Anda di halaman 1dari 1

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No.

4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

dalam wadah gelas tertutup sebelum


Pengambilan dan perlakuan sampel digunakan untuk pengujian.
Sampel kopi robusta diambil dari Pembuatan larutan kontrol
Kabupaten Kepulauan Talaud kemudian Larutan kontrol positif dibuat dengan
selanjutnya dibawa ke laboratoium. Biji kopi cara ditimbang tetrasiklin 500 mg sebanyak
yang telah dikumpulkan dibersihkan dari 0,02 g, kemudian dilarutkan dengan akuades
pengotor, selanjutnya dicuci di bawah air dan dicukupkan volumenya hingga 100 mL.
mengalir sampai bersih, ditiriskan, lalu Pembuatan larutan uji
dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Dibuat larutan uji 10%; 50%; dan
Sampel yang telah kering diserbukkan 100% dengan cara ditimbang 0,1 g; 0,5g;
dengan menggunakan blender, serbuk yang dan 1 g ekstrak biji kopi robusta kemudian
dihasilkan diayak menggunakan ayakan dicukupkan dengan akuades sampai 10 mL.
mesh 65 hingga diperoleh serbuk yang halus Pembuatan media
dan seragam. Hasilnya dimasukkan ke Nutrient Agar (NA) sebanyak 0,56 g
dalam wadah gelas tertutup. dilarutkan dalam 20 mL akuades (28 g/1000
Ekstraksi sampel mL) menggunakan erlenmeyer. Setelah itu
Ekstraksi biji kopi robusta dilakukan dihomogenkan dengan stirrer di atas
dengan metode maserasi. Sebanyak 120 g penangas air sampai larut. Media tersebut
serbuk simplisia biji kopi dimasukkan ke disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121oC
dalam erlenmeyer, kemudian direndam selama 15 menit. Media Agar digunakan
dengan larutan etanol 96% sebanyak 225 untuk inokulasi bakteri.
mL, ditutup dengan aluminium foil dan Media dasar dibuat dengan cara
dibiarkan selama 5 hari sambil sesekali ditimbang Nutrient Agar (NA) sebanyak 2,3
diaduk. Setelah 5 hari, sampel yang g lalu dilarutkan dalam 100 mL akuades (23
direndam tersebut disaring menggunakan g / 1000 mL) menggunakan erlenmeyer.
kertas saring menghasilkan filtrat 1 dan Sedangkan media pembenihan dibuat
ampas 1. Ampas yang ada kemudian dengan cara ditimbang 5,75 g NA, lalu
dimaserasi dengan larutan etanol 96% dilarutkan dalam 250 mL akuades (23 g /
sebanyak 75 mL, ditutup dengan aluminium 1000 mL) menggunakan erlenmeyer.
foil dan dibiarkan selama 2 hari sambil Setelah itu, masing-masing media
sesekali diaduk. Setelah 2 hari, sampel dihomogenkan dengan stirrer di atas
tersebut disaring menggunakan kertas saring penangas air sampai mendidih. Media yang
menghasilkan filtrat 2 dan ampas 2. Filtrat 1 sudah homogen ini disterilkan dalam
dan 2 digabungkan, lalu dievaporasi autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit.
menggunakan rotary evaporator, sehingga Media dasar dan media pembenihan
diperoleh ekstrak biji kopi robusta. Ekstrak digunakan dalam pembuatan media
kental yang dihasilkan dibiarkan pada suhu pengujian sebagai lapisan dasar dan lapisan
ruangan hingga seluruh pelarut etanol kedua.
menguap. Ekstrak ditimbang dan disimpan Kultur bakteri

245

Anda mungkin juga menyukai