PENDAHULUAN dengan konsentrasi minimal sebesar 12,5%
dan daya hambat yang paling efektif adalah Bakteri merupakan mikroorganisme dengan konsentrasi 100%. Penelitian yang yang tidak dapat dilihat dengan mata dilakukan oleh Chamidah (2012), telanjang, tetapi hanya dapat dilihat dengan menyatakan ekstrak biji kopi robusta bantuan mikroskop (Radji, 2011). Bakteri mempunyai daya antibakteri terhadap patogen lebih berbahaya dan menyebabkan pertumbuhan Porphyromonas gingivalis infeksi baik secara sporadik maupun pada konsentrasi 100%, 50%, dan 25%. Atas endemik, antara lain Staphylococcus aureus, dasar latar belakang tersebut maka pelu Escherichia coli dan Pseudomonas dilalkukan penelitian tentang Aktivitas aeruginosa (Djide, dkk. 2008). Antibakteri Ekstrak Biji Kopi Robusta Penelitian zat yang berkhasiat (Coffea canephora) terhadap bakteri sebagai antibakteri perlu dilakukan untuk Escherichia coli. menemukan produk antibiotik baru yang Tujuan dari penelitian ini yaitu berpotensi untuk menghambat atau menguji aktivitas antibakteri ekstrak biji membunuh bakteri yang resisten antibiotik kopi robusta terhadap bakteri Escherchia dengan harga yang terjangkau. Salah satu coli pada konsentrasi 10%, 50%, dan 100%. alternatif yang dapat ditempuh adalah memanfaatkan zat aktif pembunuh bakteri yang terkandung dalam tanaman obat. METODE PENELITIAN Widjayanti (1999) dalam Nur Iman (2009) menjelaskan salah satu tanaman yang secara Alat dan Bahan empiris digunakan sebagai obat antibakteri Alat-alat yang digunakan antara lain adalah kopi. : erlenmeyer, gelas ukur, gelas kimia, tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet tetes, Kopi robusta (Coffea canephora) penangas air, blender, ayakan mesh 65, kaca banyak ditanam di Afrika, India dan arloji, timbangan analitik, labu ekstraksi, Indonesia, komoditas kopi robusta di batang pengaduk, cawan petri, jarum ose, Indonesia sendiri sangat tinggi hingga pinset, inkubator, laminair air flow, menguasai pasar nasional, tapi hanya termometer, pencadang, autoklaf, menguasai 30% pasar dunia jika mikropipet, mistar berskala, rotary dibandingkan dengan komoditas kopi evaporator, dan alat fotogafi. arabika yang menguasai 70% pasar dunia. Bahan-bahan yang digunakan yaitu Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh biji kopi robusta, bakteri uji (Escherichia Yaqin dan Nurmilawati (2015) tentang coli), akuades steril, etanol 96%, tetrasiklin, pengaruh ekstrak kopi robusta (Coffea Nutrient Agar (NA), H2SO4 0,36 N, canephora) sebagai penghambat BaCl2.2H2O 1,175%, NaCl 0,9%, kertas pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus saring, kertas label dan aluminium foil. menyatakan pertumbuhan Staphylococcus aureus akan terhambat setelah pemberian ekstrak kopi robusta (Coffea canephora) 244