Risalah Sidang Pendahuluan Perselisihan Pemilihan Bupati Kapuas 2018

MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
---------------------
RISALAH SIDANG
PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-XVI/2018
PERIHAL
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI MALUKU
TENGGARA
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI ALOR
PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN BUPATI KAPUAS
ACARA
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN
(I)
JAKARTA
JUMAT, 27 JULI 2018

MAHKAMAH KONSTITUSI
REPUBLIK INDONESIA
--------------
RISALAH SIDANG
PERIHAL
Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Maluku Tenggara

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Alor
Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Kapuas
PEMOHON
Esebius Utha Safsafubun dan Abdurrahman Matdoan (Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018)

Imanuel Ekadianus Blegur dan Taufik Nampira (Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018)
M. Mawardi dan Muhajirin (Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018)
TERMOHON
KPU Kabupaten Maluku Tenggara

KPU Kabupaten Alor
KPU Kabupaten Kapuas
ACARA
Pemeriksaan Pendahuluan (I)
Jumat, 27 Juli 2018, Pukul 15.48 – 16.55 WIB

Ruang Sidang Panel I Gedung Mahkamah Konstitusi RI,
Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat
SUSUNAN PERSIDANGAN
1) Arief Hidayat (Ketua)

2) Maria Farida Indrati (Anggota)
3) Suhartoyo (Anggota)
Rahadian Prima N. Panitera Pengganti

Ria Indryani Panitera Pengganti
Yunita Rhamadani Panitera Pengganti
ii
Pihak yang Hadir:
A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Anthoni Hatane
2. Ruby Lopulalan
3. Lukas Waileruny
B. Termohon Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Engelberthus H. Dumatubun (Ketua KPU Kabupaten Maluku Tenggara)
C. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Cosmas Refra
2. Paulus Rahajaan
3. Willibrordus Renyaan
D. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 21/PHP.BUP-

XVI/2018:
1. Muhamad Thaher Hanubun

2. Lopianus Ngabalin
3. Melki Paranata
4. Aan Sukirman
E. Pemohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Imanuel Ekadianus Blegur

2. Taufik Nampira
F. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Helio Moniz De Arauajo
G. Termohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Costantiana Mansula (Ketua KPU Kabupaten Alor)
H. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Yanto M. Ekon
2. Melkianus Ndaomanu
iii
I. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 60/PHP.BUP-
XVI/2018:
1. Walter M. M. Datemoli
J. Pemohon Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Muhajirin
K. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Indriyanto
2. Veri Junaidi
3. Jamil Burhan
L. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018:
1. Bambang Sugiran
2. Shofyan Hadinugroho
M. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 70/PHP.BUP-

XVI/2018:
1. Regginaldo Sultan
2. Baron Ruhat Binti
3. Berdie
4. Aryo Radlian
N. Bawaslu:
1. Fritz Edward Siregar (Bawaslu RI)

2. Ibrahim Malik Tanjung (Bawaslu RI)
O. Panwaslu:
1. Maksimus Lefteuw (Panwas Kabupaten Maluku Tengah)

2. Iswahyudi Wibowo (Panwas Kabupaten Kapuas)
3. Dominika Deren (Panwas Kabupaten Alor)
iv
SIDANG DIBUKA PUKUL 15.48 WIB
1.
1. KETUA: ARIEF HIDAYAT
Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang dalam Perkara Nomor

21/PHP.BUP-XVI/2018, Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018, dan Nomor
70/PHP.BUP-XVI/2018 tentang Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati untuk Kabupaten Maluku Tenggara, Alor, dan Kapuas
Tahun 2018, dengan ini dibuka dan terbuka untuk umum.
KETUK PALU 3X
Saya minta untuk memperkenalkan dulu Pemohon Perkara Nomor

21/PHP.BUP-XVI/2018 yang hadir siapa? Silakan!
2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-

XVI/2018: ANTHONI HATANE
Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.
Walaikum salam wr. wb.

Yang hadir mewakili Pemohon, saya sendiri, Anthoni Hatane, Ruby

Lopulalan, dan Lukas Waileruny dalam Kuasa tambahan yang kami baru
ajukan, Yang Mulia.
Ya, baik.

Terima kasih, Yang Mulia.
Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018, yang hadir siapa? Silakan!
1
8. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 60/PHP.BUP-
XVI/2018: MELKIANUS NDAOMANU
Pemohon dulu. Itu nanti, sini giliran KPU nanti. Pemohon

60/PHP.BUP-XVI/2018.

XVI/2018: HELIO MONIZ DE ARAUAJO
Terima kasih, Yang Mulia. Yang mewakili Prinsipal dari Kabupaten

Alor, saya sendiri Helio Moniz De Arauajo. Sementara kedua rekan saya
berhalangan, tetapi bersama saya, kedua Prinsipal.
Baik.

Terima kasih.
Baik. Itu yang baru masuk, siapa itu? Pemohon atau siapa?
Pemohon? Perkara berapa? Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018, silakan ...
silakan duduk! Sekaligus memperkenalkan diri. Biar belum duduk, saya
suruh langsung. Biar terengah-engah. Pemohon Nomor 70/PHP.BUP-
XVI/2018, silakan memperkenalkan diri!

XVI/2018: INDRIYANTO
Terima kasih, Yang Mulia. Kami Perkara Nomor 70/PHP.BUP-

XVI/2018, yang hadir saya sendiri Indriyanto, S.H., M.H., bersama
dengan Jamil ... Jamil Burhan, S.H., bersama Prinsipal Bapak Muhajirin,
M.P.
2
Baik. Sekarang KPU Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018 Maluku

Tenggara.

XVI/2018: COSMAS REFRA
Terima kasih, Yang Mulia. Hadir Prinsipal Ketua KPUD Maluku

Tenggara Bapak Engelberthus H. Dumatubun, S.H. di belakang saya.
Kemudian, didampingi oleh kami tim hukum. Saya sendiri Cosmas Refra,
S.H., M.H. Kemudian, Pak Paulus Rahajaan, S.H. Kemudian, Pak
Willibrordus Renyaan, S.H. Terima kasih, Yang Mulia.
Baik, terima kasih. KPU Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018

Kuasanya, silakan!

Terima kasih, Yang Mulia. Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018,

yang hadir Prinsipal Ibu Constantiana Mansula, ada di belakang.
Ketua KPU itu? Anggota?

Ketua KPU.
Ketua KPU, ya.

Kemudian, Penasihat Hukumnya saya Melkianus Ndaomanu dan

Yanto M. P., Ekon di belakang, Majelis. Terima kasih.
3
Ya, terima kasih. KPU Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018?

XVI/2018: BAMBANG SUGIRAN
Walaikum salam wr. wb.

XVI/2018: BAMBANG SUGIRAN
Untuk persidangan kali ini, kami dari Kuasa Hukum KPU

Kabupaten Kapuas yang hadir Kuasa Hukum dari Kantor Ali Nurdin, yaitu
saya sendiri, Bambang Sugiran bersama rekan saya Shofyan
Hadinugroho. Terima kasih, Yang Mulia.
Baik. Sekarang Pihak Terkait untuk Perkara Nomor 21/PHP.BUP-

XVI/2018.
28. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-

XVI/2018: HERU WIDODO
Terima kasih, Yang Mulia. Pihak Terkait Perkara Nomor

21/PHP.BUP-XVI/2018 Pasangan Calon Nomor Urut 3 atas nama
Muhamad Thaher Hanubun dan Petrus Beruatwaring. Hadir Para Kuasa
Hukumnya, Yang Mulia, ada di sebelah kanan saya, M. Thaher Hanubun.
Kemudian, di belakang ada rekan Lopianus Ngabalin, Melki Paranata,
dan Aan Sukirman. Kemudian saya, Heru Widodo, Yang Mulia. Terima
kasih.
Terima kasih. Pihak Terkait Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018,

tidak ada? Pihak Terkait Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018? Wah,
Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018 sudah merasa menang ini, enggak jadi
Pihak Terkait. Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018, Pihak Terkait?
4
XVI/2018: REGGINALDO SULTAN
Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Perkenankan kami Kuasa Hukum

Pihak Terkait untuk Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018. Saya sendiri
Regginaldo Sultan, di sebelah kanan saya adalah Pak Baron Binti,
sebelah kiri saya adalah Pak Berdie. Terima kasih, Yang Mulia.
Yang baru masuk, siapa ini? Coba, Pak Gunawan!

XVI/2018: WALTER M. M. DATEMOLI
Baik, Yang Mulia. Saya dari Pihak Terkait.
Perkara berapa? Dari mana? Kabupaten mana?

Alor.
Alor?

Ya, ya.
Prinsipal?

Ya, ya.
5
Ya, Prinsipal?

Ya, ya.
Anda calon wakil bupati atau bupatinya? Calon wakil bupati atau
wakil anu ... atau calon bupati?

Saya menerima kuasanya.
Oh, menerima kuasa. Tadi saya tanya prinsipal, prinsipal. Anda

advokat apa bukan?

Bukan.
Bukan. Dapat surat kuasa dari prinsipal?

Ada, Yang Mulia.
Dapat? Ya, baik. Sebelum saya mulai, tolong diserahkan seluruh

surat kuasa dan fotokopi kalau yang sudah advokat. Fotokopi anggota
kalau sudah advokat. Ya, diserahkan supaya mulai persidangan ini kan,
argonya harus jalan terus kan, itu tanda kalau argonya jalan. Ya, Pak
Heru, ya? jangan senyum-senyum, Pak Heru.
6
48. BAWASLU RI: FRITZ EDWARD SIREGAR
Yang Mulia, kami belum memperkenalkan diri.
Oh. Ya, sori. Padahal gede gitu, ya. Silakan, Bawaslu atau
Panwaslu, siapa yang hadir?
50. BAWASLU RI: FRITZ EDWARD SIREGAR
Yang Mulia, terima kasih. Saya hadir Frits Edward Siregar anggota
Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia, bersama dengan Pak Malik
Tanjung, Kepala Bagian Hukum, saya didampingi oleh Iswan Yudi
Wibowo, dari Panwas Kapuas, Maksimus Lefteuw, dari Panwas
Kabupaten Maluku Tenggara, dan Ibu Dominika Deren, dari Panwas
Kabupaten Alor. Terkait, Yang Mulia.
Ya. Lengkap, ya? Baik. Kalau begitu ... Terima kasih, Pak Fritz ya,
sudah hadir. Ya, jadi sudah menyerahkan seluruh surat kuasa dan
fotokopi, kalau advokat tanda anggota advokat. Kemudian dari
Pemohon, apa masih ada bukti tambahan? Kalau masih ada, diserahkan
sekarang. Ada? dari Perkara 21/PHP.BUP-XVI/2018 ada bukti tambahan?

Enggak ada.
Enggak ada.

Cukup, Yang Mulia.
Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018 ada bukti tambahan?
7
Izin, Yang Mulia. Ada tapi belum leges.
Oh, belum dileges. Ya, nanti dileges.

Ya.
Ada ... enggak sendiri, kan?

Tidak.
Enggak sendiri? Masih ada temannya?

Masih.
Bisa minta tolong temannya untuk meleges segera?

Bisa.
8
Ya. Silakan, temannya disuruh untuk meleges. Kalau menyuruh

prinsipal nanti repot malah. Nah, itu dileges sekarang, nanti diserahkan.
Kemudian Perkara 70/PHP.BUP-XVI/2018 ada bukti tambahan?

XVI/2018: VERY JUNAIDI
Terima kasih, Yang Mulia. Ada beberapa bukti tambahan, laporan-

laporan kepada panwas terkait dengan beberapa ... apa ... pelanggaran,
namun memang baru dilaporkan beberapa hari yang lalu, Yang Mulia.
Kemungkinan mohon izin hari Senin kami bisa lengkapi, Yang Mulia.
Ya, nanti saya umumkan ya. Begini, untuk jawaban Termohon,

keterangan Pihak Terkait, dan keterangan Bawaslu atau Panwaslu itu
diserahkan paling lambat setelah 2 hari setelah sidang ini berakhir. Jadi,
kayaknya kira-kira berakhir pada pukul 17.00 WIB atau 17.00 WIB lebih,
itulah akhir dari 2 hari harus diserahkan, ya. Jamnya, jam itu.
Nah, ini di kalender ada … Anda bisa menyerahkan paling lambat
... berarti tanggal 31 hari Selasa, tanggal 31, jamnya jam nanti terakhir
kita sidang jam berapa, ya? Itu disertai jawaban dan keterangan Pihak
Terkait, Termohon, dan Bawaslu dan ... apa ... permohonannya
dilengkapi dengan bukti-buktinya, ya, dilengkapi dengan bukti-buktinya.
Pada kesempatan itu juga batas akhir para Pemohon
menyerahkan tambahan alat bukti, ya? Jadi, nanti kalau ini legesnya
juga belum selesai, nanti disahkan saja pada persidangan tanggal 1 atau
tanggal 2, ya?

Yang Mulia. Yang Mulia, boleh kami tambahkan, Yang Mulia?
Ya, apa?

Setelah kami dapat informasi dari teman kami, ternyata kami itu
ada punya bukti tambahan, Yang Mulia.
9
Ya. Nanti, ya.

Karena (...)
Jadi, bersamaan dengan batas waktunya jawaban Termohon dan

keterangan Pihak Terkait dan kawan-kawan itu, Anda juga masih
mempunyai hak untuk mengajukan tambahan alat bukti, tapi terakhir.
Berarti pada tanggal 31 ya, pada pukul 17.00 WIB berapa nanti kita
selesai, ya? Pak ... termasuk Pak Herry dan ini tadi yang baru dileges
kalau enggak bisa dimasukan sekarang besok disusulkan pada ...
maksimal tanggal 31, ya? Baik. ada lagi sebelum saya mulai? Cukup, ya?
Sekarang kita mulai dari Maluku Tenggara dulu. Silakan.

Tapi tidak perlu disampaikan seluruhnya, cukup dibacakan

highlight permohonan Saudara. Ini Saudara menggunakan permohonan
yang mana ini? di sini ada dua permohonan?

Ya, itu permohonan perbaikan yang kedua, Yang Mulia. Yang

kedua yang kami masukkan pada tanggal ... tidak ada permohonan lain,
Yang Mulia.
Ya. Di situ ... ini menjadi lebih tebal, halaman terakhirnya

halaman 17, ya? Betul, ya, halaman 17, ya? Baik, silakan.
10
Ya, terima kasih Yang Mulia. Menyangkut kewenangan Mahkamah

... kami mulai dari pertama dulu, sori, Yang Mulia.
Ya.

Permohonan keberatan atas keputusan KPU Kabupaten Maluku

Tenggara Nomor 28 dan seterusnya yang diajukan oleh Esebius Utha
Safsafubun dan Abdurrahman Matdoan terhadap Komisi Pemilihan
Umum. Yang Mulia, terhadap kewenangan Mahkamah kami (...)
Enggak, Pemohon ini pasangan calon enggak?

Pasangan Calon Nomor Urut 2, Yang Mulia.
Nomor Urut 2. Perolehan suaranya gimana?

Perolehan suaranya untuk Nomor Urut 1 itu=13.172.
Ini menurut KPU, ya?

Ya, menurut versi KPU, Yang Mulia, 13.172 suara.
11
Ya, terus?

Pasangan Calon Nomor Urut 2 atau Pemohon ini memperoleh

suara berjumlah ... mohon maaf, Yang Mulia, terjadi kesalahan. Ya, kami
ulangi, Yang Mulia, untuk Nomor Urut 1 atas nama ... Nomor Urut 1
memperoleh=13.172.
13.172?

Ya. 13.172, Yang Mulia.
Ya. Nomor Urut 2? Pemohon?

Sedangkan Nomor Urut 2 atau Pemohon ini memperoleh 18.594

suara.
18.594?

Ya. Kalau Nomor Urut 3 pemenang memperoleh suara terbanyak

itu 23.944, Yang Mulia.
Baik. Itu identitasnya yang sekaligus kita bisa melihat bahwa yang
bersangkutan itu punya legal standing atau tidak?
12
Ya, Yang Mulia.
Punya, ya? Karena pasangan calon.

Ya, Yang Mulia.
Baik. Kewenangan Mahkamah dianggap dibacakan.

Dianggap dibacakan, Yang Mulia, tapi (...)
Tenggang waktunya?

Tenggang waktu, Yang Mulia.
Kapan ditetapkan putusan KPU-nya?

Sebentar, Yang Mulia. Tenggang waktu ditetapkan pada (...)
Halaman berapa itu tenggang waktu?
13
Hari Jumat, tanggal 6 Juli 2018, pukul 14.30 WIT, Yang Mulia.
Ya.

Sedangkan permohonan yang diajukan oleh Pemohon pada hari

Senin, tanggal 9 Juli (...)
Pukul berapa?

Pukul 19.04 WIT atau pukul 21.47 WIB.
Ya, jadi menurut Anda masih (...)

Masih dalam tenggang waktu, Yang Mulia.
Tenggang waktu. Sekarang, dalil-dalilnya?

Ya, terima kasih, Yang Mulia. Kami perlu membacakan legal

standing, Yang Mulia, untuk pentingnya.
14
Oke, silakan. Jadi menurut Anda tidak memenuhi Pasal 158, tapi
Anda bukan mempersoalkan itu, ya?

Ya. Yang kami persoalkan karena ada selain pelanggaran-

pelanggaran yang terjadi pencoretan terhadap surat-surat yang tertulis
dengan C7-KWK kronologi Model ATB, dan sebagainya juga ada
menyangkut dana kampanye yang tidak dilaporkan, Yang Mulia.
Ya. Jadi yang persoalkan ... yang dipersoalkan adalah

pelanggaran-pelanggaran yang sifatnya TSM.

Ya. Selain itu menyangkut dana kampanye berjumlah

Rp1.049.000.000,00 yang tidak dimasukkan ke dalam rekening khusus.
Nah, itu yang menjadi alasan sehingga persentasi itu kami tidak bisa
jadikan dasar, tapi yang menjadikan dasar adalah karena ada
pelanggaran yang substansi.
Oke.

Ya, Yang Mulia. Itu di … apa ... legal standing-nya.
Ya.

Dengan pokok permohonannya, yaitu apa yang kami uraikan

dalam legal standing (kedudukan hukum) tadi (...)
15
Itu juga menjadi masalah (...)

Ya, bagian yang tidak terpisahkan daripada apa yang tertuang

dalam pokok permohonan, Yang Mulia.
Ya, baik.

Bahwa dalam Pemilihan Bupati Wakil Bupati Kabupaten Maluku

Tenggara tanggal 22 Juni 2018 itu ada terjadi banyak pelanggaran, yaitu
pada TPS 7 dan seterusnya. Ini kami semua sudah uraikan dalam
permohonan kami, Yang Mulia.
Ya.

Selanjutnya, Yang Mulia, adapun yang penting juga. Bahwa

Termohon melalui salah satu komisioner bernama Abner Werot Warin
yang adalah Saudara dari calon bupati ... Wakil Bupati Nomor Urut 3,
yaitu Ir. Petrus Beruatwaring.
Itu salah satu komisioner?

Ya, salah satu komisioner, Yang Mulia.
16
Itu masih bersaudara dengan (...)

Ya, masih bersaudara.
Calon wakil bupati?

Ya, dengan calon wakil bupati.
Ir. Petrus?

Ya, Ir. Petrus, Yang Mulia.
Kalau ada hubungan, terus kenapa ini?

Dia terlibat, Yang Mulia, untuk memenangakan pasangan calon.
Oke. Jadi komisionernya atau penyelenggara tidak netral?

Ya, tidak netral, Yang Mulia.
17
Oke.

Yang berikut, Yang Mulia. Bahwa Termohon juga telah

membiarkan perangkat di bawahnya, yaitu PPK untuk bekerja sama
dengan Pasangan Calon Nomor Urut 3 melalui saksinya telah melakukan
pembukaan kotak suara yang tersegel. Itu kami ajukan pada bukti P-46,
Yang Mulia.
Oke. Itu di dalil item nomor berapa itu?

Di (...)
30-an?

28, Yang Mulia.
28?

Ya, Yang Mulia.
Oke, di 28.
18
Yang berikut, Yang Mulia.
Ya, terus selanjutnya.

Selain itu berdasarkan ... yang paling intinya itu berdasarkan

temuan Bawaslu RI ternyata partai politik pengusung yang kami baca
dalam videonya itu, itu ada dana kampanye yang memang tadi kami
sudah sampaikan dalam legal standing.
Oh.

Bahwa jumlah dana yang tidak dilaporkan itu

Rp1.049.000.000,00.
Anda tahu dari mana itu?

Kami dapatkan video itu langsung dari Metro TV, yaitu

diumumkan langsung oleh Bawaslu RI, Yang Mulia.
Oke. Jadi, ada dana kampanye yang Rp1 miliar yang tidak
dilaporkan?
19
Ya, yang tidak dilaporkan, Yang Mulia.
Baik. Terus ada lagi dalilnya?

Dalil-dalil inti yang itu, Yang Mulia, sedangkan yang selebihnya

kami sudah uraikan, Yang Mulia.
Baik. Dianggap dibacakan.

Dianggap dibacakan, Yang Mulia.
Sekarang petitumnya berarti.

Ya, petitumnya Yang Mulia. Berdasarkan apa yang kami uraikan di

atas, maka kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Konstitusi
untuk mengabulkan permohonan keberatan Hasil Perolehan Suara
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Maluku Tenggara Tahun 2018 yang
diajukan oleh Pemohon, menyatakan batal dan tidak sah keputusan KPU
Kabupaten Maluku Tenggara nomor sekian, sekian, Yang Mulia.
Memerintahkan Termohon untuk mengeluarkan sanksi
pembatalan terhadap Pasangan Calon Nomor Urut 3 atas nama
Muhamad Thaher Hanubun dan Petrus Beruatwaring.
Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Maluku
Tenggara untuk melaksanakan putusan ini.
Atau menyatakan tidak benar rekapitulasi hasil perhitungan suara
di tingkat KPU Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2018, dan seterusnya
Yang Mulia, dimana Pasangan Calon Nomor Urut 1 memperoleh=13.172.
20
Nomor Urut 2 atau Pemohon memperoleh=18.594. Dan Nomor Urut
3=23.994. Menetapkan hasil perhitungan perolehan suara Bupati dan
Wakil Bupati Maluku Tenggara.
Yang benar?

Yang benar menurut versi yang kami punya, Yang Mulia, yaitu
Nomor Urut 1=13.172. Nomor Urut 2 atau Pemohon
memperoleh=18.594.
Ini angkanya terus dari mana Saudara bisa dapat angka ini?

Angka ini berdasarkan quick count hasil perhitungan yang dihitung

oleh tim.
Tapi tidak diuraikan di dalam posita, ya?

Ya, tidak diuraikan, Yang Mulia.
Oke.

Lalu yang berikut, Yang Mulia, memerintahkan Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten Maluku Tenggara untuk melaksanakan putusan ini.
Atau memerintahkan Termohon untuk melakukan pemungutan suara
ulang di seluruh TPS.
21
Yang terakhir minta PSU. Sudah?

Atau apabila Majelis berpendapat lain mohon putusan yang seadil-

adilnya. Terima kasih, Yang Mulia.
Baik. Terima kasih. Ada, Yang Mulia? Silakan!
176. HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO
Kepada Pemohon Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018, Surat Kuasa

yang pertama berapa orang, sih?

Kuasa yang pertama itu 4 orang, Yang Mulia.
Empat orang, terus?

Ditambahkan surat kuasa tambahan.
Yang membuat permohonan berapa orang?

Yang membuat permohonan 4, tapi ditandatangani pada saat itu

karena tidak ada, jadi 2 orang yang tanda tangan.
22
Bukan Anthoni dan Muslim yang buat?

Ya, saya dan Muslim yang (…)
Yang membuat?

Yang tanda tangan surat permohonan, Yang Mulia.
Oh, yang membuat permohonan cuma 2 orang?

Kami waktu itu membuatnya semua, tapi karena mereka tidak (…)
Ya, artinya kan, secara formal hanya berdua?

Ya, Yang Mulia.
Kemudian, yang 2 sisanya masih disertakan?

Masih, Yang Mulia.
23
Masih?

Ya, Yang Mulia.
HAKIM ANGGOTA: SUHARTOYO
Justru malah tambah 1 lagi di persidangan ini? Jadi, 5 orang?

Ya, 5, Yang Mulia.
Kemudian, kalau dalil-dalil saya hanya konfirmasi saja. Kalau Anda

mendalilkan bahwa PPK telah memasukkan nama-nama yang tidak
terdaftar dalam DPT dan tidak menggunakan hak dalam pemilihan.
Maksudnya apa itu? Jumlahnya signifikan, ya? Telah dimasukkan dalam
daftar DPT oleh PPK, tapi tidak menggunakan hak. Maksudnya apa?

Kami susun berdasarkan bukti yang ada, itu kan di daftar

namanya itu sudah tertulis, tapi tidak dimasukkan, Yang Mulia.
Tapi tidak menggunakan hak pilih?

Tidak menggunakan hak pilihnya.
Terus apa urgensi kerugian Anda?
24
Jadi … tapi suara pada saat itu suara dari yang memperoleh suara
terbanyak ini cukup signifikan di situ.
Tapi Anda mengatakan bahwa tidak menggunakan hak pilih?

Ya, jadi yang maksud kami yang dilakukan adalah karena itu
dilakukan oleh perangkat daripada Termohon, Yang Mulia.
Apa sih, itu yang kemudian sama dengan yang Anda maksudkan
pemilih fiktif itu?

Ya, pemilih fiktif, Yang Mulia.
Ini banyak sekali ini, 210, 60, 60 lagi, 240. Betul ini, ya?

Ya, Yang Mulia berdasarkan bukti sampai P-53 itu, Yang Mulia.
Ya, nanti di-cross ini sama konfirmasinya pak anu … panwas dan
KPU-nya. Itu saja, Pak Ketua. Terima kasih.
25
Baik. Terima kasih, Yang Mulia. Prof Maria, ada? Cukup, ya? Baik.
Terima kasih, Pemohon Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018. Sekarang
Pemohon Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018, silakan secara sistematis
highlight-nya saja.

Terima kasih, Yang Mulia. Perkenankanlah kami menyampaikan

permohonan pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Alor nomor 34 dan seterusnya tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Perhitungan dan Perolehan Suara dalam Pemilihan Bupati dan Wakil
Bupati Kabupaten Alor Tahun 2018.
Sebelumnya, Anda ini yang dibacakan yang perbaikan, ya?

Ya.
Ada perbaikan, ya?

Ada.
Perbaikannya kemudian menjadi permohonan setebal 47 halaman,

betul?

48, Yang Mulia.
26
Ya? Oh, sori, tanda tangannya itu, ya? 48, betul. 48 ini yang
dipakai, ya? Jadi, untuk KPU dan Pihak Terkait, Permohonannya yang
dipakai adalah Permohonan perbaikan. Silakan!

Ya, sebagai Pemohon adalah pasangan calon bupati Dr. Imanuel

Ekadianus Blegur, M.Si. dan Bapak Haji Taufik Nampira, S.P., M.M.,
sebagai calon wakil bupati. Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada
satu, Drs. Alfons Loemau, S.H. dan kawan-kawan sebanyak 3 orang,
kesemuanya adalah advokat terhadap Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Alor sebagai Pihak Termohon.
Ya, ini Pasangan Bupati dan Calon Bupati Nomor Urut 1?

Ya.
Perolehan suaranya?

Perolehan suaranya Pasangan Nomor Urut 1=51.806 atau

46,37%. Sedangkan Pasangan Calon Nomor Urut 2 sebesar 59.917 atau
53,63%.
Berarti pemenangnya yang 53% itu, ya?

Ya.
27
Hanya 2 calon, ya?

Hanya 2 calon.
Baik. Jadi, Anda dari sini bisa disimpulkan punya legal standing,
ya? Kemudian, Kedudukan Hukum dianggap dibacakan. Sekarang,
tenggang waktunya.

Bahwa tenggang waktunya penetapan Termohon pada tanggal 5

Juli 2018, pukul 18.20 dan kami telah mengajukan permohonan secara
online pada tanggal 9 Juli.
Secara online tanggal 9?

Ya.
Tapi permohonan fisik masuk?

Tanggal 12.
Tanggal 12? Tanggal 9 ini online, ya?
28
Ya.
Baik, baik. Terus sekarang dalil pokok Permohonannya, apa?

Dalilnya apa saja? Silakan! Kalau selisih suaranya kan, Saudara kan,
7,26% itu?

Ya.
Ya, tapi Anda mengatakan meskipun tidak memenuhi Pasal 158,

tapi kok, Saudara tetap mengajukan? Kenapa dalilnya?

Ya, kami tetap mengajukan karena kami menemukan adanya

orang-orang yang tidak berhak sebagai pemilih telah ikut memilih. Yang
mana temuan kami tersebut termuat dalam Formulir C-KWK yang
diberikan kepada saksi kami, yaitu terjadinya di ... menurut temuan kami
di 65,5%, tetapi di KPU di pleno terakhir telah naik, sehingga sudah di
500 TPS seluruhnya.
Itu 500 TPS itu berarti seluruh kabupaten?

Ya.
Oke. Jadi, ada pemilih yang tidak berhak melakukan pemilihan?
29
Ya.
Intinya itu?

Ya.
Dia memilih pakai menggunakan apa? C-6?

Awalnya di dalam C-1, mereka mengatakan bahwa itu pemilih

yang menggunakan KTP-el dan surat keterangan sebagai pemilih
tambahan.
Jadi, ada yang menggunakan C-6, ada yang menggunakan KTP

elektronik, dan ada yang menggunakan juga suket, ya?

Ya.
Oke.

Menurut ... menurut ... menurut data yang ada di dalam Formulir
C-KWK.
30
Oke.

Dan hal itu karena baru tahu ... setelah C-KWK nya diantar oleh
saksi kepada kita dan baru kita tahu setelah kita cek, ternyata Pihak
Termohon tidak bisa menunjukkan Formulir Model A-5 untuk pemilih
pindahan dan tidak bisa juga menunjukkan Formulir Model ATB-KWK
untuk pemilih tambahan. Dan untuk pemilih disabilitas, Termohon juga
tidak bisa menunjukkan surat pernyataan pendamping Formulir Model C-
3.
Baik.

Sehingga kami menyimpulkan bahwa ini adalah pemilih fiktif.
Oke, yang paling itu, ya, dalil utamanya itu, ya? Yang lain-lain
dalilnya enggak ada kayaknya ini, ya?

Yang lain-lain ada.
Ada, apa? Yang ASN ikut-ikut itu?

Yang politisasi ASN, politisasi PPK, sama adanya mutasi ASN.
31
Oke, ya. Itu di halaman 42 itu ASN, ya, keterlibatan ASN.

Ya.
Baik. Kalau keterlibatan itu PPK, di mana dalil itu?

Bagaimana, Yang Mulia?
Keterlibatan ... tadi Anda menyebutkan ada PPK yang tidak netral,
di mana itu?

Itu kami temukan dari adanya kepala dinas ketahanan pangan

ikut menjadi PPK. Bersamaan dengan beliau, ada juga sekretaris dinas
yang ikut dan beberapa pegawai negeri semuanya menduduki posisi PPK
dan ... PPS dan PPK. Dan hasilnya, terakhir ada pemilih-pemilih fiktif itu.
Oke. Ada lagi dalil yang lain? Cukup, ya, kayaknya, ya?

Ada dalil yang lain (...)
Apa yang lain?
32
Tapi baru kami ... baru kami temukan setelah kami melakukan ...
menyampaikan Permohonan ini.
Kalau dalilnya, tidak bisa ada tambahan. Jadi begini, perbaikan

Permohonan itu sampai batas akhir. Jadi, begini kan, ditetapkan
mempunyai hak 3 hari untuk mengajukan permohonan. Kemudian
setelah itu, 3 hari lagi punya hak untuk diperbaiki. Kalau yang masih
dalam waktu tenggang waktu perbaikan 3 hari itu mau mengubah sama
sekali permohonan boleh, tapi setelah lewat perbaikan 3 hari itu, maka
Saudara sampai hari ini masih boleh mengubah, tapi tidak boleh
menambah substansi, menambah dalil dan tidak boleh melakukan
perubahan-perubahan apa pun kecuali perubahan redaksional,
perubahan titik, koma, ada nomor yang keliru itu boleh. Tapi yang Anda
sebutkan terakhir itu tidak bisa lagi ditambahkan, ya? Gitu. Sehingga
dalil-dalil Anda ya, itu tadi saja, intinya adalah ada .. apa ... pemilih yang
tidak berhak melakukan pemilihan di beberapa TPS banyak itu tadi.
Terus, keterlibatan ASN yang tidak netral dan kemudian PPK yang
dijabat oleh PNS-PNS yang disebutkan ini, itu tok ya?

Ada lagi satu.
Apa? Di mana?

Formulir C1-KWK yang palsu.
Di mana itu? Angka berapa? C1-KWK palsu?
33
Ya.
C1-KWK itu formulir apa, sih?

Formulir berita acara hasil pungutan dan perhitungan suara di

TPS.
Oke. Itu di TPS mana?

Di seluruh TPS.
Oh. Kok, palsu semua, gimana?

Pada awalnya kami menemukan ada satu yang berbeda sendiri,

dia di mana tulisannya itu berita acara pemungutan dan ... tulisannya …
bukti P-99 itu, berita acara pemungutan dan perhitungan suara di
tempat pemungutan suara dalam pemilihan bupati dan wakil bupati ...
dan wakil tahun 2018.
Ya, baik. Kalau begitu, nanti KPU merespons, ya? Kemudian yang
ASN dan ... itu tadi yang berhubungan dengan ... anu ... yang
merespons adalah Pihak Terkait, ya? Keterlibatannya, kenapa Paslon ini
menggunakan ASN yang jadikan tidak netral, padahal aturannya harus
netral. Itu saja ya, dalil Saudara, ya?
34
Ya.
Baik. Kalau sekarang, terakhir, silakan baca petitumnya! Halaman

46.

Petitum. Perkenankanlah Pemohon memohon kepada Mahkamah

Konstitusi untuk menjatukan putusan sebagai berikut.
Dalam putusan sela, menerima alasan Pemohon untuk
pembukaan kotak suara perhitungan ulang. Pembukaan kotak suara,
perhitungan ulang perolehan suara atas 500 tempat pemungutan suara.
Memerintahkan Termohon untuk menjaga keamanan kotak suara dan
membawanya dalam keadaan aman dan utuh tanpa tanpa cacat apa pun
untuk dibuka di hadapan sidang Mahkamah Konstitusi dan dihitung ulang
dengan disaksikan oleh masing-masing pihak sebagai saksinya.
Dalam pokok perkara, mengabulkan permohonan Pemohon untuk
seluruhnya, menyatakan berita acara pemungutan dan perhitungan
suara di tempat pemungutan suara yang seluruhnya ada 500 tempat
pemungutan suara di Kabupaten Alor, yaitu formulir model C-KWK yang
bertuliskan berita acara pemungutan dan perhitungan suara di tempat
pemungutan suara dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur/bupati
dan wakil bupati/walikota dan wakil walikota, tanda bintang, tutup
kurung, tahun, titik-titik, dan berita acara pemungutan dan perhitungan
suara di tempat pemungutan suara dalam pemilihan bupati dan wakil
bupati dan wakil tahun 2018 adalah tidak sah karena bukan hasil
pengadaan dokumen kelengkapan pendukung pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Alor Tahun 2018.
Menyatakan 466 suara pemilih dengan disabilitas, dan 3.258
suara pemilih tambahan, dan 915 suara pemilih pindahan atau setidak-
tidaknya jumlah lain sesuai hasil pemeriksaan pengadilan yang
dinyatakan sah oleh Termohon adalah fiktif.
Menyatakan Termohon dan/atau Pasangan Calon Bupati dan
Wakil Bupati Kabupaten Alor Tahun 2018 atas nama Drs. Amon Djobo
dan Imran Duru, S.Pd. dengan Nomor Urut 2 telah melakukan tindak
pelanggaran Pasal 71 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015
tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
35
Menjadi Undang-Undang dan/atau tindakan pelanggaran pemilihan
secara terstruktur, sistematis, dan masif sebagai pelanggaran serius.
Membatalkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Alor,
Nomor 34/Kpts/KPU-Kab.018.433965/2018 tentang Penetapan
Rekapitulasi Hasil Perhitungan dan Perolehan Suara dalam Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Alor Tahun 2018, tanggal 5 Juli 2018.
Memerintahkan Termohon atau atasan Termohon oleh karena itu
untuk menjatuhkan sanksi pembatalan pencalonan pasangan Drs. Amon
Djobo dan Imran Duru, S.Pd. sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Alor Nomor Urut 2 pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Alor Tahun 2018, dan Menetapkan Pasangan Dr. Imanuel
Ekadianus Blegur, M.Si., dan H. Taufik Nampira, S.P., M.M., sebagai
Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Alor Terpilih pada Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Alor Tahun Pemilihan 2018 atau
apabila Mahkamah Konstitusi berpendapat lain, maka kami mohon
putusan yang seadil-adilnya. Terima kasih.
Ya, baik, terima kasih. Silakan!
Ini sedikit saja. Dari Kuasa Pihak Terkait Alor, Bapak dapat Kuasa
dari pasangan, ya, pasangan ... bantu miknya, dong. Pak Walter Date
Moli?
286. 286. KUASA HUKUM PIHAK TERKAIT PERKARA NOMOR

60/PHP.BUP-XVI/2018: WALTER M.M. DATE MOLI
Ya.
Ya, Pak?

Ya, Yang Mulia.
Itu Bapak enggak tanda tangan di surat kuasa? Tapi memang

namanya Bapak betul itu, ya, identitasnya?
36
Betul.
Coba petugas diminta KTP-nya, fotokopi KTP. Walter M. M.

Datemoli. Apa itu? Oh, fotokopi? Ya, kan untuk dokumen kami. Itu saja,
Yang Mulia.
Baik. Prof. Maria, ada? Cukup. Baik, kalau begitu untuk Perkara
60/PHP.BUP-XVI/2018 sudah selesai, dan KPU dan Pihak Terkait tahu ya,
yang dipersoalkan nanti direspons. Jadi, lebih banyak ke arah KPU dan
Pihak Terkait juga masalah keterlibatan ASN dan dinas-dinas itu supaya
direspons betul apa tidak. Ya, mestinya itu kalau ada keterlibatan itu
sejak awal itu sudah dipersoalkan, Pak, ya kan? Itu bisa dilaporkan sejak
awal supaya bisa segera diproses sejak awal. Kalau memang betul ada
laporannya itu dijadikan bukti kalau sampai di sini.
Ya, sekarang Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018. Ini hanya
ada satu permohonan atau ada perbaikan permohonan ini?

XVI/2018: VERI JUNAIDI
Hanya ada satu permohonan, Yang Mulia.
Ada satu permohonan, ya? Tidak ada perbaikan. Baik, silakan.

Walaikum salam.
37
Permohonan ini terkait dengan pembatasan Keputusan KPU

Kabupaten Kapuas Nomor 030 dan seterusnya dianggap dibacakan.
Identitas Para Pemohon dianggap dibacakan. Kuasa Hukum dianggap
dibacakan. Kewenangan (...)
Enggak, ini Pemohon ini pasangan calon?

Pasangan calon, Yang Mulia.
Nomor Urut 2, ya?

Betul, Yang Mulia.
Dapat suara berapa?

72.170.
Jadinya nomor urut ini mendapat ranking berapa?

Ranking kedua, Yang Mulia.
38
Ranking kedua. Ranking satunya berapa?

93.179, Yang Mulia.
93.179. Berarti sebetulnya di luar Pasal 158, ya?

Benar, Yang Mulia.
Tapi kenapa kok, diajukan?

Baik, Yang Mulia. Kami akan sampaikan di legal standing.
Legal standing, ya.

Baik. Legal standing poin ke 10 bahwa Pemohon memahami

adanya Ketentuan Pasal 158 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2016 yang mengatur mengenai ambang batas selisih suara sebagai
syarat normal untuk mengajukan permohonan sengketa hasil pilkada di
Mahkamah Konstitusi.
Namun, sebelum menilai tentang pemenuhan ambang batas
selisih suara Pemohon berdasarkan formula penentuan selisih perolehan
suara sebagaimana tersebut dalam permohonan ini, mohon berkenannya
Mahkamah Konstitusi menilai dan memeriksa terlebih dahulu proses dan
prosedur penyelenggaraan, serta fakta adanya manipulasi untuk
39
memperoleh selisih suara antara pasangan calon sejak awal dianggap
tidak memenuhi syarat formal pengajuan permohonan sengketa hasil
pemilihan di Mahkamah Konstitusi.
Selisih ambang batas suara yang terbentuk dari kesalahan
prosedur dan praktik kecurangan dapat menutup fakta terjadinya
kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif. Proses
penyelesaian perselisihan hasil di Mahkamah digunakan sebagai
justifikasi dan perlindungan terhadap kecurangan yang tidak dapat
tersentuh oleh hukum dan mekanisme koreksi di Mahkamah Konstitusi
melalui proses peradilan yang terbuka, adil, dan profesional dalam
rangka mewujudkan pemilihan kepala daerah yang jujur dan adil.
Bahwa sebelum menilai tentang pemenuhan ambang batas selisih
suara Pemohon berdasarkan formula penentuan selisih perolehan suara
sebagaimana dimaksud dalam permohonan ini, mohon kiranya
Mahkamah Konstitusi menilai dan memeriksa terlebih dahulu beberapa
fakta hukum yang menyebabkan selisih suara antara Pemohon dan
Pasangan Calon Nomor Urut 1, yakni adanya cacat administrasi,
prosedur, cacat hukum dalam penyelenggaraan sehingga sejak awal
dianggap tidak memenuhi syarat formal pengajuan permohonan
sengketa hasil pemilihan kepala daerah di Mahkamah Konstitusi.
Dengan kata lain, Pemohon sama sekali tidak bermaksud untuk
mempersoalkan atau menguji konstitusionalitas Pasal 158 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016, namun Pemohon berharap
kiranya Mahkamah Konstitusi dapat memeriksa dan memutus
permohonan Pemohon ini seperti halnya 6 putusan Mahkamah Konstitusi
di 4 daerah dalam pemilihan tahun 2017, yakni di Kabupaten Tolikara
(...)
Ya, itu dianggap dibacakan.

Dan sebagainya, Yang Mulia.
Ya.
40
Bahwa berdasarkan putusan itu, paling tidak ada 6 alasan atau

argumentasi yang diambil oleh Mahkamah. Pertama, tidak adanya
kepastian hukum dalam penyelenggaraan, terjadinya kesalahan atau
terjadi kejadian, atau keadaan luar biasa, objek permohonan prematur,
dan proses rekapitulasi cacat hukum.
Bahwa jika mengikuti perkembangan putusan Mahkamah dan
penerapan ambang batas menjadi logis untuk dapat memeriksa terlebih
dahulu proses Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas
Tahun 2018. Dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Kapuas, ditemukan pelanggaran atau kejahatan administrasi
pencalonan yang mana pelanggaran ini tidak terproses dengan baik di
dalam tahapan penyelenggaraan pilkada di Kabupaten Kapuas. Terkait
dengan tenggat waktu pengajuan dianggap dibacakan, Yang Mulia.
Ya.

Pokok permohonan.
Ini masih dalam tenggat waktu, ya?

