OLEH
I GEDE PATRIA PRASTIKA
NIM. P07120215059
KELAS 2B DIV KEPERAWATAN
A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009)
Sectio caesaria adalah suata cara melahirkan janin dengan insisi pada abdomen
dan uterus (Jhonson,2009)
Sectio caesaria adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka
dinding perut dan dinding rahim (Mansjoer, 2002)
Jadi berdasarkan sumber diatas dapat disimpulkan bahwa sectio caesarea
adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus
melalui depan perut atau vagina untuk melahirkan janin dari dalam rahim.
5. Gejala Klinis
Manifestasi klinis sectio caesarea menurut Doenges (2001), antara lain :
a. Nyeri akibat luka pembedahan
b. Adanya luka insisi pada bagian abdomen
c. Fundus uterus kontraksi kuat dan terletak di umbilicus
d. Aliran lokhea sedang dan bebas bekuan yang berlebihan (lokhea tidak banyak)
e. Kehilangan darah selama prosedur pembedahan kira-kira 600-800 ml
f. Emosi labil / perubahan emosional dengan mengekspresikan ketidakmampuan
menghadapi situasi baru
g. Terpasang kateter urinarius
h. Auskultasi bising usus tidak terdengar atau samar
i. Pengaruh anestesi dapat menimbulkan mual dan muntah
j. Status pulmonary bunyi paru jelas dan vesikuler
k. Pada kelahiran secara SC tidak direncanakan maka biasanya kurang paham
prosedur
l. Bonding dan Attachment pada anak yang baru dilahirkan
8. Komplikasi
Yang sering terjadi pada ibu SC adalah :
a. Infeksi puerperial : kenaikan suhu selama beberapa hari dalam masa nifas dibagi
menjadi:
1) Ringan, dengan suhu meningkat dalam beberapa hari
2) Sedang, suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut
sedikit kembung
3) Berat, peritonealis, sepsis dan usus paralitik
b. Perdarahan : perdarahan banyak bisa terjadi jika pada saat pembedahan cabang-
cabang arteri uterine ikut terbuka atau karena atonia uteri.
c. Komplikasi-komplikasi lainnya antara lain luka kandung kencing, embolisme
paru yang sangat jarang terjadi.
d. Kurang kuatnya parut pada dinding uterus, sehingga pada kehamilan berikutnya
bisa terjadi ruptur uteri.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan Eliminasi Urine berhubungan dengan gangguan sensorik motorik
ditandai dengan retensi urine
b. Resiko syok berhubungan dengan hipovolemik
c. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan kelemahan ditandai dengan
ketidakmampuan membasuh tubuh, ketidakmampuan mengenakan pakaian pada
bagian bawah tubh, ketidakmampuan melakukan hygiene eliminasi secara
komplet.
d. Ketidakefektifan Pemberian ASI berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
orangtua tentang pentingnya pemberian ASI ditandai dengan inefektif laktasi
e. Gangguan Pola tidur berhubungan dengan pola tidur tidak menyehatkan karena
tanggung jawab menjadi orang tua yang memiliki bayi yang baru lahir, ditandai
dengan tidak merasa cukup istirahat.
f. Nyeri akut berhubungan dengan agens pencedera ditandai dengan ekspresi wajah
nyeri (meringis), perubahan posisi untuk menghindari nyeri, dan sikap
melindungi area nyeri.
g. Resiko infeksi berhubungan dengan episiotomi, laserasi jalan lahir, bantuan
pertolongan
3. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
Chandranita Manuaba, Ida Ayu, dkk. 2009. Buku Ajar Patologi Obstetri . Jakarta. EGC
Johnson, M., et all. 2010. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River
Sarwono Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka
Denpasar, Maret 2017
Nama Pembimbing / CI Nama Mahasiswa
…………………………………….… …………………………………….…
NIP. NIM.
Nama Pembimbing / CT
…………………………………….…
NIP.