Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen Sumber
Daya Manusia

Pemeliharaan Karyawan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ekonomi dan Bisnis Manajemen 84068 Ryani Dhyan P, SE.,
MM

Abstract Kompetensi
Karyawan adalah asset utama Setelah membaca modul ini,
setiap perusahaan yang selalu ikut mahasiswa diharapkan mampu
aktif berperan dan paling untuk :
menentukan tercapai tidaknya Memahami dan Menentukan
tujuan perusahaan. Oleh karena itu, program-program pemeliharaan
kemanan dan keselamatannya perlu karyawan
mendapat pemeliharaan sebaik-
baiknya dari pimpinan perusahaan
Pemeliharaan Karyawan

12.1 Pendahuluan

Manusia mempunyai latar belakang kejiwaan yang berbeda yang masing-masing harus
diperhitungkan. Bukan saja persoalan dengan perusahaan tapi juga antar sesama. Pekerja
seperti juga pimpinan adalah manusia yang mempunyai kepribadian, sifat, dan keinginan
yang berbeda-beda. Bangga menerima sanjungan, dan susah atau marah apabila ditegur.
Semua itu merupakan faktor yang tidak berwujud yang menjadi dorongan kerja, menaikan
produkstivitas atau sebaliknya dapat menghambat dan menurunkan produktifitas. Keinginan
tentang kesejateraan, keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan lain-lain. Disinilah peran
pemeliharaan tenaga kerja atau karyawan yang menjadi salah satu faktor penting dalam
produksi.

12.2 Pengertian Pemeliharaan


Karyawan adalah aset (kekayaan) utama setiap perusahaan, yang selalu ikut aktif berperan
dan paling menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Oleh karena itu, keamanan
dan keselamatannya perlu mendapat pemeliharaan sebaik-baiknya dari pimpinan
perusahaan.
Pemeliharaan (maintanance) karyawan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
dari Manajer. Jika pemeliharaan karyawan kuran diperhatikan, semangat kerja, sikap,
loyalitas karyawan akan menurun. Ansensinya dan turn over meningkat, disiplin akan
menurun, sehingga pengadaan, pengembangan, kompensasi, dan pengintegrasian
karyawan yang telah dilakukan dengan baik dan biaya yang besar kurang berarti untuk
menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Supaya karyawan semangat bekerja, berdisiplin tinggi dan bersikap loyal dalam menunjang
tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer. Tidak
mungkin karyawan bersemangat bekerja dan konsentarsi penuh terhadap pekerjaannya jika
kesejahteraan mereka tidak diperhatikan dengan baik.

Pemeliharaan (maintenance) adalah usaha mempertahankan dana atau meningkatkan


kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan, agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif
untuk menunjang tercapainya tujuan perusahaan.

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
12.3 Tujuan Pemeliharaan Karyawan

Tujuan Pemeliharaan karyawan adalah


1. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
2. Meningkatkan disiplin dan menurunkan absensi karyawan.
3. Meningkatkan loyalitas dan menurunkan turn-over karyawan.
4. Memberikan ketenangan, keamanan, dan kesehatan karyawan.
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
6. Memperbaiki kondisi fisik, mental, dan sikap karyawan.
7. Mengurangi konflik serta menciptakan suasana yang harmonis.
8. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

12.4 Asas – Asas Pemeliharaan Karyawan

Asas-asas Pemeliharaan Karyawan terdiri dari :


1. Asas Manfaat dan Efisiensi
Pemeliharaan yang dilakukan harus efisien dan memberikan manfaat yang optimal
bagi perusahaandan karyawan. Pemeliharaan ini hendaknya meningkatkan prestasi
kerja, keamanan, kesehatan, dan loyalitas karyawan dalam mencapai tujuan. Asas
ini harus diprogram dengan baik supaya tidak sia-sia.
2. Asas kebutuhan dan kepuasan
Pemenuhan kebutuhan dan kepuasan harus menjadi dasar program pemeliharaan
karyawan. Asas ini penting supaya tujuan pemeliharaan, kesehatan, dan sikap
karyawan baik, sehingga mereka mau bekerja secara efektif dan efesien
menunjuang tercapainya tujuan perusahaan.
3. Asas keadilan dan kelayakan
Keadilan dan kelayakan hendaknya dijadikan asas program pemeliharaan karyawan.
Karena keadilan dan kelayakan akan menciptakan ketenangan dan konsentrasi
karyawan terhadap tugas-tugasnya, sehingga disiplin, kerja sama, dan semangat
kerjanya meningkat. Dengan asas ini diharapkan tujuan pemberian pemeliharaan
akan tercapai
4. Asas Peraturan Legal
Peraturan – peraturan legal yang bersumber dari undang-undang, Keppres, dan
keputusan mentri harus dijadikan asas program pemeliharaan karyawan. Hal ini
penting untuk menghindari konflik dan intervensi serikat buruh dan pemerintah.
5. Asas kemampuan perusahaan
Kemampuan perusahaan menjadi pedoman dan asas program pemeliharaan
kesejahteraan karyawan. Jangan sampai terjadi pelaksanaan pemeliharaan
karyawan yang mengakibatkan hancurnya perusahaan.

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
12.5 Metode - Metode Pemeliharaan Karyawan

Dalam pemeliharaan dibutuhkan strategi dalam pelaksanaannya, pemilihan metode yang


tepat sangat penting, supaya pelaksanaannya efektif dalam mendukung tercapainya tujuan
organisasi perusahaan. Manajer yang cakap akan menerapkan metode yang sesuai dan
efektif dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Pemeliharaan keamanan, kesehatan, dan sikap
loyal karyawan hendaknya dengan metode yang efektif dan efesien supaya tercapai
manfaat yang optimal.
Metode – Metode Pemeliharaan Karyawan terdiri dari :
1. Komunikasi

Komunikasi harus digunakan dalam setiap penyampaian dari komunikator kepada


komunikan. Komunikasi berfungsi untuk instructive, informative, influencing dan
evaluative. Simbol – simbol komunikasi adalah suara, tulisan, gambar, warna, mimik,
kedipan mata dan lain-lain. Dengan simbol-simbol inilah komunikator menyampaikan
informasi kepada komunikan.
2. Insentif
Insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan tertentu
berdasarkan prestasi kerjanya agar karyawan terdorong meningkatkan produktivitas
kerjanya.
Metode insentif yang adil dan layak merupakan data penggerak yang merangsang
terciptanya sikap loyal karyawan akan lebih baik.
3. Jenis – Jenis Insentif terdiri dari :
- insentif positif adalah daya perangsang dengan memebrikan hadiah material atau
nonmaterial kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar
- insentif negatif adalah daya perangsang dengan memberikan ancaman hukuman
kepada karyawan yang prestasi kerjanya di atas prestasi standar
4. Bentuk – Bentuk Insentif
- Nonmaterial insentif adalah perangsang yang diberikan kepada karyawan
berbentuk penghargaan/pengukuhan berdasarkan prestasi kerjanya, seperti
piagam, piala atau medali.
- Sosial Insentif adalah perangsang yang diberikan kepada karyawan berdasarkan
prestasi kerjanya, berupa fasilitas dan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya, seperti promosi, mengikuti pendidikan atau naik haji.
- Material insentif adalah daya perangsang yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan prestasi kerjanya, berbentuk uang dan barang. Material insetif
bernilai ekonomis sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan
beserta keluarganya.

12.6 Program Kesejahteraan


Program Kesejahteraan bemanfaat bagi karyawan untuk :
- mempertahankan karyawan ini kepadanya diberikan
- kesejahteraan/kompensasi pelengkap/fringe benefits/gaji tersembunyi/ indirect

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
- compensation/employee welfare. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti
dan bermafaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta
keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan,
semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap sehingga
labour turnover relatif rendah.
Begitu besarnya arti dan manfaat kesejahteraan karyawan sehingga mendorong manajer
menetapkan program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan harus
disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan keadilan dan kelayakan (internal dan
eksternal konsistensi) dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan).

Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.

Tujuan Pemberian Kesejahteraan antara lain sebagai berikut :

- untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan kepada perusahaan


- Memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi karyawan beserta
keluarganya
- Memotivasi gairah kerja, disiplin dan produktivitas kerja karyawan
- Menurunkan tingkat absensi dan turnover karyawan
- Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman
- Membantu lancarnya pelaksanaan pekerjaan untuk mencapai tujuan
- Memelihara kesehatan dan meningkatkan kualitas karyawan
- Mengefektikan pengadaan karyawan
- Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas
manusia
- Mengurangi kecelakaan dan ketrusakan peralatan perusahaan
- Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya.
Jenis–JenisKesejahteraan

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (KKK)
Akan menciptakan terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik. KKK ini harus
ditanamkan pada diri masing-masing individu karyawan dengan penyuluhan dan pembinaan
yang baik agar mereka menyadari pentingnya keselamatan kerja bagi dirinya maupun untuk
perusahaan. Apabila banyak terjadi kecelakaan, karyawan banyak yang menderita, absensi
meningkat, produksi menurun, dan biaya pengobatan semakin besar. Ini semua akan
menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun perusahaan bersangkutan, karena mungkin
karyawan terpaksa berhenti bekerja sebab cacat dan perusahaan kehilangan karyawannya.
Hal inilah yang mendorong pentingnya KKK ditanamkan pada diri pada karyawan, bahkan
perlu diberikan hukuman bagi karyawan yang tidak memakai alat-alat pengaman (seperti
masker, sarung tangan, tutup mulut, dan hidung) saat bekerja. KKK ini merupakan tindakan
kontrol preventif yang mendorong terwujudnya pemeliharaan karyawan yang baik.

Alasan-alasan dan Tujuan Diselenggarakannya Program Pelayanan Karyawan

Akhir-akhir ini program-program kesejahteraan karyawan telah mengalami perkembangan


yang luas. Banyak alasan yang menjadikan makin diperhatikannya masalah kesejahteraan
karyawan. Pendekatan paternalis (paternalistic approach) terhadap masalah personalia
nampaknya menjadi salah satu sebab utama. Pendekatan ini menganggap bahwa
manajemen adalah ayah bagi para karyawan. Karena itu sudah selayaknya jika manajemen
memikirkan kesejahteraan karyawannya.

Pendekatan ini juga terutama dipengaruhi oleh makin berkembangnya organisasi-organisasi


buruh, sehingga para majikan merasa kuatir terhadap tingkah laku para karyawannya.
Akibatnya, majikan berusaha memberikan apa yang dirasa baik untuk para karyawan
supaya mereka tidak membentuk organisasi buruh. Perhatian pemerintah yang makin
meningkat terhadap persoalan kesejahteraan karyawan dan persaingan yang makin ketat
juga menjadi sebab lain yang meningkatkan perhatian pengusaha terhadap masalah
kesejahteraan karyawan.

Sebab-sebab makin berkembangnya program kesejahteraan karyawan adalah sebagai


berikut :

- Perubahan sikap para karyawan, yang disebabkan terutama oleh makin


meningkatnya taraf pendidikan mereka
- Permintaan dari organisasi-organisasi buruh
- Permintaan dari pemerintah yang diwujudkan dalam bentuk undang-undang atau
peraturan-peraturan
- Persaingan yang semakin ketat yang mengakibatkan para pengusaha harus
berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar para karyawan betah

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
- Adanya pengawasan terhadap tingakt upah, terutama dari asosiasi para
pengusaha untuk mencegah persaingan dalam hal pemberian upah. Hal ini akan
mengakibatkan pengusaha tidak bisa begitu saja menaikkan tingkat upah, dan
untuk mengatasinya pengusaha kadang-kadang memberikan kenaikan dalam
bentuk jaminan social kepada para karyawannya

Manfaat yang diperoleh dari diselenggarakannya program kesejahteraan karyawan adalah :

1. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif


2. Perbaikan semangat dan kesetiaan karyawan
3. Penurunan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja
4. Perbaikan hubungan masyarakat
5. Pengurangan pengaruh organisasi buruh, baik yang telah ada maupun yang
Potensial
6. Pengurangan campur tangan pemerintah dalam organisasi

Prinsip-prinsip Program Pelayanan Karyawan

Prinsip utama dari program pelayanan karyawan, sebagaimana program lainnya adalah agar

hasil yang diperoleh minimal sama dengan biayanya.

Beberapa prinsip lainnya adalah seperti diuraikan dibawah ini :

- Program hendaknya diarahkan untuk memuaskan kebutuhan yang sebenarnya.


- Seringkali terjadi salah penafsiran keinginan para karyawan. Kesulitan lain yang
sering timbul adalah bahwa sering para karyawan tidak memberikan jawaban
yang segera dan jujur pada saat ditanya mengenai fasilitas apa yang mereka
inginkan
Contoh pemberian kredit
- Pelayananhendaknya dibatasi pada kegiatan – kegiatan yang lebih efektif
dijalankan secara kelompok daripada secara individu.
- Contoh : asuransi jiwa, misalnya yang dibeli secara kelompok biasanya
mempunyai harga yang cukup rendah dibandingkan dengan pemeblian secara
individual.
- pelayanan haruslah menggunakan dasar yang seluas mungkin. Hendaknya
program pelayanan karyawan bisa dinikmati oleh sebagian besar karyawan
perusahaan.

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
- Contoh : pelaksanaan program rekreasi yang berupa fasilitas olah raga misalnya,
hendaknya bisa dinikmati oleh sebagian besar karyawan
- Biaya program pelayanan ini hendaknya bisa dihitung dan provisinya dihitung
secara jelas untuk dasar pembelanjaannya.
- Contoh : Prinsip ini terutama penting untuk program asuransi atau pension.
Taksiran yang wajar dan realistis haruslah bisa dibuat untuk menentukan
besarnya provisi atau uang santunan yang akan dibayarkan.

