Anda di halaman 1dari 26

Standar Kompetensi :

1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, ikatan kimia dan
sifat sifat senyawa.

Kompetensi Dasar :
1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, dan menjelaskan teori atom Bohr
dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital serta
menentukan letak unsur dalam tabel periodik.

A. Partikel partikel Penyusun Atom


Ringkasan Materi :
Atom Terdiri dari tiga macam partikel yaitu proton, netron, dan elektron. Proton dan netron terdapat
dalam inti atom, sedangkan elektron berada dalam ruang seputar inti atom. Ketiga macam partikel
ini tergolong partikel dasar, sebab atom unsur-unsur dibentuk oleh partikel-partikel itu.

Bagian-bagian Atom
Proton
Inti
Atom Netron
Kulit Elektron

Partikel dan Massa Muatan


Lambang gram sma Coulomb Satuan muatan
Proton ( p ) 1,67 x 10-24 1 +1
Netron ( n ) 0 0
Elektron ( e ) 1/1836 -1

B. Tanda Atom
Lambang suatu unsur dapat dituliskan sebagai berikut
A
Z X
dimana :
A = nomor massa, menunjukkan jumlah proton + jumlah netron,
X = tanda atom,
Z = nomor atom, menunjukkan jumlah proton atau jumlah elektron dalam inti.

Misal 126C, artinya


nomor atom C = 6 , maka jumlah proton = jumlah elektron = 6
dan nomor massa C = 12, maka jumlah netron = 12 – 6 = 6

Isotop =.Atom- atom unsur yang sama tetapi mempunyai jumlah netron berbeda
contoh : 126C dan 136C
Isobar = atom unsur – unsur yang berbeda dengan nomor atom yang berbeda tetapi mempunyai
massa atom yang sama . contoh : 146C dan 147N
Isoton.= atom unsur – unsur yang berbeda dengan jumlah netron yang sama
contoh : 3115P dan 3216S
C. KONFIGURASI ELEKTRON

Nama Kulit Nomor Kulit Jumlah elektron maksimum


K 1 2
L 2 8
M 3 18
N 4 32
O 5 50
dst
Secara matematis daya tampung elektron pada tiap kulit adalah :

2n2
Konfigurasi elektron unsur menggambarkan jumlah elektron yang mengisi tiap-tiap kulit.
Contoh :
Konfigurasi elektron dari :
7 79
3Li = 2.1 35Br = 2.8.18.7
23 55
11Na = 2.8.1 25Mn = 2.8.8.7
3
115P = 2.8.5
Jumlah elektron yang terletak pada kulit paling luar disebut dengan elektron Valensi .
Elektron valensi dari 7
Li (2. 1} adalah 1 , elektron valensi dari
3
31
15 P (2.8.5 ) adalah 5.

D. Perkembangan Teori Atom


Perkembangan model atom
1. Model atom Dalton (Inggris, 1808)
John dalton mengemukakan gagasan tentang atom sebagai partikel dasar sebagai berikut :
1. Atom merupakan partikel terkecil yang tidak dapat dipecah lagi.
2. Atom suatu unsur sama segala sifatnya, sedangkan atom unsur yang berbeda berlainan
dalam massa dan sifatnya.
3. Senyawa terbentuk bila atom bergabung Satu sama lain.
4. Reaksi kimia hanya mengakibatkan penataulangan atom-atom sehingga tidak ada atom
yang berubah akibat reaksi kimia.
2. Model atom Thomson (1906)
J.J. Thomson mengemukakan bahwa dalam atom terdapat elektron–elektron yang tersebar
merata dalam bola bermuatan positif.
3. Model atom Rutherford (1913)
Model atom rutherford menggambarkan atom terdiriatas inti atom yang bermuatan atom positif
dan berbeda pada pusat atom serta elektron bergerak melintasi inti.
4. Model atom BOHR (1913)
Niels Bohr mengemukakan model atom sebagai berikut :
1. Dalam atom, elek tron beredar mengelilingi inti atom pada lintasan berbentuk lingkaran.
Tidak semua lintasan diperbolehkan. Lintasan yang diperbolehkan untuk elektron adalah
h
lintasan yang memberikan momentum sudut (h=tetapan Planck)
2
2. Energi elektron dalam lintasan berbanding lurus dengan jarak lintasan dari inti. Makin jauh
dari inti, tingkat energi lintasan makin tinggi.
3. Dengan menyerap energi dari lingkungannya, energi dapat berpindah diri lintasan berenergi
lebih rendah kelintasan berenergi lebih tinggi. Sebaliknya energi dillepaskan bila elektron
berpindah dari lintasan yang lebih tinggi ke lintasan yang lebih rendah.

5. Model atom mutakhir (Perancis 1924)


Louis de Broglie menyimpulkan bahwa atom dapat dipandang sebagai partikel dan
gelombang .

Teori Atom menurut Mekanika Kuantum

e
Keboleh jadian
menemukan elektron
+ paling besar
Inti
BILANGAN KUANTUM
1. Bilangan Kuantum Pertama (n)
Menyatakan nomor kulit (tingkat energi)
n = 1 kulit K n = 5 kulit O

n = 2 kulit L n = 6 kulit P

n = 3 kulit M n = 7 kulit Q

n = 4 kulit N

2. Bil. Kuantum Azimuth (l)


Menyatakan sub kulit (sub tingkat energi)
l = 0 sub kulit s
l = 1 sub kulit p
l = 2 sub kulit d
l = 3 sub kulit f
l = 4 sub kulit g
l = 5 sub kulit ?

Kulit ke n punya sub kulit sebanyak n dengan l berharga 0 hingga (n -1)

3. Bil. Kuantum Magnetik (m)


Menyatakan orbital dari suatu sub kulit
Sub kulit dengan bk azimuth l punya (2l + 1) orbital dengan m = -l, …, 0, …, +l

“Sub kulit s, l = 0, punya 1 orbital dengan m = 0”


m=
00
0
s

“Sub kulit s, l = 0, punya 1 orbital dengan m = 0”

M= -1 0 +1

“Sub kulit d, l = 2, punya 5 orbital dengan m = -2, -1, 0, +1, +2”


+ +
M= -2 -1 0
1 2

-2 -1 0 +1 +2
“Sub kulit f, l = 3, punya 7 orbital dengan m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3”

4. Bil. Kuantum Spin (s)


Menyatakan spin (arah putaran) elektron dalam suatu orbital

KONFIGURASI ELEKTRON
Prinsip Aufbau

1 2 2 3 3 4 3 4 5 4 5p 6 s
s s p s p s d p s d
4 5 6 7 5 6 7 8
f d p s f d p s
PERTANYAAN DAN LATIHAN SOAL :

1. Jelaskan percobaaan yang membuktikan adanya :


a. Elektron
..................................................................................................................................................
b. Proton .
..................................................................................................................................................
c. Netron
…………………………………………………………………………………………………………..
2. Tentukan jumlah proton, elektron dan netron yang terdapat dalam atom berikut :
a. 147N

b. 3115P
64
29 Cu

3. Lengkapi tabel berikut :


Lambang Nomor Nomor Jumlah
atom Atom (Z) Massa (A) Proton Elektron Netron
35
17Cl 17 35 17 17 18
37
17 Cl
13
5B
14
6N
17
9F
13
7N

4. Tulislah konfigurasi elektron dan tentukan elektron valensi dari :


Unsur Konfigurasi elektron elektron valensi
24
12Mg
28
14Si
64
29Cu
75
33As

5. Tentukan keempat bilangan kuantum untuk elektron terakhir dari :


a. 13Al
b. 26Fe
c. 15P

6. Tentukan Nomor atom dari X jika :


a. Elektron terakhir dengan n = 3, l = 1, m = +1 dan s = -½
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
b. Elektron terakhir dengan n = 4, l = 2, m = 0 dan s = +½
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
c. Elektron terakhir dengan n = 2, l = 1, m = 0 dan s = -½

A. PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK

1. Triade Dobereiner
Bila 3 unsur yang memiliki sifat kimia yang sama diurutkan berdasarkan nomor massanya,
maka nomor massa unsur yang tengah merupakan rata-rata dari 2 unsur lainnya.

Contoh

Cl Ar = 35,45 Rata-rata Cl dan I


Br Ar = 79,92
I Ar = 126,91 :
(35,45 126,91)
= 81,18
2

2. Oktaf Newland
Bila sederet atom disusun berdasarkan nomor massanya maka unsur yang ke-8 memiliki sifat
yang sama dengan yang ke-1, unsur ke-9 sama dengan unsur ke-2 dan seterusnya
A B C D E F G H I
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Sistem periodik Mendeleyev dan Lotar Meyer


Bila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massanya maka secara berkala (periodik)
akan didapatkan sifat yang sama

4. Sistem Periodik Modern


Bila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya maka secara berkala (periodik) akan
didapatkan sifat yang sama.

5. Hubungan Konfigurasi elektron dengan Sistem Periodik


Secara sederhana :
Letak dalam SPU
K L M N
Periode Golongan
23
11Na 2 8 1 3 IA
40
20 Ca 2 8 8 2 4 II A
35
17 Cl 2 8 7 3 VII A

Atau :

Golongan A ( Utama )
Golongan Elektron Valensi
IA ns1
II A ns2
III A ns2np1
IV A ns2np2
VA ns2np3
VI A ns2np4
VII A ns2np5
VII A ns2np6

Golongan B ( Transisi )

Golongan Elektron Valensi


III B ns2(n-1)d1
IV B ns2(n-1)d2
VB ns2(n-1)d3
VI B ns2(n-1)d4
VII B ns2(n-1)d5
VIII B ns2(n-1)d6
VIII B ns2(n-1)d7
VIII B ns2(n-1)d8
IB ns1(n-1)d10
IIB ns2(n-1)d10

S s

Blok s Blok p Blok d

Blok f

6. Sifat-Sifat Periodik
Sifat- sifat unsur yang erat hubungannya dengan konfigurasi elektron unsur dan dapat
menjelaskan kereaktifan suatu unsur adalah :
1. Jari- jari atom
Jari- jari atom adalah jarak antara inti atom sampai kulit terluar atom.

Kulit terluar

Inti
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan atom netral dalam bentuk gas untuk
melepaskan elektron membentuk ion bermuatan +1. Energi ionisasi dipengaruhi oleh
besarnya muatan inti dan ukuran jari-jari atom.
Energi
ionisasi #1 makin besar
Makin
kecil

3. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang dibebaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk
gas apabila menerima sebuah elektron dalam membentuk ion negatif. Makin negatif harga
afinitas elektron, makin mudah atom tersebut menerima elektron dan makin relatif pula
unsurnya.

Afinitas
Elektron makin besar

makin
kecil

4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron.

Keelektro makin besar

negatifan

makin
kecil

Latihan:
1. Tulislah konfigurasi elektron unsur-unsur 11Na, 12Mg, 15P, 17Cl, 20Ca, 19K
...............................................................................................................................................................
2. Ramalkan urutan jari-jari atom dari yang paling kecil ke yang paling besar berdasarkan konfigurasi
elektronnya!
3. Bandingkan hasil yang kamu peroleh dengan tabel jari-jari atom dibawah ini!
Li 0,123 Be 0,089 B 0,088 C 0,077 N 0,70 O 0,066 F 0,064
Na 0,157 Mg 0,136 Al 0,125 Si 0,117 P 0,110 S 0,104 Cl 0,099
K 0,203 Ca 0,174 Ga 0,125 Ge 0,121 As 0,121 Se 0,117 Br 0,114
Rb 0,216 Sr 0,192 In 0,150 Sn 0,140 Sb 0,141 Te 0,137 I 0,133
Ca 0,235 Ba 0,198 TI 0,155 Pb 0,154 Bi 0,152 Po 0,153
...............................................................................................................................................................
4. Berdasarkan grafik dibawah ini
Jari-jari Atom

Nomor atom

a. Unsur-unsur golongan manakah yang mempunyai jari-jari terbesar?


.................................................................................................................................
b. Unsur-unsur golongan manakah yang mempunyai jari-jari atom terkecil?
.................................................................................................................................
5. Berdasarkan grafik energi ionisasi
Energi Ionisasi

a. Unsur-unsur manakah yang mempunyai energi ionisasi terbesar?

A. Susunan Elektron Stabil


Unsur – unsur golongan gas mulia ( VIII ) yaitu Helium, Neon, Argon, Kripton, Xenon, Radon
adalah merupakan unsur yang stabil karena unsur–unsur tersebut sukar bereaksi dengan unsur lain
dan di alam berada dalam keadaan bebas. Kestabilan unsur–unsur gas mulia mempunyai
konfigurasi elektron yang stabil yaitu 8 elekton valensi kecuali He yang mempunyai 2 elektron
valensi.
Untuk mencapai kestabilannya maka unsur–unsur cenderung mempunyai susunan elektron valensi
sepeti gas mulia.

B. SUSUNAN ELEKTRON VALENSI ( struktur Lewis )

Unsur–unsur gas mulia bersifat stabil berkaitan dengan elektron valensinya yang berjumlah 8
(kecuali He = 2) yang tergolong konfigurasi elektron penuh dan merupakan betntuk konfigurasi
elektron yang paling stabil (oktet & duplet) unsur yang bukan gas mulia cendeung mempunyai
konfigurasi elektron seperti gas mulia (aturan oktet & duplet).
Struktur Lewis adalah lambang unsur disertai dengan elektron valensinya elektron
digambarkan dengan titik (.) atau tanda silang (x) .

Contoh : lambang Lewis


3Li : Li .

5B :B

10 Ne :Ne

C. IKATAN ION
Ikatan ion terjadi akibat gaya elektro statis antar ion yang berlawanan muatan sebagai akibat
serah terima elektron dari atom yang satu ke atom yang lain . Atom yang melepas elektron
menjadi ion positif , dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif .

Contoh :
Pembentukan NaCl
11Na : 2 , 8 , 1

17Cl : 2 , 8 , 7

Atom Na akan melepas sebuah elektron


Na  Na+ + e-
(2,8,1) (2, 8)
Atom Cl akan mengikat sebuah elektron yang dilepas oleh atom Na
Sehingga menjadi
Cl + e-  Cl-
(2, 8, 7) (2, 8, 8)
maka akan terbentuk : Na+ + Cl-  NaCl
D. IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen melibatkan penggunaan bersama pasangan elektron oleh dua unsur non
logam
Ikatan kovalen terjadi jika tidak mungkin atom – atom itu mengadakan serah terima elektron.

Kaidah oktet : Tiap atom dikelilingi 8 elektron, kecuali :


H dikelilingi 2 elektron, seperti atom He
B dikelilingi 6 elektron (3 pasang)
P dapat dikelilingi hingga 10 elektron (5 pasang)
S dapat dikelilingi hingga 12 elektron (6 pasang)
Kerja sama antar atom-atom yang kekurangan elektron sebanyak n akan menyumbangkan elektron
sebanyak n pula

Contoh :
1. Pembentukan H2 dari penggabungan atom H dengan H
1H : 1, untuk menjadi stabil kurang 1e
1H : 1, untuk menjadi stabil kurang 1e

Atom H masing–masing kurang 1elektron untuk menjadi stabil dan masing–masing atom
menyumbangkan 1e untuk menjadi pasangan elektron yang stabil sehingga terbentuk ikatan yang
disebut ikatan kovalen.

Rumus Lewis pembentuk molekul H2 :


Ho + xH  H xo H
Rumus struktur : H–H
Rumus molekul : H2

2. Contoh pembentukan CH4


6C : 2, 4 IVA punya 4 e-, kurang 4 e-, nyumbang 4e-
1H :1 IA punya 1 e-, kurang 1 e-, nyumbang 1e-
E. IKATAN KOVALEN RANGKAP
Ikatan kovalen ranggkap melibatkan penggunaan bersama pasangan elektron lebih dari satu
pasang elektron oleh atom-atom yang berikatan dibedakan atas :
a. Ikatan kovalen rangkap 2
b. Ikatan kovalen ranggkap 3
contoh:
Ikatan ranggkap dalam molekul O2
8O : 2 6 untuk menjadi stabil masing-masing kurang 2 elektron sehingga masing-masing atom
saling menyumbangkan 2 elektron untuk digunakan secara bersama-sama.
Struktur Lewis

F. IKATAN KOVALEN KOORDINASI


Ikatan kovalen koordinasi : ikatan kovalen dimana elektron ikatan berasal dari salah satu atom saja.
Ikatan Kovalen
Koordinasi

Ikatan
Kovalen

Ikatan Campuran Ion dan kovalen

Di dalam suatu molekul kadang-kadang terjadi ikatan ion dan ikatan kovalen sekaligus, bahkan
ada yang berikatan kovalen koordinasi. Dalam hal ini harus jelas menggambarkan struktur
Lewisnya yang bertindak sebagai ion positif maupun ion negatif.
Contoh :
NaOH, pada senyawa ini terdapat ikatan Ion antara ion Na+ dengan Ion OH- dan ikatan kovalen
antara atom O dengan H.

..
Na+ [ : O . x H . ]-
G. Ikatan Kovalen Polar dan Non Polar /EKSPERIMEN

Untuk mempelajari Kepolaran molekul terlebih dahulu lakukanlah kegiatan di bawah ini.
Alat dan Bahan Ukuran/satuan Jumlah
3
Buret 50 cm 1 buah
Statif 1 buah
Penggaris baru 1 buah
Gelas Kimia 50 cm3 4 buah
Corong kecil 1 buah
Kain Wool/ Planel 1 potong
Air 50 cm3
Aseton 50 cm3
Etanol 50 cm3
Tetra Kloro metana 50 cm3

Cara Kerja :
1. Pasang Buret pada statif
2. Isilah Buret dengan air
3. Gosokkan penggaris pada kain wool / rambut
4. Alirkan air ke dalam gelas kimia dan dekatkan penggaris pada aliran itu amati apa yang terjadi
dan catat !
5. Ulangi percobaan 4 , dengan larutan yang telah disiapkan

Hasil Pengamatan :
Aliran Zat cair
Bahan
Dibelokkan Tidak dibelokkan
Air
Aseton
Etanol
Tetra Kloro metana

Pertanyaan
1. Cairan manakah yang dibelokkan oleh penggaris ?
.........................................................................................................................................................
2. mengapa cairan dapat dibelokkan ? Jelaskan
.........................................................................................................................................................
3. Sifat apakah yang ditunjukkan oleh jenis molekul yang dibelokkan batang penggaris yang
bermuatan ?
.........................................................................................................................................................
4. Bagaimana molekul-molekul memperoleh sifat demikian ?
.........................................................................................................................................................
H. Ikatan Logam

Lebih dari separuh unsur-unsur yang ada berupa logam dan logam ini mempunyai sifat-sifat
umum sebagai berikut :
a. penghantar listrik dan panas yang baik
b. keras, mudah ditempah dan ditarik
c. titik lebur dan titik didih tinggi
d. mengkilap bila digosok

Logam tersusun dari ion ion logam dalam bentuk kristal yang tersusun rapat dan elektron–
elektronnya merupakan awan elektron yang dapat bergerak bebas dalam seluruh kristal bila
dipengaruhi oleh suatu potensial.

Gambar .

 Ion-ion Positip


Awan Elektron

BENTUK MOLEKUL

Menurut teori tolakan pasangan elektron valensi ( VSEPR = Valence Shell Electron Pair Repulsion )
bentuk moekul dan ion dapat diramalkan berdasarkan tolak-menolak pasangan elektron valensi dari atom-
atom yang berikatan. Di mana pasangan elektron valensi ini akan menyusun diri di sekitar atom pusat
sedemikian rupa sehingga gaya tolak menolaknya menjadi sekecil mungkin., yakni bila jaraknya sejauh
mungkin satu sama lain.. Misalnya jika hanya ada dua pasangan elektron valensi disekitar atom pusat, maka
pasangan ini akan mengambil tempat sejauh mungkin satu sama lain agar gaya tolak menolaknya sekecil
mungkin sehingga akan memberikan bentuk Linier. Pasangan elektron ini membentuk sudut 180 o terhadap
atom pusat. Selanjunya jika jumlah pasangan elektron berturut-turut 3, 4, 5 dan 6 pasang .Bagaimana
bentuk molekulnya ?.

Berikut ini beberapa contoh bentuk molekul :

PEI PEB
PE Tipe Bentuk Geometri Molekul Contoh
(X) (E)
BeF2

2 2 0 AX2 Linier

BF3

Trigonal
3 3 0 AX3
Planar

SO2
Membentuk
3 2 1 AX2E suatu sudut
(huruf V)

CH4

4 4 0 AX4 Tetrahedral

NH3

Trigonal
4 3 1 AX3E
Piramida

Membentuk H2O
suatu sudut
4 2 2 AX2E2 (Huruf V)

PCl5
Trigonal
5 5 0 AX5
bipiramida

5 4 1 AX4E Tetrahedral TeCl4


terdistoris
CIF3
Membentuk
5 3 2 AX3E2
huruf T

XeF2

5 2 3 AX2E3 Linier

SF6

6 6 0 AX6 Oktahedral

IF5
Tetrahedral
6 5 1 AX5E1
Piramida

XeF4

Segiempat
6 4 2 AX4E2
datar

GAYA ANTAR MOLEKUL

 Gaya London ( by Fritz London From Jerman Tahun 1928)


Gaya London disebut juga gaya dispersi, adalah gaya yang timbul akibat dari pergeseran
sementara ( dipol sesaat) awan elektron suatu molekul simetri. Dengan kata lain gaya London
timbul akibat dari distorsi awan elektron dari suatu molekul.
 Gaya Van der Waals ( by Johannes Diderik van der Waals from Belanda Tahun 1837-1923)
Gaya van der waals adalah gaya tarik menarik yang lemah di antara dua dipol
Gaya van der Waals yang bekerja antara atom-atomnya dapat mempengaruhi titik lebur dan titik
didih.

