Anda di halaman 1dari 12

Kamera

Pada tahun 1920an seorang insinyur berkebangsaan amerika ,philio taylor melakukan
percobaan dalam pembuatan kamera video.percobaan di lakukan dengan mengkonversi
gambar kedalam sinyal listrik.kamera video pertama kalinya menggunakan tabung
iconoscope dengan lensa yang sangat besar.konsekwensinya saat itu dalam pengambilan
gambar di perlukan pencahayaan yang cukup banyak.

Perkembangan terus di lakukan termasuk pada penyimpanan audio visual tersebut.pada


tahun 1976 di buat kaset HVS,merupakan format tape yang di keluarkan perusahaan
JVC.media ini cukup popular hingga awal tahun 90an.seperti halnya tehnologi televisie,pada
perkembangannya kamera video sudah beralih pada tehnologi digital.

Jenis kamera dan perkembangannya

1. Kamera Obscura
Kamera Obscura (yang artinya kamar gelap) ditemukan pada
sekitar tahun 1.000 setelah Masehi oleh Al-Haitam atau yang
dikenal pula dengan nama lain Alhazen. Kamera ini
dikembangkan dengan konsep lubang kecil di kotak gelap yang
disinari cahaya mampu menghasilkan gambar.
Kamera Obscura
Sebelum dipopulerkan Alhazen, pada zaman sebelum Masehi
tercatat bahwa konsep ini telah ditemukan oleh seorang filsuf
bernama Mozi pada zaman sebelum Masehi. Baru pada abad
ke-11, Alhazen menulis sebuah buku mengenai optik termasuk
percobaannya meneruskan cahaya melalui lubang kecil ke
ruangan gelap.
Buku karangan Alhazen kemudian dipelajari oleh ilmuwan barat
seperti Joseph Kepler. Ilmuwan ini ahirnya berhasil
memperbesar proyeksi gambar yang dihasilkan kamera
dengan menambahkan lensa negatif di belakang lensa positif.
Robetrt Boyle kemudian juga berhasil membuat kamera kecil
tanpa kabel pada tahun 1665.

2. Kemera Daguerreotypes dan Calotypes


Hampir 900 tahun setelah ditemukannya kamera Obscura,
pada tahun 1837 Joseph Nicephore Niepce yang
berkebangsaan Prancis menemukan konsep fotografi yang
praktis, yang kemudian dinamakannya sebagai
Daguerreotypes.

Kamera Daguerreotypes
Di dalam sebuah kotak kecil dengan lubang cahaya, ia
menambahkan pelat tembaga dan perak yang ditambahkan
dengan uap yodium sehingga kamera generasi ini lebih sensitif
terhadap cahaya.
Setelah dilakukan eksposur pada kamera, gambar kemudian
terbentuk melalui uap merkuri dan larutan natrium klorida.
Niepce bekerja sama dengan partnernya Louis Daguerre untuk
menemukan kamera ini, oleh sebab itulah nama kameranya
dinamakan dengan nama penemunya.
Setelah muncul Daguerreotypes, Henry Fox Talbot
menyempurnakan proses terbentuknya gambar, dan berhasil
menjual Calotype pada sekitar tahun 1840-an.

3. Pelat Kering Collidion


Mulai digunakan orang semenjak tahun 1857, kamera yang
satu ini merupakan buah karya dari Desire van Monckhoven.
Empat belas tahun kemudian, kamera pelat kering ini
dimodifikasi oleh Richard Leach Maddox yang berhasil
menciptakan pelat basah yang kualitas dan kecepatan
pengambilan gambarnya lebih baik.

Kamera Pelat Kering


Perjalanan kamera Colliidion terus berlangsung hingga pada
tahun 1878 ditemukan emulsi gelatin yang mampu
meningkatkan sensitivitas kamera, sehingga kamera bisa
mengambil gambar secara spontan.
Saat-saat inilah dimana tripod dan alat bantu kamera lainnya
tidak terlalu dibutuhkan untuk mengambil gambar. Sebuah
kamera berukuran kecil beratnya tidak terlalu besar dan bisa
dipegang dengan tangan kosong.

4 Kamera Film
Para fotografer yang lahir di tahun 90-an pasti pernah
mengenal kamera yang menggunakan roll film di dalamnya
yang kemudian bisa dicetak menjadi sebuah foto.
Sebetulnya pengembangan kamera film ini sudah dimulai satu
abad sebelumnya, yaitu semenjak tahun 1885 oleh George
Eastman yang memulai produksi film kamera, yang kemudian
berkembang lagi menjadi seluloid pada tahun 1888-1889.
Kamera Kodak 1910
Kamera film tersebut ia namakan dengan Kodak, yang
kemudian mulai dikenalkan kepada masyarakat luas semenjak
tahun 1888. Kamera ini labih canggih lagi dari sebelumnya,
hanya terdiri dari satu buah lensa fokus dan satu shutter speed.
Sampai akhirnya di akhir abad ke-19 Eastman telah berhasil
membuat berbagai model kamera film, termasuk kamera
berbentuk kotak dan kamera lipat.
Walaupun kamera Kodak ini berhasil membuat fotografi
menjadi tidak terlalu mahal bagi banyak kalangan, kamera
pelat masih banyak digunakan orang waktu itu karena
kualitasnya yang lebih baik. Untuk bersaing dengan kamera
roll, kamera pelat era ini dilengkapi dengan majalah untuk
menahan beberapa pelat sekaligus.

5. Kamera Compact
Sejarah kamera dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact
yang diteliti oleh Oskar Barnack di Leitz. Barnack
menggunakan film 35 mm untuk membuat kamera yang dapat
menghasilkan perbesaran gambar dengan kualitas sangat baik.
Akhirnya, pada tahun 1913 terbentuklah prototipe Ur-Leica,
kamera 35 mm yang kemudian pengembangannya tertunda
karena adanya perang dunia pertama.

Kamera Leica I
Setelah beberapa kali mengalami perkembangan fitur, kamera
Ur-Leica mulai dijual secara luas pada tahun 1923. Semenjak
itu, konsumen pengguna kamera merasa sangat puas dan
menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.
Dari sinilah kemudian muncul perusahaan pembuat kamera
saingan Ur-Leica, yaitu kamera Canon yang perusahaannya
berpusat di Jepang. Canon juga membuat kamera dengan film
cine 35 mm, yang kemudian bersaing ketat dengan Ur-Leica.
Kamera yang dibuat di negeri matahari terbit ini kemudian
menjadi sangat populer setelah berakhirnya perang Korea yang
membuat veteran Jepang banyak membawa kamera ini ke
Amerika Serikat.
Tentunya hingga kini Canon terus berinovasi memproduksi
berbagai kamera canggih lainnya, sehingga sampai saat ini
pun bisnisnya masih berjalan dengan subur.

6. TLR dan SLR


TLR merupakan kepanjangan dari twin-lens reflex, sementara
SLR adalah akronim dari single-lens reflex. Kamera TLR mulai
dibuat oleh Franke&Heidecke Rolleiflex pada tahun 1928,
sementara kamera SLR sebagai perkembangan lebih lanjut
mulai diproduksi semenjak tahun 1933, yang pertama kali
menggunakan 127 roll film.

Kamera SLR Contax S


Kamera TLR dilengkapi dengan dua lensa objektif dengan
panjang focal yang sama. Satu lensa berguna untuk tujuan
mengambil gambar, sementara lensa lainnya berguna untuk
menangkap bayangan yang telah masuk ke lensa pertama.
Sementara pada kamera SLR, hanya terdapat satu buah lensa
yang sudah dikombinasikan dengan sensor gambar digital.
Kamera SLR dipopulerkan oleh perusahaan Asahi Optical,
yang pertama kali meluncurkan kamera SLR 35mm yang
dinamakan dengan Asahiflex. Pada tahun 1950-an, mulai
banyak kamera SLR yang beredar di pasaran, termasuk
Canon, Yashica, dan Nikon.

7. Kamera Analog
Sejarah kamera fotografi selanjutnya sampai pada tahun 1981
saat dimulainya pembuatan kamera analog, yang teknik
pengambilan gambarnya masih bisa menggunakan film seluloid
(klise/film negatif). Yang pertama kali membuat kamera analog
ini adalah Sony Mavica.

Kamera Sony Mavica


Pada Olimpiade 1984, pertama kalinya kamera analog yang
diproduksi Canon digunakan untuk memotret Yomiuri Shinbun
yang hasilnya kemudian dimuat di surat kabar Jepang.
Namun seiring perjalanannya, kamera analog kurang
mendapat antusias masyarakat karena biaya penggunaannya
yang sangat mahal, serta kualitas gambar yang kurang baik
jika dibandingkan dengan kamera lain. Aplikasi kamera analog
saat ini banyak dipakai untuk kamera CCTV.

8. Kamera Digital
Kamera digital pertama kali dikembangkan oleh Fuji pada
tahun 1988, yang menggunakan kartu memori 16 MB untuk
menyimpan data foto yang diambil.
Selanjutnya kamera digital mulai dikenalkan pada masyarakat
luas semenjak tahun 1989 oleh Fuji. Pada tahun 1991,
dimulailah pemasaran kamera digital Kodak DCS-100 yang
beresolusi 1,3 megapiksel dan ditawarkan dengan harga
US$ 13.000.
Kamera Kodak DCS 100
Format foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan
MPEG yang tidak memakan banyak tempat pada penyimpanan
data. Pada tahun 1995, kamera digital dengan kristal cair di
bagian belakang lensa mulai dikembangkan oleh Hiroyuki
Suetaka dengan nama kamera Casio QV-10.
Kamera DSLR mulai ditemukan pada tahun 1999 awal dengan
peluncuran Nikon D1 yang berhasil menekan biaya produksi
hingga US$ 6.000 saja. Kamera ini mampu menghasilkan
gambar yang sangat baik dan beresolusi tinggi.
Kamera Nikon D1
Hingga kini pun kamera DSLR masih banyak digunakan oleh
para fotografer dengan berbagai macam lensa yang bisa
dilepas-pasang. Selain itu, secara umum harga kamera DSLR
tidak semahal dahulu.

Jenis sensor pada kamera digital secara umum di bagi menjadi dua jenis,yaitu :

1. Sensor CCD
Sensor CCD (charged coupled device) merupakan sensor tipe analog yang telah lama di
gunakan sebagai sensor kamera digital dan kamera perekam video dan memiliki kualitas dan
hasil yang amat baik.prinsip kerjasensor CCD amat sederhana,karna sensor ini hanya
merubah intensitas cahaya yang mengenainya menjadi nilai tegangan yang kemudian
diproses menjadi data digital oleh rangkaian analog to digital converter (ADC) pada kamera
digital.

2. Sensor CMOS
Sensor CMOS ( complimentery metal oxide semiconductor) merupakan sensor
bertehnologi modern yang memiliki transitor di tiap pikselnya.sensor CMOS di buat
dengan konsep digital-chip sehingga keluaran dari sensor ini sudah dalam bentuk
data digital.jadi kamera dengan sensor CMOS tidak lagi memerlukan rangkaian ADC
tersendiri,karna keluaran dari sensor CMOS bias langsung masuk ke dalam prosesor
kamera.karna mekanisme kerja sensor CMOS lebih sederhana,sensor jenis ini di
gunakan secara luas di kamera ponsel meski dengan kualitas pas-pasan.seiring
dengan kemajuan tehnologi,sensor CMOS masa kini sudah mampu menyamai
kualitas dari sensor CCD dan telah di pakai di kamera kelas atas seperti DSLR kelas
pro.

Bagian dan fungsi kamera

1. Lensa
Lensa mempunyai fungsi memilih bidang pandang tertentu dan di tangkap secara
optic yang menghasilkan gambar dan di teruskan ke permukaan tabung
kamera,yang nantinya di ubah dari optic ke elektrik.

Ada beberapa jenis lensa,di antaranya adalah :

lensa normal (kit)


lensa wide
lensa tele
lensa makro
lensa vario
dll

2. Exposure
Exposure atau pencahayaan pada sebuah kamera video di pengaruhi oleh iris/f-
stop ( diafragma ) .shutter speed (kecepatan mengangkap gambar ),gain/ISO
(penambah tingkat kecerahan gambar ).

a. iris /F-stop atau diafragma berfungsi sebagai ruang tajam gambar,semakin


tinggi angka semakin kecil bukaan diafragmanya dan sebaliknya.
b. Shutter speed berfungsi untuk mengatur berapa cepat kamera dalam
mengambil gambar
c. Gain atau ISO penambah tingkat kecerahan gambar

3. white balance
pada intinya kamera video menerima cahaya dari 3 warna premier yaitu RGB
( red,green,blue).bila ketiga warna ini di gabungkan dalam perbandingan yang
sama maka akan menghasilkan warna cahaya putih.warna putih inilah yang harus
sesuaikan agar objek putih benar benar terlihat putih di lensa kamera.

4. dept of field (DOF)


dept of field atau ruang tajam adalah : jarak dimana gambar masih terlihat jelas
dan tajam yang juga di gunakan untuk mempermudah kita dalam menentukan
focus.DOF sangat di pengaruhi kondisi cahaya,iris,jarak kamera dengan
objek,shutter speed dan zoom lens yang mempengaruhi panjang focal length.

5. viewfinder
monitor kecil sebagai jendela pengamat untuk bias melihat objek masuk kedalam
kamera.dalam viewfinder biasanya di sertai informasi fasilitas dan indicator.

Alat bantu kamera

1. tripod : penyangga kamera yang terdiri dari 3 kaki


2. monopod : penyangga kamera kaki 1 kaki
3. dolly : penopang kamera diatas roda yang bias di gerakkan berbagai arah
4. crane/jimmy jib : penopang kamera berbentuk pipa panjang dan di salah satu
ujungnya di letakkan kamera dan ujung lainnya pemberat
5. slider : penopang kamera di atas roda yang di gerakkan berbagai arah,slider
ini berbentuk seperti dolly tapi lebih kecil
6. portal jip : seperti crene tapi berbentuk kecil
7. glidecam : alat bantu stabilizer kamera
8. helicam : helicopter mini yang di pakai untuk pengambilan gambar dari atas

Anda mungkin juga menyukai