JUDUL ASLI:
AD-DU'A'
PENULIS:
PENERJEMAH:
FATHUR RAHMAN
MITRA PUSTAKA
YOGYAKARTA
2007
KATA PENGANTAR
ل ِالريحمممن ِالرمحييمم
بمسمم ِا م
ي
(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Seindah puji hanya milik Allah semata. Shalawat dan salam semoga terhatur
keharibaan sang utusan terpilih, baginda Rasul Muhammad saw, sang Nabi pilihan yang
dianugerahi baju kemuliaan. Beliau dikenal sebagai figur yang memiliki iman paling kokoh
kepada Tuhannya dan memiliki kecintaan paling tulus kepadaNya. Jejak yang ditorehkannya
dapat dijadikan sebaik-baik panutan dalam kehidupan, dan akhlak yang ditunjukkannya
Seseorang tidaklah serta merta disebut mukmin yang sejati, kecuali di dalam hatinya
tertancap kuat akidah yang benar. Akidah yang betul-betul mendominasi kondisi jiwanya,
sehingga dari jiwanya tersemburat jejak langkah yang lurus dan perilaku yang luhur. Dalam
setiap tindak-tanduknya, ia selalu merasa diawasi oleh Tuhannya, sehingga jiwanya selalu
dikuatkan untuk menggapai ridhaNya. Yang demikian mensyaratkan adanya pengakuan yang
tulus atas keilahian Tuhan, di mana sang hamba tunduk sepenuh hati mengabdikan diri
kepadaNya. Dalam kondisi seperti itulah, sang hamba selalu menyandarkan diri kepada
Ketika sang hamba menghibakan do'a kepada Tuhannya, sebenarnya di lubuk hatinya
yang paling dalam ia mengakui bahwa sosok yang menjadi tumpuan do'anya adalah Dzat
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dia berkuasa atas segala sesuatu, termasuk
mengabulkan do'a sang hamba. Pengakuan dan keyakinan semacam ini merupakan puncak
Tidak sedikit para ulama yang mencoba mengangkat tema tentang do'a dalam karya-
karya penting mereka dengan uraian yang sangat bagus bak mutiara yang berkilauan. Tentu
tidak memungkinkan bila semua tulisan mereka dirangkum menjadi satu karya utuh melalui
penelitian ilmiah. Namun demikian, jika Anda ingin memiliki wawasan yang luas tentang
do'a, sebaiknya Anda merujuk kepada beberapa referensi yang mencoba mendiskusikan tema
tentang do'a, di mana satu sama lain saling mengisi sehingga diperoleh pemahaman yang
komprehensif.
Buku bertemakan Misteri Terkabulnya Do'a yang tersaji di hadapan pembaca saat ini
merupakan buah karya Dr. Muhammad Sayyid Thanthawi. Buku ini ditulis untuk menyambut
yang berpuasa. Yang menjadi harapan kami, semoga Allah berkenan menjadikan tulisan ini
bermanfaat bagi kalangan umum, juga bagi para penerbit buku-buku keislaman yang
memiliki itikad baik untuk memberikan citra baik kepada agama dan negaranya.
Dengan hadirnya bulan Ramadhan yang penuh keagungan ini, kami ucapkan selamat
menunaikan ibadah puasa kepada seluruh umat Islam di belahan bumi manapun, baik di
bagian Timur maupun Barat. Pertolongan hanya milik Allah semata, dan Dialah Dzat yang
KATA PENGANTAR
ل ِالريحمممن ِالرمحييمم
بمسمم ِا م
ي
(Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)
Setulus puji hanya terhatur kepada Allah semata. Shalawat dan salam semoga teralir
keharibaan baginda kita, Muhammad saw, sang penutup para nabi dan rasul. Semoga juga
shalawat dan salam teralir kepada para keluarga Nabi, para sahabat, para tabi'in, dan orang-
orang yang senang menghaturkan do'a kepada Allah seperti yang diajarkannya dan senang
menarik yang perlu dikaji secara arif, dengan disertai niat yang tulus, keikhlasan yang
mendalam, dan pemahaman yang tepat demi kemaslahatan agama dan kehidupan. Saat ini
kita hidup di sebuah era di mana beraneka macam godaan tumbuh menjamur dan beragam
fasilitas mudah didapat. Kita bisa menyaksikan betapa karya-karya yang lahir dari tangan
para penulis lebih banyak berbau radza'il (mengungkap hal-hal yang tabu) beserta faktor-
Dampak dari semua itu, dorongan hawa nafsu seakan dominan mengiringi langkah
manusia sehingga mereka memiliki hati yang keras, jiwa yang rusak, mata yang buta, dan
indera yang jahat. Tak ada yang mereka pentingkan dalam hidupnya kecuali hal-hal yang
dapat memuaskan hawa nafsu dan kesenangan mereka. Ketika berinteraksi dengan orang lain,
yang terpikir di benaknya hanyalah bagaimana membuat kenyang sifat rakus dan
egoismenya.
Tak ada resep yang lebih ampuh untuk mengkilapkan jiwa dari karatannya,
wujud semula yang bersih dan mengkilau, kecuali dengan resep memperbanyak zikir kepada
Allah dan bersimpuh di hadapanNya dengan hati yang salim (bersih) dan perasaan yang
halus.
Tema tentang do'a termasuk di antara tema ruhiyyah yang mampu mengembalikan
semangat jiwa seseorang, sebab do'a merupakan benteng dari setiap kesusahan, harapan bagi
orang yang takut, dan ketenangan bagi mereka yang bimbang. Dengan do'a, seseorang dapat
mengadu secara langsung kepada Tuhannya kapan saja ia mau tanpa harus terikat waktu,
lebih-lebih ketika duka datang menyapa, jalan seolah buntu, dan strategi menjadi lumpuh. Di
saat itulah peran do'a mampu membawa ketenangan pada jiwa dan kedamaian dalam hati.
Allah SWT menurunkan perintah kepada semua hambaNya untuk berdo'a kepadaNya
dengan rendah diri dan penuh rasa takut. Bahkan ia berjanji akan mengijabahi do'a mereka,
م م
مومقاَمل ِمربكككم ِايدكعوُنيِ ِأميستمج ي
ب ِلمككيم
ب ِمديعموُمة ِالردامع ِإممذا ِمدمعاَمن ِفمييليميستممجيكبوُا ِمليِ ِمويليكييؤممكنوُا ِمبيِ ِلممعلركهيم ِيمييركشكدومن ك ِمعباَمديِ ِمعننيِ ِفممإننيِ ِقممري م
ب ِأكجي ك
ب موإممذا ِمسأملم م م
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila
ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan
hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran". (Q.S.
al-Baqarah: 186)
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa do'a adalah ibadah. Artinya do'a adalah
mutiara atau inti ibadah, sebab do'a merupakan pengakuan yang sempurna dari seorang
hamba kepada Tuhannya bahwa Dia adalah Dzat Yang Maha Kuasa untuk memenuhi
permohonannya. Di samping itu, do'a juga merupakan pengakuan tulus seorang hamba bahwa
dirinya sangat lemah berhadapan dengan beragam urusan, sehingga ia butuh uluran tangan
Sang Pencipta supaya diberi kekuatan untuk menunaikannya. Dari sini, kita bisa melihat
betapa do'a merupakan setinggi-tingginya pengabdian yang dilakukan oleh seorang hamba
Dalam pembahasan yang terbatas ini, kami usahakan uraikan dalam buku ini dapat
memenuhi standar penulisan ilmiah yang jauh dari kebohongan dan manipulasi data. Hanya
kepada Allah kami memohon semoga tulisan ini dilandasi dengan niat ikhlas untuk
memperoleh ridhaNya dan dapat bermanfaat bagi semua hambaNya. Shalawat dan salam
Allah semoga tetap dialirkan keharibaan baginda kita, Muhammad saw beserta para keluarga
dan sahabatnya.
BAB I
DEFINISI DO'A
kebaikan dariNya dan mengadu dengan sepenuh hati supaya apa yang kita harapkan dapat
dikabulkan olehNya.1
Definisi di atas adalah pengertian do'a secara istilah. Adapun secara lughawi, do'a berarti panggilan. Misalnya 1
kamu berkata, "Saya berdo'a kepada si fulan, artinya saya memanggil si fulan dan memintanya untuk
."menyambut panggilan saya
Pada zaman dahulu, ketika orang-orang tengah menghadapi kesulitan dan kesempitan
hidup serta menghadapi kondisi lainnya yang tidak aman, mereka membutuhkan satu
kekuatan di atas mereka yang mampu membawa kebaikan dan menolak hal-hal yang tidak
diinginkan.
Hanya saja mereka tertipu dengan pertolongan yang diberikan oleh sumber kekuatan
tersebut, sehingga mereka tersesat dari jalan kebenaran. Mengapa demikian? Sebab di antara
mereka ada yang menganggap bahwa kekuatan tersebut bersumber dari api, ada yang
menganggap bersumber dari cahaya dan kegelapan, ada pula yang menganggap berasal dari
patung dan arca, dan lain sebagainya. Dengan penuh khidmat mereka mensucikan tuhan-
tuhan palsu tersebut. Mereka memuliakannya dengan cara bertaqarrub dan berdo'a, dan
ritual-ritual suci lainnya. Al-Qur'an dengan sangat jelas merekam kesesatan mereka di dalam
sepuluh ayatnya, dan menyodorkan kepada mereka hujjah (argumen) yang nyata dan logika
yang cerdas. Di dalam al-Qur'an ditegaskan bahwa tuhan-tuhan selain Allah yang mereka
sembah dan mereka muliakan dengan do'a, tiada berguna sedikitpun untuk membantu
ضع م م م م
ب ف ِالرطاَل ك
ب ِمواليممطيكلوُ ك مشييبئاَ ِلريميسمتنقكذوكه ِمينكه ِ م ك
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat
menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu
merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu.
Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah".2
ت ِائييكتوُمنيِ ِبممكمتاَ ب
ِ ب ِنمن ِقمييبمل ِمهمذآَ ِأميو سماَوا م م م ل ِأمكرومنيِ ِمماَمذا ِمخلمكقوُا ِمممن ِايلمير م
ض ِأميم ِلمكهيم ِشيربك ِفيِ ِال ر م م
قكل ِأمرءيييكتم ِرماَتميدكعوُمن ِممن ِكدومن ِا م
ي مم
ِ ب ِلمكه ِإمملىَ ِيمييوُمم ِاليمقمياَمممة ِموكهيم ِمعن ِكدمعآَئممهيم م م م م م أممثاَرية ِنمن ِمعيلبم ِمإن ِككنتكم ِ م م
ِموممين ِمأض ركل ِمرمن ِيميدكعوُا ِمن ِكدون ِال ِممن ِلريميستمجي ك.ِ صاَدقيمن
ي م م ي
مغاَفمكلوُمن
"Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu sembah selain Allah;
perlihatkan kepadaku apakah yang telah mereka ciptakan dari bumi ini atau adakah mereka
berserikat (dengan Allah) dalam (penciptaan) langit? Bawalah kepadaku Kitab yang
sebelum (al-Quran) ini atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu
adalah orang-orang yang benar. Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang
menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (do'a) nya
sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) do'a mereka?"3
ِ ِمإن ِتميدكعوُكهيم ِلميميسممكعوُا ِكدمعآَمءككيم ِمولميوُ ِمسممكعوُا ِمماَايستممجاَكبوُا ِلمككيم ِمويمييوُمم ِاليمقمياَمممة.ِ موالرمذيمن ِتميدكعوُمن ِممن ِكدونممه ِمماَيميملمككوُمن ِممن ِقمطيمميبر
"Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada mendengar seruanmu;
dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat memperkenankan permintaanmu. Dan di
hari kiamat mereka akan mengingkari kemusyirikanmu dan tidak ada yang dapat memberi
.Q.S. al-Hajj: 73 2
.Q.S. al-Ahqaf: 4-5 3
.Q.S. Fathir: 13-14 4
Dalam ayat lain disebutkan:
صكريومن ِبممهآَ ِأميم ِلمكهيم ِمءامذابن ِيميسممعكيوُمن ِبممهاَ ِقكمل ِايدعكيوُا ِكشمرمكآَمءككيم ِثكرم ِكمييكديومن ِفملمتكيينمظكريومن
شوُمن ِبممهآَ ِأميم ِلمكهم ِأميعين ِيييب م
ي كب ك
م
يمييبط ك ي
"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu seru selain Allah itu adalah makhluk
(yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah berhala-berhala itu lalu
benar. Apakah berhala-berhala mempunyai kaki yang dengan itu ia dapat berjalan, atau
mempunyai tangan yang dengan itu ia dapat memegang dengan keras[589], atau mempunyai
mata yang dengan itu ia dapat melihat, atau mempunyai telinga yang dengan itu ia dapat
kemudian lakukanlah tipu daya (untuk mencelakakan)-ku. tanpa memberi tangguh (kepada-
ku)."5
yang menyembah kepada tuhan-tuhan palsu dan memohon pertolongan kepada mereka
Al-Qur'an menjelaskan kepada mereka secara logis dan argumentatif mengenai cara
berpikir mereka yang sesat. Mereka dicela karena kebodohan dan ketololannya. Bahkan
sebaliknya, mereka diseru untuk menyembah hanya kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha
Kuasa dan semata memohon pertolongan kepadaNya dalam segala urusan yang dihadapi.
menuju jalan kebenaran, mereka selalu disanjung dan dipuji baik ucapan maupun
perbuatannya, sebab mereka hanya mengikhlaskan pengabdiannya kepada Allah semata dan
memuliakannya dengan seruan dan do'a yang diulang-ulang dengan penuh rasa takut dan
Ketika mereka berjumpa dengan orang-orang yang menyimpang dari jalan kebenaran,
mereka berkata seperti yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim as kepada kaumnya:
"Dan aku akan menjauhkan diri darimu dan dari apa yang kamu seru selain Allah,
dan aku akan berdo'a kepada Tuhanku, mudah-mudahan aku tidak akan kecewa dengan
hati kepada Allah SWT, telah direkam secara berulang-ulang dalam ayat-ayat al-Qur'an di
dengan merendahkan diri kepada Allah SWT merupakan tradisi orang-orang shaleh dan bekal
spiritual mereka yang sangat berharga, di mana mereka selalu melakukannya baik dalam
keadaan sulit maupun lapang dan dalam keadaan senang maupun susah.
ِ عييمناَمك ِمع ينيكهيم ِتكمريكد ِمزينممة ِاليمحمياَمة ِالبدنييمياَ ِمولمتكمطيع م7م م
ك ِمممع ِالرذيمن ِيميدكعوُمن ِمربريكهيم ِمباَليغممداة ِمواليمعشنيِ ِيكمريكدومن ِمويجمهكه ِمولمتمييعكد ِ م ي
سم وا ي م
صبير ِنمييف م م
َممين ِأميغمفيلمناَ ِقمييلبمكه ِمعين ِمذيكمرمناَ ِمواتريبممع ِمهموُاكه ِمومكاَمن ِأميمكركه ِفكيكربطا
di pagi dan senja hari dengan mengharap ridhaNya; dan janganlah kedua matamu berpaling
dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan jangan pula kamu mengikuti
.Q.S. Maryam: 48 6
Makna al-Ghadat adalah waktu yang terbentang antara azan Subuh sampai terbitnya matahari. Sedangkan 7
makna al-'Asyiy yang merupakan jamak dari kata 'asyiyyah adalah waktu yang terbentang antara tergelincirnya
.matahari sampai terbenam
orang-orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami dan hanya menuruti
9
س ِمماَأكيخمفميِ ِلمكهيم ِممين ِقكيرمة ِأميعيكبن م م تميتبمجاَمفىَ ِجنكيوُبيكهم ِمعمن ِاليم م م
ِفملمتمييعلمكم ِنمييف ب.ِ ضاَجمع ِيميدعكيوُمن ِمربريكهيم ِمخيوُبفاَ ِموطمممبعاَ ِمومرماَمرمزقييمناَكهيم ِيكيينفكقيوُمن م م ك يك ي
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdo'a kepada
Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan sebagian dari
rezeki yang Kami berikan.Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang
indah dipandang sebagai balasan bagi mereka atas apa yang mereka kerjakan".10
Dalam kutipan ayat-ayat di atas, kita dapat mengetahui betapa Allah SWT
memberikan pujian kepada hamba-hambaNya yang senang berdo'a kepadaNya, baik di waktu
pagi maupun senja dengan penuh rasa takut akan siksaNya dan penuh rasa harap terhadap
pahala yang akan diterimanya. Allah juga menyampaikan kabar bungah kepada mereka
bahwa mereka sebenarnya tidak mengetahui apa yang disembunyikan oleh Allah untuk
mereka, yakni pahala berlipat ganda yang akan membuat hati mereka senang dan bahagia,
terpilih yang diistimewakan oleh Allah selalu menghibakan do'a kepadaNya dengan hati yang
tulus. Mereka memohon supaya dikaruniai keturunan yang shaleh, diselamatkan dari
Misal, seperti yang dilakukan oleh Nabi Zakariyya as ketika ia berdo'a kepada
.Q.S. al-Kahfi: 28 8
.Makna Qurratu A'yun adalah memberikan kesenangan dan kesejukan 9
.Q.S. as-Sajdah: 16-17 10
ت ِاليموُالميِ ِممن ِورآَمءيِ ِومكاَنم م
ِ ِت ِايممرأممتي م م ك ِر ن مم م م مر ن م
ِموإننيِ ِخيف ك م م م م م م.ِ َب ِمشقييا ب ِإننيِ ِمومهمن ِاليمعظيكم ِمننيِ ِموايشتميمعمل ِالرأي ك
س ِمشييبباَ ِمولميم ِأمككن ِبكدمعآَئ م م
"Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi
uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepadaMu, ya Tuhanku. Sesungguhnya
aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang
mandul, maka anugerahilah aku dari sisiMu seorang putera, yang akan mewarisiku dan
mewarisi sebahagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang
diridhai".11
Artinya, kita dituntut cerdas untuk mengambil pelajaran dari kisah di atas, di mana
saat itu Nabi Zakariyya menghibakan do'a dengan suara yang tidak didengar oleh siapapun
kecuali oleh Tuhannya sendiri. Ia mengadu, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulang yang menjadi
penyangga tubuhku sudah lemah, rambut yang tumbuh di kepalaku sudah beruban padahal
sebelumnya hitam. Sungguh, Engkau tidak pernah membuatku kecewa dalam mengabulkan
do'aku. Maka, anugerahilah aku seorang putera yang shaleh yang akan mewarisiku
sepeninggalku nanti, karena keturunan dari paman-pamanku yang telah Engkau beri
kekuasaan secara terpisah dariku, Engkau Maha Tahu bahwa mereka tergolong orang-orang
Mendengar do'a Nabi Zakariyya, Allah SWT langsung mengabulkannya, karena Nabi
Zakariyya menghaturkan do'a tersebut secara konsisten (baca: dawam, istiqamah) dengan
penuh rasa harap terhadap pahala yang akan diterima dan penuh rasa takut akan siksa yang
akan menimpa.
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah
Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka
Kami memperkenankan do'anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada
Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu'
kepada Kami".12
Demikian pula dengan Nabi Nuh as. Ia menghaturkan do'a sepenuh hati kepada Allah
SWT supaya diselamatkan dari kejahatan kaumnya, di mana ia telah tinggal bersama mereka
selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Dengan penuh sabar Nabi Nuh menyeru
mereka menuju jalan kebenaran, namun mereka malah mendustakan dan menyakitinya. Tak
Allah pun memperkenankan do'a Nabi Nuh as. Banyak ayat-ayat al-Qur'an yang
سممآَمء ِبمممآَبء م ِفممدمعاَ ِمربركه ِأمننيِ ِممغيكلوُ ب.ِ ت ِقم ييبيلمكهيم ِقمييوُكم ِكنوُبح ِفممكرذكبوُا ِمعيبمدمناَ ِمومقاَكلوُا ِمميجكنوُبن ِموايزكدمجمر
ِفميمفتميحمنآَ ِمأبييموُا م.ِ ب ِمفاَنييتمصير
ب ِال ر مكرذبم ي
ِوحميلمناَكه ِمعملىَ ِمذا م.ِ ض ِعكيوُبناَ ِمفاَيلتميمقىَ ِاليمآَء ِمعملىَ ِأميمبر ِقميد ِقكمدر
ِ ِتميجمريِ ِبمأميعيكنممناَ ِمجمزآَبء13.ت ِأمليموُابح ِموكدكسبر م
م ممم م ك ِموفمرجيرمناَ ِايلمير م ك.ِ بم ينيمهمبر
"Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mereka mendustakan
hamba Kami (Nuh) dan mengatakan: "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi
dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)." Maka Kami bukakan pintu-pintu langit
dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-
mata airnya, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan.
Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, yang berlayar
dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan
sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang
Hal yang sama juga dilakukan oleh Nabi Ibrahim as. Ia menghibakan do'a kepada
Tuhannya supaya dikaruniai keturunan yang shaleh. Ketika Allah SWT berkenan
mengabulkan do'a Nabi Ibrahim setelah sekian lama ia menunggu, maka ia menghaturkan
selaksa puji dan syukur kepada Allah SWT Sang Pemberi anugerah dan karunia. Do'a yang
dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim kepada Tuhannya direkam dalam al-Qur'an sebagai berikut:
ب م ِربريمناَ ِايغمفر ِمليِ ِولموُالممد ر م م م.ِ ربريمناَ ِوتميمقبرل ِكدمعآَمء
ساَ ك
يِ ِموليلكميؤمنيمن ِيمييوُمم ِيميكقوُكم ِاليح م ي مم م م م ي
"Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(ku) Ismail
Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya
Tuhan kami, perkenankanlah do'aku. Ya Tuhan kami berilah aku ampunan, beserta kedua ibu
bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."15
Dari beberapa kutipan ayat di atas terdapat beragam do'a mustajabah (do'a yang
mendapatkan pengabulan) yang pernah dihaturkan oleh para nabi Allah ketika mereka
manusia untuk memperbanyak do'a dan meghaturkannya dengan hati yang tulus, yang
"Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah
kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik".17
ب ِلمككيم ِإمرن ِالرمذيمن ِيميستميكبمكرومن ِمعين ِمعمباَمدمتيِ ِمسيميدكخكلوُمن ِمجمهنرمم ِمدامخمريمن م م
مومقاَمل ِمربكككم ِايدكعوُنيِ ِأميستمج ي
ِمسيكيجمزيومن ِمماَمكاَكنوُا ِيمييعممكلوُمن19ل ِايلميسممآَكء ِاليكحيسمنىَ ِمفاَيدكعوُكه ِبممهاَ ِمومذكروا ِالرمذيمن ِيكييلمحكدومن ِمفيِ ِأميسمماَئممه
وم
م
"Hanya milik Allah asma-ul husna (nama-nama yang baik), maka bermohonlah
kepadaNya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
Maksud dari kata tadharru' adalah merasa hina dan rendah diri, sedangkan kata khufyah berarti samar dan 16
.lembut yang sekiranya tidak diketahui oleh orang lain, sebab yang demikian lebih mendukung pada keikhlasan
.Q.S. al-A'raf: 55-56 17
.Q.S. Ghafir: 60 18
Maksud dari kata yulhidûna fi asmâihi adalah mereka menyeru Allah dengan nama-nama yang tidak pantas 19
disandangkan pada keagunganNya. Ada pula yang berkata bahwa kata yulhidu berarti menyimpang dari
.kebenaran
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan
"Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka
sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepadaNya. Segala puji bagi Allah Tuhan
semesta alam".21
ب ِمديعموُمة ِالردامع ِإممذا ِمدمعاَمن ِفمييليميستممجيكبوُا ِمليِ ِمويليكييؤممكنوُا ِمبيِ ِلممعلركهيم ِيمييركشكدومن ك ِمعباَمديِ ِمعننيِ ِفممإننيِ ِقممري م
ب ِأكجي ك
ب موإممذا ِمسأملم م م
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila
ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan
hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran".22
Dalam beberapa kutipan ayat di atas tersurat jelas adanya anjuran dari Allah SWT
kepada para hambaNya untuk memperbanyak do'a, menghaturkannya dengan hati yang tulus,
dan memperhatikan etika dan syarat-syarat dikabulkannya sebuah do'a sehingga do'a yang
Keempat, al-Qur'an juga menceritakan kepada kita bahwa orang-orang jahat yang
mendapatkan siksa akibat perbuatan yang dilakukannya, mencari perlindungan kepada orang-
orang shaleh yang do'anya selalu didengar oleh Allah. Mereka berharap orang-orang shaleh
tersebut mau mendo'akan mereka supaya siksa yang dipikulnya menjadi ringan. Banyak ayat-
ayat al-Qur'an yang menceritakan kisah tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:
ل ِمفيِ ِ م
ضلمبل بميملىَ ِمقاَكلوُا ِمفاَيدكعوُا ِمومماَكدمعاَكؤا ِاليمكاَفممريمن ِإم ر
neraka Jahannam: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami
barang sehari." Penjaga Jahannam berkata: "Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-
ِ ِمفاَنييتميمقيممناَ ِمم ينيكهيم ِفمأميغمرقييمناَكهيم ِمفيِ ِالييمنم ِبمأمنريكهيم ِمكرذبكييوُا.ِ شيفمناَ ِمع ينيكهكم ِالنريجمز ِإمملىَ ِأممجبل ِكهيم ِمباَلمغكيوُكه ِإممذا ِكهيم ِيميينككثكييوُمن
ِفميلمرماَ ِمك م.ِ إميسمرائمييمل
"Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) mereka pun berkata:
"Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian yang
diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu
dari kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi
bersamamu. Maka setelah Kami hilangkan azab itu dari mereka hingga batas waktu yang
mereka, maka Kami tenggelamkan mereka di laut disebabkan mereka mendustakan ayat-ayat
Kami dan mereka adalah orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami itu".24
"Dan mereka berkata: "Hai ahli sihir, berdo'alah kepada Tuhanmu untuk
(melepaskan) kami sesuai dengan apa yang telah dijanjikanNya kepadamu; sesungguhnya
kami (jika do'amu dikabulkan) benar-benar akan menjadi orang yang mendapat petunjuk.
Maka tatkala Kami hilangkan azab itu dari mereka, dengan serta merta mereka memungkiri
(janjinya)".25
Dari beberapa kutipan ayat di atas, kita dapat mengetahui bahwa ketika para
pendurhaka dikelilingi oleh api neraka dan hendak ditimpakan siksa kepadanya, mereka
segera berlindung dan memohon kepada orang-orang shaleh agar berdo'a kepada Tuhannya
supaya mereka diselamatkan dari siksa yang akan menimpanya. Tetapi ketika Allah telah
berkenan menghilangkan siksa tersebut dari mereka hingga batas waktu tertentu, ternyata
Orang yang merenungkan pemaparan al-Qur'an tentang watak manusia, akan segera
manusia baru mau menghadap dan menghiba kepada Allah ketika mereka dirundung
Allah melukiskan watak manusia ini dengan ungkapan yang cukup bagus dalam
firmanNya:
سكه ِمكمذلم م
ِ ك ِكزينمن ضركه ِممرر ِمكمأن ِلريم ِيميدعكمنآَ ِإمملىَ ِ ك
ضرر ِرم ر ضبر ِمدمعاَمناَ ِلممجنبممه ِأميو ِمقاَمعبدا ِأميو ِمقاَئمبماَ ِفميلمرماَ ِمك م
شيفمناَ ِمعينكه ِ ك موإممذا ِمم ر
س ِايملن م
ساَمن ِال ب
"Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdo'a kepada Kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia
(kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdo'a kepada Kami
melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan".26
ضرر ِمدمعاَ ِربركه ِممنيباَ ِإملمييمه ِثكرم ِإممذا ِمخروُلمكه ِنميعمبة ِنمينكه ِنممسىَ ِماَمكاَمن ِييدكعوُا ِإملمييمه ِممن ِقمييبل ِوجعل ِلملرمه ِمأنمدابدا ِلني م موإممذا ِمم ر
ِ ضرل ِمعن ك ك م مم م م م م م م ك ب س ِايملن م
ساَمن ِ ك
صمحاَ م
ب ِالرناَمر ل ِإمنر م م
مسمبيلممه ِقكيل ِتمممتريع ِبمككيفمرمك ِقمملي ب
ك ِمين ِأم ي
nikmatNya kepadanya, lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo'a (kepada
Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi
dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka."27
ضرر ِمدمعاَمناَ ِثكرم ِإممذا ِمخروُليمناَكه ِمنعممبة ِممرناَ ِمقاَمل ِإمنرممآَ ِكأومتيتككه ِمعملىَ ِمعيلبم ِبميل ِمهميِ ِ م يفتينمبة ِمولممكرن ِأميكثميمركهيم ِ م
ليمييعلمكموُمن فممإمذا ِمم ر
س ِايملن م
ساَمن ِ ك
"Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami
berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu
hanyalah karena kepintaranku." Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu
tidak mengetahui".28
ضرر ِمدمعيوُا ِمربريكهم ِبممنيمبيمن ِإملمييمه ِثكرم ِإممذآَ ِأممذاقميكهم ِنمينكه ِمريحممبة ِإممذا ِفممريبق ِنم ينيكهم ِبممربنمهيم ِيكيشمرككوُمن
س ِ ك موإممذا ِمم ر
س ِالرناَ م
"Dan apabila manusia disentuh oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya
dengan kembali bertaubat kepada-Nya, kemudian apabila Tuhan merasakan kepada mereka
.Q.S. Yunus: 12 26
.Q.S. Zumar: 8 27
.Q.S. Zumar: 49 28
barang sedikit rahmat daripada-Nya, tiba-tiba sebagian dari mereka mempersekutukan
Tuhannya".29
مككفيوُبر
"Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru
Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya. Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka
sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada
yang mengingkari ayat- ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar".30
صيمن ِلمكه ِالنديمن ِلمئمين ِمأنمجييتميمناَ ِممين ِمهمذمه ِلمنمككوُنمرن ِمممن ِال ر
ِ َ ِفميلمرمآ.ِ شاَكممريمن ط ِبممهم ِمدمعوُا ِال ِميخمل م م ب اليموُ م
ج ِمن ِككنل ِمممكاَن ِموظمبنوُا ِأمنريكهيم ِأكحي م ي ك م ك
مي ك
lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu
membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka
bergembira karenanya, lalu datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap
penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka
(Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini,
.Q.S. Rum: 33 29
.Q.S. Luqman: 31 30
pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur." Maka tatkala Allah
menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di muka bumi tanpa (alasan)
yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana) kezalimanmu akan menimpa dirimu
sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan hidup duniawi, kemudian kepada
Kamilah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".31
antaranya ada yang segera berlindung kepada Allah dengan menghibakan sejuta do'a pada
saat ditimpa malapetaka, diselimuti kesusahan dan hal-hal yang tidak disenangi
mereka pun melupakan janji-janji mereka kepada Allah, kecuali hanya sebagian kecil saja.
Mereka kembali lagi terjun ke dunia terlarang, gemar berbuat kejahatan, seolah sebelumnya
tidak pernah memohon pertolongan kepada Allah untuk diselamatkan dari malapetaka.
Begitulah sifat manusia yang larut dalam kesenangan dunia setelah diselamatkan oleh Allah
dari kesulitannya. Ia tidak pernah mau bersyukur dan enggan merenung dan mengambil
pelajaran, malah sebaliknya ia hanyut dalam hedonisme kehidupan tanpa ambil peduli dengan
peringatan.
***
Pemaparan di atas merupakan narasi al-Qur'an tentang do'a, sebuah narasi yang
memberikan penegasan tentang tingginya keutamaan do'a dan luhurnya derajat sang pendo'a
Allah adalah terdapatnya banyak penjelasan Allah dalam al-Qur'an tentang do'a, semisal
anjuran untuk memperbanyak do'a, melafalkannya dengan hati penuh harap, mendekatkan
diri kepada Allah melalui do'a, dan lain sebagainya. Sebab do'a merupakan 'urwah al-wutsqa
(tali yang kokoh) di mana seorang hamba menggantungkan usahanya melalui do'a yang
dipanjatkan atau memohon keselamatan dari marabahaya yang akan menimpa. Seorang
hamba ketika merendahkan diri hadapan Allah berarti memohon perlindungan dariNya dan
mengharapkan pertolonganNya.
Nabi saw telah memberikan penjelasan kepada kita bahwa keutamaan do'a di sisi
Allah mendahului setiap keutamaan yang lainnya. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa
Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia di sisi Allah melebihi
do'a."33
Dalam hadis lain, Nabi saw mengisyaratkan bahwa memperbanyak do'a merupakan
jalan menuju rahmat dan ridha Allah. Diriwayatkan dari Ibn Umar ra, ia berkata: Rasulullah
saw bersabda, "Barangsiapa yang berusaha membuka pintu do'a maka terbukalah baginya
pintu rahmat. Tidak ada satu permohonan pun yang lebih disenangi oleh Allah kecuali
memohon keselamatan. Do'a bermanfaat untuk sesuatu yang telah terjadi dan yang bakal
terjadi. Tidak ada sesuatu pun yang mampu menolak takdir kecuali do'a, maka berdo'alah."34
kepada Allah dalam setiap urusan yang kita hadapi, mulai urusan yang kecil sampai urusan
yang besar, urusan yang mudah maupun yang sukar. Sebagaimana sabda beliau dalam salah
satu hadisnya, "Hendaknya salah seorang dari kalian memohon pertolongan kepada Allah
dalam setiap hajatnya, bahkan sampai masalah tali sandalnya yang putus sekalipun."35
Ditakhrij oleh para pemilik kitab Sunan dan Imam Hakim. Ia berkata bahwa hadis ini memiliki sanad yang 33
.shahih
Ditakhrij oleh Turmudzi 34
Ditakhrij oleh Turmudzi 35
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang tidak berdo'a kepada Allah, maka Allah
murka kepadanya."36
Begitu juga, Nabi saw menjelaskan keutamaan lain dari do'a. Beliau mengabarkan
kepada kita bahwa do'a adalah ibadah. Diriwayatkan dari Nu'man bin Basyir ra ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: Do'a adalah ibadah. Kemudian beliau membaca ayat berikut:
م م
مومقاَمل ِمربكككم ِايدكعوُنيِ ِأميستمج ي
ِ ب ِلمككيم
bagimu."37
Maksud dari ungkapan bahwa do'a adalah ibadah, artinya do'a dapat diibaratkan
seperti kepala dalam tubuh. Ia berfungsi sebagai tiang, penyangga, sendi, dan tanda pengenal
dari tubuh.
Yang demikian dikarenakan do'a tiada lain kecuali sebentuk permohonan kepada
Allah dengan hati yang bersih, ikhlas dan penuh keyakinan supaya dihindarkan dari hal-hal
yang tidak diinginkan, dianugerahi kebaikan, dan diselamatkan dari bencana zaman. Tidak
diragukan lagi bahwa kondisi seseorang pada saat itu berada dalam jiwa yang jernih dan hati
yang bersih. Begitu pula kondisi seperti ini diperlukan dalam ibadah-ibadah yang lainnya
dengan disertai rasa rendah diri di hadapan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.
mendapati bahwa sebagian ibadah terkemas dalam makna do'a. Bisa diambil contoh misalnya
orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam
penghormatan kepadanya."38
untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang
terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman."39
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan berdo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu
Kata shalat dalam beberapa ayat di atas berarti do'a. Hikmah yang terkandung di
dalam pengertian tersebut adalah bahwa seorang muslim hendaknya mengakui kebesaran
Allah di dalam berdo'a sebagaimana ketika melakukan shalat, di mana shalat merupakan
Imam al-Qurthubi memberikan penafsiran terhadap ayat yang pertama bahwa Allah
SWT memuliakan Nabi Muhammad saw baik ketika masih hidup maupun sesudah wafat
serta mengisyaratkan kedudukan beliau di sisiNya….Shalat dari Allah berarti rahmat dan
Q.S. Al-Ahzab: 56 38
Q.S. Al-Ahzab: 43 39
.Q.S. At-Taubah: 103 40
ridhaNya, sementara shalat dari malaikat berbentuk do'a dan istighfar, sedangkan shalat dari
umat beliau adalah do'a dan pengagungan atas ajaran yang dibawanya.41
Imam Ibn Katsir juga memberikan komentar terhadap ayat yang kedua bahwa shalat
dari Allah berarti pujian Allah atas manusia di hadapan para malaikat. Diriwayatkan oleh
Imam Bukhari dari Abi al-'Aliyah, dan diriwayatkan pula oleh Abu Ja'far al-Razi dari Rabi'
bin Anas. Ia berkata: Shalat dari Allah berupa rahmat. Dikatakan bahwa bahwa kedua
pendapat tersebut tidaklah bertentangan. Sedangkan shalat dari malaikat berupa do'a dan
اليمعمظيكم
ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami,
rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada
orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka
dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka
ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang
yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan isteri-isteri mereka, dan keturunan
mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,
pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah
Mengenai ayat yang ketiga, Ibn Katsir memberikan penafsiran sebagai berikut: Allah
SWT memerintahkan kepada Rasulullah saw untuk mengambil sebagian dari harta-harta
mereka sebagai zakat yang dapat membersihkan dan mensucikan mereka. Pesan ini bersifat
umum dan universal. Kalimat yang memerintahkan "dan shalatlah untuk mereka" artinya
berdo'alah dan beristighfarlah untuk mereka. Sebagimana diriwayatkan oleh Imam Muslim di
dalam Shahihnya dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata: Ketika Nabi saw hendak
memberikan sedekah kepada suatu kaum, maka beliau mendo'akan mereka. Ketika beliau
memberikan sedekah kepada Ibn Abi Aufa, maka beliau berdo'a, "Ya Allah, berikanlah
rahmat kepada keluarga Abi Aufa." Bunyi ayat yang mengungkapkan "Sesungguhnya do'a
kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka" artinya menjadikan rahmat bagi
mereka."43
Di antara keutamaan do'a adalah ia merupakan salah satu jenis dari jenis-jenis zikir
kepada Allah dan upaya pendekatan kepadaNya. Zikir kepada Allah merupakan obat dan
penawar hati. Dengan zikir, tubuh jadi segar dan sehat, hati jadi tenang, kegundahan jadi
Dalam beberapa ayatNya, Allah SWT senantiasa memberikan pujian kepada orang-
"Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
Artinya ingatlah kamu sekalian kepadaKu dengan penuh ketaatan, maka Aku akan
mengingatmu dengan ampunan, dan bersyukurlah kamu sekalian kepadaKu atas kebaikan
yang telah Kuberikan kepada kalian semua, dan jangan sekali-kali kalian mengingkari nikmat
Orang yang berusaha mempelajari hadis-hadis Nabi, ia akan menemukan paling tidak
sepuluh hadis yang membicarakan tentang keutamaan zikir dan orang-orang yang berzikir. Di
antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah
saw pernah bersabda: Allah Azza wa Jalla berfirman: "Aku seperti apa yang disangkakan
mengingatKu dalam jiwanya, maka Aku pun mengingatnya dalam jiwaKu. Bila ia
mengingatKu bersama sekelompok orang yang baik di antara mereka, maka Aku pun
mengingatnya bersama kelompok yang lebih baik dari kelompok mereka. Bila ia
mendekatiKu sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta, dan bila ia mendekatiKu
sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan bila ia mendatangiKu dengan berjalan,
.Q.S. Al-Ahzab: 35 44
.Q.S. Al-Baqarah: 153 45
Hadis ini ditakhrij oleh Syaikhani (Bukhari-Muslim) dan Imam Turmudzi. Maksud dari hadis tersebut adalah 46
jika seorang hamba berusaha mendekati Allah dengan sedikit ketaatan maka Allah SWT akan memberikan
kepadanya pemeliharaan dan ampunan yang banyak. Ungkapan tentang sejengkal, sehasta, berjalan, dan lari
dalam hadis di atas bukan dalam arti fisik, melainkan bermakna penyambutan Allah terhadap hambaNya dengan
Diriwayatkan pula dari Nabi saw, beliau bersabda: Sesungguhnya Allah memiliki
sepasukan malaikat yang bertugas mengelilingi jalanan bumi untuk mencari orang-orang
yang berzikir. Ketika mereka berjumpa dengan suatu kaum yang berzikir kepada Allah maka
mereka berseru, "Datanglah kalian semua dengan membawa hajat kalian masing-masing."
Artinya, "Datanglah kalian semua bergabung dengan majlis ini karena ia merupakan tumpuan
dan harapan kalian." Kemudian malaikat memayungi mereka dengan sayapnya hingga
sampai ke langit dunia. Maksudnya sepasukan malaikat menaungi mereka dengan sayapnya
hingga mereka sampai di langit dunia dengan hati yang senang atas orang-orang yang
berzikir. Kemudian Allah bertanya kepada mereka, meskipun Dia lebih tahu, "Hai malaikat,
apa saja yang dilakukan oleh hamba-hambaKu?" Mereka menjawab, "Mereka senantiasa
"Apakah mereka melihatKu?" Jawab malaikat, "Demi Allah, padahal mereka tidak
melihatMu wahai Allah." Tanya Allah lagi, "Lalu bagaimana seandainya mereka melihatKu?"
Jawab malaikat, "Wah, andaikata mereka melihatMu, pasti mereka lebih semangat beribadah
dan lebih banyak mengangungkan dan mensucikanMu." "Lalu apa yang mereka minta
kepadaKu?" Tanya Allah. "Mereka memohon surga." Jawab Malaikat. Allah bertanya, "Lho,
apa mereka melihat surga?" "Demi Allah, mereka tidak melihatnya wahai Tuhanku." Jawab
malaikat. Allah bertanya, "Coba, bagaimana seandainya mereka melihat surga?" Jawab
malaikat, "Wah, andaikata melihat surga, tentu mereka lebih bersemangat untuk
mendapatkannya." "Lalu, dari apa mereka minta dilindungi?" Tanya Allah. "Mereka
memohon perlindungan agar dijauhkan dari neraka." Jawab Malaikat. Allah bertanya, "Lho,
apa mereka sudah melihat neraka?" "Demi Allah, mereka tidak melihatnya wahai Tuhanku."
Jawab malaikat. Allah bertanya, "Bagaimana seandainya mereka melihat neraka?" Jawab
malaikat, "Wah, andaikata melihat neraka, tentu mereka akan berusaha lari sekuat mungkin
lantaran takut." Kemudian Allah berfirman, "Hai malaikat, saksikanlah bahwa Aku telah
.kebaikan dan rahmat jauh lebih besar dibandingkan penyambutan sang hamba kepadaNya
memberikan ampunan kepada mereka semua." Mendengar itu, salah seoarang malaikat
mengajukan Tanya, "Tapi ya Allah, di sana ada seseorang yang tidak termasuk bagian dari
mereka. Ia hanya datang untuk kepentingan tertentu." Allah menjawab, "Mereka semua
berkumpul dalam sebuah majlis, di mana tidak seorangpun akan dicelakakan jika
memasukinya."47
Aisyah ra berkata, "Rasulullah saw selalu mengisi waktu-waktu beliau dengan zikir."
tatakrama yang sangat penting diperhatikan dalam melakukannya adalah sebagai berikut:
Hendaknya orang yang mau berdo'a mengetahui waktu-waktu utama dan kondisi-
kondisi istimewa yang mengantarkannya pada terkabulnya sebuah do'a. Misalnya seperti hari
Arafah yang datang sekali setahun, bulan Ramadhan, hari Jum'at yang datang setiap minggu,
Hari Arafah menjadi utama karena pada hari itu seluruh umat Islam dari penjuru timur
maupun barat berkumpul di suatu tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui
kewajiban yang diperintahkanNya. Nabi saw sungguh pernah memberi pujian atas keutamaan
hari ini dalam beberapa hadisnya. Di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin
Abdullah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidak ada hari yang lewbih utama di sisi Allah
melebihi hari Arafah. Allah SWT menurunkan hari tersebut ke langit dunia kemudian
membangga-banggakan kepada penduduk bumi dan langit seraya berseru, "Coba lihat
hamba-hambaKu, mereka datang kepadaKu dengan rambut yang kusut dan tubuh yang
lusuh.49 Mereka datang dari segenap penjuru yang jauh dengan mengharap rahmatKu, maka
Bulan Ramadhan termasuk bulan yang istimewa karena pada bulan ini pintu neraka
ditutup, pintu surga dibuka, dan syetan-syetan dibelenggu. Pada bulan ini malaikat berseru,
"Wahai orang-orang yang gemar berbuat kebaikan, tingkatkanlah kebaikan kalian. Wahai
Hari Jum'at merupakan hari istimewa karena dikabarkan oleh Nabi saw kepada kita
bahwa hari Jum'at adalah sebaik-baik hari dalam seminggu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah
menyemburatkan sinarnya, adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam as diciptakan, pada hari itu
juga ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan dari surga. Hari kiamat
Dengan begitu, hendaknya setiap Muslim memperbanyak do'a pada hari tersebut,
sebab di dalamnya terdapat suatu saat di mana setiap do'a dikabulkan. Para ulama berbeda
pendapat mengenai permulaan waktu ijabah ini. Ada yang berkata dimulai dari sejak
terbitnya matahari. Ada pula yang berkata ketika khatib duduk di atas mimbar. Tetapi
pendapat yang paling rajih (unggul, kuat) di antara para ulama adalah setelah Ashar sampai
terbenamnya matahari. Pendapat ini disandarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Sa'id al-Khudri dan Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Sesungguhnya pada hari
Jum'at terdapat suatu saat, di mana tak satu pun do'a kebaikan yang dihaturkan kepada Allah
bertepatan dengan saat tersebut, kecuali Allah akan mengabulkannya. Saat tersebut adalah
setelah Ashar."53
Imam al-Mundziri berkata: Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Ya'la, al-Bazzar, Ibn Khuzaimah, dan Ibn 50
.Hibban. Redaksi hadis ini berasal dari Ibn Hibban
Redaksi ini merupakan potongan dari hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Nasa'i dengan 51
.sanad yang jayyid (bagus)
.Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Abu Dawud, Nasa'i, dan Turmudzi 52
.Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 53
Malam Lailatul Qadar termasuk malam yang diistimewakan karena malam tersebut
mengandung keutamaan yang lebih baik daripada seribu bulan. Nabi saw selalu berusaha
mencari malam istimewa tersebut pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Pada sepuluh
hari terakhir itu beliau memperbanyak do'a, istighfar, dan amal shalih dalam rangjka
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw
bersabda: Barangsiapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan didasari iman dan
pengharapan penuh kepada Allah, maka akan diampuni baginya dosa-dosa yang telah
diperbuat sebelumnya."
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibn Majah, dan Turmudzi dengan sanad yang shahih
dari Aisyah ra, ia berkata: Aku pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku
apa yang harus aku baca bila berjumpa dengan Lailatul Qadar?" Nabi bersabda, "Ucapkanlah:
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf. Engkau senang memaafkan, maka berilah aku
maaf."
Waktu sahur digolongkan sebagai waktu istimewa karena pada saat itu hati menjadi
jernih dan terbebas dari kesibukan. Allah SWT memberikan sanjungan kepada orang-orang
ِ .ِ ل ِنممن ِالرييمل ِمماَيمييهمجكعوُمن ِمءامخمذيمن ِممآَمءامتاَكهيم ِمربيكهيم ِإمنريكهيم ِمكاَكنوُا ِقمييبمل ِمذلم م.ِ ت ِموعككيوُبن
ِمكاَكنوُا ِقمملي ب.ِ ك ِكميحمسمنيمن إمرن ِاليمترمقين ِمفيِ ِجرناَ ب
م ك م
dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya
mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka
sedikit sekali tidur diwaktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum
fajar."
Nabi saw mengabarkan kepada kita bahwa waktu sahur ini merupakan waktu ijabah.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Nabi saw, beliau bersabda: pada tiap sepertiga malam
terakhir, Tuhan kita Allah SWT turun ke langit dunia. Dia berseru: "Barangsiapa yang
berdo'a kepadaKu, maka Aku akan mengabulkannya. Barangsiapa yang meminta kepadaKu,
maka Aku akan memberinya, dan barangsiapa yang memohon ampunanKu, maka Aku akan
mengampuninya."54
Diriwayatkan dari 'Amr bin 'Abasah bahwa ia pernah mendengar Nabi saw bersabda:
"Sedekat-dekat Tuhan dengan hambaNya adalah pada pertengahan malam yang terakhir,
yakni sepertiga malam yang terakhir. Jika kamu mampu menjadi orang yang berzikir kepada
Muslim dianjurkan untuk berdo'a adalah: ketika bersujud di hadapan Allah, waktu antara
adzan dan iqamah, setelah shalat fardu, ketika turun hujan, ketika barisan pasukan berangkat
ke medan perang di jalan Allah. Waktu-waktu di atas mendapatkan legitimasi dari hadis-hadis
Nabi mengenai keutamaan berdo'a di dalamnya. Misalnya hadis yang diriwayatkan oleh Abu
Hurairah ra dari Nabi saw, beliau bersabda: "Sedekat-dekat hamba dengan Tuhannya adalah
ketika sedang bersujud, maka perbanyaklah berdo'a di dalamnya, sebab do'a pada saat itu
tertolak do'a antara adzan dan iqamah." Rasulullah ditanya, "Do'a apa yang patut untuk kami
Diriwayatkan dari Abu Umamah ra, ia berkata: Rasulullah saw penah ditanya, "Kapan
do'a lebih didengar?" yakni lebih dekat mendapatkan ijabah. Rasulullah menjawab, "Pada
Diriwayatkan dari Sahl bin Sa'ad ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Ada dua
perkara yang tidak akan ditolak; do'a ketika adzan dan ketika berkecamuknya peperangan, di
mana satu sama lain saling bertempur. Yakni pada saat perang berkecamuk dan pasukan yang
Abu Hurairah ra berkata: Sesungguhnya pintu langit terbuka ketika pasukan berjalan
ke medan perang fi sabilillah, ketika shalat wajib diiqamati, dan ketika hujan turun. Maka
Di samping ada waktu-waktu istimewa untuk terkabulnya do'a, ada juga tempat-
tempat tertentu yang mendapatkan barakah Allah. Allah menghiaskan kepadanya kemuliaan
dan kesucian serta diselimutkan kepadanya rahmat dan perlindunganNya. Di antara tempat-
rumah-rumah Allah di muka bumi, terutama tiga masjid yang menjadi pusat perjalanan
mendatangkan ketenangan dalam jiwa dan kejernihan dalam hati. Oleh karena itu, setiap
diri kepada Allah) dan do'a serta memohon rahmat, maghfirah, ampunan, dan keselamatan
dan mengusapkannya ke wajahnya setelah berdo'a seperti yang dilakukan oleh Rasulullah
saw. Diriwayatkan dari Abdullah bin Zaid ra, ia berkata: Pernah suatu ketika Rasulullah saw
keluar menuju mushalla, kemudian beliau berdo'a memohon hujan dengan menghadap
kiblat.61
menengadahkan kedua tangan beliau sampai aku melihat putihnya kedua ketiak beliau."62
Diriwayatkan dari Salman al-Farisi ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: Sesungguhnya
Tuhan kalian adalah Maha Hidup lagi Maha Mulia. Dia malu menolak ketika melihat
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab ra, ia berkata: Pernah Rasulullah saw bersabda:
Ketika seorang hamba menengadahkan kedua tangannya ketika berdo'a, maka do'anya tidak
***
Ketiga, hendaknya orang yang berdo'a memulai do'anya terlebih dengan memuji Allah
SWT melalui asma'ul husna (nama-nama Allah yang indah), dan membaca shalawat atas
Nabi saw. Dianjurkan bacaan-bacaan tersebut dibaca pada pertengahan dan akhir do'a.
Diriwayatkan dari Fudhalah bin 'Ubaid ra, ia berkata: Nabi saw pernah mendengar
seorang laki-laki berdo'a setelah shalat, namun ia tidak membaca shalawat atas Nabi saw,
kepadanya dan juga kepada yang lainnya, "Jika salah seorang dari kalian hendak berdo'a,
maka mulailah dengan memuji kepada Allah SWTdan menyanjungNya, kemudian bacalah
shalawat kepada Nabi saw, baru setelah itu silahkan berdo'a sesuai dengan yang
diinginkan."65
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra, ia berkata: Aku pernah melakukan shalat,
sementara Nabi saw ada bersama Abu Bakar dan Umar ra. Ketika aku duduk untuk berdo'a,
maka aku langsung memulainya dengan memuji kepada Allah SWT kemudian membaca
shalawat atas Nabi saw lalu aku berdo'a untuk diriku sendiri. Melihat sikapku, Nabi saw
bersabda: "Mintalah maka kamu akan diberi, silahkan minta maka kamu akan diberi."
Pernah suatu ketika seorang laki-laki selesai shalat, ia langsung berdo'a: "Ya Allah,
ampunilah aku dan kasihanilah aku." Mendengar itu, Rasulullah saw langsung menegur,
"Kamu terlalu buru-buru. Jika kamu sudah shalat dan hendak berdo'a maka haturkanlah
terlebih dahulu pujian kepada Allah SWT dengan sesuatu yang pantas bagiNya kemudian
bacalah shalawat untukku, baru setelah itu kamu berdo'a." Saat itu, ada laki-laki lain yang
setelah shalat ia berdo'a. Terlebih dahulu ia memuji kepada Allah SWT kemudian membaca
shalawat atas Nabi saw. Melihat hal itu, Rasulullah saw bersabda, "Wahai orang yang shalat,
Abu Sulaiman al-Darani ra berkata: Barangsiapa yang ingin memohon suatu hajat
kepada Allah SWT, maka hendaklah terlebih dahulu ia memulainya dengan membaca
shalawat atas Nabi saw, kemudian menghaturkan hajatnya, dan setelah itu mengakhirinya
dengan membaca shalawat lagi atas Nabi saw, karena sesungguhnya Allah SWT akan
.Diriwayatkan oleh para pemiliki kitab Sunan dengan sanad yang shahih 65
.Kedua hadis ini diriwayatkan oleh Turmudzi 66
Diriwayatkan dari Buraidah ra, ia berkata: Nabi saw pernah mendengar seorang laki-
م
صممكد ِالرمذيِ ِلميم ِيمليد ِمولميم ِيكييوُلميد ِمو ِلميم ِيمككين ِلمهك
ت ِايلممحكد ِال ر ل ِلمإملممه ِإم ر
ل ِأمني م ك ِبمأمرنىَ ِأميشمهكد ِأمنر م
ك ِأني م
ت ِا ك مأللركهرم ِإمننىَ ِأميسأملك م
sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Esa dan sebagai
tempat bergantung, yang tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada
Mendengar do'a laki-laki itu, Nabi saw bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada
dalam genggamanNya. Laki-laki itu benar-benar telah berdo'a kepada Allah melalui asmaNya
yang agung, di mana bila seseorang berdo'a dengannya maka do'anya akan diijabahi, dan bila
Diriwayatkan dari Anas ra, ia berkata: seorang laki-laki pernah berdo'a seperti ini:
َض ِييمياَ ِمذا ِاليمجململ ِموا يمليكيمرامم ِيمياَ ِمحيبيِ ِيميا سيماَوا م ك ِاليحممد ِمل ِإملممه ِإمرل ِأمنيي م م
ت ِموايلمير م ت ِبميديكع ِال ر م م ك ِبمأمرن ِلم م م ي
اللركهرم ِإمننيِ ِأميسأملك م
ِ قميبيوُكم
Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu bahwa segala puji hanya milikMu
semata, tiada Tuhan selain Engkau, Dzat yang menciptakan langit dan bumi dan Dzat yang
memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Dzat yang Maha Hidup dan terus menerus
mengurus (makhluk-Nya)." Mendengar do'a laki-laki itu, Nabi saw bertanya, "Tahukah kamu
do'a yang barusan kamu baca?" Laki-laki itu menjawab, "Allah dan RasulNya yang lebih
laki itu benar-benar telah berdo'a kepada Allah melalui asmaNya yang agung, di mana bila
seseorang berdo'a dengannya maka do'anya akan diijabahi, dan bila seseorang meminta
Dari beberapa kutipan hadis di atas kita melihat bahwa pujian kepada Allah SWT
melalui asma'ul husna dan bacaan shalawat atas Nabi pada permulaan doa merupakan
tatakrama yang sangat penting, banyak mengandung barakah, dan lebih dekat untuk diijabahi.
Para Nabi telah mengetahui lebih dulu mengenai tatakrama yang tinggi ini, sehingga mereka
selalu memulai do'a mereka dengan pujian kepada Allah SWT. Bisa kita lihat di dalam al-
صاَلممحيمن
كميسلمبماَ ِموأمليمحيقمنيِ ِمباَل ر
kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta
langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam
Dengan demikian, maka sungguh layak bila setiap Muslim meneladani tatakrama
***
tiga kali, memulainya dengan memohonkan keinginan sendiri, dan bersikap optimis akan
Merendahkan diri dan khusyu' dalam berdo'a merupakan sikap yang diperintahkan
oleh Allah kepada hambaNya ketika ia sedang berdo'a. Sebagaimana termaktub dalam
firmanNya:
ب ِنممن ِاليكميحمسنمييمن
قممريي ب
"Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah
kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan).
Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik".70
Yakni, wahai orang-orang yang beriman, hendaknya setiap kalian akan berdo'a maka
lakukanlah dengan perasaan rendah diri dan hina. Dan janganlah kalian melampaui batas
dalam berdo'a sehingga memohon sesuatu yang tidak layak bagi kalian. Jangan pula kalian
membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah menjadikannya baik. Memelaslah ketika
berdo'a karena takut akan siksa Allah dan mengharap pahalaNya, sesungguhnya rahmat Allah
perantara terkabulnya do'a. Misalnya seperti yang dilakukan oleh Zakaria as, di mana ia
berdo'a kepada Allah dengan perasaan rendah diri dan hina, sebagaimana diakui oleh al-
Qur'an:
م
ِ صلميحمناَ ِلمكه ِمزيومجكه ِإمنريكهيم ِمكاَنكييوُا
هبيمناَ ِلمكه ِيميحميىَ ِموأم ي ِمفاَيستم م ي.ِ خييكر ِاليموُامرثييمن
جبيمناَ ِلمكه ِمومو م ي ب ِلمتممذيرنمييِ ِفمييربدا ِموأمني م
ت ِ م ي مومزمكمرريآَ ِإميذ ِمناَمدىَ ِمربركه ِمر ن
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah
Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik. Maka
Kami memperkenankan do'anya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan
bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada
Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu'
kepada Kami".71
Memelas dalam berdo'a merupakan hal yang terpuji, sebab sikap tersebut merupakan
sebagian dari perasaan rendah diri, khusyu', dan berbaik sangka kepada Allah. Diriwayatkan
dari Abi Musbih al-Muqra'i, dari Abi Zuhair al-Namiri ra ia berkata: Pernah suatu malam
kami keluar bersama Nabi saw. Kami menjumpai seorang laki-laki yang memelas dalam
berdo'a. Kemudian Rasulullah saw berhenti sambil mendengarkan do'a orang tersebut.
Setelah itu beliau berkata: "Berhak bagimu surga jika kamu mengakhiri do'amu."72 Beliau
ditanya: "Dengan apa do'a kami akan diakhiri ya Rasul?" Beliau menjawab, "dengan amin."
saw bersabda seperti ini: "Wahai fulan, akhirilah do'amu dengan amin, dan bergembiralah."73
Adapun anjuran untuk mengulang do'a sebanyak tiga kali merupakan tuntunan dari
Nabi saw. Sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibn Mas'ud ra, ia berkata:
Rasulullah saw senang mengulang do'a sebanyak tiga kali dan membaca istighfar sebanyak
Termasuk juga tuntunan dari Rasulullah saw adalah memulai berdo'a dengan
Rasulullah saw hendak menyebutkan seseorang dalam do'anya maka beliau terlebih dahulu
Dengan demikian, patutlah kiranya bagi seseorang yang hendak mendo'akan orang
lain untuk terlebih dahulu mendo'akan dirinya sendiri, karena yang demikian lebih
menunjang pada keikhlasan dan lebih semangat dalam mengharapkan ijabah. Al-Qur'an
موالرمذييمن ِمجآَءكيو ِممين ِبمييعمدمهيم ِيميكقوُلكيوُمن ِمربريمناَ ِايغمفير ِلممناَ ِمومليخموُانممناَ ِالرمذييمن ِمسبميكقيوُمناَ ِبماَيملييمماَمن ِمولمتميجمعيل ِمفيِ ِقكيلكيوُبممناَ ِمغ ي
ِ َل ِلنلرمذييمن ِمءاممنكييوُا ِمربريمنآ
ف ِرمحييبم إمنر م
ك ِمرءكيو ب
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka
berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman
lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami
Sikap optimis terhadap terkabulnya do'a tanpa disertai tergesa-gesa menjadi bukti atas
kuatnya keimanan yang dimiliki seseorang dan prasangka baiknya kepada Allah SWT. Ada
banyak hadis yang mendorong seseorang untuk berdo'a dengan ungkapan kepastian dan
diiringi dengan keyakinan akan dikabulkan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi
saw, beliau bersabda: Janganlah salah seorang dari kalian berdo'a seperti ini: "Ya Allah,
ampunilah aku jika Engkau menghendaki dan kasihani pula aku jika Engkau berkehendak,"
supaya ia memastikan permohonannya dengan jelas. Yang demikian bukan berarti memaksa
kepada Tuhan."77
sungguh-sungguh dan tanpa disertai keraguan sedikitpun, karena Allah SWT adalah Dzat
Yang Maha berbuat, Maha Berkehendak, lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: "Berdo'alah
kalian kepada Allah dengan penuh keyakinan akan diijabahi. Ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan do'a seseorang yang hatinya dalam keadaan
Artinya, berdo'alah kalian kepada Allah dengan disertai perbuatan yang dapat
mengantarkan pada keyakinan akan diijabahi, yaitu dengan cara memelihara apa-apa yang
telah diwajibkan oleh Allah dan menjauhi segala sesuatu yang dilarangNya, karena Allah
SWT tidak akan mengijabahi do'a seorang hamba yang hatinya disibukkan dengan selain taat
.Q.S. Al-Hasyr: 10 76
.Ditakhrij oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Turmudzi 77
.Diriwayatkan oleh Turmudzi dan Hakim 78
Juga diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: Do'a salah
seorang dari kalian akan diijabahi selagi tidak terburu-buru dengan berkata, "Sungguh aku
Dari pemaparan hadis di atas, kita dapat mengetahui bahwa Nabi saw melarang kita
bersikap terburu-buru akan terkabulnya do'a, sebab sikap yang demikian berarti keluar dari
tatakrama do'a dan bertentangan dengan qadha' dan qadar Allah yang justru mengantarkan
pada tidak terkabulnya do'a. Ibn 'Athaillah pernah menegaskan dalam kitab Hikamnya seperti
ini: Janganlah kiranya do'a yang tidak jua dikabulkan membuatmu berputus asa. Allah
menjamin terkabulnya do'amu menurut apa yang Allah pilihkan buatmu, dan dalam waktu
Kelima, hendaknya suara yang dikeluarkan oleh orang yang berdo'a berkisar antara
lirih dan keras. Sebab orang yang berdo'a berada dalam posisi merendahkan diri di hadapan
Allah SWT dan beribadah kepadaNya. Oleh karena itu, sudah selayaknya bila ia
merendahkan suaranya sehingga hatinya lebih dekat pada kekhusyu'an, anggota tubuhnya
Allah SWT telah memberikan garis petunjuk kepada hambaNya tentang sebaik-baik cara
ضبربعاَ ِموكخيفيمةب
اكيدكعوُا ِمربرككيم ِتم م
"Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut."
Imam al-Qurthubi memberikan penafsiran terhadap bunyi ayat ini sebagai berikut: Ini
merupakan perintah untuk berdo'a dan anjuran beribadah dengannya. Kemudian Allah SWT
.Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, dan Ibn Majah 79
Makna khufyah (suara yang lembut) adalah suara di dalam hati untuk menghindarkan
diri dri sifat riya'. Karena itulah, Allah SWT menggelar pujian kepada Nabi Zakariyya ketika
mengisahkan tentang do'a yang dipanjatkan kepadaNya: pada saat Zakariyya berdo'a kepada
Tuhannya dengan suara yang lembut. Aturan syari'ah pun mengakui bahwa perbuatan samar
selagi tidak bertentangan dengan kebaikan, memiliki pahala jauh lebih besar dibandingkan
Hasan bin Abil Hasan berkata: Kami sungguh mendapati banyak kaum, di mana tidak
satu perbuatan yang mampu mereka lakukan secara sembunyi-sembunyi, melainkan selalu
berdo'a namun suara mereka tidak terdengar. Tiada lain do'a merupakan bisikan antara
atas. Do'a yang dihaturkan dengan suara yang lembut memiliki hikmah sebagai berikut:
berarti orang yang berdo'a menyadari bahwa Allah SWT tetap mendengar terhadap do'a yang
samara sekalipun.
Sang Raja dan memohon kepadaNya tidak dengan suara yang tinggi, melainkan dengan suara
yang rendah dan lembut sekedar bisa didengar. Berbicara dengan suara yang tinggi di
hadapanNya merupakan sesuatu yang dicela. Dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi.
Jika kita percaya bahwa Tuhan kita Maha Mendengar atas do'a yang lirih, maka tidak ada
tatakrama yang layak terhatur di hadapanNya kecuali dengan suara yang rendah pula.
Ketiga, suara yang lembut lebih menunjang pada perasaan rendah diri dan khusyu'
yang memang menjadi inti dan tujuan dari do'a. Orang khusyu' yang merasa hina dan merasa
Kelima, suara yang lembut di dalam berdo'a lebih mampu menghimpun konsentrasi
hati kepada Allah semata. Jika suaranya keras maka konsentrasi hati menjadi pecah dan
kacau. Setiap kali seseorang berdo'a dengan suara yang lembut, maka hal itu akan menambah
kesungguhannya dalam memuji Allah dan menjadikan konsentari hatinya lebih tertuju kepada
Keenam, suara yang lembut merupakan titik rahasia yang sangat indah sekali. Suara
yang lembut menandakan dekatnya seseorang kepada Allah SWT, membuktikan kekariban
dan kehadiranNya. Ia akan mengajukan permohonan kepada orang yang paling dekat
dengannya. Seseorang akan meminta pertolongan kepada orang yang paling dekat, dan tidak
Ketujuh, suara yang lembut dapat mengantarkan pada kelanggengan untuk selalu
meminta dan memohon. Pada dasarnya lisan itu tidak merasa jenuh dan anggota tubuh tidak
merasa lelah kecuali jika seseorang meninggikan suaranya, maka lisannya terasa kelu dan
Nabi saw sungguh telah mengajarkan kepada umatnya bahwa merendahkan suara
merupakan hal yang disunnahkan ketika berdzikir dan berdo'a. Diriwayatkan dari Abi Musa
al-Asy'ari ra, ia berkata: Pernah suatu ketika kami berada dalam perjalanan. Orang-orang
membaca takbir dengan suara keras. Mendengar itu, Nabi saw bersabda: Rendahkanlah suara
kalian, karena kalian tidak sedang memanggil orang yang tuli dan gaib. Kalian sedang
menyeru Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, dan Dia ada bersama kalian. Dan
Dzat yang kalian seru itu jauh lebih dekat dari pada leher kendaraan yang kalian tunggangi."82
dalam al-Qur'an dan Sunnah. Selayaknya ia tidak berdo'a dengan sajak yang dipaksakan,
kata-kata yang samar, dan makna-makna yang meragukan. Sebab do'a ditujukan kepada Allah
dengan penuh rendah diri dan tenang, dengan ungkapan yang dimengerti akal, membuat hati
tenang dan perasaan damai. Yang demikian dapat tercapai hanya dengan memilih do'a yang
Para ulama salaf betul-betul melestarikan do'a-do'a yang terhimpun dalam al-Qur'an
dan Sunnah dan tidak mau berpaling kepada do'a-do'a selainnya yang cenderung dipaksakan.
Diriwayatkan dari Ibn Sa'ad bin Abi Waqqas ra, ia berkata: Pernah ayahku mendengar aku
"Ya Allah, Sungguh aku memohon kepadaMu surga dan kenikmatannya beserta
keelokannya dan seterusnya dan seterusnya, dan aku memohon perlindunganMu dari api
neraka dan rantai besi beserta belenggunya dan seterusnya- dan seterusnya. Mendengar
do'aku itu, ayahku berkata, "Wahai anakku, Rasulullah pernah berkata seperti ini: Akan ada
suatu kaum yang berlebihan dalam berdo'a, yakni melampaui batas dalam memohon sesuatu,
maka janganlah kamu menjadi bagian dari mereka. Jika kamu dianugerahi surga, berarti
segala kebaikan di dalamnya juga ikut, dan jika kamu disiksa di neraka, berarti segala
ِ ب ِاليكميعتممدييمن
ضبربعاَ ِموكخيفيمبة ِإمنركه ِلميكمح ب
اكيدكعوُا ِمربرككيم ِتم م
"Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Bersuara terlalu keras dan berteriak. Bisa juga berdo'a untuk dianugerahi posisi seperti Nabi
atau berdo'a dengan hal-hal yang mustahil, atau permohonan-permohonan lain yang
melampaui batas. Termasuk juga di antaranya adalah berdo'a untuk suatu kemaksiatan, dan
lain sebagainya. Lainnya lagi adalah berdo'a dengan sesuatu yang tidak terdapat dalam al-
Qur'an dan Sunnah, sehingga ia memilih kata-kata yang memelas, kalimat-kalimat bersajak
yang terdapat dalam kararis, padahal kalimat-kalimat tersebut tidak memiliki sumber dan
pedoman yang jelas, kemudian ia menjadikannya sebagai syi'arnya dan meninggalkan do'a
yang diajarkan oleh Rasulullah saw…semua yang disebutkan di atas dapat menghalangi
terkabulnya do'a.84
Imam al-Ghazali berkata: Yang lebih penting adalah hendaknya orang yang berdo'a
tidak melampaui do'a-do'a ma'tsurat, sebab yang demikian berarti melampaui batas dalam
Hendaknya setiap orang membaguskan do'anya. Diriwayatkan dari Mu'adz ra, ia berkata:
Sesungguhnya para ulama sangat dibutuhkan oleh orang lain untuk memasuki surga, ketika
para ahli surga diseur, "bercita-citalah kalian", mereka tidak tahu bagaimana cara bercita-cita
masuk surga sehingga mereka perlu belajar kepada para ulama'. Nabi saw pernah bersabda:
Janganlah sekali-kali kalian berdo'a dengan bersajak, semisal dengan mengatakan seperti ini,
"Ya Allah, sungguh aku memohon kepadaMu surga dan ucapan beserta tindakan yang
mendekatkanku kepadanya dan aku memohon perlindunganMu dari neraka dan ucapan
penjelasannya: ketahuilah bahwa yang dimaksud bersajak adalah suatu ucapan yang
dipaksakan, sebab yang demikian tidak sesuai dengan sikap merendah dan menghinakan diri,
kecuali dalam do'a-do'a yang memang diajarkan oleh Nabi berupa kalimat-kalimat
.Tafsir al-Qurthubi, jld. 7, hlm. 226 84
mutawazinah (berwazan sama) tetapi tidak dipaksakan. Misalnya seperti do'a Nabi berikut
ini:
"Ya Allah, sungguh aku memohon keselamatan pada hari yang penuh ancaman,
memohon surga pada hari keabadian, bersama orang-orang yang mendekatkan diri lagi
bersaksi, bersama orang-orang yang ruku' dan sujud, dan orang-orang yang selalu memenuhi
janji. Sesungguhnya Engkau Maha Kasih lagi Maha Penyantun, dan Engkau berbuat sesuatu
yang Engkau kehendaki." Dengan demikian, hendaknya orang yang berdo'a mencukupkan
diri dengan do'a-do'a ma'tsurat atau menghaturkannya dengan ucapan yang penuh rendah diri
dan tenang, tanpa disertai bersajak yang dipaksakan. Ucapan yang menunjukkan rendah diri
***
Pendek kata, sudah sepatutnya seorang Muslim memilih bentuk do'anya yang
bersumber dari al-Qur'an, Sunnah Rasul, dan do'a para salafus shaleh ra, sebab dalam hal ini
mereka telah memilih ungkapan yang paling baik, kalimat yang paling fasih, makna yang
paling jelas, dan redaksi yang paling bagus, yang merupakan hasil dari perpaduan kejernihan
akal dan hatinya, dan rajutan dari perasaan dan batinnya. Kalimat-kalimat tersebut
menghimpun makna pengagungan kepada Allah, merasa diri hina dan rendah di hadapan
Allah Yang Maha Esa, Maha Tunggal, Maha Sendiri, dan tempat bergantungnya segala
harapan.
njelimet dan tidak jelas, entah mereka membuatnya sendiri atau menghafalnya dari orang lain
tanpa memahami makna yang dikandungnya dan tujuannya yang jelas, sungguh ini
merupakan sikap yang keliru dan pemahaman yang tidak sehat. Ia telah menyimpang dari
jalan kebenaran. Oleh sebab itu, seorang Muslim hendaknya menghindarkan diri dari berbuat
mengalirkan pancaran cahaya ke dalam relung perasaannya lantaran kekuatan sinar yang
Ketujuh, hendaknya orang yang berdo'a memohon sesuatu yang sesuai dengan
ketentuan syari'ah Islam. Tidak diperkenankan baginya berdo'a dengan kejahatan dan
keburukan. Kadang terjadi pada sebagian orang ketika mereka berada dalam kondisi sempit
dan marah, mereka tidak segan-segan berdo'a untuk diri mereka sendiri atau untuk orang lain
"Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan
Imam al-Qurthubi mencoba menafsirkan ayat tersebut sebagai berikut: Ibn Abbas dan
sahabat lain berkata: "Mendo'a untuk kejahatan" maksudnya seseorang berdo'a atas dirinya
dan anaknya ketika ia merasa bosan, dengan suatu permohonan yang tidak senang Allah
mengijabahinya. Misalnya ia berdo'a, "Ya Allah, binasakanlah ia," atau do'a serupa lainnya.
Yang dimaksud "mendo'a untuk kebaikan" seperti berdo'a kepada Tuhannya supaya
niscaya ia akan benar-benar binasa, akan tetapi dengan kasih sayangNya, Allah tidak
berkenan mengijabahinya. "Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa," yakni watak manusia
terkabulkan pada saat itu juga. Sikap yang demikian dapat dipahami karena watak dasarnya
adalah tergesa-gesa dan mudah tertipu dengan penampilan fisik suatu perkara tanpa berusaha
Nabi saw melarang kita untuk mendo'a atas diri sendiri dan juga orang lain kecuali
dalam kondisi dizalimi. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia berkata: Rasulullah saw
bersabda: "Janganlah kalian mendo'a kejelekan atas diri kalian, anak-anak kalian, pembantu-
pembantu kalian, juga atas harta-harta yang kalian miliki, sebab siapa tahu do'a tersebut
bertepatan dengan saat terkabulnya do'a sehingga apa yang kalian mohonkan terwujud
nyata.88
Nabi saw memberikan penjelasan kepada kita bahwa orang yang berdo'a akan selalu
dikucuri pahala dalam setiap keadaannya kecuali jika ia berdo'a dengan sesuatu yang
dimurkai oleh Allah. Diriwayatkan dari 'Ubadah bin Shamit ra, dari Nabi saw, beliau
bersabda: "Tidak seorang Muslim pun di muka bumi ini yang berdo'a kepada Allah kecuali
Allah akan mengabulkannya atau menghindarkannya dari kejahatan, selagi ia tidak berdo'a
untuk kejahatan atau untuk memutus tali kekerabatan. Ada seorang laki-laki bertanya, "Jadi,
kami harus banyak berdo'a ya Rasul?" Beliau menjawab, "Allah itu lebih banyak, artinya
.Hlm. 225 86
.Tafsir Fakhrur Razi, jld. 5, hlm. 375 87
Ditakhrij oleh Abu Dawud. Imam al-Mundziri berkata: Hadis ini ditakhrij oleh Imam Muslim pada 88
.pertengahan hadis yang panjang
.Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi 89
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Tidak seorang
pun yang berdo'a kepada Allah kecuali Allah akan mengabulkannya, entah akan diberikannya
di dunia, ditabung untuk di akhirat, atau dihapuskannya dosa-dosanya sesuai dengan apa yang
ia mohonkan, selagi ia tidak mendo'a pada kejelekan, pada terputusnya tali kekerabatan, atau
Di samping itu, orang yang berdo'a kepada Tuhannya dianjurkan untuk memohon
membuat sempit terhadap sesuatu yang dilapangkan oleh Allah SWT atas dirinya, sebab
Allah SWT memiliki perbendaharaan yang tidak akan pernah mengenal bangkrut, memiliki
anugerah yang tak terukur, dan kekuasaan yang tiada terhingga. Nabi saw menunjukkan hal
ini pada umatnya dengan sabdanya berikut ini: Jika salah seorang dari kalian berdo'a, maka
hendaknya ia berbesar harapan, sebab tidak ada sesuatupun yang besar bagi Allah."91
Hendaknya orang yang berdo'a mengupayakan dirinya dalam keadaan suci, baik lahir
maupun batin. Termasuk di dalamnya bersih dari dosa dan kesalahan. Di antara faktor-faktor
kepadaNya. Sebab dzikir kepada Allah merupakan pangkal pokok amal shaleh. Dengan dzikir
jiwa menjadi bersih, hati menjadi bening, nurani jadi hidup, dan perasaan jadi halus. Allah
SWT berfirman:
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya
dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."92
Artinya bahwa dzikir kepada Allah itu memiliki dampak yang lebih kuat
dibandingkan shalat, dalam hal mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar. Yang
demikian karena orang-orang yang berdzikir ketika membuka hatinya kepada Tuhan dan
yang tidak akan pernah padam, sehingga bertambahlah keimanan dan keyakinan yang
ِوسبنحوُكه ِبيكربة ِوأم م.ِ يآَأميبيمهاَ ِالرمذيين ِءامنكيوُا ِايذككروا ِال ِمذيكرا ِمكميثييرا
صييلب م م م ي كي م ب ب م م ك ي ك م م م
"Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
"Dan Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah
.Q.S. al-Ankabut: 45 92
.Q.S. al-Ahzab: 41 dan 42 93
.Q.S. al-Ahzab: 35 94
Sungguh, Nabi saw membawa berita gembira bagi orang-orang yang senang berdzikir
bahwa ia akan dianugerahi hati yang bersih dan kebahagiaan yang jumlahnya beraneka
ragam. Menurut beliau, mereka termasuk golongan orang-orang yang berlomba-lomba dalam
kebaikan. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Sungguh
beruntung kaum mufarridun?95" Para sahabat bertanya, "Siapakah mufarridun itu wahai
Rasul?" Beliau menjelaskan, "Kaum laki-laki dan perempuan yang selalu mempabanyak
Nabi juga menggambarkan bahwa mereka yang senang berdzikir termasuk orang-
orang yang hidup dalam arti yang sebenarnya. Diriwayatkan dari Abi Musa al-asy'ari ra
bahwa Nabi saw bersabda: "Perumpamaan bagi orang yang berdzikir kepada Allah dengan
Untuk ketiga kalinya Nabi membawa kabar gembira kepada mereka bahwa majlis
mereka adalah taman surga yang setiap penjurunya dikucuri oleh rahat Allah SWT.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, "Jika kalian melewati
taman surga maka mampirlah di sana." Para sahabat bertanya tak mengerti, "Taman surga
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah suatu
kaum duduk sambil berdzikir kepada Allah SWT kecuali malaikat mengelilingi mereka,99
Dinamakan mufarridun (orang-orang yang senang menyendiri) karena mereka lebih mengambil jarak 95
.terhadap manusia untuk memperbanyak dzikir kepada Allah SWT
.Diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Turmudzi 96
.Diriwayatkan oleh Imam Bukhari 97
.Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi 98
.Artinya malaikat mengelilingi mereka dengan hati penuh kebahagiaan atas apa yang mereka lakukan 99
rahmat Allah dikucurkan kepada mereka,100 ketenangan dialirkan ke dalam hati mereka,101 dan
Nabi saw sendiri senang memperbanyak taubat dan istighfar kepada Allah SWT.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasullullah saw bersabda, "Sungguh aku
beristighfar dan bertaubat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali dalam sehari semalam."103
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra ia berkata: Rasulullah saw pernah bersabda,
digantikan kebahagiaan, setiap kesempitannya diberi jalan keluar, dan ia akan dianugerahi
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Nabi saw pernah bersabda: Sesungguhnya
setiap kali orang mukmin berbuat dosa maka tergoreslah satu noktah hitam di hatinya. Jika ia
segera bertaubat, kembali, dan membaca istighfar maka hilanglah noktah tersebut, namun jika
dosa yang dilakukannya bertambah maka bertambah pula noktah hitam tersebut hingga
menutupi hatinya. Makna inilah yang dikehendaki dalam firman Allah berikut:
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu
Dalam sebuah hadisnya, Nabi saw memberitakan kepada kita bahwa dosa-dosa yang
diperbuat seseorang dapat menodai hatinya. Jika ia segera bertaubat dan membaca istighfar
diikuti taubat atau tanpa rasa menyesal, maka dosa tersebut membuat hatinya gelap dan
Di antara kasih sayang Allah adalah Dia menganugerahkan rahmatNya dengan begitu
mudah kepada hamba-hambaNya, misalnya menjadikan setiap jenis ketaatan sebagai bentuk
dzikir kepadaNya. Semua ibadah termasuk dzikir, membaca shalawat atas Nabi juga dzikir,
membaca al-Qur'an adalah dzikir, membaca tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir juga termasuk
dzikir.
Dengan begitu, setiap orang yang melakukan setiap bentuk ketaatan apapun kepada
Allah berarti ia sedang berdzikir kepada Allah, dan memohon pertolonganNya agar
dengan cara banyak bergaul bersama orang-orang yang baik, sebab yang demikian dapat
memberikan dampak yang cukup kuat dalam mengarahkan jiwa dan akal menuju sesuatu
Al-Qur'an memberikan penjelasan bahwa ketika di dunia kita senang bergaul dengan
orang-orang jahat, maka di akhirat kelak mereka akan berbalik menjadi musuh-musuh kita.
Dan sebaliknya, senang bergaul dengan orang-orang takwa akan selalu diberkahi dan
Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang
terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati.106
mereka yang senang membantu temannya untuk selalu menunaikan kewajiban, memelihara
hak-haknya, mencegahnya dari perbuatan jelek, dan melarangnya dari segala sesuatu yang
diharamkan. Nabi saw bersabda: Seseorang tergantung teman karibnya, maka perhatikanlah
Nabi saw bersabda: Perumpamaan bergaul dengan orang shaleh adalah seperti minyak
misik, meskipun minyak misik itu tidak mengenaimu maka bauh harumnya dapat kamu
rasakan. Sedangkan perumpamaan bergaul dengan orang jahat adalah seperti dapur, meskipun
jahat, yakni mereka yang suka membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mau
memparbaikinya. Al-Qur'an justru melarang kita duduk bersama mereka dan mendengarkan
ساَبممهم ِنمن ِمشيىَبء ِمولممكين ِمذيكمرىَ ِلممعلركهيم ِيميتريكقوُمن م م رم م ر مم ن
ِمومماَمعملىَ ِالذيمن ِيميتريكقوُمن ِمين ِح م.ِ الذيكمرىَ ِمممع ِاليمقيوُم ِالظاَلميمن
tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika
syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama
orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu). Dan tidak ada
"Demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia) dalam kesesatan yang nyata, karena kita
mempersamakan kamu dengan Tuhan semesta alam. Dan tiadalah yang menyesatkan kami
kecuali orang-orang yang berdosa. Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa'at
Dengan demikian kita dapat mengetahui bahwa bergaul dengan orang-orang shaleh
dapat membantu seseorang semakin taat dan takwa kepada Allah SWT, dan sebaliknya sering
bergaul dengan orang-orang jahat dapat menjerumuskannya ke lembah kemaksiatan dan dosa.
Faktor-faktor lain yang dapat mengantarkan seorang Muslim meraih kesucian lahir
dan batinnya, serta do'anya segera mendapat ijabah adalah apabila ia menguatkan tekadnya
untuk tidak mengkonsumsi sesuatu kecuali yang telah mendapatkan legalitas halal dari Allah
SWT, baik berupa makanan, minuman, pakaian, dan lain sebagainya. Sungguh, Allah adalah
Dzat Yang Maha Baik, dan Dia tidak akan menerima sesuatu kecuali hal-hal yang baik.
mengkonsumsi makanan yang halal dan baik dan bertekad kuat untuk menghindari perkara-
bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan
Nabi saw mengabarkan kepada kita bahwa memelihara diri untuk selalu
mengkonsumsi makanan yang halal dapat menjadi penyebab terkabulnya do'a, dan
terijabahinya do'a.
Imam Hafizh Ibn Mardawaih mentakhrij sebuah hadis dari Ibn Abbas ra, ia berkata:
Pernah suatu kali aku membacakan ayat ini di samping Nabi saw:
Lalu Sa'ad bin Abi Waqqas berdiri dan berkata kepada Nabi, "Ya Rasul, tolong engkau
berdo'a kepada Allah SWT supaya menjadikan aku sebagai hamba yang selalu dikabulkan
doa'nya." Mendengar permintaan Sa'ad, Nabi bersabda, "Wahai Sa'ad, konsumsilah makanan
yang halal, maka do'amu akan dikabulkan. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam
perutnya, maka ibadahnya tidak akan diterima selama empat puluh hari. Barangsiapa yang
daging tubuhnya tumbuh dari makanan haram dan riba, maka nerakalah yang pantas
ditempatinya."
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw pernah bersabda: Wahai
sekalian manusia, sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Baik. Dia tidak akan
menerima kecuali sesuatu yang baik. Allah memberikan perintah kepada orang mukmin,
sama seperti yang diperintahkan kepada para rasul. Misal, Allah berfirman kepada para rasul,
"Wahai para rasul, makanlah kalian semua dari sesuatu yang baik-baik dan berbuatlah amal
beriman, makanlah kalian dari sesuatu yang baik-baik dari apa yang telah Kami
anugerahkan kepada kalian." Setelah itu, Nabi saw menceritakan seorang laki-laki yang
sedang melakukan perjalanan jauh, dengan rambut yang kusut dan tubuh berdebu.112 Ia
makan, ia minum, dan ia pakai berasal dari sesuatu yang haram. Lalu bagaimana mungkin
Dari kisah di atas, kita dapat mengetahui bahwa Nabi saw menggarisbawahi,
sesungguhnya memelihara diri atas perkara-perkara halal dalam kondisi apapun dapat
menjadi penyebab terkabulnya do'a seseorang di sisi Allah SWT. Sedangkan memuaskan diri
dengan perkara-perkara haram dapat membekukan hati dan menjadikan do'a terhalang dari
ijabah.
Tradisi ulama salaf, mereka berupaya keras untuk selalu bersentuhan dengan perkara-
perkara halal dalam setiap keadaan mereka. Dapat diambil contoh, Abu Bakar ash-Shiddiq ra.
Ia tidak pernah mengkonsumsi makanan dan minuman, atau memakai pakaian, dan
menyimpan sesuatu kecuali bila ia betul-betul tahu bahwa semua itu diperolehnya dengan
cara yang halal, sehingga Allah selalu memberkahi hidupnya. Di antara kebiasaan Abu Bakar
adalah setiap kali sang pelayan menyuguhkan hidangan di hadapannya, ia selalu bertanya dari
mana hidangan tersebut diperoleh. Pada suatu hari, Abu Bakar merasakan lapar yang amat
sangat. Ia pun langsung menikmati hidangan yang disiapkan oleh pelayannya tanpa terlebih
dahulu bertanya asal hidangan itu. Sang pelayan heran dengan sikap Abu Bakar yang tidak
seperti biasanya. Lalu ia bertanya, "Tuanku, setiap kali hamba menghaturkan hidangan,
biasanya tuan selalu bertanya terlebih dahulu mengenai asal hidangan tersebut diperoleh.
.Maksudnya adalah lama tidak mandi dan tidak membersihkan diri 112
Artinya, bagaimana do'anya akan dikabulkan? Kalimat Tanya di sini menunjukkan ungkapan jauh dari 113
.ijabah Allah. Hadis di atas diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Turmudzi
Mendengar teguran halus sang pelayan, Abu Bakar menghentikan makannya. Dari
wajahnya tersirat rasa takut. Dengan tubuh gemetar, ia berkata, "Rasa lapar yang amat sangat
ini telah membuatku lupa. Dari manakah engkau memperoleh hidangan ini wahai pelayan?"
Sang pelayan menjawab, "Pada masa jahiliyyah dulu, aku pernah meramal seseorang. Lalu
sebagai imbalannya, orang tersebut menghadiahiku makanan ini." Mendengar cerita sang
pelayan, Abu Bakar langsung memasukkan jari-jari tangannya ke dalam mulutnya supaya apa
yang dimakannya dapat dimuntahkan, ia berkata sambil berteriak, "Kamu benar-benar telah
mencelakanku, wahai pelayan." Setelah itu Abu Bakar berdo'a kepada Allah, "Ya Allah,
ampunilah hambamu ini atas makanan yang telah diserap oleh urat-urat tubuhku dan
bercampur dengan darahku." Abu Bakar berdo'a demikian karena ia tidak mampu
Sang pelayan bertanya heran, "Kenapa Tuan sampai melakukan hal seperti itu hanya
karena beberapa suap makanan tadi?" Abu Bakar menjawab, "Demi Allah, seandainya
makanan tersebut tidak mau keluar kecuali bersama nyawaku, maka aku pasti akan
mengeluarkannya. Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Setaip daging yang
tumbuh dari makanan haram, maka nerakalah yang pantas untuknya." Karena itulah, aku
benar-benar takut daging yang ada di dalam tubuhku bercampur dengan makanan haram,
Beberapa faktor itulah yang dapat membantu mensucikan lahir dan batin seseorang,
dan hal itu pula yang menjadi penyebab terkabulnya do'a yang dipanjatkannya.
Di antara faedah utama yang terkandung dalam do'a adalah sebagai berikut:
papa. Hanya Allahlah yang kuasa membebaskan mereka, memberi anugerah atas mereka,
menerima taubat mereka, mengabulkan do'a mereka, dan menghapuskan dosa-dosa mereka.
"Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepadaNya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu
(manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat
Sungguh, tidak ada satu kekuatanpun yang kuasa melimpahkan anugerah sebesar itu
kecuali Dzat yang Maha Pencipta lagi Maha Agung, Dzat yang selalu berkenan membuka
pintu harapan bagi para pendosa sehingga di hati mereka tidak tergores sedikitpun rasa putus
asa. Dia tidak jenuh mendorong hamba-hambaNya yang mengharapkan anugerah dan
karuniaNya untuk selalu mengetuk pintuNya, dan Dia berjanji akan mengabulkan apa yang
mereka minta dan melebur dosa-dosa mereka, jika mereka memohon ijabahNya dan berusaha
Dalam janji pengabulan do'a ini tersirat ajakan untuk bersegera dalam kebaikan. Di
samping itu tercermin pula dimensi tarbiyyah (pendidikan) bagi mereka untuk mengakui
keutamaan Allah yang menyamudera sehingga semakin suburlah rasa syukur di hati mereka,
pengakuan atas nikmat Allah, dan kesungguhan mereka dalam beribadah kepadaNya.
Kedua, do'a dapat membimbing seseorang memiliki rasa malu kepada Allah SWT,
sebab setiap kali ia merasa do'anya diijabahi oleh Allah, ia akan malu untuk mengingkari
mengantarkan dirinya semakin dekat dengan Allah dan semakin besar rasa syukurnya atas
ب
ت ِاليموُرهاَ ك ب ِلمييِ ِكميلبكاَ ِ ر
ليميينبممغييِ ِلممحبد ِنمن ِبمييعمدييِ ِإمنر م
ك ِأمني م رن م م
ب ِايغفير ِلييِ ِمومه يم
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak
dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."
Dan Allah pun mengabulkan do'a Nabi Sulaiman. Terbukti Allah menundukkan untuk
Sulaiman seseorang yang mampu memindahkan kerajaan Bilqis dari Negeri Yaman menuju
Syam dalam jedah waktu kurang dari sekejap mata. Ketika Sulaiman menyaksikan keajaiban
itu, apa yang diucapkannya? Al-Qur'an merekam apa yang diucapkan oleh Sulaiman sebagai
berikut:
"Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmatNya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka
Ketiga, dengan do'a, seseorang dapat mengubah pahit dan getirnya hidup menuju
manis dan beningnya munajat. Bahkan dengan do'a itu pula seseorang dapat memutuskan diri
menuju dunia malaikat. Di sanalah ia akan menemukan kelezatan ruhiyyah, ketenangan hati,
dan kebahagiaan jiwa. Dengan demikian, perlu adanya persiapan yang matang, energi yang
cukup dan tekad yang mumpuni untuk mentransformasikan diri menuju apa yang diridhai
oleh Allah dan mencegah diri dari kekangan hawa nafsu dan syetan.
menghadirkan hati bersama Allah SWT, dan Dialah sebagai terminal akhir bertumpunya
ibadah para hamba. Karena itu, Nabi saw bersabda: Do'a adalah otak ibadah. Pada umumnya,
hati seorang hamba tidak tergerak untuk berdzikir kepada Allah kecuali karena kondisi
terjepit atau terdesak oleh kebutuhan yang sangat. Memang betul bahwa ketika ditimpa
kesusahan, manusia baru berdo'a dengan penuh ketulusan. Jadi, kebutuhanlah yang
mendesaknya untuk berdo'a. Di samping itu, do'a juga dapat membimbing hati seseorang
untuk menghadap kepada Allah dengan penuh ketundukan dan rendah diri sehingga
tercapailah dzikir yang menjadi tujuan termulia dari ibadah. Oleh sebab itu, ujian dan cobaan
selalu menyertai kehidupan para nabi, para wali, dan kekasih Allah yang lainnya. Sebab,
ujian seperti itulah yang akan menempa hati untuk selalu merendah di hadapan Allah SWT
Keempat, jika ada orang yang berkata, " Untuk apa sih berdo'a jika semua sudah
berada dalam lingkaran ketentuan dan takdir Allah. Apapun yang ditakdirkan oleh Allah
kepada hambaNya, entah baik ataupun buruk, maka itulah yang akan terjadi. Meski sang
hamba itu berdo'a ataupun tidak, toh sama saja tidak berpengaruh?
Menanggapi pertanyaan seperti ini, imam al-Ghazali memberikan uraian yang cukup
Ketahuilah bahwa berdo'a untuk menolak musibah juga termasuk bagian dari qadha'
(ketentuan Allah). Do'a menjadi sebab tertolaknya musibah dan terlimpahnya rahmat, seperti
.Ihya' 'Ulumuddin oleh al-Ghazali, jld. I, hlm. 337 116
halnya perisai yang dapat menolak panah atau air yang menjadi sebab munculnya tumbuhan
dari tanah. Sebagaimana panah dan perisai yang bersifat saling menolak, begitu juga posisi
do'a dan musibah. Mempercayai qadha' (ketentuan Allah) bukan berarti tidak membawa
senjata ke medan perang. Allah SWT berfirman, "Dan hendaklah kalian selalu bersiap
siaga." Janganlah kamu menyirami tanah kecuali setelah menaburinya dengan benih. Ada
yang berkata seperti ini, "Jika ketentuan Allah mendahuluinya maka benih tersebut akan
tumbuh, tetapi jika tidak maka benih tersebut tidak akan tumbuh. Hubungan antara sebab dan
penyebabnya adalah ketentuan Allah (qadha') yang pertama. Ketentuan tersebut terjadi dalam
sekejap mata atau bahkan lebih cepat dari itu. Sesuatu yang ditakdirkan baik, akan
ditakdirkan juga bersama sebabnya. Demikian pula sesuatu yang ditakdirkan buruk,
ditakdirkan juga sebab yang dapat menolaknya. Jadi, bagi orang yang memiliki pandangan
mata hati yang tajam akan berkesimpulan bahwa tidak ada pertentangan sedikitpun dalam
kejadian tersebut.117
Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada pertentangan
sedikitpun dalam pertalian antara doa dengan qadha' dan qadar. Doa tiada lain kecuali sebagai
salah satu sebab yang menjadi perantara tercapainya harapan, terwujudnya cita-cita, dan
Peran doa tidak ubahnya seperti obat. Orang yang sakit tidak dibenarkan bila serta
merta meninggalkan berobat lantaran tawakkal (pasrah) terhadap takdir Allah atas apa yang
bakal terjadi, sama saja berobat ataupun tidak. Begitu juga tidak dibenarkan seorang Muslim
meninggalkan berdoa, yang justru menjadi otak ibadah, hanya karena berpegang pada takdir
Allah atas apa yang bakal terjadi. Orang yang cerdas adalah mereka yang menjalani sebab
(perantara, usaha) dengan tekad yang kuat dan hati yang ikhlas, setelah itu baru menyerahkan
hasilnya kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Kuasa. Bila kita menyimak kisah para nabi,
macam doa yang mereka panjatkan. Di antaranya adalah doa nabi Ibrahim sebagai berikut:
ب م ِربريمناَ ِايغمفر ِلميِ ِولموُالممد ر م م م.ِ صلممة ِوممن ِذكنريرتميِ ِربريمناَ ِوتميمقبرل ِكدمعآَمء م م
ساَ ك
يِ ِموليلكميؤمنييمن ِيمييوُمم ِيميكقيوُكم ِاليح م ي ي مم م ي م م ي ب ِايجمعيلنييِ ِكمقييمم ِال ر م ي
مر ن
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua
ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)."118
Nabi Musa as juga pernah berdoa kepada Allah dengan penuh rendah diri:
ِ ِيمييفمقكهيوُا ِقمييوُلميي.ِ ِساَنميي ن ِوي ن م.ِ ِب ِايشرح ِلميِ ِصيدمري
ِموايحلكيل ِعكيقمدبة ِنمين ِل م.ِ ِسير ِلييِ ِأميممرييمر ن م ي ي م ي م م
Hamba-hamba Allah yang shaleh juga gemar menghaturkan doa kepada Allah dengan
(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa
atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang
berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
Sudah selayaknyalah kita meniru jejak para kekasih Allah tersebut. Mari kita
memperbanyak doa dengan penuh kesungguhan dan hati yang ikhlas, supaya kita senantiasa
memperoleh keberuntungan dan ridha Allah seperti yang mereka dapatkan. Allah akan
memberikan petunjuk kepada hamba yang Dia kehendaki menuju jalan yang lurus.
BAB II
CONTOH-CONTOH DO'A
Akan lebih bermanfaat bila dalam pembahasan ini kami mengemukakan beberapa
contoh doa yang lebih dekat mendapatkan ijabah. Dalam pembahasan sebelumnya kita telah
Tujuan kami membahas persoalan ini adalah untuk mengambil pelajaran dan ibrah
serta bermaksud meneladani para hamba Allah di mana doa-doa yang mereka panjatkan
mendapatkan ijabah dari Allah, dan Allah tidak pernah mengecewakan harapan mereka,
sebab mereka berkata, "Tuhan kami adalah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian
mereka.
Hal yang kami yakini bahwa ketika seseorang menghaturkan doanya kepada Allah, di
mana ia takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,
maka doa yang dihaturkannya sangat layak untuk dikabulkan dan dianugerahi pahala dan
.Q.S. Al-Baqarah: 286 120
rahmat. Allah sendiri menjanjikan kepada kita luasnya karunia dan ijabahnya doa, asal kita
ب ِمديعموُمة ِالردامع ِإممذا ِمدمعاَمن ِفمييليميستممجييبكييوُا ِلمييِ ِمويليكييؤممنكييوُا ِبمييِ ِلممعلركهيم ِيمييركشكديومن ك ِمعباَمديِ ِمعنيِ ِفممإ نيِ ِقممريي م
موإممذا ِمسأملم م م ي ي ي ب
ب ِأكجيي ك
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila
ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan
hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran".121
Diriwayatkan dari Anas ra, dari Nabi saw yang diterima dari Allah SWT. Allah
berfirman:
"Ada empat perkara, satu perkara di antaranya adalah untukKu, satu perkara untukmu,
satu perkara antara Aku dan kamu, dan satu perkara lagi antara kamu dan hamba-hambaKu.
Satu perkara untukku adalah janganlah sekali-kali kamu menyekutukanKu dengan sesuatu
apapun. Satu perkara untukmu adalah sekecil apapun kebaikan yang kamu perbuat, maka Aku
akan membalasnya. Satu perkara antara Aku dan kamu adalah, kamu berdoa dan Aku yang
mengijabahi. Sedangkan satu perkara antara kamu dan hamba-hambaKu adalah ridhalah
Di antara atsar sahabat, diriwayatkan dari Umar bin Khattab ra, ia berkata, "Aku tidak
terlalu mementingkan ijabah, yang aku pentingkan adalah do'a. sebab, bila aku terdorong
Seolah Umar ra ingin berkata seperti ini: Sesungguhnya ijabahnya do'a bukan
merupakan sesuatu yang menjadi perhatian utamaku, karena Allah SWT telah menjanjikan
semua itu dan janji Allah tidak akan pernah bergeser sedikitpun. Justru yang menjadi
.Q.S. Al-Baqarah: 186 121
.Ditakhrij oleh Abu Ya'la 122
perhatian utamaku adalah do'a. Supaya do'a yang kupanjatkan diterima, tentu dibutuhkan
kebersihan hati, kebeningan jiwa, berjalan pada koridor aturan Allah, dan mengekang nafsu
dan ajakan syetan. Persoalan-persoalan ini tidak mudah dicapai kecuali oleh orang yang
mendapat ridha dari Allah dan mereka juga ridha terhadap (ketentuan) Allah.
Tidak diragukan lagi, bila seorang Muslim mengikhlaskan ibadahnya hanya kepada
Allah semata dan banyak bertaqarrub kepadaNya dengan beragam amal shaleh, maka Allah
akan mengangkatnya sejajar dengan para muqarrabin (hamba-hamba Allah yang selalu
dalam beribadah kepada Allah dan melakukannya dengan sangat baik, selalu optimis bahwa
do'a mereka akan mendapatkan ijabah dari sisiNya. Dan disebabkan kuatnya rasa ikhlas dan
keyakinan mereka, maka seandainya mereka bersumpah atas nama Allah niscaya Allah akan
membenarkannya.
Seperti halnya yang dikatakan oleh Imam Bukhari, "Aku berdo'a kepada Tuhanku dua
kali, maka Dia pun mengabulkannya. Dan setelah itu aku tidak ingin lagi berdo'a karena
Karena Imam Bukhari tahu akan nilai keberhargaan dari kondisi di atas dan
kedekatannya kepada Allah, maka ia mengharap kepada setiap Muslim sebagai berikut,
"Tidak layak bagi setiap Muslim yang berada dalam suatu kondisi, kemudian ia berdo'a
Artinya, setiap Muslim wajib berpegang teguh kepada perintah Allah daan selalu
berdoa kepadaNya, baik di kala lapang maupun sempit, di kala senang maupun gundah,
sehingga Allah berkenan mengulurkan pertolongan dan ridhaNya, dan doanya pun selalu
mendapat ijabahNya.
.Keterangan dikutip oleh Imam Bukhari dari ustadz Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid 123
Sebagaimana yang telah kami jelaskan pada pembahasan sebelumnya mengenai
tatakrama berdoa dan syarat-syaratnya bahwa di antara faktor yang dapat mengantarkan pada
terkabulnya doa adalah hendaknya orang yang berdoa mencari waktu-waktu dan kondisi-
kondisi yang utama. Di samping itu, hendaknya ia selalu bertekad untuk selalu berada dalam
perkara-perkara yang dihalalkan oleh Allah, baik dalam makanan, minuman, pakaian, dan
lain sebagainya.
Nabi saw memberitakan kepada kita bahwa di antara do'a yang selalu mendapat ijabah
dari Allah adalah: doa orang tua kepada anaknya, doa orang yang berpuasa sampai waktu
berbuka, doa orang yang naik haji sampai kembali, doa orang yang bepergian sampai tiba di
rumah, doa orang yang dizalimi, doa pemimpin yang adil, dan doa seorang saudara kepada
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Ada tiga doa
yang tidak diragukan lagi124 akan mendapatkan ijabah dari Allah: doa orang teraniaya, doa
Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi dengan sanad yang hasan bahwa Nabi saw
bersabda: Ada tiga doa yang tidak akan tertolak; doa orang yang berpuasa hingga berbuka,
doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang teraniaya. Semua doa-doa itu akan diangkat
oleh Allah ke atas awan dan dibukakan untuknya pintu langit. Lalu Allah berfirman, "Demi
Diriwayatkan dari Abu Darda' ra bahwa Rasulullah saw bersabda: Doa seorang
saudara kepada saudara lain yang berada di tempat yang jauh126 akan mendapatkan ijabah.
Setiap kali ia berdoa kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang ditugasi
Diriwayatkan dari Umar bin Khattab ra, ia berkata: Pernah suatu kali aku meminta
izin kepada Rasulullah saw untuk melakukan umrah. Beliau pun memberi izin sembari
berkata, "Janganlah kamu melupakan kami wahai saudaraku dalam doamu."Tidak ada yang
Al-Qur'an telah membeberkan kepada kita beragam contoh doa yang banyak oleh para
kekasih Allah, di mana mereka menghaturkan doa kepada Allah dengan penuh rendah diri,
sehingga Allah berkenan mengabulkannya, sebab mereka betul-betul ikhlas, baik dalam
ucapan maupun tindakan. Di balik doa yang mereka haturkan terkandung niat untuk
menolong agama Allah, atau untuk menolak kezaliman, atau menarik kebaikan, atau
menyingkap kesulitan, atau memohon keturunan yang shaleh, atau tujuan-tujuan mulia
lainnya. Oleh karena itu, wahai engkau para pembaca al-Qur'an, hendaknya kamu berupaya
merenungkan dan memahami ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah ini. Di antaranya
adalah:
Pertama, nabi Musa as. Al-Qur'an memberikan kesaksian kepada kita bagaimana
Allah SWT mengabukan doa nabi Musa di berbagai kesempatan. D antaranya adalah sebagai
berikut:
Pertama, Allah mengijabahi doa nabi Musa ketika ia memohon agar hatinya disinari
dengan nur (cahaya), dimudahkan segala urusannya, dihilangkan segala gangguan yang
menghambat jalannya, dilepas segala ikatan yang membuat lisannya gugup sehingga ia dapat
menyampaikan dakwahnya dengan mudah dan kaumnya pun dapat memahaminya dengan
mudah pula, dan agar dijadikan seorang keluarganya sebagai teman perjuangannya, yakni
Melakukan seperti itu artinya hendaknya kamu melakukan seperti apa yang aku lakukan (membaca amin). 127
.Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim
.Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Turmudzi 128
Harun, sehingga ia membantu meringankan tanggungan risalah dakwahnya yang amat berat
itu.
Al-Qur'an merekam do'a yang dipanjatkan oleh nabi Musa as kepada Allah SWT
sebagai berikut:
ِمهاَكريومن.ِ ِ ِموايجمعل ِلنييِ ِمومزيييبرا ِنمين ِأميهلميي.ِ ِ ِيمييفمقكهيوُا ِقمييوُلميي.ِ ِساَنميي ن ِوي ن م.ِ ِب ِايشرح ِلميِ ِصيدمري
ِموايحلكيل ِعكيقمدبة ِنمين ِل م.ِ ِسير ِلييِ ِأميممرييمقاَمل ِمر ن م ي ي م ي م م
untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun,
saudaraku, teguhkanlah dengan dia kekuatanku, dan jadikankanlah dia sekutu dalam
urusanku, supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, dan banyak mengingat Engkau.
Inilah doa nabi Musa yang terekam dalam al-Qur'an. Dari doa tersebut kita dapat
sarana) yang dapat membantu kelancaran risalahnya dan menunaikan amanah Allah. Bila kita
cermati apa yang tersembunyi di balik doa nabi Musa as adalah tujuan yang betul-betul mulia
dan luhur.
Permohonan nabi Musa agar dianugerahi teman dalam perjuangannya, yakni Harun
dari keluarganya sendiri, tidak bertujuan untuk melecehkan martabat manusia atau membuat
keonaran di muka bumi, bahkan sebaliknya supaya semakin teguh dalam mensucikan Allah
dianugerahkanNya.
Al-Qur'an juga menceritakan bagaimana Allah mengabulkan doa nabi Musa, seperti
yang tersurat jelas dalam firmanNya: "Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai
Musa."130 Artinya Allah SWT berfirman, "Wahai Musa, telah Kuberikan apa yang kamu
minta, telah Kukaruniakan apa yang kamu cari, Kujadikan dadamu lapang, Kubuat segala
urusanmu mudah, Kulepas semua ikatan yang membuat lidahmu kelu, dan Kujadikan
saudaramu, yang bernama Harun, sebagai teman seperjuanganmu. Aku limpahkan rahmatKu
kepada siapa yang Kukehendaki dan Aku tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang
Kedua, Allah mengijabahi doa nabi Musa atas Fir'aun. Ia menemui Fir'aun untuk
kejahatannya selama ini. Dengan berbagai daya dan upaya, nabi Musa tidak putus semangat
mengajak Fir'aun beserta kaumnya menuju jalan kebenaran, akan tetapi hati mereka benar-
benar buta dan tuli terhadap kebenaran. Mereka malah menuduh dakwah nabi Musa sebagai
bentuk keonaran, bahkan mereka mengancam nabi Musa dan siapapun yang ada di jalannya
م
ك ِمقاَمل ِمسنكيمقتنكل ِمأبييمنآَءمكهيم ِمونميستميحيميِ ِن م
ِ سآَءمكهيم ل ِممين ِقمييوُمم ِفميرمعيوُمن ِأمتممذكركميوُمسىَ ِموقمييوُممكه ِملبكييفمسكديوا ِمفيِ ِايلمير م
ض ِمويممذمرمك ِمومءالممهتم م مومقاَمل ِاليمم ك
membiarkan Musa dan kaumnya untuk membuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan
meninggalkan kamu serta tuhan-tuhanmu?" Fir'aun menjawab: "Akan kita bunuh anak-anak
Yakni, para pembesar Fir'aun mengajukan protes kepada Fir'aun: "Apakah tuan rela
membiarkan Musa dan kaumnya membuat kerusakan di negeri ini. Mereka dengan seenaknya
mengajak para penduduk untuk menyembah kepada Tuhannya Yang Esa dan meninggalkan
menyembah tuan dan tuhan yang disembah oleh tuan?" Mendengar protes itu, Fir'aun berkata
kepada mereka dengan penuh angkuh dan congkak, "Kita akan bunuh anak-anak lelaki
mereka dan kita biarkan hidup perempuan-perempuan mereka. Bukankah kita berkuasa
penuh di atas mereka." Coba renungkan bagaimana bisa para pendosa itu menuduh dakwah
nabi Musa sebagai bentuk keonaran, sementara kejahatan mereka dianggapnya sebagai
Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia
Dari bunyi ayat di atas tergambar di hadapan kita bagaimana Fir'aun mengancam
Musa untuk dibunuh. Ini merupakan sikap yang betul-betul keterlaluan. Seolah ia tidak peduli
dengan Tuhan Musa. Di depan kaumnya ia berlagak sok dan bermuka licik bahwa tiada lain
yang ia inginkan kecuali khawatir bila nantinya Musa akan menukar agama mereka atau
rendah diri dan hati yang khusyu' supaya diturunkan siksa kepada Fir'aun beserta pasukannya
karena mereka lebih menyukai buta (kesesatan) daripada petunjuk, dan tidaklah ada gunanya
Dikisahkan dalam al-Qur'an bahwa Allah SWT mengijabahi doa nabi Musa,
ليمييعلمكميوُمن
م
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun
dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya
Tuhan Kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami,
binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak
beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih." AlIah berfirman: "Sesungguhnya telah
diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang
lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak
mengetahui."133
Yakni, nabi Musa mengadu kepada Allah sambil berdo'a, "Ya Tuhan kami,
kemewahan dunia berupa perhiasan, pakaian mewah dan harta kekayaan lainnya. Dengan
kemewahan itu, mereka bisa hidup bersenang-senang supaya Engkau dapat menarik mereka
secara berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Ya
mereka telah menggunakannya di jalan kejahatan dan kemungkaran. Kami juga memohon
kepada Engkau ya Tuhan kami, kunci matilah hati mereka, sebab mereka tidak akan beriman
hingga melihat siksaan yang pedih. Dan pada saat itu, iman mereka tidak lagi berguna untuk
menyelamatkan mereka…
Mendengar permohonan nabi Musa, Allah SWT menurunkan kabar gembira bahwa
permohonan kamu berdua." Yakni doa nabi Musa dan Harun, maka tetaplah kalian berada di
jalan dakwah dan janganlah sekali-kali mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui.
ِ ِفممدمعاَ ِمربركه ِأمرن ِمهاَكؤلَمء ِقمييوُبم.ِ ِموإمين ِلريم ِتكييؤممنكييوُا ِلمييِ ِمفاَيعتممزلكيوُمن.ِ ت ِبممربنييِ ِمومربنككيم ِأمين ِتمييركجكميوُمن
ِموإمننيِ ِعكيذ ك.ِ سيلمطاَبن ِبمبمييبن م م
مءاتييككيم ِب ك
ِمكم ِتميرككوُا ِممن ِجرناَ ب.ِ ِواتييرمك ِاليبيحر ِريهوُا ِإمنريكهم ِجينبد ِبمغيرقكيوُمن.ِ ل ِإمنرككم ِبمرتبيعوُمن
ِ ِموكزكريوبع.ِ ت ِموكعيكييوُبن م م
ي مي ي م م ي ِفمأميسمر ِبمعمباَدييِ ِلميي ب ي م ك ي م ك م م م ب ي ك.ِ بميجمركميوُمن
Sesungguhnya sebelum mereka telah Kami uji kaum Fir'aun dan telah datang kepada
mereka seorang rasul yang mulia, (dengan berkata): "Serahkanlah kepadaku hamba-hamba
Allah (Bani Israil yang kamu perbudak). Sesungguhnya aku adalah utusan (Allah) yang
Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang nyata. Dan sesungguhnya
aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu, dari keinginanmu merajamku, dan jika kamu
tidak beriman kepadaku maka biarkanlah aku (memimpin Bani Israil)." Kemudian Musa
berdoa kepada Tuhannya: "Sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa
(segerakanlah azab kepada mereka)." (Allah berfirman): "Maka berjalanlah kamu dengan
membawa hamba-hambaKu pada malam hari, sesungguhnya kamu akan dikejar, dan
biarkanlah laut itu tetap terbelah. Sesungguhnya mereka adalah tentara yang akan
ditenggelamkan." Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan
mereka menikmatinya. Demikianlah dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang
lain."134
kaum Fir'aun ketika datang kepada mereka seorang rasul yang mulia, yaitu Musa (dengan
berkata): "Serahkanlah kepadaku penduduk Bani Israil dan janganlah kamu menyombongkan
diri terhadap Allah. Sesungguhnya aku telah diutus olehNya dengan membawa bukti yang
nyata. Dan sesungguhnya aku berlindung kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dari
kezaliman dan kejahatanmu. Dan jika kamu tidak mau beriman kepadaku maka biarkanlah
aku (memimpin Bani Israil)." Akan tetapi Fir'aun beserta kaumnya menyambut permintaan
nabi Musa yang halus itu dengan ketololan dan kesombongan. Kemudian Musa pun berdoa
kepada Tuhannya: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka ini adalah kaum yang berdosa, maka
segerakanlah azab kepada mereka karena mereka hendak memerangi nabiMu dan
mendustakan ajakanMu." Maka Allah pun mengijabahi doa Musa. Allah memerintahkan
Musa untuk berjalan membawa kaumnya pada malam hari, dan pada saat itu Allah akan
mengazab mereka. Musa juga diperintahkan agar membiarkan lautan itu tetap terbelah setelah
tongkatnya dipukulkan, supaya Fir'aun beserta pasukannya melewati jalan itu dan setelah itu
Alangkah banyak taman dan mata air indah yang mereka tinggalkan. Akan tetapi karena
dan tak seorang pula yang menaruh belas kasihan ketika siksa Allah menimpa mereka.
Allah juga telah mengabulkan doa Musa as atas kaum Bani Israil, di mana mereka
diperintahkan oleh Musa untuk memasuki tanah suci yang telah ditunjukkan oleh Allah untuk
memasukinya, namun mereka tidak mengindahkannya dan malah lebih senang hidup
diperbudak oleh hawa nafsu. Mereka berkata kepada Musa, "Hai Musa, sesungguhnya dalam
negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa dan berbadan tinggi, sungguh kami sekali-kali
tidak akan memasukinya sebelum mereka keluar daripadanya. Jika mereka keluar
Setelah Musa merasa tidak mampu lagi membimbing mereka, karena penyakit yang
melekat di hati mereka jauh lebih kuat dibanding obat yang tersedia, akhirnya Musa
"Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu
Artinya Musa bermunajat kepada Tuhannya, "Ya Tuhanku, aku tidak mampu lagi
membawa seorang pun untuk taat kepadaMu kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Aku
merasa tidak kuat lagi membimbing yang lainnya untuk mematuhi perintahMu, baik dalam
keadaan sulit maupun lapang, dalam keadaan senang maupun susah. Karena itu, pisahkanlah
antara kami dengan orang-orang fasik itu dengan siksaMu dan janganlah Engkau timpakan
Allah pun mengijabahi doa Musa as, sehingga ditimpakanlah kepada mereka siksa
yang amat pedih. Negeri itu pun diharamkan oleh Allah atas mereka selama empat puluh
tahun. (Selama itu) Allah jadikan mereka berputar-putar kebingungan di muka bumi tanpa
.Q.S. Al-Maidah: 22 135
.Q.S. Al-Ma'idah: 25 136
mengetahui ujung pangkalnya. Sebab jiwa mereka telah rusak dan pikiran mereka mandul,
sehingga mereka lebih senang mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik.
Dari pemaparan singkat mengenai kisah nabi Musa di atas, kita dapat mengetahui
bahwa Allah selalu mengabulkan doa nabi Musa dalam banyak kesempatan. Kenapa
demikian? Karena di dalam doanya Nabi Musa tidak memohon kesenangan duniawi atau
kepuasan hawa nafsu, melainkan memohon sesuatu yang dapat membantunya dalam
menyampaikan risalah Allah, memberi pelajaran bagi orang-orang fasik, dan menghancurkan
orang-orang yang ingkar, di mana peringatan tidak lagi mempan bagi mereka dan larangan
tidak membuat hati mereka takut. Bahkan tanda kebesaran Allah dan argumen yang nyata
Kedua, Nabi Nuh as. Dalam banyak ayatnya, al-Qur'an memberikan gambaran yang
jelas kepada kita mengenai kisah Nabi Nuh as beserta kaumnya. Kisah tersebut dinarasikan
dengan gaya bahasa yang berbeda di dalam surat al-A'raf, Yunus, Hud, al-Anbiya', al-
Di antara pelajaran yang dapat kita petik dari kisah Nabi Nuh dalam al-Qur'an adalah
bahwa Nabi Nuh tinggal bersama kaumnya kurang lebih 950 tahun. Selama itu pula Nabi
Nuh tanpa mengenal lelah mengajak kaumnya untuk mengesakan Allah, dengan ungkapan
yang sangat bijak, isyarat yang sopan, dan penjelasan yang lugas. Bagaimana ajakan Nabi
"Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu selainNya."
Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari
"Hai kaumku, sembahlah oleh kamu Allah, (karena) sekali-kali tidak ada Tuhan
ِ .ِ ب ِاليمعاَلمممييمن يِ ِإم ر مم ِمفاَتريكقوُا ِال ِوأم م ي م.ِ ِإمنيِ ِلمككم ِرسوُبل ِأممميين.ِ أملمتميتريكقوُمن....
ل ِمعملىَ ِمر ن ِموممآَأميسئميلكككيم ِمعلمييه ِمين ِأميجبر ِإمين ِأميجمر م.ِ طييعكيوُن ي مم ب ي ي م كي ي
مفاَتريكقوُا ِا م
طييعكيوُمن
ل ِموأم ي
ي م
kepercayaan (yang diutus) kepadamu, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaku. Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah
kepadaku."139
م
ِييغيمفر ِلمككم ِنمن ِذكنكيوُبمككم ِوييمؤنخرككم ِإمملىَ ِأمجبل ِبمسيمىَ ِإمرن ِأمجل ِا م.ِ طييعوُمن م م م
ل مم م م ي ي مك ي ي ِأمن ِايعبككدويا ِا م.ِ مياَقمييوُم ِإمنييِ ِلمككيم ِنمذيييبر ِبمبمييبن
ل ِمواتريكقيوُكه ِموأم ي ك ي م ي ي
إممذآَ ِمجآَمء ِ م
ليكيمؤرخكر ِلميوُ ِككينتكيم ِتمييعلمكميوُمن
kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepadaNya dan taatlah
kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu
sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang
yang cukup lama. Sebuah seruan yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan mereka
baik di dunia maupun di akhirat. Namun bagaimana sikap mereka terhadap ajakan nabi Nuh?
Mereka malah lebih memilih sikap ingkar, menentang, angkuh dan tidak mau
menerima nesehat. Akal mereka sudah tertutup untuk menerima logika yang sehat dan bukti
yang jelas.
Ironisnya, mereka kadang menuduh nabi Nuh sebagai nabi sesat, kadang menuduhnya
gila pangkat dan kekuasaan dan kadang pula menuduhnya sebagai orang gila. Coba
melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina142 di
antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu
dusta."143
ِ ل ِلمنييمزمل ِمملمئممكبة ِرماَمسمميعمناَ ِبممهمذا فميمقاَمل ِاليمملمكؤا ِالرمذييمن ِمكمفكريوا ِممين ِقمييوُمممه ِمماَمهمذآَ ِإملربم م
شبر ِنمثييلمككيم ِيكمرييكد ِمأن ِيميتميمف ر
ضمل ِمعلمييككيم ِمولميوُ ِمشآَمء ِا ك
صيوُا ِبممه ِمحرتىَ ِمحييبن م م ِإمين ِكهموُ ِإم ر.ِ مفيِ ِمءامبآَئممناَ ِايلمرولمييمن
ل ِمركجبل ِبمه ِجنربة ِفميتميمربر ك
"Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini
tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang
lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang
malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang
kami yang dahulu. la tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka
Menanggapi ejekan kaumnya itu, nabi Nuh tetap bersikap sabar dan menyambutnya
أممومعمجيبتكيم ِأمين ِمجآَمءككيم ِمذيكبر ِنمين ِربنككيم ِمعملىَ ِمركجبل ِنمينككيم ِمليكيينمذمرككيم ِمولمتمتريكقيوُا ِمولممعلرككيم ِتكييرمحكميوُمن
"Hai kaumku, tak ada padaku kesesatan sedikitpun tetapi aku adalah utusan dari
Tuhan semesta alam." Aku sampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku memberi
nasehat kepadamu. dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui." Dan
apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari
Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi
rahmat?"145
Nabi Nuh telah berupaya keras meluruskan tuduhan keji mereka. Ia juga berusaha
menenangkan mereka supaya tidak terus-menerus mendebatnya, namun sikap yang mereka
tunjukkan tiada lain melemparkan ancaman ke wajah Nabi Nuh. Dengan tidak mengenal
ت ِمممن ِال ر
صاَمدقمييمن ت ِمجمدالممناَ ِفمأيتممناَ ِبممماَ ِتممعكدمنآَ ِإمني ِككين م
ح ِقميد ِمجاَمديلتميمناَ ِفمأميكثميير م
مياَنكييوُ ك
"Hai Nuh, sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami, dan kamu telah
memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami azab yang
kamu ancamkan kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang benar."146
Pada saat itulah, Nabi Nuh bermunajat kepada Allah dengan mengadukan kaumnya
yang tetap mendustakan dirinya. Siang dan malam ia dengan sabar berupaya menyeru mereka
untuk menyembah kepada Allah semata. Namun seruannya disambut dengan keingkaran dan
kesombongan oleh mereka. Nabi Nuh pun memohon pertolongan kepada Allah untuk
menimpakan azab atas mereka sampai anak cucunya, sebagaimana yang direkam dalam al-
Qur'an:
ضلبيوُا ِمعمباَمدمك ِمولميملمكديوا ِإملرمفاَمجبرا ِمكرفاَبرا ي يك ِإمنر م.ِ ض ِمممن ِاليمكاَفممرييمن ِمدرياَبرا
ك ِإمين ِتممذركهم ِي م ب ِلمتممذير ِمعملىَ ِايلمير م
ح ِر ن
مومقاَمل ِنكييوُ ب
"Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-
orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal,
Allah pun mengabulkan doa Nabi Nuh as. Orang-orang zalim di antara mereka
ditenggelamkan oleh Allah dalam air bah yang menyamudera, sementara orang-orang yang
beriman kepada Nabi Nuh diselamatkan oleh Allah dari azab yang mengerikan itu. Maha
صيرمناَكه ِمممن ِاليمقيوُمم ِالرمذييمن ِمكرذبكييوُا ِبممئاَمياَتممنآَ ِإمنريكهيم ِمكاَنكييوُا ونكيوُحاَ ِإميذ ِمناَمدىَ ِممن ِقميبل ِمفاَستجبيمناَ ِلمه ِفمينمرجييمناَكه ِوأميهلمه ِممن ِاليمكر م م
ِمونم م.ِ ب ِاليمعظييمم ي ي ك يم مي ك ي م ك م ي م يب
"Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami
memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang
besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami.
Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka
semuanya."148
Ketiga, nenek moyang para nabi dan rasul, yakni Nabi Ibrahim as. Al-Qur'an
mengisahkan kepada kita berbagai macam doa yang dipanjatkan oleh Nabi Ibrahim kepada
Allah SWT dengan penuh ketulusan dan keikhlasan. Tiada lain yang demikian supaya
dijadikan sebagai teladan dan pelajaran bagi setiap hamba yang hendak kembali kepada
Allah.
Di dalam surat al-Baqarah, al-Qur'an mengisahkan sebagian doa yang dihaturkan oleh
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri
yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang
beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada
orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani
siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." Dan (ingatlah), ketika Ibrahim
meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan
kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui." Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang
tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk
patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat
haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat
lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan
mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada
Di dalam permohonannya yang pertama, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah semoga
kota Mekkah dijadikan negeri yang aman, negeri yang dipelihara dari tangan para penjahat.
Allah pun mengabulkan doa Nabi Ibrahim dengan menjadikan Mekkah sebagai tanah haram
menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-
merampok."150
Diriwayatkan dari Ibn Abbas ra, dari Nabi saw bahwa pada hari Fathu Makkah
(kebebasan kota Mekkah) beliau bersabda, "Sesungguhnya negeri ini telah diharamkan oleh
Allah SWT sejak diciptakannya langit dan bumi. Dan ia akan tetap menjadi tanah yang
Di dalam permohonannya yang kedua, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah semoga
orang-orang yang beriman di negeri tersebut dianugerahi rezeki yang berupa buah-buahan
dan kebaikan. Kemudian Allah mengabarkan kepada Nabi Ibrahim bahwa doa yang
dipanjatkannya akan dikabulkan. Bahkan semasa di dunia ini Allah juga akan memberikan
rezeki kepada orang-orang yang kafir di antara mereka, namun pada hari kiamat kelak
Di dalam permohonannya yang ketiga, Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT—
ketika itu ia tengah membangun Ka'bah bersama puteranya, Isma'il—semoga amal perbuatan
.Q.S. Al-Ankabut: 67 150
.Ditakhrij oleh Syaikhan (Bukhari-Muslim) 151
yang mereka lakukan diterima di sisiNya dan dijadikannya sebagai amal yang ikhlas untuk
mendapat ridhaNya semata. Nabi Ibrahim juga berdoa semoga mereka berdua dijadikan
sebagai hambaNya yang senantiasa tunduk atas perintahNya, semoga keturunan mereka
dijadikan sebagai umat yang ikhlas dalam beribadah kepadaNya, semoga mereka diberikan
pemahaman yang mendalam tentang agama mereka, dan semoga Allah menerima taubat
mereka, karena Allah SWT adalah Dzat Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Di dalam permohonannya yang keempat, Nabi Ibrahim berdoa semoga kelak Allah
mengutus seorang rasul dari keturunannya, yang membacakan ayat-ayat Allah atas kaumnya,
kepada mereka sesuatu yang dapat menyempurnakan jiwanya, dan mensucikan hati mereka
Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Terbukti Allah mengutus seorang
rasul dari darah keturunannya sendiri dan dari penduduk asli Mekkah, yakni Muhammad saw
untuk menyampaikan kabar gembira sekaligus peringatan bagi kaum yang mengikrarkan
keyakinan. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Aku adalah hasil doa Ibrahim dan pewaris kabar
gembira Isa."152
Kedua, dalam surah al-Ibrahim al-Qur'an menarasikan kepada kita tentang do'a-do'a
yang pernah ditawajjuhkan oleh Nabi Ibrahim kepada Tuhannya. Dalam kesaksiannya al-
Qur'an bercerita:
ِ ِب ِلمييِ ِمعملىَ ِاليمكبممر ِإميسمماَمعييمل ِموإميسمحاَمق ِإمرن ِمرنبي م م رم ض ِولممفيِ ِال ر م بم مم
ِاليمحيمكد ِللره ِالذييِ ِمومه م.ِ سممآَء مومماَيميخمفىَ ِمعملىَ ِال ِمين ِمشيىَء ِفيِ ِايلمير م م
.Ditakhrij oleh Imam Ahmad 152
ِمربريمناَ ِايغمفير ِلمييِ ِمولمموُالممد ر.ِ صلممة ِموممين ِذكنريرتمييِ ِمربريمناَ ِموتميمقبريل ِكدمعآَمء
ِ يِ ِمولميلكميؤممنمييمن ِيمييوُمم ِيميكقيوُكم ِمر ن.ِ سممييكع ِالبدمعآَمء
ب ِايجمعيلنمييِ ِكممقييمم ِال ر لم م
ب م
ساَ ك
اليح م
"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakai aku, maka
kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian
manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-
mudahan mereka bersyukur. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang
kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatupun yang tersembunyi
bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Segala puji bagi Allah yang
telah menganugerahkan kepadaku di hari tua (ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku,
anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah
doaku. Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku dan sekalian orang-orang
Di dalam surah al-Baqarah, Nabi Ibrahim berdoa kembali kepada Allah semoga
dirinya dan keturunannya dijauhkan dari menyembah berhala, yang menjadi sumber
kebenciannya. Hal ini tergambar jelas dalam do'anya, "Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-
berhala itu telah menyesatkan kebanyakan daripada manusia." Setiap bentuk apapun yang
dapat menyesatkan manusia, maka kewajiban bagi orang yang berakal adalah merendahkan
cara apapun. Puncak kebencian Nabi Ibrahim as terhadap berhala-berhala tersebut tercermin
dalam sumpahnya yang mengatasnamakan Allah bahwa dirinya akan menghancurkan dan
sebagaiman terekam dalam al-Qur'an, "Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur
berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka
kembali (untuk bertanya) kepadanya." Semua itu dilakukan oleh Nabi Ibrahim tiada lain
Kemudian Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT supaya Baitul Haram
bondong mendatanginya, sehingga para penduduk Baitul Haram merasa gembira, meskipun
Allah telah menempatkan mereka di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat
rumah (Baitullah) yang dihormati, dan supaya Allah menjadikan mereka datang dengan
Allah pun mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Allah semaikan di hati hamba-hambaNya
rasa cinta terhadap Baitul Haram. Dilekatkanlah pada jiwa-jiwa mereka rasa pengagungan
Baitul Haram dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari
segenap penjuru yang jauh. Mereka datang dengan membawa bekal kebaikan untuk
menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada
Setelah Nabi Ibrahim menghaturkan pujian dan rasa syukur yang mendalam kepada
Allah—karena Allah telah menganugerahinya putera Ismail dan Ishaq pada usianya yang
sudah lanjut—kemudian ia berdoa kepada Allah semoga ia dijadikan hamba yang istiqamah
mendirikan shalat, begitu pula semoga keturunannya istiqamah mendirikan shalat dan
mengerjakannya dengan sempurna. Di samping itu, Nabi Ibrahim juga berdoa semoga doa
yang diohaturkannya senantiasa dikabulkan di sisiNya dan semoga Allah selalu memberikan
ampunan kepada dirinya, kedua orang tuanya, dan juga kepada semua orang yang beriman
Pemaparan di atas merupakan contoh-contoh doa yang baik yang dimunajatkan oleh
Nabi Ibrahim kepada Allah Azza wa Jalla dengan penuh khusyu'. Kita betul-betul
menyaksikan betapa Allah SWT senantiasa mengabulkan doa Nabi Ibrahim dan tidak
berikut:
"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi
patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang
memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus." Dan Kami berikan kepadanya
kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang
yang saleh."154
Artinya, karena pada diri Nabi Ibrahim terdapat berbagai keistimewaan dan sifat-sifat
terpuji, maka ia diangkat sebagai pemimpin, yakni pemimpin dalam mendakwahkan agama
Allah. Nabi Ibrahim dikenal sebagai seorang nabi yang tabah dan sabar dalam menghadapi
ujian, ramah terhadap orang lain, teguh dalam kebenaran, sengit terhadap kebatilan, cerdas
Dalam ayat di atas, Allah menuturkan bahwa Nabi Ibrahim adalah seorang hamba
penuh kepatuhan. Allah juga men-sifatinya sebagai hamba yang hanif, yakni ajeg dalam
akidah yang lurus dan teguh dalam berpegang pada keislaman. Lebih dari itu, Allah juga
menyebutkan bahwa ia adalah seorang hamba yang gemar bersyukur terhadap nikmat-
nikmatNya yang tak terhitung. Artinya, Nabi Ibrahim senantiasa memanfaatkan nikmat yang
diberikan oleh Allah untuk mendekatkan diri kepadaNya. Oleh karenanya, Allah memilih
Nabi Ibrahim sebagai hamba yang layak mengemban risalahNya, sehingga diberilah ia
petunjuk menuju jalan kebenaran. Selama di dunia, ia dianugerahi nama yang harum di lisan
setiap orang, diberi umur yang panjang, dan dijadikan panutan yang kokoh. Adapun di
akhirat, ia berada dalam barisan orang-orang shaleh yang menjadi tempat bertumpunya ridha
Keempat, Nabi Yusuf a.s. Dalam al-Qur’an, dikisahkan oleh Allah bahwa sebelum
kenabiannya, ia pernah menghadapi beberapa cobaan, godaan dan tipu daya. Godaan itu
datang dari seorang istri raja, di mana Nabi Yusuf bekerja. Dengan siasat dan tipu daya,
perempuan itu membujuk Nabi Yusuf untuk mencumbunya. Ia menutup semua pintu, berhias
secantik mungkin dan melakukan segala cara yang kiranya bisa membuat Nabi Yusuf
.Q.S. An-Nahl: 120-122 154
bersedia memenuhi keinginannya. Selain itu, ia juga tidak menghiraukan larangan yang
biasanya dihindari para wanita guna menjaga kehormatannya. Kemudian ia berkata kepada
Namun, semua rayuan ini dijawab oleh Nabi Yusuf dengan penuh ketegasan,
Itulah ungkapan yang bijak dan indah dari Nabi Yusuf, yang dikisahkan oleh Al-
Qur’an. Ia berkata, “Aku meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah dari
perbuatan keji dan munkar.” Sebuah ungkapan yang menegaskan rasa takut dan benci
baik yang nampak maupun tersembunyi kepadaku, dan menghindarkanku dari perbuatan
keji. Maka, tidak selayaknya aku membalas kebaikan-Nya dengan keburukan dan
معاَّيذ ُا م
Ada juga yang mengatakan bahwa dhomir (kata ganti) dalam ucapan (ل ُإنظهح ي ي
)يرب يب ُأييحيسين ُيمثَيييوايىadalah merujuk pada raja. Sehingga maknanya adalah “Suamimu adalah
majikanku, yang membeliku dengan hartanya. Ia telah memperlakukanku dengan baik
karena memberiku pekerjaan yang layak. Maka, tidak selayaknya aku mengkhianati
kebaikannya dan membalasnya dengan keburukan. Jika aku melakukan perbuatan keji itu,
maka aku telah berbuat dzalim terhadap suamimu. Dan aku tidak rela melakukannya.”
Seperti itulah bagaimana Nabi Yusuf a.s memberikan tauladan yang paling baik
dalam mendekatkan diri kepada Allah dan bagaimana ia membalas kebaikan hanya
dengan kebaikan.
Namun, sang istri raja belum merasa puas dengan semua itu. Bahkan, ia tetap
menggunakan cara lain untuk bisa menaklukkan Yusuf, yaitu dengan ancaman dan
intimidasi. Hal ini dilakukan dengan pura-pura bersikap lemah lembut ketika berada di
sisi suaminya. Sedangkan ketika suaminya sedang pergi, ia bersikap sombong dan
mengikuti hawa nafsunya. Saat melihat Yusuf, ia juga tidak segan-segan untuk berterus
َّصيم ُيوليئمين ُ ظيل ُييييفيعيل ُيمآَ ُأيحمحرحه ُليحسيييجنيظن ُيوليييحكونيا مم مم م م
فييذلحكظن ُالظذيِ ُلحيمتْحينظمن ُفييه ُيولييقيد ُيرايودَتحه ُيعين ُنيييفسه ُفياَّيستْيييع ي
صاَّمغمرييين
بمين ُال ظ
kepadanya. Sesungguhnya aku telah menggoda dia agar tunduk (kepadaku). Akan tetapi
dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak menaati apa yang aku perintahkan
kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia termasuk golongan orang-orang yang
hina.”155
Dari ungkapan yang dikisahkan oleh Al-Qur’an ini, dapat kita pahami bahwa
agar tunduk di bawah kekuasaan dan kehendaknya. Jika Yusuf tidak mau menjalankan
perintahnya, dalam bentuk apapun perintah itu, maka tidak ada tempat baginya kecuali
Dalam keadaan seperti ini, Nabi Yusuf menyerahkan semuanya kepada Allah dan
berdoa dengan penuh harap dan rasa takut, serta memohon pelindungan dan pertolongan
ي مم
ب ُإمليييمهظن ُيوأيحكن ُبمين ُايلياَّهل ي ي
صح صمر ي
ف ُيعبن ُيكيييدحهظن ُأي ي ل ُممظاَّ ُيييدعحيونيمن ُإمليييمه ُيوإم ظ
ل ُتي ي ب ُإم يظ
ب ُالبسيجحن ُأييح ت
ير ب
“Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai dari pada memenuhi ajakan mereka.
Dan jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung
Artinya, Yusuf berdoa kepada Penciptanya, “Ya Tuhanku, aku lebih memilih
penjara – yang di dalamnya sarat dengan kehidupan yang susah, tempat yang sempit, rasa
sakit yang membelenggu dan hilangnya kebebasan – dari pada aku harus meninggalkan
kemuliaan karena memenuhi permintaan dan bujuk rayu perempuan ini. Ya Tuhan, jika
Engkau tidak menjauhkan aku dari tipu daya mereka – dengan kelembutan, perlindungan
dan pertolongan-Mu – maka aku akan cenderung mengikuti keinginan mereka, sehingga
Melihat kerendahan hati, keikhlasan dan kepasrahan nabi Yusuf kepada Tuhannya
demi memohon perlindungan agar tidak terjerumus dalam kemunkaran, sudah seharusnya
bagi manusia untuk berusaha meneladaninya. Meneladani usaha keras dan akidah yang
mengakar di dalam hatinya, sehingga ia tetap teguh seperti gunung yang berdiri kokoh
dalam menghadapi rayuan-rayuan yang menghanyutkan dan ancaman yang sangat
“Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari
tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.”
Seyogianya, Allah akan mengabulkan doa seorang hamba yang mau meneladani
Nabi Yusuf a.s, dengan memohon agar bisa tetap menaati-Nya, menjauhi larangan-
larangan-Nya, berpegang teguh pada tali agama dan menjalankan ketentuan-Nya. Dialah
Kelima, Nabi Sulaiman a.s. Dikisahkan oleh Allah dalam al-Qur’an bahwa Allah
dianugerahi kelebihan dan keistimewaan yang belum pernah diberikan kepada hamba-
hamba yang lain sebelumnya. Al-Qur’an telah merekam doa Sulaiman a.s. ini sebagai
berikut:
kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah
aku dari kelalaian yang memalingkanku dari kebaikan dan nikmat-Mu. Dan
anugerahkanlah kepadaku, Ya Tuhan, kerajaan yang luas yang tidak pernah dimiliki
Allah telah mengabulkan doa Nabi Sulaiman a.s. dan Al-Qur’an telah
mana saja sesuai yang dikehendaki-Nya. Dan (kami tundukkan pula kepadanya) setan-
setan yang semuanya ahli bangunan dan penyelam. Dan setan-setan lain yang terikat
dalam belenggu. Inilah anugerah Kami; Maka berikanlah (kepada orang lain) atau
mempunyai kedudukan yang dekat di sisi Kami dan ma’ab (tempat kembali) yang
baik.”156
yang tidak akan pernah dimiliki seseorang sesudahnya. Di antara tanda-tandanya, kami
menundukkan angin untuknya yang berhembus lembut – meskipun keras dan dahsyat –
setan-setan itu ada yang menjadi ahli bangunan yang akan mendirikan singgasana dan
patung-patung seusai kehendaknya, ada juga setan ahli menyelam yang akan
mengeluarkan mutiara dari lautan, serta ada setan yang terikat dengan belenggu agar tidak
Sulaiman, maka berikanlah kepada orang lain yang kau kehendaki tanpa ada
pertanggungjawaban darimu. Kau juga akan mendapat anugerah lain di akhirat yaitu
Al-Qur’an juga telah menceritakan kepada kita nikmat-nikmat lainnya yang telah
Yang perlu kita teladani dari doa Nabi Sualiman a.s. bahwa ia terlebih dahulu
ampunan lebih penting dan lebih berharga dari segala sesuatu. Ia juga tidak meminta
anugerah kerajaan ini agar menjadi terkenal, berbuat kezhaliman, merendahkan makhluk
lainnya dan berbuat kerusakan di muka bumi. Tidak. Justru ia meminta semua itu untuk
memanfaatkannya pada hal-hal yang diridhai Sang Khalih serta bermanfaat bagi hamba-
hamba-Nya.
Saya terkesan oleh komentar Fakhrur Razi mengenai ayat ini (yakni, ayat 35 dari
surat Shad). Ia menjelaskan bahwa kepentingan agama harus didahulukan dari pada
kepentingan dunia. Karena dalam ayat ini Sulaiman a.s. meminta ampunan terlebih
dahulu, baru kemudian meminta agar dianugerahi kerajaan. Ayat ini juga menjelaskan
bahwa meminta ampunan dari Allah Swt. akan membukakan pintu kebaikan di dunia,
karena Nabi sulaiman memohon ampunan terlebih dahulu, lalu bertawasul untuk
memohon dianugerahi kerajaan. Nabi Nuh a.s. juga melakukan hal serupa. Allah
جرناَ ب
ت ِمويميجمعيل ِلمككيم ِأمنييمهاَبرا م
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan kepadamu hujan
yang lebat, Dan memperbanyak bagimu harta dan anak, dan menjadikan untukmu kebun-
Imam Al-Qurthubi menjelaskan bahwa jika ada yang berkata, “Bagaimana Nabi
Sulaiman a.s meminta dunia padalah yang demikian itu hina, rendah dan tidak disukai
oleh Allah Swt?” Jawabnya adalah bahwa semua itu menjadi tugas para ulama untuk
apa yang tidak diketahui oleh seorang hamba. Dalam hal ini, Allah menegaskan kepada
Tidak mungkin Sulaiman a.s. memohon kepada Allah hanya untuk kepentingan duniawi
semata, karena dia dan nabi-nabi lainnya merupakan makhluk Allah yang paling zuhud. Ia
Kita telah melihat bahwa Allah telah mengabulkan doa Sulaiman a.s dan Allah
memberinya kerajaan yang tidak akan pernah dimiliki oleh seorang pun sesudahnya. Lalu
bagaimana sikap Nabi Sulaiman terhadap anugerah kerajaan yang luas ini? Al-Qur’an
hak-hak-Nya dan memanfaatkan sebaik mungkin semua nikmat yang telah Allah berikan
padanya.
Hal ini dibuktikan bahwa ketika ia mendengar seekor semut berkata, “Hai semut-
semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari”, Ia tidak merasa angkuh dan sombong.
Al-Qurthubi. Tafsir Al-Qurthubi. Dar Al-Kutub Al-‘Araby. 1967. Jld. I. hlm. 204 157
Bahkan ia tersenyum dan kagum mendengar ucapan seokor semut yang mengingatkan
صيياَلمبحاَ ِتميير م
ضيياَهك ت ِمعلم يريِ ِمومعلمييىَ ِموالميمد ر
يِ ِموأمين ِأميعمم يمل ِ م ك ِالرتم يييِ ِأمنييمعيم ي م
ب ِأميومزيعنم يييِ ِأمين ِأميش يككمر ِنميعممتم ي م
مر ن
"Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah
Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku; dan untuk mengerjakan
amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam
Ketika melihat istana Ratu Balqis telah dipindahkan dari negeri Yaman ke Syam
lebih cepat dari kedipan mata, ia tidak merasa sombong dan congkak. Lebih dari itu,
justru ia menisbatkan apa yang menjadi kelebihannya kepada Allah Swt. dan berkata,
غمنمريِ ِمكمرييبم
“Ini Termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku apakah aku bersyukur atau
dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka
Begitulah sikap Nabi Sulaiman terhadap nikmat yang Allah berikan. Sikap orang
yang bersyukur dan berserah diri kepada-Nya. Sudah sepantasnya bagi orang yang
Keenam, Nabi Ayyub a.s. Sebagian kisah mengenai Nabi Ayyub telah diceritakan oleh Al-
مومءاتم ييييمناَكه ِأميهلمكه ِموممثييلمكهيم ِرممعكهيم ِمريحممبة ِنمين ِمعينمدمناَ ِمومذيكمرىَ ِلميلمعاَبممدييمن
Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan yang Maha
lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi
Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.”160
Ibnu Katsir menjelaskan bahwa dalam ayat tersebut Allah menceritakan kisah
Ayyub a.s. yang mendapat ujian dan cobaan pada harta, anak dan juga fisiknya. Saat itu
Nabi Ayyub a.s. memiliki binatang ternak, ladang yang luas, anak yang banyak, dan
tempat tinggal yang menyenangkan. Kemudian ia mendapat ujian dan habislah semua
yang dimilikinya. Tidak hanya itu, ia juga mendapat cobaan berupa penyakit pada
tubuhnya. Baginda Muhammad Saw. pernah bersabda, “Di antara manusia yang paling
berat cobaanya adalah para nabi, lalu orang-orang sholeh, kemudian seterusnya.” Dalam
hadits lain Rasulullah Saw. juga bersabda, “Seseorang diuji sesuai kadar keagamaannya.
Semakin kuat agamanya, cobaannya pun semakin bertambah.” Nabi Ayyub a.s adalah
Allah paparkan di dalam Al-Qur’an ini merupakan suri tauladan dan petunjuk yang tidak
bisa di dapat dari orang lain selain dia. Itu semua karena Allah telah menurunkan penyakit
mengerikan yang belum pernah Allah turunkan sebelumnya sebagai ujian dan pelajaran
untuknya, untuk orang-orang selain dia dan siapa saja yang mendengar kisahnya. Kisah
Ayyub ini juga menjelaskan kepada mereka bahwa kehidupan di dunia merupakan ladang
bagi kehidupan di akhirat. Setiap orang harus bersabar atas musibah dan cobaan yang
menimpanya, tetap berusaha memenuhi hak-hak Allah dan terus bersabar baik dalam
Para mufassir telah menjelaskan panjang lebar mengenai jenis penyakit yang
menimpa Ayyub a.s. Kebanyakan dari mereka mendeskripsikan penyakit ini sebagai
penyakit yang sangat dahsyat dan mengerikan. Cobaan telah diturunkan pada Ayyub a.s.
baik jiwa, harta maupun keluarganya. Dan terbukti ia tetap sabar menghadapi cobaan ini
penyakit” – sebagaimana dijelaskan para ulama’ – bukan sebagai bentuk kemarahan dan
kekesalannya, melainkan sebagai doa untuk berserah diri kepada sang Khalik agar
mencabut semua cobaan yang dihadapinya. Dan doa tidak menafikan permohonan
yang dideritanya, memberinya rezeki harta, anak dan kesenangan dengan berlipat ganda.
Semua itu karena ia telah menjalani ujiannya sebagaimana yang digambarkan oleh Allah
Swt.
Maksudnya, “Kami telah menguji Ayyub dengan musibah dan cobaan. Kami
melihat bahwa dia sabar menghadapi cobaan yang Kami berikan dan ia juga memohon
agar diselamatkan dari musibah ini, dengan tetap menjalankan perintah-perintah Kami.
Maka, barangsiapa melakukan hal seperti itu, niscaya Kami akan mengabulkan
Ketujuh, inilah satu sisi yang dikisahkan Al-Qur’an kepada kita mengenai doa-doa
yang baik dan penuh kepasrahan. Doa-doa yang digunakan oleh para nabi untuk
menghadap kepada Khaliknya. Doa-doa itu dipenuhi dengan niat yang tulus, keyakinan
yang hakiki, hati yang suci, etika yang sempurna, tujuan yang mulia, arah yang jelas dan
Nabi Nuh a.s memohon dan berserah diri kepada Allah dengan berdoa,
“Sesungguhnya aku tak berdaya, maka berilah pertolongan.” Maka Allah mengabulkan
doanya dengan menyelamatkannya bersama para pengikutnya dalam bahtera. Dan Allah
Nabi Ibrahim a.s. memohon kepada Allah dengan doa-doa yang baik. Di
antaranya, ia meminta agar Allah menurunkan kepada umat ini seorang rasul dari
Nabi Yusuf a.s. berserah diri kepada Allah agar dijauhkan dari perbuatan keji
seorang istri raja, kemudian Allah memenuhi permintaanya dan menjauhkannya dari
Nabi Sulaiman a.s. memohon ampunan kepada Allah dan ditambahkan kebaikan
untuknya, maka Allah mengabulkan doanya dengan memberinya kerajaan yang tidak
Nabi Ayyub a.s. berserah diri dan memohon kepada Allah agar disembuhkan dari
mengembalikan keluarga, harta dan kebahagiaannya yang pernah hilang, dengan berlipat
ganda.
Nabi Yunus a.s. ketika berada dalam perut ikan hiu, bermunajat kepada Allah,
“Tiada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk
kesusahan.
Begitulah Al-Qur’an memaparkan kepada kita, melalui lisan para nabi, berbagai
macam doa yang mustajab untuk kita jadikan pelajaran dan kita teladani. Sehigga, kita
bisa memperoleh kemenangan sebagaimana yang diperoleh para nabi dan kita bisa
melalui lisan para Nabi, tapi juga menunjukkan kepada kita beberapa contoh doa
mustajabah lainnya yang diucapkan oleh orang-orang sholeh untuk menyerahkan diri
kepada Allah sehingga mendapatkan jawaban dan ijabah dari Allah Swt.
Pembaca yang budiman, perhatikanlah salah satu contoh dari doa-doa yang
dikisahkan oleh Al-Qur’an melalui lisan orang-orang yang shaleh berikut ini.
ت ِلكيوليمييِ ِايلمليبيمياَ م
ِالريمذييمن ِيمييذكككريومن.ِ ب ض ِوايختملم م
ف ِالريييمل ِوالنريمهيياَمر ِلمييياَ ب
م م
م إمرن ِفمييِ ِمخيلمق ِال ر
سيمماَموات ِموايلمير م م
ك ِممي يين ِتيك ييدمخمل ِالنريياَمر ِفميمقي ييد ِأميخمزيييتمي يكه ِمومماَمللظريياَلمممييمن ِممي يين
ِمربريمنآَإمنيري م.ِ ب ِالنريياَمر ل ِسي يبحاَنم م م
ك ِفمقنميياَ ِمعي يمذا م
م
بميياَط ب ك ي م
َ ِربريمنآَإمنرينميياَ ِمس يمميعمناَ ِكممناَمديبيياَ ِيكينميياَمدييِ ِلمملييمميياَمن ِأمين ِمءاممنكي ييوُا ِبممربنكك ييم ِفميمئاَممنريياَ ِمربرينميياَ ِفميياَيغمفير ِلمنميياَ ِذكنكييوُبمينمييا.ِ صيياَبر
أمني م
لمتكيخلم ك
ف ِالي م ي
مييمعاَمد
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ‘Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah
kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke
dalam neraka, sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada penolong bagi orang-
orang yang zhalim. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang
menyeru kepada iman, (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu, maka kamipun
Kami, dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan
Kami, berilah kepada kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan
Doa yang paling tulus dan permohonan yang paling mulia, pasti dibalik semua itu
terdapat pujian seorang hamba kepada Penciptanya, permohonan agar selalu diselamatkan
dari adzab-Nya, selalu mengharap pahala dari-Nya, dan berupaya agar kelak dikumpulkan
Oleh karena, itu Allah mengabulkan doa mereka dan tidak menyia-nyiakan
ض ِمفاَلريمذييمن ِمهيياَمجكريوا ض يييكع ِمعمم يمل ِمعاَمم يبل ِنمنككييم ِنميين ِذممك يبر ِموكأنثمييىَ ِبمييع ك
ض يككيم ِنم يين ِبمييع ي ب مفاَيس يتمجاَب ِلمكه يم ِربيكه يم ِأمنيىَ ِلَمأك م
م م يم ي ي
ت ِتميجيمرييِ ِمميين
وأكيخمرجوُا ِممن ِمدياَمرمهم ِوأكوذكوا ِمفيِ ِسبمييلميِ ِوقيمياَتميلكوُا ِوقكتملكيوُا ِلكمكنفيررن ِمع ينيكهيم ِسيينمئاَتممهم ِولكيدمخلمنريكهيم ِجنرياَ ب
ي م ي م يم م م ي م ي م ي م كي ي م ي م ي ي
kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari
sebagian yang lain. Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung
halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah
dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah.
Apa yang dicontohkan oleh Al-Qur’an mengenai doa mustajab yang keluar dari
lisan hamba-hamba Allah yang sholeh ini pastinya menyimpan pelajaran dan teladan bagi
orang-orang yang yakin. Jika kita ingin terus menyimak semua kisah di dalam Al-Qur’an
yang menyangkut tema ini, maka pembahasan ini akan sangat panjang dan tak ada
ujungnya.
***
contoh doa-doa mustajab yang terdapat dalam Al-Qur’an, kini kita beralih pada sunnah-
sunnah nabi yang suci untuk mempelajari beberapa doa mustajab yang ada di dalamnya.
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a, ia berkata, “Aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Ada tiga orang di antara umat sebelum kamu yang
bepergian, sampai akhirnya mereka berteduh pada sebuah gua dan masuk ke dalamnya.
Kemudian ada batu yang berjatuhan dari atas gunung dan mengurung mereka di dalam
gua itu. Mereka berkata, ‘Tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dari keadaan ini,
kecuali jika kalian memohon kepada Allah dengan wasilah amal saleh. Salah seorang dari
mereka berkata, ‘Ya Allah, aku memiliki orang tua yang sudah renta. Aku tidak
meninggalkan harta atau pun keluarga yang akan memberinya makan. Suatu hari aku
pernah pergi dan baru pulang malam setelah mereka tidur. Aku langsung memerah susu
untuk mereka, tapi aku mendapati mereka telah tertidur. Aku tidak ingin membangunkan
mereka. Aku tetap terjaga – dengan gelas susu di tanganku – menunggu mereka bangun
sampai sang fajar menampakkan sinarnya. Kemudian mereka bangun dan meminum susu
bukakanlah batu yang menutupi pintu gua di mana kami terjebak di dalamnya ini.”
Kemudian batu itu terbuka sedikit. Namun mereka belum bisa keluar.
Kemudian salah seorang dari mereka berkata, “Ya Allah, aku mempunyai seorang
sepupu perempuan yang sangat aku cintai. Aku mengingingkan dirinya, namun ia
memberinya seratus dua puluh dinar yang bisa menghilangkan jarak pemisah antara aku
dan dirinya. Aku bisa melakukan apa yang aku mau terhadap dirinya. Lalu ia berkata,
‘Wahai hamba Allah, takutlah kepada Allah. Jangan berikan cincin kecuali dengan
haknya.’166 Lalu aku meniggalkannya, padahal dia adalah orang yang paling aku cintai.
“Ya Allah, jika aku melakukan semua itu karena mengharap keagungan ridha-Mu
maka bukakanlah batu (yang menutupi pintu gua) di mana kami terjebak di dalamnya.”
Lalu pintu gua itu terbuka, hanya saja mereka belum bisa keluar.
Orang ke tiga berkata, “Ya Allah, aku pernah mempekerjakan beberapa orang.
Aku telah memberikan upah kepada mereka semua, kecuali kepada satu orang yang
meningggalkan upahny dan pergi. Upah yang menjadi bagiannya itu telah berbunga dan
menjadi harta yang banyak. Setelah beberapa lama kemudian, ia datang kepadaku dan
berkata, “Wahai hamba Allah, berikan upah bagianku.” Aku menjawab, “Semua unta,
sapi, domba dan budak-budak yang kamu lihat itu adalah bagianmu.” Ia berkata, “Wahai
hamba Allah, jangan menghinaku.” Aku menjawab, “Aku tidak menghinamu.” Lalu ia
mengambil semuanya dan tidak menyisakan sedikit pun. “Ya Allah, jika aku melakukan
semua itu karena mengharap ridha-Mu, maka bukakanlah batu (yang menutupi pintu gua)
keluar.”
Pembaca yang budiman, tidakkah anda melihat di dalam hadits yang mulia ini
bagaimana Allah mengabulkan doa hamba-Nya yang ikhlas, yang bertawasul kepada-Nya
dengan amal saleh mereka, ketika mereka ditimpa kesulitan dan seakan tidak ada lagi
jalan keselamatan di hadapan mereka. Allah pasti akan mengabulkan doa bagi hambanya
***
Sembilan, kami akan memberikan contoh mengagumkan lainnya yang dikisahkan oleh
Rasulullah saw.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata bahwa Rasulullah
saw. pernah mengisahkan seorang bani Israil yang meminta pada bani Israil lainnya agar
diutangi seribu dinar. Ia berkata, “Datangkan kepadaku beberapa saksi yang paling bisa
berkata lagi, “Kalau begitu datangkan untukku orang yang bisa menjaminnya.”dan
dijawab, “Cukup Allah yang akan menjaminnya.” Ia berkata, “Kamu benar.” Kemudian
akan membayarnya pada waktu yang telah ditentukan. Ia pergi ke laut untuk memenuhi
keinginannya. Ia menunggu kapal untuk pergi membayar utang pada waktu yang telah
ditentukan. Namun, ia setelah lama menunggu ia tidak juga mendapatkan kapal. Maka ia
dalamnya, juga pesan untuk pemiliknya. Setelah itu ia menutup lubang pada kayu itu dan
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau tahu bahwa aku telah berutang pada si Fulan
sebesar seribu dinar. Ia memintaku untuk mendatangkan saksi. Aku menjawab, ‘Cukuplah
Allah yang menjadi saksi.’ Dan dia rela menjadikan-Mu sebagai saksi. Lalu ia memintaku
mendatangkan seseorang akan menjamin. Aku mengatakan kepadanya bahwa cukuplah
Allah yang menjaminnya. Dan ia rela menjadikanmu sabagai penjaminnya. Aku telah
membayar haknya pada waktu yang telah dijanjikan – namun aku tidak menemukannya.
uang itu ke laut hingga masuk ke dalamnya. Lalu ia pergi dan tetap berharap ada kapal
Orang yang memberi utang itu pergi (untuk mengabil uangnya) pada waktu yang
telah ditentukan. Ia berharap bisa melihat kapal yang membawa uangnya. Namun, hanya
menemukan sepotong kayu – yang di dalamnya ada uang. Ia mengambil kayu itu untuk
dijadikan kayu bakar. Namun ketika ia membelahnya, ia menemukan uang dan sepucuk
surat pesan. Ia pergi mendatangi orang yang telah berutang padanya membawa uang
seribu dinar yang didapatinya. Ketika bertemu orang yang berutang itu berkata, “Aku
masih menunggu kapal agar bisa menyerahkan uangmu. Namun, aku sama sekali tidak
kepadaku?” Ia menjawab, “Aku memberi tahumu bahwa aku tidak menemukan kapal,
kecuali kapal yang kau tumpangi ini.” Orang yang memberi utang berkata, “Allah telah
memberikan apa yang kamu kirimkan di dalam kayu.” Lalu ia menunjukkan uang seribu
dinar itu.
Inilah salah satu doa yang mustajab yang dikisahkan oleh Rasulullah saw. kepada
kita. Tidak ada ungkapan yang bisa menjelaskan begitu dalam dan sempurnanya
keikhlasan yang terkandung di dalamnya. Meskipun jarang yang bisa melakukan, namun
mengirimkan tentara-Nya – dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan
Dia – untuk menyampaikan suatu hak kepada pemiliknya. Maka, benar ketika Rasulullah
saw. bersabda, “Barangsiapa ingin mengambil alih kebutuhan orang lain untuk ia penuhi,
orang lain untuk merusak dan merugikannya, maka Allah akan memberi kerugian
untuknya.”
***
Kesepuluh, dalam sunnah nabi juga terdapat puluhan doa yang patut dijadikan pelajaran.
Doa-doa yang dipanjatkan Rasulullah saw. di berbagai tempat yang kemudian dikabulkan
a. Rasulullah saw. berdoa kepada Allah agar memperkuat barisan Islam dengan
seorang Umar bin Khatab. Allah mengabulkan doa Rasulullah saw. dan Umar masuk
Islam.
b. Rasulullah saw. pernah berdoa untuk Sa’ad bin Abi Waqas agar doanya selalu
dikabulkan.167 Maka Sa’ad mendapatkan apa yang dipanjatkan oleh Rasulullah saw.
c. Rasulullah saw. pernah mendoakan Abdullah bin Abbas, seraya berkata, “Ya
Allah, ajarkanlah ilmu hikmah kepadanya.”168 Maka Ibnu Abbas menjadi orang yang
d. Rasulullah saw. berdoa untuk Anas bin Malik, “Ya Allah, perbanyaklah harta
oleh binatang ternaknya. Ia juga memiliki perkebunan di Basrah yang berbuah dua
kain saat beliau sedang sujud di Masjidil Haram. Selain itu, mereka juga
menyelamatkan beberapa orang dari mereka.” Ibnu Mas’ud berkata, “Setelah kejadian
hukuman itu kepada mereka dalam waktu yang panjang seperti umur Nabi Yusuf.”
Setelah itu, mereka mengalami paceklik dan kelaparan sampai mereka harus
g. Ketika terjadi perang Tabuk, orang-orang merasa sangat kelaparan. Lalu Nabi
Saw. mengeluarkan sedikit makanan dan berdoa agar diberi keberkahan di dalam
makanan itu. Kemudian semua orang memakannya dan masih menyisakan beberapa
bagian.170
h. Dari Anas r.a, ia berkata bahwa pada masa Rasulullah, penduduk Madinah
pernah dilanda paceklik karena tidak mendapat hujan. Ketika Rasulullah saw. sedang
menyampaikan khutbah pada hari Jum’at, seorang laki-laki berdiri dan berkata, ‘Ya
Rasulullah, unta dan kambing banyak yang mati. Mintalah kepada Allah agar
menurunkan hujan kepada kami.’ Saat itu Rasulullah saw. menjulurkan kedua
Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dari sebuah hadits yang panjang dari Abu Hurairah dan Abu Said 170
.Al-Khodari dalam kisah perang Tabuk
tangannya dan berdoa. Anas berkata, “Langit seperti kaca, bening dan bersih tanpa
awan. Lalu angin berhembus dan menyatu membentuk awan. Kemudian langit
menurunkan hujan.171 Kami pulang di bawah air hujan hingga kami sampai di rumah.
Sementara hujan tidak reda hingga datang hari Jum’at berikutnya. Lelaki tadi berdiri
dan berkata, “Ya Rasulullah, rumah-rumah telah hancur, mintalah kepada Allah agar
meredakan hujan ini.” Rasulullah tersenyum dan berdoa, “Ya Allah, turunkanlah
hujan disekitar kami bukan di atas kami.”172 Aku melihat awan tiba-tiba terbelah di
Inilah contoh doa-doa yang Rasulullah panjatkan kepada Tuhannya dalam situasi
yang berbeda-beda. Kita melihat bagaimana doa-doa itu telah dikabulkan oleh Allah Swt
karena besumber dari rahmat yang membawa petunjuk, anugerah yang memberi
kedamaian, dan pelita yang memberi penerangan, yang menyayangi dan mengasihi orang-
Sedangkan doa yang terbesar dan bersifat khusus dari Rasulullah saw. hanya
diberikan kepada umatnya pada hari kiamat kelak. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Setiap nabi memiliki doa yang mustajab. Dan setiap nabi telah
memanjatkan doanya. Sedangkan aku masih menangguhkan doaku sebagai syafaat bagi
umatku pada hari kiamat. Dan yang akan mendapatkannya – insya Allah – ialah umatku
Kesebelas, setelah kami paparkan beberapa contoh doa-doa mustajabah baik dari Al-
Qur’an maupun sunnah, mungkin ini waktu yang tepat bagi kita untuk mendalami sejarah
orang-orang saleh sebelum kita, agar kita bisa memetik teladan dari mereka yang
Dalam hadits ini disebutkan “wa arsalat as-sama’u ‘azaliiha’. Kata ‘azali jama’ ‘azala, berarti mulut 171
.Geriba (tempat menampung susu). Sehingga hujan yang turun diibaratkan bibir Geriba mengalirkan air susu
Artinya, “Ya Allah turunkanlah hujan di sekitar Madinah dan bukan di atasnya.” Allah mengabulkan doa 172
Nabi. Lalu hujan berhenti dan berpindah ke sekitar kota Madinah. Seperti seperti mahkota yang melingkar di
.kepala
.H.R. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi 173
mengulurkan tangan memohon kepada Allah dengan lidah yang penuh harap dan hati
yang tentram, sehingga Allah mengabulkan doa mereka dan memenuhi permohonannya.
Pembaca yang budiman, mari kita memutar kembali memori kita pada tahun-tahun ke-3
Hijriah, untuk mengenang cerita seorang sahabat agung ‘Ashim bin Tsabit bin Abi Al-
Aqlah, salah seorang dari tujuh sahabat yang mati dalam keadaan syahid karena dikhianai
Singkat cerita, sekelompok utusan ini menemui Rasulullah saw. dan berkata, “Ya
Rasulullah, kami telah telah memeluk Islam dan beriman. Maka, kirimkanlah beberapa
orang sahabatmu bersama kami untuk memberi pemahaman tentang agama, membacakan
Al-Qur’an dan mengajari kami syariat-syariat Islam.” Lalu Rasulullah saw. mengurus
Ketika mereka sampai di sebuah sungai milik bani Hudzail di sekitar kota Hijaz,
para utusan yang jahat dan licik itu mengkhianati para sahabat yang diutus oleh
Rasulullah saw. Mereka meminta bantuan bani Hudzail untuk mencelakai para sahabat
itu. Ketika para sahabat menoleh ke belakang, mereka melihat puluhan pengkhianat telah
mengitari mereka. Ketika mereka menghunuskan pedang untuk membunuh para sahabat,
mereka berkata, “Demi Tuhan, kami tidak ingin membunuh kalian. Tapi kami ingin
sedikit memberi pelajaran pada kalian penduduk Makkah. Kalian mendapatkan janji dan
‘Ashim menjawab, “Demi Allah, kami tidak akan menerima sumpah dan janji
orang musyrik.” Maka terjadilah peperangan yang tidak seimbang antara kelompok
musyrik pengkhianat dalam jumlah yang banyak dengan sedikit orang muslim. Ketika
‘Ashim melihat bahwa ajalnya sudah dekat, ia menengadahkan tangannya ke langit dan
berdoa, “Ya Allah, aku telah menjaga agamamu di pagi hari, maka jagalah jasadku di sore
.Syekh Muhammad Muhyiddin Abdul Hamid. Sirah Abi Al-Hisam. Jilid III. Hlm. 160 174
hari.” Kemudian ia memperoleh kesyahidan setelah memerangi para pengkhianat itu
secara heroik.
Ibnu Ishaq berkata, “Allah telah memberikan janji-Nya kepada ‘Ashim, bahwa
selamanya ia tidak akan pernah disentuh oleh orang musyrik dan tidak pernah menyentuh
‘Ashim bin Tsabit termasuk orang yang tangguh pada saat perang Uhud. Salah
seorang dari kaum Quraisy yang terkena anak panahnya pada perang Uhud adalah Ibnu
Thalhah. Setelah terkena anak panah, dengan cucuran darah ia menemui ibunya, Salafah
bintu Saad. Ibunya bertanya, “Siapa yang menyerangmu, anakku?” Ia menjawab, “Aku
mendengar seseorang berteriak ketika memanahku, ‘Terima ini, Akulah ‘Ashim bin Abi
Al-Aqlah.” Salafah bintu Saad berjanji jika mendapatkan kepala ‘Ashim, ia akan
Para penghianat dari bani Hudzail melihat kesempatan untuk memenggal kepala
‘Ashim dan menjualnya pada wanita yang menaruh dendam tersebut. Mereka mendekati
tubuh ‘Ashim untuk melakukan niat jahatnya. Tapi Allah yang menjamin doa hambanya
yang saleh, telah mengirimkan tentara-Nya – Dan tidak ada yang mengetahui tentara
Tuhan-Mu melainkan Dia – untuk melindungi jasad ‘Ashim. Allah Swt. mengirimkan
sekelompok lebah yang hinggap menutupi jasadnya, sehingga para pengkhianat itu
mengurungkan niatnya. Mereka berkata, “Biarkan dia, sampai datang waktu senja dan
kita tunggu sampai lebah-lebah ini meninggalkannya. Setelah itu, kita kembali lagi untuk
mengambil kepalanya.”
Tapi ketika menjelang sore, Allah mengirimkan angin yang membawa jasadnya
entah ke mana, tidak ada yang mengetahui keberadaannya kecuali alam gaib. Sedangkan
Ketika menceritakan kisah ‘Ashim ini, Umar bin Khatab berkata, “Allah menjaga
‘Ashim telah bersumpah bahwa ia tidak akan pernah disentuh maupun menyentuh
orang musyrik selama hidupnya, maka Allah menjaga tubuhnya agar tidak disentuh orang
musyik ketika ia telah wafat, sebagaimana Allah menjaganya ketika ia masih hidup.175
***
Kedua belas, berikut ini adalah contoh lain yang tidak jauh berbeda dari contoh
sebelumnya mengenai keikhlasan yang begitu dalam, niat yang tulus, dan semangat yang
kuat untuk meninggikan kalimat Allah. Di antaranya adalah kisah tentang seorang sahabat
Nu’man merupakan seorang gubernur di suatu negeri yang bernama Kaskar. 176
Gubernur merupakan kedudukan yang banyak diincar oleh orang-orang ambisius dan rela
melakukan segala macam cara yang bertentangan dengan ajaran Islam untuk
mendapatkannya.
Ia mengirimkan sepucuk surat kepada kholifah ke dua, Umar bin Khatab dan
berkata, “Wahai Amirul Mukminin, antara aku dan kedudukan yang aku emban, ibarat
seorang pemuda yang berada di sisi wanita cantik yang membujuk pemuda itu agar
terjerumus dalam keburukan (berzina), namun pemuda itu tetap menolak. Aku memohon
kepadamu atas nama Allah, jauhkan aku dari kepemimpinan ini, dan kirimlah aku
Allah.”
Akhirnya, setelah Nu’man terus mendesak dan memintanya berkali-kali, Umar bin
Khatab memenuhi permintaannya. Khalifah Umat menariknya dari kekuasaan Kaskar dan
mengutusnya sebagai panglima pasukan umat Islam dalam sebuah peperangan melawan
pasukan Persia.
akan mengibarkan bendera sebanyak tiga kali. Pada kibaran pertama, penuhilah hajat
kalian dan perbarui wudhu kalian; Pada kibaran kedua, persiapkan diri dan asah pedang
kalian; dan pada kibaran ketiga, kalian harus menyerang semua musuh dan
menghancurkan mereka.”
dan kalian harus meyakininya.” Ia mengangkat kedua tangannya ke arah langit dan
berdoa, “Ya Allah, berilah pertolongan kepada umat Islam dalam peperangan ini dan
jadikan aku salah satu di antara syuhada’nya.” Terjadilah peperangan yang dahsyat dan
mengerikan antara umat Islam dan orang-orang Persia. Kemudian peperangan itu usai
dengan kemenangan di tangan umat Islam. Allah mengabulkan doa Nu’man dan
agama Allah dan meninggikan kalimat-Nya. Jiwanya terbang menuju sang Khalik dengan
Doa yang dipanjatkan oleh Nu’man r.s. diliputi oleh niat yang tulus , cita-cita luhur
dan meninggalkan kesenangan duniawi (zuhud), serta dilakukan pada waktu yang tepat,
di mana semua itu merupakan faktor-faktor diterimanya sebuah doa. Nu’man berdoa
kepada Allah ketika ia berada dalam barisan pasukan yang berperang di jalan-Nya. Saat
seperti ini merupakan saat-saat dibukanya pintu langit sehingga Allah mengabulkan
permohonannya dan merealisasikan keinginannya. Itulah karunia yang Allah berikan pada
orang yang ia kehendaki. Sungguh, Allah mempunyai karunia yang sangat besar.
***
Ketiga belas, setelah memaparkan kisah dua orang sahabat yang menjadi teladan, yaitu
‘Ashim dan Nu’man – di mana Allah telah mengabulkan doa mereka dan mereka berada
pada gerbang kesyahidan di jalan-Nya – kini kita akan melihat beberapa kisah teladan
dari orang-orang yang mengangkat tangannya dan berdoa kepada Allah agar memberi
mengabulkan permohonan mereka dan menurunkan hukumannya yang adil kepada orang-
Kisah pertama adalah tentang Sa’ad bin Abi Waqas r.a. Seorang penduduk Kufah
telah melontarkan tuduhan kepadanya dengan tuduhan yang sama sekali tidak benar dan
tidak pernah dilakukan oleh Sa’ad bin Abi Waqas. Kemudian Sa’ad r.a. berdoa kepada
Allah agar memberikan hukuman kepada orang yang menuduhnya itu, dan Allah
Diriwayatkan oleh Bukhari dari Jabir bin Samrah r.a, ia berkata, “Seorang
penduduk Kufah mengadukan Sa’ad bin Abi Waqas kepada Khalifah Umar bin Khatab
r.a. Penduduk Kufah mengatakan bahwa Sa’ad bin Abi Waqas tidak melakukan shalat
secara benar. Kemudian Umar memanggilkan dan berkata kepada Saad bin Abi Waqas,
‘Wahai Aba Ishaq, mereka mengatakan bahwa kamu tidak melakukan shalat secara
benar.’ Sa’ad menjawab, ‘Demi Allah, saya hanya melakukan shalat bersama mereka
sebagaimana shalat Rasulullah saw. dan tidak menguranginya. Aku mengerjakan shalat
isya’, berdiri tenang pada dua rakaat pertama,177 dan lebih mempercepat pada dua rakaat
Orang yang diutus itu bertanya pada penduduk Kufah tentang Sa’ad bin Abi Waqas. Tidak
ada satu masjid yang terlewatkan kecuali setelah ia menanyakan perihal Sa’ad. Mereka
memuji Sa’ad bin Abi Waqas sebagai orang yang sangat baik. Sampai ketika ia tiba di
masjid Bani Abbas. Seorang laki-laki dari mereka bernama Usamah bin Qatadah alias
Abu Su’dah berdiri dan berkata, “Jika engkau meminta kami untuk bersaksi, kami
memberikan bagian secara merata, dan tidak memutuskan perkara secara adil.”
Sa’ad menjawab, “Demi Allah, aku hanya memohon kepada-Nya tiga hal, ‘Ya
Allah, jika hambamu ini berbohong, hanya ingin dilihat dan didengar orang, maka berilah
ia umur yang panjang, kemiskinan yang terus menerus, dan fitnah yang selalu menerpa.”
Setelah kejadian itu, setiap ditanya mengenai keadaanya orang yang disumpahi
tadi berkata, “Sumpah yang dilontarkan Sa’ad telah membuatku berumur panjang namun
Abdul Malik bin Amir pernah bercerita tentang Jabir bin Samrah, “Aku pernah
melihatnya. Kedua alisnya jatuk ke mata karena umurnya yang sudah tua. Ia juga
Seperti itulah Allah mengabulkan sumpah Sa’ad bin Abi Waqas karena ia dituduh
secara dzalim dengan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan. Tidak ada sekat yang bisa
***
Keempat belas, kisah kedua adalah tentang Sa’id bin Zaid bin Amru bin Nufail r.a. Ia
pernah bersumpah atas seorang perempuan yang menuduh bahwa ia telah mengambil
hak-hak perempuan tersebut. Kemudian Allah mengabulkan sumpah yang dilontarkan
oleh Sa’id.
Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari ‘Urwah bin Zabir bahwa seorang
perempuan bernama Arwa bin Aus pernah mengadukan Sa’id bin Zaid pada Marwan bin
Sa’id menjawab, “Saya tidak mengambil sedikit pun dari tanahnya karena saya
‘Barangsiapa mengambil sebagian tanah secara zhalim, maka ia akan dihimpit tujuh lapis
tanah.”
Kemudian Sa’id berdoa, “Ya Allah, jika wanita ini berbohong, maka butakanlah
Urwah bin Jabir menceritakan bahwa perempuan itu meninggal setelah hilang
penglihatannya dan ketika ia berjalan di atas tanahnya, ia terjatuh ke dalam lubang dan
meninggal.”
Dalam riwayat Muslim dari Muhammad bin Zaid bin Abdullah bin Umar
disebutkan bahwa ia melihat wanita itu mengalami kebutaan dan meraba-raba dinding
seraya berkata, “Sumpah yang dilontarkan Sa’id telah menimpaku.” Dan wanita itu
berjalan di atas sumur di sekitar rumah yang pernah ia adukan kepada Marwan Al-Hakim.
***
Keempat belas, kisah ketiga adalah tentang seorang Tabi’in besar, Sa’id bin Jabir. Ia telah
bersumpah atas kedzaliman dan kejahatan yang dilakukan oleh Al-Hujjaj bin Yusuf Ats-
Para ahli sejarah melihat bahwa Sa’id bin Jabir pernah melarang Al-Hujjaj
menghadapinya. Al-Hujjaj tidak bisa mengatasi apa yang dilakukan oleh Sa’id ini. Maka,
perdebatan yang memperlihatkan keimanan yang kuat, keyakinan yang kokoh, keteguhan
jiwa dan keberanian dalam mempertahankan kebenaran, yang dimiliki oleh Sa’id.
“Aku akan merubahmu dengan seisi dunia menjadi kobaran api.” Al-Hujjaj
mengancam.
Sa’id menjawab tanpa rasa gentar, “Jika aku bisa melihatmu melakukannya, aku
“Jika aku pernah masuk ke dalamnya dan mengetahui siapa saja yang ada di sana,
maka aku pasti tahu siapa yang menjadi penghuni surga dan neraka. Tapi aku sekarang
“Yang mengetahuinya adalah Dia yang mengetahui rahasia mereka.” Jawab Sa’id.
Sa’id menjawab, “Bagaimana seorang makhluk yang dibuat dari tanah bisa
“Pilihlah sendiri, wahai Hujjaj. Demi Allah, kamu akan membunuhku sabagai
Sa’id tertawa ketika akan keluar bersama para pengawal. Al-Hujjaj pun bertanya,
Sa’id menjawab, “Karena aku heran melihat sikapmu yang berani melawan Allah
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang lurus, dan aku
arah kiblat.”
“Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan
mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang
lain.”
“Sesungguhnya, aku bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
utusan-Nya”. Kemudian Sa’id mengangkat kedua tangannya ke arah langit dan berdoa,
“Ambillah nyawaku, sampai kita bertemu di hari pembalasan, wahai musuh Allah. Ya
Allah, dekatkan ajalnya dan jangan biarkan dia membunuh seseorang lagi setelahku.”
Doa yang dipanjatkan Sa’id naik ke langit. Lalu mendapatkan jawaban dan
balasan dari Allah Yang Mahaesa lagi Mahakuasa. Setelah membunuh Sa’id, tidak selang
berapa lama kemudian Al-Hujjaj terserang penyakit yang tidak bisa diobati. Ia kehilangan
akal dan seperti orang yang kemasukan setan lantaran tekanan penyakit gila. Setiap kali
tersadar dari penyakitnya, ia berkata dengan penuh ketakutan, “Apa yang terjadi padaku
Tidak lama setelah membunuh Jabir, Al-Hujjaj meninggal dalam keadaan yang
sangat mengenaskan. Allah telah mengabulkan doa Sa’id dan tidak membiarkan Al-Hujjaj
Benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw, “Ada tiga (orang) yang tidak akan
ditolak doanya, yaitu orang yang puasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil dan doa
orang yang terzhalimi. Allah akan mengangkatnya dari kesusahan dan membukakan pintu
langit untuknya. Saat itu Tuhan berkata, ‘Demi keagungan dan kemuliaan-Ku, Aku akan
***
Keenam belas, kisah ke empat tentang doa yang mustajab akan kami ambil dari realita
“taman firdaus” kita yang telah lenyap dari sejarah Daulah Andalusia. Dalam sejarah
Islam masa-masa Daulah Andalusia ini menggambarkan lembaran sejarah yang penuh
Dalam sejarah Andalusia, permadani yang pernah dibentangkan untuk Islam telah
dilipat kembali, negara yang luas telah dihancurkan, umat yang besar telah
ditenggelamkan, dan peradaban Islam yang cemerlang telah sirna. Itu semua tidak lain
karena para pewaris Andalusia setelah abad ke empat Hijriah, telah menyebarkan
penyakit yang pernah menyerang umat-umat sebelum mereka, yaitu pola hidup mewah,
saling membenci satu sama lain, dan terpecah belah karena perbedaan madzhab dan
tersendiri.
Dampak dari perilaku yang menyimpang ini adalah keluarnya jamaah Islam yang
terakhir dari kota Andalusia pada awal abad ke sebelas Hijriah. Mereka meninggalkan
Ketika berada di istana Umayah di Andalusia, Abu Hazm bin Jahwar mendapatkan
berkata,
Pada suatu hari aku bertanya pada rumah suatu kaum yang telah musnah
Tokoh yang akan kami ceritakan dalam kisah ini adalah Abu Al-Walid bin
Jahwar, seorang Amir di Cordova (Qurthubah) pada paruh kedua abad ke-5 Hijriah.
seorang Amir Thulaitah yang bernama Yahya bin Dzu An-Nun berambisi untuk merebut
Ibnu Jahwar merasakan kekalahan hampir menimpanya, ia mengirim pesan kepada Amir
Asybiliyah bernama Mu’tamad bin Ibad untuk meminta perlindungan kepadanya dari
kerakusan Ibnu Dzu An-Nun. Tapi ia seolah berlindung dari terik matahari dan masuk ke
dalam bara api. Sebab, setelah Al-Mu’tamad bin Ibad memberi pertolongan dan mengusir
Yahya bin Dzu An-Nun dari Cordova, kini ia sendiri yang berambisi untuk menguasai
mengingatkan Ibnu Ibad untuk memenuhi perjanjian dan kesepakatan di antara mereka,
dan mengingatkannya untuk tidak egois dan melanggar perjanjian yang ada. Akan tetapi,
daya tarik Cordova telah membangkitkan hasrat dalam diri Ibnu Ibad serta mengambil
kendali jiwanya. Selain itu, ia juga tidak membiarkan pengikut Jahwar – mereka adalah
para pejabat pemerintahan yang sah – tetap tinggal di Cordova. Bahkan Ibnu Ibad
mengerahkan prajurinya untuk menyerang mereka, mengoyak tabir yang mereka miliki,
dan menyita harta mereka. Setelah itu ia mengusir mereka dari tanah Cordova.
Abdul Malik bin Jahwar beserta keluarganya pergi meniggalkan Cordova. Ia juga
membawa ayahnya, Abu Al-Walid, yang sudah tua renta dan lumpuh. Sebelum melewati
perbatasan Cordova, Abu Al-Walid menoleh ke belakang dengan perasaan pedih, hari
yang hancur dan tubuh yang lemah. Seolah ia akan meninggalkan kekuasaannya untuk
yang terakhir kali. Kemudian ia mengangkat kedua tangannya ke arah langit dan berdoa,
“Ya Allah sebagaimana Engkau mengabulkan doa atas kami, kabulkanlah doa itu untuk
kami.”
Doa ini keluar dari bibir lelaki yang sedang sedih dan terzhalimi, baik harta,
keluarga maupun jiwanya. Sehingga doa itu naik ke langit dan dikabulkan oleh Dzat yang
berhak mengabulkan doa seorang hamba yang memohon kepada-Nya, yaitu Allah Yang
Setelah kejadian ini, Al-Mu’tamad bin Ibad hidup dalam kenikmatan, kehormatan
dan kemewahan yang melimpah dalam kurun waktu yang cukup lama. Sampai-sampai
banyak ahli sejarah yang menjadikannya bahan perbincangan. Di antara mereka ada yang
berkata, “Suatu hari, istrinya melihat perempuan-perempuan Badui sedang menjual susu
dengan membawa geriba (tempat susu yang terbuat dari kulit). Perempuan-perempuan
Badui itu membiarkan betis mereka masuk ke dalam lumpur. Melihat kejadian itu, istri
Imad beserta pelayan-pelayannya ingin melakukan apa yang dilakukan oleh perempuan-
perempuan Badui. Kemudian Imad meminta minyak kasturi, kapur barus, dan air es.
Semua bahan itu dicampur dan dijadikan lumpur di dalam istana. Ia juga membuatkan
geriba beserta talinya yang terbuat dari bahan sutra untuk istrinya. Setelah itu, sang istri
yang mengagumkan, kesenangan yang melimpah dan kemuliaan yang agung itu?
mengundang para pemikir untuk memberikan pesan dan nasehat kepadanya. Itu semua
karena setelah Advens – penguasa Eropa pada waktu itu – menduduki Thulaithah,
.Dr. Hasan Jad. Ad-Du’â al-Mustajâb. dalam Majalah Al-Azhar. Vol. 22. hlm. 45 179
Bilnasiah dan Sarqasthah yang merupakan daerah-daerah kekuasaan umat muslim, ia juga
ingin menguasai Cordova. Advens mengirim pesan kepada Al-Mu’tamad bin Ibad. Dalam
surat itu, Advens meminta secara terang-terangan benteng kokoh yang mengitari
Cordova. Sementara umat muslim bertahan untuk tetap tinggal di dalamnya. Dan Al-
Amir daulah Murabithin, untuk memerangi Advens beserta tentaranya. Di daerah yang
biasa disebut Az-Zalaqah (tanah yang licin), umat muslim memperoleh kemenangan atas
Tapi, apa yang dilakukan Yusuf bin Tasyifin kepada Al-Mu’tamad setelah mereka
Ibnu Tasyifin – seorang Badui yang wataknya keras dan kasar – membeberkan
kemewahan hidup Al-Mu’tamad yang ia lihat pada saat itu. Maka, ia memerintahkan
untuk menyita semua harta Al-Mu’tamad. Ketika Al-Mu’tamad membantah dan menolak
terjadilah pertempuran antara keduanya. Dalam pertempuran itu beberapa anak Al-
diikat dengan rantai dan belenggu, kemudia di kirim ke kota Aghmât di Marakis. Ia
menetap di sana, terpenjara dan dalam kehinaa kurang lebih selama sepuluh tahun.
dikeluarkan oleh Al-Mu’tamad dari Cordova dalam keadaan tulang rahangnya pecah dan
nyaris terbelah. Al-Mu’tamad menghabiskan rentang waktu yang cukup panjang ini
anak perempuannya bekerja sebagai pembantu pada seseorang yang dulu pernah menjadi
pengawalnya, ia berkata,
عواريِ ُقد ُأضر ُباَّ ُالفاَّء أأرغب ُأن ُأعيش ُأرى ُبناَّت
خوادَم ُبنت ُمن ُقد ُكاَّن ُأعلى مراتبييه ُإذا ُيبدو ُالنداء
membuka aibku.
Para pelayan, anak dari orang yang dulu pernah memiliki kedudukan tertinggi,
Akan tetapi, jika sebuah doa diucapkan oleh hati yang tulus, ia akan memberi
manfaat.
Al-Mu’tamad telah melihat balasan yang ia terima karena menghianati orang yang
disebabkan oleh kezhalimannya terhadap Bani Jahwar. Dan doa Abu Al-Walid yang
ditujukan atas dirinya telah dikabulkan oleh Allah. Al-Mu’tamad mengakui dengan
Akan tetapi, jika sebuah doa diucapkan oleh hati yang tulus, ia akan memberi
manfaat.
Ringkas ceritanya, ia dinikahi oleh sepupunya, Aus bin Shamit. Pada suatu hari,
terjadi perselisihan antara keduanya. Aus bin Shamit berkata kepadanya, “Bagiku, engkau
seperti ibuku.” Selang beberapa waktu kemudia, Aus ingin mendekatinya. Namun,
Khaulah menolaknya dan berkata, “Jangan. Demi (Tuhan) yang jiwaku berada di
tangannya, jangan mendekatiku – karena engkau telah mengucapkan apa yang telah kau
ucapkan – sampai Allah dan Rasul-Nya memberi ketetapan hokum bagi kita.” Kemudian
menolaknya. Sampai akhirnya aku bisa mengalahkan dia layaknya seorang wanita tua
yang lemah, dan aku menjuahkannya dariku. Setelah itu, aku pergi ke rumah tetanggaku
dan meminjam baju darinya. Lalu aku pergi hingga bertemu Rasulullah saw. Aku duduk
di hadapannya dan menceritakan apa yang aku lihat dari suamiku, dan aku mengadukan
Ia berkata, “Lalu aku bertanya kepada Rasulullah saw. tentang perkataan yang
baginya.”180 Ia berkata, “Kemudian aku berkata pada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, tapi
Kemudian ia berkata, “Lalu aku katakan, ‘Aku akan mengadu kepada Allah
Rasulullah saw. berkata kepada Khuwailah, “Engkau diharamkan baginya.” Karena pada waktu belum ada 180
syariat tentang zhihar (menganggap istrinya mirip ibunya)
Perempuan suci itu mengangkat mengulurkan kedua tangannya ke arah langit dan
berdoa, “Ya Allah, Engkau tahu bahwa suamiku sudah tua. Sedangkan aku perempuan tak
anak. Jika aku meninggalkan anak-anaku padanya, mereka akan terlantar. Namun jika aku
membawa mereka bersamaku, mereka akan kelaparan. Ya Allah, berilah aku jalan keluar
Doa yang penuh kepasrahan dan kepatuhan dari seorang wanita suci itu, naik
menuju langit. Dan Allah mengabulkan doanya, sebelum wanita itu beranjak dari
tempatnya, di sisi Rasulullah saw. Allah telah menurunkan wahyu kepada Rasulullah saw.
صمياَكم ِمشيهمرييمن ِكمتممتاَبممعييمن ِممن ِقمييبمل ِمأن ِيميتمممآَرساَ ِفمممين ِلريم ِيميستممطيع ِفممإطيمعاَكم ِمستنيييمن ِمميسمكيبناَ ِمذلم م
ِ ك يمجيد ِفم م
م
bukanlah ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain adalah wanita yang melahirkan
dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.
kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang
dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Barangsiapa yang tidak
atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hokum-hukum Allah, dan bagi
Tidakkah anda melihat, bagaimana Allah mengabulkan doa perempuan yang suci,
ikhlas dan menjaga kehormatan suami beserta anak-anaknya ini?! Allah telah
memberikan solusi atas permasalahannya dan permasalahan sejenis yang dihadapi oleh
berkata, “Mahasuci Allah yang sangat luas pendengarannya. Sungguh, aku telah
mendengar ucapan Khaulah binti Tsa’labah – dan aku tidak mendengar sebagian
ucapanya. Ia mengadukan suaminya kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Ya Rasulullah,
aku telah melewati masa muda dan meninggalkan banyak anak pada suamiku. Sampai
.Q.S. Al-Mujâdilah: 1-4 181
saat umurku telah senja, aku harus berpisah dengan anak-anakku. Ya Allah aku mengadu
kepada-Mu…” dan dia tidak berhenti memohon, sampai Jibril turun membawa firman
Kejadian ini telah mengangkat derajat Khaulah r.a. di mata para sahabat. Umar bin
Khatab r.a. pernah lewat di hadapan Khaulah, di mana Umar adalah sebagai seorang
sangat lama dan menasihatinya. Khaulah berkata, “Ya Umar, engkau pernah dipanggil
dengan sebutan Umar kecil (Umair), lalu dipanggil dengan nama Umar, dan kemudian
kekuasaan, dan siapa yang yakin dengan hari perhitungan (hisab), ia akan takut dengan
azab.” Saat itu Umar hanya berdiri mendengarkan ucapan Khaulah. Seorang sahabat
berkata pada Umar, “Wahai Amirul Mukminin, haruskah engkau berdiri selama ini demi
Umar menjawab, “Demi Allah, seandainya dia menahanku dari pagi sampai sore,
aku tidak akan meninggalkannya kecuali untuk menjalankan shalat fardhu. Tahukah
kalian siapa wanita tua ini? Dialah Khaulah binti Tsa’labah, yang ucapannya telah di
dengar oleh Allah dari langit ke tujuh. Apakah seorang Umar tidak akan mendengarkan
ucapannya? Padahal Tuhan yang memelihara alam semesta telah mendengar ucapannya.”
dan menyelesaikan permasalahannya. Hal itu tidak lain karena Khaulah mengadukan
menghalalkan apa yang dihalalkan oleh Allah dan mengharamkan apa yang diharamkan
menjaganya.
Kedelapan belas, itulah beberapa kisah tentang doa-doa mustajabah yang kita
petik dari kitab Allah Swt, dari sunnah Rasulullah saw., dan dari sejarah empirik orang-
orang saleh yang telah mendahului kita. Dan masih banyak lagi kisah-kisah lainnya. Jika
kita ingin menggali kisah-kisah itu dan menjadikannya landasan hukum, maka
Yang perlu diperhatikan dari kisah-kisah doa mustabah ini – dengan zaman,
tempat dan sisi yang berbeda-beda – bahwa semuanya mengandung nilai-nilai yang
menggambarkan keikhlasan, hati yang suci, jiwa yang bersih, tujuan yang luhur,
permohonan yang tulus, dan semangat para pelakunya dalam perjuangan meninggikan
kalimat Allah, menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan di muka bumi. Oleh sebab itulah,
doa mereka berada dalam lindungan, belas kasih dan ijabah dari Allah Swt.
***
Jika seseorang berkata, “Kita telah banyak melihat bahwa ada orang yang berdoa
secara benar, tapi tidak tanda-tanda doanya terkabul. Mengapa seperti itu?”
a. Jika semua doa manusia dikabulkan, maka tidak ada hikmah dan maslahah
yang terkandung di dalamnya. Hal ini tidak lain karena permintaan manusia berbeda-
beda, kebutuhan mereka saling berlawanan dan kontradiksi. Misalnya, mereka semua
ingin menjadi kaya dan Allah mengabulkan permintaan mereka, pastilah mereka tidak
saling membutuhkan dan akan berbuat sewenang-wenang. Seseorang tidak akan bisa
Jadi, hikmah dan maslahah mengharuskan adanya manusia yang kaya dan miskin,
juga adanya penguasa dan pekerja. Al-Qur’an telah mengindikasikan semua itu dalam
م م م م
َّضيا
ضيحهيم ُبيييع ن
ض ُيدَيريجياَّت ُليتْيظخييذ ُبيييع ح ُيويرفيييعنياَّ ُبيييع ي،َّيينحن ُقييسيمنياَّ ُبييييينييحهيم ُمف ُايلييياَّة ُالتدنييييا
ضحهيم ُفيييويق ُبيييعي د
َّحسيخمريا
dunia. Dan Kami telah meninggikan kebahaiaan mereka atas sebagian yang
lain.183
م
ٌ.صييرر
بي ي
akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang
dijauhkan dari keburukan. Akan tetapi, apakah yang dianggap baik oleh manusia
benar buruk? Tidak. Kebaikan dan keburukan bukanlah seperti anggapan manusia
yang memiliki daya pikir terbatas dan tidak tahu akibat yang akan timbul dari suatu
permasalahan. Sebagai bukti, pasti di antara kita ada pernah mengusahakan suatu
pekerjaan, tugas atau keinginan tertentu dalam hidupnya. Ia meminta kepada Allah,
baik pada pagi hari maupun sore hari, untuk mengabulkan keinginannya. Ketika Allah
sedih dan sakit hati. Tapi beberapa hari kemudian, nampak dihadapannya secara jelas
bahwa apa yang talah ia usahakan tertanya perkara yang tidak baik untuknya, dan apa
yang Allah pilihkan untuknya adalah yang terbaik. Dan pengalaman hidup manusia
ُيواليحي ُييييعلييحم ُيوأينييتْحييم، ُيويعيسى ُأيين ُ حمتبتييوا ُيشييئناَّ ُيوحهيو ُيشرر ُليحكيم،خييرر ُليحكيم
يويعيسى ُأيين ُتييكيرحهيوا ُيشييئناَّ ُيوحهيو ُ ي ي
يل ُتيييعليحميوين
Boleh jadi kamu membanci sesuatu, padahal ia amat baik untukmu. Dan boleh
jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha
Jadi, diwajibkan bagi seorang muslim untuk memperbanyak doa dengan penuh
keikhlasan dan rasa takut, setelah itu biarkan Allah menentukan hasilnya sebagaimana
juga memiliki keinginan, dan hanya Allah yang bisa melakukan apa yang Ia
kehendaki.
***
c. Setiap doa akan memberikan manfaat bagi seorang muslim, baik doa itu
dikabulkan maupun tidak dikabulkan. Karena, apabila doa itu tidak dikabulkan oleh
Allah bagi orang yang memanjatkannya di dunia ini, maka Allah akan menggantinya
Dari Ibadah bin Shamit r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah di muka bumi
ini ada seorang muslim yang memanjatkan sebuah doa kepada Allah, kecuali Allah
akan memberikan permohonan itu kepadanya atau Allah akan menjauhkannya dari
keburukan yang setimpal dengan permohonannya, selama ia tidak berbuat dosa dan
Diriwayatkan juga dari Ibadah bin Shamit r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pada
hari kiamat Allah akan berkata kepada seorang hamba-Nya. “Apakah kamu melihat
sebagian doamu dikabulkan dan sebagian lagi tidak dikabulkan?” Hamba itu
kepada-Ku kecuali Aku akan mengabulkannya. Bukankah pada hari ini dan itu engkau
berdoa kepadaku dan engkau melihat Aku telah mengabulkan doamu?” Hamba itu
menjawab, “Benar.” Allah Swt bertanya kembali, “Dan bukankah pada hari ini dan itu
engkau berdoa kepada-Ku kemudian engkau tidak melihat Aku tidak mengabulkan
menyimpan doamu di surga.” Oleh karena itu, tidak seorang mukmin memanjatkan
doa, kecuali ia berharap semua doanya akan menjadi simpanan untuk di akhirat
kelak.”
.HR. Tirmidzi 187
Maka dari itu, seorang muslim harus memperbanyak doa dengan rasa ikhlas dan patuh
kepada Allah, serta yakin bahwa doanya akan memberinya manfaat dalam kondisi apa
pun. Dan doa merupakan bentuk penyembahan dan penyerahan diri kepada Allah
Yang Memelihara alam semesta, serta bentuk perbuatan paling mulia dari seorang
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak ada amal perbuatan
d. Dalam memanjatkan doa ada syarat-syarat dan etika yang harus dipenuhi.
Apabila orang yang berdoa telah memenuhi syarat dan doa itu, maka doanya layak
mendapat jawaban. Namun, bila syarat dan etika itu tidak terpenuhi, dan ia berdoa
kepada Allah dengan hati yang lalai dan tidak sehat, maka doanya tidak layak
mendapatkan jawaban.
yang telah disyariatkan oleh Allah. Mereka mengabaikannya dengan penuh celaan,
mereka juga banyak memakan makanan yang telah diharamkan. Setelah itu mereka
marah karena telah berdoa kepada Allah, namun Ia tidak mengabulkan doanya.
Perilaku aneh yang mereka lakukan ini mengingatkan saya pada sebuah kisah mashur
tentang Ibrahim bin Adham. Singkat cerita, ada beberapa orang yang bertanya kepada
Ibrahim, “Wahai Ibrahim, ada apa dengan kami, kami memanjatkan doa tapi tidak
pernah dikabulkan?” Ibrahim rahimahullah menjawab, “Itu karena hati kalian mati
yang disebabkan oleh sepuluh perkara.” Mereka bertanya, “Apakah sepuluh perkara
itu?” Ibrahim menjawab, “Kalian tahu Allah tapi tidak mentaatinya; kalian tahu Rasul
tapi tidak mengikuti sunnahnya; kalian tahu (isi) Al-Qur’an tapi tidak
mengamalkannya; kalian makan dari nikmat Allah tapi tidak mensyukurinya; kalian
.HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah 188
tahu surga tapi tidak memintanya; kalian tahu neraka tidak tapi tidak lari darinya;
kalian tahu setan tapi tidak memeranginya bahkan mengikutinya; kalian tahu
kematian tapi tidak mempersiapkan diri untuknya; kalian menguburkan orang mati
tapi tidak mengambil pelajaran darinya; kalian bangun tidur, langsung sibuk dengan
Oleh karena itu, sebelum kita berkata, “Kami telah banyak berdoa, namun doa kami
tidak pernah dikabulkan”, kita harus membersihkan hati kita, mendekatkan diri pada
Kesembilan belas, Al-Qurthubi menjelaskan bahwa ada orang yang bertanya, “Mengapa
Jawabnya: hendaknya ia tahu bahwa firman Allah dalam dua ayat 189 “ujîbu” dan
“astajîbu” bukan berarti Allah mengabulkan doa secara mutlak bagi setiap orang yang
berdoa dalam bentuk yang terperinci (tafshil), dan tidak pula bagi setiap doa yang
dipanjatkan secara terperinci. Allah telah berfirman dalam ayat lainnya, “Berdoalah
kepada Tuhanmu dengan penuh rasa patuh dan takut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai
mereka yang berlebih-lebihan.” Dan sekecil apa pun yang ditambahkan, baik ia ketahui
maupun tidak ia ketahui, maka ia sudah termasuk mu’tadd (orang yang berlebih-lebihan).
Allah telah menberitahukan bahwa Dia tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. Lalu
Sebagian ulama berpendapat bahwa maksud dari ayat tersebut adalah, “Aku
mengabulkan doa jika Aku menghendakinya.” Sebagaimana Allah berfirman, “Dan Dia
memperlihatkan apa yang kalian minta, jika Dia menghendaki.” Pembahasan ini masuk
Yaitu firman Allah, “Dan jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) 189
sesungguhnya aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang berdoa apabila ia berdoa kepadaku.” Dan
”.firman-Nya, “Dan Tuhanmu berkata, “Mintalah kepada-Ku, niscaya aku akan mengabulkan untuk kalian
Ada juga yang mengatakan, “Maksud dari ayat ini adalah untuk memberi tahu
semua umat mukmin yang demikian itu merupakan sifat Allah Swt; Dia mengabulkan
sebagian besar permohonan orang yang berdoa; Dia dekat dengan hamba-Nya,
tidak memberikan seperti permintaanya. Sebuah jawaban (ijabah) tidak harus menempati
satu posisi hanya ketika ada permohonan. Hal ini dibuktikan dengan sebuah ta’wil yang
doa maka aku akan membukakan pintu ijabah untuknya.” Juga sebagaimana Allah
Sebagian orang berpendapat bahwa Allah menyukai setiap doa, baik dengan
maupun ketika Allah menyimpan jawaban doa itu untuknya di akhirat kelak. Hal ini
didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al-Khadari bahwa Rasulullah
saw. bersabda, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan sebuah doa – di mana doa itu
bukan untuk berbuat dosa atau memutuskan tali silaturahmi – kecuali Allah akan
doa itu untuknya; atau Allah akan menjauhkannya dari keburukan yang sebanding dengan
permohonannya itu.” Sebagian sahabat bertanya, “Jadi kita harus banyak berdoa?”
Rasulullah saw. menjawab, “Allah lebih banyak (mengabulkan doa). Dan semua ini
Sebagian ulama berpendapat bahwa maksud dari ayat tersebut adalah, “Aku
mengabulkan doa jika aku menghendakinya.” Sebagaimana Allah berfirman, “Dan Dia
memperlihatkan apa yang kalian minta, jika Dia menghendaki.” Rasulullah saw. pernah
berdoa memohon tiga hal. Kemudian Allah memberikan dua dari permohonannya dan
dari Said bin Abi Waqash r.a. ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah saw. mendatangi
daerah di pinggiran kota Madinah. Beliau melewati sebuah masjid milik bani Muawiyah.
Kemudian Rasulullah saw. shalat dua rakaat dan kami juga shalat bersamanya. Setelah itu
Rasulullah saw. berdoa cukup lama, lalu menghadap kami ke arah kami dan bersabda,
“Aku berdoa kepada Tuhanku untuk tiga perkara. Dia memberikan dua dari permintaanku
dan menolak satu permintaan lainnya. Aku memohon kepada Tuhanku agar umatku tidak
binasa karena kelaparan, kemudia Dia mengabulkannya; aku juga memohon kepada-Nya
agar umatku tidak dikuasai oleh musuh yang akan membinasakan mereka, kemudian Dia
Maka dari itu, kita harus memenuhi etika dan syarat-syarat dalam berdoa, agar doa
Dalam hal ini, saya kagum dengan ucapan Ibnu Atho’ rahimahullah, “Setiap doa
memiliki beberapa pilar, sayap, faktor, ketetapan waktu. Jika pilar-pilarnya terpenuhi,
maka doa itu akan berdiri kokoh; Jika sayapnya telah siap, maka doa itu akan terbang ke
langit; Jika waktunya sudah tepat, maka doa itu akan sampai pada kemenangan; dan jika
sebelum subuh; dan yang menjadi faktornya adalah shalawat atas Rasulullah saw.”
Pada pembahasan kali ini, kami akan memaparkan beberapa contoh doa yang terdapat
di dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw. Dalam hal ini kami ingin agar umat muslim
bisa mengamalkan doa-doa tersebut dengan khusyu’. Selain itu, hendaknya mereka juga bisa
merasakan tujuan mulia, nilai etika yang tinggi, ungkapan yang indah, dan kata-kata yang
jelas, yang terkandung di dalam doa-doa tersebut. Umat muslim seyogianya memanjatkan
doa kepada Allah, Tuhan sekalian alam, dengan ungkapan yang dipahami oleh akal pikiran,
Al-Qur’an dan sunnah nabawiyah ini mengandung doa-doa yang akan memberikan
manfaat dan pertolongan bagi manusia, serta menunjukkan mereka pada jalan yang lurus.
kebaikan – ini, secara terus menerus dan berulang-ulang, berarti ia telah memenuhi etika dan
syarat-syarat dalam berdoa. Ia bisa memilih do’a yang lebih indah, lebih bermanfaat dan
lebih sesuai dengan kebutuhannya, dalam rangka mengamalkan kebaikan dan ketakwaan.
Orang-orang saleh sebelum kita telah banyak memanjatkan doa-doa yang terdapat di
dalam Al-Qur’an dan sunnah. Mereka menganggap orang yang berdoa bukan dengan doa-doa
yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan sunnah atau menambah-nambahinya, merupakan satu
bentuk i’tidâ` (melampaui batas) yang dilarang oleh Allah Swt, sebagaimana digambarkan
dalam firman-Nya,
ب ُايليعتْيمدييين
ضترنعاَّ ُيومخيفيينة ُإمنظحه ُيل ُ حمي ت
أحندَعحوا ُيربظحكيم ُتي ي
ح
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan merendah diri dan suara yang lembut.
melampaui batas memiliki beberapa bentuk, di antaranya adalah banyak menjerit dan
berteriak-teriak; dan termasuk di dalamnya seseorang yang berdoa bukan dengan apa yang
terdapat di dalam Al-Qur’an dan sunnah. Mereka memperindah doanya dengan kata-kata
yang tidak punya makna, menggunakan kata-kata puitis yang ia peroleh dari buku-buku
bacaan, yang sama sekali tidak ada di dalam Al-Qur’an dan sunnah, serta tidak bisa dijadikan
pegangan. Ia juga meninggalkan doa-doa yang digunakan oleh Rasulullah saw. Semua ini
Imam Al-Ghazali berkata, “Yang paling penting, janganlah seseorang yang berdoa
menambahi doa yang telah disunnahkan. Karena dengan begitu, ia telah melampaui batas dan
meminta sesuatu yang tidak memberikan kebaikan padanya. Setiap orang yang memperindah
doanya, maka ia telah mengurangi doa yang sudah ada di dalam Al-Qur’an dan sunnah.”193
Kami tidak ingin melarang seseorang untuk berdoa, di mana ia tidak menambahi apa
yang telah ada di dalam Al-Qur’an dan sunnah. Yang kami inginkan adalah agar bagian
terbesar dari doanya diambil dari apa yang telah dilafalkan oleh Al-Qur’an dan mengalir dari
lidah Rasulullah saw. selanjutnya ia juga bisa memilih doa-doa yang bersumber dari kisah-
Di antara persoalan yang menjadi sorotan kami selama bergaul besama saudara-
saudara kami – di mana kami tetap berprasangka baik terhadap mereka – kami melihat bahwa
di antara mereka ada yang mengulang-ulangi suatu kata atau ungkapan di dalam dzikir dan
doa mereka, yang mereka buat sendiri atau mereka dapatkan dari guru mereka dan hanya
sebagian kecil saja yang memang berasal dari Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah saw.
Namun yang terpenting, saudara-saudara kita itu telah melakukan dzikir dan doa yang
sebagian besar berasal dari petunjuk Al-Qur’an dan sunnah yang mulia.
sunnah, yang sebagian besar diawali dengan kata “ ”ربناatau “”رب. Itulah pembukaan doa
yang paling baik dan paling utama, karena didahului dengan pengakuan seorang hamba
bahwa Allahlah yang menciptakan semua makhluk dengan kekuasaan-Nya, mengatur mereka
dengan karunia dan rahmat-Nya, Dialah yang Maha memberi rezeki, dan tidak ada yang bisa
Sekarang mari kita perhatikan bersama, dengan hati yang tenang dan lidah yang
Pertama:
"Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguhnya Engkaulah yang
Maha mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua
orang yang tunduk kepada-Mu, (jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang
ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Inlah doa yang diceritakan oleh Al-Qur’an melalui lisan Nabi Ibrahim. Ketika Allah
bangunannya. Dalam melakukan tugas besar ini ia dibantu oleh anaknya, Ismail a.s. Ketika
sedang mengerjakannya, keduanya mengangkat tangan berserah diri kepada Allah dan
berdoa, “Ya Tuhan kami, terimalah amalan dari kami. Sesungguhnya Engkau yang Maha
mendengar doa orang-orang yang bermunajat, dan Maha Mengetahui tentang keadaan
mereka. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk kepada-Mu, dan
jadikanlah anak cucu kami umat berserah diri kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami tempat-
tempat ibadah kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha
Kedua:
“Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta
Inilah doa yang dikisahkan oleh Al-Quran melalui lisan orang-orang mukmin yang
mereka meminta kebaikan dunia dan kebaikan akhirat kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu,
“Mereka Itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang telah mereka
Imam Ibnu Katsir berkata, “Doa ini menghimpun semua kebaikan dan membuang
semua keburukan yang ada di dunia. Kebaikan di dunia mencakup permohonan berupa
kesehatan, rumah yang megah, istri yang baik, rezeki yang melimpah, ilmu yang bermanfaat,
perbuatan yang saleh, kendaraan yang nyaman, kedudukan yang terhormat, dan lain kebaikan
lainnya, sebagaimana diungkapkan oleh para mufasir. Tidak ada sanggahan bahwa semua itu
termasuk kebaikan yang ada di dunia. Sedangkan kebaikan yang pertama di akhirat adalah
masuk surga dan disertai dengan keselamatan dari ancaman api neraka, dimudahkan pada hari
“Mu’ammar bercerita kepada kami, dari Abdul Warits, dari Abdul Aziz dari Anas bin Malik,
ia berkata, ‘Rasulullah saw. pernah bersabda, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia
Jika hanya ingin mengucapkan sebuah doa, Anas bin Malik membaca doa ini. Dan
jika ingin mengucapkan beberapa doa, maka ia mencantumkan doa ini di antara doa-doanya
itu.
Ibnu Abi Hatim berkata, “Ayahku bercerita kepada kami, dari Abu Na’im, dari Abdus
Salam bin Syaddad alias Abu Thalut, ia berkata, ‘Aku berada di sisi Anas bin Malik. Saat itu
sahabat Tsabit berkata padanya, ‘Saudara-saudaramu ingin agar engkau mendoakan mereka.
Lalu Anas berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat
serta peliharalah kami dari siksa neraka.’ Kemudian mereka berbincang bincang sampai
ketika mereka akan berdiri, Tsabit berkata lagi kepada Anas, ‘Wahai Abu Hamzah, saudara-
saudaramu akan pergi, berdoalah kepada Allah untuk mereka. Anas menjawab, ‘Apakah
kalian ingin aku mempersulit kalian. Jika Allah telah memberi kalian kebaikan di dunia,
kebaikan di akhiran dan menjaga kalian dari siksa api neraka, berarti Ia telah memberikan
Imam Ahmad berkata, “Muhammad mencertikan kepada kami dari Abi ‘Adi dari
Hamid dari Tsabit dari Anas bahwa Rasulullah saw. menemui seorang muslim yang sakit dan
terlihat sangat lemah. Rasulullah saw. bertanya kepadanya, ‘Apakah engkau sudah berdoa
kepada Allah?’ Ia menjawab, ‘Ya, aku berdoa kepada Allah, ‘Ya Allah, apa yang menjadi
hukuman untukku di akhirat, segeralah berikan saat aku masih berada di dunia.’ Rasulullah
saw. berkata, ‘Mahasuci Allah. Engkau tidak bisa melakukannya. Apakah engkau telah
berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta
peliharalah kami dari siksa neraka.’ Kemudian ia berdoa kepada Allah dan Ia
menyembuhkan penyakitnya.
Ketiga:
“Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian
kami dan tolonglah kami dari orang-orang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah: 250)
Doa ini dikisahkan oleh Al-Qur’an melalui lisan sekelompok kecil orang mukmin
yang tersisa bersama Thalut untuk memerangi Jalut beserta tentaranya. Ketika berhadapan
dengan musuh, mereka berserah diri kepda Allah dengan memanjatkan doa, “Ya Tuhan kami,
jauhkan kami dari ketakutan dan kelemahan; dan tolonglah kami dari orang-orang kafir yang
mengingkari ketuhanan-Mu.” Kemudian Allah mengabulkan doa mereka. Setelah itu Allah
berfirman, “Maka mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah…”
Keempat:
صنرا ُيكيماَّ ُيحييلتْيحه ُيعيلى ُالظمذييين ُممين ُقيييبلمنياَّ ُيربيظنيياَّ ُيولي م م
سيينياَّ ُأييو ُأييخطيأينياَّ ُيربيظنياَّ ُيويل ُ حيتميل ُيعييليينياَّ ُإم ي
م
يربيظنياَّ ُيل ُتحييؤاخيذنياَّ ُإمين ُني ي
“Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat
janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.
Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami,
Inilah doa yang diceritakan oleh Al-Qur’an melalui lisan orang-orang mukmin yang
Mereka memohon kepada Allah, “Ya Tuhan kami, jangan Engkau hukum kami jika
kami lupa akan kewajiban yang telah Engkau perintahkan; atau kami salah melakukan
sesuatu karena kebodohan kami; Ya Tuhan kami, janganlah Engkau berikan kepada kami
beban berat yang tidak sanggup kami bawa, sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-
orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami beban,
musibah dan cobaan yang kami tak sanggup memikulnya. Maafkanlah apa kekurangan yang
ada di antara kami; ampunilah kesalahan yang terjadi antara kami dan hamba-hamba-Mu;
berilah kami rahmat-Mu yang mencakup segala sesuatu; Engkaulah penolong kami, maka
tolonglah kami dari kaum kafir yang mendustakan agama-Mu dan mengingkari keesaan-Mu.”
Dalam tafsirnya, Imam Ibnu Katsir memaparkan sepuluh hadits yang menjelaskan
keutamaan ayat ini. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud
dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-
Baqarah pada malam hari, maka cukuplah dua ayat itu baginya.”194
Kelima:
ب ك ُأيني ي
ت ُاليوظهاَّ ح ب ُلينياَّ ُممين ُليحدني ي
ك ُيريحينة ُإمنظ ي م
يربيظنياَّ ُيل ُتحمزيغ ُقحيلحيوبيينياَّ ُبيييعيد ُإيذ ُيهيديييتْيينياَّ ُيويه ي
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat
dari sisi-Mu; karena Sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi.” (Q.S. Ali Imram: 8)
.Lihat Tafsir Ibnu Katsir. Juz 1. hlm. 340 194
Doa ini dikisahkan oleh Al-Qur’an melalui lisan orang-orang yang berpendirian pada
ilmunya, yang beriman pada ayat-ayat Al-Qur’an baik yang muhkamât maupun
mutasyabihât. Mereka berkata, “Kami beriman kepada semua yang datang dari Tuhan kami.”
Kemudian mereka memohon kepada Allah Swt. agar meneguhkan pendirian mereka pada
jalan kebenaran, hati mereka tidak berpaling dari petunjuk-Nya, diberi rahmat yang
mencakup segala sesuatu, serta ditambah keimanan dan keyakinannya. Mahasuci Allah Yang
Maha Memberi.
Keenam:
“Ya Tuhan kami, Sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa
kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (Q.S. Ali Imran: 16)
Inilah doa yang diceritakan oleh Al-Qur’an melalui lisan orang-orang muttaqin yang
tidak berpaling dari ketaatan kepada Allah dan terlena oleh kenikmatan duniawi yang berupa
wanita, anak-anak, harta yang banyak berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang
ternak dan sawah ladang. Hal itu karena mereka telah mendapatkan yang lebih baik dari
Allah Swt. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada-Mu, kitab-kitab-
Mu, rasul-rasul-Mu, dan hari akhir, maka ampunilah dosa-dosa dan kekurangan kami; serta
Ketujuh:
“Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan. Dan
kami telah mengikuti rasul. karena itu, masukanlah kami ke dalam golongan orang-
orang yang menjadi saksi (tentang keesaan Allah)” (Q.S. Ali Imran: 53)
Inilah doa yang dikisahkan oleh Al-Qur’an tentang kaum Hawari yang beriman
kepada Nabi Isa a.s. Mereka menjadi penolongnya ketika Isa a.s. mengetahui kekufuran Bani
Israil dan berkata, “Siapa yang akan menjadi penolong-penolongku untuk menegakkan
menegakkan agama Allah. Kami beriman kepada-Nya. Saksikanlah bahwa kami termasuk
orang-orang yang berserah diri.” Kemudian ia bermunajat kepada Allah, “Ya Tuhan kami,
kami beriman kepada kitab-kitab dan syariat-syariat yang Engkau turunkan kepada nabi-nabi-
Mu. Dan kami telah mengikuti rasul-Mu, Isa a.s. Maka, masukkanlah kami ke dalam
Kedelapan:
“Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang
tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Q.S. Ali Imran: 147)
Dalam doa ini, Al-Qur’an mengisahkan tentang perang uhud, melalui lisan sahabat
yang menjadi pengikut Rasulullah. Mereka pergi ke medan tempur bersama rasulnya tanpa
rasa ragu, takut, lemah atau menyerah pada musuh. Bahkan ketika berhadapan dengan
musuh, mereka berkata, “Ya Tuhan kami ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan kami yang
berlebih-lebihan. Tetapkanlah pendirian kami dalam medan tempur, dan tolonglah kami dari
orang-orang kafir.” Dengan berkah keikhlasan mereka dalam berdoa, Allah mengabulkan doa
mereka dan berfirman, “Karena itu, Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan
pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.”
Kesembilan:
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman,
Ya Tuhan Kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan
Inilah doa-doa yang dikisahkan di dalam Al-Qur’an melalui lisan orang orang yang
cardik pandai yang selalu berfikir dan mengamati ciptaan-Nya dengan baik. Mereka selalu
mengingat Allah dalam keadaan berdiri, duduk, atau berbaring. Mereka memuji Tuhannya
yang memiliki segala kebaikan. Setelah itu, mereka berserah diri kepada Allah dan berdoa,
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar seruan, yaitu Nabi Muhammad saw, yang
mengajak manusia untuk beriman kepada-Mu. Kemudian kami menjawab seruannya dengan
mengimani dan mempercayainya. Ya Tuhan kami, dengan keberkahan iman ini, kami
dosa-dosa kami, dan mengumpulkan kami bersama orang-orang yang berbakti, yaitu orang-
orang yang banyak berbuat kebaikan. Ya tuhan kami, berikanlah kepada kami apa yang telah
Engkau janjikan melalui lisan rasul-Mu. Janganlah engkau hinakan kami pada hari kiamat.
Allah menerima doa orang-orang yang berserah diri ini, dan berfirman,
“Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu,
baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang
lain.”
Banyak hadits-hadits yang menjelaskan kelebihan ayat yang menjadi penutup surat
Ali Imran ini. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Ibnu Abbas r.a. ia
Rasulullah saw. berbincang-bincang dengan keluarganya, lalu tidur. Pada sepertiga malam
terakhir, beliau duduk lalu memandang ke langit dan berkata, “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda
bagi orang-orang yang berakal.” hingga akhir surat Ali Imran. Kemudian Rasulullah
bangun, membersihkan gigi, berwudhu dan shalat sebelas rakaat, sampai Bilal
Diriwayatkan dari Atho` ia berkata, “Aku, Ibnu Umar dan Ubaid bin Umair menemui
Aisyah r.a. Kami masuk ke rumahnya. Di antara kami dan dia terdapat sekat. Ia berkata,
‘Wahai Ubaid, apa yang mendorongmu untuk mengunjungi kami?’ Ubaid menjawab,
Kemudian Ibnu Umat berkata, ‘Beritahu dan ceritakan kepada kami kejadian paling
mengagumkan yang pernah engkau lihat dari Rasulullah saw.’ Aisyah r.a. menangis dan
berkata, ‘Semua yang terjadi pada Rasulullah saw. sangat mengagumkan. Suatu malam ia
padaku, apakah engkau menyembah Tuhanku Yang Mahaagung?’ Aku menjawab, ‘Aku tidak
ingin dekat denganmu. Aku hanya ingin agar engkau beribadah pada Tuhanmu.’ Lalu
Rasulullah saw. bangkit menuju gerabah dan berwudhu, dalam wudhunya beliat tidak banyak
memercikkan air. Beliau berdiri dan shalat, kemudian menangis hingga janggutnya basah.
Kemudian sujud dan menangis hingga lantainya basah. Setelah itu berbaring dan menangis
Kemudian Aisyah berkata, “Bilal bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, apa
yang membuatmu menangis padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu
dan yang akan datang?’ Rasulullah saw. menjawab, ‘Wahai Bilal, apa yang bisa
menghalangiku untuk menangis? Malam ini Allah telah menurunkan kepadaku ayat yang
berbunyi, ‘Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal’ sampai akhir surat.
Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Merugilah orang yang membacanya tapi tidak memikirkan
Kesepuluh:
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak
mengampuni dan memberi rahmat kepada kami, pastilah kami termasuk orang-orang
Dalam doa ini Al-Qur’an mengisahkan tentang Nabi Adam dan Hawa. Mereka
menyesal setelah memakan buah dari pohon terlarang. Mereka bersimpuh kepada Allah dan
berdoa, “Ya Allah, kami telah menganiaya diri kami sendiri karena terperdaya dan mengikuti
bujuk rayu iblis. Wahai Tuhan kami, jika Engkau tidak mengampuni dan memberi rahmat
Kesebelas:
Doa ini dikisah oleh Al-Qur’an berupa ucapan orang-orang yang berada di antara
surga dan neraka. Mereka adalah umat yang memiliki kebaikan yang sebanding dengan
keburukannya. Mereka tinggal di tempat ini sampai Allah memberi hukuman kepada mereka.
Ketika mereka memperhatikan penghuni surga, mereka bergembira melihat tempatnya yang
Namun ketika melihat penghuni neraka, mereka berdoa meminta perlindungan kepada Allah
agar tidak menjadikan mereka sebagai penghuni neraka. Allah berfirman, “Dan ketika
pandangan mereka dialihkan ke penghuni neraka, mereka berkata, ‘Ya Tuhan kami,
Kedua belas:
‘Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil)
Inilah doa yang diceritakan oleh Al-Qur’an melalui lisan Nabi Syu’aib a.s. Ketika
kaumnya mengancam akan mengeluarkan Nabi Syu’aib dari negerinya jika ia tidak kembali
pada agama mereka, ia menolak permintaan mereka dengan lantang, “Sungguh kami telah
mengada-adakan kebohongan terhadap Allah, jika kami kembali kepada agamamu, setelah
Allah melepasnya dari kami. Kami tidak patut kembali kepada agamamu, kecuali jika Allah
menghendaki(nya). Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah
kami bertawakkal.” Setelah merasa putus asa, ia berdoa kepada Allah, “Ya Tuhan kami,
berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi
berkata, ‘Nabi Syu’aib banyak berdoa kepada Allah. Ketika kaumnya tetap dalam kekufuran
dan ia merasa putus asa untuk meluruskan mereka, Nabi Syu’aib berdoa (bersumpah) atas
mereka mereka, ‘Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak
(adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya.’ Maka Allah mengabulkan
Ketiga belas:
“Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang
zhalim. Dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari (tipu daya) orang-orang
Doa ini dikisahkan oleh Al-Qur’an melalui lisan sekelompok kecil pengikut Nabi
Musa a.s. yang mengimani kenabiannya setelah mereka melihat mu’jizat yang menjadi bukti
kebenarannya.
Allah berfirman:
ف ِمميين ِفميرمعييوُمن ِمومملمئممهييم ِأمين ِيمييفمتنميكهييم ِموإمرن ِفميرمعييوُمن ِلممعياَبل ِمفييِ ِايلمير م
ض فمماَ ِمآَمن ِلمموُسىَ ِإمرل ِذكنريربة ِممن ِقم يوُمممه ِمعلميىَ ِمخيوُ ب
ي ي ي م مم ك م
َ ِفميمقياَكلوُا ِمعليميى.ِ ِمومقاَمل ِكموُمسىَ ِيماَ ِقمييوُمم ِإمين ِككينتكيم ِمآَممينتكيم ِبمياَللرمه ِفميمعلميييمه ِتميموُركليكيوُا ِإمين ِككينتكييم ِكميسيلممميمن.ِ موإمنركه ِلممممن ِاليكميسمرمفيمن
“Maka tidak ada yang beriman kepada Musa, melainkan pemuda-pemuda dari
kaumnya dalam keadaan takut bahwa Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya akan menyiksa
sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang melampaui batas. Musa berkata, ‘Wahai
kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, Maka bertawakkallah kepada-Nya, jika kamu
benar-benar orang yang berserah diri. Lalu mereka berkata, ‘Hanya kepada Allah kami
bertawakkal. Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang
zhalim Dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari (tipu daya) orang-orang yang
Artinya, “Jangan Engkau biarkan mereka memfitnah kami karena agama kami. Dan
jangan Engkau berikan kemenangan kepada mereka atas kami, karena yang demikian
Dalam arti lain, “Selamatkan kami, dengan rahmat dan kebaikan-Mu, dari ancaman
Firaun dan pengikutnya, karena mereka telah menyiksa pengikut-pengikutku dengan sangat
kejam.” Allah mengabulkan doa Nabi Musa, dan menghancurkan Firaun beserta pengikutnya.
Keempat belas:
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang
aku tiada mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun
kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk orang-
Doa ini dikisah dalam Al-Qur’an melalui ucapan Nuh a.s. Setelah Allah
menghancurkan kaumnya dengan angin topan, padahal di antara mereka ada anaknya, Nabi
Nuh mengadu kepada Allah dengan kelembutan seorang ayah yang penuh kasih sayang, “Ya
Artinya, “Ya Tuhan, anakku adalah bagian hidupku dan keluargaku. Engkau telah
menjanjikan keselamatan bagi keluargaku. Padalah janjimu pasti benar dan tidak bisa
diingkari. Lalu, bagaimana ia bisa ikut tenggelam bersama mereka. Padahal Engkau yang
memberi keputusan bagi kaum yang terselamatkan dan kaum yang tenggelam?”
Kemudian Allah menjawab, “Wahai Nuh, dia bukan termasuk keluargamu yang
dijanjikan akan mendapat keselamatan. Karena ketika aku menjajikan keselamatan bagi
orang-orang yang beriman, anakmu tidak beriman. Apa yang ia lakukan tidak termasuk amal
saleh yang bisa kau beri syafaat. Oleh karena itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku
sesuatu yang tidak kamu ketahui. Aku telah memperingatkan kepadamu supaya kamu tidak
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan” Aku telah melarangmu menanyakan hal
ini, agar kamu tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang tidak berpengetahuan.
Ketika itu, dengan penuh rasa takut Nuh a.s. memohon perlindungan kepada Allah dan
berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu karena memohon sesuatu
yang tidak aku ketahui hakekatnya. Sekiranya Engkau tidak memberi ampun atas ampunan
yang telah aku lakukan, dan tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku termasuk
ب ِأممليبم ك ِوأكمم ِسنمتنيعهم ِثكرم ِيم ب م م ياَ ِكنوُح ِايهبميط ِبمسملبم ِممرناَ ِوبيرمكاَ ب
سكهيم ِمرناَ ِمعمذا ب ك ِمومعملىَ ِأكممبم ِمرمين ِمممع م م م ب م ك م ك ك ي م م
ت ِمعلميي م ممم م م ك
“Wahai Nuh, turunlah dengan selamat, sejahtera dan penuh keberkatan dari Kami
untukmu dan umat mukmin yang menjadi pengikutmu. Di antara umat-umat itu ada yang
Kami beri kesenangan (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab yang
Kelima belas:
“Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
kepadaku, kedua orangtuaku dan semua orang mukmin pada hari perhitungan (hari
kiamat).”
Doa ini mencakup beragam nilai-nilai kebaikan. Al-Qur’an telah mengisahkannya
melalui ucapan Ibrahim a.s. Setelah memohon kepada Allah agar menjadikan Makkah negeri
yang aman, memohon agar ia beserta anak cucunya dijauhkan dari penyembahan terhadap
berhala, dan memohon agar hati manusia tunduk pada sebagian anaknya yang telah
membangun Baitul Haram untuk mereka, Nabi Ibrahim mengadu kepada Allah,
Yaitu menjaga shalat pada waktu yang telah ditentukan, serta menjalankannya dengan
Begitu pula dengan anak cucuku, jadikanlah mereka orang-orang yang tetap
Inilah doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim kepada Tuhannya Yang Maha Agung lagi
Maha Perkasa. Doa yang paling indah dan mencakup semua permohonan dan pengharapan
Keenam belas:
"Ya Tuhanku, masukkanlah aku ke jalan masuk yang benar dan
keluarkanlah aku dari jalan keluar yang benar; dan berilah aku dari
Al-Qur’an mengajarkan doa ini kepada umat mukmin melalui sosok Nabi mereka,
Rasulullah saw, agar mereka mengucapkannya ketika sedang dalam perjalanan atau sedang
menjelaskan bahwa ayat ini bersifat umum, mencakup berbagai macam permasalahan; ketika
sedang dalam perjalanan atau pun bekerja, serta memohon kepada Allah agar dijauhkan dari
kesulitan baik semasa hidup maupun sesudah mati. Doa ini mengandung arti “Ya Allah
berikanlah kebaikan pada saat aku datang dan saat aku kembali dari setiap urusanku.”
Sedangkan yang maksud dari ungkapan Dan berikanlah aku dari hadirat-Mu “kemampuan
menyangkut ayat ini, “Ketika orang-orang kafir Makkah bermusyawarah untuk membunuh
Rasulullah saw, Allah memerintahkan kepada beliau agar pergi ke Madinah dan berdoa, ‘Ya
Tuhanku, masukkanlah aku ke jalan masuk yang benar’ yaitu Madinah, ‘dan keluarkanlah
Ketujuh belas:
“Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan
berilah kami petunjuk dalam urusan kami (ini).” (Q.S. Al-Kahfi: 10)
yang terjadi pada kaum mereka, dan takut terjadi fitnah dalam agama
mereka.
Kedelapan belas:
Inilah doa yang dipanjatkan secara tulus oleh Musa a.s. kepada
kesulitan. Sedangkan dada (hati) yang sempit dan sikap pesimis dapat
Kesembilan belas:
dan Engkaulah ahli waris yang paling baik.” (Q.S. Al-Anbiyâ’: 89)
Al-Qur’an mengisahkan doa ini melalui ucapan Zakaria a.s. Ketika ia
“Jangan kau biarkan aku sendiri, tanpa anak dan ahli waris yang
Inilah etika berdoa yang Allah ajarkan kepada para nabi. Dan Allah
berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas; dan mereka adalah
Kedua puluh:
adzab yang telah Engkau janjikan bagi orang-orang yang zhalim, maka
setan.” yaitu godaan dan tipu daya setan, “Dan aku berlindung (pula)
mengucap,
ٌ ُمن ُهزه ُونفخه ُونفيه.أعوذ ُباَّل ُالسميع ُالعليم ُمن ُالشيطاَّن ُالرجيم
74)
yang dipuji oleh Allah dengan pujian-pujian baik karena mereka memiliki
sifat terpuji dan perilaku mulia. Selain tetap berpegangan pada etika dan
ب ُيجيهنظيم صمر ي
ف ُيعنظاَّ ُيعيذا ي ُيربيظنياَّ ُا ي
(Sesungguhnya, azab jahanam pasti diberikan pada setiap penghuninya, tidak ada
yang beribadah kepada-Mu dengan baik, sehingga bisa menjadi perhiasan bagi kami,
menyenangkan hati kami dan menenteramkan jiwa kami. Sungguh, tidak ada yang lebih
indah bagi seorang mukmin, selain melihat keluarganya yang taat kepada Allah),
(dan anugerahilah kepada kami sebagian ilmu dan pengetahuanmu yang bisa
menjadikan kami imam bagi orang-orang yang mengikuti kami di jalan kebenaran)
telah dianugerahi kerajaan oleh Allah, yang tidak pernah diberikan kepada
kekuasaan ini layaknya orang yang bersyukur kepada Allah Swt. Ketika
kerendahan,
(Ya Tuhanku, berikanlah petunjuk dan ilham kepadaku agar bisa tetap
15)
Al-Qur’an mengisahkan doa ini melalui lisan orang-orang mukmin
mereka untuk dapat bersyukur atas nikmat yang telah diberikan kepada
mereka dan kedua orangtua mereka; memberi mereka petunjuk agar bisa
antaranya ialah Bilal bin Rabah dan Amir bin Fuhairah. Selain itu, ia juga
anak cucunya. Ibnu Abbas berkata, “Ia sama tidak meninggalkan anak,
Allah Swt.”
ia membaca:
mengucapkan, َّ( ُربناَّ ُوسييعت ُكيل ُشييء ُرحيية ُوعلمياYa Allah, kasih sayang-Mu meliputi
perkataan, perbuatan, tingkah laku dan keadaan mereka); فاَّغفر ُللذين ُتاَّبوا ُواتبعوا
buruk yang mereka lakukan; serta mengikuti apa yang telah Engkau
kemungkaran); ( ُوقهم ُعذاب ُالحيمjauhkan mereka dari siksa neraka); ربناَّ ُوأدَخلهم
( ُجناَّت ُعدن ُالت ُوعدتمYa Allah, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘adn yang
telah engkau janjikan melalui ucapan rasul-rasul-Mu); ومي يين ُصي ييلح ُمي يين ُآبي ي ياَّئهم
di antara bapak, istri dan anak cucu mereka; agar mereka bisa berkumpul
dan mendapatkan kebahagiaan dalam hidup mereka); ٌ.إن ييك ُأن ييت ُالعزي ييز ُالكي ييم
( ُوقهييم ُالسيييئاَّتjauhkan mereka dari perbuatan buruk); ( وميين ُتييق ُالسيييئاَّت ُيومئييذyaitu
Inilah doa agung yang dipanjatkan oleh para malaikat bagi orang-
kami yang telah beriman lebih dulu dari kami; janganlah Engkau
Allah والييذين ُجي ياَّءوا ُميين ُبعييدهمadalah para tabi’in dan orang-orang yang masuk
Islam sampai hari akhir. Sedangkan Ibnu Abi Laila berkata, “Manusia
terbagi ke dalam tiga tingkatan, yaitu kaum muhajirin, kaum Anshar dan
bertaubat dan hanya kepada-Mu kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami, Ya Tuhan
Mumtahanah: 4-5)
yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Mereka telah meninggalkan dan terlepas dari
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagi kalian pada
dari kalian dan dari dari apa yang kalian sembah selain Allah. Kami
(Ya Tuhan kami, hanya kepada-Mu kami bertawakal dalam semua urusan kami; hanya
kepada-Mu kami menyerahkan permasalahan kami; dan hanya kepada-Mu tempat kami
(Janganlah Engkau menolong mereka untuk mengalahkan kami, sehingga mereka tidak lagi
mengira bahwa mereka berada pada jalan yang benar, sedangkan kami berada pada jalan yang
salah. Atau, jangan Engkau azab kami dengan tangan-tangan mereka; juga tidak dengan azab
yang datang dari sisi-Mu. Karena jika tidak, mereka akan berkata, “Jika mereka berada pada
Mahabijaksana).
Tahrîm: 8)
mereka dikelilingi oleh cahaya yang datang dari berbagai arah. Kemudian
mereka mengangkat telapak tangan mereka meminta kepada Allah, يربيظنياَّ ُأييمتمي
َّ( ُلينيي ياَّ ُنيحيويرنيي ياJangan Engkau padamkan cahayanya seperti padamnya cahaya
Bashri dan yang lainnya berkata, “Doa ini diucapkan oleh orang-orang
mukmin ketika mereka melihat cahaya orang-orang munafik telah padam
kita, serta memberi kita kebaikan di dunia dan di akhirat. Semoga Allah
***
Setelah menyimak pembahasan di atas, telah kita ketahui bersama, doa-doa pilihan
yang dituturkan oleh Al-Qur’an melalui lisan-lisan para nabi yang mulia, malaikat-malaikat
Sebagaimana kita lihat, doa-doa ini menempati derajat yang tinggi dengan tujuan
yang mulia, keikhlasan yang mendalam, ungkapan yang indah, dan etika yang baik kepada
Allah Swt. untuk mendapatkan kebaikan dan menolak keburukan. Tidak mengherankan, jika
tidak ada doa yang lebih indah selain doa yang ada di dalam Al-Qur’an.
Kami melihat ada baiknya jika kita mengiringi doa-doa qur’aniyah ini dengan doa-
Pembaca yang budiman, kami suguhkan kepada Anda doa-doa pilihan dari kitab-kitab
hadits, juga dari kita Al-Adzkâr karya Imam Nawawi. Bacalah secara konsisten doa-doa yang
bersumber dari Al-Qur’an dan sunnah ini dengan penuh penghayatan, keikhlasan dan
kekhusyu’an, baik pada pagi hari, sore hari, maupun pada waktu-waktu lainnya. Semoga
dengan doa ini Allah memberikan kebaikan kepada kami dan kepada Anda. Dialah tempat
“Ya Allah Ya Tuhan kami, barilah kami kebaikan di dunia ini dan kebaikan di
Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Abu Daud dari hadits Anas, ia berkata
bahwa doa yang paling sering diucapkan oleh Rasulullah saw. adalah
Penjelasan mengenai kelebihan doa ini telah kami paparkan dalam pembahasan
lebihan dalam urusanku, dan semua dosaku yang Engkau lebih mengetahuinya
daripada aku.
م
ُيوأينيي ي،ت ُايليحيؤبخحر
ت ُيعليييى ت ُايلحيقبدحم ُيوأيني ي
ُأيني ي،ت
ُيويماَّ ُأييعليين ح،ت
ُيويماَّ ُأييسيرير ح،ت اللظحهظم ُياغفير ُم يل ُيماَّ ُقييديم ح
ت ُيويماَّ ُأيظخير ح
sesuatu.200
hidupku; berikanlah kebaikan dalam duniaku, yang menjadi jalan hidupku; berikanlah
kebaikan dalam akhiratku, yang menjadi tempat kembaliku; jadikanlah hidup ini
tambahan bagiku dalam setiap kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai waktu
Diriwayatkan dari oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rasulullah saw. berdoa 200
ٌ.iniُ ”ُ ُ“ال…خاللظحهظم ُايغمفير ُمل ُيخمطيئيمت,dengan doa
Diriwayatkan oleh Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. pernah berdoa 201
.dan seterusnyaُ ”ٌ.ٌ.ٌ.ُ “اللهم ُأصلح ُل ُدَين
ص يييبيتْيينياَّ ُمفيي ُمدَيينمني ياَّ ُيو ُيل ُ ييتيع يمل ُال يتدنيييياَّ ُأييكبيي يير ُيهبني ياَّ ُيو ُليي يمبيلي ييغ ُمعيلممني ياَّ ُيويل ُتحيس يلبيط ُيعييلييني ياَّ ُيم يين ُلي
ييتع يل ُم م
ييح
َّييييريححنيا
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut, yang dapat menahan kami dari
dapat meringankan kemi dari penderitaan hidup di dunia. Ya Allah, puaskanlah kami
dengan pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami selama hidup, dan jadikanlah
semua itu pewaris dari kami; berikanlah balasan kami terhadap orang-orang yang
telah mendzalimi kami; berilah pertolongan bagi kami atas orang-orang yang
memusuhi kami; janganlah Engkau jadikan ujian bagi kami dalam agama kami; dan
janganlah engkau jadikan dunia ini menjadi pusat perhatian hidup kami, dan tidak
pula menjadi puncak pengetahuan kami; janganlah Engkau jadikan penguasa atas
ك ُمميين ُالظشيبر م م مم م مم م
ت ُممينحه ُيويماَّ ُ ييل ُأييعلييم ُيوأيحعوحذ ُبمي ي اللظهظم ُإمبن ُأيسأيلح ي م
ك ُمين ُايلييمي ُحكلبه ُيعاَّجله ُيوآجله ُيماَّ ُيعليم ح ي ح .5
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abdullah bin Umar r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. jarang pergi dari suatu 202
dan seterusnya. ... “اللهم اقسم لنا من خشيتك ما تحول بيننا,majlis, kecuali setelah ia berdoa untuk para sahabatnya
dalam ”(dan jadikanlah semua itu pewaris dari kami ) “واجعله الوارث مناSedangkan yang dimaksud dengan kalimat
doa ini adalah “Jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kukuatan kami bermanfaat bagi kami, baik semasa
”.kami hidup maupun setelah kami mati
م
ص ظلى صيظلى ُاللظيحه ُيعلييييمه ُيويسيلظيم ُيوأييسيتْيمعيحذيك ُميظاَّ ُايسيتْيييعاَّيذيك ُممينيحه ُيعيبيحديك ُيويرحسيولح ي
ك ُحميظميرد ُ ي ك ُحميظميرد ُ ي
يويرحسولح ي
مم م
ت ُمل ُممين ُأييمدر ُأيين ُ ييتيعيل ُيعاَّقبيتْيحه ُيريشندا ُبميريحيتْم ي اللظحه ُيعليييمه ُيويسلظيم ُيوأييسأيلح ي
ك ُيياَّ ُأييريحيم ُالظراح ي ي
ُ ب ضيي ي
ك ُيماَّ ُقي ي
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu semua kebaikan yang telah lalu dan yang
akan datang, yang aku ketahui dan tidak aku ketahui; aku berlindung kepada-Mu dari
segala keburukan yang telah telah lalu dan yang akan datang, yang aku ketahui dan
tidak aku ketahui; aku memohon pada-Mu surga dan apa yang bisa mendekatkanku
padanya baik berupa ucapan maupun amal perbuatan; aku berlindung kepada-Mu dari
neraka dan apa yang mendekatkanku padanya baik berupa ucapan maupun amal
hamba-Mu dan rasul-Mu, Muhammad Saw; dan aku berlindung kepada-Mu dari
kejahatan sebagaimana yang diminta oleh hamba dan rasul-Mu, Muhammad Saw; dan
apa yang telah Engkau tetapkan untuk menjadi urusanku jadikanlah susudahnya
petunjuk dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih lah tempat memohon
pertolongan dan hanya Engkaulah yang bisa memenuhi apa yang kami minta. Tiada
م م
صيرمن ُيويل ُتييين ح
صير ُيعليظي ُيوايمحكير ُمل ُيويل ُيتيحكير ُيعليظي اللظحهظم ُأيعبن ُيويل ُتحعين ُيعليظي ُيواني ح .6
Ya Allah, berilah pertolongan bagi kami dan bukan atas kami; berilah
kemenangan pada kami dan bukan atas; serta berilah siasat untuk kami dan bukan atas
kami204
203 Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya, dari Aisyah r.a.
bahwa Nabi Saw. berkata kepadanya, “Ucapkanlah (wahai Aisyah) اللهم إني أسألك من الخير كله... dan seterusnya.”
”.Imam Nawawi berkata, “Al-Hakim Abu Abdulah mengatakan bahwa hadits ini shahih dari sagi sanadnya
Maksudnya adalah meminta pertolongan, kemenangan dan siasat dari Allah untuk melawan para musuh, 204
dan bukan sebaliknya. Abu Daud dan Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw.
ن ُيوايهيمد ُقيييلمبيي ُيوايسيلحيل ُيسيمخيييمةي م م
ت ُححظج م يت ُيويسبديدَ ُليساَّ ي
ت ُيوثَييب ي اللظحهظم ُتيييقبظل ُتيييوبيمت ُيوايغمسل ُيحيوبيمت ُيوايمج ي م
ب ُيدَيعيو ي ي ي ي ي
ِصيدمري
ي
teguhkanlah pendirianku, berilah kejujuran dari lidahku, berilah petunjuk pada hatiku
م م م م م م م م
،تيي ُيعبنيي اللظحه يظم ُإمبنيي ُأييس يأيلح ي
ُيوتي يحرتدَ ُبيياَّ ُالف ي ي، ُيوييتيم يحع ُبيياَّ ُيشييلي،ك ُيريحيينة ُبم يين ُعين يديك ُتيييه يديِ ُبيياَّ ُقيييلمبيي .7
Ya Allah, Aku memohon rahmat dari sisi-Mu, yang memberikan petunjuk dalam
segala keburukan.
ٌ.ايلييعيدامء
Ya Allah, aku memohon dan meminta kepada-Mu segala kebaikan yang telah Engkau
janjikan atau telah Engkau berikan pada salah seorang hamba-Mu, sementara
penglihatanku tidak dapat menjangkaunya, aku tak kuasa mengerjakannya, niat dan
citaku tidak sampai padanya. Aku memohon dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang
م
يونيحيعاَّمدَيِ ُبميعيدايوتميك ُيمين ُيخاَّلييفيك ُممين ُيخيلق ي
ك
bukan orang yang sesat dan memperoleh kesesatan. Ya Allah, jadikanlah kami orang
makhluk-Mu. Dan kami membenci, dengan kemurkaan-Mu, orang yang berpaling dari-
Mu di antara makhluk-makhluk-Mu.
ل ُالييعلمي يبي
ل ُبيم ياَّ م
ك ُالتيكيلحن ُيويل ُيحي ييويل ُيويل ُقحي يظوية ُإم ي اللظحهي يظم ُيهي ييذا ُالي يتديعاَّحء ُيويعليييي ي ي
ْك ُا يمليجاَّبيي يحة ُيويهي ييذا ُايلحيهي يحد ُيويعليييي ي ي ت
ُ ياليعمظييمم
Ya Allah, inilah doa kami dan Engkaulah yang mengabulkannya; inilah usaha
kami dan Engkaulah yang menentukannya. Tiada daya dan upaya kecuali dengan izin
ت ُاليغيحفوحر ُالظرمحيحم
يوايريحيمن ُإمظنك ُأيني ي
Ya Allah, sungguh aku telah banyak berbuat aniaya pada diriku sendiri,
sementara tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa selain Engkau. Karenanya,
م م
ب ُإمظل ُأيني ي
ت ك ُبيذنيمب ُفياَّيغفير ُمل ُفيمإنظحه ُيل ُييييغفحر ُالتذحنو ي يح ح ك ُبمنميعيمتْم ي
ك ُيعليظي ُوأيبوء ُلي ي م ت ُأيحبوحء ُلي ي
صنيييع ح
يشبر ُيماَّ ُ ي
menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu; aku akan selalu memenuhi perjanjian-Mu
dan janji-Mu sepenuh kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang
aku perbuat. Aku mengkui nikmat-Mu yang Engkau curahkan kepadaku dan aku
Ath-Thabrani meriwayatkan dari hadits Ibnu Abbas r.a. ia berkata, “Abbas telah mengutusku pada 205
Rasulullah saw. Kemudian aku mendatangi Rasulullah saw. pada sore hari dan beliau berada di rumah bibiku,
Maimunah. Setelah itu Rasulullah saw. mengerjakan shalat malam. Saat shalat fajar dua rekaat sebelum shalat
Hadits ini cukup panjang dan secara lengkap dipaparkan oleh .”الخ... “اللهم إني أسألك رحمة,subuh beliat berdoa
.Imam Ghazali dalam Ihyâ` ‘Ulûm ad-Dîn. Juz 1. hlm. 321
Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Ash dari Abu Bakar Shidiq bahwasanya ia 206
pernah berkata pada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, ajarilah aku doa yang bisa kubaca dalam shalatku”
Imam Nawawi menjelaskan bahwa jika doa ini dibaca dalam .”الخ... “اللهم إني ظلمت,Rasulullah saw. menjawab
.shalat maka hukumnya adalah hasan, nafis dan shahih, yang disunnahkan bagi semua orang
mengakui dosa-dosaku. Maka, ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang mengampuni
ك ُممن ُيعيذا م
ب ُالييق يمب ُيل ُإملييه ُإمظل ُأيني ي م م
ت اللظحهظم ُإبن ُأيحعوحذ ُب ي ي
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tiada Tuhan selain Engkau.208
Diriwayatkan oleh Turmudzi dari Aisyah r.a. ia berkata, “Ya Rasulullah, jika aku
bertemu dengan satu malam yang merupakan malam lailatul qadar, apa yang harus aku
dan seterusnya.”.
Dan dari Abbas r.a. ia berkata, “Aku bertanya pada Rasulullah saw, ‘doa apa
yang paling afdhal?’ Kemudian Rasulullah saw. menjawab, ‘Mintalah ampunan kepada
Allah.’ Setelah beberapa hari, aku bertanya lagi kepada Rasulullah. Kemudian beliau
Imam Bukhari meriwayatkan dari Syadad bin Aus r.a. dari Rasulullah saw. beliau bersabda, “Doa yang 207
”الخ... ت خلقتني وأنا على، “اللهم أنت ربي ل إله إل أ,menjadi puncak istighfar adalah
Diriwayatkan oleh Abu Daud dalam Sunan-nya dari dari Abdurrahman bin Abu Bakar r.a. bahwasanya ia 208
pernah bertanya pada ayahnya, “Wahai ayah, setiap hari aku mendengarkan engkau berdoa “Allâhumma ‘Âfinî fî
badanî…dan seterusnya. Engkau mengulanginya tiga kali di pagi hari dan tiga kali pada sore hari. ” Abu Bakar
menjawa, “Sungguh, aku telah mendengar Rasulullah saw. berdoa dengan doa ini. Dan aku ingin mengikuti
”.sunnahnya
menjawab, ‘Wahai Abbas, paman Rasulullah, mintalah kepada Allah ampunan di dunia
dan di akhirat.”209
Seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah saw. tentang doa yang paling
utama. Rasulullah saw. menjawab, “Mintalah kepada Allah ampunan dan lindungan di
dunia dan akhirat.” Pada hari kedua orang itu bertanya lagi dan Rasulullah menjawab
dengan jawaban yang sama. Pada hari ketiga ia bertanya lagi. Kemudian Rasulullah
saw. menjawab, “Jika kau telah diberi ampunan di dunia dan di akhirat, maka kau telah
beruntung.”
ياللظحهظم ُانيييفيعمن ُمبياَّ ُيعلظيمتْيم ين ُيويعلبيممن ُيماَّ ُيييينييفعح م ين ُيوايرحزقيم ين ُمعيلنماَّ ُتييينييفعح م ين ُبممه .12
Ya Allah, berikanlah manfaat dengan apa yang telah Engkau berikan kepadaku;
ajarkanlah apa yang memberi manfaat padaku; dan anugerahkanlah kepadaku ilmu
م
ت ُقيييلمب ُيعيلى ُدَيينم ي
ك ياللظهظم ُياَّ ُميقلبب ُاليحقلحو م
ب ُثَييب ي ح ي ح ي ي .13
Mu.211
Ampunan di dunia meliputi perlindungan Allah untuk kita dari segala macam penyakit. Sedangkan 209
ampunan di akhirat meliputi perlindungan Allah dari segala macam dosa dan kesalahan. Seseorang yang berdoa
.hendaknya memperbanyak doa yang mencakup kebaikan yang di dunia dan kebaikan di akhirat ini
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw. bahwa beliau pernah berdoa, 210
”.“Allahumma infa’nî…dan seterusnya
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Syahr bin Hausyab bahwasanya ia pernah bertanya pada Umu Salmah, 211
“Wahai Ummul Mukminin, Apakah doa yang paling banyak diucapkan Rasulullah ketika berada di sisimu?”
Ummu Salmah menjawab, “Doa yang baling banyak beliau ucapkan adalah ‘Yâ muqalliba al-qulûb tsabbit
qalbî ‘alâ dînika’. Kemudian aku bertanya pada beliau, ‘Mengapa engkau banyak membaca doa ini?’ Rasulullah
saw. menjawab, ‘Wahai Ummu Salmah, bukanlah anak Adam kecuali hatinya ada di antara dua jari Allah. Jika
Allah menghendaki, maka Ia akan meluruskannya – atau berada dalam petunjuk-Nya, dan jika ia menghendaki,
”.maka Ia akan membengkokkannya – dari petunjuk-Ny
م ك ُحمظميرد ُو ُنييعيوحذ ُبمي ي م ك ُممين ُحكبل ُيخ يمي ُيماَّ ُيسأيلي ي م م
ياللظحهظم ُإمنظاَّ ُنييسأيلح ي
ك ُميين ُيشيبر ُيمياَّ ُايسيتْيييعاَّيذ ُمينيهح ك ُمينحه ُنيبيتي ي ي ي ح ي .14
ل ُبماَّلم
غ ُيو ُيل ُيحيويل ُيويل ُقحيظوية ُإم ظ نيبميت ي
ك ُاليبيلي ح ك ُحميظمرد ُيو ُأيني ي
ت ُاليحميستْيييعاَّحن ُيويعلييي ي
yang diminta oleh nabi-Mu Muhammad Saw. Dan aku berlindung kepada-Mu dari
tempat memohon pertolongan dan hanya Engkaulah yang bisa memenuhi apa yang
kami minta. Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah.212
م
ك ُيوححيسيين ُمعبياَّيدَتيم ي
ك ُيوأييسيأيلح ي
ك ك ُحشييكير ُنميعيمتْمي ي ت ُمف ُايلييممر ُيوأييسأيلح ي
ك ُيعمزيييية ُالتريشيد ُيوأييسيأيلح ي َاللظحهظم ُإمبن ُأييسأيلح ي ث
ك ُالظبياَّ ي .15
م م م لمساَّناَّ ُ م
ك ُمميين ُيخ يميي ُيمياَّ ُتيييعلييحم ُيوأييستْيييغفحريك ُميظاَّ ُتيييعلييحم ُإمنيظ ي
ك ك ُمميين ُيشيبر ُيمياَّ ُتيييعلييحم ُيوأييسيأيلح ي
صاَّدَقناَّ ُيوقيييلبناَّ ُيسلينماَّ ُيوأيعحييوحذ ُبم ي
ي ي
ت ُيعظلم ُاليغحيو م
ب أيني ي ح ح
kesungguhan atas segala petunjuk; aku memohon rasa syukur atas segala nikmat-Mu
dan dan kebaikan menyembah-Mu; aku memohon kepada-Mu lidah yang jujur dan hati
yang bersih. Kami memohon kepada-Mu dari kebajikan yang Engkau ketahui; aku
berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang Engkau ketahui; dan aku memohon
ampunan kepada-Mu terhadap apa lebih yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Umamah r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. pernah berdoa dengan doa yang 212
sangat panjang dan kami tidak menghafalnya. Lalu kami bertanya pada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, engkau
berdoa dengan doa panjang yang sama sekali tidak kami hafal?’ Rasulullah menjawab, ‘Bukankah aku telah
memberitahukan doa yang mencakup semua itu. ucapkanlah ‘Allahumma innâ nas`aluka min kulli khairin….dan
”.seterusnya
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Syadad bin Aus r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. pernah mengajarkan 213
”.kepada kami untuk mengucapkan Allahumma innî as`aluka ats-tsibât fî al-amri….dan seterusnya
م
ك ب ُيم يين ُ حميبت ي ي
ك ُيوالييعيم ييل ُالظيذيِ ُيحيبييلبغحمنيي ُححبظ ي ي
ك ُاللظحه يظم ُايجيع ييل ُححبظ ي ي ك ُيوحح ي ظ اللظحه يظم ُإمبنيي ُأييس يأيلح ي
ك ُححبظ ي ي .16
Ya Allah, sungguh aku memohon cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu;
dan aku memohon amal yang bisa mengantarkanku pada cinta-Mu. Ya Allah,
jadikanlah cintaku pada-Mu melebihi cintaku pada diriku sendiri dan keluargaku.214
يِ ُيومم يين ُيخيلمفييي ُيويع يين ُيمييمنيي ُيويعيين اللظحهيظم ُايس يتْحير ُيع يورامت ُوآمم يين ُريويع ياَّمت ُاللظحهيظم ُايحيفظيمنيي ُمم يين ُبيي ي م
ييي ُييييد ظ ي يي ي ي .17
Ya Allah, tutupilah auratku, jagalah rasa takutku, dan lindungilah aku dari
depan dan belakangku, dari arah kanan dan kiriku, serta dari atasku. Dan Aku
ك ُممييني ُيغليبييمة ُواليبحيخيمل ُوايلحي م، ُوالييعيجيمز ُوالييكسيمل،ك ُممين ُايلييبم ُوايليييزمن
بيي ُيوأيعحييوحذ ُبمي ي ي ي ي ي ي ي
م م
ياللظحهيظم ُإبنيي ُأيعحييوحذ ُبي ي ي .18
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa duka dan susah, lemah dan
malas, kikir dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari beban hutan dan
paksaan orang-orang.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Darda` r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Doa yang diucapkan oleh 214
Nabi Daud adalah “Allahumma innî asaluka hubbaka…dan seterusnya.” Dan ketika bercerita tentang Nabi
”.Daud, Rasulullah saw. berkata, “Dialah manusia yang paling banyak menyembah (pada tuhannya)
Diriwayatkan oleh Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim dari hadits Ibnu Umar r.a. ia berkata, 215
.“Rasulullah saw. tidak pernah meninggalkan doa ini ketika masuk waktu sore dari pagi
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abi Said Al-Khadari r.a. bahwa suatu hari
Rasulullah saw. masuk masjid. Saat itu beliau bersama seseorang dari kaum anshar
yang biasa dipanggil Abu Umamah. Rasulullah saw. berkata, “Wahai Abu Umamah, aku
melihatmu duduk di masjid padahal tidak sedang dalam waktu shalat, ada apa?” Abu
Umamah menjawab, “Aku merasa resah dan sedang dililit utang, ya Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah saw. berkata, “Maukah engkau aku beritahu ucapan, yang apabila
kau ucapkan maka Allah akan menghilangkan keresahanmu dan melunaskan utang-
masuk waktu pagi dan sore, ucapkanlah Allahumma Innî a’ûdzu bika min al-hammi wa
al-hazani… dan seterusnya.” Kemudian Abu Umamah berkata, “Aku mengucapkan doa
itu dan Allah menghilangkan keresahan dalam diriku dan melunaskan utang-utangku.”
،ُ ك ُمم يين ُالييمي يأي يمث ُيوالييميغي ييرمم ك ُممي ين ُفميتْيني يمة ُاليمحيي ياَّ ُواليممي ياَّ م
ُيوأيعحي ييوحذ ُبيمي ي،ُ ،ت ي يي ي ي ي
م م م
ُيوأيعحي ييوحذ ُبي ي ي ي،ُ ايليسي يييمح ُالي يظدظجاَّل
ِص يمري م م ُوأيعوحذ ُبم ي م،ُ ،ك ُممن ُيشبر ُفميتْينيمة ُاليغمن ُوممن ُيشبر ُفميتْينيمة ُالييفيقمرم
ُيومين ُيشبر ُبي ي،ك ُمين ُيشبر ُيسيعي ي حي يي ي يوأيعحيوحذ ُب ي ي
م ك ُأيين ُأحرظدَ ُإميل ُأيريذمل ُاليعممر ُوأيعوحذ ُبم ي مم و ُممن ُيشبر ُلمساَّم م
ت ُمف ُيسبمييل ي
ُ ك ك ُمين ُأيين ُأيحميو ي ي حح ي ح ن ُيز ُمين ُيشبر ُقيييلم يب ُيوأيحعوحذ ُب ي ي
ي ي ي ي
HR. Bukhari, Muslim dan Nasa`i. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. pernah memohon 216
.perlindungan dengan membaca doa ini
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan siksa neraka
jahanam; aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dajjal, dari fitnah kehidupan dan
fitnah kematian; aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan utang, dari buruknya fitnah
usia penuh kehinaan; dan aku berlindung kepada-Mu dari kematian yang berpaling
dari jalan-Mu.
Diriwayatkan oleh Ashabus Sunan (Abu Daud, Turmudzi, Nasa`i dan Ibnu
Majjah) dari hadits Ibnu Abbas, juga ditambah dari hadits Aisyah dan hadits Saad bin
Abi Waqas. Hadits ini juga terdapat dalam Shahih Bukhari Muslim.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang
tidak tunduk, nafsu yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan. Ya Allah,
berilah ketakwaan pada jiwaku dan sucikanlah dia. Sesungguhnya Engkau adalah
sebaik-baik Dzat yang menyucikannya dan Engkaulah juga yang menjadi penolong dan
pelindungnya.
Dari Abu Daud, Turmudzi dan Nasai dari hadits Zaid bin Arqam r.a. ia berkata,
“Aku tidak mengatakan kepada kalian kecuali seperti yang telah diucapkan oleh
Rasulullah saw. yaitu Allahumma innî a’ûdzu bika min ‘ilmin lâ yanfa’… dan
Dari Abdullah bin Umar r.a. ia berkata, “Di antara doa Rasulullah saw. adalah
doa yang berbunyi, Allâhumma innî a’ûdzu bika min zawâli ni’tamika…dan
adalah seburuk-buruk teman tidur. Dan aku berlindung kepada-Mu dari khianat, sebab
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah berdoa, “Allâhumma innî
a’ûdzu bika min al-jû’i fainnahu bi`sa adh-dhajî’ (keadaan paling buruk bagi manusia)
م ك ُمميني ي
ك ُيل ُأحيحصييي ُثَيينيياَّءن ك ُمميين ُعححقيوبيتْمي ي
ُيوأيعحييوحذ ُبمي ي،ك ك ُيومبحيعاَّفياَّتمي ي
ضياَّيك ُمميين ُيسييخمط ي
ياللظحهيظم ُأيعحييوحذ ُبممر ي .24
ت ُيعيلى ُنيييفمس ي
ك ت ُيكيماَّ ُأيثَيينيييي ي
ك ُأيني ي
يعلييي ي
Mu dari azab-Mu. Dan, aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tak mampu
Kemudian aku tidak mendapati beliau di sisiku. Aku meraba-raba mencarinya. Lalu
tanganku memegang kaki Rasulullah. Saat itu beliau sedang sujud dan berdoa,
allâhumma innî a’ûdzu bika bi ridhâka …dan seterusnya.” (HR. Tirmidzi dan Nasa`i).
dari rezeki-Mu yang haram, dan cukupkanlah bagiku dengan karunia-Mu sehingga
Dari Ali r.a. bahwa ada seseorang yang sedang menanggung utang
mendatanginya dan berkata, “Aku tidak sanggup menanggung utangku, bantulah aku.”
Ali menjawab, “Maukah engkau aku beri tahu satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah
saw. kepadaku. Walaupun memiliki utang sebesar gunung, dengan membaca doa itu
mengetahui hal itu; dan aku memohon ampun kepada-Mu dari dosa-dosa yagn tidak
aku ketahui.
Dari Abu Musa Al-Asyari ia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah saw.
perkhutbah kepada kami dan beliau bersabda, “Wahai manusia, jagalah diri kalian dari
sifat syirik ini, karena ia lebih kecil dari telur semut.” Kemudian seseorang bertanya,
“Bagaimana cara kami menjaga diri dari sifat syirik, kalau ia lebih kecil dari telur
innâ na’ûdzu bika min an nusyrika bika syai`an na’lamuhu …dan seterusnya.” (HR.
keagungan kekuasaan-Mu.
Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah menceritakan kepada mereka
Doa itu membuat bingung dua malaikat dan mereka tidak tahu bagaimana harus
mencatatnya. Lalu, kedua malaikat itu naik ke langit dan bertanya kepada Allah, “Ya
Tuhan kami, seorang hamba-Mu mengucapkan doa yang membuat kami bingung
bagaimana harus mencatatnya.” Allah Swt bertanya – dan Dia Maha Mengetahui apa
yang diucapkan oleh hamba-Nya, “Apa yang diucapkan oleh hamba-Ku?” Dua malaikat
itu menjawab, “Ya Tuhan, hamba-Mu itu mengucapkan, Ya rabbi laka al-hamdu kamâ
oleh hamba-Ku sampai dua malaikat menemuiku, lalu dengan doa itu Aku akan
posisi shalatnya. Kemudian Rasulullah saw. pulang pada waktu dhuha dan melihat
Juwairiyah masih tetap di posisinya. Rasulullah saw. bertanya, “Apakah engkau masih
tetap di tempat sama sejak aku meninggalkanmu.” Ia menjawab, “Ya.” Rasulullah saw.
bersabda, “Aku telah mengucapkan empat kata setelahmu. Jika empat kata itu
dibandingkan dengan ucapanmu yang engkau ucapkan sejak hari ini, maka akan
Mahasuci Allah, Segala puji hanya bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah
Mahabesar, tidak ada daya dan upaya kecuali atas izin Allah Yang Mahatinggi dan
Mahaagung.
Imam Tirmidzi dan Nasa`i meriwayatkan dari Amru bin Syuaib, dari ayahnya,
dan dari kakeknya. Sedangkan Imam Thabrani meriwayatkan dari Ummu Hani r.a.
bahwa Rasulullah saw. berkata padanya, “Jika engkau memasuki waktu pagi,
ucapkanlah kalimat tasbih, tahlil, tahmid dan takbir kepada Allah masing-masing
sebanyak seratus kali. Karena sesungguhnya, seratus kalimat tasbih sama dengan
seratus unta yang dihadiahkan untukmu. Sedangkan seratus kalimat tahlil akan
حييرد ُ يممييرد
ك ُ يم م م م م
ُيويعيلى ُآمل ُيسيبدنياَّ ُمإبيييراهيييم ُمف ُياليعاَّليم ي ي،مإبيييراهيييم
ي ُإمنظ ي
sebagaimana yang Engkau limpahkan kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Dan
yang Engkau limpahkan kepada Nabi Ibarahim beserta keluarganya, di alam semesta.
Dari Abu Darda` bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barang siapa
bershalawat kepadaku sepuluh kali pada waktu pagi dan sepuluh kali pada waktu sore,
aku akan memberikan syafaatku untuknya pada hari kiamat.” (HR. Thabrani)
Mahasuci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan atas apa yang mereka sifatkan
Hilyatu Al-Awliyâ` dari Ali bin Abi Thalib karamallâhu wajhah, “Barangsiapa ingin
ditimbang dengan berat timbangan yang sempurna, maka hendaknya ia berdoa di setiap
akhir majelisnya atau ketika ia akan berdiri dengan mengucap subhâna rabbika rabbi
al-‘izzati…dan seterusnya.”
BAB IV
DOA-DOA MA’TSURAH
Dalam bab ini kami akan memaparkan beberapa doa yang biasa dipanjatkan oleh
Rasulullah saw. pada waktu-waktu tertentu dan dalam kondisi yang berbeda-beda.
berdzikir kepada Allah Swt dalam segala macam kondisi. Rasulullah saw. menyebut asma-
Nya baik dalam kondisi duduk maupun berdiri, baik keluar maupun masuk rumah, baik
sedang dalam bepergian maupun tinggal di rumah, baik makan maupun minum, baik bangun
tidur maupun ketika hendak tidur, baik pada waktu sore maupun pada pagi hari, baik dalam
kedaan perang maupun dalam keadaan damai, pada saat menjual maupun membeli, baik
menerima maupun memberi, dan segala macam kondisi dan keperluan lainnya.
Imam Ibnu Qayyim berkata, “Rasulullah saw. adalah makhluk paling sempurna dalam
berdzikir kepada Allah. Bahkan, semua ucapannya adalah dalam rangka berdzikir kepada
Allah; perintah, larangan dan ajaran yang diberikan kepada umatnya adalah sebagai dzikir
kepada Allah; kebijakan-kebijakan, amal perbuatan dan janji-janjinya adalah dalam bentuk
dzikir kepada Allah; pujian yang beliau panjatkan kepada Allah, baik berupa sumpah,
penghormatan (tamjîd), tahmid, maupun tasbih adalah untuk berdzikir kepada Allah;
permintaan, permohonan, harapan dan ketakutannya kepada Allah tertuang dalam bentuk
dzikir kepada-Nya; kediaman dan kebisuannya merupakan bentuk dzikir Rasulullah di dalam
hati. Beliau selalu berdzikir kepada Allah dalam berbagai tempat dan waktu. Dzikirnya
kepada Allah mengalir bersama hembusan nafas baik dalam keadaan duduk, berdiri,
berbaring, berjalan, naik kendaraan, bepergian, singgah di suatu tempat maupun ketika beliau
biasa diucapkan oleh Rasulullah saw. pada waktu-waktu tertentu, antara lain:
1. doa-doa keseharian;
11. doa yang berkaitan dengan orang sakit dan orang yang meninggal dunia.
A. DOA-DOA KESEHARIAN
Yang kami maksud dengan doa keseharian adalah doa-doa mubarrakah (yang
memberikan berkah) yang selalu dibaca secara konsisten oleh Rasulullah saw, baik pada
pagi hari maupun sore hari, saat akan tidur maupun bangun dari tidur, saat makan maupun
minum, masuk rumah ataupun keluar rumah, saat berpakaian atau duduk, dan aktivitas-
dan membaca doa-doa ini secara berulang-ulang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
membuktikan keimanannya yang kuat, hatinya yang tunduk, dan kepatuhannya pada
ke sebelah kanan, menghadap kiblat, meletakkan tangan kanannya dibawah pipi, dan
suci dari hadats besar maupun hadats kecil. Lalu memohon kepada Allah dengan doa-
doa yang terdapat dalam hadits-hadits syarifah. Di antara doa-doa tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang
dari kalian hendak tidur, hendaknya ia mengibaskan ujung kainnya sebanyak tiga
pula aku bangun. Jika Engkau mencabut nyawaku, maka ampunilah dia, dan jika
b. Dari Aisyah r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw. jika hendak tidur beliau
huwallâhu ahad” dan “qul a’ûdzu bi rabbi al-falaq” serta “qul a’udzu bi rabbi an-
dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Rasulullah saw.
melakukannya berkali-kali.219
.HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa`i dan Ibnu Majah 218
HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi. Dalam hadits ini dijelaskan bahwa sebelum tidur 219
Rasulullah saw. membaca surat al-Ihklas, al-Falaq dan An-Nâs. Kemudia meniupkan ke tangan dan
.mengusapkannya pada kepala, wajah sampai kakinya sebanyak tiga kali
c. Dari Al-Bara` bin Azib r.a. dari Nabi saw. beliau bersabda, “Jika engkau
shalat. Lalu berbaringlah di atas lambungmu yang sebelah kanan dan bacalah,
ويل ُمينجاَّ ُممينك ُإمظل ُإملييك ُاللظهظم ُآمينت ُبممكتْاَّبمك ُالظمذيِ ُأينييزليت ُوبمنبميب م
ك ُالظذيِ ُأييريسيل ي
ُ ٌ.ت ي ي يي ي يي ح ي ح ي ي ي ي ي ي
takut dan harapku pada-Mu. Tidak ada ada tempat berlindung dan tempat
kepada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan aku beriman kepada nabi-Mu
yang telah Engkau utus)” Kemudian Rasulullah saw. bersabda, “Jika pada malam
itu engkau mati, maka engkau mati dalam keadaan fitrah – dalam agama Islam.
Dan jika Engkau memasuki waktu pagi, engkau masuk dalam keadaan baik.”220
d. Dari Ali r.a bahwa Fatimah r.a. mengeluhkan tangannya yang sakit karena
Rasulullah saw. mendatangi kami saat kami hendak tidur. Lalu aku bangun dan
kami. Beliau bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik
dari seorang pelayan? Apabila kalian hendak tidur, maka bertasbihkah tiga puluh
Semua ini lebih baik untuk kalian dari pada seorang pelayan.”222
e. Dari Hafsah r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila hendak tidur, beliau
ث ُمعبياَّيدَيك م
ياللظحهظم ُق م ين ُيعيذابي ي
ك ُييييويم ُتحييبييع ح
(Ya Allah lindungilah aku dari azab-Mu pada hari ketika Engkau membangkitkan
hamba-hamba-Mu)223
f. Dari Abu Al-Azhar Al-Atsmari r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila hendak
ت ُيجينمبيي ُاللظحه يظم ُايغمف يير ُمليي ُيذنيمبيي ُيوأييخمس ييئ ُيش يييطياَّمن ُيوفحي ظ
ك ُمريه ياَّمن ُيوايجيعيلمنيي ُمفي م
بميس يمم ُاللظيه ُيو ي
ض ييع ح
النظمد ب
ُ يِ ُايلييعيلى
Sedangkan doa-doa yang biasa diucapkan oleh Rasulullah saw. ketika bangun
a. Dari Hudzaifah bin Al-Yaman dan Abi Dar Al-Ghifari r.a., bahwa Rasulullah
b. Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah saw. beliau bersabda, “Jika salah
ُوبأذين ُمل ُبممذيكمرهم،ِاييلييمحد ُلملظمه ُالظمذيِ ُرظدَ ُيعيلي ُريومحي ُويعاَّفممن ُمف ُيجسمديي
ي ي ح يي ي ي ي ي
(Segala puji bagi Allah yang telah mengembalikan jiwaku, memberikan kesehatan
c. Dari Ibadah bin Shamit r.a. bahwa Rasulullah saw. beliau bersabda,
ك ُيولييحه ُايلييميحد ُيوحهييو ُيعلييى ُحكيبل ُيشيييدء ُقيمديرر ُحسييبيحاَّين يل ُإملييه ُإمظل ُاللظحه ُيويحيدحه ُيل ُيشمري ي
ك ُليحه ُليحه ُاليحميل ح
ٌ.اللظمه ُيويل ُإملييه ُإمظل ُاللظحه ُيواللظحه ُأييكبييحر ُيويل ُيحيويل ُيويل ُقحيظوية ُإمظل ُبماَّللظمه ُالييعلمبي ُالييعمظييمم
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaesa tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya seluruh
kerajaan dan pujian. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tiada daya dan
upaya kecuali dengan (izin) Allah). Kemudian ia berdoa, maka doanya akan
diterima shalatnya.”226
d. Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. jika bangun dari tidur malam, beliau
berdoa,
ٌ.ب ك ُأيني ي
ت ُالييوظهاَّ ح ب ُم يل ُممين ُليحدني ي
ك ُيريحينة ُإمنظ ي م
ُيويه ي،يويل ُتحمزيغ ُقيييلم يب ُبيييعيد ُإيذ ُيهيديييتْيم ين
.HR. Bukhari 225
.HR. Abu Daud dan Tirmidzi 226
(Tiada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Ya Allah aku memohon ampunan
tambahlah ilmuku, dan jangan Engkau jadikan hatiku condong pada kesesatan
a. Dari Amru bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah saw.
bersabda, “Jika salah seorang dari kalian terkejut dalam tidurnya, maka hendaknya
ia berdoa,
(Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, dari
Ia berkata bahwa Ibnu Amru mengajarkan doa ini kepada anak-anaknya, baik
yang sudah baligh maupun belum baligh. Ia menulis doa itu pada kertas,
b. Dari Khalid bin Walid r.a. bahwa ia pernah mengadu kepada Rasulullah saw.
dan berkata, “Ya Rasulullah, aku tidak bisa tidur malam.” Rasulullah saw. berkata
(Ya Allah, Tuhan yang memelihara langit tujuh dan segala yang berada di bawah
naungannya, Tuhan yang memelihara bumi dan segala yang berada di atasnya,
dan Mahabesar pujian untuk-Mu. Tidak ada Tuhan selain dari pada Engkau dan
c. Dari Jabir r.a bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang dari
kalian bermimpi buruk, maka meludahlah ke kiri tiga kali, dan memintalah
perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, kemudian ubahlah
d. Dari Abi Said Al-Khodari r.a. bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw.
bersabda, “Jika salah seorang dari kalian melihat mimpi indah, sesungguhnya
mimpi itu datang dari Allah. Maka, hendaklah ia memuji-Nya dan menceritakan
mimpinya. Dan jika salah seorang dari kalian melihat mimpi buruk, sesungguhnya
mimpi itu datang dari setan, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari
e. Dari Zaid bin Tsabit r.a. berkata, “Aku mengadu kepada Rasulullah saw.
َّ ُيياَّ ُيحتي ُييا، ُيل ُتيأيحخحذيك ُمسنيحة ُيويل ُنيييورم،ت ُيحري ُقيييتييورم
ُيوأيني ي،ت ُاليحعيحييوين ياللظحهظم ُيغاَّير ي
ت ُالنتحجيوحم ُيويهيدأي ي
mata. Engkaulah yang hidup kekal dan terus menerus. Engkau tidak mengantuk
dan tidak tidur. Wahai Dzat yang hidup kekal dan terus mengurus (makhluk-Nya),
berikanlah malamku dan tidurkanlah mataku).” Lalu aku mengucapkan doa itu.
dan berserah diri kepada-Nya, dengan memanjatkan doa di setiap waktu, terutama
pada pagi dan sore hari. Untuk dzikir pagi, waktunya antara saat fajar sampai
terbitnya matahari. Sedangkan dzikir sore waktunya adalah antara ashar sampai
tenggelamnya matahari.
Ada banyak dzikir pada waktu pagi dan sore yang terdapat di dalam hadits. Di
utama darinya pada hari kiamat nanti, kecuali orang yang mengucapkan seperti
b. Dari Abdullah bin Mas’ud r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw. ketika
ك ُيولييحه ُايلييميحد ُيوحهييو ُيعليييى ُحكيبل ُيشيييدء م فييحيظدثَيمن ُالتزبيييييحد ُأينظيحه ُيحمفي ي
ظ ُيعيين ُمإبيييراهيييم ُمفيي ُيهييذا ُلييحه ُاليحميلي ح
ك ُممن ُيعيذا د
ب ُمف ُالنظاَّمر ُويعييذا د م م م م إمبن ُأيعوحذ ُبم ي م
ب ُمفي ي ك ُمين ُالييكيسمل ُيوحسوء ُاليك يمب ُاللظحهظم ُإبن ُأيحعوحذ ُب ي ي ح
ٌ.الييق يمب
(Kami memasuki waktu sore dan seluruh kerajaan hanya milik Allah semata,
segala puji bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, baginya
Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan malam hari ini dan kebaikan setelah itu.
Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan malam ini dan keburukan
sesudahnya. Ya Allah aku memohon perlindungan kepada-Mu dari sifat malas dan
(Kami memasuki waktu pagi dan seluruh kerajaan hanya milik Allah semata,
c. Dari Anas r.a. berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw. bersabda,
(Aku rela Allah sebagai Tuhanku, aku rela Islam sebagai agamaku, dan aku rela
Muhammad saw. sebagai nabi dan rasulku.), maka pasti Allah akan
meridhainya.”234
d. Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Ketika memasuki waktu pagi Rasulullah
saw. berdoa,
(Kami memasuki waktu pagi dan seluruh kerajaan hanya milik Allah semata,
segala puji bagi-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, dan hanya
kepadanya kami kembali). Dan ketika memasuki waktu sore beliau berdoa,
segala puji bagi-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan selain Allah, dan hanya
mengucapkan,
ٌ.يوايلْمخيرمة
(Ya Allah pada pagi ini aku rasakan nikmat pemberian-Mu, kesehatan dan
Mu untukku di dunia dan akhirat) sebanyak tiga kali pada waktu pagi dan sore,
ٌ.ك ُالتشيكحر
ك ُايلييمحد ُيولي ي
ك ُفييلي ي
ك ُلي ي صبييح ُمب ُممين ُنميعيمدة ُفيممين ي
ك ُيويحيديك ُيل ُيشمري ي اللظحهظم ُيماَّ ُأي ي
(Ya Allah aku memasuki waktu pagi dengan limpahan ramhat-Mu kepadaku dan
segala puji dan syukur hanya untuk-Mu) pada pagi hari, maka ia telah mensyukuri
ٌ.ك ُالتشيكحر
ك ُايلييمحد ُيولي ي
ك ُفييلي ي
ك ُلي ي اللظحهظم ُيماَّ ُأييميسى ُمب ُممين ُنميعيمدة ُفيممين ي
ك ُيويحيديك ُيل ُيشمري ي
.HR. Ibnu Sunni dan Al-Bazar. Al-Baihaqi mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid 235
.HR. Ibnu Sunni 236
(Ya Allah kami memasuiki waktu sore dengan dengan limpahan ramhat-Mu
kepadaku dan kepada makhluk-Mu, semua itu semata-mata dari-Mu, tiada sekutu
bagi-Mu, segala puji dan syukur hanya untuk-Mu) pada sore hari, maka ia telah
g. Dari Syadad bin Aus dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Istighfar yang
م م
ت ُيربب ُيل ُإمليييه ُإمظل ُأينيي ي
ت ُيخلييقتْيمني ُيوأينيياَّ ُيعيبيحديك ُيوأينيياَّ ُيعلييى ُيعيهيديك ُيويويعيديك ُيمياَّ ُايسيتْيطييع ح
ت اللظحهظم ُأيني ي
م م
ب ُإمظل ُأيني ي
ٌ.ت ك ُبيذنيمب ُفياَّيغفير ُمل ُفيمإنظحه ُيل ُييييغفحر ُالتذحنو ي يح ح ك ُبمنميعيمتْم ي
ك ُيعليظي ُوأيبوء ُلي ي م أيحبوحء ُلي ي
(Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang telah
menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu; aku selalu memenuhi perjanjian-Mu
perbuatanku; aku mengaku kepada-Mu atas nikmat yang telah Engkau karuniakan
kepadaku, dan aku mengaku atas dosa-dosa yang telah aku perbuat, maka
Barangsiapa membaca kalimat itu pada sore hati lalu ia mati pada malam hatinya,
maka ia dijamin masuk surga. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari lalu
h. Dari Utsman bin Affan r.a, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Siapa
dan di bumi yang membahayakan. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)
di waktu pagi dan sore sebanyak tiga kali, niscaya tidak ada sesuatu pun yang
akan membahayakannya.”239
i. Dari Abdulllah bin Umar berkata bahwa Rasulullah saw. tidak pernah
يِ ُيوأييهملي ُيويماَّمل ُاللظحهظم ُايستْحيير ُيعييويرمت ُيوقيياَّيل ُعحثَييمياَّحن ُيعييويرامت ُيوآمميين ُيريويعياَّمت ُاللظحهيظم ُايحيفظيمني
يوحدَنيييياَّ ي
ٌ.ييتمت
(Ya Allah, aku memohon ampunan dan perlingungan dari-Mu di dunia dan di
tutupilah auratku dan lindungilah rasa takutku; Ya Allah, lindungilah aku dari
depan dan belakangku, dari samping kanan dan kiriku serta dari atasku, dan aku
j. Dari Abu Darda’ dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Barangsiapa setiap
aku bertawakkal, dan Dialah pemilik arasy yang Mahabesar) sebanyak tujuh kali,
a. Dari Abu Said Al-Khadari r.a, ia berkata bahwa Rasulullah saw. ketika
memakai pakaian baru, beliau menyebutkan namanya, apakah gamis, sorban atau
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan pakaian ini serta kebaikan
bahannya, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pakaian ini serta
kejelekan bahannya)”241
b. Dari Sahl bin Mu’adz bin Anas dari Nabi saw., beliau bersabda,
اييلمحد ُلملظمه ُالظمذيِ ُيكمساَّمن ُهيذا ُالثَظيوب ُورزقينميمه ُممن ُيغ مي ُحودل ُممبن ُويل ُقحيظوةد
ي ي ي ي ييي ي ي ي ي ي ي ي ي يي
(Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian ini, serta memberikan
nikmat untukku dengan pakaian ini tanpa daya dan upaya dariku), maka Allah
akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang.”242
c. Dari Umar bin Khatab r.a, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw.
(Segala puji bagi Allah yang telah memberiku pakaian untuk menutupi auratku
a. Dari Ummu Khalid r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. datang membawa gamis244
hitam berukuran kecil. Kemudian beliau berkata, “menurut kalian kepada siapa
kita akan memberikan pakaian ini?” Semuanya diam tidak ada yang menjawab.
Lalu Rasulullah saw. berkata, “Bawalah Ummu Khalid kemari” Kemudian Ummu
Khalid dibawa kepada Rasulullah saw. dan ia sedang hamil. Rasulullah saw.
أييبليي ُيوأييخلييقي
b. Dari Ibnu Umar r.a. bahwasanya Rasulullah saw. melihat Umar bin Khatab
memakai pakaian baru. Beliau bertanya, “Apakah ini pakaian baru atau dicuci?”
Umar menjawab, “Ini pakaian yang baru dicuci.” Rasulullah saw. bersabda,
c. Abu Said Al-Khadari berkata bahwa jika salah seorang sahabat nabi
ل ُتيييعاَّيل م
ف ُا ح
تحييبييلى ُيويييل ح
d. Dari Anas bin Malik r.a. bahwasanya Rasulullah saw. berkata, “Penglihatan jin
akan dihalangi dari aurat anak Adam, apabila seorang muslim berdoa ketika
melepas pakaiannya,
بمسمم ُا م
ل ُيل ُإملييه ُإم ظ
ل ُحهيو ي
Diantara tuntunan Rasulullah saw. ketika makan dan minum adalah sebagai berikut.
saw. pernah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia
hendaklah berdoa,
م م
بميسمم ُال ُأيظوليحه ُيوآخيرهح
.HR. Ibnu Majah dan Ibnu Sunni 246
.HR. Ashabus Sunan 247
.HR. Ibnu Sunni 248
(Dengan nama Allah, di awal dan akhirnya)”249
b. Makan dengan tangan kanan. Dari Ibnu Umar r.a., dari Rasulullah saw. beliau
bersabda, “Jika salah seorang dari kalian makan, maka hendaknya ia makan
Dan dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata, “Saat kecil, aku berada di ruangan
Rasulullah saw. Saat itu tanganku memegang piring. Kemudian Rasulullah saw.
bersabda, ‘Nak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan
makanlah makanan yang baik untukmu. Dengan begitu, rasa makanan itu tidak
akan hilang.”251
c. Tidak mencela makanan. Dari Abu hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw.
tidak pernah mencela makanan sama sekali. Jika suka, maka beliau akan
d. Tidak bernafas dalam gelas. Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah saw.
bernafas tiga kali saat minum253. Lalu beliau bersabda, “Sesungguhnya yang
demikian itu lebih menyehatkan, lebih menyegarkan dan lebih nikmat.” Dan Anas
Dari Ibnu Abbas r.a. dari Rasulullah saw. beliau bersabda, “Jangan kalian minum
satu kali (tegukan) seperti cara minumnya keledai. Minumlah dua atau tiga kali
minum.”254
makanan, sehingga tidak ada tempat lagi untuknya. Karena sepertiga perutnya
adalah untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk
bernafas.”255
(Ya Allah, berilah keberkahan pada rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami
dan jauhkanlah kami dari siksa neraka. Dengan menyebut nama Allah)256
a. Dari Abu Umamah r.a. bahwasanya Rasulullah saw. berdoa setelah makan,
ٌ.َّغييير ُيميكمفري ُيويل ُحميوظدَدع ُيويل ُحميستْيييغنن ُيعينحه ُيربيظنيا مم مم م
ايلييمحد ُللظه ُيكثَنيا ُطييببناَّ ُحمبياَّيرنكاَّ ُفيه ُ يي
(Segala puji hanya bagi Allah, dengan pujian yang banyak, baik dan penuh
barakah, tanpa merasa cukup dan tidak bisa ditinggalkan serta senantiasa
مم مم م
ايلييمحد ُللظه ُالظذييِ ُأيطييعيمنياَّ ُيويسيقاَّنياَّ ُيويجيعلينياَّ ُحميسلم ي ي
ي
c. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang dari
(Ya Allah, berilah keberkahan di dalamnya dan berilah kami makanan yang lebih
(Ya Allah berilah keberkahan di dalamnya dan berilah kami yang lebih dari itu.
Di antara ajaran Rasulullah saw, bahwa setiap kali makan di rumah suatu kaum,
a. Dari Jabir r.a, ia berkata, “Abu Al-Haitsam bin At-Tihan membuat suatu
menjawab, “Jika seseoran masuk rumah orang lain, memakan makanan yang
b. Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah saw. pernah makan di rumah Saad bin
c. Dari Amru bin Al-Hamq r.a. bahwa ia pernah menghidangkan susu kepada
(Ya Allah, panjangkanlah umurnya dengan tetap awet muda). Setelah itu umurnya
mencapai 80-an tahun dan rambutnya tidak terlihat putih sama sekali.”262
(Ya Allah berilah mereka keberkahan dari rezeki yang telah Engkau berikan
rumah,
(Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah; Ya Allah kami memohon
(Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tiada daya dan upaya
“Engkau telah dicukupi, engkau telah dibimbing, dan engkau telah dilindungi.”
Setan pun akan menyingkir darinya dan berkata kepada setan lainnya,
dilindungi.”266
ٌ.َّيربينياَّ ُتيييوظكيلنيا
(Ya Allah, aku meminta kebaikan saat masuk dan keluar rumah. Dengan nama
Allah kami masuk rumah, dan dengan nama Allah kami keluar rumah, serta
keluarganya.267
d. Dari Anas r.a. ia bahwasanya Rasulullah saw. berkata padanya, “Hai anakku!
Apabila Engkau masuk rumah keluargamu, ucapkanlah salam. Salam itu akan
e. Dari Abi Jabir r.a. ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
‘Apabila seseorang masuknya dan berdzikir kepada Allah ketika masuk dan ketika
makan, maka setan akan berkata kepada teman-temannya, “Tidak ada tempat
bermalam dan tidak ada makan malam untuk kalian.” Apabila ia tidak menyebut
nama Allah ketika memasuki rumahnya, maka setan akan berkata kepada teman-
makan ia tidak menyebut nama Allah, maka setan akan berkata kepada teman-
f. Dari Khaulah binti Hakim dari Rasulullah saw. bahwasanya beliau bersabda,
yang Dia ciptakan), maka tidak ada yang akan membahayakannya sampai ia
a. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa duduk
(Mahasuci Engkau, Ya Allah, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau, aku memohon ampunan kepada-
b. Dari Abi Barzah r.a. bahwa Rasulullah saw. berdoa sebelum meninggalkan
majelis,
(Mahasuci Engkau, Ya Allah, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tidak
ada Tuhan yang patut disembah selain Engkau, aku memohon ampunan kepada-
c. Dari Ali bin Abi Thalib r.a. ia berkata, “Barangsiapa ingin ditimbang dengan
(Mahasuci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan atas apa yang mereka sifatkan
a. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. pergi ke masjid dan berdoa,
يوأييماَّممي ُحنونرا ُيويخيلمفي ُحنونرا ُيوفيييومقي ُحنونرا ُيوييتمت ُحنونرا ُياللظحهظم ُاييعمطمن ُنيحيونرا
dari belakangku, depanku, atasku, dan dari bawahku. Ya Allah berikanlah aku
cahaya)274
seorang dari kalian masuk masjid, ucapkanlah salam atas Nabi saw. dan
berdoalah,
ب ُيريحيتْم ي
،ك ياللظحهظم ُافييتْييح ُم يل ُيأبيييوا ي
ucapkanlah,
c. Dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika akan
ُ أيحعوحذ ُبماَّللظمه ُالييعمظيمم ُيوبميويجمهمه ُالييكمرمي ُيوحسيلطياَّنممه ُالييقمدمي ُممين ُالظشييطياَّمن ُالظرمجيمم
(Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya yang mulia
dan kekuasaan-Nya yang tak bermula, dari segala godaan seran yang terkutuk). Ia
berkata, “Jika seseorang mengucapkan doa ini, maka setan akan berkata, ‘Ia
d. Dari Fatimah r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika masuk masjid, beliau
رب م
ب ُيريحيتْم ي
ك ب ُايغفير ُم يل ُذحنيحيوم يب ُيوافييتْييح ُم يل ُيأبيييوا يي
rahmat-Mu). Dan jika keluar beliau mengucapkan shalawat atas Muhammad saw.
dan berdoa,
anugerah-Mu)”277
a. Dari Anas bin Malik r.a. bahwa Rasulullah saw. berdoa ketika akan masuk WC
ث ُوايليباَّئم م
ث م ياللظهظم ُإمبن ُأيعوحذ ُبم ي م
ك ُمين ُايلحبح ي ي حي ح
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan)278
b. Dari Aisyah r.a. ia berkata bahwa apabila keluar dari WC Rasulullah saw.
berdoa,
ك
غحيفيراني ي
Imam Al-Qurthubi berkata, “Dalam menta’wili hadits ini ada yang berpendapat
bahwa ketika keluar dari WC, Rasulullah saw. beristighfar karena beliau telah
menggalkan dzikir kepada Allah selama berada di WC. Rasulullah saw. tidak
pernah meninggalkan dzikir kecuali saat beliau sedang buang hajat. Seakan-akan
Rasulullah saw. menganggap diri telah melakukan kesalahan dan mendapat dosa
Ada juga yang mengatakan bahwa makna dari kandungan hadits ini adalah taubat
karena tidak bersyukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah. Allah telah
syukur yang diberikan terlalu sedikit dan tidak sebanding dengan nikmat ini. Oleh
karena itu, Rasulullah saw. beristighfar. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
c. Dari Ali r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Satu hal yang menjadi
penglanga antara mata jin dan aurat anak-anak Adam, yaitu apabila seseorang
d. Dari Abdullah bin Amru r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika keluar dari kamar
kecil, beliau membaca,
مم مم
ُيويدَفييع ُيعبن ُأييذاهح، ُيوأيقيمن ُمف ُقحيظوته،اييلييمحد ُللظه ُأييذاقيمن ُليظذتيحه
1. Dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. ia berkata, “Aku mendatangi Rasulullah saw. saat
keberkahan pada rezeki yang Engkau limpahkan kepadaku). Lalu aku bertanya, “Ya
Nabiyallah, aku mendengarmu berdoa seperti ini?” Beliau menjawab, “Apakah ada yang
2. Dari Umar bin Khatab r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Barangsiapa
م
ك ُليحه ُيوأييشيهحد ُأيظن ُحميظمندا ُيعيبحدحه ُيويرحسولححه ُاللظحهيظم ُايجيعيلمني ُميين ُالتْظي ظوابم ي
ي أييشيهحد ُأيين ُيل ُإملييه ُإمظل ُاللظحه ُيويحيدحه ُيل ُيشمري ي
(Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu baginya, dan aku
dari hamba-hamba-Mu yang bersuci), maka akan dibukakan untuknya delapan pintu
3. Dari Abi Said Al-Khadari r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa
(Mahasuci Engkau ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu aku bersaksi tidak ada
Tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu), maka akan
dicatat pada selembar kulit, dicetak dan tidak akan hancur sampai hari kiamat.”282
Maksudnya, doa ini telah mencakup kebaikan di dunia dan di akhira serta kebaikan antara keduanya. (HR. 280
Nasa`i dan Ibnu Sunni)
.HR. Muslim dan Tirmidzi 281
Maksudnya, amal perbuatannya ini akan ditulis dalam catatan kebaikannya dan menjadi pahala baginya di 282
hari kiamat. (HR. Thabrani dalam Al-Awsath)
Doa antara Azan dan Iqamah283
1. Dari Jabir r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa ketika mendengar azan
mengucap,
ة ُالظاَّظميمة ُوال ظ م م م م
ت ُحمظميندا ُاليومسيييليية ُوالييف م م اللظهيظم ُر ظ م م
َّضيييليية ُيوابيييعثَييحه ُيميقاَّنميا ي ي صييلة ُالييقاَّئيمية ُآ ي ب ُيهيذه ُاليظديعيو تْ يح ي
(Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna, pemilik shalat yang (akan) ditegakkan,
bengkitkanlah dia di tempat terpuji yang telah Engkau janjikan), ia berhak mendapatkan
2. Dari Saad bin Abi Waqash r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa ketika
َّت ُبيمياَّللظمه ُيربي يا م أييشي ييهحد ُأيين ُيل ُإمليي ييه ُإمظل ُالليظ يحه ُيويحي ييدحه ُيل ُيشي يمري ي
ك ُليي يحه ُيوأيظن ُحميظمي يندا ُيعيبي يحدحه ُيويرحسييولححه ُيرضييي ح
(Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, aku rela Allah sebagai
Tuhanku, Muhammad sebagai rasulku, dan Islam sebagai agamaku), maka semua
Disunnahkan bagi orang yang mendengarkan azan untuk mengucapkan seperti yang diucapkan muadzin, 283
kecuali pada saat muadzim mengucap hayya ‘alâ ash-shalât dan hayya ‘alâ al-falâh, maka hendaknya ia
mengucap lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh. Sedangkan saat mendengarkan iqamah, hendaknya ia
mengucapkan seperti yang ia dengar. Kecuali pada lafadz qad qâmat ash-shalât, hendaknya ia mengucap
.aqâmahâ Allahu wa adâmahâ
.HR. Bukhari dan Ashabus Sunan 284
.HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa`i 285
3. Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan ditolak doa yang
dipanjatkan antara azan dan iqamah.” Para sahabat bertanya, “Apa yang kami ucapkan, ya
4. Dari Abi Said Al-Khadari r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika kalian
mendengar azan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin; lalu bershalawatlah
kepadanya sepuluh kali; lalu mintalah kepada Allah wasîlah, yaitu kedudukan yang tinggi
di surga yang hanya diberikan kepada seorang hamba Allah dan akulah orangnya; dan
barangsiapa memintakan wasilah kepada Allah untukku, maka aku akan memberinya
syafaat.”288
5. Dari Ummu Salamah r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. mengajarkan kepadaku agar
(Ya Allah, inilah saat menghadapi malam (ciptaan)-Mu, akhir siang (ciptaan)-Mu, dan
Yang kami maksud di sini adalah doa dan bacaan shalat yang diucapkan dan
dikerjakan oleh Rasulullah saw. pada saat berdiri, ruku’, sujud, tasyahud dan sebagainya,
sebagai berikut.
Doa Iftitah290
1. Dari Abu Hurairah r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. selalu diam sejenak antara takbir
dan qira`ah. Lalu aku bertanya, “Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah saw. apa yang
engkau baca antara takbir dan qira`ah?” Rasulullah saw. menjawa, “aku mengucapkan,
menjauhkan antara timur dan barat; Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-
kesalahanku, seperti kain putih yang dibersihkan dari noda kotoran; Ya Allah, cucilah
2. Dari Ali r.a. bahwa Rasulullah saw. bila melaksanakan shalat, beliau bertakbir lalu
mengucapkan,
مم م ك ُلييه ُوبمييذلم ي م م يِ ُيويميياَّمت ُلملظيمه ُير ب م
ت ُيوأينيياَّ ُميين ُاليحميسيلم ي
ي ك ُأحميير ح ي ُيل ُيشيمري ي ح ي
ب ُالييعياَّليم ي يونححسيكي ُيوييمييياَّ ي
م
ب ُإملييي ي
ٌ.ك ت ُأييستْيييغفحريك ُيوأيحتو ح
ت ُيوتيييعاَّلييي ي
تييبياَّيريك ي
(Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dengan penuh
kelurusan (keteguhan), dan aku bukan termasuk golongan orang musyrik. Sesungguhnya
shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya milik Allah Tuhan sekalian alam. Tiada
sekutu bagi-Nya, begitulah yang diperintahkan kepadaku dan semoga aku termasuk
golongan orang muslim. Ya Allah, Engkaulah penguasa, tiada Tuhan selain Engkau.
Engkau Tuhanku dan aku adalah hamba-Mu, aku telah menzalimi diriku sendiri dan aku
mengakui atas dosa-dosaku, tiada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. Dan
tunjukkanlah kepada akhlak yang mulia, tiada yang dapat menunjukkan selain Engkau.
Dan jauhkanlah aku dari akhlak yang buruk, tiada yang dapat menjauhkan aku darinya
selain Engkau. Aku penuhi panggilan-Mu, ya Allah. Segala kebaikan hanya di tangan-
Mu, sedangkan keburukan bukanlah milik-Mu. Aku berserah diri dan kembali kepada-
Mu. Mahasuci Engkau dan Mahatinggi. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-
Mu)”292
3. Dari Umar bin Khatab r.a. bahwa setelah takbiratul ihram ia mengucap
م
غييحريك ك ُاللظحهظم ُيومبييمديك ُيوتييبياَّيريك ُايسح ي
ك ُيوتيييعاَّيل ُيجتديك ُيويل ُإملييه ُ يي حسيبيحاَّني ي
(Mahasuci Engkau ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, Mahasuci nama-Mu dan
ب ُالييعمظييمم
حسيبيحاَّين ُيربي
(Mahasuci Tuhanku Yang Mahaagung). Hal ini berdasarkan hadits Uqbah bin Amir, ia
ك ُاليع م
berkata, “Ketika turun ayat (ظيي يمم )فيس يبيح ُبماَّيس يمم ُربي ي ي, Rasulullah saw. mengatakan kepada
ي ي
kami, “Bacalah ayat ini dalam ruku kalian.”294 Banyak hadits yang menjelaskan bahwa ketika
Rasulullah saw. tidak pernah mengurangi bacaan subahâna rabiya al-azhîmi, bahkan
1. Dari Ali karamallâhu wajhahu, ia berkata, “Saat ruku Rasulullah saw. membaca,
(Ya Allah, hanya kepada-Mu aku ruku, beriman dan berserah diri. Pendengaranku,
2. Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. dalam ruku dan sujudnya membaca,
(Mahasuci Engkau Tuhan kami, dan dengan memuji kepada-Mu, ya Allah ampunila
aku)296
3. Dari Auf bin Malik Al-Asyja’i, ia berkata, “Aku melakukan shalat pada malam hari
***
Sedangkan ketika bangun dari ruku, Rasulullah saw. memohon kepada Allah dengan
1. Dari Ali r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika bangun dari ruku, beliau mengucap,
يشييدء ُبيييعحد
segala puji, sepenuh isi langit, isi bumi, dan yang ada di antara keduanya serta segala
2. Dari Rifa’ah bin Rafi’, ia berkata, “Suatu hari kami shalat di belakang Rasulullah saw.
(Ya Tuhan kami, bagimu segala puji yang sebanyak-banyaknya, baik dan penuh
ب ُايلييعيلى
حسيبيحاَّين ُيربي
(Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi) sedikitnya tiga kali. Uqbah bin Amir berkata, “Ketika
Disunnahkan juga bagi orang yang shalat agar bacaan sujudnya tidak kurang dari
tasbih ini, bahkan dianjurkan untuk menambahkan doa-doa yang ia kehendaki. Dari Abu
Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Saat seorang paling dekat dengan Tuhannya
Banyak hadits yang menjelaskan doa-doa ketika sujud. Di antaranya adalah sebagai
berikut.
مم
صييرهح ت ُيسييجيد ُيويجمهييي ُللظيذيِ ُيخلييقيحه ُفي ي
صيظويرحه ُيويشيظق ُيسيييعحه ُيوبي ي ك ُأييسيلييم ح
ت ُيوليي ي ت ُيوبمي ي
ك ُآيميني ح اللظحهيظم ُليي ي
ك ُيسييجيد ح
مم
فييتْيبياَّيريك ُاللظحه ُأييحيسحن ُايلياَّلق ي
ي
(Ya Allah, kepada-Mu aku bersujud, kepada-Mu aku beriman, dan kepada-Mu pula aku
menyerahkan diri. Wajahku bersujud kepada (Tuhan) yang telah menciptakan dan
sebaik-baik pencipta)302
2. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. dalam sujudnya berdoa,
(Ya Allah, ampunilah semua dosaku, baik yang kecil maupun yang besar, yang awal
3. Dari Aisyah r.a, ia berkata, “Suatu malam aku mencari Rasulullah saw. Kemudian aku
melihatnya di masjid. Saat itu beliau sedang sujud dan kedua telapak kakinya berdiri
ك ُيل ُأحح م ك ُوأيعوحذ ُبمي ي مم ك ُومبحعاَّفياَّتم ي م م اللظهظم ُأيعوحذ ُبممر م
ك ُأينيي ي
ت صييي ُثَيينيياَّنء ُيعليييي ي ك ُميني ي ي ك ُمين ُعححقوبيتْ ي ي ح ضاَّيك ُمين ُيسيخط ي ي ي
ي ح ح
ت ُيعيلى ُنيييفمس ي
ك يكيماَّ ُأيثَيينيييي ي
(Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu, dengan ampunan-Mu dari
azab-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu; aku tidak dapat menghitung
4. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. berdoa di antara dua sujud – yaitu sujud
(Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, peliharalah aku, tunjukilah aku, dan berilah
aku rezeki)305
Setelah tasyahud akhir dan sebelum salam, orang yang shalat disunnahkan banyak
membaca doa. Banyak hadits yang menjelaskan hal ini. Di antaranya adalah sebagai berikut.
الظدظجاَّمل
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari azab neraka, dari fitnah hidup
Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Rasulullah saw. menambah bacaannya dan
mengucap,
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan utang). Seseorang bertanya kepada
Rasulullah saw, “Mengapa Engkau banyak memohon perlindungan kepada Allah dari
utang?” Rasulullah saw. menjawab, “Jika seseorang yang berutang, ia akan berbicara
ت ُاليغيحفوحر ُالظرمحيحم
إمظنك ُأيني ي
(Ya Allah, sungguh aku telah banyak berlaku aniaya terhadap diriku sendiri, dan tidak ada
pengampunan dari hadira-Mu, dan belas kasihanilah aku, sungguh Engkau Maha
3. Dari Ali r.a. bahwa Rasulullah saw. berdoa di sela-sela antara tasyahud dan salam,
مم م
ت ت ُأييعليحم ُبمه ُمبن ُأيني ي
ت ُاليحميقبدحم ُيوأينيي ي ت ُيويماَّ ُأيني ي
ت ُيويماَّ ُأييعليين ح
ت ُيويماَّ ُأييسيرير ح اللظحهظم ُايغفير ُمل ُيماَّ ُقيظديم ح
ت ُيويماَّ ُأيظخير ح
(Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang
kurahasiakan dan yang kulakukan secara terang-terangan, yang aku lakukan secara
berlebihan dan apa saja yang Engkau lebih mengetahui dari pada aku. Engkaulah yang
4. Dari Mahjan Al-Adra’ ia berkata, “Rasulullah saw. pernah masuk masjid. Beliau
bertemu seorang laki-laki yang telah melaksanakan shalat. Dalam tasyahudnya laki-laki
itu membaca,
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, Ya Allah Yang Maha Esa, Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanak, dan tidak ada
Pengampun lagi Maha Penyayang). Kemudian Nabi saw. bersabda, “Ia mendapatkan
5. Dari Amir bin Saad berkata, “Ibnu Mas’ud pernah mengajari kami tasyahud dalam
shalat, kemudian ia berkata, ‘Jika salah seorang dari kalian selesai membaca tasyahud,
hendaknya ia membaca
ك ُممين ُالظشيبر ُحكلبيمه ُمياَّ ُعلممي م م ك ُممين ُايل مييي ُحكلبيمه ُمياَّ ُعلممي م
ت ُمينيهح
ي يي ح ت ُمينيحه ُيويمياَّ ُيليي ُأييعلي يم ُيوأيعحييوحذ ُبي ي ي
ي يي ح اللظحهظم ُإمبن ُأييسأيلح ي ي يي
(Ya Allah, aku memohon segala kebaikan kepada-Mu, baik yang aku ketahui maupun
yang belum aku ketahui. Ya Allah, aku memohon kebaikan kepada-Mu sebagaimana yang
diminta oleh hamba-hamba-Mu yang saleh, dan aku memohon perlindungan kepada-Mu
saleh. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan di akhirat dan lindungilah kami
Diriwayatkan dari Rasulullah saw. bahwa setelah selesai melaksanakan shalat, beliau
memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah swt. Di antara doa dan dzikir yang dibaca oleh
1. Dari Tsauban r.a, ia berkata bahwa setelah shalat Rasulullah saw. beristighfar tiga kali,
lalu membaca
(Ya Allah, Engkau Yang Maha Sejahtera, dari-Mulah kesejahteraan, Mahasuci Engkau
2. Al-Mughirah bin Syu’bah menulis surat untuk Muawiyah,312 “Setelah shalat dan
َّك ُيولييحه ُايلييميحد ُيوحهييو ُيعلييى ُحكيبل ُيشيييدء ُقييمديرر ُاللظحهيظم ُيل ُيمياَّنميع ُلميميا يل ُإمليييه ُإمظل ُاللظيحه ُيويحييدحه ُيل ُيشيمري ي
ك ُلييحه ُلييحه ُاليحميلي ح
م م
ت ُيويل ُيييينييفحع ُيذا ُايليبد ُممين ي
ك ُايليتد أييعطييي ي
ت ُيويل ُحميعطيي ُليماَّ ُيمنيييع ي
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala
kerajaan dan puji-pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tak seorang
pun yang dapat mencegah terhadap apa yang telah Engkau berikan dan tak seorang pun
dapat memberi apa yang telah Engkau cegah. Tidak bermanfaat suatu perbuatan kecuali
dari-Mu)313
bersabda, “Hai Mu’adz, demi Allah, sungguh aku menyayangimu. Janganlah kau
م
ب ُأيمعبن ُيعيلى ُذيكمريك ُيوحشيكمريك ُيوححيسمن ُمعبياَّيدَتم ي
ك ير ب
(Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan
4. Dari Ka’ab bin ‘Ujrah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Bacaan setelah shalat
(muaqqabât) yang tidak akan membuat kecewa orang yang membaca atau
mengamalkannya, yaitu 33 kali tasbih, 33 kali tahmid dan 34 kali takbir setiap usai
shalat.”315
5. Dari Uqbah bin Amir r.a. berkata, “Rasulullah saw. memerintahkan agar aku
Sedangkan dalam riwayat Imam Ahmad dan Abu Daud, “Rasulullah saw. memerintahkan
agar aku membaca mu’awwidzât (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nâs)setiap selesai
shalat.”
Shalat tahajud adalah sholat yang dilaksanakan oleh seorang muslim untuk
mendekatkan diri kepada Tuhannya, dan dilakukan pada malam hari setelah shalat isya.
Waktu yang paling baik untuk melaksanakannya adalah pada sepertiga malam yang terakhir.
“Dan pada sebagian malam shalat tahajudlah kami sebagai suatu ibadah tambahan
)Isra’: 79
Ketika melaksanakan shalat tahajud pada malam hari, Rasulullah saw. banyak berdoa
1. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika bangun malam dan melaksanakan
ك ُالظسيموا م
ت ُيوايليير م ض ُويميين ُمفي م م اللظحهيظم ُليي ي
ض ي ي ح ي ل
ي م
ح ك ُ
ي ييل د ُ
ح ي م
ي ل
يي ك ُا
ي ييلوي ن ُ
ظ ي ه ت ُقيييبيحم ُالظسييميوات ُيوايليير م ي
ك ُايلييميحد ُأينيي ي
ك ُالظس يموا م ض ُوم ين ُمفيمه يظن ُولييك ُايلم يحد ُأينيي م م م
ت ت ُيمل ي ح ي يي ي ي يي ت ُنيحيوحر ُالظس ييميوات ُيوايليير م ي ي ي يويم يين ُفيمه يظن ُيوليي ي
ك ُايلييم يحد ُأينيي ي
ك ُتيييوظكيل ح
ت ت ُيويعليييي ي ت ُيوبمي ي
ك ُآيميني ح صظلى ُاللظحه ُيعلييييمه ُيويسيلظيم ُيحيرق ُيوالظسياَّيعحة ُيحيرق ُاللظحهيظم ُليي ي
ك ُأييسيلييم ح يحرق ُيوحميظمرد ُ ي
م
ت ُيويماَّ ُأييعليين ي ح
ت ت ُيويماَّ ُأييسيرير ح ت ُفياَّيغفير ُمل ُيماَّ ُقيظديم ح
ت ُيويماَّ ُأيظخير ح ت ُيوإملييي ي
ك ُيحاَّيكيم ح صيم ح ت ُيوبم ي
ك ُيخاَّ ي يوإملييي ي
ك ُأينيييب ح
(Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau pengatur dan penegak langit dan bumi serta
semua yang ada di dalamnya; segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit dan bumi serta
segala sesuatu yang ada di dalamnya; segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit dan
bumi serta segala yang ada di dalamnya; segala puji bagi, Engkau Mahabenar, janji-Mu
benar, firman-Mu benar, surga benar, neraka benar, para nabi benar, Muhammad Saw.
benar, dan hari kiamat benar. Ya Allah, kepada-Mulah aku menyerahkan diri, kepada-Mu
aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, karena-Mu aku
melawan musuh, dan kepada-Mu aku bertahkim. Maka, ampunilah dosa-dosaku yang
telah lalu dan dosa-dosa yang akan datang, apa yang aku sembunyikan dan apa yang aku
2. Diriwayatkan juga dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika shalat malam Rasulullah saw.
berdoa,
حنونرا ُيوممين ُ ييتمت ُحنونرا ُيو ُممين ُيخيلمفي ُحنونرا ُيوممين ُأييماَّممي ُحنونرا ُاللظحهظم ُأييعمطمن ُحنونرا
penglihatanku, dan berikanlah cahaya dari bawahku dan dari atasku. Ya Allah, berikanlah
kepadaku cahaya)
Siapa ingin agar kebaikan senantiasap mengiringi setiap permasalahannya – baik yang
maka disunnahkan baginya shalat sunnah dua rakaat. Setelah selesai melaksanakan shalat dua
rakaat itu, hendaknya ia beristighfar kepada Allah, mengucapkan shalawat atas Nabi saw.,
ت ُتيييعلييحم ُأيظن ُيهييذا ُايلييميير ُيشيرر ُملي ُمفي ُمدَيمني م مم م مم
يويعاَّقبية ُأييممريِ ُأييو ُقياَّيل ُمف ُيعاَّجمل ُأييميمريِ ُيوآجليه ُفياَّقييحديرحه ُملي ُيوإمين ُحكيني ي
ضمن ُبممه
يكاَّين ُ حظث ُير ب
(Ya Allah, aku mohon Engkau memilihkan yang baik dengan pengetahuan-Mu, aku
mohon ditakdirkan yang baik dengan kodrat-Mu, aku mengharapkan karunia-Mu Yang
Mahabesar, Engkau Mahamampun dan aku tidak mampu, Engkau Mahatahu dan aku tidak
tahu, Engkau Maha Mengetahui semua yang gaib. Ya Allah, jika hal ini319 … dalam
pengetahuan-Mu lebih baik bagiku dalam agamaku, baik bagi kehidupanku dan akibatnya
kelak cepat atau lambat, maka takdirkanlah dan mudahkanlah bagiku, kemudian berikanlah
keberkahannya padaku. Namun, jika Engkau mengetahui hal itu tidak baik untukku dalam
urusan agamaku, kehidupanku dan akifdfbatnya kelak, maka hindarkanlah ia dariku dan
jauhkanlah aku darinya, lalu tetapkanlah bagiku kebaikan dari mana pun datangnya,
Dari Jabir bin Abdullah r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. mengajarkan istikharah
kepada kami dalam segala urusan – yaitu persoalan-persoalan mubahah sebagaimana terdapat
dalam sebuah surat Al-Qur’an. Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang dari kalian
merasa bimbang mengenai suatu permasalahan, hendaknya ia shalat dua rekaat di luar shalat
seterusnya.”320
Menurut Imam Syaukani kalimat “segala urusan” dalam hadits itu sebagai dalil bahwa
kalimat itu bersifat umum. Dan seseorang tidak boleh meremehkan suatu permasalahan
sehingga harus meninggalkan istikharah. Hadits ini juga hendak menjelaskan bahwa jika
mudharatnya akan bertambah besar. Oleh karena itu, Rasulullah saw. bersabda, ”Hendaknya
yang bisa melapangkan dada, dan tidak tergantung pada perasaannya sebelum melakukan
istikharah.”321
1. Dari Abu Darda` r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat, maka Allah akan mengabulkan
2. Dari Abdullah bin Abi Aufa dari Rasulullah saw., beliau bersabda, “Barangsiapa
memiliki hajat (keperluan yang diharapkan) kepada Allah atau seorang manusia, maka
hendaknya ia berwudhu, lalu shalat dua rakaat. Setelah itu hendaknya ia memuji kepada
ك ُيواليغيمنييمية ُممين ُحكبل ُبمرر ُيوالظسيليمية ُممين ُحكبل ُإم يدث ُيل ُتيييديع ُمليي ُذينييبنياَّ ُإمظل ُيغيفيرتييحه ُيويل ُيهيياَّ ُإمظل م
ك ُيويعيزائميم ُيميغفيرتم ي
يريحيتْم ي
مم م
ضاَّ ُإمظل ُقي ي
ضييتْيييهاَّ ُيياَّ ُأييريحيم ُالظراح ي
ي ك ُمر ن
فييظريجتْيحه ُيويل ُيحاَّيجنة ُهيي ُلي ي
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahabijak lagi Mahamulia, Mahasuci Allah Tuhan Arsy
yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam. Aku memohon kepada-Mu
petunjuk pada rahmat-Mu, kepastian ampunan-Mu, perolehan dari setiap kebaikan dan
keselamatan dari setiap dosa. Ya Allah, jangan biarkan aku mendapatkan dosa kecuali
keluarnya, tidak ada keinginan yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, ya
Imam Nawawi menjelaskan bahwa orang yang membayar zakat, sedekah, nadzar, atau
(Wahai Tuhan kami, terimalah (zakat) dari kami. Sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui). Allah telah menjelaskannya di dalam Al-Qur’an melalui
Disunnahkan juga bagi orang yang menerima zakat untuk berdoa. Hal ini di dasarkan
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu mambersihkan dan
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah saw. jika diberi sedekah beliau berdoa,
(Ya Allah berikan keselamatan pada keluarga si fulan). Abdullah berkata, “Ayahku pernah
Dari Wa`il bin Hajar bahwa Rasulullah saw. berdoa untuk orang yang mengirimkan
Imam Syafi`i mengatakan bahwa disunnahkan bagi seorang imam yang menerima
bagimu, dan semoga Allah memberikan keberkahan bagimu pada (harta) yang kau sisakan)
Puasa merupakan salah satu rukun Islam. Orang yang puasa doanya akan terkabul.
Dalam hadits disebutkan, “Tiga hal yang tidak akan ditolak doanya; orang puasa sampai ia
Seorang muslim hendaknya memperbanyak dzikir dan doa kepada Allah, dalam
Berikut ini adalah doa-doa yang biasa diucapkan oleh Rasulullah saw. baik saat
1. Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. bila berbuka beliau berdoa,
(Hilanglah rasa haus, basahlah urat-urat tubuh, semoga ditetapkan pahala bagiku insya
Allah)328
2. Imam Nawawi berkata “Diriwayatkan kepada kita dalam Sunan Abu Daud dari
Mu’adz bin Zahrah, ia menyampaikan bahwa Rasulullah saw. saat berbuka mengucap,
م
ُ ت ت ُيو ُيعيلى ُمريزق ي
ك ُأيفيطيير ح صيم ح ياللظحهظم ُلي ي
ك ُ ح
(Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu kami berbuka)329
4. Ketika berbuka di rumah suatu kaum, Rasulullah saw mendoakan mereka. Dari Anas
r.a. bahwa Rasulullah saw. pernah mendatangi Saad bin Ibadah. Setelah itu Saad
memberikan roti dan mentega kepada Rasulullah. Kemudian beliau. memakannya dan
bersabda, “Orang-orang yang puasa telah berbuka di rumahmu, orang-orang baik telah
Jika seorang muslim bertemu dengan malam lailatul qadar, hendaknya ia terus berdoa
dan beristighfar. Dari Aisyah r.a. ia berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah saw., “Ya
Rasulullah, jika aku mengetahui (kehadiran) lailatul qadar, apa yang harus kubaca saat itu?’
Disunnahkan bagi seorang muslim untuk memperbanyak dzikir, doa, dan membaca
Al-Qur’an ketika mereka tengah melaksanakan kewajiban haji, dalam rangka memenuhi
panggilan Allah Swt, dan mengharap ridha serta ampunan-Nya. Doa-doa atau pun dzikir
dalam pelaksanaan haji sangatlah banyak. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Nawawi.
Dalam pembahasan ini, kami akan menukil beberapa doa yang paling shahih dan paling
susuai dengan pelaksanaan haji. Doa-doa berikut ini didasarkan pada âtsâr yang terdapat
dalam kitab-kitab hadits dan kitab Al-Adzkâr karya Imam Nawawi rahimahu Allâhu.
HR. Ibnu Sunni 330
.HR. Abu Daud dan yang lainnya dengan sanad shahih 331
.HR. Tirmidzi, Nasa`i dan Ibnu Majah 332
1. Ketika hendak melakukan ihram seorang muslim hendaknya mengucapkan,
(Ya Allah, aku berniat melaksanakan haji, maka tolonglah aku untuk menjalankannya dan
(Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-
Mu; segala puji, nikmat dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu)333
2. Ketika melihat Makkah dan Baitul Haram, hendaknya ia berdoa dengan penuh
ث ُمعبيياَّحدَيك ُيو ُايجيعيل م ينيي ُمميين ك ُفييحبريم م ينيي ُيعليييى ُالنظياَّمر ُيو ُأيمم ب ينيي ُمميين ُيعييذابم ي
ك ُييييويم ُتحييبينعي ح يأللظحهيظم ُيهييذا ُيحيرحمي ي
ك ُيو ُأييمنحي ي
ت ُتييشيمرييينفاَّ ُيو ُتيييعمظيينمياَّ ُيو ُتييكمريييناَّ ُيو ُحميهاَّبيينة ُيو ُمزيدَ ُمميين ُيشييرفممه ُيو م
ك ُيو ُأييهيمل ُطياَّيعتْمي ي
ك ُيأللظحهيظم ُمزيدَ ُيهييذا ُايلبييييي ي أييوليياَّئمي ي
مم م
ت ُالظسليحم ُيو ُممين ي
َّك ُالظسيليحم ُفييحيبينييا م
ٌ ُيأللظيهظم ُأيني ي.ُ يكيرمه ُمظين ُيحظجحه ُأيمو ُايعتْييميرحه ُتييشمرييينفاَّ ُيو ُتييكمرييناَّ ُيو ُتيييعظيينماَّ ُيوبيييرا
يربيظنياَّ ُبماَّلظسليمم
(Ya Allah, inilah tanah-Mu yang diharamkan dan aman, maka haramkan (hindarkan)-lah
aku dari neraka, dan lindungilah aku dari azab-Mu pada hari Engkau bangkitkan hamba-
dan kehormatan pada rumah (Baitul Haram) ini; dan dengan keluhuran serta
3. Ketika akan memulai thawaf, hendaknya ia berupaya untuk berdoa dengan penuh
harap dan khusyu’. Kemudian, saat menghadap menghadap Hajar Aswad ia membaca,
(Ya Allah, aku beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janji kepada-Mu,
dan mengikuti sunnah nabi-Mu; dengan nama Allah, dan Allah Mahabesar)335
ل ُبماَّلم
ل ُأييكبييحر ُيويل ُيحيويل ُيويل ُقحيظوية ُإم ظ ل ُوايلمحدم ُ م
ل ُيويل ُإملييه ُإم ظ م
ل ُيوا ح
ل ُا ح حسيبيحاَّين ُا ي ي ي
(Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, tiada
daya dan upaya kecuali dengan izin Allah). Setelah sampai Rukun Yamani, hendaknya
(Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan
Imam Nawawi menjelaskan bahwa pada tiga putaran pertama, orang yang thawaf
hendaknya berdoa
(Ya Allah, jadikanlah hajiku haji mabrur, dosaku diampuni dan usahaku disyukuri).
.Sebagian doa ini diriwayatkan oleh Imam Syafi’i secara marfû’ sampai Rasulullah saw 334
.Doa ini diriwayatkan secara marfû’ sampai Rasulullah saw 335
HR. Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, dari hadits Abdullah bin Saib ia berkata, “Ketika Rasulullah saw. 336
berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad Aku mendengar berliau berdoa, ‘Rabbanâ âtinâ fî…dan
.seterusnya.” Lihat. Al-Adzkâr. hlm. 169
ت ُايلييعتز ُايلييكرحم ُاللظحهظم ُربيظنياَّ ُآتمنياَّ ُمف ُاليتدنيييياَّ ُيحسينينة ُومفي ُايلْمخيرةم م
ي ي ي ي ي اللظحهظم ُايغفير ُيوايريحيم ُيو ُايع ح
ف ُيعظماَّ ُتيييعليحم ُيو ُأيني ي
ب ُالنظاَّمر م
يحيسنينة ُيوقنياَّ ُيعيذا ي
(Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, dan maafkanlah aku dari
kesalahan yang hanya diketahui oleh-Mu, dan Engkau Mahaluhur lagi Mahamulia. Ya
Allah, berilah aku kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah aku dari
azab neraka)337
4. Saat melakukan sa’i antara Shafa dan Marwa, hendaknya memperbanyak dzikir
kepada Allah dan membaca Al-Qur’an. Menurut Imam Nawawi di antara doa-doa pilihan
ف ُيواليغميني ُاللظحهيظم ممين ُحكيبل ُإم يدثيي ُيو ُالييفييويز ُبماَّيلينظيمة ُيو ُالنظيجياَّية ُمميين ُالنظياَّمر ُاللظحهيظم ُإمبني ُأييسيأيلح ي
ك ُايليحيدى ُيوالتْتييقيى ُيوالييعيفياَّ ي
م
أيمعبن ُيعيلى ُذيكمريك ُيوحشيكمريك ُيوححيسمن ُمعبياَّيدَتم ي
ك
(Ya Allah, Tuhan yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu; Ya
keselamatan dari setiap dosa, kemenangan di surga, dan keselamatan dari neraka; Ya
Allah bantulah aku untuk berdzikir, bersyukur, dan menyempurnakan ibadahku kepada-
Mu)
م مم م مم م
ب ُإمييليييهياَّ ُمميين ُقي ييودل ُأييو ُيعيميدل ُيوأيعحييوحذ ُبمي ي
ك ت ُممينحه ُيويماَّ ُ ييل ُأييعلييم ُيوأييسأيلح ي
ك ُايلينظيية ُيويمياَّ ُقي يظر ي يعاَّجله ُيوآجله ُيماَّ ُيعليم ح
(Ya Allah, aku memohon segala kebaikan, baik yang aku ketahui maupun yang belum
kuketahui; aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan, baik sekarang maupun yang
akan datang, dan yang aku ketahui maupun yang belum kuketahui; aku memohon kepada-
Mu surga dan apa yang bisa mendekatkan diriku padanya baik berupa perkataan maupun
perbuatan; dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang bisa mendekatkan
5. Ketika wukuf di Arafah hendaknya memperbanyak doa. Berdasarkan hadits Nabi saw,
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari arafah.” 339 Dalam sebuah riwayat ditambahkan,
“Dan sebaik-baik doa yang aku ucapkan dan juga nabi-nabi sebelumku adalah,
ك ُيوليحه ُايلييمحد ُيوحهيو ُيعيلى ُحكبل ُيشييدء ُقيمديرر يل ُإملييه ُإمظل ُاللظحه ُيويحيدحه ُيل ُيشمري ي
ك ُليحه ُليحه ُاليحميل ح
(Tiada Tuhan selain Allah, Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi segala kerajaan
dan puji-pujian. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu). 340 Di antara doa ma’trûrah
صيدمر ُويشتْياَّ م
ُ ت ُايلييممر م م م ب ُتحيرامثَي ُاللظهظم ُإمبن ُأيعوحذ ُبم ي م
ك ُمين ُيعيذاب ُالييقيب ُيويويسيويسة ُال ظ ي ح ح ك ُير ب ي
يولي ي
sebaik yang kami ucapkan; ya Allah, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan
matiku hanya untuk-Mu, dan hanya kepada-mu aku kembali; ya Alah aku berlindung
berdzikir dan berdoa. Di sanalah tempat tercurahnya segala ungkapan, dihapus segala
kesahalah, dan dilimpahkannya segala permintaan. Itulah tempat singgah yang agung dan
antara hamba-hamba Allah yang shaleh. Tempat berkumpul paling agung di dunia.” 342
صييمية ُمفي ُمدَييم ينيي ُيو م م م م ك ُيو ُالييعيبيد ُيعيبحديك ُيوابيحن ُأييمتْم ي ظ يأللظحهظم ُإمظن ُالييييب ي
ٌ ُيأللحهظم ُايرحزقيم ين ُالييعاَّفيييية ُفيي ُبيييد ي.ُ ك
ن ُيو ُاليع ي ت ُييييبتْح ي
(Ya Allah sesungguhnya rumah ini (Baitul Haram) adalah rumah-Mu, hamba ini adalah
hamba-Mu dan anak cucu dari umat-Mu; Ya Allah, anugerahilah kesehatan pada tubuhku,
kepada-Mu sebagaimana yang telah Engkau berikan kepadaku, dan berilah aku segala
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Sunguh, Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu)343
7. Saat ziarah ke makam Nabi saw. hendaknya memperbanyak shalawat kepada beliau
dan membaca,
(Ya Rasulullah, aku bersakasi bahwa engkau telah menyampaikan risalah, melaksanakan
amanat, dan menyampaikan kebaikan kepada umat. Semoga Allah membalas kebaikanmu
dengan sebaik-baik balasan nabi dari umatnya). Setelah itu, hendaknya memperbanyak
doa dan kzikir. Kemudian saat pulang menuju negaranya hendaklah berdoa,
م م م
ييي ُيسيبميينل ُيسييهنل ُمبينبي ي
ك ُيو يأللظحهيظم ُيل ُ ييتيعييل ُيهييذا ُأيمخيير ُالييعيهيد ُمبيييرم ُيرحسييول ي
ك ُيأللظحهيظم ُييبسير ُمليي ُالييعيويدَ ُإمليي ُاليريم ي م
ي ي ي ي ي
م مم ك ُوارزقيمن ُاليعيفو ُواليعاَّفميية ُمف ُالتدنييباَّ ُو ُايليمخرية ُو ُرظدَنياَّ ُساَّلممم مممفي ي م
ي ُإميل ُأييوطياَّننياَّ ُيغاَّن ي ي
ي ي ُيغاَّن ي ي
ي ي ي ي ي ي يي ضل ي ي ي ح ي ي ي ي ي
(Ya Allah, jangan jadikan jadikan ini kunjunganku yang terakhir di tanah Haram rasul-
Mu. Ya Allah, berilah kemudahan bagiku untuk kembali ke Haramain, berilah jalan yang
lindungan di dunia dan di akhirat; dan pulangkanlah kami dalam keadaan selamat dan
Di antara ajaran Islam yang diberikan kepada penganutnya – ketika mereka berjihad
di jalan Allah, memerangi musuh Allah dan musuh-musuh mereka – hendaknya mereka
meneguhkan pendirian saat berhadapan dengan musuh, menggunakan semua alat dan cara
yang diperbolehkan oleh syariat untuk membantu mereka memperoleh kemenangan. Selain
itu, Islam juga mengajarkan agar mereka tetap banyak berdzikir kepada Allah dan berdoa
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka
teguhkanlah hati kalian, dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu
beruntung.
Disebukan juga dalam hadits, “Dua hal yang yang tidak mungkin ditolak; doa ketika
Berikut ini adalah doa-doa yang diucapkan oleh Rasulullah saw. ketika beliau sedang
1. Dari Abdullah bin Abi Aufa bahwa Rasulullah saw. pada saat-saat berhadapan dengan
musuh, beliau menunggu hingga matahari mulai condong. Setelah itu Rasulullah saw.
berdiri dan berseru, “Wahai manusia, jangan gentar menghadapi musuh; mintalah
perlindungan kepada Allah; jika kalian bertemu dengan mereka, bersabarlah; dan
ketahuilah bahwa surga berada di bawah kilatan pedang.” 345 Kemudian Rasulullah saw.
berdoa,
(Ya Allah, Tuhan yang menurunkan kitab, yang mengatur awan, dan yang
2. Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika berperang beliau berdoa,
3. Di antara ajaran yang diberikan oleh Rasulullah saw. adalah menyatukan kekuatan
para mujahid dan memberi motivasi kepada mereka untuk bertempur. Diriwayatkan dari
Anas r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. pergi menuju parit (khandaq, oleh karena itu perang
ini dikenal dengan perang Khandaq). Di sana, orang-orang Muhajirin dan Anshar sedang
menggali parit, dalam suasan pagi yang dingin. Ketika Rasulullah saw. melihat mereka
م م م م
صاَّمر ش ُإمظل ُيعيي ح
ش ُايلْخيرمة ُفياَّيغفير ُليلحميهاَّجمريين ُيوايليني ي اللظحهظم ُيل ُيعيي ي
(Ya Allah, sungguh tidak ada kehidupan (yang hakiki) kecuali kehidupan akhirat. Maka,
4. Ketika perang Badar, Rasulullah saw. mengangkat kedua tangannya untuk berdoa
ُ اللظحهظم ُإمبن ُأينيحشحديك ُيعيهيديك ُيويويعيديك ُاللظحهظم ُإمين ُتييشيأ ُيل ُتحييعبييد ُبيييعيد ُايلييييومم
(Ya Allah, aku menagih janji dan perjanjian dengan-Mu; ya Allah, penuhilah apa yang
telah Engkau janjikan kepadaku; ya Allah, jika Engkau membinasakan kelompok dari
ahlul Islam ini, maka tidak akan ada lagi yang menyembah-Mu setelah hari ini).
Rasulullah saw. terus berdoa dengan suara lantang, sampai jubahnya jatuh dari bahu.
Kemudian Abu Bakar mengandeng tangan Rasulullah saw. dan berkata, “Cukup, ya
Rasulullah. Engkau telah meminta pada Tuhanmu.” Setelah itu Rasulullah saw. keluar dan
bersabda, “Semua (musuh) akan binasa dan akan berpaling ke belakang (mundur).”350
Yang dimaksud dengan ahûlu adalah menghindari siasat musuh, sedangkan ashûlu adalah menggunakan 348
siasat untuk melawan musuh. (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasa`i.)
.HR. Bukhari dan Muslim 349
.HR. Bukhari dan Muslim 350
5. Dari Abu Musa Al-Asyari r.a. bahwa Rasulullah saw. bila takut pada suatu kaum
(Ya Allah, kami menjadikan Engkau dalam tengkuk mereka (menghadapi mereka), dan
6. Imam Nawawi berkata, “Sangat disunnahkan bagi seseorang yang berjihad agar
sebisa mungkin ia membaca ayat Al-Qur’an yang ringan baginya dan memperbanyak doa
ini,
ُ يحيسبحينياَّ ُاللظحه ُيونميعيم ُالييومكيحل ُيو ُ ُيل ُيحيويل ُيويل ُقحيظوية ُإمظل ُبماَّللظمه
(Cukuplah Allah sebagai pelindungku, tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin
ك ُيي ييومم ُال يبدييمن ُييياَّ ُيحيتي ُييياَّ ُقيييت ييوحم ُييياَّ ُيذا م م
يأللظحه يظم ُيياَّقييد ييي ُا يمليحيس ياَّمن ُييياَّ ُيم يين ُإميحيس ياَّنححه ُفي ييويق ُحك يبل ُإميحيس ياَّدن ُييياَّ ُيماَّل ي ي
ُ صيرنياَّ ُيعيلى ُأييعيدائمنياَّ ُيو ُأيظيمهيرنياَّ ُيعليييمهيم ُمف ُيعاَّفمييدة م م م
يليليل ُيو ُايمليكيرام ُيياَّ ُيمين ُيل ُييحيعجحزحه ُيشييرئ ُأحني ح
(Ya Allah, Tuhan yang mendatangkan kebaikan, yang kebaikan-Nya melebihi segala
kebaikan; wahai Penguasa hari pembalasan, wahai Tuhan Yang Mahahidup dan Maha
Berdiri sendiri, Yang Mahaagung lagi Mahamulia, wahai Dzat yang tidak bisa dikalahkan
oleh sesuatu apa pun, berilah kemenangan bagi kami atas musuh-musuh kami, dan berilah
Selanjutnya, Imam Nawawi juga menjelaskan agar jika umat muslim telah mengalahkan
musuh-musuhnya, hendaknya saat itu mereka bersyukur dan memuji kepada Allah swt.
Dan hendaknya mengakui bahwa semua itu merupakan anugerah dari Allah, bukan atas
sombong dengan jumlah yang banyak, karena dikhawatirkan dengan begitu mereka akan
حميدبممريين
dan (ingatlah) peperangan Hunain, Yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena
banyaknya jumlah (mu). Maka, jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat
kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian
***
Banyak hadits yang menjelaskan doa-doa bepergian (safar), pulang dari bepergian,
dan segala hal yang berikaitan dengan safar. Berikut ini adalah beberapa doa yang diucapkan
1. Disunnahkan bagi seseorang yang akan bepergian untuk menitipkan keluarga dan
mereka.
a. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika seseorang akan
kepada-Nya)
b. Dari Ibnu Umar r.a. bahwa ia berkata kepada seseorang yang akan bepergian,
(Aku titipkan kepada Allah, agama, amanat, danakhir dari semua pekerjaanmu)
c. Dari Anas r.a. seseorang datang kepada Rasulullah saw. dan berkata, “Ya
Rasulullah, aku akan pergi, berilah aku bekal.” Rasulullah saw. bersabda, “Allah akan
“Demi ayah dan ibuku, tambahkanlah lagi.” Rasulullah saw. menjawab, “Allah akan
d. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa seseorang berkata kepada Rasulullah saw, “Ya
Rasulullah, aku akan berpergian, berilah aku nasihat.” Rasulullah saw. menjawab,
“Engkau harus bertaqwa kepada Allah Swt. dan mengagungkan nama-Nya di setiap
e. Dari Umar bin Khatab r.a. ia berkata, “Aku berpamitan kepada Rasulullah
saw. untuk melakukan umrah. Lalu beliau mengizinkan dan bersabda, “Jangan
lupakan kami dengan dengan doamu, saudaraku.” Kemudian beliau berkata, “Satu
a. (Ya Allah, Engkau adalah teman kami dalam safar dan khalifah dalam
keluarga kami; ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan
ini dan pulang dalam keadaan buruk, serta dari pemandangan buruk pada keluarga
dan harta kami; ya Allah dekatkanlah (jarak) bumi ini dan mudahkanlah perjalanan
b. Dari Abdullah bin Sarjis bahwa Rasulullah saw. keluar rumah untuk
(Ya Allah, aku berlindung kepada kepada-Mu dari kesulitan dalam perjalanan ini dan
pulang dalam keadaan buruk, dari kehancuran setelah kejayaan,356 panggilan menuju
م
يسيفمرنياَّ ُيهيذا ُاليم ظب ُيوالتْظييقيوى ُيومين ُالييعيممل ُيماَّ ُتييير ي
ُ ضى
a. (Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Mahasuci yang telah
menundukkan kendaraan ini dan kami tidak mampu untuk menguasainya, dan kami
akan kembali kepada Tuhan kami; ya Allah, kami mohon kebaikan, ketakwaan dan
b. Dari Husain bin Ali r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Umatku tidak akan
ضيتْححه ُييييويم ٌ ُومياَّ ُقيييدروا ُاللظيه ُحيظق ُقيييدمرمه ُوايليرض ُ يم.ُ بمسيمم ُاللظيمه ُ ييمراهياَّ ُومرسياَّهاَّ ُإمظن ُرببيي ُليغيحفييور ُرمحييم
جينعياَّ ُقيييب ي ي ي ح ر ي ر يي ح ي ي ي ي ي حي ي ي ي ي
(Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sungguh, Tuhanku Maha
kiamat, dan langit digulungkan dengan tangan-Nya. Mahasuci Allah dan Mahatinggi
َّت ُمفييهاَّ ُيأللظحهيظم ُايرحزقيينييا ك ُخييرهذه ُوخيير ُماَّ ُيجعت ُمفيهاَّ ُوأيعوحذ ُبم ي م
ك ُمين ُيشبريهاَّ ُيويشبر ُيماَّ ُيجييع ي اللظحهظم ُإمبن ُأييسأيلح ي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ي ح
kebaikan segala yang ada di dalamnya; aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
kampung ini dan keburukan segala yang ada di dalamnya; Ya Allah anugerahilah
ه ُالظاَّظماَّ م
ت ُممين ُيويشبر ُيماَّ ُيخلييق أيعوحذ ُبميكلمماَّ م
ْت ُاللظ م ت ي ح
(Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan yang
telah Dia ciptakan), maka tidak ada yang membahayakannya sampai ia pergi dari
tempat itu.”362
a. (Kami semua kembali, kami semua bertaubat, dan kami semua menyembah
b. Ibnu Umar juga berkata bahwa Rasulullah saw. apabila kembali dari perang,
pasukan tempur, haji dan umrah, atau berada di tsaniyah dan fadfad,364 beliau
bersujud kepada Tuhan kami dan memuji-Nya; Mahabenar Allah atas segala janji-
c. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika kembali dan perjalanannya
(Berikan kami ampunan, berikan kami ampunan, kepada-Nya kami akan kembali, Dia
م م
ايلييمحد ُللظمه ُالظذيِ ُيسلظيم ي
ك ُيو ُيجييع ُبم ي
ك ُيشيلن
مم م
ايلييمحد ُللظه ُالظذيِ ُني ي
صيريك ُيو ُأييعظزيك ُيو ُأييكيريم ي
ك
(Segala puji bagi Allah, yang telah menolong dan memuliakanmu). Sedangkan doa
(nafaqah)-mu).366
***
1. Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. apabila memberikan ucapan selamat kepada
(Semoga Allah memberkahimu ketika kamu dalam keadaan baik dan memberkahimu
ketika kamu dalam keadaan tidak baik, dan semoga Allah memadukan kalian berdua
2. Dari Aisyah r.a. ia berkata, “Rasulullah saw. menikahiku. Kemudian ibuku datang dan
membawaku ke dalam rumah. Di dalam rumah ada beberapa orang perempuan dari kaum
kesejahteraan.”368
3. Dari Hasan r.a. ia berkata bahwa Uqail bin Abi Thalib menikahi seorang wanita dari
bani Jaitsam. Kemudian ada yang berkata padanya, “Semoga diberkahi dan banyak
anak.”369 Ia menjawab, “Ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh Rasulullah saw, yaitu
“Jika salah seorang dari kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak,
maka ucapkanlah,
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang telah Engkau
buatkan untuknya. Dan aku berlindung kepadamu dari keburukannya dan keburukan yang
5. Di antara doa-doa yang patut diucapkan ketika seseorang akan menggauli istrinya
adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a.
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika seseorang dari kalian menggauli istrinya dan
berdoa,
م م
باَّيسمم ُاللظه ُاللظحهظم ُيجبينبينياَّ ُالظشييطياَّين ُيويجنب ي
ُ َّب ُالظشييطياَّين ُيماَّ ُيريزقييتْيينيا
(Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa
yang akan Engkau berikan kepada kami), lalu ia dikaruniai seorang anak, maka setan
6. Di antara tuntunan yang diberikan oleh Rasulullah saw. adalah mendoakan seorang
anak yang baru lahir. Diriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata, “Rasulullah mendatangi
beberapa bayi, medoakan keberkahan untuk mereka, dan Rasulullah mengunyah sesuatu
7. Apabila mendatangi anak yang baru lahir, Rasulullah saw. mengazani anak itu pada
telinganya.374
ُ ي ُيلظمدة
ه ُالظاَّظممة ُممين ُحكبل ُيشييطياَّدن ُويهاَّظمدة ُوممين ُحكبل ُيع ي د أحمعيحذيك ُبميكلمماَّ م
ْت ُاللظ م ت
ي ي ي
9. Rasulullah saw. mengajari anak ucapan lâ ilâha illa Allâhu ketika anak mulai bisa
bicara; dan ketika giginya mulai tanggal, Rasulullah saw. menyuruhnya shalat.376
***
Berikut ini adalah doa-doa yang telah diajarkan secara turun-temurun sejak Rasulullah
saw. (ma`tsurat) ketika melihat atau terjadi peristiwa tertentu. Doa-doa ini hendaknya bisa
diamalkan dalam rangka mengikuti sunnah Nabi saw. dan orang-orang shaleh terdahulu,
radhiyallâhu ‘anhum.
َّصيببناَّ ُنياَّفمنعا
اللظحهظم ُايجيعيلحه ُ ي
(Ya Allah, curahkanlah air hujan yang bermanfaat).377 Apabila hujannya bertambah deras
ب ُوايليومدَيمة ُومنياَّبم م
ُ ت ُالظشيجمر م م م م م
اللظحهظم ُيحيواييليينياَّ ُيويل ُيعييليينياَّ ُاللظحهظم ُيعيلى ُايلْيكاَّم ُيوايلبياَّل ُيوايلْيجاَّم ُيوالظبيرا ي ي ي ي ي
Disunnahkan bagi seorang muslim untuk merasakan sedikit tetesan air hujan ketika hujan
itu turun. Dari Anas r.a. ia berkata, “Kami pernah diterpa hujan saat berada di sisi
Rasulullah saw. Ketika itu Rasulullah saw. keluar dan menyingsingkan bajunya sehingga
beliau terkena air hujan. Kamudian kami menanyakan hal itu, dan Rasulullah saw.
(Ya Allah, jangan Engkau bunuh kami karena kemarahan-Mu, jangan Engkau binasakan
kami dengan azab-Mu, dan ampunilah kami sebelum semuat itu terjadi).380
Jika Abdullah bin Zubair r.a. mendengar suara petir, maka ia berdoa,
(Mahasuci yang petir itu bertasbih dengan memuji-Nya, serta para malaikat karena takut
kepada-Nya)381
ُ ت ُبممه م
أحيرسلي ي
keburukan yang ada di dalamnya dan keburukan yang Engkau kirimkan bersamanya)383
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Angin merupakan rahmat dari
Allah. Jika kalian melihatnya janganlah mencelanya, akan tetapi mintalah kepada Allah
Dari Ibnu Abbas r.a, “Tidaklah tertiup angin kencang kecuali Rasulullah saw. akan
ُ َّاللظحهظم ُايجيعيليهاَّ ُيريحينة ُيويل ُ ييتيعيليهاَّ ُيعيذابناَّ ُاللظحهظم ُايجيعيليهاَّ ُمريياَّنحاَّ ُيويل ُ ييتيعيليهاَّ ُمريينا
(Ya Allah, jadikanlah ia sebagai rahmat dan jangan jadikan sebagai azab; ya Allah,
م
اللظحهظم ُأيهلظحه ُيعييليينياَّ ُبماَّيلييممن ُيوا يمليياَّمن ُيوالظسيليممة ُيربب ُيويربت ي
ك ُاللظهح
(Ya Allah, datangkanlah bulan ini dengan membawa kebaikan, keimanan, keselamatan
Dari Qatadah r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila melihat bulan sabit beliau berdoa,
Memohon kebaikan berupa hujan dan rahmat yang Allah turunkan bersama angin. Dan memohon 382
.perlindungan dari kehancuran dan bencanya yang Allah kirimkan bersama angina itu
.HR. Muslim 383
.HR. Abu Daud dan Tirmidzi 384
Riyâhan, sesuatu yang menyenangkan, baik dan bermanfaat. Sedangkan rîhan adalah kebalikannya. Al- 385
Qur’an mengungkapkan riyâhan sebagai sesuatu yang baik, dan rîhan sebagai azab. Sebagaimana dalam firman
Allah, “Dan Kami telah meniupkan angin (riyâhan) untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)” (QS. 15: 22). dan
dalam firman-Nya, “Maka Kami meniupkan angin (rîhan) kepada mereka dalam beberapa hari yang sial.” (QS.
41: 16)
Diriwayatkan oleh Imam Syafi`i dalam Al-Umm 386
.HR. Tirmidzi 387
(Semoga Allah menjadikannya hilal yang membawa kebaikan dan petunjuk. Aku beriman
kepada yang menciptakanmu (tiga kali). Segala puji bagi Allah yang telah melewatkan
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Ketika orang-orang melihat tanamannya pertama kali
م
أيظوليحه ُفيأيمرنياَّ ُأيخيرهح
(Ya Allah berilah keberkahan pada buah-buahan kami, keberkahan pada kota kami,
keberkahan pada takaran (gantang) kami, dan keberkahan pada takaran (mud) kami; ya
akhirnya pada kami). Kemudian Rasulullah saw. memanggil anak paling kecil yang ada
(Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya dapat menyempurnakan kebaikan).
ُ ت ُيويل ُيحيويل ُيويل ُقحيظوية ُإمظل ُبماَّللظمه م م م م
ب ُبماَّلظسيبئياَّت ُإمظل ُأيني ي اللظحهظم ُيل ُييأيت ُبماَّيلييسنياَّت ُإمظل ُأيني ي
ت ُيويل ُيحيذه ي
(Ya Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan melainkan Engkau, tidak ada yang
menghilangkan keburukan melainkan Engkau, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin
Allah)391
ٌ ُاييلييمحد ُلملظمه ُيسظوى ُيخيلمقيي ُفيييعيدليحه ُيو ُيك يظريم.ُ ت ُيخيلمقي ُفيأييحمسين ُحخلحمقي ُيو ُيحبريم ُيويجمهيي ُيعيلى ُالنظاَّمر
اللظحهظم ُأييحيسين ي
مم م
صيويرية ُيويجمهيي ُفيأييحيسنيييهاَّ ُيو ُايجيعيل م ين ُمين ُاليحميسلم ي ي
ي ح
(Segala puji bagi Allah, sebagaimana Engkau memperindah rupaku, maka perindahlah
perangaiku, dan jauhkanlah wajahku dari api neraka. Segala puji bagi Allah yang telah
ك ِاللركه ِمسنر م
ِ ك أم ي
ضمح م
Ketika ada yang menyampaikan salam, hendaknya membalas salam itu bagi orang
خيينرا
ل ُ ي ي
يجيزايك ُا ح
ل ُإملييي ي م
ك بييدي ُأييحييد ُ ح
9. Ketika bersin, maka berdoalah, “Al-hamdu lillâh ‘alâ kulli hâlin” dan bagi yang
Diriwayatkan dari Anas r.a. ia berkata, “Ada dua orang yang bersin saat bersama
Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw. mendoakan 398 salah seorang dari mereka dan
tidak mendoakan yang satunya lagi. Orang yang tidak mendapat doa berkata kepada
Rasulullah saw, “Ketika ia bersin, engkau mendoakannya. Sedangkan ketika aku bersin,
***
.HR. Abu Daud dan Nasa`i, dari Hadits Anas r.a 395
.HR. Tirmidzi, dari hadits Usamah bin Zaid 396
.HR. Ahmad dan Thabrani, dari hadits Abdullah bin Umar 397
Rasulullah saw. mendoakan – orang yang mengucap hamdalah – dengan mengucap yarhamukallahu 398
.HR. Bukari, Muslim dan Ashabus Sunan 399
DOA KETIKA MENGAHADAPI PROBLEMATIKA KEHIDUPAN
Yang kami maksud dengan problematika kehidupan di sini adalah segala macam
persoalan yang dihadapi manusia secara silih berganti. Seperti bencana, musibah, kemarahan,
utang-piutang, penghidupan yang susah dan segala kesulitan yang memberatkan jiwa dan
menyerahkan semuanya kepada Allah dengan penuh rasa takut, berdoa dan menggunakan
cara-cara yang sesuai dengan syariat untuk menolak bencana dan cobaan itu.
Berikut ini adalah beberapa doa ma’tsurah yang bisa dibaca oleh seorang muslim
a. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika terjadi bencana, Rasulullah saw. pernah
berdoa,
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahaagung lagi Mahabijaksana; tiada Tuhan selain
Allah Tuhan arasy yang agung; tiada Tuhan selain Allah yang mengatur langit, bumi
b. Dari Abu Bakar r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Doa orang yang sedang
(Ya Allah, aku mohon rahmat-Mu, maka jangan Engkau biarkan walau hanya sekejap
c. Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila ditimpa kesulitan beliau berdoa,
ك ُأييستْيمغي ح
ث يياَّ ُيحتي ُيياَّ ُقييتيوحم ُبميريحيتْم ي
(Wahai Tuhan Yang Mahahidup lagi Mahakekal, dengan rahmat-Mu kami mohon
ketenteraman)402
d. Dari Saad bin Abi Waqash bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Aku akan
memberitahu satu kalimat, yang apabila diucapkan oleh orang yang ditimpa kesulitan,
maka Allah akan memberinya jalan keluar. Kalimat itu adalah ucapan saudaraku,
(Tiada Tuhan selain Engkau; Mahasuci Engkau; Sungguh, aku termasuk orang-orang
e. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. apabila menghadapi suatu
al-‘azhîm”. Dan jika meminta dengan sungguh –sungguh, beliau mengucapkan “yâ
hayyûm yâ qayyûm”404
2. Ketika ketika dililit utang yang banyak dan penghidupan yang susah
berkata, “Aku sudah tidak kuat menanggung utangku. Bantulah aku.” Ali menjawab,
“Maukah kau kuberitahu satu doa yang pernah diajarkan oleh Rasulullah saw.
kepadaku, yang apabila kau punya utang sebesar gunung Tsabir, 405 maka Allah akan
(Ya Allah, cukupkanlah bagiku barang-barang yang halal dari yang haram. Dan
b. Abu Said berkata bahwa Rasulullah saw. pernah masuk masjid. Di sana beliau
bertemu dengan seorang laki-laki dari kaum Anshar bernama Abu Umamah.
padahal tidak dalam waktu shalat?” Ia menjawab, “Aku sedang mengalami kesusahan
dan dililit utang, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bersabda, “Maukah engkau
kuberitahu satu doa, yang jika kau ucapkan, maka Allah akan menghilangkan
Rasulullah.” Rasulullah saw. bersabda, “Ucapkanlah pada waktu pagi dan sore,
ك ُممين ُايلحي م
ب ُيواليبحيخمل ُيوأيحعوذح ك ُممين ُالييعيجمز ُيوالييكيسمل ُيوأيحعوحذ ُبم ي
ك ُممين ُايليبم ُيوايلييزمن ُيوأيحعوحذ ُبم ي
اللظحهظم ُإمبن ُأيحعوحذ ُبم ي
(Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa duka dan susah, lemah dan malas, kikir
dan pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari beban utang dan paksaan orang-
c. Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Satu hal yang
menjauhkan seseorang dari kehidupan yang sulit, apabila akan keluar rumah
hendaknya ia berdoa,
م م
ت ت ُيويل ُتيأي ي
خييير ُيماَّ ُيعظجيل ي تيييعجيييل ُيماَّ ُأيظخير ي
(Dengan nama Allah, aku serahkan jiwaku, hartaku dan agamaku; ya Allah, aku rela
ridhailah aku dengan takdir-Mu dan berilah keberkahan kepadaku atas apa yang telah
Engkau tetapkan untukku, sehingga aku tidak ingin menyegerakan apa yang Engkau
a. Dari Abu Musa Al-Asyari bahwa Rasulullah saw. apabila takut pada suatu
(Ya Allah, kami menjadikan Engkau dalam tengkuk mereka (menghadapi mereka),
Ibrahim a.s. ketika ia dilemparkan ke dalam api. Sedangkan Nabi Muhammad saw.
mengucapkan doa ini ketika dikatakan kepadanya, “Sungguh, manusia telah bersekutu
untuk menyerangmu.”410
c. Dari Ibnu Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika seseorang taku
(Tiada Tuhan selain Allah Yang Mahabijaksana lagi Mahamulia; Mahasuci Allah
Tuhanku; Mahasuci Allah Penguasa langit yang tujuh dan arasy yang agung; tiada
Tuhan selain Engkau Yang Mahamulia lagi Mahaagung, sungguh agung puji-pujian
untuk-Mu)411
a. Dari Sulaiman bin Shurad, ia berkata, “Aku duduk bersama Rasulullah saw.,
ketika ada dua orang yang bertengkar. Salah seorang di antara keduanya mukanya
“Sungguh, aku mengetahui satu kalimat yang apabila diucapkan, maka akan
(Ya Allah, tiada kemudahan kecuali yang apa Kau jadikan mudah, dan Engkau yang
***
Dari Abu Hurairah r.a.bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hak dan kewajiban muslim
yang satu kepada muslim yang lainnya ada lima, yaitu membalas salam, mengunjungi orang
yang sakit, mengantarkan jenazah, menjawab panggilan, dan mendoakan orang yang
bersin.”414
kesembuhannya, menasihati agar tetap sabar, dan mengucapkan apa yang bisa menenagkan
jiwanya. Disebutkan dalam sebuah hadits, “Jika kalian mengunjungi orang sakit, berilah
nafas pada ajalnya,415 karena hal itu tidak akan menyakitinya dan bahkan menyehatkan
jiwanya.”416
Banyak hadits nabi yang menjelaskan doa-doa yang diucapkan seorang muslim ketika
mengunjungi orang sakit, mendatangi jenazah orang yang meninggal, menshalatinya dan
berziarah ke makamnya. Berikut ini adalah beberapa doa yang diucapkan oleh Rasulullah
a. Dari Utsman bin Abu Al-‘Ash bahwa ia mengeluhkan rasa sakitnya pada
ُ بميسمم ُاللظمه ُأيحعوحذ ُبمعمظزمة ُاللظمه ُيوقحيديرتممه ُممين ُيشبر ُيماَّ ُأيمجحد ُيوأحيحاَّمذحر
(Dengan nama Allah, dengan kemuliaan dan kekuasaan Allah aku berlindung
b. Dari Aisyah r.a. bahwa Rasulullah saw. meniup tangannya – yang sebelumnya
telah dibacakan muawwidat418 – dan mengusapkannya pada bagian tubuh yang sakit.
Ketika sakitnya parah, aku meniupkannya dan mengusapkannya pada tubuh beliau
2. Doa-doa yang diucapkan oleh Rasulullah saw. ketika mengunjungi orang sakit
a. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Aisyah
ُ َّت ُالظشاَّمف ُيل ُمشيفاَّيء ُإمظل ُمشيفاَّحؤيك ُمشيفاَّنء ُيل ُييحغياَّمدَحر ُيسيقنما مم م اللظحهظم ُير ظ
س ُايشفه ُيوأيني ي ب ُالنظاَّمس ُأييذه ي
ب ُاليبياَّ ي
(Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah dia; Engkaulah
mengunjungi orang sakit yang belum tiba ajalnya kemudian membaca doa ini
م
ب ُالييعيرمش ُالييعمظيمم ُأيين ُيييشفيي ي
ك أييسأيحل ُاللظيه ُالييعمظييم ُير ظ
(Aku memohon kepada-Mu yang Mahaagung, pemelihara ‘Arsy yang agung, semoga
3. Orang yang berkunjung hendaknya meminta kepada orang yang sakit untuk
kesembuhannya.
a. Dari Umar r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika engkau mengunjungi
orang sakit, mintalah dia untuk mendoakanmu. Sebab, doanya seperti doa
malaikat.”421
b. Dari Khawat bin Jabir ia berkata yang artinya adalah sebagai berikut, “Aku
baru sembuh dari sakit, lalu Rasulullah saw. mengunjungiku dan berkata, “Tubuhmu
Rasulullah saw. bersabda, “Penuhilah apa yang telah kau janjikan kepada Allah.” Aku
menjawab, “Aku tidak berjanji apa pun kepada Allah.” Kemudian Rasulullah saw.
bersabda, “Ya. Tidaklah seseorang sakit kecuali ia akan mengucapkan yang baik-baik
kepada Allah swt. Oleh karena itu, kau harus memenuhi apa yang telah kau janjikan
kepada Allah.”422
4. Apabila orang yang sakit merasa ajalnya sudah dekat, hendaknya ia berusaha
sakit menjelang ajalnya. Rasulullah saw. punya sebuah cawan yang berisi air.
wajahnya dengan air dari cawan itu. setelah itu Rasulullah saw. berdoa,
ت ُاليمو م
م م م م
ُ ت اللظحهظم ُأيعبن ُيعيلى ُيغيميرات ُالييميوت ُيو ُيسيكيرا ي ي
ajal) untuk banyak-banyak berdzikir kepada Allah, meyakinkan dirinya bahwa ini
adalah detik-detik terakhir hidupnya di dunia. Oleh karena itu, berusahalah untuk
memperoleh akhir hidup yang baik, segera memberikan hak-hak pada pemiliknya,
tetangganya dan siapa saja yang dengannya ia bernah menjalin hubungan dan
pergaulan. Selain itu hendaknya ia mengakhiri hidupnya dalam kondisi yang terbaik,
yaitu dengan nasihat kepada keluarga dan sahabatnya untuk tetap bersabar. Sabar saat
ia sakit dan tabah ketika harus berpisah. Juga memberi nasihat kepada mereka untuk
mengasihi orang-orang yang ia tinggalkan serta tetap berbuat baik kepada sahabat-
sahabatnya. Setelah itu perbanyaklah menyebut kalimat lâ ilâha illa Allâh, sehingga
yang masyhur, “Barangsiapa ucapan terakhirnya adalah kalimat lâ ilâha illa Allâh,
5. Apabilah seseorang melihat orang sakit yang telah mendekati ajalnya, disunnahkan
baginya agar mendoakan untuk kebaikannya dan menalqinnya dengan ucapan lâ ilâha
illa Allâh.
Abi Salamah, di mana matanya terbuka dan menatap ke langit. Kemudian Rasulullah
saw. memejamkannya dan bersabda, “Jika nyawa seseorang dicabut, maka matanya
akan mengikuti ruh itu.” Beberapa keluarganya menangis histeris. Lalu Rasulullah
saw. kembali bersabda, “Jangan kalian berdoa kecuali dengan doa-doa yang baik,
karena malaikat akan mengamini apa yang kalian ucapkan.” Kemudian Rasulullah
saw. berdoa
ي ُيوايخلحيفيحه ُمفيي ُيعمقبميمه ُمفيي ُاليغيياَّبممريين ُيوايغمفيير ُلينيياَّ ُيولييحه ُييياَّ ُير ظ
ب م م م
اللظحهيظم ُايغفيير ُليمبيي ُيسيلييمية ُيوايرفيييع ُيدَيريجتْييحه ُمفيي ُالييميهيديب ي
(Ya Allah, berilah ampunan kepada Abu Salamah, angkatlah derajatnya pada
baik pada keluarganya yang ditinggal, ampunilah dosa-doa kami dan dosa-dosanya,
b. Dari Abi Said Al-Khadari r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Talqinilah
orang yang (akan) meninggal di sisi kalian dengan mengucap lâ ilâha illa Allâh.”427
Allah swt.
a. Dari Ummu Salamah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah seorang
(Sesungguhnya kami ini milik Allah dan akan kembali pada-Nya. Ya Allah,
tetapkanlah pahala bagiku dalam musibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik
untukku), kecuali Allah akan memberinya pahala dalam musibah yang menimpanya,
dan Allah akan menggantinya dengan yang lebih baik.” Ummu Salamah berkata,
“Ketika Abu Salamah meninggal, aku berdoa seperti yang Rasulullah perintahkan
kepadaku, kemudian Allah menggantinya dengan yang lebih baik untukku, yaitu
Rasulullah saw.”428
م م
ف ُأييهليحه ُمف ُاليغياَّبممرييين يو ُيل ُ ييتمريمنياَّ ُأييجيرحه ُيويل ُتيييفتْنظاَّ ُبيييعيدهح علبيبي ي ي
ي ُيوايخلح ي
(Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali. Dan Sungguh,
hanya kepada Tuhanlah kita kembali. Ya Allah, catatlah ia pada golongan orang-orang
yang baik di sisi-Mu, jadikanlah catatannya pada derajat yang tinggi, berilah
terhalang untuk mendapatkan pahalanya dan jangan pula Engkau uji kami dengan
fitnah sepeninggalnya)429
ini adalah doa-doa yang diucapkan oleh seorang muslim ketika menshalati jenazah
a. Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. ketika menshalati jenazah beliau
berdoa
memberinya rezeki, memberinya petunjuk menuju Islam, dan yang telah mencabut
nyawanya. Engkau juga lebih mengetahui apa yang nampak dan tersembunyi darinya,
b. Dari Auf bin Malik berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. – ketika
ف ُيعينيحه ُيويعياَّفممه ُيوأييكيمريم ُنيححزلييحه ُيويوبسييع ُحمييديخليحه ُيوايغمسييلحه ُمبيياَّدء ُيوثَيييليدج ُيوبيييرددَ ُيونييبقيمه ُمميين م
اللظحهيظم ُايغفيير ُلييحه ُيوايريحييحه ُيوايعي ح
م م م مم م
خيينرا ُمين ُيزيوجه ُيوقه ُفيتْينيية ُالييق يمب ُيويعيذا ي
ُ ب ُالنظاَّمر يي
yang lebih baik dari tempatnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya, pasangan
yang lebih baik dari pasangannya, jauhkanlah ia dari siksa kubur dan azab neraka).431
c. Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. shalat jenazah dan berdoa
صيغممينياَّ ُيويكبممينيياَّ ُيوذييكمرنيياَّ ُيوأحنييثَياَّنيياَّ ُيويشياَّمهمدنياَّ ُيويغاَّئمبمنيياَّ ُاللظحهيظم ُيميين ُأييحيييييتْييحه ُممنظياَّ ُفييأييحيممه م م م
اللظحهيظم ُايغفيير ُلييبينيياَّ ُيويميبتْنيياَّ ُيو ي
(Ya Allah ampunilah kami baik yang masih hidup dan yang mati, besar maupun kecil,
laki-laki maupun perempuan, yang hadir maupn yang gaib; ya Allah, siapapun di
antara kami yang Engkau hidupkan, maka hidupkanlah ia dalam keadaan Islam, dan
siapapun di antara kami yang Engkau matikan, maka matikanlah ia dalam keadaan
iman; ya Allah, jangan Engkau jadikan kami terhalang dari pahalanya, dan jangan
d. Jika yang dishalatkan adalah mayat anak kecil, maka berdoalah untuk orang
tuanya,
اللظحهظم ُايجيعيلحه ُيلحيماَّي ُيسلينفاَّ ُيوايجيعيلحه ُيلحيمياَّ ُفيييرطنياَّ ُو ُايجيعيليحه ُيلحيمياَّ ُيذيجينرا ُيوثَييبقييل ُبميمه ُيميوامزييينييحهيمياَّ ُيو ُأيفييمريغ ُال ظ
ص ييبيير ُيعلييى
م مم
قحيلحيوبيماَّ ُيويل ُتيييفتْينيحهيماَّ ُبيييعيدحه ُيو ُيل ُ ييتمريمحهيماَّ ُأييجيرهح
(Ya Allah, berilah penggantinya untuk kedua orangtuanya; jadikanlah ia pahala dan
kesabaran di dalam hati mereka; jangan uji mereka dengan fitnah setelah kematian
ني ُيعيين ُيعييذابممه م التدنييياَّ ُو ُايليياَّية ُإميلي ُظحيلميمة ُالييق مبي ُو ُ م م
ت ُأييهيرل ُليليعيفيمو ُأينيي ي
ت ُيغ م ر ضيييقه ُيأللظحهيظم ُإمين ُيعيفييو ي
ت ُيعينيحه ُفييأيني ي ي ي ي ي ي ي يي
ك ُايلييم يين ُمم يين ٌ ُايظلله يظم ُايغمف ير ُس ييبئياَّتممه ُو ُأيمع ييذحه ُمم ين ُيع ييذا م.ك
ب ُالييق يمبيي ُيو ُايجيييع ُلييحه ُبميريحيتْم ي ي م م
ي ي ي ي يوحه ييو ُفي يقيي يرر ُإميليي ُيريحيتْ ي ي ح
(Dengan nama Allah dan atas sunnah Rasulullah, ya Allah, hamba-Mu ini telah
meninggalkan orang-orang dekat yang mencintainya, keluar dari kehidupan dunia nan
luar menuju ke kegelapan kubur nan sempit. Ya Allah, ampunilah dosanya karena
jauhkan ia dari siksa kubur, dengan rahmat-Mu berilah dia rasa aman dari azab-Mu,
angkatlah derajatnya pada derajat yang tinggi, dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang
kesedihannya dan supaya ia bisa menghadapi musibah dengan lapang dada, serta
mengajak mereka untuk tetap bersabar. Dari Umar bin Hazm bahwa Rasulullah saw.
kecuali Allah akan mengenakan pakaian kemuliaan padanya pada hari kiamat.”435
mendapat musibah. Namun, ungkapan-ungkapan yang lebih baik adalah ungkapan yang
bersumber dari hadits Rasulullah saw. Dan berikut ini beberapa di antaranya,
a. Imam Nawawi berkata, “Di antara ungkapan terbaik untuk menghibur orang
yang tertimpa musibah adalah sebagaimana yang kami riwayatkan dari Shahih
Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid r.a. ia berkata bahwa seorang perempuan
bahwa anaknya telah meninggal. Kemudian Rasulullah saw. berkata kepada orang
bahwa milik Allahlah apa yang diambil, milik milik Allah pula apa yang telah
diberikan, dan segala sesuatu ada di sisi-Nya dengan ajal yang telah ditentukan.
Katakan padanya untuk bersabar dan tetap mengharap pahala dari Allah swt.”436
b. Dari Muadz bin Jabal r.a. bahwa ketika anaknya meniggal, Rasulullah saw.
mengirim surat untuk menghiburnya. Di dalam surat itu Rasulullah saw. berkata,
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad
untuk Muadz bin Jabal. Salâmun ‘alaika (semoga keselamatan tercurah padamu).
Dengan perantaramu aku memuji Allah swt. yang tidak ada Tuhan selain Dia.
Sesungguhnya jiwa, harta, keluarga dan anak-anak kita adalah pamberian Allah yang
sangat istimewa, pinjaman yang dititipkan, kita akan menikmatinya dalam waktu yang
sangat terbatas, dan Allah akan mengambilnya pada waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya, kita diwajibkan bersyukur jika Allah memberi dan bersabar jika Allah
menguji. Anakmu adalah pemberian yang indah dari Allah, dan juga titipan dari-Nya.
sehingga kau akan menyesal. Ketahuilah bahwa kesedihan tidak akan mengembalikan
Imam Nawawi berkata, “Ucapan ta’ziyah (untuk menghibur) tidak ada batasannya.
Ucapan apa pun asal dapat menghibur orang yang tertimpa musibah, akan
ucapan, “Semoga Allah memberimu pahala yang banyak, memberimu kesabaran, dan
10. Disunnahkan bagi seorang muslim untuk berziarah kubur dan memohonkan rahmat
serta maghfirah bagi keluarga yang ditinggalkan. Di antara doa-doa ziarah kubur yang
para sahabat, apabila mereka pergi berziarah kubur hendaknya salah seorang mereka
mengucapkan,
ي ُيوإمنظاَّ ُإمين ُيشاَّيء ُاللظحه ُبمحكيم ُيلمححقوين ُأينييتْحيم ُلينياَّ ُفيييررط ُيويينيحن مم مم م
الظسيلحم ُيعليييحكيم ُأييهيل ُالبديياَّمر ُمين ُاليحميؤمن ي
ي ُيواليحميسلم ي
(Salam sejahtera bagi kalian wahai penghuni kubur dari orang-orang mukmin dan
muslim, dan kami juga akan menyusuk kalian insya Allah, kalian adalah pendahulu
kami dan kami pengikut kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami
HR. Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Mardawaih, dengan sanad dha`if 437
.Al-Adzkâr. hlm. 128 438
HR. Muslim, Ahmad dan lainnya 439
b. Dari Aisyah r.a. bahwa di setiap akhir malam Rasulullah saw. keluar menuju
ي ُيوأيتياَّحكيم ُيماَّ ُحتويعحدوين ُيغندا ُحميؤظجحلوين ُيوإمنظاَّ ُإمين ُيشاَّيء ُاللظيحه ُبمحكييم ُيلمححقييوين ُاللظحهيظم د مم
الظسيلحم ُيعليييحكيم ُيدَاير ُقيييوم ُحميؤمن ي
(Salam sejahtera bagi kalian penghuni rumah kaum mukmin, telah datang apa yang
dijanjikan kepada kalian, juga esok bagi orang-orang yang masih ditangguhkan, kami
akan menyusul kalian insya Allah. ya Allah, berilah ampunan kepada penghuni
kubur).”440
c. Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah saw. melintasi kuburan yang ada di
ُ الظسيلحم ُيعليييحكيم ُيياَّ ُأييهيل ُاليحقحبومر ُييييغمفحر ُاللظحه ُلينياَّ ُيوليحكيم ُأينييتْحيم ُيسليحفنياَّ ُيويينحن ُبماَّيليثَيمر
(Salam sejahtera bagi kalian wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni dosa-
dosa kami dan dosa-dosa kalian. Kalian adalah pendahulu dan kami akan mengikuti
jejak kalian).441
***
Setelah pembahasan pada bab ini, berikutnya adalah beberapa doa yang dipanjatkan
oleh Rasulullah saw. pada saat-saat tertentu. Dan dianjurkan bagi seorang muslim untuk dapat
saw. dan mengharap kebaikan yang telah Allah janjikan kepada orang-orang yang banyak
PENUTUP
Pembaca yang budiman, Anda telah mengetahui etika, syarat, keutamaan dan
beberapa kumpulan doa. Sebagaimana Anda juga telah mengetahui beberapa contoh doa-doa
mustajabah.
Sekarang, kami akan menyuguhkan doa-doa yang dikutip dari kitabullah dan sunnah
Rasulullah sebagai penutup dalam pembahasan kali ini. Semoga Anda bisa mengamalkannya
secara berulang-ulang dengan penuh penghayatan dan kepatuhan. Semoga Anda juga bisa
mengerjakannya di setiap kesempatan yang Anda miliki dengan kelapangan dada, kehadiran
Jika Anda tidak bisa mengerjakannya setiap hari secara keseluruhan karena ada alasan
yang sangat mendesak, upayakanlah untuk tetap bisa membacanya semampu Anda.
menjadikannya lisan yang jujur bagi kami dan bagi anda pada hari akhir kelak. Hari di mana
harta dan anak tidak lagi dapat menolong, kecuali mereka yang datang kepada Allah dengan
hati yang bersih. Berikut ini kami sajikan kepada Anda beberapa wirid 442 yang akan
.ُ ُالظريحييمن ُالظرمحييمم.ُ ي م ُايلييمحد ُلملظمه ُير ب.ُ ٌ ُبميسمم ُاللظمه ُالظريحيمن ُالظرمحيمم.ُ أيحعوحذ ُبماَّللظمه ُممين ُالظشييطياَّمن ُالظرمجيمم
ب ُالييعياَّليم ي
م م م ُايهمدنياَّ ُال ب.ُ ي م ماَّلم م م
ت ُيعليييمهييم
ُصيرايط ُالظيذيين ُأينيييعيمي ي.ُ صيرايط ُاليحميستْيقييم ُإميظاَّيك ُنيييعبححد ُيوإميظاَّيك ُنييستْيع ح.ُ ك ُييييوم ُالبديمن ي
ضاَّلب ي
ُ .ُ ي ب ُيعليييمهيم ُيويل ُال ظ ضو م يغ يمي ُالييميغ ح
Sebaiknya, Anda membaca ayat-ayat atau doa-doa ini sebanya tiga kali. Hal ini untuk mengikuti tuntunan 442
Rasulullah saw. sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih mereka, dari Abdullah
bin Mas’ud r.a. ia berkata, “Apabila berdoa, Rasulullah saw. berdoa tiga kali dan apabila memohon beliau
”.memohon tiga kali
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. 443 Dengan nama Allah yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Maha Pemelihara semesta
alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Penguasa hari perhitungan, Hanya kepada-Mu
kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan, tunjukkanlah kami pada
jalan yang lurus, jalan mereka yang Engkau beri kenikmatan, bukan jalan mereka yang
ِض ُيميين ُيذا ُالظيمذي اللظه ُيل ُإمليه ُإمظل ُهو ُايلي ُالييقتيوم ُيل ُتيأيخحذه ُمسنيرة ُويل ُنييوم ُليه ُماَّ ُمفي ُالظسيماَّوا م
ت ُيويمياَّ ُمفي ُايليير م يي ح ح ي ير ح ي ح ي حي ي ت ح
ي ُأيييمديمهيم ُيويماَّ ُيخيليفحهيم ُيويل ُ حمييطيحيوين ُبميشيييدء ُمميين ُمعيلمميمه ُإمظل ُمبيياَّ ُيشياَّيء ُيومسييع مم م
يييشيفحع ُعينيدحه ُإمظل ُبممإيذنه ُييييعليحم ُيماَّ ُبيي ي ي
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak untuk disembah) selain Dia Yang Mahahidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak dihinggapi rasa kantuk dan tidak tidur,
Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Allah mengetahui apa-apa yang ada di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu
Allah kecuali apa yang dikehendaki-Nya. Kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.
ب ُيشيمديمد ُاليعميقياَّ م
ب ُمذيِ ُالطظييومل ُيل ب ُوقياَّبميمل ُالتْظ يو م
م م م م م م م
ي ٌ ُيغياَّفمر ُاليظذني ي.ُ ٌ ُتييينمزيحل ُاليكتْياَّب ُمين ُاللظه ُالييعمزييمز ُالييعلييمم.ُ حم
م مظ م م م
إلييه ُإل ُحهيو ُإليييه ُالييمصيح
Dari Anas r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa di waktu pagi mengucap a’ûdzu billâhi min 443
asy-syaithâni ar-râjîm, maka ia akan dijauhkan dari gangguan setan sampai sore hati.” (HR. Ibnu Sunni)
Tirmidzi meriwayatkan dengan sanad hasan shahih dari Ubay bin Ka’ab bahwa Rasulullah saw. bersabda, 444
“Demi Zat yang jiwaku ada di tangannya, tidaklah Dia menurunkan di dalam Taurat, Injil dan Jabur
sebagaimana Dia menurunkannya – sebagaimana Allah menurunkan Surat Al-Fatihah – itulah sab’ul matsani
dan Al-Qur’an al-Azhim yang telah diberikan oleh Allah.” Sedangkan Abu Daud meriwayatkan bahwa
Rasulullah saw. bersabda, “Setiap amal perbuatan yang tidak diawali dengan bismillâhi ar-rahmâni ar-rahîm,
”.maka telah terputus (sia-sia)
(Hâ Mîm. Al-Kitab (Al-Qur’an) diturunkan oleh Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha
Mengetahui. Yang Mengampuni doa dan Menerima Taubat, lagi keras hukuman-Nya, Yang
Mempunyai karunia. Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Dia hanya kepada-Nyalah
tempat kembali).
ُ ٌ ُيوييل ُييحكين ُليحه ُحكحفنوا ُأييحرد.ُ ٌ ُ ييل ُييلميد ُيوييل ُحيولييد.ُ صيمحد
ٌ ُاللظحه ُال ظ.ُ قحيل ُحهيو ُاللظحه ُأييحرد
(Katakanlah, “Dialah Allah Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan tempat bergantunnya segala
sesuatu, Dia tidak beranak tidak pula diperanak, dan tidak seorang pun yang setara dengan-
Nya)
(Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh, dari kejahatan
makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan
wanita-wanita yang menghenbuskan sihirnya; dan dari kejahatan orang yang dengki ketika ia
mendengki)
(Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai manusia; Raja manusia; Tuhan
manusia; dari kejahatan setan yang bersembunyi; yang membisikkan kejahatan ke dalam
م
ُ غييحريك ك ُاللظحهظم ُيومبييمديك ُيوتييبياَّيريك ُايسح ي
ك ُيوتيييعاَّيل ُيجتديك ُيويل ُإملييه ُ يي حسيبيحاَّني ي
(Mahasuci Engkau ya Allah dengan segala pujian untuk-Mu, Mahaagung nama-Mu, dan
ل ُيويل ُإملييه ُإمظل ُاللظحه ُيواللظحه ُأييكبييحر ُيويل ُيحيويل ُيويل ُقحيظوية ُإمظل ُبماَّللظمه ُالييعلمبي ُالييعمظييمم
سبحاَّين ُاللظمه ُو ُايلمحد ُ م
ي يي حي ي
(Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, tidak ada
)daya dan upaya melainkan atas izin Allah yang Mahatinggi lagi Mahaagung
(Mahasuci Allah dengan segala pujian baginnya, yang setara dengan jumlah makhluknya,
Ya Tuhan… Ya Tuhan…Ya Tuhan…Yang Mahahidup dan berdiri sendiri, Pemilik keagungan
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami
صنرا ُيكيماَّ ُيحييلتْيحه ُيعيلى ُالظمذيين ُممين ُقيييبلمنيياَّ ُيربيظنيياَّ ُيويل م م م
يربيظنياَّ ُيل ُتحييؤاخيذنياَّ ُإمين ُنيسينياَّ ُأييو ُأييخطيأينياَّ ُيربيظنياَّ ُيويل ُ ييتميل ُيعييليينياَّ ُإم ي
janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah pikulkan kepada kami apa
yang kami tak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan kasihanilah
kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.
ب ك ُأيني ي
ت ُالييوظهاَّ ح ب ُلينياَّ ُممين ُليحدني ي
ك ُيريحينة ُإمنظ ي م
يربيظنياَّ ُيل ُتحمزيغ ُقحيحلوبيينياَّ ُبيييعيد ُإيذ ُيهيديييتْيينياَّ ُيويه ي
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu,
Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
مم م
ك ُيوإمبن ُمين ُاليحميسلم ي
ي ت ُإملييي ي
ذحبريظمت ُإمبن ُتحييب ح
Ya Allah, berilah aku petunjuk untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau
anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, dan untuk mengerjakan amal shaleh
yang Engkau ridhai. Aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah
diri.
م م م م
ف يربيظنيياَّ ُايغفيير ُلينيياَّ ُيوممليخيوانمنيياَّ ُالظيذيين ُيسييبييحقونياَّ ُبماَّ يملييياَّمن ُيويل ُ ييتيعييل ُمفيي ُقحيحلوبمنيياَّ ُمغيل ُللظيذيين ُآييمنحيوا ُيربيظنيياَّ ُإمنظي ي
ك ُيرحءو ر
يرمحيرم
Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu
dari kami, dan jangan Engkau membiarkan kedengkian di dalam hati kami terhadap orang-
orang yang beriman; ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha penyantun lagi Maha
Penyayang.
Ya Tuhan kami, sempurnakanlah cahaya kami, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala
sesuatu.
***
ك ُليحه ُيل ُإملييه ُإمظل ُحه يوإمليييمه ُالنتحشوحر م أيصبحناَّ ُوأيصبح ُاليميل م
ك ُللظمه ُيوايلييمحد ُللظمه ُيل ُيشمري ي
يي ي ي ي يي ي ح ح
Kami masuki waktu pagi dan segala kerajaan hanya milik Allah semata, segala puji bagi-Nya,
tiada sekutu bagi-Nya, tiada Tuhan selain Dia, kepada-Nya kami akan kembali.445
ك ُومس يمتيك ُمف ُالتدنيييياَّ ُو ُايليمخرةم ك ُوعاَّفميتْم ك ُمف ُنمعمدة ُوعاَّفميدة ُومس يدت ُفيأيمظت ُعيلي ُنييعمتْم اللظهظم ُإمبن ُأيصبح م
ي ي ي
ي يي ي ي ي ي ي ت ُمين ي ي ي ي ي ي ي يي ي ح ح
Ya Allah, pada pagi ini kami merasakan nikmat, kesehatan dan perlindungan dari-Mu, maka
sempurnakanlah nikmat, kesehatan dan perlindungan-Mu bagi kami di dunia dan akhirat.
ك ُيويعمظيمم ُحسيلطياَّنم ي
ُ ك ك ُايلييمحد ُيكيماَّ ُيييينبيمغي ُملييلمل ُيويجمه ي
ب ُلي ي
يياَّ ُير ب
kekuasaan-Mu.
.Pada waktu sore hari, maka dibaca amsainâ wa amsâ al-mulku lillâhi…dan seterusnya 445
Dengan nama Allah, yang dengan menyebut nama-Nya tidak ada sesuatu apa pun yang dapat
membahayakan baik di bumi maupun di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.
***
ك ُممين ُايلحي م
ب ُيواليبحيخمل ُيوأيحعوذح ك ُممين ُالييعيجمز ُيوالييكيسمل ُيوأيحعوحذ ُبم ي
ك ُممين ُايليبم ُيوايلييزمن ُيوأيحعوحذ ُبم ي
اللظحهظم ُإمبن ُأيحعوحذ ُبم ي
Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari rasa duka dan cemas, lemah dan malas, kikir dan
pengecut, dan aku berlindung kepada-Mu dari beban utang dan paksaan orang.
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak
khusyu, mata yang tidak berair mata, dan doa yang tidak didengar. Aku berlindung dari
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari rasa lapar, karena lapar adalah teman berbaring
yang paling buruk, dan aku berlindung kepada dari sifat khianat, karena khianat adalah
مم م م
جيمع ُيسيخمط ي
ك ك ُو يم ك ُيويتيتومل ُيعاَّفييتْم ي
ك ُيوفحيجاَّءية ُنيقيمتْ ي ي ك ُممين ُيزيوامل ُنميعيمتْم ي
اللظحهظم ُإمبن ُأيحعوحذ ُبم ي
م
اللظحهظم ُأيمعبن ُيعيلى ُذيكمريك ُيوحشيكمريك ُيوححيسمن ُمعبياَّيدَتم ي
ُ ك
Ya Allah, berilah pertolongan kepadaku untuk bisa tetap mengingat-Mu, mensyukuri nikmat-
kecukupan.
Ya Allah, cukupkanlah bagiku barang-barang yang halal dari yang haram. Dan berilah
م
ت ُقيييلمب ُيعيلى ُدَينم ي
ُ ك اللظهظم ُياَّ ُميقلبب ُاليحقحلو م
ب ُثَييب ي ح ي ح ي
ك ُيومميين
ك ُيمياَّ ُتحيبييلبغحنيياَّ ُبميمه ُيجنظتْيي ي
ك ُيومميين ُطياَّيعتْمي ي
ييي ُيميعاَّمصييي ي اللظحهيظم ُاقيمسييم ُلينيياَّ ُمميين ُيخيشيييتْم ي
ك ُيمياَّ ُيييحيوحل ُبييييينيينيياَّ ُيوبيي ي ي
َّث ُممنظا
صاَّمرنياَّ ُيوقحيظوتمنياَّ ُيماَّ ُأييحيييييتْيينياَّ ُيوايجيعيلحه ُالييوامر ي م م م م اليييمق م
ي ُيماَّ ُتحييهبوحن ُبمه ُيعييليينياَّ ُحمصيبياَّت ُالتدنيييياَّ ُيويمتْبييعنياَّ ُبمأييسياَّعنياَّ ُيوأيبي ي
ُ َّيهبنياَّ ُيويل ُ ي يمبيلييغ ُمعيلممنياَّ ُيويل ُتحيسلبيط ُيعييليينياَّ ُيمين ُيل ُييييريححنيا
Ya Allah, curahkan kepada kami perasaan takut kepada-Mu, yang dapat menahan kami dari
durhaka kepada-Mu; curahkan kepada kami ketaatan kepada-Mu yang dapat mengantarkan
kami ke surga-Mu; curahkan kepada kami keyakinan yang dapat meringankan kami dari
penderitaan hidup di dunia; Ya Allah, puaskanlah kami dengan pendengaran, penglihatan dan
kekuatan kami selama hidup, dan jadikanlah semua itu pewaris kami; Jadikanlah balasan
kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami; janganlah Engkau jadikan ujian atas kami
dalam agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini menjadi pusat perhatian hidup
kami, tidak pula menjadi puncak pengetahuan kami; dan janganlah Engkau jadikan penguasa
م م
ب ُإمظل ُأيني ي
ُ ت ك ُبمنميعيمتْم ي
ك ُيعليظي ُفياَّيغفير ُمل ُفيمإنظحه ُيل ُييييغفحر ُالتذحنو ي ك ُبميذنيمب ُيوأيحبوحء ُلي ي
ت ُأيحبوحء ُلي ي
صنيييع ح
يشبر ُيماَّ ُ ي
Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan aku, dan
aku adalah hamba-Mu; aku selalu memenuhi perjanjian dengan-Mu dan janji-Mu sepenuh
kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan perbuatanku; aku mengaku kepada-
Mu atas nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku, dan aku mengaku atas dosa-dosa
yang telah aku perbuat, maka ampunilah aku, tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain
Engkau.446
Ya Allah berikanlah kebaikan dalam agamaku, yang menjadi pegangan hidupku; berikanlah
kebaikan dalam duniaku, yang menjadi tumpuan penghidupanku; berikanlah kebaikan dalam
akhiratku, yang menjadi tempat kembaliku; jadikanlah hidup ini tambahan bagiku dalam
setiap kebaikan dan jadikanlah kematian sebagai saat istirahatku dari setiap kejahatan.
ذييكحريوا
Ya Allah, jadikanlah aku termasuk hamba-hambamu yang apabila Engkau memberi nikmat
kepada mereka, mereka bersyukur; apabila Engkau menahan pemberian-Mu kepada mereka,
mereka rela; apabila Engkau menguji mereka, mereka bertafakur, dan apabila Engkau
Sebaiknya doa ini dibaca berulang-ulang sebanyak seratus kali sebagaimana yang diajarkan di dalam 446
.atsar
Ya Allah, aku memohon segala kebaikan sebagaimana yang diminta oleh nabi-Mu
Muhammad saw dan aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan sebagaimana yang
Mahasuci Allah, segala puji hanya bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.
ص ييحبممه ُيو ُيس يلبيم ُتييس يلميينماَّ ُيع ييديدَ ُيم ياَّ ُأييح ياَّيط ُبميمه مم
ك ُالنظم ت
بيي ُايلحبم يتي ُيو ُيعليييى ُأيل يه ُيو ُ ي
د م
يس ييبدنياَّ ُحميظم يد ُيعيب يحديك ُوي ُيرحس ييولح ي
ض ُالحي ُيعيين ُيسياَّيدَاتمنياَّ ُأيم يبي ُبييكيدر ُيوعحيميير ُيوعحثَييمياَّين ُيويعلميري ُيو صياَّحه ُكمتْياَّبيح ي
ك ُيو ُاير ي ط ُبممه ُقييليحمي ي
ك ُيو ُأييح ي معيلحم ي
ك ُيو ُيخ ظ
keselamatan yang jumlahnya seperti segala yang tercakut dalam ilmu-Mu, yang tertulis oleh
pena-Mu dan tertuang dalam kitab-Mu; dan berilah keridhaan, ya Allah, pada Abu Bakar,
Umar, Utsman dan Ali, juga kepada para sahabat, para tabi’in dan orang-orang yang
semoga keselamatan senantiasa tercurah kepada para utusan-Nya, dan segala puji bagi Allah,
Penjelasan mengenai keutamaan penutup doa ini telah kami paparkan dalam pembahan pada bab III, oleh 447
.karena itu kami tidak perlu mengulasnya lagi