Program pelayan karyawan haruslah direncanakan dan ditentukan tujuannya sebagai


pedoman dalam menyusun program tersebut. Karena berbagai pngaruh buruk dari dalam
maupun luar perusahan, maka sebaiknya program pelayanan karyawan terdiri dari
kombinasi/campuran dari berbagai bentuk program. Untuk menentukan kombinasi program
terbaik. Foogen menyarankan langkah – langkah sebagai berikut :

- Menghitung berbagai biaya dari berbagai bentuk/tipe program pelayanan


- Membuat judgement untuk menetukan berapa dana yang tersedia untuk
menutup biaya dari berbagai program pelayan di masa mendatang

Masalah – Masalah yang mungkin timbul dalam Program Pelayan Karyawan

1. Kemungkinan timbulnya permintaandari pihak karyawan untuk tambahan program –


program kesejahteraan yang lain. Pemberian liburan dngan tetap menerima gaji
sering hanya dibatasi pada golongan pimpinan.
2. Kemungkinan bahwa program kesejahteraan karyawan ini hanya akan menjadi
sumber keluhan yang baru.
3. Kemungkinan timbulnya kesan paternalis
4. Kemungkinan terabaikannya program personalia yang lain.

Bentuk – Bentuk Pelayanan Karyawan

Program kesejahteraan ekonomi karyawan yang bertujuan untuk melindungi keamanan


ekonomi dari karyawan antara lain :

- Pensiun
- Pemberian pensiun adalah perusahaan memberikan sejumlah usia tertentu
secara berkala kepada karyawan yang telah berhenti bekerja setealah mereka
bekerja dalam waktu yang lama atau setelah mencapai suatu batas usia tertentu.
- Asuransi

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
- Perusahaan yang mengadminstrasikan pembayarn preminya, yang menjadi
tanggung jawab dari perusahaan atau karyawan atau kombinasi dari keduanya
(asuransi jiwa, eksehatan, kecelakaan)
- Pemberian kredit

Program Rekreasi antara lain :

- Kegiatan olah raga


- Memelihara kesehatan dan presetasi
- Kegiatan sosial
- Outbond, membentuk kelompok khusus seperti drama, musik dll

Pemberian Fasilitas

Kegiatan-kegiatan yang secara normal perlu diurus oleh karyawan sendiri dalam kehidupan
sehari-hari antara lain :

- Penyediaan kafetaria
Mempermudah karyawan yang ingin makan dan tidak sempat untuk pulang, serta
untuk memperbaiki gizi makanan
- Perumahan
Perumahan dinas, asrama atau tunjangan untuk perumahan.
- Fasilitas pembelian
Menyediakan toko perusahaan, dimana para karyawan dapat membeli berbagai
barang terutama barang-barang yang dihasilkan perusahaan dengan harga yang
lebih murah
Masalah yang kan timbul :
- Karyawan akan protes jika ada produk yang dibeli rusak
- Karyawan menuntut fasilitas pembelajaan untuk memperoleh barang tersebut
- Perusahaan menghadapi persaingan dari toko pengecer

- Fasilitas kesehatan
Poliklinik lengkap dengan dokter dan perawat
Memberikan tunjangan kesehatan untuk dokter rujukan dari perusahaan
- Penasehat keuangan
Membantu karyawan dalam menghadapi kesulitan dalam mengatur keuangan
- Fasilitas Pendidikan
Membantu karyawan yang ingin meningkatkan pengetahuan mereka seperti
perpustakaan

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk – bentuk lain :
- Pembayaran untuk waktu tidak bekerja : cuti, sakit, hamil, melahrikan, alasan
pribadi dan hari libur.
- Perlindungan terhadap bahaya penyakit, kecelakaan, pengangguran, usia lanjut,
jaminan kematian untuk keluarganya.
- Pelayanan karyawan(Employee Services), misal perumahan, kantin, konseling,
beasiswa untuk anak-anaknya, rekreasi, antar jemput dll
- Pembayaran yang dituntut oleh hukum (Legally Required Payment), misalnya
Asuransi kesehatan, kecelakaan, THR, jaminan hari tua, pajak 50% ditanggung
perusahaan.

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Dessler, gary, (2006), Human Resource Management, 10 th edition, Prentice Hall
Inc, New Jersey

2. Justine T Sirait, (2006), Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya


Manusia dalam Organisasi, Grasindo, Jakarta

3. Mathis, Robert L; Jackson, John H, (2005), Human Resources Management, South


Western, Ohio

4. Edwin B Flippo, (2006), Manajemen Personalia, Jakarta

5. Soekidjo Notoatmodjo, (2005), Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta

2015 Manajemen SDM Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Ryani Dhyan Parashakti, SE., MM http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai