Anda di halaman 1dari 1

Studi kasus 1:

Pada 10 sd 13 April 2017 tim audit internal Puskesmas Simpang Limbur melakukan
audit program promosi kesehatan. Kriteria yang digunakan untuk audit adalah
perencanaan dan pelaksanaan promosi kesehatan untuk menunjang kesehatan ibu
dan anak. Dari hasil audit diperoleh bahwa dari kegiatan promosi kesehatan yang
direncanakan pada tiga bulan terakhir tidak memenuhi target yang ditentukan. Tiap
bulan diagendakan 6 kali kegiatan penyuluhan, tetapi hanya tercapai bulan Januari 3
kali, Pebruari 4 kali, Maret 4 kali. Analisis kebutuhan akan penyuluhan tidak pernah
dilakukan, jadual disusun tidak berdasarkan analisis kebutuhan hanya merupakan
kebiasaan. Dari kegiatan penyuluhan tersebut yang dilaksanakan pada siang hari
antara jam 10.00 sd 12.00 rata-rata hanya dihadiri oleh 10 sampai dengan 15 kepala
keluarga saja ditambah dengan 3 – 4 orang perangkat desa. Ketika diwawancara
apakah dilakukan kesepakatan dengan masyarakat/tokoh masyarakat/ kader
tentang waktu penyuluhan, ternyata tidak dilakukan.

Susun laporan audit.

Studi kasus 2:

Pada tanggal 20 s/d 24 April 2017 tim audit internal melakukan audit pelayanan
laboratorium. Kriteria yang digunakan adalah standar akreditasi Bab 8.1. Dari
wawancara dan observasi di laboratorium, ditemukan hasil sebagai berikut: jenis-
jenis pelayanan lab yang disediakan belum ditetapkan, pemeriksaan lab dilakukan
oleh tenaga analis yang berjumlah 3 orang. Prosedur pemeriksaan lab tidak tersedia
di laboratorium, petugas melakukan pemeriksaan sesuai dengan yang mereka
ketahui. Dijumpai reagen yang kadaluwarsa yaitu reagen yang digunakan untuk
pemeriksaan BTA. Reagen diletakkan di lantai ruang laboratorium. Rentang nilai
hasil laboratorium belum ditetapkan, ukuran kinerja pelayanan laboratorium belum
ditetapkan. Tidak dapat ditemukan bukti pelaksanaan kalibrasi maupun validasi
instrument. Spesimen yang diambil dari pasien tidak diberi identitas yang jelas.

Susun laporan audit

Anda mungkin juga menyukai