Anda di halaman 1dari 6

MEMBUKA PINTU REJEKI

Oleh Ki Dalang Cipto Kawedar (Ki Abduljabbar)

Tulisan saya ini bukan bermaksud mengajarkan tetapi hanya membantu mengeksplorasi potensi
diri Anda. Dan kenapa saya tulis di sini, meskipun sebenarnya ada di fakultas kerejekian? Karena
masih banyak yg bertanya kepada saya bagaimana untuk menjadi KAYA. Maka hal ini perlu
harus Anda pahami APA ARTI POTENSI DIRI? Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan,
baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum
sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Secara umum, potensi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Kemampuan dasar, seperti tingkat intelegensi, kemampuan abstraksi, logika dan daya tangkap.
2. Etos kerja, seperti ketekunan, ketelitian, efisiensi kerja dan daya tahan terhadap tekanan.
3. Kepribadian, yaitu pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan, serta kebiasaan seseorang,
baik jasmaniah, rohaniah, emosional
maupun sosial yang ditata dalam cara khas di bawah aneka pengaruh luar.

Menurut Howard Gardner, potensi yang terpenting adalah intelegensi, yaitu sebagai berikut:
1. Intelegensi linguistik, intelegensi yang menggunakan dan mengolah kata-kata, baik lisan
maupun tulisan, secara
efektif. Intelegensi ini antara lain dimiliki oleh para sastrawan, editor, dan jurnalis.
2. Intelegensi matematis-logis, kemampuan yang lebih berkaitan dengan penggunaan bilangan
pada kepekaan pola logika
dan perhitungan.
3. Intelegensi ruang, kemampuan yang berkenaan dengan kepekaan mengenal bentuk dan benda
secara tepat serta
kemampuan menangkap dunia visual secara cepat. Kemampuan ini biasanya dimiliki oleh para
arsitek, dekorator dan pemburu.
4. Intelegensi kinestetik-badani, kemampuan menggunakan gerak tubuh untuk
mengekspresikan gagasan dan perasaan.
Kemampuan ini dimiliki oleh aktor, penari, pemahat, atlet dan ahli bedah.
5. Intelegensi musikal, kemampuan untuk mengembangkan, mengekspresikan dan menikmati
bentuk-bentuk musik dan suara.
Kemampuan ini terdapat pada pencipta lagu dan penyanyi.
6. Intelegensi interpersonal, kemampuan seseorang untuk mengerti dan menjadi peka terhadap
perasaan, motivasi, dan
watak temperamen orang lain seperti yang dimiliki oleh seserang motivator dan fasilitator.
Intelegensi intrapersonal, kemampuan seseorang dalam mengenali dirinya sendiri. Kemampuan
ini berkaitan dengan kemampuan
berefleksi(merenung) dan keseimbangan diri.
7. Intelegensi naturalis, kemampuan seseorang untuk mengenal alam, flora dan fauna dengan
baik.
8. Intelegensi eksistensial, kemampuan seseeorang menyangkut kepekaan menjawab persoalan-
persoalan terdalam
keberadaan manusia, seperti apa makna hidup, mengapa manusia harus diciptakan dan mengapa
kita hidup dan akhirnya mati.
Dari uraian di atas kita tahu, sesungguhnya tidak semua manusia mampu menguasai keseluruhan
potensinya, tetapi gunakanlah potensi yang sangat menonjol yang Anda miliki. Dan potensi ini
dapat Anda latih menggunakan media adjustment otak pada modul MEDITATION POWER.

Kita kembali kepada pokok bahasan MEMBUKA PINTU REJEKI. Dikatakan membuka berarti
sekarang masih TERTUTUP, wah…saya tidak tahu, yang tahu diri Anda sendiri sudah terbuka
atau masih tertutup. Jika REJEKI itu ibarat gelombang radio, Allah ta’ala sdh 24 jam/hari
mengeluarkan rejeki tersebut, hanya kita masih belum pada GELOMBANG yang SAMA,
sehingga menerimanya kresek-kresek atau sama sekali kagak nerima apa-apa. Ayat ini lebih
menekankan kepada kita:”dan sunguh kami telah memulyakan anak cucu Adam dan kami angkat
mereka di darat dan di laut dan kami berikan mereka rizqi dari yang baik-baik dan kami lebihkan
mereka diatas banyak makhluk yang kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna (Al-Isra’
70). Dari ayat ini jelas kita mahkluk yg sempurna dibandingkan dengan mahkluk lainnya.
kesempurnaan tsb karena Allah ta’ala memberikan manusia AKAL (Qolb) dan PIKIRAN
(OTAK). Maka EKSPLORASI lah kedua anugerah tersebut, insyaalah Anda akan menjadi
manusia UNGGUL. Jadi dengan melakukan aktivasi keduanya akan membentuk mental dan
perilaku yang baik.

Dari sudut pandang agama, dengan mengamati dalil-dalil al-Quran dan hadits Nabi saw, kita
dapat menyimpulkan bahwa rezeki seseorang mungkin saja meluas (bertambah) atau justru
menyempit (berkurang). ” Allah meluaskan rezeki siapa saja yang Ia kehendaki dan
menyempitkan (rezeki siapa saja yng Ia kehendaki)…” (QS.13: 26)
“Dan Allah memberikan rezeki kepada siapa yang ia kehendaki tanpa batas.” (QS.24: 38)
Melihat dalil tsb di atas, Allah menghendaki kita itu KAYA. Sayidina Ali r.a yg terkenal Dzuhut,
beliau berkata:”seandainya miskin itu adalah laki-laki sudah aku bunuh”. Dalil berikutnya
adalah:”Dan barang siapa yang BERTAQWA kepada Allah, niscaya Ia akan mengadakan
baginya jalan keluar (dari kesulitan) dan memberinya rezeki dari arah yang tidak
diduga.”(QS.65: 2-3). Ayat ini dikenal dengan sebutan AYAT SERIBU DINAR. Hanya
kebanyakan orang memaknainya salah, yaitu dengan ritual dzikir ratusan kali bahkan ribuan,
tanpa menjalankan esensinya. Padahal esensinya sudah sangat jelas yaitu perintah TAQWA tsb,
jika dijalankan Allah akan memberikan rejeki yg datangnya dari arah yg tidak diduga. Misalnya
amal sholeh yg kita lakukan dengan silaturahmi serta menolong orang lain akan dikenal oleh
alam semesta bahwa kita itu AMANAH, maka alam semesta akan membantu mengucapkan
“Aamiin” setiap kita berdoa kepada Allah.

Abu Hurairah ra meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa suka
rezekinya diluaskan dan umurnya dipanjangkan hendaklah ia menyambung silaturahmi.” (HR.
al-Bukhari dan Muslim)

Tsauban ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda,” Tidak ada yang dapat menambah umur kecuali
kebaktian (al-birr) dan tidak ada yang dapat menolak takdir (al-qadr) kecuali doa. Seseorang itu
benar-benar terhalang dari rezeki karena dosa yang ia perbuat.” (HR. Ibnu Majah dan al-Hakim,
al-Hakim berkata: sanadnya sahih)
Lantas para ulama pun kemudian membuat klasifikasi rezeki yang sudah pasti dan rezeki yang
mungkin diperoleh manusia melalui perbuatan tertentu. Di antara ulama ada yang membagi
rezeki menjadi empat macam:

1. Rezeki yang sudah dijamin


2. Rezeki yang digantungkan pada usaha (kasab)
3. Rezeki yang dijanjikan
4. Rezeki dari arah yang tidak diduga

1.Rezeki yang sudah dijamin.


Ketika janin dalam kandungan berusia 120 hari maka Allah Ta’ala mengutus malaikat untuk
meniupkan ruh ke janin tersebut dan mencatatkan empat hal, yaitu: umur, rezeki, perbuatan dan
suka-dukanya. Rezeki yang dicatat ini adalah rezeki yang dijamin pasti akan didapatkan oleh
orang tersebut karena bersesuaian dengan umurnya. Jika rezeki ini habis maka ajal pun tiba, atau
jika sudah datang ajal maka rezeki ini pun habis.

Jabir bin Abdullah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda,” Janganlah kalian
menganggap rezeki datang terlambat karena seorang hamba tidak akan mati hingga rezeki yang
menjadi haknya sampai kepadanya. Oleh karena itu baguskanlah USAHA, ambillah yang halal
dan tinggalkan yang haram.” (HR. Ibnu Hibban, berkata al-Arnauth: sanadnya sahih menurut
kriteria Imam Muslim)

2. Rezeki yang digantungkan pada usaha (kasab)


Rezeki jenis ini merupakan karunia Allah (fadhullâh) yang diberikan kepada siapa yang
mencarinya. Allah Ta’ala menciptakan tangan dengan tujuan tertentu, demikian pula kaki, mata,
telinga, mulut dan otak bahkan langit dan bumi. Jika kita menggunakan ciptaan-ciptaan tadi
sesuai tujuan penciptaannya maka itu merupakan bagian dari ungkapan syukur. Syukur ini pasti
mengundang datangnya nikmat. Semakin optimal seseorang mengaktualisasikan potensi yang
Allah berikan padanya semakin banyak pula curahan rezeki terlimpah padanya. Karena itu
meminta-minta adalah hal tercela dalam pandangan agama, kecuali bagi orang yang benar-benar
miskin, bangkrut usahanya sampai ia bisa bangkit kembali dan orang yang dililit hutang.
Selebihnya, orang harus BEKERJA menjemput karunia Allah Ta’ala, apalagi jika tubuhnya
sehat dan kuat.

3. Rezeki yang dijanjikan


Rejeki jenis ini biasanya dikaitkan dengan suatu amal tertentu, misalnya sedekah, silaturahmi,
niat yang benar, istighfar dan lain sebagainya. Apalagi rezeki yang bakal diterima di akherat
nanti sangat tergantung dari amal-amal yang telah dilakukan oleh seseorang.

4.Rezeki dari arah yang tidak diduga


Rezeki sebenarnya termasuk bagian dari rezeki yang dijanjikan tetapi karena keistimewaannya
maka tidak salah jika dimasukkan dalam bagian tersendiri. Hanya ada dua amal yang dapat
mengundang datangnya rezeki dari arah yang tidak diduga ini, pertama yang disebutkan dalam
al-Quran, yaitu: TAQWA dan yang kedua yang disebutkan melalui al-Hadits, yaitu:
melanggengkan (dawam) ISTIGHFAR.
Al-Imam al-Suyûthî (semoga Allah merahmatinya) menulis tentang cara-cara membuka pintu
rezeki berdasarkan hadits-hadits dalam sebuah risalah berjudul Hushûl al-Rifq bi ushûl al-Rizq.
Beliau membagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama berupa dzikir-dzikir dan doa,
sedangkan kelompok kedua berupa perbuatan-perbuatan.

Dr. Fadh Ilahi, dalam sebuah risalah kecil, menghimpun sepuluh amal untuk meluaskan rezeki
berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah.
Berikut ini beberapa dzikir, doa dan perbuatan yang dapat menjadi wasilah (perantara antara
seorang hamba dengan Allah Al-Razzâq) bagi terbukanya berbagai pintu rezeki dan kemudahan
yang diambil dari berbagai sumber, terutama dari kedua sumber di atas.

AMAL-AMAL PEMBUKA PINTU REZEKI

1.Membaca
‫ل َا‬
‫ل‬ ‫ح ْو َا‬
َ ‫َل‬ ‫اّلل إِ َّا‬
‫ل ُق َّو َاة و َا‬ ‫بِ َّ ِا‬
Abu Hurairah ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,” Barang siapa yang Allah pakaikan
baginya kenikmatan hendaklah banyak mengucapkan alhamdulillah. Barang siapa yang banyak
dosanya hendaklah beristighfar kepada Allah. Dan barang siapa yang lambat datang rezekinya
hendaklah banyak mengucapkan lâ hawla walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. al-Thabrani di al-Awsath)

Asad Ibn Wâdi’ah ra meriwayatkan, Nabi saw bersabda,” Barang siapa mengucapkan lâ hawla
walâ quwwata illâ billâhil ’aliyyil ’azhîm (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan
pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung) sebanyak 100 X setiap hari maka tidak
akan tertimpa kefakiran selamanya.” (HR. Ibn Abi al-Dunyâ)

2. Membaca
‫المبين الحق الملك هللا إل إله ل‬
Abu al-Nu’aim meriwayatkan dari Malik bin Anas dan al-Dailami dalam musnad al-Firdaus dari
’Ali ra, Nabi saw bersabda,” Barang siapa setiap hari membaca lâ ilâha illallâh al-malikul
haqqul mubîn (tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Benar lagi Maha Nyata) sebanyak 100
X, maka bacaan itu akan menjadi keamanan dari kefakiran dan menjadi penenteram dari rasa
takut dalam qubur.” (HR. Abu Nu’aim dan al-Dailami)

3. Melanggengkan (dawam) beristighfar


Ibn ’Abbas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,” Barang siapa melanggengkan istighfar
(astaghfirullâh=aku mohon ampunan kepada Allah) niscaya Allah melapangkan segala
kesempitan hidupnya, mengeluarkan ia dari segala kesusahan dan memberikan ia rezeki dari arah
yang tidak diduganya.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

4. Membaca surat al-Ikhlas ketika masuk rumah


Ibn Mas’ud meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,” Barang siapa yang membaca qul
huwallâhu ahad…(surat al-Ikhlas) ketika masuk rumah maka (berkah bacaan) menghilangkan
kefakiran dari penghuni rumah dan tetangganya.”(HR. al-Thabrani)
5. Membaca surat al-Waqi’ah setiap malam
Ibn Mas’ud ra meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,” Barang siapa membaca
surat al-Waqi’ah setiap malam maka tidak akan ditimpa kesempitan hidup.” (HR. al-Baihaqi
dalam Syu’ab al-Iman)

Anas ra meriwayatkan, Rasulullah saw bersabda,” Surat al-Waqi’ah adalah surat kaya karena itu
bacalah dan ajarkanlah surat itu pada anak-anak kalian.”(HR. Ibn Mardawiyyah)

6. Memperbanyak shalawat atas Nabi saw


Ubay bin Ka’ab meriwayatkan: Bila telah berlalu sepertiga malam Rasulullah saw berdiri seraya
bersabda,” Wahai manusia, berdzikirlah mengingat Allah, berdzikirlah mengingat Allah. Akan
datang tiupan (sangkakala kiamat) pertama kemudian diiringi tiupan kedua. Akan datang
kematian dan segala kesulitan yang ada di dalamnya.”
Berkata Ubay,” Wahai Raulullah, aku memperbanyak bershalawat atasmu, lantas berapa kadar
banyaknya shalawat yang sebaiknya aku lakukan?”
Beliau saw menjawab,” Berapa banyaknya terserah padamu.”
Ubay berkata,” Bagaimana kalau seperempat (dari seluruh doa yang aku panjatkan)?”
Beliau menjawab,” Terserah padamu. Tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik lagi.”
Ubay berkata,” Bagaimana jika setengah?”
Beliau saw menjawab,” Terserah padamu, tatapi jika engkah menambah maka akan lebih baik
lagi.”
Ubay berkata,” Bagaimana jika duapertiga?”
Beliau saw menjawab,”Terserah padamu, tetapi jika engkau menambah maka akan lebih baik
lagi.”
Ubay berkata,” Kalau demikian maka aku jadikan seluruh doaku adalah shalawat untukmu.”
Bersabda Nabi saw,” Jika demikian halnya maka akan tercukupi segala keinginanmu dan
diampuni segala dosamu.”

7. Membaca
‫س ْبح َا‬
‫َان‬ ‫َم ِد ِاه َّ ِا‬
ُ ‫ّللا‬ ‫س ْبح َا‬
ْ ‫َان َوبِح‬ ‫يم َّ ِا‬
ُ ‫ّللا‬ ِ ‫ْال َع‬
‫ظ ِا‬
Ibn ’Umar ra meriwayatkan: Seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah saw,” Wahai
Rasulullah, dunia telah berpaling dariku sedangkan dayaku pun lemah.” Maka Rasulullah saw
pun bersabda,” Mengapa engkau tidak menggunakan shalat para malaikat dan tasbih segenap
mahluk yang dengan itu mereka diberikan rezeki?” Laki-laki itu bertanya,” Apakah itu, wahai
Rasulullah?”
Beliau bersabda,” Katakanlah: subhânallâh wa bihamdihî, subhânallâhil ’azhîm,
astaghfirullâh (maha suci Allah dan pujian bagi-Nya, maha suci Allah yang Maha Agung, aku
mohon ampunan kepada Allah) sebanyak 100x di antara waktu terbit fajar sampai shalat subuh.
Maka dunia akan datang kepadamu dengan sendirinya dan Allah Azza wa Jalla menciptakan dari
setiap kalimat itu seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Ta’ala sampai hari kiamat yang
pahala tasbihnya itu diberikan untukmu.” (HR. al-Mustaghfiri dalam al-Da’awât, dinukilkan dari
Ihyâ Ulûmiddin al-Ghazali).

jadikanlah keterangan di atas tsb pedoman. Sekecil apapun Anda harus memiliki pekerjaan,
karena dari sinilah REJEKI itu akan masuk.
Kalau menggunakan MODUL MEDITATION POWER, pakailah modul COSMIC ORDERING,
AURA CLEANSING dan PROSPERITY. Ke-tiga modul tsb akan mendopping semangat Anda
dan membuat mental perilaku Anda menjadi lebih positif.
PERINGATAN:
Bagi Anda yang masih memiliki sifat IRI HATI, DENGKI, dan lain-lain sifat JAHAT kepada
orang lain, mohon hilangkanlah dulu sifat-sifat tsb. Karena sifat-sifat tersebut sebagai
penghalang masuknya rejeki yg halal, kecuali rejeki yang haram. Jadi intinya
bukan amalan kerejekian yg membuat Anda KAYA, tetapi AKTUALISASI KERJA Anda dalam
mencari rejeki tersebut.

Wassalam,

Anda mungkin juga menyukai