Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi baru lahir

yang berat badan lahirnya pada saat kelahiran kurang dari

2500 gram, dahulu neonatus dengan berat badan lahir kurang

dari 2500 gram atau sama dengan 2500 gram disebut

prematur (Festy, 2009).

Bayi Berat Lahir Rendah merupakan masalah nasional yang

multikompleks karena merupakan salah satu penyebab kematian

bayi. Kelahiran praterm dan berat badan bayi yang rendah

berakibat kurang sempurnanya pertumbuhan alat-alat dalam tubuh

janin yang pada gilirannya akan mengalami lebih banyak kesulitan

untuk beradaptasi hidup diluar dan mudah terjadi komplikasi. Makin

rendahnya masa gestasi dan makin kecilnya bayi yang dilahirkan

maka makin tinggi kejadian morbiditas dan mortalitas BBLR.

(Prawirohardjo, 2009).

Sekitar 99% kematian ibu dan anak balita terjadi di negara-

negara miskin terutama di Afrika asia selatan. Di negara-negara ini,

perempuan dan balita dikalangan keluarga miskin berpeluang kecil

untuk bertahan hidup. Angka kematian bayi di Indonesia 35/1000

kelahiran hidup yaitu hampir 5 kali lipat dibandingkan dengan

Thailand dan 1,3 kali dibandingkan dengan Philipina. (WHO, 2012)

1
2

Berdasarkan hasil survey demografi dan kesehatan

Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian neonatus (AKN)

pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini

sama dengan AKN berdasarkan SDKI tahun 2007 dan hanya

menurun 1 poin dibanding SDKI tahun 2002 – 2003 yaitu 20 per

1000 kelahiran hidup. Hasil Surver Penduduk Antar Sensus

(SUPAS) 2015 menunjukkan AKB sebesar 22,23 per 1000

kelahiran hidup, yang artinya sudah mencapai target MDG 2015

sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup. (Profil Kesehatan Indonesia

Tahun 2015).

Menurut profil dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

tahun 2016 angka kematian neonatus pada tahun 2015 sebesar

917/100.000 kelahiran hidup. Dimana angka kematian tertinggi di

Kabupaten Bone sebesar 91/100.000 kelahiran hidup, dan yang

terendah di Kota Makassar sebesar 6/100.000 kelahiran hidup. Di

Kota Palopo sendiri sebesar 16/100.000 kelahiran hidup pada

tahun 2015. (Profil Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2016)

Menurut profil Dinas Kesehatan, angka kejadian BBLR di

Sulawesi Selatan tahun 2014 sekitar 520/100.000 kelahiran hidup

dimana kejadian prematuritas sekitar 341/1000 kelahiran dan

immatur sebanyak 179/1000 kelahiran hidup. Untuk Makassar

sendiri kejadian BBLR sekitar 31/1000 kelahiran hidup dari

129/1000 jumlah kelahiran. Sedangkan data yang diperoleh dari


3

medical record RSUD Sawerigading Palopo pada tahun 2015

terdapat sebanyak 298 (21.9%) kasus BBLR dari 1.356 kelahiran,

dan tahun 2016 terdapat 225 ( 15.9% ) kasus BBLR dari 1.412

kelahiran.

Berdasarkan fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa

angka kejadian BBLR masih cukup tinggi sehingga penulis tertarik

mengambil kasus BBLR di RSUD Sawerigading Palopo. Untuk

membahasnya secara spesifik dengan menggunakan metode

pendekatan manajemen kebidanan.

B. Ruang Lingkup Kebidanan

Adapun yang menjadi ruang lingkup pembahasan dalam

Karya Tulis Ilmiah ini adalah Asuhan Kebidanan Pada Bayi dengan

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Sawerigading Palopo.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Dapat melaksanakan asuhan Pada Bayi dengan BBLR

berdasarkan pendekatan manajemen asuhan kebidanan di

RSUD Sawerigading Palopo pada tanggal Tahun 2017, sesuai

wewenang bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan pengumpulan data Pada Bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD

Sawerigading Palopo Tahun 2017.


4

b. Dapat merumuskan diagnosa/masalah aktual Pada Bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD

Sawerigading Palopo Tahun 2017.

c. Dapat merumuskan diagnosa/masalah potensial Pada

Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD

Sawerigading Palopo Tahun 2017.

d. Dapat melakukan tindakan segera, konsultasi clan

kolaborasi Pada Bayi dengan kasus Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) di RSUD Sawerigading Palopo Tahun

2017.

e. Dapat menyusun perencanaan tindakan asuhan

kebidanan Pada Bayi dengan kasus Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) di RSUD Sawerigading Palopo Tahun

2017.

f. Dapat melakukan pelaksanaan tindakan asuhan

kebidanan Pada Bayi dengan kasus Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) di RSUD Sawerigading Palopo Tahun

2017.

g. Dapat mengevaluasi asuhan kebidanan yang diberikan

Pada Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di

RSUD Sawerigading Palopo Tahun 2017.


5

h. Dapat mendokumentasikan asuhan kebidanan Pada Bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUD

Sawerigading Palopo Tahun 2017.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis

Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan

D III Kebidanan di Akademi Kebidanan Kamanre Palopo

2. Manfaat Program

Sebagai bahan masukan bagi institusi dalam pengembangan

program pendidikan sehingga dapat memberikan pelayanan

kebidanan yang aktual dan profesional pada masyarakat.

3. Manfaat Akademik (Institusi)

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menjadi salah satu

acuan dalam manajemen asuhan kebidanan pada, bayi BBLR

dengan kasus BBLR sehingga dapat meningkatkan mutu

pelayanan yang baik pada kasus BBLR.

4. Manfaat Bagi Penulis

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi penulis

dalam penerapan proses danan dengan kasus BBLR.


6

E. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah

ini sebagai berikut :

1. Studi Kepustakaan

Dengan membaca dan mempelajari berbagai literatur

yang berhubungan dengan bayi berat lahir rendah (BBLR).

2. Studi Kasus

Dengan melaksanakan studi kasus pada bayi dengan

pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang meliputi :

pengumpulan data, melakukan tindakan segera dan

kolaborasi, perencanaan tindakan asuhan kebidanan,

implementasi dan evaluasi serta mendokumentasikan hasil

asuhan kebidanan terhadap bayi untuk menghimpun data atau

informasi, penulis menggunakan tekhnik:

a. Anamnese

Tanya jawab langsung dengan orang tua bayi dan

keluarga yang terlibat guna mendapatkan data yang

diperlukan untuk memberikan asuhan kebidanan pada

klien

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik dilakukan secara sistematis

mulai dari kepala hingga kaki, yang meliputi pemeriksaan


7

secara inspeksi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan

laboratorium.

c. Pengkajian Psikologis pada ibu.

Pengkajian Psikologis pada ibu tentang keluhan ibu

dan keadaan bayinya dengan tujuan untuk menentukan

tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

d. Studi Dokuinentasi

Dalam manajemen kebidanan dengan kasus

BBLR, penulis mempelajari status yang berhubungan

dengan bayi baik yang bersumber dari dokter, bidan

maupun dari hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

e. Diskusi

Dengan cara tanya jawab dan diskusi dengan

dosen pembimbing bidan dan dokter yang menangani

secara langsung bayi dengan BBLR.

F. Sistematika Penulisan

Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari bab-bab sebagai titik tolak

pembahasan dan dapat dilihat secara garis besar tentang

sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Ruang Lingkup pembahasan

C. Tujuan Penulisan
8

1. Tujuan Umum

2. Tujuan Khusus

D. Manfaat Penulisan

E. Metode Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Bayi Baru Lahir,

Pengertian Bayi Baru Lahir, ciri-ciri bayi baru lahir

1. Klasifikasi bayi baru lahir

2. Penilaian maturitas neonatus

3. Adaptasi Fisiologi bayi baru lahir

4. Pemantauan Bayi baru lahir

B. Tinjauan Teori Tentang Bayi Berat Lahir Rendah

1. Pengertian BBLR

2. Etiologi

3. Patofisiologi

4. Penatalaksanaan/penanganan

C. Tinjauan Tentang Manajemen Asuhan kebidanan

1. Pengertian manajemen asuhan kebidanan

2. Tahapan dalam manajemen kebidanan

3. Pendokumentasian asuhan kebidanan

D. Pendokumentasian Manajemen Asuhan

Kebidanan (SOAP)
9

Anda mungkin juga menyukai