δ+ δ- δ+ δ-

Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan antar molekul berupa gaya tarik menarik oleh atom yang mempunyai
keelektronegatifan sangat besar ( N, O atau F ) terhadap atom H dalam molekul lain.
H–F H–O–H

H–F H–O–H

H–F H–O–H

Senyawa yang dapat berikat hidrogen memiliki titik didih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
senyawa yang tidak mengandung Ikatan hidrogen untuk molekul dengan massa molekul serupa.
A. TATA NAMA DAN RUMUS KIMIA SENYAWA

Nama kimia sistematik yang disusun oleh Komisi Tata Nama IUPAC diatur sebagai berikut :

1. Senyawa biner yang tidak mengandung Oksigen di beri nama :


Nama unsur depan + nama unsur berikutnya + ida, misalnya
NaCl = Natrium klorida , Na2S = Natrium sulfida
FeCl2 =Besi (II) klorida , FeCl3 =Besi (III) klorida dan sebagainya .

2. Senyawa biner yang mengandung Oksigen


a. Untuk senyawa yang mengandung logam diberi nama :
Nama logam + oksida,

misalnya Na2O = Natrium oksida , CaO = Kalsium Oksida ,


MgO = Magnesium oksida , FeO = Besi (II) oksida ,
Fe2O3 = Besi (III) oksida .

b. Untuk senyawa yang mengandung non logam diberi nama :


Bilangan Yunani + nama unsur + bilangan Yunani + nama unsur + oksida,

misalnya :
CO2 = karbon dioksida, SO2 = belerang dioksida ,
N2O3 = dinitrogen triok Oksida , Cl2O5 = dikloro pentoksida dsb.

3. Senyawa poliatomik diberi nama : nama ion positif (ion logam) + nama ion negatif ,

misalnya :
Na2CO3 =Natrium Karbonat, FeSO4 = Besi (II) Sulfat
Ba(NO2)2 = Barium Nitrit , Fe(SO4)3 = Besi (III) Sulfat
Ba(NO3)2 = Barium Nitrat , Mn(OH)3 = Mangan (III) Hidroksida
4. Rumus kimia senyawa ion merupakan rumus perbandingan . Karena senyawa Ion bersifat
netral maka jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan Negatif , misalnya garam dapur
terbentuk dari ion Na+ dan ion Cl- dengan perbandingan 1: 1

LATIHAN
1. Apakah nama senyawa – senyawa di bawah ini ?
Rumus
Nama Rumus Nama
No Senyaw No
Senyawa Senyawa Senyawa
a
1 ZnS 11 Cu(OH)2
2 AgCl 12 MnSO4
3 BaO 13 Mn2(SO4)3
4 Cu2O 14 Al2(SO4)3
5 CuO 15 AlCl3
6 TiO4 16 KI
7 P2O5 17 MnCl2
8 CO 18 HgCl2
9 Al2O3 19 K2CrO4
10 PCl3 20 CuSO4

2. Lengkapi Tabel Berikut !


Na+ Ba2+ Al3+ Cu+ Cu+2 Zn2+
-
NO 3
2-
SO 4 Na2SO4
3-
PO 4 Zn3(PO4)2
-
Cl CuCl
S-2

B. Persamaan Reaksi

1. Perhatikan reaksi berikut ini: H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g)

a. Sebutkan unsur-unsur yang terlibat sebagai reaktan/pereaksi


...................................................................................................................................................
b. Sebutkan senyawa yang dihasilkan dari reaksi tersebut !
...................................................................................................................................................
c. Tuliskan koefisien dari reaksi tersebut !
...................................................................................................................................................
d. Bagaimana jumlah atom-atom di ruas kiri dengan di ruas kanan
...................................................................................................................................................

Ruas kiri Ruas kanan


Jumlah atom H =………………… Jumlah atom H =…………………
Jumlah atom O =………………… Jumlah atom O =…………………

e. Beri kesimpulan dari data tersebut


...................................................................................................................................................

2. Tuliskan bersamaan reaksi berikut (dalam keadaan setara)


a. Logam natrium + air  larutan natrium hidroksida dan gas hidrogen
………………… + …………….. → ………………. + …………………….
b. Larutan hidrogen klorida + larutan natrium hidroksida → larutan natrium klorida + air
………………… + …………….. → ………………. + …………………….
c. Logam Cu + larutan hidrogen nitrat → lar Tembaga (II) nitrat + gas nitrogen oksida + uap air
………… + …………….. → ………………. + ………………. +…………….

3. Setarakanlah persamaan reaksi-reaksi berikut:

a. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
b. Fe2O3(s) + CO (g) → Fe(s) + CO2(g)
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
c. Al(s) + H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2(g)
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
d. HCl(aq) + Na2S2O3 → S(s) + SO2(g) + H2O(l) + NaCl(aq)
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
e. Pb(s) + PbO2(s) + H2SO4(aq) →PbSO4(aq) + H2O(l)
...................................................................................................................................................

HUKUM DASAR KIMIA

Hukum dasar kimia meliputi:


1. Hukum Kekekalan Masa,
2. Hukum Perbandingan Tetap.
3. Hukum Kelipatan Perbandingan,dan
4. Hukum Perbandingan Volum

1. Hukum Kekekalan Massa(Hukum Lavoisier)


Lavoisier(1771-1974) melakukan percobaan tentang perbandingan masa materi sebelum dan
sesudah reaksi.Berdasarkan hasil percobaan tersebut disimpulkan bahwa masa materi sebelum
dan sesudah reaksi adalah sama.

