Oleh :
Erni Mukaramah
NIM. 100 500 198
Oleh :
Erni Mukaramah
NIM. 100 500 198
Oleh :
Erni Mukaramah
NIM. 100500198
Menyetujui, Mengesahkan,
Ketua Program Studi GeoInformatika, Ketua Jurusan Manajemen Pertanian
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
perkotaan yang menangani masalah banjir dan genangan air (Pania, 2013).
perkotaan yang terletak di dataran rendah saja, bahkan dialami di kawasan yang
khususnya). Drainase biasanya dibuat untuk pembuangan air atau disebut air
yang mengandung sisa-sisa proses industri. Air buangan dibedakan menjadi air
maka kita perlu mengetahui latar belakang diperlukannya suatu drainase, tujuan
dan manfaat dari pembuatan drainase tersebut, jenis drainase yang umum
digunakan yaitu, pembuangan yang sering disebut parit primer, karena berfungsi
aliran yang normal, terutama pada saat musim hujan. Artinya kapasistas saluran
2
perumahan di Sangasanga Dalam adalah penyebab utama terjadi banjir. Hal ini
Kutai Kartanegara.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air
dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Menurut Priyadi (2008), sistem drainase dikatakan baik jika pada saluran
kelancaran aliran air. Untuk kategori baik, maka volume air pada musim non
penghujan relatif tidak tinggi atau tidak penuh. Jika saluran tersebut penuh, maka
dapat disimpulkan bahwa aliran air tidak mengalir dengan baik. Sistem drainase
dikatakan buruk jika pada saluran tersebut relatif terdapat benyak sampah
ataupun pendangkalan saluran yang dapat mengganngu aliran air pada saluran
drainase.
a. Drainase Alamiah
gorong-gorong dan lain-lain. Saluran ini terbentuk oleh gerusan air yang
bergerak karena grafitasi yang lambat laun membentuk jalan air yang
b. Drainase Buatan
a. Single purpose
misalnya air hujan saja atau air jenis buangan yang lain seperti limbah
b. Multi purpose
a. Saluran terbuka
Yaitu saluran yang lebih cocok untuk drainase air hujan yang terletak
lingkungan.
b. Saluran tertutup
Yaitu saluran yang pada umumnya sering dipakai untuk aliran air
lain:
a. Saluran Primer
sekunder. Dimensi saluran ini relatif besar. Akhir saluran primer adalah
b. Saluran Sekunder
dari saluran tersier dan limpasan air dari permukaan sekitarnya, dan
c. Saluran Tersier
6. Air
Menurut Sunaryo (2005), air adalah unsur yang tidak dapat dipisahkan
sumber daya air secara konsisten peradaban manusia tidak akan mencapai
tingkat yang dinikmati sampai saat ini, oleh karena itu pengembangan dan
B. Sangasanga
terletak di daerah khatulistiwa dan berada pada posisi antara 117o 01’ BT –
117o 17 BT dan 0o 35’ LS – 0o 45’ LS, dengan keliling wilayah 233,40 km2
atau luas 10.591 ha. Secara administratif batas wilayah adalah Kecamatan
(luas 4713 ha) , Kelurahan Sangasanga Dalam (luas 1248 ha), Kelurahan
Pendingin (luas 2638 ha), Kelurahan Sarijaya (luas 794 ha), dan Kelurahan
1. Sungai
pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan
kualitas air. Air sungai yang tercemar dapat dilihat dari fisik airnya, yaitu
semula jernih menjadi keruh dan menimbulkan bau yang tidak enak.
melalui sungai merupakan cara biasa bagi air hujan yang turun di daratan
untuk mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Rata-
rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-sungai
di dunia. Ketersediaan ini sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik
untuk setiap orang sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang
2. Curah hujan
jenuh dan semakin menjenuhi dan menambah beban lapisan tanah diatas
bahan gelincir. Curah hujan pada suatu daerah merupakan salah satu faktor
yang menentukan besarnya debit banjir yang terjadi pada daerah yang
bendungan dan tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih disaat
tanah dan dapat dengan mudah dilihat oleh mata kita seperti sungai, danau,
Air tanah atau air bawah tanah terbagi menjadi dua yaitu air bawah
tanah tertekan dan air bawah tanah tidak tertekan. Air bawah tanah tertekan
yang terdapat pada lapisan pengandung air yang bagian atas dan bawahnya
dibatasi lapisan kedap air, sedangkan pada air bawah tanah tidak tertekan
terdapat pada lapisan pengandung air yang bagian atasnya tidak ditutupi
lapisan kedap air dan dibagian bawahnya dibatasi lapisan kedap air
(Anonim, 2002).
Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu
menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau
9
ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan
batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas
daratan. Air pada DAS merupakan aliran air yang mengalami siklus hidrologi
secara alamiah. Selama berlangsungnya daur hidrologi, yaitu perjalanan air dari
laut yang tidak pernah berhenti tersebut, air tersebut akan tertahan sementara di
manusia atau makhluk hidup. Batas wilayah DAS diukur dengan cara
dengan yang lain. Menurut Rahayu et al (2009), fungsi daerah aliran sungai
dapat ditinjau dari dua sisi yaitu sisi ketersediaan yang mencakup kuantitas aliran
sungai, waktu, kualitas aliran sungai, dan sisi permintaaan yang mencakup
E. Pengertian Peta
yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan
berbagai pengertian, namun hakikatnya semua mempunyai inti dan maksud yang
sama.
bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu peta sistem proyeksi peta pada
dibukukan dan diberi nama “atlas Ptolomaeus” ilmu yang membahas mengenai
peta adalah kartografi, sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer.
10
1. Macam-macam Peta
a. Peta umum
budaya misalnya jalan raya, jalan kereta api, pemukiman kota dan
lainnya. Peta umum ada dua jenis, yaitu peta topografi dan peta
chorografi.
1) Peta Topografi
2) Peta Chorografi
b. Peta Tematik
satu atau beberapa tema dengan informasi yang lebih dalam atau detail.
dengan maksud dan tujuan pembuatan peta serta keadaan medan yang
penginderaan jauh atau dari peta yang sudah ada (base map). Secara
c. Peta Khusus
peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya. disebut peta
atau peta dalam sertifikat tanah, oleh kerena itu banyak terdapat di
Nasional).
b. Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5.000 sampai
c. Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1:250.000
daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi Jawa Tengah dan peta
propinsi Maluku.
d. Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1:500.000 sampai
bahkan dunia.
3. Proyeksi Peta
fisis bisa digambarkan diatas bidang datar (peta). Proyeksi peta diperlukan
dalam pemetaan permukaan bumi yang mencakup daerah yang cukup luas
jenis prokyeksi peta terdiri dari proyeksi kerucut, proyeksi silinder, dan
proyeksi azimuthal.
c. Ciri-ciri asli yang ingin dipertahankan atau syarat geometrik yang akan
dipenuhi.
4. Fungsi-fungsi Peta
permukaan bumi, memperlihatkan ukuran (luas dan jarak) dan arah suatu
kondisi daerah yang akan diteliti, menyajikan data tentang potensi suatu
ruang peta sehingga pembaca peta dapat membacanya dengan mudah dan
perlu kejelasan, mana informasi utama dan mana informasi tambahan agar
a. Informasi dasar, yaitu unsur-unsur pada peta dasar yang perlu atau
Informasi apa saja yang perlu dicantumkan pada peta tematik sulit
dirinci. Hal ini sangat tergantung kepada tema peta, tersedianya data dan
5. Komponen-Komponen Peta
a. Judul peta
Biasanya terletak dibagian atas peta atau disamping untuk peta buatan
b. Legenda peta
16
Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta
c. Skala peta
sebenarnya. Skala ini ada dua jenis yaitu skala garis dan skala angka.
d. Garis koordinat
Jaring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertikal dan garis
Koordinat peta dikenal ada dua jenis yaitu koordinat grid dan koordinat
bumi yang terdiri garis lintang untuk horizontal dan garis bujur untuk
Garis yang menyerupai sidik jari yang menunjukkan titik ketinggian yang
sama dalam peta, karena merupakan tanda dari ketinggian yang sama,
maka garis ini tidak akan pernah saling memotong tapi bisa
bersinggungan.
g. Deklinasi
F. GPS Garmin
Data dikirim dari satelit berupa signal radio dengan data digital. Awalnya GPS
hanya digunakan untuk kepentingan militer, tapi pada tahun 1980-an dapat
digunakan untuk kepentingan sipil. Posisi unit GPS akan ditentukan bedasarkan
1. Pengertian SIG
dalam Swastikayana (2011), SIG adalah suatu teknologi baru yang pada
saat ini menjadi alat bantu (tools) yang sangat ensensial dalam menyimpan,
dengan bantuan data atribut dan spasial (grafis). Sistem informasi geografis
memetakan hasilnya.
telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau objek. Data-data
yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk digital. Sistem ini merealasikan data spasial dengan
data non spasial, sehingga para penggunanya dapat membuat peta dan
bervariasi.
b. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam
Saat ini SIG sudah dimanfaatkan oleh berbagai disiplin ilmu seperti ilmu
dalam bidang sipil, survei pemetaan, mekanikal desain, dan permodelan 3D.
software yang familiar dalam dunia ukur tanah, mulai dari Land Desktop
3. ArcGis 10
yang namanya peta. Perlu diketahui bahwa peta juga bisa disebut SIG atau
SIG adalah suatu sistem yang melibatkan peta dan basis data. Dengan kata
lain peta adalah bagian dari SIG. Sedangkan pada ArcGis anda dapat
peta itu statik sedangkan ArcGis biasa digunakan antara lain untuk :
c. Editing tema dengan drag and drop atau cut and paste
d. Editing tema dengan query item pada tabel kemudahan konversi data ke
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat
2. Waktu
1. Alat
c. Papan LJK digunakan sebagai alas untuk tali sheet agar data tidak
2. Bahan
a. Pita yang digunakan sebagai tanda dari titik yang diberi keterangan agar
b. Tally sheet digunakan untuk mencatat data lapangan sebelum diolah agar
akan diukur
C. Prosedur Penelitian
START
STUDI LITERATUR
IDENTIFIKASI MASALAH
PENGAMBILAN DATA
PENGOLAHAN DATA
PEMBUATAN PETA
PENULISAN /
DOKUMENTASI KI
END
1. Studi Literatur
2. Identifikasi Masalah
3. Pengambilan Data
titik koordinat pada ujung jalan ke ujung jalan satunya. Jika pada
jalan tersebut tidak lurus maka pada setiap titik saluran drainase
proses pengambilan data maka dibuat tally sheet seperti pada tabel
di bawah ini.
Estimate
Titik Easting Northing Elevation Keterangan
Accuration
P1
P2
P3
P4
P5
Keterangan :
lurus maka data lebar saluran air diambil kembali. Lalu diambil rata-
ratanya.
drainase yaitu hanya satu titik saja sebagai contoh kedalaman saluran
air pada setiap alamat dan jenis saluran drainase berbeda. Cara
Lebar
Tinggi
gorong.
P1
P2
P3
Keterangan: Titik p1, p2,...: pemberian nama pada GPS
4. Pengolahan Data
b. ArcGIS 10
kecamatan Sangasanga
START
OVERLAY
QUERY
END
koreksi koordinatnya.
3) Overlay
4) Query
5. Pembuatan Peta
Pada tahap ini dilakukan proses layout terhadap semua data yang
telah diolah pada perangkat lunak di atas. Adapun data-data yang akan
kelengkapan peta seperti judul peta, legenda, arah angin, sumber peta,
6. Dokumentasi
Pada tahap ini proses penulisan karya ilmiah yang ditulis dan
dilakukan
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dalam penelitian ini diambil beberapa data antara lain koordinat saluran
drainase, jenis-jenis saluran drainase, panjang saluran drainase dan data atribut
keterangan jalan. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel 3 di bawah ini:
Jumlah ini jauh lebih panjang dari panjang saluran drainase tertutup. Jika
Sangasanga Dalam adalah 721 meter. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada
Sangasanga Dalam bisa dilihat secara lengkap di lampiran. Untuk melihat lebih
B. Pembahasan
Jenis saluran ini tersebar di beberapa jenis jalan antara lain jalan
dirancang sebagai suatu sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah
sekolah, rumah sakit dan lainnya. Fungsi drainase perkotaan ini adalah
lancar ke saluran drainase yang lebih besar atau sungai. Hal ini bisa dilihat
34
pada beberapa jalan seperti di Jl. Sekolahan, Jl. Teratai dan Jl. HOS
Cokrominoto.
dari sampah atau kotoran lain yang akan menghalangi jalannya air. Hal ini
saluran air lokal ini menurut Yuniar (2008) sudah lajim dilakukan oleh
program pembersihan saluran drainase jenis ini. Hal ini didukung oleh
kerusakan-kerusakan
kerusakan tersebut fungsi saluran drainase tidak maksimal.
ini tidak mampu menampung air. Hal ini disebabkan oleh besarnya volume
air yang masuk ke saluran permukaan tanah dan tidak bisa ditampung oleh
saluran drainase permukaan tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuniar
Biasanya jumlah volume air yang besar ini datang dari kawasan
kaw
adalah saluran air yang telah dibeton dan disemenisasi. Secara umum ada
lapangan saluran drainase terbuka ini masih terpelihara sangat baik. Saluran
ini sebagian besar ada di jalan-jalan besar beraspal dan jalan-jalan yang
telah disemenisasi, saluran ini ada di Jl. Gadjah Mada. Keberadaan saluran
sebab tidak banyak pejalan kaki yang menggunakan bagian kanan dan kiri
jalan untuk beraktifitas. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuniar (2008) yaitu
luas, lalu lintas pejalan kaki relatif jarang dan beban di kiri dan kanan saluran
relatif ringan.
memiliki kedalaman 2 Meter dan lebar 2 Meter. Di saluran ini sering terjadi
berwarna coklat bahkan hitam karena limbah yang kotor dan tidak tersaring.
saluran drainase terbuka yang telah dibeton ini juga tidak mampu
37
menampung air hujan. Bila musim penghujan datang maka saluran drainase
terbuka ini tidak mampu menampung air hujan. Hal ini disebabkan oleh
besarnya volume air yang masuk ke saluran permukaan tanah dan tidak bisa
volume air yang besar ini datang dari kawasan tambang batu bara yang
Saluran
aluran drainase tertutup adalah saluran drainase yang terdapat di
bawah-bawah
bawah jalan yang membentuk gorong gorong
gorong-gorong jalan. Untuk
untuk saluran yang terletak ditengah Kota. Yuniar (2008) juga menyatakan
38
bahwa saluran tertutup ini lebih banyak digunakan untuk daerah padat
sangat penting dalam penanggulangan banjir karena air hujan yang jatuh ke
bumi tidak begitu saja akan diserap oleh tanah. Apalagi daerah penyerap air
hujan sangat sedikit dimana sebagian besar lahan tertutup aspal dan semen.
Banjir adalah suatu keadaan dimana saluran air mengalirkan air diatas
yaitu lingkaran, segiempat, tapal kuda dan bulat telur. Bentuk lingkaran
menghitung ukuran yang dibutuhkan agar sesuai dengan debit air yang
titik-titik
titik koordinat menggunakan alat GPS Garmin Handheld, sedangkan
beberapa
a kendala yaitu adanya pohon, bangunan yang tinggi dan saluran
mendapatkan signal satelit dengan baik karena sinyal satelit tidak dapat
menembus benda padat dengan baik dan membutuhkan waktu yang cukup
cuku
lama untuk mendapatkan akurasi yang tinggi, karena semakin angka akurasi
sebuah titik dengan akurasi 3 meter maka posisi sebenarnya bisa berada di
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
sebagai berikut :
28.773 M.
tanah.
bisa menampung genangan air hujan dengan lama durasi 30 menit lebih.
tepat.
B. Saran
saluran khusus untuk pembuangan air daerah tambang agar tidak ikut
perumahan warga
43
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2002. Penyusunan Neraca Sumber Daya Bagian 1 : Sumber Daya Air
Spasial. Badan Standar Nasional. Jakarta
Arifjaya, N.M. 2002. Hutan Dan Pencegahan Banjir. Institut Pertanan Bogor.
