Anda di halaman 1dari 1

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No.

4 NOVEMBER 2016 ISSN 2302 - 2493

karena perbedaan tekanan antara di dalam antibiotik (Loing, 2016). Hasil uji aktivitas
dan luar sel, sehingga metabolit sekunder antibakteri diperoleh melalui pengamatan
akan terlarut dalam pelarut organik dan yang dilakukan selama 1×24 jam masa
ekstraksi senyawa akan sempurna karena inkubasi dengan 3 kali pengulangan untuk
dapat di atur perendaman yang dilakukan. masing-masing bakteri. Setelah masa
Kelebihan metode ini, yaitu untuk inkubasi terbentuk daerah bening di sekitar
menghindari kerusakan zat aktif akibat sumuran yang berbentuk lingkaran. Daerah
pemanasan yang berlebih (Dwijendra, bening merupakan petunjuk kepekaan
2014). bakteri terhadap antibiotik yang digunakan
sebagai kontrol positif atau bahan
Menurut Suryanto (2012), pemilihan
antibakteri lainnya yang digunakan sebagai
pelarut pada umumnya dipengaruhi oleh
bahan uji yang dinyatakan dengan lebar
beberapa faktor antara lain, selektivitas,
diameter zona hambat. Kontol positif yang
kelarutan, dan titik didih. Untuk pelarut
digunakan dalam penelitian ini yaitu
ekstraksi sendiri digunakan etanol. Pelarut
tetrasiklin . Fungsi dari tetrasiklin ialah
etanol merupakan pelarut yang tidak
sebagai kontrol dari zat uji dengan
beracun, dan bersifat universal yang cocok
membandingkan diameter daerah hambat
untuk mengekstrak semua golongan
yang terbentuk, sedangkan kontrol negatif
senyawa metabolit sekunder. Selain itu
yang digunakan ialah air. Fungsi dari
pelarut etanol mempunyai sifat selektif,
kontrol negatif ialah untuk mengetahui ada
dapat bercampur dengan air dengan segala
tidaknya pengaruh pelarut terhadap
perbandingan, ekonomis, mampu
pertubuhan bakteri E.coli sehingga dapat
mengekstrak sebagian besar senyawa kimia
diketahui bahwa yang mempunyai aktivitas
yang terkandung dalam simplisia seperti
antibakteri adalah zat uji bukan pelarut.
alkaloid, minyak atsiri, glikosida, kurkumin,
klorofil, steroid, dan flavonoid. Hasil uji aktivitas antibakteri dan
hasil pengukuran diameter zona hambat
Hasil maserasi terhadap kopi robusta
ekstrak kopi robusta Coffea robusta
berupa filtrat berwarna coklat kehitaman
terhadap bakteri Escherchia coli dapat
sebanyak 100 g. Selanjutnya filtrat diuapkan
dilihat pada Tabel 1.
menggunakan rotary evaporator hingga
memperoleh ekstrak kental sebanyak 83,3 g Hasil pengukuran diameter zona
berwarna coklat kehitaman. hambat melalui pengukuran dengan mistar
berskala dapat diketahui bahwa ekstrak biji
Uji Aktivitas Antibakteri
kopi robusta memiliki diameter yang sama
Pada uji aktivitas antibakteri ekstrak
dengan tetrasiklin dalam menghambat
biji kopi robusta yang menggunakan metode
bakteri Escherchia coli. Hal ini dapat dilihat
difusi agar (difusi Kirby-Bauer yang telah
pada Tabel 1 dengan perhitungan rata-rata
dimodifikasi) dengan cara sumuran menjadi
diameter antara tetrasiklin dengan kopi
pilihan dalam mencapai tujuan klinis yang
robusta.
sering digunakan dalam uji kepekaan

247

Anda mungkin juga menyukai