Kami terkait dengan waktu awalnya dari kuasa di kabupaten

waktu itu mencoba mendaftarkan melalui proses online, Yang Mulia.
Akan tetapi memang (…)
Ini tenggang waktunya … enggak, gini dulu. Ini penetapannya 6

Juli, pukul 17.20, ya? Kemudian, Anda mengajukan kapan? Kenapa kok,
bisa melewati itu, alasannya apa? Itu yang perlu kita lihat.
41
Baik. Terima kasih, Yang Mulia.
Ya, sebentar. Jadi, penetapannya 6 Juli, pukul 17.20. Sekarang

yang menjadi pertanyaan, Anda mengajukannya kapan?

Permohonan ini diajukan pada tanggal 20 Juli 2018.
20 Juli. Kenapa menurut Anda yang menurut aturan sudah lewat

waktu kok, masih tetap diajukan? Ini alasannya terlambat kenapa?

Terima kasih, Yang Mulia. Jadi, pada saat setelah penetapan

sebenarnya dari tim kuasa di kabupaten waktu itu mendaftar melalui
sistem online. Akan tetapi memang ada miss di dalam proses
pendaftaran. Jadi, kan proses pendaftaran itu kan, online melalui 2
tahap, Yang Mulia. Pertama, registrasi. Yang kedua, memasukkan
permohonan. Akan tetapi setelah tanggal 20 kami mendaftarkan dari
Kuasa Hukum, memang setelah dicek di Mahkamah, ternyata
pendaftaran di awal itu tidak mencantumkan permohonan. Secara teknis
kira-kira begitu, Yang Mulia.
Ya, nanti kita cek proses itu, ya?

Baik. Terima kasih, Yang Mulia.
42
Baik. Terus sekarang pokok permohonan, dalilnya apa saja,

pokok-pokoknya saja, Pak Veri.

Terima kasih, Yang Mulia. Terkait dengan pokok permohonan,

kami ada beberapa argumentasi permohonan. Yang pertama, terkait
keabsahan syarat. Yang kedua, ada terkait dengan syarat pencalonan.
Yang ketiga, terkait dengan beberapa kebijakan yang dianggap
menguntungkan yang dilakukan oleh petahana. Dan yang keempat,
terkait dengan politik uang yang terjadi di hampir di lebih dari 50%
jumlah kecamatan.
Yang pertama, terkait dengan keabsahan suara. Bahwa seluruh
atau setidak-tidaknya sebagian dokumen pencalonan Pasangan Calon
Nomor Urut 1, Ir. Ben Brahim S. Bahat, M.M., dan Dr. H.M. Nafiah Ibnor,
M.M., adalah cacat hukum. Bahwa Pasangan Calon Nomor Urut 1 atau
setidak-tidaknya calon wakil bupati atas nama Dr. H.M. Nafiah Ibnor,
M.M., telah melampirkan dokumen pencalonan berupa syarat calon dan
syarat pencalonan yang tidak sesuai dengan dokumen resmi yang telah
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
Oleh karena itu, seluruh atau sebagian dokumen syarat calon Dr.
H.M. Nafiah Ibnor, M.M., telah cacat hukum dan beberapa dokumen
pencalonan itu kami lampirkan dalam bukti P-4. Misalnya, surat
keterangan tidak pernah sebagai terpidana, surat keterangan tidak
sedang dicabut hak pilih, surat keterangan tidak memiliki tanggungan
utang, surat keterangan cacat kepolisian, surat keterangan tidak sedang
dinyatakan pailit, surat keterangan tidak memiliki tanggungan utang
yang kesemuanya masih menggunakan gelar doktor.
Bahwa Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam proses administrasi
telah melakukan perubahan terhadap dokumen-dokumen di atas secara
tidak berwenang dengan cara melakukan pencoretan gelar akademik
doktor dalam nama depannya tanpa seizin dari instansi yang berwenang
untuk menerbitkannya. Hal ini terbukti dari surat klarifikasi dan
penjelasan yang disampaikan oleh beberapa instansi yang sudah
dilakukan oleh Tim Kuasa Hukum, bukti P-5, yakni dari Pengadilan
Negeri Kapuas Kelas II Nomor W16.U4 dan seterusnya, Pengadilan Niaga
pada Pengadilan Negeri Surabaya kelas IA Khusus Nomor W14 dan
seterusnya, Kepolisian Republik Indonesia daerah Kalimantan Tengah
Resor Kapuas Nomor B/1670 dan seterusnya.
Bahwa terbuktinya H.M. Nafiah Ibnor, M.M., tidak berhak
menyandang gelar doktor telah berdampak pula terhadap ketidaksahnya
seluruh dokumen-dokumen pencalonan karena masih menggunakan
43
gelar doktor dalam seluruh dokumen administrasi pencalonannya.
Adapun dokumen itu sebagai berikut.
Bukti P-6 dianggap dibacakan. Bahwa ketidaksahnya dokumen-
dokumen calon dan pencalonan itu sesungguhnya telah ditemukan oleh
KPU Kabupaten Kapuas melalui klarifikasi tentang keabsahan ijazah
program doktor di Universitas Islam Attahiriyah Jakarta dalam Pleno KPU
Kabupaten Kapuas tanggal 18 Januari 2018 terhadap persyaratan
pencalonan dan syarat calon, Bakal Calon Wakil Bupati Dr. H.M. Nafiah
Ibnor, M.M., dibacakan oleh Komisioner KPU, Supriyanto yang pokok dan
intinya sebagai berikut.
Bahwa terhadap Dr. H. M. Nafiah Ibnor, M.M., Pihak KPU Kapuas
telah melakukan klarifikasi tentang keabsahan ijazah program doktor di
Universitas Attahiriyah. Selanjutnya dalam klarifikasi tersebut, pihak
Universitas Islam Attahiriyah memberikan surat keterangan yang ... yang
selanjutnya dibacakan oleh KPU Suprianto. Dalam hal ini yang pada
intinya menerangkan bahwa hasil klarifikasi menyatakan Universitas
Attahiriyah tidak mengeluarkan program doktor.
Tentang dalil tidak melampirkan dokumen calon dan pencalonan
yang sah setelah batas waktu perbaikan persyaratan administrasi. Bahwa
setelah batas waktu perbaikan persyaratan administrasi, dokumen
persyaratan pencalonan, dan syarat calon, doktor ... Drs. H. M. Nafiah
Ibnor, M.M. pada tanggal 19 hanya membuat surat pernyataan
pencabutan gelar, disertai tindakan mencoret atau merenvoi dokumen
persyaratan pencalonan dan syarat calon ... bakal calon wakil bupati Drs.
H. M. Nafiah Ibnor, M.M., setidak-tidaknya dalam kurun waktu sejak
tanggal 23 Maret 2015 sampai dengan 18 Januari 2018.
Telah menggunakan ijazah doktor S3 dan mencantumkan gelar
akademik doktor, disingkat Dr. dalam penulisan nama menjadi Dr. H. M.
Nafiah Ibnor, M.M. dalam dokumen persyaratan calon, dan syarat
pencalonan, dan dalam dokumen, antara lain (...)
Ya, itu dianggap dibacakan.

Dan lain sebagainya.
Ya, itu dianggap dibacakan. Jadi, dia sudah pernah menggunakan

gelar itu, tapi sebetulnya enggak berhak, ya?
44
Betul, Yang Mulia.
Ya, baik. Terus yang mengenai gelar itu, sudah. Terus sekarang
lewat halaman 22, sudah dianggap dibacakan.

Halaman 29, Yang Mulia.
Halaman 29, ya.

Argumentasi (...)
Ya, halaman 29, ya.

Baik.
Ini yang anu ... KPU Kabupaten Kapuas, bertindak melampaui

kewenangannya halaman 27?

Ya, Yang Mulia.
45
Apa ini?

Jadi, di poin itu, sebenarnya terkait dengan renvoi perbaikan

dokumen-dokumen resmi yang tadi surat dari pengadilan, dan lain
sebagainya itu. Dalam klarifikasi kami kepada pengadilan, sudah
dinyatakan oleh pengadilan bahwa pengadilan tidak ... tidak pernah
diminta untuk melakukan perbaikan terhadap dokumen itu. Dan
kalaupun perbaikan itu akan dilakukan, itu sepenuhnya menjadi
kewenangan dari instansi yang berwenang. Itu pada prinsipnya, Yang
Mulia. Akan tetapi di dalam pleno, memang KPU menyatakan sah
dokumen-dokumen itu. Dan menurut kami, itu merupakan tindakan yang
melampaui kewenangan untuk mengesahkan dokumen dimaksud.
Baik. Sekarang halaman 29.

Penggantian pejabat. Itu langsung, ya?

Terkait dengan dalil melakukan penggantian pejabat dan

menggunakan program pemerintah untuk menguntungkan petahana.
Bahwa Pasal 71 mengatur larangan (...)
Ini yang petahana itu bupatinya atau bersama-sama dengan calon

wakil bupatinya?
46
Mohon maaf, Yang Mulia?
Yang petahana itu, ini kan, Anda menggunakan dalil

menguntungkan petahana. Yang petahana itu dua-duanya atau hanya
satu?

Satu, Yang Mulia.
Hanya bupatinya, kan?

Bupati.
Kalau wakilnya kan, baru?

Baru, Yang Mulia.
Oke, terus?

Bahwa Pasal 71 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 mengatur

tentang Larangan Penggantian Pejabat dan juga mengatur tentang
Pembuatan Kebijakan yang Menguntungkan Bagi Petahana. Bahwa
petahana telah melakukan beberapa mutasi PNS di lingkungan Pemda
47
Kapuas dalam rentang waktu 6 bulan sebelum penetapan pasangan
calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Adapun beberapa tindakan
mutasi itu ada dalam bukti P-9 dan tabel dianggap dibacakan, Yang
Mulia.
Ya, itu ada enam pejabat itu, ya? Lima?

Lima.
Lima? Baik.

Bahwa selaku Petahana, Ir. Ben menurut Peraturan KPU Nomor

15 Tahun 2017, perubahan atas PKPU Nomor 3 Tahun 2017 Pasal 89
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dilarang melakukan penggantian pejabat
dan/atau kebijakan yang menguntungkan atas dirinya.
Oleh karena itu, atas pelanggaran tersebut dapat diberikan sanksi
tidak memenuhi syarat dan didiskualifikasi sebagai Pasangan Calon
dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kapuas Tahun
2018.
Bahwa faktanya pada tanggal 9 Februari 2018, Petahana Ir. Ben
Ibrahim, S. Bahar, M.M., M.T.,mengeluarkan Surat Nomor 05/TAPD dan
seterusnya, perihal Permohonan Persetujuan Anggaran mendahului
perubahan diajukan kepada Bapak Ketua DPRD Kabupaten Kapuas.
Bahwa selanjutnya, lampiran surat bupati itu di sana
dicantumkan, Yang Mulia, beberapa perubahan-perubahan anggaran
menjelang … menjelang proses pemilihan. Dan dalil-dalil ini dianggap
dibacakan.
Ya, itu halaman 32, ya? Sampai dengan seterusnya itu.
48
Betul, Yang Mulia. Bahwa Petahana Ir. Ben Ibrahim dalam kurun
waktu 32 hari atau setidak-tidaknya dalam kurun waktu enam bulan
sebelum tanggal penetapan pasangan calon, sampai dengan penetapan
pasangan terpilih mengeluarkan kebijakan-kebijakan strategis yang tadi
telah kami sampaikan. Bahwa lain dari pada itu Petahana Ir. Ben
Ibrahim, selain menggunakan kewenangan dan kebijakan yang tidak
menjadi kewenangannya juga ditindakkan memindahkan Samugi, S.Pd.,
pada tanggal 2 Januari 2018 juga di luar kewenangan petahana dan
masa mutasi Saudara Samugi di tanggal 2 Januari 2018, jika
dihubungkan dengan batas waktu penetapan pasangan calon kurang
lebih 40 hari sebelum petahana ditetapkan sebagai pasangan calon.
Itu dipindah di mana sih, Samugi? Mutasi dari mana ke mana

Samugi? Ini enggak jelas ini di sini.

Di dalam ... apa ... bukti-bukti dan beberapa argumentasi

selanjutnya beliau dari Dinas Pedidikan di mutasi ke kelurahan, Yang
Mulia.
Oke. Karena apa? Kok, menurun ini? Mutasi tapi turun, ya? Apa
karena Samugi ... anu ... menentang petahana?

Kalau itu kami tidak mendalami, Yang Mulia.
Tadinya kan, Samugi itu apa jabatannya? Kalau enggak relevan

kenapa dijadikan dalil? Ya, Samugi memang dari tanggal 2 Januari
dimutasi di sini?
49
Ya.
Tapi mutasinya itu ke arah vertikal atau malah tidak naik, tapi
turun, atau sejajar, tapi waktunya 40 hari ini, ya?

Ya, Yang Mulia.
Di bawah 60 hari sudah enggak boleh, kan?

Betul. Dalam Pasal 71 kan, tidak dijelaskan (...)
Ini karena motifnya bisa saja kalau itu diturunkan berarti, oh,
ndak mendukung, petahana diturunkan.

Betul, Yang Mulia.
Ya, tapi kalau mendukung, dinaikkan. Itu kan, motifnya

sebetulnya itu, kan?

Betul, Yang Mulia.
50
Ya. terus?

Memang ndak dijelaskan dalam Pasal 71, mau vertikal, horizontal

(...)
Ya.

Yang penting pergantian dilarang dalam 6 bulan sebelumnya,

Yang Mulia.
Ya.

Bahwa dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan tindakan

petahana tersebut ... petahana berbuat sesuatu yang bukan
kewenangannya, membuat kebijakan, bahkan mengeluarkan surat
keputusan adalah perbuatan melawan hukum dan inkonstitusional.
Ya, ini (...)

Dalil berikutnya, Yang Mulia.
Pengangkatan PNS ini? Yang 52 itu. Pengangkatan tenaga kerja

non-PNS diangkat itu, ya?
51
Oh, ya, Yang Mulia.
Berapa orang itu? Jadi, intinya pokoknya melakukan mutasi dan

pergeseran-pergeseran di Kabupaten Kapuas ya, petahana ya?

Benar, Yang Mulia.
Terus kemudian yang kedua, tadi disebutkan mengenai

penggunaan anggaran?

Benar.
Ya. Terus yang berikutnya? Sekarang, halaman 37. Apa ini, 37 ini?

Halaman 37 ini terkait dengan syarat dukungan. Jadi, sebelum

pencalonan Ir. Ben Brahim salah satunya didukung oleh Partai Bulan
Bintang, namun sebelum pencalonan sudah mencabut dukungan itu.
Akan tetapi di dalam proses tetap dicantumkan mendukung yang
bersangkutan, Yang Mulia. Hanya itu yang menjadi catatan dalil (...)
Oke. Tapi kan, dukungan yang dilakukan oleh partai-partai

pendukung masih memenuhi syarat kan?
52
Masih, Yang Mulia.
Ya, itu yang terdiri dari dukungan Golkar, PDIP, Nasdem, PKB,
dan seterusnya itu masih memenuhi syarat dia?

Ya.
Baik. Tapi di situ PBB sebetulnya sudah tidak mendukung?

Betul, Yang Mulia.
Ya, apa lagi dalilnya?

Yang terakhir terkait dengan terjadinya praktik politik uang secara

terstruktur, sistematis, dan masif yang terjadi di lebih 50% jumlah
kecamatan sehingga mempengaruhi perolehan suara pasangan calon.
Oke, ada money politics. Terus money politics ini sudah diproses
apa belum? Ada bukti di Gakkumdu sampai ke pengadilan apa enggak
ini?
53
Ya. Terima kasih, Yang Mulia. Terkait dengan kejadian ini, ada
beberapa kecamatan yang terlampir dalam dokumen, ada tabel-tabelnya
kami sampaikan, beberapa kita laporkan. Jadi, setiap ada tindakan
money politics ada laporan-laporan yang disampaikan. Dan beberapa
yang lain ada dokumen-dokumen pendukung, Yang Mulia.
Baik. Ya, terakhir, petitum. Silakan!

Ada tambahan penjelasan sedikit, Yang Mulia, dari rekan kami.
Apa? Silakan!

Terima kasih, Yang Mulia. Terkait dengan money politics, Yang

Mulia. Itu telah kami laporkan secara resmi di panwaslu berkait dengan
bantuan langsung yang diberikian oleh Calon Wakil Bupati Nafiah Ibnor
itu di rumah ibadah, kita sudah laporkan. Tapi dalam laporannya kita
dinyatakan kekurangan bukti secara materil. Itu alat buktinya uang
Rp5.000.000,00 masih ada panwaslu, Yang Mulia.
Oke.

Yang kedua, ada pada saat besok dilakukan pencoblosan itu juga,
adanya tim yang membagi uang dan itu tertangkap tangan dan sudah
kita laporkan dan panwaslu sendiri sudah melakukan penyelidikan. Ada
11 ... 45 orang yang harus dipanggil, tapi faktanya sampai hari ini
dinyatakan bahwa itu tidak cukup bukti.
54
Ya.

Itu rill, Yang Mulia. Itu ada saksi dan kita sampaikan.
Ya.

Lalu kita juga telah melakukan menangkap tangan tentang

adanya gudang ... gudang daripada alat yang akan dibagi oleh tim
Pasangan Calon Nomor Urut 1 Pak Ben dan Pak Nafiah itu sudah ada
dalam video, nanti akan kita tampilkan dalam buktinya, Yang Mulia.
muingkin itu sementara, Yang Mulia.
Baik. Nanti direspons panwas itu, ya. Baik. Sekarang, Petitum.

Terima kasih, Yang Mulia. Petitum berdasarkan seluruh uraian

sebagaimana tersebut di atas Pemohon memohon kepada Mahkamah
Konstitusi untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut.
1. Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya.
2. Membatalkan Keputusan KPU Kabupaten Kapuas Nomor 030/HK.1-
KPT/6203/KPU-KAB/VII/2018 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil
Penghitungan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Tahun
2018, tanggal 6 Juli 2018.
3. Mendiskualifikasi Pasangan Calon Nomor Urut 1 dalam Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kapuas Tahun 2018.
4. Menetapkan Pasangan Calon Nomor Urut 2 sebagai Bupati dan Wakil
Bupati Kapuas Tahun 2018 terpilih.
5. Memerintahkan kepada KPU Kabupaten Kapuas untuk melaksanakan
putusan ini atau apabila Mahkamah berpendapat lain mohon putusan
yang seadil-adilnya.
55
Ya, ini yang jadi masalah adalah menetapkan Pasangan Nomor

Urut 2 sebagai bupati terpilih dengan perolehan suara berapa itu? Kita
kan, enggak bisa menetapkan terpilih tidak ada suaranya berapa.

Ya, Yang Mulia.
Ya, karena perincian angka-angkanya juga tidak ada di sini

permohonan. Baik (...)

Mohon maaf, Yang Mulia. Ada di halaman 5 poin ke 9 itu

diuraikan, Yang Mulia.
Bukan, mestinya itu juga masuk di sana perolehan suaranya.

Baik, terima kasih, Majelis.
Ya, nanti direspons itu. silakan, Yang Mulia ada? Cukup? Prof.
Maria? Cukup? Baik, kalau begitu, permohonan ini Perkara 70/PHP.BUP-
XVI/2018 untuk Kabupaten Kapuas sudah disampaikan secara tertulis
dan secara lisan di persidangan ini. Sudah dimengerti oleh KPU Kapuas,
ya? Panwaslunya juga tadi disasar, sudah dimengerti? Pihak Terkait (...)

Mohon izin, Yang Mulia.
56
Ya.

Pihak Terkait Perkara 70/PHP.BUP-XVI/2018. Kami mohon

klarifikasi sebagaimana tadi sudah dijelaskan oleh Kuasa Pemohon
bahwa permohonan diajukan pada tanggal 20 Juli (...)
Oh, ya. Nanti itu Anda jawab saja.

Akan tetapi, Yang Mulia, mohon izin. Sebagaimana kami juga

peroleh dalam website MK, di sini tertulis dalam akta permohonan
lengkap (APL) di sini nomor 69 dan seterusnya 2018 di sini tertulis Senin,
tanggal 16 Juli (...)
Oh, ya, nanti itu yang Anda persoalkan di dalam keterangan Anda,
jangan diklarifikasi sekarang. Nyatakan saja apakah saja itu memenuhi
syarat melewati tenggang waktu atau tidak, gitu. Enggak di sini, tapi di
keterangan Anda, ya?

Terima kasih.
Itu kan, dalilnya dia mengenai itu. Anda bisa menolak atau
menggugurkan dalil itu, tidak di sini. Ya, itu, silakan! Baik, sudah selesai.
Sekarang alat bukti. Ya, terima kasih.
Untuk Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018 Kabupaten Maluku
Tenggara Buktinya P-1 sampai dengan P-77, ya? Tapi Bukti P-8 foto
tidak jelas, Bukti P-13 foto juga tidak jelas, fotokopi Bukti P-16 dan P-17
hanya ada satu. Mestinya kan, ada rangkap, ya? Nanti bisa ditambahkan.
Bukti P-28 foto juga tidak begitu jelas, Bukti P-63, P-76, dan P-77 video
57
tidak bisa dibaca, nanti coba kalau memang anu dianu yang baru, tapi
tidak boleh mengubah bukti, tapi bukti-bukti itu nanti dianu yang jelas,
ya? Saya sahkan P-1 sampai dengan P-77 dengan catatan tadi.
KETUK PALU 1X
Kemudian, Perkara 60/PHP.BUP-XVI/2018, P-1 sampai dengan P-

339, tapi untuk P-61 dan P-85 belum ada bukti fisiknya, ya? Jadi, tidak
disahkan tanpa Bukti P-61 dan P-85, nanti ditambahkan pada waktu
Anda memasukkan lagi. Jadi, sudah saya sahkan ini P-1 sampai dengan
P-339, kecuali P-61 dan P-85. Disahkan.
KETUK PALU 1X
Yang terakhir untuk Bukti Perkara 70/PHP.BUP-XVI/2018 hanya

ada P-1 sampai dengan P-13, betul?

Betul, Yang Mulia.
Baik, disahkan P-1 sampai dengan P-13.
KETUK PALU 1X
Ya, yang terakhir, saya kembali mengingatkan bahwa jawaban

Termohon, keterangan Pihak Terkait, keterangan Bawaslu, panwaslu,
dan pengesahan alat buktinya, serta bukti tambahan dari Pemohon itu
paling lambat tadi tanggal 31 pada pukul 16.55 WIB, ya? Sekarang,
persidangan yang akan datang untuk Perkara 60 itu tanggal 2 Agustus,
hari Kamis, pukul 08.30 WIB dengan agenda mendengarkan jawaban
Termohon, keterangan Pihak Terkait, keterangan Bawaslu atau
panwaslu, dan pengesahan alat buktinya, dan bukti tambahan dari
Pemohon.
58
Kemudian, Perkara 21/PHP.BUP-XVI/2018 dan Perkara
70/PHP.BUP-XVI/2018 itu dimulai pada hari Kamis, 2 Agustus, pukul
13.00 dengan agenda yang sama seperti yang saya sebutkan tadi. Ada
pertanyaan atau ada yang mau dikemukakan? Kalau tidak ada, cukup.
Terima kasih atas perhatiannya. Sidang selesai, ditutup.
KETUK PALU 3X
SIDANG DITUTUP PUKUL 16.55 WIB

Jakarta, 27 Juli 2018
Kepala Sub Bagian Pelayanan Teknis
Persidangan,
ttd
Yohana Citra Permatasari

NIP. 19820529 200604 2 004
Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah
Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.
59

Risalah Sidang Pendahuluan Perselisihan Pemilihan Bupati Kapuas 2018

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Risalah Sidang Pendahuluan Perselisihan Pemilihan Bupati Kapuas 2018

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MAHKAMAH KONSTITUSI

JUMAT, 27 JULI 2018

Perselisihan Hasil Pemilihan Bupati Maluku Tenggara

Esebius Utha Safsafubun dan Abdurrahman Matdoan (Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018)

KPU Kabupaten Maluku Tenggara

Pemeriksaan Pendahuluan (I)

Jumat, 27 Juli 2018, Pukul 15.48 – 16.55 WIB

1) Arief Hidayat (Ketua)

Rahadian Prima N. Panitera Pengganti

A. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018:

B. Termohon Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018:

1. Engelberthus H. Dumatubun (Ketua KPU Kabupaten Maluku Tenggara)

C. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018:

D. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 21/PHP.BUP-

1. Muhamad Thaher Hanubun

E. Pemohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:

1. Imanuel Ekadianus Blegur

F. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:

1. Helio Moniz De Arauajo

G. Termohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:

1. Costantiana Mansula (Ketua KPU Kabupaten Alor)

H. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018:

J. Pemohon Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018:

K. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018:

L. Kuasa Hukum Termohon Perkara Nomor 70/PHP.BUP-XVI/2018:

M. Kuasa Hukum Pihak Terkait Perkara Nomor 70/PHP.BUP-

1. Fritz Edward Siregar (Bawaslu RI)

1. Maksimus Lefteuw (Panwas Kabupaten Maluku Tengah)

1. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Bismillahirrahmaanirrahiim. Sidang dalam Perkara Nomor

Saya minta untuk memperkenalkan dulu Pemohon Perkara Nomor

2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Assalamualaikum wr. wb.

3. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Walaikum salam wr. wb.

4. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-

Yang hadir mewakili Pemohon, saya sendiri, Anthoni Hatane, Ruby

5. KETUA: ARIEF HIDAYAT

6. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia.

7. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018, yang hadir siapa? Silakan!

Terima kasih, Yang Mulia.

9. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Pemohon dulu. Itu nanti, sini giliran KPU nanti. Pemohon

10. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 60/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Yang mewakili Prinsipal dari Kabupaten

11. KETUA: ARIEF HIDAYAT

12. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 60/PHP.BUP-

13. KETUA: ARIEF HIDAYAT

14. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 70/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Kami Perkara Nomor 70/PHP.BUP-

Baik. Sekarang KPU Perkara Nomor 21/PHP.BUP-XVI/2018 Maluku

16. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 21/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Hadir Prinsipal Ketua KPUD Maluku

17. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Baik, terima kasih. KPU Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018

18. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 60/PHP.BUP-

Terima kasih, Yang Mulia. Perkara Nomor 60/PHP.BUP-XVI/2018,

19. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ketua KPU itu? Anggota?

20. KUASA HUKUM TERMOHON PERKARA NOMOR 60/PHP.BUP-

21. KETUA: ARIEF HIDAYAT

Ketua KPU, ya.