Pertanyaan
Sebanyak 12 gram Mg dioksidasi ,diperoleh 20 gr magnesium dioksida. Berapa gram masa oksigen
yang diperlukan untuk mengoksidasi magnesium?
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

2. Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust)


Adalah Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa selalu tetap.
Contoh :
Jika gas hidrogen direaksikan dengan gas oksigen menghasilkan air,

Gas hidrogen + gas oksigen → Air


1g 8g 9g
2g 16 g 18 g
5g 40 g 45 g

Jadi perbandingan massa hidrogen, oksigen dan air selalu tetap, yaitu 1 : 8 : 9.

Latihan

1. Jika perbandingan massa karbon dan massa oksigen yang bereaksi adalah 3 : 8 dan massa
karbon dioksida yang terbentuk sebanyak 55 gram, berapa massa karbon dan oksigen yang
bereaksi ?
.............................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................
2. Magnesium bereaksi dengan oksigen dengan perbandingan massa 3 : 4. Jika magnesium yang
tersedia 90 gram berapa massa oksigen yang harus disediakan?
................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................

3. Hukum Kelipatan Perbandingan/ Hukum Kelipatan Berganda (Dalton)


:”Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, perbandigan massa dari unsur yang
satu, yang bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain, merupakan bilangan yang mudah dan
bulat.
Contoh:
Perbandingan massa dalam kedua
Senyawa Perbandingan
Rumus senyawa untuk massa unsur lain yang
dari massa persenyawa
tetap
H dan O H2O H:O = 2:16
16:32 = 1:2
H2O2 H:O = 2:32

S dan O SO2 S:O =32:32


32:48 =2:3
SO3 S:O =32:48

N dan O N2O N:O =28:16 (14:8)

NO N:O =14;16 8:16;32 = 1;2;4

NO2 N;O = 14:32

Latihan
1. Pada suhu 25oC dan tekanan 1 atm, 40 cm3 gas nitrogen monoksida bereaksi dengan 40 cm3 gas
Oksigen menghasilkan 40 cm3 gas Nitrogen dioksida. Berdasarkan data tersebut , maka :
a. Perbandingan volume NO : O2 : NO2
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
b. Perbandingan jumlah molekul NO : O2 : NO2
.........................................................................................................................................................
c. Pesamaan reaksinya adalah :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
2. Sebanyak 5 Liter gas hidrogen direaksikan dengan gas O 2 membentuk gas H2O menurut
persamaan reaksi 2H2(g) + O2(g)  2H2O (g). Berdasarkan data tersebut , maka :
a. Volume gas Oksigen adalah ...........................................................................................................
b. Volume gas H2O adalah ..................................................................................................................
3. Gas Nitrogen direaksikan dengan gas hidrogen menghasilkan 16 molekul gas Amoniak. Menurut
persamaan reaksi N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
Berapa jumlah molekul N2 dan H2 yang saling bereaksi
a. Jumlah molekul N2 adalah ..............................................................................................................
b. Jumlah molekul H2adalah ...............................................................................................................
4. Sebanyak 4 liter gas C5H12 dibakar sempurna menurut reaksi :
C5H12(g) + 8O2(g) → 6H2O(g) + 5CO2(g)
Berapa volume gas H2O dan CO2 yang terjadi ?
................................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
BAB 6

Konsep mol
1 mol adalah satuan bilangan kimia yang jumlah atom-atomnya atau molekul-molekulnya sebesar
bilangan Avogadro dan massanya = Mr senyawa itu.
Jika bilangan Avogadro = L maka :
L = 6.02 x 1023
1 mol atom = L buah atom, massanya = Ar atom tersebut.
1 mol molekul = L buah molekul massanya = Mr molekul tersehut.

Massa molar
Massa 1 mol zat disebut sebagai massa molar zat

Contoh:
Berapa molekul yang terdapat dalam 10 gram NaOH ?
Jawab:
Mr NaOH = 23 + 16 + 1 = 40
mol NaOH = massa / Mr = 10 / 40 = 0.25 mol
Banyaknya molekul NaOH = 0.25 x 6.02 x 1023 = 1.505 x 1023 molekul.

Volum molar gas


Berdasarkan data percobaan di labolatorium diketahui bahwa massa 1 liter gas O 2 dalam keadaan
standart (STP) yaitu diukur pada suhu O 0 C dan tekanan 76 cm Hg (1 atmosfer) sebesar 1,429 gram.
Massa molar O2 adalah 32 gram ,maka volume 1mol gas O2 adalah :
1 Liter
32 gram x = 22.4 L
1,425gr
Jadi volume 1 mol gas pada keadaan standart adalah 22,4L.

Contoh:
Berapa volume 0,4 mol gas CO2 ? pada keadaan standart ?
Jawab :
0,4 mol CO2 (STP) = 0,4 X 22,4 Lt = 8.96 Lt

Volum gas pada keadaan tertentu :


a. Dengan menggunakan hukum gas ideal :

Dengan : P = tekanan gas (atm)


V = volume gas (liter)
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = suhu mutlak gas (K = 273 + suhu celcius)

b. Jika ada gas lain menggunakan rumus :

1. Keadaan Standart, STP ( 0oC, 1 atm ) = 22,4 Liter


( STP = standart temperatur and presure )
2. Keadaan suhu Kamar , RTP ( 25oC, 1 atm ) = 24 Liter
( RTP = Room temperatur and presure )
Volume 1 mol gas
3. Keadaan tertentu ( misal 27 oC, 1 atm ) , PV = nRT
n = mol gas

nRT T = suhu Kelvin ( 0oC = 273 K )


V = --------- R = tetapan gas = 0,082
P P = tekanan gas ( atm )

4. Keadaan suhu dan tekanan sama ( T, P )

n1 n2 n = mol gas 1, 2
------ = ------ V = volume gas 1, 2
v1 v2

Contoh:
Berapa volume 16 gram gas SO2
a. pada keadaan standart ?
b. pada suhu 27 oC dan tekanan 2 Atmosfir.
c. Pada suhu dan tekanan tertentu, dimana 0,5 mol gas O 2
mempunyai volum 20 liter

Jawab :
16 gram SO2 = 16/ Mr SO2
= 16/64
= 0,25 mol (n)

a. Volum SO2 pada keadaan standart :


v = mol x 22,4 liter
= 0,25 mol x 22,4 liter
= 5,6 liter

b. Volum SO2 pada suhu 27 oC dan tekanan 2 Atmosfir :

V = 0,25 mol x 0,082 L atm/mol K x (273+27)K


2 atm
= 3,075 liter

c. Volum SO2 pada suhu dan tekanan tertentu, dimana 0,5 mol gas O2 mempunyai volum 20 liter

V SO2 = n SO2
V O2 n O2

V SO2 = 0,25 mol


20 L 0,5 mol
V SO2 = 20 L x 0,25 mol
0,5 mol
= 10 Liter

Molaritas larutan (M)


adalah salah satu cara menyatakan konsentrasi atau kepekatan larutan. Molaritas menyatakan jumlah
mol zat terlarut dalam tiap liter larutan.
Contoh:
Berapa molaritas larutan berikut :
a. 0,2 mol larutan NaCl 250 ml.
b. 5 gram NaOH dilarutkan dalam air sampai volume larutan menjadi 200 ml

n
Jawab : M 
V
a. M = 0,2 mol
0,25 L
= 0,8 mol/L

b. Mr NaOH = 40
M = 5gram /40
0,2 liter
= 0,625 mol/L

Untuk memudahkan dalam belajar rumus-rumus tersebut dapat dirangkum sbb :

Massa(gram)
= n x Ar
atau
= n x Mr

Volum(liter)
1. STP ( x 22,4L)
Partikel 2. V = nRT
(atom, ion, mol
P
molekul) (n)
3. V1 = n1
= n x 6,02. 10 23
V2 n2

Molar (mol/l)
= n
L

Kerjakan soal-soal berikut :

1. Berapa jumlah atom Na yang terkandung dalam 2 mol Na2SO4 ?


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Berapa jumlah molekul CH4 yang mempunyai massa 2 gram (Ar C=12; H=1) ?
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Berapa jumlah molekul yang terdapat dalam 1,12 liter gas SO2 pada keadaan STP ?
………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Berapa jumlah ion yang terdapat dalam 9,5 gram MgCl2 (Ar Mg = 24, Cl = 35,5)
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Berapa gram massa 3,01x 1023 molekul senyawa CaCO3 (Ar Ca=40, C=12,O=16) ?
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
6. Hitung volum 7 gram gas C2H4 pada suhu 127 oC ,tekanan 0,5 atm Jika R = 0,082, Ar H=1, C=12.
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
7. Pada suhu dan tekanan tertentu 4 L gas O 2 massanya 16 gram. Pada kondisi yang sama,berapa
liter volum gas SO2 yang massanya 32 gram (Ar O=16, S=32)
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
8. Dari data eksperimen pada suhu dan tekanan tertentu massa 2 liter gas X = 3 gram. Jika pada
keadaan tersebut massa 1 liter gas NO = 1 gram, berapa massa molekul gas X .(Ar N=14, O=16)
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
9. Sebanyak 30 gram urea (CO(NH2)2) dilarutkan dalam air hingga volume larutan mencapai 200 ml,
jika (Ar C=12, O=16, H=1, N=14) Hitung Molaritas larutan.…

Rumus Molekul dan Kadar Unsur dalam Senyawa


Perbandingan massa dan kadar unsur dalam suatu senyawa dapat ditentu-
kan dari rumus molekulnya.

Rumus Empiris dan Rumus Molekul :


Rumus Molekul = ( Rumus Empiris )n
Mr Rumus Molekul = n x (Mr Rumus Empiris)

Rumus Kimia Hidrat (Air Kristal) :


Rumus kimia senyawa kristal padat = x . H2O

Contoh 1:

Tentukan prosen massa unsur N dalam senyawa urea ,CO(NH2)2


(Ar C =12, N = 14, dan H = 1)
Jawab:
Massa molekul relatif urea CO(NH2)2 = 60
Kadar N dalam CO(NH2)2 = 2 x Ar N x 100 %
Mr CO(NH2)2
= 46,47 %
Contoh 2:

Suatu hidrokarbon CxHy terdiri dari 80% karbon dan sisanya hidrogen.
a. Tentukan rumus empiris senyawa tersebut (Ar C=12, H=1)
b. Tentukan rumus molekul ( Mr senyawa tersebut = 30)
Jawab:
a. C : H = 80 : 20
= 80 : 20
12 1
= 6,67 : 20
= 1 : 3
Rumus empiris = CH3
b. (CH3 )n = 30
(12 + 3)n = 30
n = 2
Rumus molekul : (CH3)2 = C2H6

Contoh 3 :

Sebanyak 99,8 gram tembaga (II) sulfat berkristal dipanaskan sehingga semua air kristalnya menguap.
Ternyata massa zat yang sisa 63,8 gram.
a. Tuliskan persamaan reaksinya !
b. Bagaimana rumus tembaga (II) sulfat berkristal itu ! ( Cu=63,5, S=32, O=16, H=1 )

