Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Skizofrenia adalah suatu penyakit yang memengaruhi otak dan menyebabkan


timbulnya pikiran , persepsi , emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh ,dan terggangu .
(videbeck ,2008). Skizofrenia tidak dapat didefinisikan sebagai penyakit tersendiri ,
melainkan diduga sebagai suatu sindrom atau proses penyakit yang mencakup banyak
jenis dengan berbagai gejala seperti jenis kanker. Selama berpuluh-puluh tahun ,
skizofrenia sering disalah artikan oleh masyarakat. Penyakit ini ditakuti sebagai
gangguan jiwa yang berbahaya dan tidak dapat dikontrol , dan mereka yang
terdignosis penyakit ini digambarkan sebagai individu yang tidak mengalami masalah
emosional atau psikologis yang terkendali dan memperlihatkan perilaku yang aneh
dan amarah. Kebanyakan individu yakin bahwa penderita skizofrenia perlu
diasingkan dari masyarakat dan dikirim keinstitusi. Hanya baru-baru ini , komunitas
kesehatan jiwa menyadari untuk belajar dan memeberikan penyuluhan kepada
masyarakat bahwa skizofrenia adalah gangguan jiwa yang memiliki berbagai tanda
gejala dan skizofrenia merupakan penyakit yang dapat dikendalikan dengan obat.
Skizofrenia merupakan penyakit atau gangguan jiwa kronis yang dialami oleh 1%
penduduk. Gejala-gejla yang serius dan pola perjalanan penyakit kronis berakibat
disabilitas pada penderita skizofrenia. Dirumah sakit jiwa , sekitar 80% pasien
dirawat dengan gangguan skizofrenia. Hasil penelitian menunjukkan 25% pasien
skizofrenia dapat sembuh , 25% dapat mandiri, 25% membutuhkan bantuan , dan
25% kondisi berat. Pengobatan skizofrenia yang saksama dan teratur sesuai anjuran
akan mengurangi dan mengotrol gejala penyakit. Walaupun pengobatan menunjukan
hasil , pasien masih menghadapi konsekuensi penyakit ini yaitu kehilangan
kesempatan bekerja , stigma dari masyarakat ,dan gejala sisa serta efek samping obat.
Skizofrenia adalah suatu gangguan jiwa berat yang ditandai dengan penurunan
atau ketidakmampuan berkomunikasi , gangguan realistis ( halusinasi atau waham),
afek tidak wajar atu tumpul , gangguan kognitif ( tidak mampu berfikir abstrak) serta
mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari-hari. Skizofrenia biasanya
terdignosis pada masa remaja akhir dan dewasa awal. Skizofrenia jarang terjadi pada
masa kanak-kanak. Insiden puncak awitannya ialah 15-25 tahun untuk pria dan 25-35
tahun untuk wanita (DSM-IV-TR , 2000).
Di Amerika Serikat angka tersebut menggambarkan bahwa hamper tiga juta
penduduk yang sedang , telah , atau akan terkena penyakit tersebut. Insiden dan
prevalensi seumur hidup secara kasar sama seluruh dunia. Gejala skizofrenia dibagi
dalam dua kategori utama: gejala positif atau gejala nyata , yang mencakup waham ,
halusinasi , dan disorganisasi pikiran , bicara , dan perilaku yang tidak teratur , serta
gejala negative atau gejala samar , seperti efek datar , tidak memiliki kemaun dan
menarik diri dari masyarakat atau rasa tidak nyaman. Gejala positif dapat dikontrol
dengan pengobatan , tapi gejala negatif seringkali menetap setelah gejala psikotik
berkurang. Gejala negatif seringkali menetap sepanjang waktu dan menjadi
penghambat utama pemulihan dan perbaikan fungsi dalam kehidupan sehari-hari
klien.

Daftar Pustaka

Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika
Bulechek, G.M, Dochterman, J.M, Butcher, H.K & Wagner, C.M. (Eds.). (2013).
Nursing Interventions Classification (NIC), Sixth Edition. Missouri: Elsevier
Mosby.

Herdman, H, 2014. NANDA International, Inc. Nursing Diagnoses : Definitions


&Classification 2015-2017. India : Willwy
Nurhalimah. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan: Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Pusat Pendidikan SDM Kementerian kesehatan Republik Indonesia
Ralph, S.S, Taylor, C.M. (2011). Sparks and Taylor’s Nursing Diagnosis Pocket
Guide. Ambler, Pennsylvania, US: Wolters Kluwer
Suliswati. (2016). Modul Bahan Ajar Keperawatan: Praktik Klinik Keperawatan Jiwa.
Jakarta : Pusat Pendidikan SDM Kementerian kesehatan Republik Indonesia
Tim Penulis Workshop Keperawatan Jiwa ke-X. (2016). Standar Asuhan
Keperawatan Jiwa. Depok : Program Studi Ners Spesialis Keperawatan Jiwa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai