Anda di halaman 1dari 4

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, pembetukan berbagai macam mieral di alam akan

menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Berbagai macam batuan tersebut

antara lain batuan beku, batuan metamorf, batuan bauksit, batuan sedimen, batuan

piroklastik dan mineral laterit. Melalui proses pelapukan, batuan ultrabasa

mengurai beberapa mineral yang terlarut/koloid seperti (magnesium, besi, nikel,

kobalt, silikat dan magnesium oksida) dan tidak terlarut/residu seperti (besi,

aluminium, mangan, sebagi nikel, sebagian kobalt, berbagai oksida dan senyawa

nikel).

Jenis sifat dan komposisi mineral laterit sangat tergantung dari batuan

asalnya misalnya laterit bauksit sebagai bahan dasar pembuatan aluminium berasal

dari hasil pelapukan batuan ultrabasa, peridotit yang secara umum terbentuk

didalam jalur tektonik di kawasan benua (Sudrajat A, 1999).

Dewasa ini bebrapa perusahan yang bergerak di bidang pertambangan

seperti PT. Bintangdelapan Mineral yang memiliki kawasan pertambangan pada

daerah Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah

yang bergerak di bidang industri pertambangan nikel. Nikel merupakan salah satu

bahan galian yang tergolong strategis. Nikel merupakan bahan galian yang

mempunyai nilai ekonomis yang tinggi karena pada masa sekarang dan masa yang

akan datang kebutuhan nikel semakin meningkat, disamping dari kebutuhan lainnya

yang persediaannya semakin terbatas. Kegunaannya sebagai campuran alloy,

1
pemurnian minyak bumi, pelapisan logam lain, dan bahan industri peralatan rumah

tangga.

Daerah Bahodopi dan sekitarnya pada umumnya disusun oleh batuan

ultrabasa, yang kemudian mengalami proses obduksi sehingga tersingkap di

permukaan. Batuan ultrabasa yang terbentuk kemudian mengalami proses

pelapukan kimia dan mekanis menyebabkan terbentuknya endapan laterit.

Pelapukan pada batuan peridotit menyebabkan unsur-unsur yang mobile larut dan

terendapkan pada zona bagian bawah laterit, sedangkan unsur-unsur dengan

mobilitas rendah sampai immobile eperti Ni, Fe, Co, Cr, Mn, Al mengalami

pengkayaan secara residual dan sekunder ( Waheed, 2002 ).

Endapan nikel laterit pada horizon saprolit memiliki kandungan unsur yang

beragam dan tidak tetap, seperti pada kandungan unsur nikel dan besi. Dimana

kedua unsur ini merupakan unsur-unsur yang bersifat mobile atau mudah larut

kedalam air. Peneliti menganggapa ini merupakan sebuah masalah yang perlu

dilakukan suatu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor yang

menyebabkan sehingga pada horizon saprolit kandungan unsur-unsur yang

berfariasi tersebut dipengaruhui oleh kondisi morfologi.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas dalam penelitian ini untuk dapat

menentukan dan mengetahui hubungan kandungan unsur nikel (Ni) dan besi (Fe)

pada horizon saprolit terhadap kondisi morfologi suatu bahan galian endapan nikel

laterit dibutuhkan metode observasi lapangan dan analisis data Digital Elevasion

Modem (DEM). Dimana melakukan pengukuran secara langsung dilapangan serta

pendekatan pendekatan dan pertimbangan geologi lainnya, sehingga dapat

2
diperoleh data yang akurat yang kemudian diolah menggunakan Software Arc GIS

10.3, untuk mengetahui dan membandingkan perbedaan kandungan unsur nikel (Ni)

dan besi (Fe) zona saprolit pada daerah pengeboran yang berada di pedataran,

perbukitan, dan pegunungan, yang kemudian menjadi informasi dan rujukan

khususnya di bidang eksplorasi pada saat melakukan pengeboran.

Hal ini yang menjadi dasar peneliti untuk mengadakan penelitian dengan

judul “Analisis Horizon Saprolit Kandungan Unsur Nikel (Ni) dan Besi (Fe)

Terhadap Kondisi Morfologi pada Blok “X” Daerah Konsesi PT. Bintangdelapan

Mineral, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten. Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu :

1. Bagaimana kondisi morfologi pada daerah penelitian?

2. Bagaimana kandungan nikel (Ni) dan besi (Fe) pada horizon saprolit di

daerah penelitian?

3. Bagaimana hubungan antara kandungan unsur nikel (Ni) dan besi (Fe)

terhadap kondisi morfologi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini antara lain :

1. Menentukan kondisi morfologi daerah penelitian

2. Menentukan kandungan nikel (Ni) dan besi (Fe) pada horizon saprolit

daerah penelitian.

3
3. Menentukan hubungan antara kandungan unsur nikel (Ni) dan besi (Fe)

terhadap kondisi morfologi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah :

1. Manfaat yang diharapkan dari segi ilmu pendidikan adalah dapat di jadikan

sebagai tambahan pengetahuan tentang pengaruh morfologi terhadap

kandungan nikel (Ni) dan besi (Fe).

2. Dapat dijadikan sumber informasi bagi masyarakat dalam dunia

pertambangan khususnya dibidang eksplorasi dalam mengelola sumber daya

alam.

Anda mungkin juga menyukai

  • Filsafat Ilmu
    Filsafat Ilmu
    Dokumen9 halaman
    Filsafat Ilmu
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • Filsafat Ilmu
    Filsafat Ilmu
    Dokumen9 halaman
    Filsafat Ilmu
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • Filsafat Ilmu
    Filsafat Ilmu
    Dokumen9 halaman
    Filsafat Ilmu
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • Keterangan Beprestasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya
    Keterangan Beprestasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya
    Dokumen1 halaman
    Keterangan Beprestasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen17 halaman
    Bab I
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen1 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen4 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen1 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen4 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen8 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen1 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • KOVER
    KOVER
    Dokumen1 halaman
    KOVER
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen3 halaman
    Bab I
    Bustam Mongkoa
    Belum ada peringkat