PRAKTIKUM
Dasar Sistem Kendali
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
I. Tujuan:
1. Memahami dasar-dasar pengendalian
2. Mengerti tentang karakteristik integrator dan deferensiator
3. Memahami pengunaan integrator deferensiator untuk pengendalian.
X(S) (Masukan)
III.1. Percobaan 1
1. Buka model dengan nama file unit1_1 menggunakan MATLAB SIMULINK
2. Periksa masukan berupa sinus dengan amplitude 2 dan frekuensi 0,3 rad/s
3. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
4. Amatilah masukan dan keluaran integrator dan deferensiator
5. Ubah masukan dengan bentuk gigi gergaji dengan amplitude 2 dan
frekuensi 0,3 rad/s
6. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
7. Amatilah masukan dan keluaran integrator dan deferensiator
8. Ulangi langkah 5 sampai 7 untuk gelombang masukan kotak dengan
amplitudo dan frekuensi sama seperti langkah sebelumnya
9. Jika gambar pada scope tidak jelas gunakan zoom out/in untuk
memperjelas
III.2. Percobaan 2
1. Buka model dengan nama file unit1_2 menggunakan MATLAB SIMULINK
2. Periksa masukan berupa sinus dengan amplitude 3 dan frekuensi 0,4 rad/s
3. Periksa patokan berupa gigi gergaji dengan amplitudo dan frekuensi yang
sama dengan masukan
4. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
5. Amatilah patokan, masukan dan keluaran sistem kendali integral
6. Ubah patokan menjadi bentuk sinus kemudian kotak dengan dengan
amplitudo dan frekuensi yang sama dengan masukan
7. Amatilah patokan, masukan dan keluaran sistem kendali integral
8. Ubah masukan dengan bentuk gigi gergaji kemudian kotak dengan
amplitude 3 dan frekuensi 0,4 rad/s
9. ulangi langkah ke-3 sampai 7
10. Jika gambar pada scope tidak jelas gunakan zoom out/in untuk
memperjelas
III.3 Percobaan 3
1. Buka model dengan nama file unit1_3 menggunakan MATLAB SIMULINK
2. Periksa masukan berupa sinus dengan amplitude 4 dan frekuensi 0,5 rad/s
3. Periksa patokan berupa gigi gergaji dengan amplitudo dan frekuensi yang
sama dengan masukan
4. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
5. Amatilah patokan, masukan dan keluaran sistem kendali deferensial
6. Ubah patokan menjadi bentuk sinus kemudian kotak dengan dengan
amplitudo dan frekuensi yang sama dengan masukan
7. Amatilah patokan, masukan dan keluaran sistem kendali integral
8. Ubah masukan dengan bentuk gigi gergaji kemudian kotak dengan
amplitude 4 dan frekuensi 0,5 rad/s
9. ulangi langkah ke-3 sampai 7
10. Jika gambar pada scope tidak jelas gunakan zoom out/in untuk
memperjelas
III.4 Percobaan 4
1. Buka model dengan nama file unit1_4 menggunakan MATLAB SIMULINK
2. Periksa masukan berupa sinus dengan amplitude 5 dan frekuensi 0,6 rad/s
3. Periksa patokan berupa gigi gergaji dengan amplitudo dan frekuensi yang
sama dengan masukan
4. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
5. Amatilah patokan, masukan dan keluaran sistem kendali deferensial
integral
6. Ubah patokan menjadi bentuk sinus kemudian kotak dengan dengan
amplitudo dan frekuensi yang sama dengan masukan
7. Amatilah patokan, masukan dan keluaran sistem kendali integral
8. Ubah masukan dengan bentuk gigi gergaji kemudian kotak dengan
amplitude 5 dan frekuensi 0,6 rad/s
9. ulangi langkah ke-3 sampai 7
10. Jika gambar pada scope tidak jelas gunakan zoom out/in untuk
memperjelas
III.5 Percobaan 5
Ulangi percobaan 4 dengan mengganti numerator dan denumerator integrator
dengan cara sebagai berikut:
1. Double klik pada bagian integrator
2. Pada layar akan terlihat transfer function dari integrator
3. Ubah parameternya:
numerator yang semula [3] ubah menjadi [9]
denumerator yang semula [7 0] ubah menjadi [10 0]
4. Setelah langkah tersebut selesai klik tombol Ok dan ikuti langkah-
langkah percobaaan keempat
IV.1 Percobaan 1
Deferensiator Integrator
Masukan
Gambar Masukan Gambar keluaran Gambar Masukan Gambar keluaran
Sinus dengan
A=2 dan f=0,3
rad/s
Gigi gergaji
dengan A=2
dan f=0,3
rad/s
Kotak dengan
A=2 dan f=0,3
rad/s
MASUKAN
sinus A=3, f=0,4 rad/s gigi gergaji A=3, f=0,4 rad/s kotak A=3, f=0,4 rad/s
PATOKAN
MASUKAN
sinus A=4, f=0,5 rad/s gigi gergaji A=4, f=0,5 rad/s kotak A=4, f=0,5 rad/s
PATOKAN
MASUKAN
sinus A=5, f=0,6 rad/s gigi gergaji A=5, f=0,6 rad/s kotak A=5, f=0,6 rad/s
PATOKAN
IV.5 Percobaan 5 Keluaran Sistem Pengatur Deferensial Integral dengan mengganti tetapan integrasi
sinus A=5, f=0,6 rad/s gigi gergaji A=5, f=0,6 rad/s kotak A=5, f=0,6 rad/s
MASUKAN
PATOKAN
V. Pertanyaan
1. Bagaimana karakteristik integrator untuk masukan sinus, gigi kergaji dan
gelombang kotak?
