Rencana Kerja Uptd Puskesmas Pekkabata
Rencana Kerja Uptd Puskesmas Pekkabata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rencana Kerja (Renja) Puskesmas Tinombo adalah merupakan dokumen perencanaan Puskesmas
Tinombo yang dilaksanakan untuk tahun 2018. Hal ini dilaksanaakan tidak terlepas dari tugas pokok dan
fungsi, namun dalam pelaksaannya didasarkan pada skala prioritas (urgensi) dengan mengutamakan nilai-
nilai pelayanan kesehatan dengan mengacu pada anggaran berbasis kinerja yang berioritas pada hasil
yakni dalam setiap tahunnya diwajibkan menyusun dokumen Rencana kerja (Renja) yang kemudian dan
Renja Puskesmas Tinombo adalah bagian yang tak terpisahkan dengan Renja Dinas Kesehatan
unutk melaksanakan upaya-upaya strategis yang menjadi target pencapaian pelaksanaan untuk tahun
2018. Adapun landasan normatif dalam menyusun Renja ini berdasarkan pada Permendagri Nomor : 54
Dalam penyusunan renja dimaksudkan agar dalam pelaksanaan program kegiatan lebih terarah,
teratur, akuntabel dan tepat sasaran sehingga diharapkan pada aplikasinya tidak menemukan kendala
apapun. Dalam melaksanakan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) tidak terlepas
B. Landasan Hukum
Dasar Hukum yang digunakan dalam menyusun Rencana Kerja UPTD Puskesmas Tinombo
antara lain :
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2018 Tahun 2018 – 2022.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Maksud dan tujuan menyusun Rencana Kerja UPTD Puskesmas Tinombo Tahun 2012 adalah :
a. Sebagai landasan operasional unutk melaksanakan serangkaian kegiatan pada UPTD Puskesmas
Tinombo sehingga seluruh unsur dapat dimanfaatkan secara optimal melalui program kegiatan;
b. Menjadi acuan dan pedoman pelaksanaan dalam merealisasikan rencana yang berkaitan dengan tugas
dan fungsi sehingga pencapiannya dapat dilakukan dengan lebih terukur, efisien dan efektif dan
akuntabel;
c. Memudahkan seluruh aparat dalam mencapai tujuan dan memudahkan komitmen penyusun program
d. Menjadi landasan penentuan program kegiatan tahunan secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penyusun dokumen Rencana Kerja Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
D. Sistematika
BAB IV PENUTUP
BAB II
Perencanaan Kinerja adalah merupakan proses penyusunan Rencana kerja sebagai penjabaran
dari sasaran dan program kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategik, yang akan
dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan rencana kerja
Puskesmas Tinombo (Perfomance Plan) dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan
anggaran melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong serta merupakan komitmen bagi instansi
untuk mencapainya dalam kurun waktu tertentu dan kurun waktu satu tahun. Dalam Rencana kerja
ditetapkan Rencana kerja Tahunan (KT) untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran
kegiatan.
Dokumentasi Rencana kerja membuat informasi tentang indikator kinerja sasaran dan rencana
pencapaiaannya, program, kegiatan, serta kelompok indikator kinerja dan rencana capaiannya. Indikator
kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat capaian suatu kegiatan yang
telah ditetapkan. Penetapan indikator kinerja harus didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan
memperhatikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta data pendukung yang harus diorganisasir.
Pada prinsipnya renja adalah merupakan penjabran target kinerja yang harus dicapai dalam satu
tahun pelaksanaan yang menunjukan nilai kualitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada
tingkat sasaran strategik maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran
keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap akhir periode pelaksanaan. Rencana kerja merupakan
komitmen seluruh anggota organisasi untuk mencapai kinerja yang sebaik-baiknya dan sebagai bagian
dari upaya memenuhi misi organisasi. Dengan demikian, seluruh proses perencanaan dan pengendalian
aktivitas operasional sepenuhnya dapat dirujuk pada Rencana kerja tahunan tahun 2018.
