Anda di halaman 1dari 12

Untuk memperoleh tanaman kelapa sawit yang berkualitas, salah satunya adalah

dengan melaukan pembibitan yang benar. Karena proses pembibitan ini aka sangat
berpengaruh terhadap kualitas dan rpoduksi dari tanaman kelapa sawit dikemudian
harinya. Oleh karena itu berikut adalah cara pembibitan kelapa sawit yang baik.

I. Persyaratan Benih
Benih yang baik untuk bibit kelapa sawit harus berasal dari indukan yang jelas dan
berkualitas baik. Saat ini di Indonesia terdapat 6 (enam) produsen benih resmi
dalam negeri yang menyediakan benih untuk bibit kelapa sawit yaitu Pusat
Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan, PT London Sumatera (Lonsum), PT Socfin,
PT Tunggal Yunus Estate, PT Dami Mas Sejahtera dan PT Bina Sawit Makmur.

Benih-benih yang dihasilkan oleh produsen resmi ini telah mengalami proses
introduksi yang sedemikian rupa dan berulang-ulang sehingga menghasilkan
kualitas sangat baik, berasal dari indukan yang jelas asal usulnya seperti Delidura
dan bapak Pisifera.

II. Pengecambahan Benih

1. Cara yang biasa dilakukan oleh PPKS Medan


a. Melepaskan tangkai buah dari spikeletnya.
b. Waktu pemeraman tandan buah dilakukan selama tiga hari dan sekali-sekali
disiram air. Kemudian pisahkan buah dari tandannya dan diperam lagi selama tiga
hari.
c. Proses yang dilakukan untuk memisahkan daging buah dari bijinya, buah
dimasukkan kedalam mesin pengaduk. Kemudian cuci biji yang dihasilkan dengan
menggunakan air, setelah itu masukkan kedalam larutan Dithane M-45 0,2% selama
kira-kira tiga menit. Keringkan dan seleksi untuk memperoleh biji yang berukuran
seragam.
d. Proses selanjutnya semua benih yang telah ditreatment disimpan di dalam suatu
ruangan tertentu yang telah diatur bersuhu berkisar 27ºC dan kelembaban berkisar
60-70% sebelum dikecambahkan.

2. Cara lainnya
a. Melakukan perendaman biji dalam air selama 6 – 7 hari, penggantian air
dilakukan secara rutin setiap hari, lalu rendam dalam larutanDithane M - 45 0,2%
selama lebih kurang dua menit, selanjutnya biji dikeringanginkan.
b. Biji yang telah selesai ditreatment dimasukkan kedalam kaleng pengecambahan
dan ditempatkan dalam ruangan dengan temperatur berkisar 39ºC dan kelembaban
berkisar 60 – 70% selama enampuluh hari. Selanjutnta setiap tujuh hari benih
dikeringanginkan selama tiga menit.
c. Setelah enampuluh hari rendam benih dalam air sampai kadar air 20 – 30% dan
dikeringanginkan lagi. Masukkan biji ke dalam larutanDithane M – 45 0,2% selama
lebih kurang dua menit.
d. Selanjutnya benih disimpan diruangan dengan suhu yang sudah diatur berkisar
27ºC. Setelah sepuluh hari benih berkecambah, pada hari ke 30 tidak digunakan
lagi.
III. Teknik Pembibitan Benih Berkecambah
Secara umum terdapat dua teknik pembibitan yaitu cara dua tahap melalui dederan
(prenursery) dan cara langsung tanpa dederan. Lahan pembibitan dibersihkan,
diatur perataannya dan dilengkapi dengan instalasi penyiraman. Ada beberapa
model jarak tanam biji dipembibitan yaitu 50 x 50 cm, 60 x 60 cm, 65 x 65 cm, 70 x
70 cm, 80 x 80 cm, 85 x 85 cm, 90 x 90 cm atau 100 x 100 cm dalam bentuk segitiga
sama sisi. Kebutuhan bibit per hektar dapat diketahui berkisar antara 12.500 sampai
25.000 butir tergantung jarak tanam yang akan digunakan. Sebelumnya agar
disiapkan dan disesuaikan segala persyaratan yang diperlukan seperti yang sudah
disampaikan dalam gambaran umumpersyaratan tumbuh dalam tulisan sebelumnya.

1. Cara tak langsung


a. Dederan
Kecambah dimasukkan ke dalampolybag 12 x 23 cm atau 15 x 23 cm berisi 1,5 –
2,0 kg tanah lapisan atas yang telah diayak. Kecambah di tanam dan dibenamkan
sedalam dua cm. Tanah di polybag harus selalu terjaga kelembabannya.
Simpanpolybag dibedengan dengan diameter berkisar 120 cm. Setelah berumur 3 –
4 bulan dan berdaun emapat sampai lima helai bibit dipindahkan kemudian ditanam
ke pembibitan.
b. Pembibitan
Bibit dari dederan dipindahkan ke dalam polybag 40 x 50 cm atau 45 x 60 cm
setebal 0,1 mm yang berisi 15 – 30 kg tanah lapisan atas yang diayak. Sebelum bibit
ditanam, siram tanah di dalam polybag sampai lembab. Polybag disusun diatas
lahan yang telah diratakan dan diatur dalam posisi segitiga sama sisi dengan jarak
seperti disebutkan diatas.

2. Cara langsung
Cara ini pada prinsipnya untuk melakukan penghematan terutama dalam hal
penggunaan tenaga dan biaya. Kkecambah langsung ditanam di dalam polybag
ukuran besar seperti pada cara pembibitan.

IV. Pemeliharaan pembibitan/penyemaian

1. Tindakan pemeliharaan dilakukan pada bibit di dederan dan di pembibitan.


a. Penyiraman dilakukan dua kali sehari kecuali jika ada hujan lebih dari 7 – 8 mm.
Kebutuhan air sekitar 2 liter untuk setiappolybag.
b. Gulma yang tumbuh dicabut atau disemprot dengan herbisida setiap tiga bulan.
Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali dalam sebulan atau disesuaikan dengan
pertumbuhan gulma. Pemulsaan adalah cara lain untuk mencegah gulma dengan
cara menaburkan serasah di polybagsekaligus upaya mempertahankan
kelembaban.
c. Proses penyeleksian bibit yang tumbuh abnormal, berpenyakit dan mempunyai
kelainan genetis harus dibuang. Proses seleksi dilakukan pada saat berumur 4 dan
9 bulan.
d. Pemupukan dilakukan berapa kali selama masa pembibitan, diberikan urea atau
pupuk majemuk.

2. Pemberian pupuk di pembibitan


a. Umur bibit 4 – 5 minggu larutan urea 0,2%, 3 – 4 liter larutan/100 bibit dalam satu
minggu rotasi.
b. Umur bibit 6 – 7 larutan urea 0,2%, dosis 4 – 5 liter larutan/100 bibit dalam satu
minggu rotasi.
c. Umur bibit 8 – 16 minggu ;rustica 15.15.6.4 dosis 1 gram/bibit dalam 2 minggu
rotasi.
d. Umur bibit 17 – 20 minggu,rustica 12.12.17.2 dosis 5 gram/bibit dalam 2 minggu
rotasi.
e. Umur bibit 21 – 28 minggu,rustica 12.12.17.2 dosis 8 gram/bibit dalam 2 minggu
rotasi.
f. Umur bibit 29 – 40 minggu,rustica 12.12.17.2 dosis 15 gram/bibit dalam 2 minggu
rotasi.
g. Umur bibit 41 – 48 minggu,rustica 12.12.17.2 dosis 17 gram/bibit dalam 2 minggu
rotasi.

V. Pembiakan dengan Kultur Jaringan


Bahan pembiakan berupa sel akar biasa disebut sebagai metode Inggris dan sel
daun biasa disebut sebagai metode Perancis. Metode ini mampu memperbanyak
bibit tanaman dengan tingkat produksi tinggi dengan skala yang besar dan
pertumbuhan tanaman seragam.

VI. Seleksi Bibit


Proses penyeleksian bibit dilakukan sebanyak dua kali yaitu penyeleksian di
pembibitan pendahuluan/dederan dan pembibitan utama. Tanaman-tanaman yang
tidak memenuhi standar kebutuhan seperti bentuknya yang abnormal dibuang, ciri-
ciri :
a. Postur bibit terkulai
b. Postur bibit kerdil, tidak tumbuh sempurna
c. Postur bibit meninggi dan kaku
d. Terkena serangan penyakit
e. Bentuk anak daun tidak tumbuh sempurna
f. Anak daun tidak membelah dengan sempurna

Pembibitan dapat dilakukan dua tahap pekerjaan. Pembibitan satu tahap berarti kecambah
kelapa sawit langsung ditanam di polibag besar atau langsung di pembibitan utama (main
nursery). Pembibitan dua tahap memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan
pembibitan satu tahap. Kalo menggunakan pembibitan dua tahap, luasan pembibitan menjadi
lebih kecil dan memungkinkan untuk dibuat naungan. Keuntungan lainnya, penyiraman
menjadi lebih mudah dan bibit terhindar dari penyinaran matahari secara langsung sehingga
risiko kematian tanaman menjadi sangat kecil. Pembibitan awal (prenursery) merupakan
tempat kecambah kelapa sawit ditanam dan dipelihara hingga berumur tiga bulan.
Selanjutnya, bibit tersebut dilakukan selama 2-3 bulan, sedangkan pembibitan main
nursery selama 10-12 bulan. Sekarang kita bahas tahap awalnya dahulu yaitu prenursery.

Awal pembibitan dan perawatan kelapa sawit


Lokasi
lokasi untuk pembibitan awal sebaiknya datar atau kemiringan tanah 30 sehingga pembuatan
bedengan prenursery nantinya akan rata. Bagian atas bedengan sebaiknya memiliki naungan,
berupa atap buatan atau pohon. Pagar prenursery untuk mencegah hewan pengganggu masuk
dan merusak pembibitan. Lokasi sebaiknya dekat dengan sumber air.
Pemesanan Kecambah
Seleksi kecambah dilakukan dengan melakukan pemilihan penggunaan kecambah yang bagus
dan dapat mencukupi kebutuhan lahan anda. Satu hektar lahan tanaman dengan populasi 143
pohon membutuhkan kecambah 220 biji dengan asumsi kecambah yang mati dan abnormal
sekitar 25% untuk kebutuhan penyulaman sekitar 10%.
Penanaman Kecambah
Letakkan kecambah di tempat yang tidak terlalu terik akan matahari teduh, kemudian segera
tanam ke dalam baybag. Kecambah hanya dapat bertahan 3-5 hari di tempat penghasil
kecambah. Dua hari menjelang penanaman kecambah, media tanam yang berada di
dalam babybag harus disiram setiap pagi. Gemburkan permukaan media dengan jari telunjuk
atau dengan ibu jari, kemudian buat lubang untuk meletakkan kecambah.
Penyiangan dan penyiraman
Penyiangan dilakukan dengan mencabut semua rumput tumbuh dibabybag menggunakan
tangan. Penyiangan sebaiknya dilaksanakan dua minggu sekali. Penyiraman dilakukan setiap
hari secara teratur, yakni pada pagi hari saat pukul 06.00-10.30 dan sore hari dimulai pukul
15.00. Volume air yang disiramkan sekitar 0,25-0,5 liter per bibit.
Proteksi dan Seleksi
Serangan hama dan penyakit selama di prenursery biasanya belum ada. Jika ada, dapat
diberantas dengan diambil menggunakan tangan. Serangan penyakit yang berasal dari sejenis
jamur dapat dikendalikan dengan fungisida yang banyak dijual di pasaran, seperti Dithane,
Sevin, dan Anthio dengan dosis sesuai yang dianjurkan.

Tahap pembibitan sawit unggul terakhir


Pemupukan
Pengangkutan bibit sawit dari dari prenursery ke main nursery dengan membawanya
menggunakan babybag ke dalam peti kayu berukuran 66,5 x 42 x 27,5 cm. Setiap peti kayu
dapat memuat 35 bibit. Pengangkutan harus sangat berhati-hati dan setelah sampai lahan bibit
harus segera ditanam di main nursery. ( baca cara pemupukan yang baik untuk sawit )
Pengangkutan Bibit
Selama tiga bulan di prenursery biasanya bibit tidak dipupuk. Namun, jika tampak gejala
kekurangan hara dengan gejala seperti daun menguning, bibit perlu dipupuk menggunakan
pupk N dalam bentuk cair. Konsentrasi pupuk urea atau pupuk majemuk sekitar 0,2% atau 2
gram per liter air untuk 100 bibit. Pupuk diaplikasikan melalui daun dengan cara disemprot
pada bibit berumur lebih dari satu bulan atau telah memiliki tiga helai daun. Frekuensi
pemupukan dilakukan seminggu sekali.

Home Bisnis

Wirausaha
Muhammad Isnaini

Minggu 01 Juni 2014 00:14 WIB

Dibaca (26405)

Komentar (0)
Cara Mudah Membuat Bibit Kelapa Sawit

Kapan saat paling tepat untuk mulai membuat bibit kelapa sawit?

Tergantung Anda (petani penangkar) mulai dari mana. Jika dimulai dari kecambah, maka saat
yang tepat adalah awal musim kemarau. Dan jika dimulai dari bibit sawit umur 3 bulan (baby
sawit), maka saat yang tepat adalah pada pertengahan musim kemarau.

Kendala utama membuat bibit kelapa sawit siap tanam adalah besarnya konsumsi air agar
bibit tumbuh dengan baik. Satu pokok bibit sawit yang sudah ditanam dipolibag besar, rata-
rata membutuhkan air satu liter setiap harinya.

Karena itu, perlu disiasati agar kebutuhan bibit sawit akan air ini dapat terpenuhi, namun
petani penangkar tak terlalu diberatkan dalam hal penyiraman bibit.

Pembuatan bibit sawit ada dua tahap. Tahap pertama adalah tahap pembesaran kecambah
hingga berumur 3-3,5 bulan. Pada tahap ini, kecambah dibesarkan di dalam polibag ukuran
10-15 cm atau 12-17 cm. Kecambah sawit yang ditanamkan adalah yang sudah nampak jelas
mana bagian akar dan mana bagian tunasnya. Jika kecambah sawit yang anda beli belum
semuanya menunjukkan tanda tersebut, maka percikkan air pada kecambah itu hingga lembab
merata, lalu simpan dalam tempat kedap udara, misalnya plastik gula. Simpan ditempat yang
terang namun tak kena sinar matahari langsung. Biasanya dalam waktu 3-4 hari, mata tunas
akan tumbuh hingga kelihatan jelas mana bagian akar dan mana bagian tunasnya. Ingat,
menanam kecambah sawit tidak boleh terbalik.

Cara membuat baby sawit :

Siram tanah dalam polibag kecil itu hingga basah, buat lubang kecil di tengah dengan kayu
atau sejenisnya, lalu tanamkan kecambah sawit hingga bijinya tenggelam sekitar setengah
cm. Susun polibag 15 polibag sebaris, panjang kolom barisan tergantung selera. Buat gang
selebar 30 cm untuk jalan bagi pekerja. Jangan lupa pasang paranet 50% atau jaring penahan
panas diatasnya.

Pemupukan dengan NPK interval seminggu, dimulai pada umur 20 hari. Larutkan dua
genggam besar NPK ke dalam 10 liter air, lalu siramkan kepada 300 polibag bibit. Bilas lima
menit kemudian.

Bila ada serangan jamur, atasi dengan fungisida semisal Dithane45 atau Bayleton. Untuk
mengendalikan serangan hama, bisa disemprot dengan insektisida Matador atau Decis.

Sebenarnya, ada cara lain yang lumayan ekstrim, namun sangat menghemat biaya, tenaga dan
waktu. Kecambah tidak ditanam di polibag kecil, tetapi langsung disemai di tanah gembur
yang sudah dicangkul cukup dalam. Lebar bedengan 120 cm dan panjangnya sesuai
kebutuhan atau sesuai ukuran tanah. Jarak tanam 5 x 5 cm atau 6 x 5 cm. Siram setiap sore
kecuali ada hujan. Pasang paranet 50% di atasnya.

Setelah berumur tiga bulan atau setelah berdaun empat helai, siram persemaian dengan air
yang banyak. Dua jam kemudian tanah persemaian dibongkar, bibit diangkat lalu segera
ditanamkan ke polibag besar. Tanamkan hingga bongkot bibit atau batang terbawah yang
menggembung tertutup tanah. Kelak tanah ini akan menurun levelnya, hingga bongkot akan
kelihatan tepat di atas permukaan tanah dalam polibag. Dan baiknya memang begitu.

Ukuran polibag umumnya adalah 30 x 35 cm. Jika mengikuti ukuran standart perkebunan,
maka ukuran polibag adalah 40 x 45 cm. Namun polibag sebesar ini akan menjadi kendala
jika bibit kelak akan dikirim jauh, karena muatan truk akan menjadi sedikit.

Polibag besar disusun rapat, sebaris 7 polibag. Jika sebelumnya menggunakan sistim
persemaian, maka sebaiknya pemakaian paranet tetap dipertahankan, atau susun di tempat
teduh. Siram setiap sore.

Pemupukan pertama dengan NPK segenggam per pokok setelah umur satu bulan. Interval
satu bulan. Boleh ditambah dengan pukan atau kompos secukupnya.

Tiga bulan kemudian, lakukan penjarangan. Jarak antar polibag adalah 80 x 80 cm bila bibit
akan ditanam ke lapangan pada umur setahun. Bila akan dibesarkan hingga umur 2 tahun,
maka jarak polibag 100 x 100 cm. Bibit umur dua tahun dibutuhkan pada lahan yang ada
serangan babi hutan, landak dan tikus.

Nah, saat penjarangan ini sebaiknya di awal musim hujan. Saat itu kebutuhan bibit akan air
sudah mencapai satu liter perpokok perhari. Jika ada hujan lebat, maka penyiraman dapat
ditiadakan selama dua hari.
Biasanya, empat bulan setelah penjarangan, atau tujuh bulan setelah pemindahan bibit ke
polibag besar, akar bibit sawit ini sudah menembus polibag dan menyatu dengan tanah lahan
pembibitan. Artinya, bibit sudah siap menghadapi musim kemarau. Meskipun penyiraman
tetap diperlukan, namun jika ada kendala penyiraman, maka bibit tidak akan terlalu stres,
karena akarnya sudah bisa mencari air dari tanah lahan pembibitan.

Bibit sawit yang sudah berumur sepuluh bulan terhitung sejak saat dipindahkan ke polibag
besar, dapat disiram 2 hari sekali saja. Jika ada hujan lebat, maka penyiraman dapat
ditiadakan selama 3-4 hari.

Satu hal yang penting dicatat, sejak mulai pembibitan kecil hingga besar, jagalah agar bibit
dan polibag posisinya tetap tegak lurus. Polibag yang miring akan membuat bibit tumbuh
membengkok, dan ini tak baik.

Tiba saatnya akan dipindahkan ke lapangan atau akan ditanam ke perkebunan, siram polibag
dengan air minimal 1 liter perpokok. Biarkan selama 24 jam. Esok harinya, miringkan
polibag lalu potong akar yang keluar dari polibag dengan sabit. Bibit sawit jangan
disentapkan atau ditarik paksa, karena akan menyebabkab stres.

Penyusunan bertingkat di atas truk diperbolehkan sampai enam tingkat. Satu truk Colt Diesel
jenis Canter memuat 600 bibit dengan polibag ukuran 35-40 cm, dan muat 300 bibit dengan
polibag ukuran 40-45 cm (muatan standar). Jika dipaksakan, bisa memuat 1000 dan 500 bibit.
Segera siram bibit sawit ini begitu diturunkan dari truk. Jangan pernah memecah polibag atau
membuang tanahnya. Terkadang tukang tanam melakukan ini agar ia ringan mengangkut
bibit ke lubang tanam di lapangan.

Adapun tingkat keberhasilan pembibitan sawit ini adalah 85% jika dimulai dari kecambah
dan 92% jika dimulai dari baby sawit.
Harga
No Kode Nama Isi
Konsumen
1 NASA POC NASA 500 cc RP 31.000
2 NSK POC NASA KECIL 250 cc RP 16.000
3 SPRK SUPERNASA KECIL 250 cc RP 42.000
4 HRN HORMONIK 100 cc RP 26.000
POWER NUTRITION ( PUPUK KHUSUS
5 POWER 500 gr RP 107.000
BUAH )
6 PWRK POWER NUTRITION KECIL 250 gr RP 55.000
7 TONK PUPUK TAMBAK ORGANIK NUSANTARA 250 gr RP 42.500
8 VTN VITERNA ( VITAMIN TERNAK NATURAL ) 500 cc RP 41.000
9 GRESS PUPUK SERBUK GREEN STAR 60 gr RP 39.000
10 A-810 AERO 810 PEREKAT PERATA 250 cc RP 27.000
11 NSB POC NASA KEMASAN 3 LITER 3 ltr RP 174.000
12 SPRB SUPERNASA KEMASAN 3 KG 3 kg RP 474.000
13 HRNB HORMONIK KEMASAN 500 CC 500 cc RP 122.000
14 PWRB POWER NUTRITION KEMASAN 3 KG 3 kg RP 624.000
PUPUK TAMBAK ORGANIK KEMASAN 3
15 TONB 3 kg RP 474.000
KG
16 SGRAN SUPERNASA GRANULE 10 kg RP 190.000
17 BTANI PUPUK BINTANG TANI 1 liter RP 43.000
18 TAPRO TANGGUH PROBIOTIK 1 liter RP 70.000
19 TADEC TANGGUH DEKOMPOSER 1 liter RP 70.000
20 VTNS VITERNA SERBUK 250 gr RP 125.000
21 PST PESTONA 500 cc RP 35.500
22 NPA NATURAL PENTANA 100 ml RP 35.500
23 GLIO GLIOCLADIUM 100 gr RP 25.500
24 BVR BEUVERIA BASSIANA 100 gr RP 26.000
25 VTR AGENSIA HAYATI VITURA 1 box RP 42.500
METILAT PLUS ( PERANGKAP LALAT
26 MTLP 100 cc RP 54.500
BUAH )
27 CORRIN AGENSIA HAYATI CORRIN 100 gr RP 40.000
28 TM-001 TOMAT GADANG ( F1 ) 5 gr RP 86.000
29 TI-101 MENTIMUN CITRA GARDEN ( F1 ) 10 gr RP 24.000
30 PA-201 PARIA HOKIAN / PARE ( F1 ) 10 gr RP 24.000
31 CK-401 CABE KERITING KAWAT ( OP ) 10 gr RP 18.000
32 CR-501 CABE RAWIT GENIE / WARNA PUTIH ( OP ) 10 gr RP 17.000
33 BC-701 BUNCIS G - BAYU ( OP ) 100 gr RP 19.000
34 KP-801 KACANG PANJANG LUMUT ( OP ) 100 gr RP 25.000
35 LCT NATURAL LECHITIN 100 cc RP 165.000
36 NLCT NEO LECHITIN KAPSUL 30 RP 165.000
kapsul
37 NCP NATURAL CHLOROPHYLLIN 100 cc RP 100.000
30
38 ENBEPE NATURAL BRAIN POWER RP 210.000
kapsul
30
39 AMNE ASAM AMINO EVOLUTION RP 145.000
kapsul
40 HWT HU WANG TEA 20 sachet RP 75.000
41 NCL NATURAL CALSEA PLUS 12 sachet RP 135.000
20
42 NRJ NATURAL ROYAL JELLY RP 140.000
kapsul
43 SBMN SERBUK BERAS MERAH NATURAL 250 gr RP 30.000
44 SBMNB SERBUK BERAS MERAH NATURAL BESAR 500 gr RP 55.000
30
45 CORDY CORDYMUNE RP 180.000
kapsul
60
46 HERBA HERBASTAMIN RP 110.000
kapsul
60
47 ACAY ACAIPLUS RP 200.000
kapsul
48 RAMA RADIX GM RASA MADU 1 box RP 110.000
49 RACO RADIX GM RASA COKLAT 1 box RP 110.000
50 SUKAS PERMEN SUSU KAMBING STROWBERRY 1 box RP 75.000
51 SUKAM PERMEN SUSU KAMBING MADU 1 box RP 75.000
52 SUKAO PERMEN SUSU KAMBING ORIGINAL 1 box RP 75.000
53 LCTB NATURAL LECHITIN BESAR 500 ml RP 570.000
54 NCPE NATURAL CHLOROPHYLLIN POWDER 10 sachet RP 100.000
55 REDCO NATURAL RED CHLOROPHYLLIN POWDER 10 sachet RP 100.000
56 ESLIM NATURAL EXTRAK SLIM 21 sachet RP 200.000
57 NRH NATURAL ROYAL HONEY 240 gr RP 107.000
58 KIDS NATURAL HONEY SUPER KIDS 175 gr RP 60.000
59 SUNPRO NANO PROPOLIS 6 ml RP 120.000
60 NSC NATURAL SUPER CLEAN 250 gr RP 21.500
61 STAR-7 DETERGEN STAR - 7 1 kg RP 30.000
62 PGN PASTA GIGI NASA 120 gr RP 18.500
63 SKAO SERBUK KEDELAI ALAMI ORGANIK 200 gr RP 39.500
64 NTC NATURAL TEH CELUP 25 sachet RP 26.000
65 NTP NATURAL TEH PERSADA 200 gr RP 22.000
66 SENA KECAP SEDAP NATURAL 275 gr RP 27.000
67 GINSA KOPI GINSENG NASA 10 sachet RP 49.000
68 MBS MILK BEAUTY SOAP 1 buah RP 18.000
69 NCX-E NATURAL CRYSTAL - X EXC 1 buah RP 300.000
70 NLP NATURAL LULUR PUTIH 1 dus RP 97.000
71 GRECE GRECE BODY CRYSTAL 50 gr RP 44.000
72 ZAYMA SABUN LULUR PLUS ZAITUN & MADU 1 buah RP 18.000
73 SKIN MORE SKIN 1 box RP 675.000
74 AYLA AYLA BREAST CARE 15 ml RP 200.000
75 COSKIN COLLAGEN SKIN CARE 1 paket RP 280.000

Anda mungkin juga menyukai