Anda di halaman 1dari 9

NAMA: MENTARI

KELAS: XI MIPA 2

TUGAS: KIMIA

HIDROKARBON

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom
karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-
atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai
pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan
empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang
terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat
tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2).

Tipe-tipe hidrokarbon:

Klasifikasi hidrokarbon yang dikelompokkan oleh tatanama organik adalah:

1. Hidrokarbon jenuh/tersaturasi (alkana) adalah hidrokarbon yang paling sederhana.


Hidrokarbon ini seluruhnya terdiri dari ikatan tunggal dan terikat dengan hidrogen.
Rumus umum untuk hidrokarbon tersaturasi adalah CnH2n+2. Hidrokarbon jenuh
merupakan komposisi utama pada bahan bakar fosil dan ditemukan dalam bentuk
rantai lurus maupun bercabang. Hidrokarbon dengan rumus molekul sama tetapi
rumus strukturnya berbeda dinamakan isomer struktur. Model tiruan dari molekul
metana, CH4. Metana merupakan salah satu contoh hidrokarbon yang masuk dalam
kategori alkana, hanya mempunyai 1 jenis ikatan saja.
2. Hidrokarbon tak jenuh/tak tersaturasi adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau
lebih ikatan rangkap, baik rangkap dua maupun rangkap tiga. Hidrokarbon yang
mempunyai ikatan rangkap dua disebut dengan alkena, dengan rumus umum CnH2n.
Hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga disebut alkuna, dengan rumus
umum CnH2n-2.
3. Sikloalkana adalah hidrokarbon yang mengandung satu atau lebih cincin karbon.
Rumus umum untuk hidrokarbon jenuh dengan 1 cincin adalah CnH2n.
4. Hidrokarbon aromatik, juga dikenal dengan arena, adalah hidrokarbon yang paling
tidak mempunyai satu cincin aromatik.

Hidrokarbon dapat berbentuk gas (contohnya metana dan propana), cairan (contohnya
heksana dan benzena), lilin atau padatan dengan titik didih rendah (contohnya paraffin wax
dan naftalena) atau polimer (contohnya polietilena, polipropilena dan polistirena).
Ciri-ciri umum:

Karena struktur molekulnya berbeda, maka rumus empiris antara hidrokarbon pun
juga berbeda: jumlah hidrokarbon yang diikat pada alkena dan alkuna pasti lebih sedikit
karena atom karbonnya berikatan rangkap.

Kemampuan hidrokarbon untuk berikatan dengan dirinya sendiri disebut dengan


katenasi, dan menyebabkan hidrokarbon bisa membentuk senyawa-senyawa yang lebih
kompleks, seperti sikloheksana atau arena seperti benzena. Kemampuan ini didapat karena
karakteristik ikatan di antara atom karbon bersifat non-polar.

Sesuai dengan teori ikatan valensi, atom karbon harus memenuhi aturan "4-hidrogen"
yang menyatakan jumlah atom maksimum yang dapat berikatan dengan karbon, karena
karbon mempunyai 4 elektron valensi. Dilihat dari elektron valensi ini, maka karbon
mempunyai 4 elektron yang bisa membentuk ikatan kovalen atau ikatan dativ.

Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid.

Beberapa hidrokarbon tersedia melimpah di tata surya. Danau berisi metana dan etana
cair telah ditemukan pada Titan, satelit alam terbesar Saturnus, seperti dinyatakan oleh Misi
Cassini-Huygens.

Hidrokarbon sederhana dan variasinya

Hidrokarbon adalah salah satu sumber energi paling penting di bumi. Penggunaan
yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar. Dalam bentuk padat, hidrokarbon adalah
salah satu komposisi pembentuk aspal. Hidrokarbon dulu juga pernah digunakan untuk
pembuatan klorofluorokarbon, zat yang digunakan sebagai propelan pada semprotan nyamuk.
Saat ini klorofluorokarbon tidak lagi digunakan karena memiliki efek buruk terhadap lapisan
ozon. Metana dan etana berbentuk gas dalam suhu ruangan dan tidak mudah dicairkan
dengan tekanan begitu saja. Propana lebih mudah untuk dicairkan, dan biasanya dijual di
tabung-tabung dalam bentuk cair. Butana sangat mudah dicairkan, sehingga lebih aman dan
sering digunakan untuk pemantik rokok. Pentana berbentuk cairan bening pada suhu ruangan,
biasanya digunakan di industri sebagai pelarut wax dan gemuk. Heksana biasanya juga
digunakan sebagai pelarut kimia dan termasuk dalam komposisi bensin.

Heksana, heptana, oktana, nonana, dekana, termasuk dengan alkena dan beberapa
sikloalkana merupakan komponen penting pada bensin, nafta, bahan bakar jet, dan pelarut
industri. Dengan bertambahnya atom karbon, maka hidrokarbon yang berbentuk linear akan
memiliki sifat viskositas dan titik didih lebih tinggi, dengan warna lebih gelap.

Pembakaran hidrokarbon

Saat ini, hidrokarbon merupakan sumber energi listrik dan panas utama dunia karena
energi yang dihasilkannya ketika dibakar.[7] Energi hidrokarbon ini biasanya sering langsung
digunakan sebagai pemanas di rumah-rumah, dalam bentuk minyak maupun gas alam.
Hidrokarbon dibakar dan panasnya digunakan untuk menguapkan air, yang nanti uapnya
disebarkan ke seluruh ruangan. Prinsip yang hampir sama digunakan di pembangkit-
pembangkit listrik.
Ciri-ciri umum dari hidrokarbon adalah menghasilkan uap, karbon dioksida, dan
panas selama pembakaran, dan oksigen diperlukan agar reaksi pembakaran dapat
berlangsung.

Berikut ini adalah contoh reaksi pembakaran metana:

CH4 + 2 O2 → 2 H2O + CO2 + Energi

Jika udara miskin gas oksigen, maka akan terbentuk gas karbon monoksida dan air:

2 CH4 + 3 O2 → 2CO + 4H2O

Contoh lainnya, reaksi pembakaran propana:

C3H8 + 5 O2 → 4 H2O + 3 CO2 + Energi


CnH2n+2 + (3n+1)/2 O2 → (n+1) H2O + n CO2 + Energi

Reaksi pembakaran hidrokarbon termasuk reaksi kimia eksotermik.

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon (Alkana, Alkena dan Alkuna)

Senyawa Organik dan Anorganik

Kimia organik merupakan mata pelajaran yang berisi tentang struktur, sifat,
komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Tahukan Anda perbedaan senyawa organik
dan anorganik ? Senyawa organik tersusun dari karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung
unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, dan belerang. Senyawa organik adalah
senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida
karbon. Pembeda kimia organik dan anorganik adalah ada-tidaknya katan karbon-hidrogen,
sehingga asam format, asam lemak termasuk senyawa organik sedangkan asam karbonat
termasuk anorganik.

Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon merupakan salah satu senyawa organik yang penyusunnya terdiri atas
atom unsur karbon (C) dan atom unsur hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai
karbon dan atomatom hidrogen yang berikatan rantai-rantai tersebut. Misal jika rantai
karbonnya terbuka disebut senyawa karbon alifatik seperti hidrokarbon golongan alkana,
alkena dan alkuna sedangkan rantai karbonnya tertutup disebut senyawa karbon alisiklik
seperti senyawa siklopentana dan aromatik seperti senyawa benzena. Senyawa hidrokarbon
paling sederhana adalah metana dengan satu atom karbon dan 4 (empat) atom hidrogen.
Metana merupakan salah satu senyawa hidrokarbon yang masuk dalam golongan senyawa
alkana.

Pembagian Hidrokarbon Berdasarkan Jenis Ikatan

Berdasarkan jenis ikatan, senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu


hidrokarbon jenuh dan hidrokarbon tak jenuh. Hidrokarbon jenuh merupakan senyawa
hidrokarbon yang terbentuk dari ikatan kovalen tunggal antar atom C. Senyawa hidrokarbon
jenuh merupakan senyawa hidrokarbon paling sederhana. Contohnya adalah senyawa alkana.
Hidrokarbon tak jenuh merupakan senyawa hidrokarbon yang terbentuk dari minimal
satu ikatan rangkap dua atau tiga antar atom C. Senyawa hidrokarbon tak jenuh rangkap dua
disebut dengan senyawa hidrokarbon alkena, sedangkan hidrokarbon tak jenuh rangkap tiga
disebut dengan senyawa hidrokarbon alkuna.

Deret Homolog Senyawa Hidrokarbon

Sebelum membahas tata nama senyawa hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna, hal
yang harus diketahui adalah deret homolog. Dalam senyawa hidrokarbon, rangkaian atau
deret homolog adalah deret senyawa hidrokarbon dengan rumus umum yang sama, biasanya
bervariasi menurut satu parameter - seperti panjang rantai karbon. Contoh deret senyawa
hidrokarbon tersebut adalah alkana berantai lurus (parafin), senyawa hidrokarbon tak jenuh
yaitu alkena dan alkuna. Contoh senyawa lain adalah turunan senyawa alkana seperti alkohol,
eter, asam karboksilat, aldehida, keton, sikloalkana, maupun ester.

Gugus Alkil Senyawa Hidrokarbon

Gugus alkil merupakan gugus yang terbentuk akibat dari alkana yang kehilangan satu
atom hidrogen. Gugus alkil juga merupakan gugus yang terikat pada rantai utama senyawa
hidrokarbon sehingga berpengaruh terhadap sistem penamaan senyawa hidrokarbon. Berikut
beberapa gugus alkil yang wajib diketahui.

 Gugus metil terbentuk dari metana yang kehilangan satu atom hidrogen
 gugus etil terbentuk dari etana yang kehilangan satu atom hidrogen
 gugus propil terbentuk dari propana yang kehilangan satu atom hidrogen

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon

Dalam tata nama senyawa maupun unsur kimia, dikenal dua sistem yaitu sistem tata
nama IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) dan sistem tata nama
trivial. Sistem tata nama IUPAC merupakan sistem tata nama yang dilakukan secara
sistematis dan beraturan serta mempertimbangkan prioritas-prioritas berdasarkan
pertimbangan tertentu. Berikut dijelaskan sistem tata nama IUPAC untuk senyawa
hidrokarbon alkana, alkena, dan alkuna yang mudah dipamahi.

Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkana

Adapun aturan tata nama senyawa hidrokarbon alkana adalah sebagai berikut:

 Tentukan rantai utama/ induk, yaitu rantai dengan jumlah atom C paling banyak,
seperti gambar rantai atom karbon berikut.
Tentukan penomoran rantai induk, yaitu ujung yang dekat dengan cabang

 Tentukan posisi gugus alkil/ cabang (jika ada)


 Tentukan jumlah gugus alkil/ cabang yang sama, jika terdapat dua cabang yang sama
tambahkan di, tiga= tri, empat= tetra
 Tentukan nama gugus alkil/ cabang

Berikut rumus tata nama senyawa hidrokarbon alkana

Contoh tata nama senyawa hidrokarbon alkana

Pada struktur alkana tidak ditemukan gugus alkil, maka cukup tambahkan n, seperti contoh
tata nama hidrokarbon..

Penomoran dimulai dari ujung rantai induk yang dekat dengan gugus alkil/ cabang, seperti
contoh tata nama senyawa hidrokarbon berikut.

Jika ditemukan dua gugus alkil/ cabang yang sama, maka tambahkan sesuai awalan di, tri,
tetra, sebelum nama gugus alkil, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut.
Jika terdapat gugus alkil/ cabang yang sama di atom karbon yang sama, ulangi posisi gugus
alkil tersebut, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut.

Jika gugus alkil berada di posisi yang sama di masing-masing ujung rantai induk, cari ujung
yang gugus alkilnya paling banyak, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut.

Tata nama senyawa hidrokarbon yang salah untuk struktur di atas, seperti berikut ini.

Jika terdapat gugus alkil yang berbeda, prioritaskan gugus alkil yang huruf awal lebih dahulu
dalam abjad, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut.

Jika posisi gugus alkil yang berbeda, jaraknya sama dari ujung-ujung rantai induk,
prioritaskan gugus alkil dengan atom karbon lebih banyak, seperti tata nama senyawa
hidrokarbon berikut.

Contoh lain tata nama senyawa hidrokarbon dapat dilihat pada struktur berikut.
Tata Nama Senyawa Hidrokarbon Alkena dan Alkuna

Tata nama senyawa hidrokarbon alkena dan alkuna hampir sama dengan tata nama
senyawa hidrokarbon alkana, cuma yang harus diprioritaskan terlebih dahulu adalah ikatan
rangkap antar atom karbon, bukan lagi cabang. Kecuali posisi dua ikatan rangkap sama dari
dua ujung rantai induk, maka barulah mempertimbangkan posisi gugus alkil.

Berikut rumus tata nama senyawa hidrokarbon alkena dan alkuna

Adapun contoh tata nama senyawa hidrokarbon alkena adalah sebagai berikut:

Jika tidak ditemukan gugus alkil pada rantai induk, maka langsung ke posisi rangkap, seperti
strutur senyawa hidrokarbon alkena berikut ini.

Jika posisi rangkap dan gugus alkil jaraknya sama antar dua ujung rantai induk, maka
prioritas utama adalah rangkap, seperti struktur senyawa hidrokarbon berikut ini.

Alternatif jawaban lain (salah)

Jika terdapat dua ikatan rangkap pada rantai induk, tambahkan di, jika tiga=tri, empat=tetra,
seperti struktur hidrokaron alkena berikut ini.
Jika terdapat gugus alkil antara dua ikatan rangkap yang berjarak sama dari dua ujung rantai
induk, maka prioritas berikutnya adalah posisi gugus alkil, seperti struktur hidrokarbon
alkena berikut ini.

Alternatif jawaban lain (salah)

Jika terdapat gugus alkil yang berbeda, prioritaskan gugus alkil yang huruf awal lebih dahulu
dalam abjad, seperti tata nama senyawa hidrokarbon berikut berikut.

Adapun contoh tata nama senyawa hidrokarbon alkuna adalah sebagai berikut:

Jika tidak ditemukan gugus alkil pada rantai induk alkuna, maka langsung ke posisi rangkap,
seperti strutur senyawa hidrokarbon alkuna berikut ini.

Jika terdapat gugus alkil pada rantai induk alkuna, maka prioritaskan posisi rangkap, seperti
struktur hidrokarbon alkuna berikut.

Jika terdapat dua ikatan rangkap pada rantai induk alkuna dengan jarak yang sama dari ujung-
ujungnya, maka prioritas berikutnya adalah posisi alkil, seperti struktur hidrokarbon alkuna
berikut.
Alternatif jawaban lain (salah)

Demikian pembahasan singkat terkait tata nama senyawa hidrokarbon yaitu alkana, alkena,
dan alkuna.

Anda mungkin juga menyukai