Metode Under Hand Cut Und Fill
Metode Under Hand Cut Und Fill
berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.
Metodologis berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu
sistem, sedangkan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam suatu kerangka
tertentu. Dengan demikian penelitian merupakan sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk
memperkuat, membina serta mengembangkan ilmu pengetahuan.
Sebagai kegiatan ilmiah, maka suatu penelitian telah dimulai, apabila peneliti berusaha untuk
memecahkan masalah secara sistematis dengan metode tertentu, yakni metode ilmiah untuk
menemukan kebenaran. Adalah langkah yang tepat untuk mengetahui strategi menentukan
permasalahan dalam penulisan karya ilmiah, karena sebagai awal peneliti merencanakan mengadakan
suatu penelitian yang dipikirkannya adalah masalah yang ditelitinya. Namun “di atas kertas”, peneliti
yang bersangkutan memulai dengan judul penelitian. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan tujuan
penelitian yang menjawab permasalahan penelitian. Jawaban terhadap tujuan penelitian ini menjadi
bobot dari sebuah penelitian. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, peneliti melaksanakan tahap-
tahap penelitian yaitu: penyusunan latar belakang permasalahan dan tujuan penelitian, penyusunan
kerangka teoritis dan konsepsional, perumusan hipotesa penelitian (bila diperlukan), pengumpulan data,
selanjutnya melaksanakan pengolahan data yang kemudian secara bersamaan maupun
berkesinambungan melakukan analisa data, dan pada akhirnya menyusun sebuah laporan penelitian.
Dalam menyusun laporan penelitian, pada akhirnya membuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari
tujuan penelitian dan menyusun saran atau rekomendasi berdasarkan pada pengolahan data hasil
penelitian.
Berkenaan dengan “Metode pengolahan data penelitian”, dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya
terpengaruh oleh dua perspektif: aliran positivisme dan aliran fenomenologi. Hal ini mengindikasikan
bahwa pada dasarnya pengolahan data, dapat dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif.
Berikut ini secara ringkas perbedaaan dari dua aliran perspektif tersebut:
Aliran Perspektif
Substansi
Positivisme
Fenomenologi
Fokus penelitian
Melalui daftar pertanyaan yang berstruktur dan alat-alat pengumpulan data lainnya
Terutama mempergunakan pengamatan terlibat, pedoman pertanyaan, dan mungkin meneliti dokumen
pribadi
Pengolahan data kuantitatif (memungkinkan melakukan korelasi antara gejala-gejala dengan data
statistik)
Pengolahan data kualitatif, bertujuan untuk mengerti atau memahami gejala yang ditelitinya
Pendekatan pengolahan data kuantitatif, pada dasarnya berarti penyorotan terhadap masalah serta
usaha pemecahannya, yang dilakukan dengan upaya-upaya yang banyak didasarkan pada pengukuran.
Dalam hal ini memecahkan obyek penelitian ke dalam unsur-unsur tertentu yang dapat dikuantifikasi
sedemikian rupa. Kemudian ditarik suatu generalisasi yang seluas mungkin ruang lingkupnya. Penelitian
kuantitatif menggunakan alat-alat matematika dan statistika yang rumit-rumit sehingga terkesan
canggih.
Pendekatan kuantitatif ini memulai pekerjaan dengan membuat berbagai tabulasi, yakni yang paling
sederhana adalah tabulasi sederhana, tabulasi frekuensi sampai dengan tabulasi silang yang berisi
hubungan dari variabel yang banyak (multi-variable). Penerapan pendekatan kuantitatif ini, mempunyai
fungsi yang sekaligus membatasi keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan metode tersebut,
antara lain:
Secara efisien menghimpun, mengolah dan menganalisa data penelitian terutama didalam penerapan
perencanaan penelitian survey.
Dengan mengadakan kuantifikasi, secara relatif lebih mudah untuk mengadakan studi perbandingan
dan menarik generalisasi.
Lebih mudah menerapkan metode induksi, terhadap hasil-hasil penelitian.
Metode kuantitatif lebih tetap diterapkan untuk menguji hipotesa, terutama di dalam penelitian-
penelitian yang bersifat eksplanatoris.
Pendekatan kualitatif, merupakan tata cara penelitian yang menghasilkan deskriptif analitis, yaitu apa
yang dinyatakan oleh sasaran penelitian yang bersangkutan secara tertulis atau lisan, dan perilaku
nyata. Yang diteliti dan dipelajari adalah obyek penelitian yang utuh.
a. Kepentingan atau interest penelitian yang tercantum dalam perumusan tujuan dan permasalahan
yang menjadi ruang lingkup penelitian
c. Kemampuan peneliti termasuk di dalamnya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya penelitian
Dalam penelitian hukum normatif, maka pengolahan data pada hakekatnya berarti kegiatan untuk
mengadakan sistematisasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis. Sistematisasi berarti, membuat
klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum tertulis tersebut, untuk memudahkan pekerjaan analisa dan
konstruksi.
Perbandingan hukum
Sejarah hukum
Penelitian dengan tujuan untuk menarik asas-asas hukum, dapat dilakukan terhadap hukum positif
tertulis dan tidak tertulis. Permasalahan yang muncul berkisar pada dari manakah asas-asas hukum
tersebut berasal, atau hal-hal apa yang mempengaruhi adanya asas-asas hukum tersebut. Sebagai
contoh dalam hukum pidana, dikenal suatu asas secara eksplisit, yakni asas tanpa kesalahan, tidak ada
hukum atau tidak ada pertanggungan jawab pidana, tanpa kesalahan. Masuk dalam kategori ini adalah
Penelitian yang menelaah asas-asas hukum di dalam Undang-Undang No.1 tahun 1974,
mempergunakan metode dogmatik hukum, yang didasarkan pada hukum logika, dengan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Memilih pasal-pasal yang berisikan kaedah hukum yang mengatur masalah tertentu sesuai dengan
subyek penelitian.
2) Konsisten
Pengolahan data penelitian taraf sinkhronisasi dari peraturan perundang-undangan, dapat dilakukan
dengan dua titik tolak taraf sinkhronisasi vertikal (berdasarkan hierarki) dan horisontal (peraturan setara
yang mempunyai hubungan fungsional), adalah konsisten. Asas dari perundangan yang dapat
dipergunakan adalah:
b. Undang-undang yang dibuat oleh Penguasa yang lebih tinggi, mempunyai kedudukan yang lebih
tinggi
g. Dlsb
Sebagai contoh dari pengolahan penelitian perbandingan hukum, dilakukan oleh van Vollenhoven di
dalam mengisi apa yang disebut dengan lingkungan hukum, yang merupakan daerah hukum adat.
Setiap daerah hukum adat dianalisa untuk kemudian diidentifikasi ciri-ciri khas, kemudian
mengklasifikasikan daerah-daerah hukum adat. Metode ini menghasilkan 19 lingkungan hukum adat.
Disini metode pengolahan data perbandingan hukum terutama dipergunakan dengan tujuan untuk
mendapatkan abstraksi atau generalisasi. Kegunaan dari penerapan perbanding hukum antara lain akan
memberikan pengetahuan persamaan dan perbedaan antara pelbagai bidang tata hukum dan pengerti
dasar sistem hukum, sehingga memudahkan dilakukannya unifikasi, kepastian hukum maupun
penyederahaan hukum.
Metode pengolahan penelitian sejarah hukum, menelaah hubungan antara hukum dengan gejala sosial
lainnya, dari sudut sejarah. Peneliti dapat menjelaskan perkembangan dari bidang hukum yang diteliti.
Kegunaan dari penggunaan metode ini adalah mengungkapkan fakta hukum masa lampau dan
hubungannnya fakta hukum pada masa kini. Hukum masa kini, merupakan hasil perkembangan dari
salah satu aspek kehidupan manusia pda masa lampau, dan hukum masa kini merupakan dasar bagi
hukum pada masa mendatang. Pada sejarah hukum yang penting adalah gejala-gejala hukum yang unik
dalam proses khronologis, serta sebab-musabab terjadinya gejala-gejala tersebut.
Pengolahan, analisa dan konstruksi data penelitian hukum sosiologis atau empiris:
Analisa dan konstruksi data secara kuantitatif (nilai rata-rata, nilai tengah, nilai terbesar, korelasi, dlsb)
Variabel
Skala pengukuran (Skala Nominal, Skala Ordinal, Skala Interval, Skala Ratio)
Tipe skala (Skala Likert, Skala Guttman, Semantic Differensial, Rating Scale)
Instrumen penelitian
Validitas dan Reliabilitas instrumen.
• Pengkodean
• Pengolahan Data
Daftar Bacaan:
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES, 1987.
Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),
1986
Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metoda Teknik. Bandung: Tarsito, 1980.