Bogor
Februarman. 2009. Jenis Dan Ragam Kerusakan Saluran Primer Daerah Irigasi
Bandar Laweh Kabupaten Solok. Jurnal rekayasa sipil volume 5. Padang
Mutiara,I. 2004. Pengukuran Dan Pemetaan Kota. Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya
Rahayu et al. 2009. Monitoring Air Di Daerah Aliran Sungai. Icraf Sea. Bogor
LAMPIRAN
46
Tabel 7. (Lanjutan)
8 P2 9927121 525562 11 3,8 0,5 0,5
9 P3 9927138 525628 9 2,9 0,5 0,5
10 P4 9927136 525658 14 3,2 0,5 0,5
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 8. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Abdul Mutalib
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 T5 9926675 525197 12 3 3 3
2 T7 9926597 525132 4 2,8 1 1,5
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 9. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Pahlawan
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 T8 9926411 524978 16 3 2,5 2
2 T9 9926410 524971 4 3 2,5 2
3 T10 9926374 524907 6 3,9 4 4
4 T11 9926330 525050 5 3,4 1 2
5 T12 9926324 525041 6 3,6 1 1
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabe 10. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Dr. Wahidin
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 P5 9927212 525712 12 2,7 0,5 0,5
2 P9 9927334 525800 13 4,2 1,5 1,5
3 S10 9927344 525803 11 4,1 1,5 1,5
4 S11 9927401 525845 15 3,2 1,5 1,5
5 S12 9927412 525848 17 3,6 1,5 1,5
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 11. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Hos Cokrominoto
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S13 9927298 525984 11 3,2 1,5 1,5
48
Tabel 13. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Slamet Riyadi
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S22 9927265 525759 26 3,5 2 3
2 S23 9927172 525765 20 3,7 2 3
3 S24 9927100 525870 13 3,7 1 2
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 14. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Sekolahan
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S26 9926922 525967 11 2,5 1 2
2 S27 9926914 525962 10 2,8 1 2
3 S28 9926956 525925 10 2,8 1 2
4 S29 9926995 525862 7 3,1 1 2
5 S30 9927034 525823 13 2,9 1 2
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 15. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Dr Sutomo
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S33 9927181 525907 17 3,1 1 2
2 S34 9927224 525959 22 2,9 1 2
3 S35 9927235 525944 17 3 1 2
4 S36 9927246 525953 16 2,9 1 2
5 S37 9927242 525961 10 3,2 1 2
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 16. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Teratai
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S59 9926935 526098 16 3,5 1 2
2 S60 9926831 526134 6 3,4 0,5 0,5
3 S61 9926720 526177 8 3,3 0,5 0,5
4 S62 9926341 526176 9 2,9 0,5 0,5
5 S63 9926328 526164 14 3,1 0,5 0,5
50
Tabel 16.(Lanjutan)
6 S64 9926334 526317 13 3,3 0,5 0,5
7 S65 9926428 526315 16 3,5 0,5 0,5
8 S66 9926342 526236 12 3,4 0,5 0,5
9 S67 9926345 526306 11 3,5 0,5 0,5
10 S68 9926443 526303 16 3,5 1 1
11 S69 9926280 526532 16 3,1 1 1
12 S70 9926020 526551 16 3,1 1 1
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 17. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Jenderal A.Yani
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S71 9926088 526564 16 2,9
2 S72 9926279 526544 18 3,5 1 1
3 S73 9926289 526555 17 3 1 1
4 S74 9926450 526320 13 3,1 1 1
5 S75 9926818 526298 12 3,5 1 1
6 S76 9926817 526312 8 3 1 1
7 S77 9926897 526293 11 2,5 1 1
Sumber. Data Primer Hasil Pengukuran Jalan
Tabel 18. Data Pengukuran Saluran Air Pada Jalan Pemandian
Estimated Kedalaman Lebar
NO Kode Northing Easting Elevation Accuration (M) (M)
1 S78 9926926 526332 11 3,5 1 1
2 S79 9926900 526314 15 2,9 1 1
3 S80 9926918 526430 14 3,6 1 1
4 S81 9926838 526507 14 3,6 1 1
5 S82 9926521 526912 15 3,5 1 1
6 S83 9926767 526581 15 2,9 1 1
7 S84 9926954 526212 14 3,1 1 1
8 S85 9926883 526175 13 2,9 1 2
9 S86 9927052 526072 9 3,5 1 2
10 S87 9927112 526284 9 3,5 1 2
11 S88 9927279 526273 14 3,5 1 2
12 S89 9927337 526133 13 3 1 2
51
rso
da
Su
os
9929000.000000
9929000.000000
.Y
JL
n
ra
lu
1:30,000
Sa
Salu
ran
JL. Y Meters
os S 0 170 340 680 1,020 1,360
uda
rso
Saluran Air
Drainase Alamiah
9928000.000000
9928000.000000
n
Wa
h Jalan
ra
idi
n
lu
an
Sa
Projection : Tranverse Mecerator
irm
d
Sistem Grid : Grid UTM
Datum : WGS 1984 UTM Zone 50S
Su
ral
Sumber peta :
9927000.000000
9927000.000000
den
1. Peta Administrasi Kecamatan Sangasanga (Data Digital)
2. Data hasil pengukuran dilapangan
g
. Je
on
L
or
nJ
.C
a
JL
Saluran JL. Ampera
lur
n
ra
Sa
Saluran JL. Teratai
lu
Sa
9926000.000000
9926000.000000