AHLI WARIS
Pembagian Ahli Waris menurut hukum waris selalu berusa secara adil. Terkadang
kata adil tidak sama dengan kesamaan, contoh jika seseorang pewaris memmiki 3
orang anak, bisa jadi anak yang satu mendapat bagian yang lebih banyak
dibandingkan anak yang lain. Jika pembagian waris sudah mengikuti hukum
waris, diharapkan ahli waris dapat memahami dan berlapang dada menerima
keputusan.
Definisi Hukum Waris merupakan sebuah aturan yang mengatur harta dan
kekayaan serta kedudukan setelah pewaris meninggal dunia hingga tata cara
berpindah harta tersebut kepada ahli waris, menurut Prof. Dr. Wirjono
Prodjodikoro. Aturan tersebut tercatat dalam kitab Undang-undang Hukum
Perdata. Jadi secara hukum aturannya jelas dapat diperkarakan dipengadilan bila
ternyata tidak dapat menemui kesepakatan dalam mengambil keputusan mengenai
pembagian warisan tersebut.
Hukum Ahli Waris di Indonesia ada 3 yaitu, hukum waris perdata, hukum waris
adat dan hukum waris menurut ajaran Agama Islam.
1. Hukum Waris Perdata
Hukum yang paling umum di Indonesia dan bebrapa aturannya mirip
dengan budaya barat. Warisan dapat diberikan kepada ahli waris yang
terdapat surat wasiat atau keluarga yang memiliki hubungan keturunan.
Sistem yang digunakan bersifat individual yang artinya setiap ahli waris
berhak mendapat harta warisan berdasarkan bagiannya masing-masing.
Sedangkan bila menggunakan surat wasiat maka orang yang berhak
menjadi ahli waris hanya ditentukan dan tercatat dalam surat wasiat.
Syarat wasiat hatus sudah berusia lebih lama delapan tahun dan sudah
menikah.
2. Hukum Waris Adat
Hukum waris yang diyakini dan dijalankan oleh beberapa suku bangsa di
Indonesia. Beberapa hukum waris adat aturannya tidak tertulis, namun
sangat dipatuhi oleh masyarakat dan bila melanggarnya akan diberika
sanksi. Jenis hukum ini banyak dipengaruhi oleh hubungan kekerabatan
serta struktur kemasyarakatannya. Selain itu jenis pewarisannya pun juga
beragam, antara lain: (1) Sistem keturunan (garis keturunan dari Ayah/Ibu
atau dari Keduanya, (2) Sistem Individual (berdasarkan bagian masing-
masing), (3) Sistem Kolektif (Ada yang berhak dan tak berhak mendapat
warisan) dan (4) Sistem Mayorat (sytem warisan yang diberikan kepada
anak tertua).
3. Hukum Waris Menurut Agama Islam
Hukum waris islam hanya berlaku bagi masyarakat yang memeluk agama
islam, dimana sistem pembagian warisannya menggunakan prinsip
individual bilateral. Warisan adalah harta yang diberikan oleh orang yang
telah meninggal dunia, jika orangnya masih hidup istilahnya disebut Hibah
bukan warisan. Hal yang terpenting juga adalah orang yang menjadi ahli
waris harus memiliki hubungan keluarga atau hubungan keturunan.
Sebagai contoh paman, anak, cucu, dan lain sebagainya.
Nama : Nur Bayti Jannahti
Kelas: XII MIPA 2