2. Bagaimana karakteristik deferensiator untuk masukan sinus, gigi kergaji
dan gelombang kotak?
3. Bagaimana sifat-sifat pengendali integral, deferensial dan gabungannya?
4. Apa yang terjadi dengan adanya pengubahan tetapan deferensial dan
integral?
PEMODELAN SISTEM
I. Tujuan:
1. Memahami dasar-dasar pemodelan sistem kontrol
2. Mengerti konsep tempat kedudukan sistem atau state space
3. Memahami dasar analisa sistem kendali
k
f
m
+ y’’ y’ y
1/s 1/s
f/m
k/m
Disamping metode klasik tersebut terdapat juga teori kontrol modern yang
mendasarkan pada persamaan tempat kedudukan:
dengan:
A: Matriks keadaan
B: Matriks masukan
C: Matriks keluaran
D: Matriks transmisi langsung
III.1. Percobaan 1
1. Buka model dengan nama file unit2_1 menggunakan MATLAB SIMULINK
2. Periksa masukan berupa sinus dengan amplitude 2 dan frekuensi 0,3 rad/s
3. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
4. Amatilah gambar pad ascope 1, 2 dan 3
5. Ubah masukan dengan bentuk gigi gergaji dengan amplitude 2 dan
frekuensi 0,3 rad/s
6. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
7. Amatilah gambar pad ascope 1, 2 dan 3
8. Ulangi langkah 5 sampai 7 untuk gelombang masukan kotak dengan
amplitudo dan frekuensi sama seperti langkah sebelumnya
9. Jika gambar pada scope tidak jelas gunakan zoom out/in untuk
memperjelas
III.2. Percobaan 2
1. Buka model dengan nama file unit2_ menggunakan MATLAB SIMULINK
2. Periksa masukan berupa sinus dengan amplitude 3 dan frekuensi 0,4 rad/s
3. Jalankan simulink dengan mengklik tombol start
IV.1 Percobaan 1
gigi gergaji
dengan A=2
dan f=0,3
rad/s
Kotak dengan
A=2 dan f=0,3
rad/s
IV.2 Percobaan 2
gigi gergaji
dengan A=5
dan f=0,6
rad/s
Kotak dengan
A=5 dan f=0,6
rad/s
V. Pertanyaan
1. Bagaimana karakteristik tanggapan sistem pegas massa untuk masukan
sinus, gigi kergaji dan gelombang kotak?
2. Apakah yang menyebabkan percobaan 2_2 tidak stabil? jelaskan dengan
contoh analisa perhitungan?
3. Apa pendapat anda tentang teori kendali berdasar persamaan keadaan?
---- - . - 8.
-- ---.
L Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini Anda diharapkan m rinsip kerja enkoder
sebagai umpan balik untuk sensor posisi, arah dan kecepatan.
11. Pendahuluan
Untuk membuat suatu pengaturan kecepatan atau posisi suatu motor dibutuhkan
sensor sebagai umpan baliknya.
Salah satu sensor yang akan dicoba di sini adalah enkoder (encode4 dengan jenis
optikal. Enkoder yang dimaksud dikopel dengan motor DC, sehingga ikut berputar
dengan motor. Enkoder mempunyai dua buah keluaran A dan B yang berbeda fasa 90°
dapat diketahui
..
Wl(
IV. Peralatan
Utama Modul Power Supply PTE-014-12
Modul Encoder Conditioner PTE-014-05
Modul PWM Generator PTE-014-02
Modul Motor Drive PTE-014-03
Modul Motor Assembly PTE-014-04
Modul Potentiometer PTE-014-10
*~endukurk$?, , Multimeterdigital
Osi10skop penyimpan (Storage Osc/lloscope)
Scaler Counter
Gambar 2.2
2. Lakukan pengaturan sebagai berikut:
a. Potensiometer pada posisi tengah-tenga
b. Potensiometer P pada PI& unit pada posi
3. Hidupkan catu-daya. L
..
C, ; -:
..
CHI
4 '
Gambar 2.4
8. Atur potensidwreter pada kecepatan tertinggi, dengan melihat perioda
gelombang, lengkapi Tabel 2.1.
Kecepata n
Terendah
Tertinggi
Y. Atur potensiometer di tengah-tengah agar motor b e r h e n t i i ; , . . ~,; . ,.:. - - ,
.
10. Atur scaler counter pada mode Count dengan trigger level positif.
1 Hubungkan masukan scaler counter pada keluaran CH A pada Motor Assembly.
12. Atur motor pada posisi 0°, kepudian reset scaler counter.
13. Dengan menggunakan tangan gerakan motor searah jarum jam dengan
perlahan-lahan. Amati dan catat jumlah pulsanya pada Tabel 2.2 untuk setiap
posisi motor seperti Tabel 2.2. 7
e
Tabel 2.2
I Posisi pu~sa
VI. Kesimpulan
'-;L& ,
1. Dengan sensor upnw/ EhcoderdagW diuku serta arah suah motor.
2; 'Sensor Optical Ehmder adalah suatu sensor sebagai umpan balik pada sistem
Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini Anda diharapkan memahami karakteristik suatu
plant yang akan dikontrol (dalam ha1 ini adalah motor sew@#*, .
Pendahuluan
Untuk mengontrol suatu plant, agar didapatkan sistem yang @w
dan hasil yang optimum,
sebelumnya kita harus mengetahui sifat (karakteristik) p/anfkm&g't. Plant didefinisikan
sebagai peralatan yang digunakan untuk melakukm suatu operasi tertentu. Plant yang
dimaksud pada percobaan ini adalah motor sew. Pa& pmwbwn kali ini akan dilakukan
pengetesan untuk mendapatkan karakteristik dad gu8$u mt&kwo.
IV. Peralatan
Utama : Modul Powm.2&lp$#lyRE-014-12
Modul PID Unit PT&&~~-oI
Modd WM l Generati PTEbl4-02
~ o d u Mah
l- Drive ~r~rk-014-03
Modul M ~ t f o~ ~~ h r n bPTE-014-04
ly
Nodul Function Generator PTE-014-11
Modul Encoder Conditioner PTE-014-05
Pendukung : Osiloskop penyimpan (storage oscilloscope)
Gambar 3.1
-, -
11. Pendahuluan
Sistem kontrol dibagi menjadi sistem kontrol simpal terbuka (bjI b* * -
Masukan
b Kontroler
IV. Peralatan
Utama
rachometer WE-014-09
v
h Loadlng Control FIE-014-08
Pen meter dtgital
iloskop Penyimpan (Storage Oscillsscope)
Gambar 4
Hidupkan catu-daya.
Atur posisi potensiometer pada 100 OO/
4. Atur potensiometer P pada PID, pada posisi j& 12;OO.
5. Hubungkan multimeter digital dengan ' k e ~ ~ & potensiometer; putar
potensiometer searah jarum jam dengan posisi sesuai dengan Tabel 4.1.
6. . ..
Catat dan Iengka~i Tabel4.1.
. . - .
t Tabel 4.1 -.
A,
f
Multimeter
Tachometer Arah Putaran
Digital -TF
Amati dan catat kecepatan motor, serta gambarlah keluaran osiloskop pada
pada saai percobaan tanpa beban dan ketika percobaan dengan beban).
11 Berikan simulasi beban pada motor dengan cara menggabungkannya dengan
*'
Loading Control sebesar 1OmNm dengh arah CCW.
12. Amati dan catat perubahan kecepatan motor, serta gambarlah keluaran osiloskop
pada Tabel 4.6.
CHI
..........................................
.. .. ,. ,.
...;...;...-...:-..
... . .e.,.4.s.........
. .. .. +......
... ... ... ... ...........*...,... .. ,. ..
, . .
. . . ...........
t
.
< ,: ily,i:-L
::-I .,
-.-.
.--,1
:* . .;
. , , .
... ... ... ...
" I;:.;[;,-,...?
Keluaran
Potensiometer Kecepatan Arah Kecepatan Arah
Motor Motor Motor Motor
CHI ....
C H ~
.. .. .. .. .. ..
, :! ,;r.t'-,i;.',
. ' , . ~jc:<: .- , 4 , ~ 8.
- . , .. , . , ', .
- . . _. L .
. . .-
8
. <-
I. Tujuan =.
.-
. -v -a - g *
,. ,- .x d
11. Pendahuluan
Diagram blok sistem kontrol tertutup adalah sebagai
Masukan
b Kontroler
Keluaran - # -.
- . - - -
I .(potensiometer D maksimum)
I
f fK BU=~
e
k Jkb
Untuk membantu dan menaqah pengetahuan tentang penguasaan materi pada
mbaca buku-buku:
eering", Prentice-Hall, Inc. Englewood, N.J. 1970.
I System Theory dan Application", Addison-Wesley
setts, Canada, 1972.
16 1 Pqngon&v&p Keix?&vl@~
Uosed Loop Dengan PID
IV. Peralatan
15. Atur ~ & b mP pada ~ rPID Wda posisi jam 12, potenslometer Ipada PID pada
posMjam 1'1. . , - .
16. Put& potensiomdfilngga kecepatan motor mencapai l2Orpm searah jarum jam.
; 17. Atur LOAS* COWL pad? p a s i minimumnya dengan arah CCW.
8 &bung kan LOAlYPJG CONTROL dan MOTOR ASSEMBLY.
19. Amati dan catat pada Tabel 5.3 kecepatan motor untuk setiap perubahan nilai
beban dan arah LOADING &NTROL seperti pada Tabel 5.3.
CCW 450
CCW 600
-- cw.'5,c..:;
- --,75_0-. ,
,,*+.;
.,,:-,<.-:.::%Q
*
. . --.
$$ h$
;,'
dkl;;-.: 150 ,,
CW . , .'
w!. .
'Ew -450
fl , ,600
. .
h.
CW 750
Atur kembali LOADING coNr~oipadan%ndnimumWdengan arah CCW.
Sekarang atur potensiometer Ipada PID pada p s i &jam 15.
Amati dan catat kecepbtan motor pada Tabel 5.4 untuk setiap perubahan nilai
beban dan arah LOADING CdlitrRQL seperti pa& Tabel 5.4.
Tabel .S'.4.-' .
Lepa,$kaf). penghubung
. ,*. dntara LOADING CONTROL dan MOTOR ASKMBLY.
Atur poten&meter P pada PID pada posisi jam 12, dan lepaskan penghubung
potensiometer Ipada PID.
Atur poteliejiometkr .D pada modul PID pada posisi jam 9, kemudian pasang
penghubungnya. ' '
Putar potensiometer hingga kecepatan motor mencapai 120rpm searah jarum jam.
Amati, catat dan beri keterangan mengenai kecepatan motor pada Tabel 5.5
untuk setiap perubahan posisi potensiometer D pada PID seperti pada Tabel 5.5.
. -- -- - - -
28. Atur potensiometer P pada PID pada posisi jam 12, potensiomekr D pada PIMpada
posisi jam 12.
29. Putar potensiometer hingga kecepatan motor mencapai 120rpm searah j
30. Atur LOADING CONTROL pada posisi minimumnya dengan arah
+
31. Hubungkan LOADING CONTROL dan MOTOR ASSEMBLY.
32. Amati dan catat pada Tabel 5.6 kecepatan motor untwk setia rubahm RtM
beban dan arah LOADING CONTROL seperti pada Tabel 5.&
Beban ; Kecepatan
P (PID) D (PID)
Aah 1 Nilal (mNm) (r~m)
Jam 12 3am 12 . I CCW 10 I
I I I CCW I 150 I I
33. Atur kehfali LOADING CONTROL pada nilai minimumnya dengan arah CCW.
34. Sekarang atur potensiometer D pada PID pada posisi jam 15(kecepatan 120rpm).
?qb; 35. Amati dan catat kecepatan motor pada Tabel 5.7 untuk setiap perubahan nilai
.
Lr--c".-
- -. beban dsm =ah LOADING CONTROL se~erti~ a d aTabel 5.7.
kngon~lan
Kecepatan Closed Loop Dengan PID 1 21
43. Jika telah selesai matikan catu-daya,
$&;a
VI. Kesimpulan
Dengan adanya umpan balik pada sistem kontrol loop tertutup, menjadik sistem
pengontrolan apapun relatif lebih kebal terhadap gangguan sternal
internal, sehingga sistem merniliki kestabilan yang baik.
:*&P ii:13?<-*+34.&5i F ' A p b , . &l&!&h
I. Tujuan
Setelah melakanakan percobaan ini Anda diharapkan: ._- .. ,
4 '
-
1 Mengontrol secara digital kecepatan motor servo. ' ,
C L
...JI
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan sisted 01
kecepatan motor. . . -.
11. Pendahuluan
Pada dasarnya fungsi suatu sistem kontrol adalah untuk mempertahankan suatu
variabel dinamis agar tetap berada (dekat) dend-an nilai yang diing-inkan, sehingga
sistem kontrol harus secara terus menerus melakubn wgulasi. Variabel dinamis yang
dikontrol ini dapat berupa kecepatan, posisi, suhu dm lain sebagainya.'Sistem bn€ral
yang baik mampu memperkecil kesalahm hirtgga no[ ?+I sgtmp&pada suatu harga
yang dapat ditolerir. Pada percobaan in'r variabet @an$ y&g akan dikontrol adalah
: *.
kecepatan motor servo. .. 8- 2 !, -+&
Secara garis besar diagram blok sldem. kontrol @epatPin m&r servo ditunjukkan
pada Gambar 6.1 di bawah ini. 1; ,> -7 b,
n
1-I
Count I Sampling rate
Encoder k1-
Kecepatan suatu motor biasnya diukur datam besaran RPM, namun seperti yang
terlihat p d a qambar di atas k e e p t a n motor diukur dalam besaran Counf/Sarnpling
rate (kecepatan mencacah dan mencuplik). Besaran CuunqSarnpling rate yang
d i m h d di sini addah merupakan jumlah pulsa yang dihasilkan oleh encoder
fmerupakafl kecepatan rriotor servo) setiap interval waktu tertentu yang beraturan.
Untuk lebih @lamy$, lihtlah Gambar 6.2.
- . - - - - -
Pulsa yang dihasilkan
encoder
- .#
Gambar 6.2
Waktu
V. LangkahKetja
Siapkan modul-modul yang diperlukan. Dalam keadaan catu-d
Atur posisi LOADING c o d a d a nilai rninimumnya &wan arah CCW. Setelah semua
terpasang secara benar, hidupkan catu-daya.
7
1 Penaaruh Aksi Kontrol Proporsional , I
NG CONTROL dan
Motor Assembly. .
-
+ Konstanta D i ' 8 .!.
Sampling rate l0m~
Record data NO
- .-'...- C
--- - -
Kecepatan Motor Konstanta Keluaran
Sampling
No.
Rate
Count' Tachometer
rPm Arah P I D
Samp (,ml
1 50 0 0
2 60 0 0
3 70 0 0
4 80 0 0
1
5 90 0 0
6 99 0 0
3 70 0 0
4 80 0 0
5 .. '7 90 0 0
6 -* -7 99 0 0
2. Penaaruh Aksi Kontrol Intea.ra1
a. Lepaskan salah satu ju menghubungkan LOADING CONTROL
dengan MOTOR ASSEMBLY.
b. Masukkan nilai-nilai berikut di bawah ini:
Sampling rate
Record data YES
Watch Periode
Konstanta I
Hidupkan motm.
d. Setetah kelihatan stabil, amati dan catat keluaran dari Tachometer pada
- --..?+,V.\L-&{
--vr>b>>~ 1 ''; >>r.*
-1 :4b v'---
Tabel 6.3. : :,
&>&-
- - i;.,
. + --.
--.- ,
.
.
L. + - - ~ ~ *
gf3&~abel6.3 - - . .- . .-
26 1 P e n g o f l ~ o l a f l ~Digital
r a Kecqoatan Motor S e m (Uo& Loop)
Set point kecepatan
i. Gunakan Tabel 6.5 dan Tabel 6.6 untuk mencam data dan Grafik 6.2
untuk membuat grafik.
Tabel 6.5
I
k. Hidupkan motor.
I. Setelah kelihatad
Sampling
Kecepatan motor % Konstanta Keluaran
Tachometer
rate rpm Count/samp Arah P I D (vm)
11,. n e r ~ ~ ~ motor.
kan *.
- o.
C,Y
Gunakan
. - Tabd&;.8 untuk mencatat data kecepatan dan buat grafiknya
-k 6.3.
p.
q.
Ulangi langkah percobaan j Sam i
menjadi CCW. . , 4 -
- - 9il-
Catat datanya pada Tabel 6.9 dan Tabel 6.10,
0, tetapi aral - c,mptar
:... .iC-
a&&
Tabel 6.9
Kecepatan motor Konstanta Keluaran
Sampling
Tachometer
rate rpm CounVmmp Arah P I D (rpm)
,.
L 1
L.
Atur posisi beban LOADING CONTROL pada nilai minimumnya dengan arah
-
I.
LLVV .
Kecepatan 120rpfl
<r ,
Record data NO
e. Setelah kelihatan stabil, amati dan catat dalam Tabel 6.11 keluaran TACHOMETER.
mL:- Tabel 6.11
' . - ~ L ~ ~ , I : ~ ~ : - I U * ~ ~ ~ --- ~ L L - - ~
3 4 1 Pengontrolan sm%@tdl ~ecepalanMotwS?tw (OaredLoop)
f. Tanpa mernatikan motor, ubah arah dan nilai LOADING m m sesuai ~
dengan Tabel 6.11.
g. Amati dan a t a t dalam Tabel 6.11 keluaran dari TACHOMETER, untuk
perubahan tersebut.
h. Lakukan langkah percobaan f dan g untuk selu&h nilai beban dan arah
LOADING CONTROL yang tertera pada Tabe1 6.1 $$Y$ I.
i. Jika selesai, matikan motor dan atur LOADING CONTROL pada,.psisi
minimumnya dengan arah CCW.
j. Masukkan nilai-nilai berikut ini: .
0 120rpm Samplingrate 1OmS .
Ara h CW Recorddata NO:
Konstanta P 50
Konstanta I
Konstanta D
. -
k. Hidupkan motor.
I. Setelah kelihatan stabil, amati damcatat d a l & @ 6
~ . l1 % h r a n T A C H O M ~ R .
m. Tanpa Mematikan mobr, ubah nilai beban dan arah LOADING CONTROL
sesuai-dengzmnilai dan arah yang tertera pada Tabel 6.12.
n. Amag d&-catat dalam Tabel 6.12 keluaran TACHOM~R, untuk perubahan
kmbK
o. . Lakukan lhnt$ah percobaan m'dan n untuk seluruh nilai beban dan arah
LOADING~~NTROL yang tertera pada Tabel 6.12.
p. ~ a t i k a n ~ m o t odan
r atur posisi LOADING CONTROL pada posisi minimumnva
dengan arah CCW.
4. Kontroler Pr"opor&nal Intearal Diferensial
a. ~ u b u n g l a iCh.1 osiloskop dengan keluaran DCU seperti pada
Gambar 6.4 di bawah ini.
I1 1
k. Catat data kecepatan pada Tabel 6.14 dan buat grafiknya pada Grafik 6.5.
Tabel 6.14
Kecepatan motor Kecepatan motor Kecepatan motor
No. No.
(Coun~kample) (Count/kample) (Count/sdmpIe)
I.
yvP
Ulangi langkah percobaan a sampai k, tetapi ubah nilai konstanta PID
menjadi P = 50, I = 10, D = 95, Lengka i Tabel 15 dan Tabel 16 dan buat
grafiknya pada Grafik 6.6.
&be1 6.15
-Ry
Tabel 6.- i
Tabel 6.18
Kecepatan motor Kecepatan motor Kecepatan motor
No.
(Count/sampIe) (Count/sample) (Count/sampIe)
., 67
68 ..
69.
70
71
72
VI. Kesimpulan
1 Penaontr
kecepatan yang diihginkan (set point) dengan kecepatan sesungguhnya (pada
motor). Bila keduanya memiliki nilai yang sama, tidak diperlukan tindakan. Akan
tetapi bila ada perbedaan, perlu dilakukan tindakan untuk memperkecil
perbedaan kecepatan yang diinginkan dengan kecepatan sesungguhnya.
2. Aksi kontroler proporsional ljada 'V"dasarnya merupakan penguat dengan
penguatan yang dapat diatur. +-..
& ,
,.
.-#
.*-
3. Aksi kontroler integral (atau yang disebut juga sebagai aksi kontrol reset) berfungsi
untuk memperkecil perbedaan antara kecepatan yang diinginkan (set point) dengan
kecepatan yang sesungguhnya sehingga diperoleh kestabilan yang baik.
4. Aksi kontroler diferensial bwfungsi untuk mempercepat dalam mencapai
kestabilan serta mempertahankan kecepatan jika tejadi pembebanan.
5. Gabungan dari aksi kontroler pmporsional, aksi kontroler integral, dan diferensial
membentuk sistem kontrol yang memiliki respon yang cepat dalam mencapai
Wtabilan dengm kestabilan yang baik, meskipun terdapat pembebanan.
Pengontrolan Secara Digital
PUDAK DE02007
SCIENTIFIC Posisi Motor Sewo (Closed Loop)
I I I
I. Tujuan
Setelah melaksanakan percobaan ini Anda diharapkan dapat rnengontrol
posisi motor servo dengan sistem kontrol PI PI, PD,- PIP,
.. , *
;:-.-:: - < _- :.. ' 7:
J
z, I*; ,',
-2 , ,
-4
11. ~enaahsuan
7
Sistem pengontrolan posisi motor servo merupekan sistem yang mengontrol posisi
motor (dalam besaran sudut) dari posisi awalnya menuju posisi yang diinginkan (set
pohq. Motor akan berhenti bila telah mencapai posisinya dan sistem secara terus
menerus akan mempertahankan posisi tersebut. V
Pengontrolan posisi dengan menggunakan motor servo DC tidak &@-dilakukan
dengan cara simpal terbuka (open loop) melainkan harus dilakukan dengan cara closed
loop. Secara umum simpal tertutup (closed loop) sistem pengonfp).an posisi motor
- -.
Unit Kendali Digital
, , ' "
-
a
3
-L
a Garnbar7.1
Dari gambar di atas tampak bahwa set point posisi motor diukur dalam besaran Count
(cacah), bukan dalam besaran sudut (derajat). Jadi dalam percobaan ini perlu
dila kukan konversi dari besaran sudut ke dalam besaran Count (cacah). Persamaan
yang'digunakan untuk melakukan konversi ditunjukkan pada persamaan di bawah ini.
.- --
.- - .- . --
Count(caca h) = 6,9 x 8 ?<>
t -
4;.:
A
'.
:
-
..:,A<
;
I
'4
~ @ n ~diinginkan
a motor bergerak dari posisi awal menuju posisi baru sebesar 90".
Engan menggunakan persamaan di atas posisi motor dalam Countadalah:
FT$. %--5*+--&gT
, -4 T
. --,
IV. Peralatan
Utama : Modul Power Supply PTE-014-12
Modul Digital Control Unit PTE-014-06
Modul PWM Generator PTE-014-02
Modul Motor Drive PTE-014-03
Modul Encoder Conditioner PT€-014-@5
Modul Tachometer PTE-014-09
Modul Loading Control PTE-014d08
Pendukung : Osiloskop penyim~an4Sl
V. LacpgrnKWa -
Siapkan modul-modul yang dlgerlukon. matl, suwnlah
modul-modul tersebut seperti pada Garnbar 7.2 di b
Atur LOADING CONTROL pa& posia rn5i;imumnya dengan arah CCW. Setelah semua
terpasang secara benar, hidupkan
' .. .catu-daya.
, 2.
1. Kontroler Pro~orsionBI . '
vq+.~
a. LepaskaW:?gglah satd2:jumper yang menghubungkan LOADING CONTROL
deng@%ld,toF~embly
o t o w a r a manual pada posisi OQ.
i-nildfberikut ini:
Posisi 90" Sampllng rate 4mS
.&ah . , CW Record Data YES
7.- K o m n t a P.: 2 Watch Period 4
m p n t a $. 0 Total Sample 99
KO~L&@&~B 0
d. ~idu~kan'motor.
e. Amati dan catat posisi yarig dicapai oleh motor pada Tabel 7.1.
3 36 69
4 37 70 ..
5 38 71
6 39 72
7 40 73
mfik 7.1
h. Ulangi kmgbh p r m s b n b
krtaa m a ~ a b i7.1.
. Len
g d i h y a pa& Grsrftk 7.2 dan
32 65 98
33 66 99
I=
3
-.-.-
0
0
va
va
0
a
1 2 0 0
2 3 0 0
3 4 0 0
29 62 95
30 63 96
31 64 97
32 q 65 ,a 98
33 66 99
Sm p'oTi7T posisi
b
1 I
2
- .B3 .:t
f. :s
w
' Setelah LED menyala, matikan motor.
L .
.L. &L -... .. --
'' \
Putar motor secara manual pada pc
berikut ir$ . -- .. ..
Posisi -w Sampling rate 4ms
Arah cW Record Data YES
Konstanta P -.A Watch Period 4
Konstanta I -20 6
;, Total Sample 99
Konstanta D
k
j. Hidupkan motor.
k. Amati dan catat poski motor pada Tabel 7.13.
Tabel7.13 -7
Sampling Posisi Konstanta Keluaran Posisi
rate ( ) Count Arah P I D motor ( O )
1
R
- V
--.
.*
I b
No data sampling (mS)
~rafik7.11
. Set mint m i s i
data sampling
Grafik 7.12
i. Putar posisi motor secara manual pada posisi 00 dan masukkan nilai-nilai
berikut ini:
Posisi 9 6 !ampling rate &S
Ara h CW Record Data YES
Konstanta P 10 Watch Period 1
Konstanta I 0
Konstanta D 75 - LA
j. Hidupkan motor.
k. Amati dan catat posisi motor pada Tab
;.- 8
,..,
-
J
v
-, .?,... . ...-I-.--;-..,a-: -'.I.
3 ,<, .. ..-.
;. - --.--f?.I :; - % ziT~
l;:!;,,>;
:. ?,
., +. - -.
7 ,,-- -,
. .. =.:..:v, -!.
.<-
.,*
-- j No data sampling (mS)
b
-
Grafik 7.13
I
No data sampling (mSJ :
b. Hubungkan keluaran D
bawah ini. -: .. :-
.
-. . -- . .
.-
. .
- r
-.*-
-,-..
.G.: . Atur osiloskop pada posisi Volt/dv = 5 volt dan posisi Timeldiv = lOpS
pada regangan DC.
d. Pastikan posisi WING ~ O pada L
posisi minimumnya dengan arah CCW.
----
35. a*.--. ** e. Putar posisi motor secara manual pada posisi OO.
- i.
Setelah motor berhenti (stabil), hubungkan LOADING CONTROL dengan Motor
Assem Q\y.
Amati dan catat posisi motor dan tegangan keluaran dari osiloskop pada
Tabel 7.25.
I. Ulangi langkah percobaan j dan k untuk seluruh nilai beban dan arah LOADING
~ O yang tertera
L pada Tabel
').52.7 :_i -
m. Jika LED menyala, matikan motor dan atur kembali LOADING CONTROL pada
Konstant
Posisi Beban.' Posisi Keluaran
Sampling a .
motor osiloskop
,,te Arah Nilai
Count Arah P I D ("1 (volt)
(")
fmNm)
1 CCW 10
.*:-
' .;- --..
No data sampling (mS)
Grafik 7.16
1 CCW 10
I
'4
cs
. Kesimpulan .:;.
FKX-
.
-
1 Pada percofjasnIn7 gabungan aksi kontrol proporsional, aksi kontrol integral dan
aksi kontrol diferensial membentuk sistem kontrol yang memiliki keunggulan
dibandingkan gabungan aksi kontrol lain.
2. Komposisi konstanta proporsional, konstanta integral dan konstanta diferensial
sangat berpengaruh pada kestabilan Astern.
3. Besar konstanta proporsional dan konstanta integral berpengaruh terhadap
tejadinya osilasi.
. .I.
p,;.-
-
+::. *..><.$
*r- ,,?.:,-'
.
I I
.;*
AUTO -5
1 t
t t
I CMD-VELOCITY?
I I GMD-POSITION?
I
I ..r -v.': -
l , 1
DIRECTION? (CW OR CCW)
s,:r
I SAMPLING RATE? I
Untuk dapat mengoperasikan modul DIGITAL CONTROL UNIT (DCU), terdapat
tombol-tombol keypad dengan fungsi tertentu yang harus diketahui. Fungsi-
fungsi tombol tersebut dapat dijelaskan sebag&hiGkT
A. Tombol-Tombol '. *;--- 2
menentukan pilihan.
-
I .
.
- ' ?
4. Misalnya dipilih modus kontrol kecepatan, selanjutnya tekan tombol
# untuk langkah berikutnya.
Pada tahap ini DCU memberikan dua pilihan arah putar motor, yaitu
arah CW dan CCW. Gunakan tombol untuk
motor yang diinginkan CCW atau CCW).
6.
r;
..
Masukkan nilai sampling rate dengan n tombol aqgka sesuai
dengan nilai sampling rate yang diinginkbn.
samphg mte = nilai yang dimasukkmr&lm
.--a I
P E R I O D E ?
-5;
T O T A L S A M P L E ? - c\.-;t
r
R E A D Y T .O R U N ?
( 1 7..
Keterangan simbol : 5%
> : menunjukkan arah ~fz? -lip a -*CON).
P : aksi kontrol proporsional. w
I : aksi kontrol integral.b:v,.d
D : aksi kontrol diferensM
R : DCU melakukan record
15. Tekan tombol # untuk mngR
Jika kita melakukan recorddata, lakukan penghentian motor setelah
pengambilan data dilakukan 3emuanya. Indikasi bahwa pengambilan
data telah dilakukan dapat diketahui dengan nyalanya LED pada
modul DCU. entikan pengontrolan motor, LCD
akan kembali jika tidak melakukan record data,
tetapi akan tampik jika rn&&ukan recorddata.
.-
16. Tekanto ah siap. Paqa, tahap ini akan tampil di layar
epatam atau $'osisi, bergantung pada modus
ah ini.
17. Tekm tomb01 # untuk melihat data berikutnya. Jika data yang
LCD akan-
Gambar Peratatan
+ISV
@
t5v DIGITAL %g!L?OL UNIT
tlSV
t sv :+
tI5V
0
ANALOG SiUhiM$G BLOCK
+15v
I%
,+
GND GND
Cara MerakE RakPanel
1 Keluarkan semua perangkat ASEMBLY RACK, yang terdiri atas:
- - -..'
2 buah kaki panjang (a); 6 buah baut kepala kunci "L" (c);
2 buah penopang pendek (b); 4 buah baut kepala obeng "+" (0;
3 batang alumunium (c); 6 buah penutup plastik (gb
- ..
6 buah baut kuningan (d); .
5 . I