengaruh positif, tingkat suku bunga sebagai berikut:
SBI dan Inflasi berpengaruh positif tapi Terdapat pengaruh nilai
tidak signifikan. tukar, inflasi, dan suku bunga SBI
c.Pananda Pasaribu, Wilson R. L. terhadap pergerakan IHSG di Bursa
Tobing, Adler H. Manurung (2009) Efek Indonesia
Menggunakan model regresi
dengan hasil, inflasi, suku bunga SBI dan
kurs rupiah tidak berpengaruh terhadap 3.Metodelogi Penelitian
IHSG, sedangkan Indeks Hangseng
mempunyai pengaruh yang signifikan 3.1 Pendekatan Penelitian
terhadap IHSG. Penelitian ini merupakan
penelitian ditinjau dari alat analisis
2.3 Kerangka Pemikiran yang digunakan dalam
Menurunnya kurs Dolar dikategorikan ke dalam jenis
terhadap rupiah berpengaruh positif penelitian korelasional
terhadap ekonomi dan pasar modal, (correlational study) Penelitian
sebaliknya kurs dolar terhadap rupiah korelasional ini bertujuan untuk
berpengaruh negatif. Suku bunga menganalisis pengaruh dari suatu
memiliki hubungan negatif terhadap variabel atau lebih terhadap
return saham. Hal ini disebabkan variabel lainnya.
apabila tingkat suku bunga meningkat,
orang cenderung untuk menabung 3.2 Objek dan Subjek Penelitian
daripada menginvestasikan modalnya Objek yang digunakan
dengan harapan resiko yang dalam penelitian ini adalah Bursa
diharapkan lebih kecil dibandingkan Efek Indonesia (BEI). Subjek yang
bila menginvestasikan modalnya digunakan dalam penelitian ini
dalam bentuk saham. adalah pojok bursa MDP.
Tingkat inflasi yang tinggi
memiliki hubungan yang negatif 3.3 Teknik Pengambilan Sampel
terhadap indeks harga saham. Jika Populasi yang digunakan
peningkatan biaya faktor produksi dalam penelitian ini adalah semua
lebih tinggi dari peningkatan harga perusahaan – perusahaan yang go
yang dapat dinikmati oleh perusahaan, public di perusahaan Indonesia dari
profitabilitas perusahaan akan tahun 2007-2011 dimana semua
menurun menyebabkan efek ekuitas ppopulasi di jadikan sampel
menjadi kurang kompetitif sehingga (sampel jenuh).
berdampak pada penurunan harga
saham di pasar modal. 3.4 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan
2.4 Hipotesis data sekunder yaitu data yang telah
Istilah hipotesis berasal dari dikumpulkan oleh lembaga
bahasa Yunani, yaitu hupo dan pengumpul data serta di
thesis. Hupo berarti lemah, kurang publikasikan pada masyarakat
atau di bawah dan thesis berarti pengguna data.
teori, proposisi, atau pernyataan
yang disajikan sebagai bukti. Jadi, 3.5 Teknik Pengumpulan Data
hipotesis dapat diartikan sebagai Dalam penelitian ini
suatu pernyataan yang masih lemah menggunakan teknik dokumentasi
kebenarannya dan perlu dibuktikan dengan mengumpulkan data, bukti,
atau dugaan yang sifatnya masih dan keterangan.
sementara (Hasan, 2003, 140).

Hal - 4
3.6 Definisi Operasional normalitas yang digunakan dalam penelitian
Penelitian ini menggunakan satu ini adalah uji grafik dan uji signifikansi
variabel dependen dan empat variabel Kolmogorov-Smirnov
independen.
3.7.2.2 Uji Autokorelasi
3.7 Teknik Analisis Data Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi
3.7.1 Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat linier ada korelasi antara kesalahan
Suku Bunga SBI, dan Nilai Kurs Dollar pengganggu pada periode t dengan
AS (USD) Terhadap Indeks Harga kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya),
Saham Gabungan (IHSG) dimana jika terjadi korelasi dinamakan pada
Menurut Sekaran dikutip dalam problem autokorelasi (Wijaya dikutip dalam
Sarjono (2009 : 91), regresi berganda Sarjono: 2009).
dilakukan untuk menguji pengaruh simultan
dari beberapa variabel bebas terhadap dari 3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
variabel terikat yang berskala interval. Uji heteroskedasitas bertujuan
Koefisien regresi dihitung dengan dua untuk menguji apakah dalarn model regresi
tujuan sekaligus, yaitu : pertama, terjadi ketidaksamaan variance dari
meminimumkan penyimpangan antara nilai residual satu pengamatan ke pengamatan
aktual dan nilai estimasi variabel dependen; lain (Wijaya dikutip dalam Sarjono, 2009).
kedua, mengoptimalkan korelasi antara Model regresi yang baik adalah yang terjadi
nilai aktual dan nilai estimasi variabel homokedastisitas atau tidak terjadi
dependen berdasarkan data yang ada. heteroskedastisitas. Bila terjadi gejala
Dengan menganggap Y = f (X1, X2, X3) heteroskedastisitas akan menimbulkan
dalam hubungan fungsional di mana Y akibat varians koefisien regresi menjadi
adalah fungsi linear, maka model regresi minimum dan confidence interval melebar
berganda untuk lima variabel di mana sehingga uji signifikansi statistik tidak valid
variabel terikatnya merupakan fungsi linear lagi. Untuk mendeteksi adanya
dari empat variabel bebas. heterokedastisitas dilakukan dengan
menggunakan scatter plot.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian terhadap asumsi 3.7.2.4 Uji Multikolinieritas
klasik bertujuan untuk mengetahui Uji multikolinearitas bertujuan untk
apakah suatu model regresi tersebut menguji apakah model regresi ditemukan
baik atau tidak jika digunakan untuk adanya korelasi antara variable bebas.
melakukan penaksiran. Suatu model Model regresi yang baik seharusnya tidak
dikatakan baik apabila bersifat BLUE terjadi korelasi diantara variable bebas.
(Best Linear Unbiased Estimator), Akibat bagi model regresi yang
yaitu memenuhi asumsi klasik atau mengandung multikolinearitas adalah
terhindar dari masalah-masalah bahwa kesalahan standar estimasi akan
multikolinieritas, heteroskedastisitas, cenderung meningkat dengan bertambahnya
autokorelasi maupun uji linearitas. variable independen, tingkat signifikansi
Oleh karena itu dalam penelitian ini yang digunakan untuk menolak hipotesis
dilakukan uji terhadap asumsi klasik, nol akan semakin besar dan probabilitas
apakah terjadi penyimpangan- menerima hipotesis yang salah juga akan
penyimpangan atau tidak, agar model semakin besar. Untuk mendeteksi ada
penelitian ini layak untuk digunakan. tidaknya multikolinearitas dalam model
regresi adalah (Wijaya dikutip dalam
3.7.2.1 Uji Normalitas Sarjono, 2009) :
Uji normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi, 3.7.3 Pengujian Hipotesis
variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal Sarjono (2009: 53). Uji

Hal - 5
3.7.3.1 Pengujian Secara Serentak Pada bagian ini akan disajikan
(Simultan) statistik deskriptif dari variabel independen
Pengujian hipotesis ini dilakukan yang digunakan dalam penelitian ini.
dalam penelitian ini adalah 2 macam yaitu: Variabel tersebut adalah Tingkat Inflasi,
Pengujian ini dilakukan dengan Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai Tukar
menggunakan uji f untuk mengetahui Rupiah. Variabel di atas diperoleh dari
apakah semua variabel penjelas yang perhitungan yang diolah berdasar data
digunakan dalam model regresi secara sekunder. Berikut ini ditunjukkan hasil
serentak atau bersama-sama berpengaruh statistik deskriptif dari masing-masing
terhadap variabel variabel yang diolah dengan menggunakan
SPSS versi 19.
3.7.3.2 Pengujian Secara Individu
(parsial) 4.1.2.2.1 Inflasi
Pengujian ini dilakukan dengan Inflasi adalah kecenderungan dari
menggunakan uji t untuk mengetahui harga-harga untuk naik secara umum dan
pengaruh dari tiap-tiap variabel independen terus-menerus. Akan tetapi bila kenaikan
(Inflasi, Tingkat Suku Bunga SBI, dan Nilai harga hanya dari satu atau dua barang saja
Tukar Rupiah terhadap IHSG di BEI. tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan
tersebut meluas atau menyebabkan
kenaikan sebagian besar dari harga barang-
4 HASIL PENELITIAN DAN barang lain.
PEMBAHASAN
4.1.2.2.2 Tingkat Suku Bunga SBI
4.1 Gambaran Umum Objek Tingkat Suku Bunga SBI adalah
tingkat suku bunga dari surat berharga
Penelitian
pengakuan utang berjangka waktu pendek
dalam mata uang rupiah yang diterbitkan
4.1.1 Sejarah Pasar Modal Di oleh Bank Indonesia.
Indonesia
Bursa efek (pasar modal) yang 4.1.2.2.3 Nilai Tukar Rupiah
terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Kurs Rupiah adalah nilai tukar
Jakarta (BEJ) yang juga dikenal dengan Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
nama asingnya sebagai Jakarta Stock Kurs yang digunakan adalah kurs tengah
Exchange (JSX) dan Bursa Efek rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
Surabaya (BES) atau Surabaya Stock yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia
Exchange (SSX) yang kini telah .
bergabung dan diresmikan menjadi 4.2 Analisa dan Pembahasan
Bursa Efek Indonesia.
4.2.1 Uji Asumsi Klasik
4.1.2 Deskripsi Umum Objek 4.2.1.1 Uji Normalitas
Penelitian
4.1.2.1 Deskripsi Variabel Dependen Uji normalitas bertujuan untuk
Pada penelitian ini yang menguji apakah dalam model regresi,
dijadikan sebagai obyek penelitian variabel pengganggu atau residual memiliki
adalah IHSG. IHSG merupakan salah distribusi normal
satu indeks pasar saham yang
digunakan oleh Bursa Efek Indonesia 4.2.1.2 Uji Autokorelasi
(BEI). Uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan
4.1.2.2 Deskripsi Variabel pengganggu pada periode t dengan
Independen kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya),

Hal - 6
dimana jika terjadi korelasi dinamakan pada 5. KESIMPULAN DAN SARAN
problem autokorelasi (Wijaya dikutip dalam
Sarjono: 2009:122 5.1 Kesimpulan
Penelitian mengenai Analisis
4.2.1.3 Uji heteroskedastisitas Pengaruh Tingkat Inflasi,Tingkat Suku
Uji heteroskedasitas bertujuan bunga SBI,dan Nilai Tukar Rupiah
untuk menguji apakah dalam model regresi terhadap Pergerakan Indeks Harga
terjadi ketidaksamaan variance dari Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek
residual satu pengamatan ke pengamatan Indonesia periode 2007 – 20011 ini
lain (Wijaya dikutip dalam Sarjono, 2009). menghasilkan kesimpulan tingkat
Inflasi, Tingkat Suku bunga SBI, dan
4.2.1.4 Uji Multikolinearitas Nilai Tukar Rupiah secara simultan
Uji multikolinearitas bertujuan mempengaruhi pergerakan Indeks
untuk menguji apakah model regresi Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
ditemukan adanya korelasi antara variabel Indonesia salama periode 2007-2011,
bebas. Model regresi yang baik seharusnya Secara Parsial Tingkat Inflasi
tidak terjadi korelasi diantara variabel berpengaruh positif dan signifikan
bebas.. terhadap pergerakan IHSG, dimana
semakin tinggi tingkat inflasi, maka
4.2.1.5 Pengaruh Tingkat Inflasi, Tingkat IHSG akan naik, tingkat Suku bunga
Suku Bunga SBI, dan Nilai Kurs Dollar SBI berpengaruh negatifdan signifikan
AS (USD) Terhadap Indeks Harga terhadap pergerakan IHSG, dimana
Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Effek semakin besar tingkat suku bunga SBI
Indonesia maka IHSG akan turun dan Nilai Tukar
Rupiah berpengaruh negatif dan
Hasil pengujian asumsi klasik yang signifikan terhadap IHSG, dimana
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai tukar Rupiah, maka
model regresi dalam penelitian ini layak IHSG akan turun.
digunakan karena model regresi telah
terbebas dari masalah normalitas data, tidak 5.2 Saran
terjadi multikolinearitas, dan tidak Setelah melakukan penelitian ini,
terjadinya heterokedastisitas. adapun saran yang dapat diberikan peneliti :
a) Pemerintah dan Lembaga terkait,
4.2.1.6 Uji F khususnya Bank Indonesia yang
Pengujian ini dilakukan untuk berwenang hendaknya dapat selalu
mengetahui apakah semua variabel penjelas mengeluarkan kebijakan yang benar-
yang digunakan dalam model regresi secara benar dapat menjaga stabilitas
serentak atau bersama-sama berpengaruh perekonomian demi menghindari
terhadap variabel yang dijelaskan. fluktuasi faktor-faktor makro, seperti
nilai tukar, inflasi dan Suku Bunga SBI
4.2.1.7 Uji t yang dapat merugikan para pelaku
Pengujian ini dilakukan untuk ekonomi dan.
mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel
independen (Inflasi, Tingkat Suku Bunga b) Profesionalitas dan transparansi dari
SBI dan Nilai tukar rupiah) terhadap IHSG pihak pengelola bursa, pialang, dan
di BEI untuk periode Januari 2007 hingga emiten sangat diperlukan guna menjaga
Desember 2011. kepercayaan dari para investor dan
menjaga volatilitas IHSG agar tidak
4.2.3 Pembahasan terlalu fluktuatif akibat perubahan-
Adanya pengaruh secara simultan perubahan variabel makro ekonomi
variabel dependen terhadap independen. demi kesinambungan kinerja Bursa Efek
Indonesia.

Hal - 7
DAFTAR PUSTAKA [9] Madura, Jeff, 2006, International
Corporate Finance, Cetakan
[1] Ang Robbert. 1997, Pasar Modal Kedelapan, Salemba Empat ,
Indonesia, Mediasoft, Jakarta. Jakarta [10] Manurung, Jonni J.,
Manurung, Adler H.2009. Ekonomi
[2] Boedie, Z., Kane, A., and Alan, M.J., Keuangan dan Kebijakan Moneter,
1995, Investment, Second Edition, Von Cetakan Pertama, Salemba empat ,
HoffmanPress Inc, USA Jakarta.

[3]Brealey, Myers, Marcus, 2006, Dasar- [11] Nopirin, 1990, Ekonomi Moneter,
Dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan,Erlangga, Jakarta BPFE, Yogyakarta

[4] Boediono 1983, Ekonomi Moneter, [12] Ocki, Tegararief P, Hartono, Budi K.
Yogyakarta BPFE. Analisis Pengaruh Tingkat Bunga
SBI, Kurs Tengah BI, Tingkat
[5] Brata, Danu 2007, Pengaruh Suku Inflasi, Dan Indeks Dow Jones Di
Bunga SBI Terhadap Indeks Harga New York Stock Exchange Dalam
Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Memprediksi Indeks Harga Saham
Efek Jakarta(BEJ), Skripsi Fakultas Gabungan Di Bursa Efek Jakarta,
Ekonomi Univertas Gunadarma, Jurnal Ekonomi Tahun XIII No.3
Jakarta. November.

[6] Frank, J. Fabozzi 1999, Manajemen [13] Pasaribu, Pananda, Tobing, W R L T,


Investasi, Buku Satu, Salemba Haymens, Adler M. n d. Pengaruh
Empat, Jakarta. Variabel Makroekonomi terhadap
Gujarati, Damodar, 1999 , IHSG.
Ekonometrika Dasar , Erlangga, Jakarta.
Jatiningsih, Oksiana, Musdholifah, [14] Riyanto, Bambang, 1990, Dasar‐dasar
2007, Pengaruh Variabel Pembelanjaan Perusahaan,
Makroekonomi terhadap Indeks Yayasan Badan Penerbit Gajah
Harga Saham Gabungan di Bursa Mada, Yogyakarta
Efek Jakarta, Jurnal Aplikasi
Manajemen Vol. 5 No. 1 April [15] Riyatno, 2007, Pengaruh Suku Bunga
Sertifikat Bank Indonesia dan Nilai
[7] Jogiyanto Hartono, 2000, Teori Kurs Terhadap Risiko Sistematik
Portofolio dan Analisis Investasi, Saham Perusahaan Di BEJ,
Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. JurnalKeuangan Dan Bisnis Vol. 5,
No. 8, September.
[8] Lenny, Handoyo, 2008, Pengaruh
Harga Minyak Dunia, Tingkat Suku [16] Tandelilin, Eduardus, 2001. Analisis
Bunga Sertifikat Bank Indonesia Investasi Manajemen Portfolio,
dan Kurs Rp./Usd Terhadap Indeks Cetakan Pertama, BPFE,
Harga Saham Gabungan di Bursa Yogyakarta
Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi
Tahun XIII No.3 November.

Hal - 8

Anda mungkin juga menyukai