Jawab :

a. CuSO4. x H2O (l)  CuSO4(s) + x H2O (g)


b. Massa CuSO4 : H2O = 63,8 : ( 99,8 - 63,8 ) = 63,8 : 36
mol CuSO4 : H2O = 63,8/159,5 : 36/18 = 0,4 : 2 = 1 : 5
Jadi rumus tembaga (II) sulfat berkristal itu = CuSO4. 5H2O

Kerjakan soal-soal berikut :

1. Hitunglah kadar Ca dalam CaCO3 ( Ca=40, C=12, O=16 )


…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
2. Hitunglah massa N dalam 1 kg pupuk urea, CO(NH2)2 berkadar 90%
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
3. Hitunglah kadar TSP dalam pupuk TSP, Ca(H 2PO4)2 , jika massa P dalam 1 kg pupuk adalah 200
gram.
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
4. Unsur X seberat 1,08 gram bersenyawa dengan oksigen membentuk 2,04 gram oksida X2O3,
jika massa atom relatif oksigen 16, tentukan massa atom relatif X.
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
5. Nikotin yang terdapat dalam temabakau mengandung unsur nitrogen 17,5%. Jika massa rumus
relatif nikotin adalah 160, berapa atom nitrogen yang terdapat dalam setiap molekul nikotin
tersebut ? (Ar N = 14)
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
6. Pada senyawa pemanasan 8,6 gram kristal CaSO 4.xH2O didapatkan 6,8 gram CaSO4 anhidrat.
Tentukan harga x.
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
7. Jika hidrat tembaga(II) sulfat dipanaskan terbentuk tembaga(II) sulfat anhidrat dan massanya
berkurang 36 %. Reaksi : CuSO4xH2O(s) → CuSO4(s) + x H2O(g)
Nilai x dalam tembaga (II) hidrat adalah…( Ar H=1 O=16, S=32, Cu=63,5)
…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

Hitungan Kimia

Langkah-langkah :

1. Tuliskan persamaan reaksi dari soal yang ditanyakan dan setarakan.

2. Ubahlah semua satuan yang diketahui kedalam mol

3. Sesuaikan mol zat yang lain mengikuti perbandingan koefisien

4. Ubahlah satuan mol zat yang ditanyakan sesuai satuan yang ditanyakan

Contoh:
Sebanyak 2,4 gram logam magnesium (Mg) dilarutkan dalam larutan Hidrogen klorida menghasilkan
larutan magnesium klorida (MgCl2)dan gas hidrogen (H2) menurut reaksi:
Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2(aq) + H2(g)

Tentukan:
a. Berapa mol Magnesium yang bereaksi ?
b. Berapa gram massa MgCl2 yang terbentuk ?
c. Berapa Volum gas H2 yang dihasilkan pada STP ?
d. Berapa Molaritas HCl jika volume larutan 100 ml
(Ar Mg = 24, Cl = 35,5, dan H = 1)

Jawab:
Reaksi : Mg (s) + 2 HCl (aq) → MgCl2(aq) + H2(g) ( langkah 1 )
diketahui Mg : 2,4/ 24
= 0,1 mol ─ ─ ─ ( langkah 2 )

→ 0,1 mol 0,2 mol 0,1 mol 0,1 mol ( langkah 3 )

a. Mg = 0,1 mol ( langkah 4 )


b. Massa MgCl2 = 0,1 mol x Mr MgCl2
= 0,1 mol x 95
= 9,5 gram
c. Volum gas H2 = 0,1 mol x 22,4 liter
= 2,24 liter
d. Molaritas HCl = 0,2mol
0,1 liter
= 2 mol/L
Kerjakan soal-soal berikut :

1. Sebanyak x gram magnesium dilarutkan dalam larutan asam sulfat menghasilkan gas hidrogen
sebanyak 4,48 L ( STP ) menurut reaksi : Mg(s) + H2SO4(aq)  MgSO4(s) + H2(g)
Hitunglah :
a. Massa Mg yang dilarutkan ! ( Mg=27, S=32, O=16 )
b. Massa MgSO4 yang terjadi !
…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebanyak 3,25 gram seng direaksikan dal 500 mL asam klorida 0,1 M menurut reaksi :
Zn(s) + 2 HCl(aq)  ZnCl2(aq) + H2(g)
Tentukanlah :
a. Massa pereaksi yang sisa ! ( Zn 65, H=1, Cl=35,5 )
b. Volume gas hidrogen yang terjadi ( STP ) !
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

3. Sebanyak 2,4 gram magnesium direaksikan dal 500 mL asam sulfat 0,1 M menurut reaksi :
Mg(s) + H2SO4(aq)  MgSO4(aq) + H2(g)
Tentukanlah :
a. Massa pereaksi yang sisa ! ( Mg=24, H=1, S=32, O=16 )
b. Volume gas hidrogen yang terjadi ( STP ) !
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

4. Sebanyak 20 gam hidrat besi (II) sulfat dipanaskan ternyata pada akhirnya diperoleh zat padat
yang massanya 10,94 gram.
a. Tuliskan persamaan reaksinya !
b. Bagaimana rumus besi (II) sulfat berkristal itu ! ( Fe=56, S=32, O=16, H=1 )
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………

5. Jika 0,7 mol aluminium dilarutkan dalam larutan asam sulfat menurut reaksi :
2Al(s) + 3H2SO4(aq)  Al2(SO4)3(aq) + 3H2(g)
Hitunglah :
a. Jumlah mol asam sulfat yang diperlukan !
b. Jumlah mol aluminium sulfat yang terjadi !
…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai