Anda di halaman 1dari 4

PENATALAKSANAAN

PRE EKLAMSIA BERAT


No. Dokumen : SOP/UKP/ /2017
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/4

Puskesmas Disahkan Oleh:


Bulakamba dr. ARSIS
Kepala Puskesmas Bulakamba
NIP. 19691012 200701 1 014

1. Pengertian Pre eklamsia Berat merupakan suatu keadaan gejala klinis:


- TD > 160/ 110 mmhg
- Protein urine +2 atau lebih
- Oedema +
2. Tujuan 1. Untuk mencegah terjadinya komplikasi eklamsia dan progresifitas penyakit
2. Melahirkan bayi dengan komplikasi minimal
3. Agar tidak ada keluhan kecemasan dari pasien dan keluarga
4. Agar tindakan dapat dilakukan dengan baik dan benar
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bulakamba Nomor: /SK/ / 2017 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis yang Berorientasi Pasien
4. Referensi Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Faskes Dasar dan Rujukan, Kemenkes
RI 2013.
5. Alat dan Bahan 1. Alat
 Rekam medis
 APD (sepatu but, matela, masker, kaca mata goggle, handuk pribadi)
 Tensimeter
 Stetoskop
 Form inform consent
 Plester
 Gunting
 Tornikuet
 Stick urine
 Reflex patella
 Urine bag dan foley cateter
 Infuse set
 Abocate no 18 atau 16
 Kasa
 Spuit 20cc
 Spuit 5cc
2. Obat
 Cairan RL
 MgSO4 40% atau MgSO4 20%
 Calsium glukonas 10%
 Aquabides
 Diazepam inj 10mg
 O2
 Nifedipin tablet
 Jelly
6. Langkah – 1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan terhadap keadaan umum ibu
langkah - TD, nadi, suhu, pernafasan
- Cek laboratorium PEB: DPL, UL, SGOT/PT, Ureum, Kreatinin, GDS
2. Melakukan pemeriksaan reflex patella kaki kanan dan kiri
3. Infuse pasien dengan abocate no 18 atau 16
4. Lakukan pemasangan urine bag dengan foley cateter dan cek urine
5. Menyiapkan O2
6. Menjelaskan tentang keadaan pasien dan melakukan informed consent pada
keluarga pasien
7. Melakukan pemberian mgso4 sesuai protap
8. Pemberian obat anti hipertensi, target penurunan tensi 25% dari tensi awal
(masuk)
a. Nifedipin 3x10mg
- Dapat diberikan peroral
- Bila 1jam setelah pemberian obat, TD tidak turun dapat diberikan
tambahan 10mg oral, dosis maksimal 80mg/24jam
9. Observasi keadaan umum ibu
a. TD, nadi, suhu, pernafasan setiap 30 menit
b. Tanda tanda kondisi memburuk seperti:
- Muntah
- Pusing
- Mata berkunang kunang
- Help syndrome : Hemolisis (urine hematuria)
Elevated Liver Enzym
Low platelet
- TD tidak turun atau semakin naik dengan pengobatan adekuat
- Tanda tanda perdaraahan otak (lateralisasi, parese)
10. Persiapan Rujukan
11. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

2/4
7. Diagram Alir
Anamnesis dan Pemeriksaan
TTV, Cek protein urine,
reflex patella

Diagnosis PEB

Infuse RL 40 tts/ menit Systole > 110 mmhg

(abocate 18/16) Beri nefidipin 10 mg


sub lingual

Pasang DC :
Systole < 110 mmhg
 Hitung Urine / jam
 Cek Proteinuria nefidipin 5 mg sub
lingual

Systole > 110 mmhg Pasang DC :


nefidipin 10 mg sub
lingual  Hitung Urine
Mgso4 40 % 10 ml ( 4 gr ) / jam
iv pelan –pelan 5 – 8 mnt
 Cek
Mgso4 20 % 20 ml ( 4 gr ) iv
Proteinuria
 pelan –pelan 5 – 8 mnt
Hitung Urine
 Cek Proteinuria ATAU
/ jam
MgSO4 40 % 15 ml (6gr)  Cek
drip selama 6 jam ProteinuriaMgSO4 20 % 30 ml (6gr)
drip selama 6 jam

RUJUK

8. Unit terkait Poned


9. Dokumen 1. Kartu status ibu hamil
terkait 2. Buku register ibu hamil
3. Buku KIA
4. Partograf

3/4
10. Rekaman historis
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

4/4

Anda mungkin juga menyukai