Radiologi
Radiologi
NIM : 0120840051
Jawab : Berbahaya. Pengaruh radiasi pada organ tubuh manusia dapat bermacam – macam
bergantung pada jumlah dosis dan luas lapangan radiasi yang diterima. Pengaruh sinar x
terhadap luka permukaan yang dangkal dapat berupa kerusakan kulit, epilasi dan kuku rapuh.
Dapat menyebabkan kerusakan hemopoetik berupa limfopeni leukopeni, anemia dan
kehilangan respon terhadap daya tahan spesifik. Dapat juga menginduksi keganasan seperti
sarcoma dan karsinoma kulit. Berkurangnya kemungkinan hidup, terjadi aberasi genetic
seperti mutasi gen langsung dan perubahan kromosom. Radiasi sinar x yang belangsung lama
(kronis) atau bertahun – tahun telah terbukti dapat menyebaban karsinoma kulit.
b. Apakah perlu diproteksi ? Perlu diproteksi, proteksi radiasi untuk pasien bertujuan
agar dosis radiasi yang diterima sekecil mungkin sesuai keharusan klinis agar efek yang
diterima pasien juga minimal. Proteksi radiasi untuk tenaga medis bertujuan agar dosis
radiasi yang diterima dapat ditekan serendah mungkin dan dan dalam keadaan
bagaimanapun juga tidak melebihi dosis maksimum yang diperkenankan.
3. Apakah definisi proteksi radiasi ?
Jawab : Proteksi radiasi adalah pengawasan terhadap bahaya radiasi melalui peraturan-
peraturan yang berkaitan dengan pemanfaatan radiasi dan bahan-bahan radioaktif.Di
Indonesia, badan pengawas tersebut adalah Bapeten (Badan Pengawas Tenaga
Nuklir).Proteksi radiasi yang dipakai sekarang ditetapkan oleh Komisi Internasional
untuk Proteksi Radiasi (International Commission on Radiological Protection, ICRP)
dalam suatu pernyataan yang mengatur pembatasan dosis radiasi, yang intinya sebagai
berikut:
a. Suatu kegiatan tidak akan dilakukan kecuali mempunyai keuntungan yang positif
dibandingkan dengan risiko, yang dikenal sebagai asas justifikasi.
b. Paparan radiasi diusahakan pada tingkat serendah mungkin yang bisa dicapai (as low
as reasonably achievable, ALARA) dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan
sosial, yang dikenal sebagai asas optimasi.
c. Dosis perorangan tidak boleh melampaui batas yang direkomendasikan oleh ICRP
untuk suatu lingkungan tertentu, yang dikenal sebagai asas limitasi.
4. Bahaya yang diakibatkan untuk kehidupan ?
Jawab : Efek radiasi tergantung dari dose ekivalen yang diterima, dose rate, jaringan
terkena, jumlah atau luasnya area terpajan. Sekecil apapun radiasi yang diterima akan
berpengaruh karena akan terakumulasi. Secara alami sel kita juga mempunyai kemampuan
untuk memperbaiki apabila ada kerusakan, tentu saja tergantung seberapa parah kerusakan
yang diderita. Sesuai dengan kenyataan tersebut maka dosis radiasi kecil yang diberikan
secara berkala akan menimbulkan efek berbeda jika radiasi diberikan sekaligus dalam dosis
besar.Efek radiasi pengion adalah mutagenik, karsinogenik dan teratogenik. Anak-anak lebih
sensitif daripada orang dewasa. Akibat buruk dari radiasi pengion dikenal sebagai efek
somatik apabila diderita oleh orang yang terkena radiasi dan disebut efek herediter apabila
dialami oleh keturunannya. Gelombang mikro mempunyai pengaruh kepada tenaga kerja
yang bekerja di daerah sumber radiasi. Pengaruhnya terutama gangguan fasal tubuh.
Sindroma klinis terbagi tiga, yaitu stadium permulaan, stadium dengan gejala-gejala
menengah dan stadium lanjut. Pada stadium pertama gejala-gejalanya adalah asthenia yang
berupa perubahan perubahan vasovegetatif jenis vagotonik. Prosesnya reversibel dan segera
pulih kembali setelah radiasi berhenti. Pada tingkat lanjut terdapat kelainan neuro-vaskuler
yang ditandai perubahan-perubahan pada tonus pembuluh darah, paroxysma, dan
kecenderungan kuatnya reaksi simpatis. Gambaran klinis menyerupai sindroma gangguan
diencephalon dengan perubahan-perubahan sangat terlihat pada elektroencephalogram. Pada
tingkat ini, proses patologis kecil, kemungkinan dapat pulih atau dapat berakibat fatal. Sinar
elektromagnetik lainnya menyebabkan kelainan-kelainan di tubh dan di kulit sesuai dengan
dosisnya. Salah satu contoh kelainan adalah luka bakar oleh sinar-X ataupun sinar gamma.
Akibat-akibat lainnya adalah impotensi, kerusakan sistem hemopolitik, dan leukemia.
Pencegahan dilakukan dengan pengukuran dosis tidak melebihi dosis.
5. Contohnya ?
- Jawab : Sebagai contoh, radiasi gammadengan dosis 2 Sv (200 rem) yang diberikan pada
seluruh tubuh dalam waktu 30 menit akan menyebabkan pusing dan muntah-muntah pada
beberapa persen manusia yang terkena dosis tersebut, dan kemungkinan satu persen akan
meninggal dalam waktu satu atau dua bulan kemudian. Untuk dosis yang sama tetapi
diberikan dalam rentang waktu satu bulan atau lebih, efek sindroma radiasi akut tersebut
tidak terjadi.
- Contoh lain, dosis radiasi akut sebesar 3,5 – 4 Sv (350 – 400 rem) yang diberikan seluruh
tubuh akan menyebabkan kematian sekitar 50% dari mereka yang mendapat radiasi dalam
waktu 30 hari kemudian. Sebaliknya, dosis yang sama yang diberikan secara merata dalam
waktu satu tahun tidak menimbulkan akibat yang sama.
- Selain bergantung pada jumlah dan laju dosis, setiap organ tubuh mempunyai kepekaan
yang berlainan terhadap radiasi, sehingga efek yang ditimbulkan radiasi juga akan
berbeda.Sebagai contoh, dosis terserap 5 Gy atau lebih yang diberikan secara sekaligus
pada seluruh tubuh dan tidak langsung mendapat perawatan medis, akan dapat
mengakibatkan kematian karena terjadinya kerusakan sumsum tulang belakang serta
saluran pernapasan dan pencernaan. Jika segera dilakukan perawatan medis, jiwa
seseorang yang mendapat dosis terserap 5 Gy tersebut mungkin dapat diselamatkan.
Namun, jika dosis terserapnya mencapai 50 Gy, jiwanya tidak mungkin diselamatkan lagi,
walaupun ia segera mendapatkan perawatan medis.
- Jika dosis terserap 5 Gy tersebut diberikan secara sekaligus ke organ tertentu saja (tidak ke
seluruh tubuh), kemungkinan besar tidak akan berakibat fatal. Sebagai contoh, dosis
terserap 5 Gy yang diberikan sekaligus ke kulit akan menyebabkan eritema. Contoh lain,
dosis yang sama jika diberikan ke organ reproduksi akan menyebabkan mandul.
- Efek radiasi yang langsung terlihat ini disebut Efek Deterministik. Efek ini hanya muncul
jika dosis radiasinya melebihi suatu batas tertentu, disebut Dosis Ambang.Efek
deterministik bisa juga terjadi dalam jangka waktu yang agak lama setelah terkena radiasi,
dan umumnya tidak berakibat fatal. Sebagai contoh, katarak dan kerusakan kulit dapat
terjadi dalam waktu beberapa minggu setelah terkena dosis radiasi 5 Sv atau lebih.
- Jika dosisnya rendah, atau diberikan dalam jangka waktu yang lama (tidak sekaligus),
kemungkinan besar sel-sel tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri sehingga tubuh tidak
menampakkan tanda-tanda bekas terkena radiasi. Namun demikian, bisa saja sel-sel tubuh
sebenarnya mengalami kerusakan, dan akibat kerusakan tersebut baru muncul dalam
jangka waktu yang sangat lama (mungkin berpuluh-puluh tahun kemudian), dikenal juga
sebagai periode laten. Efek radiasi yang tidak langsung terlihat ini disebut Efek Stokastik.
- Efek stokastik ini tidak dapat dipastikan akan terjadi, namun probabilitas terjadinya akan
semakin besar apabila dosisnya juga bertambah besar dan dosisnya diberikan dalam jangka
waktu seketika. Efek stokastik ini mengacu pada penundaan antara saat pemaparan radiasi
dan saat penampakan efek yang terjadi akibat pemaparan tersebut. Kecuali untuk leukimia
yang dapat berkembang dalam waktu 2 tahun, efek pemaparan radiasi tidak
memperlihatkan efek apapun dalam waktu 20 tahun atau lebih.
- Salah satu penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kanker. Penyebab sebenarnya
dari penyakit kanker tetap tidak diketahui. Selain dapat disebabkan oleh radiasi pengion,
kanker dapat pula disebabkan oleh zat-zat lain, disebut zat karsinogen, misalnya asap
rokok, asbes dan ultraviolet. Dalam kurun waktu sebelum periode laten berakhir, korban
dapat meninggal karena penyebab lain. Karena lamanya periode laten ini, seseorang yang
masih hidup bertahun-tahun setelah menerima paparan radiasi ada kemungkinan menerima
tambahan zat-zat karsinogen dalam kurun waktu tersebut. Oleh karena itu, jika suatu saat
timbul kanker, maka kanker tersebut dapat disebabkan oleh zat-zat karsinogen, bukan
hanya disebabkan oleh radiasi.
6. Apa itu pengertian foto di bidang radiologi ?
Jawab :
7. Bagaimana terbentuk gambarnya di foto ?
Jawab :1. Gambaran laten (pada film rontgent)
a. Apabila objek yang kerapatannya tinggi, bila ditembus sinar X maka intensifying
screen memendarkan fluoresensi sedikit sekali bahkan hampir tidak ada. Akibatnya
perak halogen hampir tidak mengalami perubahan.
b. Apabila objek yang kerapatannya rendah, fluoresensi tinggi, maka terjadi perubahan
pada perak halogen.
2. Gambaran tampak
- Gambaran tampak terjadi setelah film sinar X dibangkitkan pada larutan pembangkit.
- Gambaran laten setelah masuk pembangkit (cairan developer) akan menghasilkan
gambaran radioopak.
- Gambaran laten (1b) bila diproses pada cairan pembangkit akan menimbulkan
gambaran radiolusen.
Langkah – langkah terbentuknya gambar foto roentgen