Isu strategis UPTD Puskesmas Tinombo adalah suatu isu penanganannya perlu perhatian secara
serius sehingga pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dan kedepan tidak
lagi terdapat suatu hambatan dalam arti program kegiatan berjalan sebagaimana sasaran yang ingin
dicapai. Tentunya sejalan dengan pengembangan lingkungan strategik di bidang pelayanan kesehatan
khususnya UPTD Puskemas Tinombo dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Isu – isu strategis
tersebut sebagai pendukung dalam merumuskan program kegiatan dalam jangka waktu lima tahun
kedepan sejalan dengan program kegiatan Dinas Kesehatan diuraikan sebagai berikut :
Peran UPTD Puskesmas Tinombo sangat menentukan keberhasilan dalam melaksanakan program
kegiatan layanan dibidang kesehatan sesuai tugas pokok dan fungsi, Dengan pemahaman tupoksi
diharapkan pelayanan kesehatan dapat bejalan dengan tepat, benar, tetap sasaran, sesuai dengan aturan
yang berlaku. Namun tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaannya akan mendapatkan suatu hambatan
yang mengakibatkan pencapaian tujuan organisasi tidak optimal sebagimana yang diharapkan.
Petugas Layanan dalam menghadapi pengguna layanan, semakin berat dan banyak menghadapi tantangan
diakibatkan semakin bertambahnya jumlah pengguna layanan (pasien). Tentunya untuk mengantisipasi
hal tersebut aparat semakin dituntut untuk mempersiapkan diri dengan melalui pengembangan sumber
daya manusia aparat (PSDMA). Demikian pula dalam perkembangan lingkungan strategik yang kita
hadapi dewasa ini mengisyaratkan kita untuk menata dan mendisain sebuah sistem menuju sebuah
perubahan paradigma khususnya dibidang pelayanan kesehatan dan peningkatan kompetensi Sumber
Daya Aparatur (SDA). Sehubungan dengan tersebut, perlu disadari bahwa unutk menjawab tantangan
baik masa kini maupun masa yang akan datang tentunya pemerintah melakukan berbagai upaya dalam
peningkatan kompetensi aparatur agar program kegiatan dapat berjalan dengan baik.
c. Dalam operasional pelaksanaan tugas-tugas kedinasan pelayanan kesehatan kepada masyarakat perlu
didukung sarana dan prasarana fisik yang memadai. Upaya melengkapi sarana prasarana baik swadaya
maupun bantuan pemerintah melalui dinas kesehatan diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan
kepada pasien sehingga dapat lebih terlayani secara maksimal dan tepat waktu.
Untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan yang optimal maka perlu adanya kebijakan yang
2. Kebijakan dana operasional untuk pengembangan layanan kesehatan seiring dengan program kegiatan
keberhasilan yang harus dimiliki untuk mencapai tujuan yang menjadi target pencapaian kinerja adalah :
1. Adanya rasa memiliki dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dlingkungan kerjanya
4. Terciptanya Budaya kerja aparatur yang professional, transparan, pertisipatif, akuntabel,efektif dan
efisien;
5. Mengutamakan koordinasi
harusnya kokh dalam arti dapat memberikan layanan yang maksimal kepada masyarakat. Landasan unutk
melaksanakan program kegiatan tidak terlepas mengacu pada struktur organisasi UPTD Puskesmas
Tinombo sebagimana tertuang dalam peraturan Bupati Kabupaten Parigi Moutong Nomor :
1. Kepala UPTD
a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Gizi
e. Pengobatan
f. Keperawatan
g. Kebidanan
Secara fungsional landasan strukutr organisasi UPTD Puskesmas Tinombo didahului dengan
kegiatan pengkajian dan analisis menyaangkut layanan kesehatan sebagaimana tertuang dalam tugas dan
fungsi bahwa Unit Pelaksana Teknis pada Dinas adalah peranghkat Pemerintah Kabupaten yang
berkedukdukan di wilayah kerja Kecamatan dan bertanggungjawab langsung pada kepala Dinas.
BAB III
Tujuan adalah suatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Untuk
menentukan tujuan mengacu pada visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategik.
Tujuan menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai masa yang akan datang, sebagaimana isi dan misi
yang telah ditetapkan, khususnya pelayanan dibidang kesehatan. Dalam penetapan isi misi tersebut,
sasaran satu dengan lainnya saling terkait melalui upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara tepat dan cepat, memberikan makna bahwa
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diketahui dan diatasi melalui peningkatan layanan
kesehatan pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana (KIA/KB) yaitu :
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai adalah rumusan yang spesifik, terukur, dalam kurun
waktu yang telah ditentukan baik jangkah pendek, maupun jangkah panjang dari tujuan yang ingin
dicapai dan diupayakan dapat berkesinambungan sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai sebagai
berikut :
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran diperlukan serangkaian lengkah-langkah unutk
mencapai tujuan dan sasaran yang sifatnya strategis dan urgensi. Program merupakan bentuk instrumen
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi. Sedangkan kegiatan adalah merupakan bagian dari program
yang dilaksankan untuk mencapai sasaran yang terukur yang terdiri dari sumber daya, barang, dana yang
merupakan input untuk menghasilkan output dalam bentuk barang dan jasa. Adapun program kerja untuk
1. Kegiatan KIA
2. Program Gizi
3. Program Imunisasi
7. Kegiatan UKS
8. Kegiatan Surveilans
9. Manajemen Puskesmas
PENUTUP
Dalam upaya peningkatan dan menciptakan kinerja UPTD Puskesmas Tinombo Kecamatan
Tinombo secara efektif, optimal dan mencapai sasaran, maka disusun Rencana Kerja UPTD Puskesmas
Atas segala upaya dan usaha dengan Ridho ALLAH S.W.T dapat menyelesaikan penyususnan
Rencana kerja UPTD Puskesmas Tinombo Kecamatan Tinombo Tahun 2018 diimplementasikan
berdasarkan pada prinsip-prinsip anggaran kinerja sesuai dengan anggaran yang diusulkan oleh Dinas
Seiring dengan hal tersebut diatas, dokumen Rencana kerja UPTD Puskesmas Tinombo
Kecamatan Tinombo diharapkan dapat menjadi bahan pembahasan serta dapat disepakati sebagai dasar
penyusun dan pembahasan kebijakan umum khususnya pada UPTD Puskesmas Tinombo Kecamatan
Untuk itu, dukungan sangat diperlukan untuk menjalankan program kegiatan secara optimal dan
bertanggung jawab.
RENCANA STRATEGI PUSKESMAS TINOMBO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Puskesmas Tinombo Kabupaten Parigi Moutong ini
adalah dokumen kerja UPTD untuk masa kerja lima tahun mendatang. Dokumen ini menjadi penting
karena dalam masa lima tahun tersebut, UPTD berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan
kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan Renstra UPTD ini
adalah :
Renstra UPTD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat
berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah
Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan
jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi dan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra ini perlu
tersebut.
Maksud penyusunan Renstra UPTD ini adalah tersedianya dan tersusunnya dokumen
perencanaan kesehatan yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan
kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi hingga pemilihan
Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Puskesmas Tinombo dan jaringannya
dalam penyusunan program/kegiatan yang berkaitan dengan upaya meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
C. Landasan Hukum
Pelaksanaan UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
menghendaki arah dan tujuan kebijakan pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan
Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan atas Asas
2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar
3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah sebagai penyelenggara pemerintahan
memegang peranan penting dalam melaksanakan pembangunan bagi kepentingan rakyatnya. Untuk
mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang mampu menjalankan fungsi dan tugasnya secara
sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab, perlu diletakkan asas-asas penyelenggaraan negara.
Landasan hukum yang diberikan adalah UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sehingga pemerintah daerah memiliki pedoman
dalam menjalankan tugas-tugasnya dan terhindar dari praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme yang
Aspek-aspek pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang ini meliputi kedudukan, pembagian
wilayah, kewenangan pemerintahan, bentuk dan susunan pemerintahan, pembiayaan dan kerjasama antar
daerah. Landasan hukum lainnya adalah Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
pembangunan untuk memecahkan permasalahan daerah secara terencana dan bertahap melalui sumber
pembiayaan APBD setempat, dengan mengutamakan kewenangan yang wajib disusun sesuai dengan
prioritas dan kebutuhan daerah. Penjelasan ini berdasarkan PP No. 108 Tahun 2000. Status Hukum
Renstra sesuai Peraturan Pemerintah No. 108 Tahun 2000 pasal 4 (3). Ditetapkan dengan Peraturan
Daerah (Perda).
1. Analisis tentang situasi, yang meliputi antara lain analisis potensi konflik horisontal, gangguan
kamtibmas serta dinamika dan friksi sosial politik yang berkembang ditengah-tengah masyarakat.
2. PRB dan proyeksi pertumbuhan ekonomi, baik sektor-sektor ekonomi primer yang membutuhkan
kebijakan yang kondusif bagi pertumbuhannya maupun sektor-sektor ekonomi kerakyatan yang
menumbuhkan intervensi kebijakan berupa pelaksanaan program dan kegiatan yang memihak pada
3. Indeks Regional, seperti misalnya angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tingkat pengangguran,
angka kemiskinan, angka putus sekolah, gejala kerusakan ekosistem, lingkungan hidup dan tata ruang.
Rencana Strategis (Renstra) berfungsi sebagai perencanaan taktis strategis, yang disusun sesuai
dengan kebutuhan daerah dengan mengacu pada RPJMD serta indikator sebagaimana disebutkan diatas.
Arah kebijakan penyelenggaraan daerah dituangkan dalam Renstra yang ditetapkan oleh Kepala
Daerah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam lima tahunan. Selanjutnya, Renstra
dirinci dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan ditetapkan oleh Kepala Daerah
wakil rakyat, masyarakat, pemerintahan kota, pengusaha, LSM dan lain-lain. Metode partisipatif dinilai
efektif dalam menjamin komitmen pemerintah daerah terhadap kesepakatan program dan kegiatan
pembangunan daerah. Partisipasi stakeholders dalam penyusunan dokumen Renstra UPTD dilakukan
hingga saat menjabarkannya ke dalam RPJMD dan RAPBD. Dengan demikian, setiap program dan
kegiatan yang akan diselenggarakan dalam setiap tahun anggaran harus sesuai dengan visi, misi dan arah
Dokumen Renstra juga dipakai untuk memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan
Rencana Strategis UPTD dapat dikategorikan sebagai dokumen manajerial wilayah yang bersifat
komprehensif karena mampu memberikan program-program strategis sesuai dengan kebutuhan masing-
dengan fakta kondisi daerah diukur melalui indikator perencanaan strategis dari program dan kegiatan
yang tercantum di dalam Renstra yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja Kepala daerah sesuai dengan
PP No. 108 tahun 2000, dengan memperhatikan indikator evaluasi kinerja yang disosialisasikan secara
nasional melalui modul pelatihan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP
merupakan penjelasan dari Inpres No. 7 tahun 1999 tentang AKIP. Dalam mendukung usaha ini, indikator
perlu disepakati bersama antara pemerintahan. Hal ini menjadi penting karena indikator pengukuran
kinerja akan digunakan oleh DPRD untuk mengukur kinerja tahunan Bupati di akhir masa jabatannya.
Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategik yang juga digunakan sebagai dasar
Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks, maka perlu melakukan
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka perencanaan strategik diperlukan agar dapat
menuntun diagnosa organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif.
3. Visioner
Perencanaan strategik yang dibuat harus berorientasi pada masa depan, sehingga memungkinkan
organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang.
Perencanaan strategik yang dibuat harus mampu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang
Dokumen Renstra SKPD tahun 2018 - 2019 Puskesmas Tinombo ini disusun sebagai berikut :
BAB I
......................................................................................................................................................... PENDA
HULUAN.
A. ................................................................................................................................................... Latar
Belakang
B. .................................................................................................................................................. Maksud
dan Tujuan
C. .................................................................................................................................................. Landasan
Hukum
D.
......................................................................................................................................................... Hubunga
E.
......................................................................................................................................................... Sistemati
ka Penyusunan
A. ................................................................................................................................................... Struktur
Organisasi
B. ................................................................................................................................................... Susunan
dan Fungsi
D. .................................................................................................................................................. Peran
BAB III
......................................................................................................................................................... GAMBA
A. ................................................................................................................................................... Kondisi
B. .................................................................................................................................................. Kondisi
Misi
B. ................................................................................................................................................. Tujuan
BAB II
A. Struktur Organisasi
1. Kepala UPT
3. Kelompok Fungsional
Dalam menjalankan fungsinya Tugas pokok yang harus dijalankan Puskesmas sebagai ujung
1. Promosi Kesehatan
5. Keluarga Berencana
7. Pengobatan
Puskesmas (Health Centre) adalah suatu kesatuan organisasi fungsionil yang langsung
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung
jawab yang sangat besar dalam memelihara kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
1. Sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Puskesmas berada di tengah-
tengah masyarakat yang dengan cepat dapat mengetahui keberhasilan dan kendala yang dihadapi dalam
pembangunan kesehatan dan menentukan target kegiatan yang sesuai kondisi daerah kerjanya.
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam meningkatkan kemampuan untuk hidup
sehat.
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya. Maksudnya adalah pelayanan kesehatan diberikan kepada semua orang tanpa memandang
golongan, suku, jenis kelamin, baik sejak dalam kandungan hingga tutup usia.
1) KIA
2) KB
4) Kesehatan Lingkungan
8) Kesehatan sekolah
11) Masyarakat
1) Puskesmas Pembantu
yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu kegiatan-
kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil
2) Puskesmas Keliling
Yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan
tugas yaitu Memberi pelayanan kesehatan daerah terpencil , Melakukan penyelidikan KLB, transpor
3) Bidan desa
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang bertempat
tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah kerjanyadengan
jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a) Membina PSM
b) Memberikan pelayanan
Adapun Tujuan Puskesmas khususnya tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
Adapun Tugas Puskesmas yaitu puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) kesehatan
Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu , dan berkesinambungan, yang meliputi pelayanan
kesehatan perorang (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods). Puskesmasw
melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat sebagai bentuk usaha pembangunan
kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
mrnyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan
kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan
pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan puskesmas.
f. Upaya pengobatan
Berdasarkan pertimbangan diatas maka dibangunlah Puskesmas Tinombo yang beralamat di Jalan Budi
BAB III
1. Kondisi Geografis
Puskesmas Tinombo merupakan salah satu dari 18 (delapan belas) Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Dinas Kesehatan Kabupaten Parigi Moutong yang terletak di Kecamatan Polewali.
Berdasarkan geografis wilayah kerja Puskesmas Tinombo meliputi batas-batas wilayah sebagai
berikut :
♣ Kelurahan Pekkabata terdiri dari 3 lingkungan yaitu Padaelo, Pekkabata dan Koppe
♣ Kelurahan Darma terdiri dari 7 lingkungan yaitu Kiri-kiri, Koppe, Batu-batu, Dara, Jambu Tua,
Pulele, Mombi
♣ Kelurahan Takatidung terdiri dari 5 lingkungan yaitu Kampung Pajala, Takatidung, Mangeramba, Alli-
♣ Kelurahan Manding terdiri dari 4 lingkungan yaitu Manding, Binangaliu, Langkogo, dan Kampung biru
♣ Kelurahan Madatte terdiri dari 5 lingkungan yaitu Madatte, Belawa, Perumtel, BTN dan Gernas
2. Kependudukan
Jumlah penduduk yang tersebar di 5 kelurahan dalam wilayah kerja Puskesmas Tinombo
sebanyak 30.779 jiwa, terdiri dari 15008 laki-laki dan 15771 perempuan. Penyebaran penduduk pada
Tabel 1
Tabel 2
JUMLA
RATA-
H
RATA
N JUMLA RUMAH
KELURAHAN JIWA/RUM
O H PDDK TANGG
AH
A
TANGGA
(KK)
1 Pekkabata 4.030 985 4
2 Darma 10.575 2.342 5
3 Takatidung 6.172 1.274 5
4 Manding 2.472 471 5
5 Madatte 7.329 1.976 4
JUMLAH 30.779 7.048 4.6
3. Sosial Ekonomi
menggantungkan hidupnya dengan mencari nafkah sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain
yang dilakoni adalah sebagai pedagang, buruh bangunan, biro jasa, dan lain-lain.
Diharapkan sampai 2019 seluruh masyarakat Polewali Mandar telah memiliki kartu BPJS dan
Visi :........................................................................................................................................................
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat ................................................. 2013
.........................................................................................................................................................
Misi :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
Di era reformasi Paradigma Sehat adalah paradigma pembangunan di bidang kesehatan yang
dalam upaya mewujudkannya dibutuhkan kajian yang seksama. Indonesia Sehat 2015 adalah Visi
Pembangunan Nasional di bidang kesehatan yang ingin dicapai dengan dukungan berbagai peraturan dan
perundang-undangan. Visi tersebut telah dituangkan dalam berbagai jenis kegiatan yang dilaksanakan
mulai dari tingkat nasional sampai pada tingkat Puskesmas sebagai ujung tombak pelaksanaan kegiatan /
pembangunan nasional dan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerjanya agar terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat sehat yang
ditandai dengan lingkungan dan perilaku sehat serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang
Puskesmas Tinombo sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di Kabupaten
wilayah kerjanya. Indikator keberhasilan program yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir, yang terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas,
2. Indikator hasil antara, yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup,
3. Indikator proses dan masukan, yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumbar
Visi :........................................................................................................................................................
Tercapainya Kecamatan Sehat menuju Kabupaten Sehat 2013
.........................................................................................................................................................
Misi :
5. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
8. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indeks Kepuasaan Masyarakat (IKM) adalah merupakan salah satu instrumen untuk mengukur
tingkat kinerja masing-masing unit Pelayanan Instansi Pemerintah, juga instrumen ini memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk menilai secara obyektif dan priodik terhadap
Data indeks yang diperoleh akan menjadi bahan penilaian terhadap unsur-unsur pelayanan yang
masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap Unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.
Pelaksanaan IKM pada Puskesmas Tinombo merupakan wujud nyata manajemen Puskesmas Tinombo
1. Maksud Pelaksanaan
Untuk memperoleh gambaran dan sekaligus mengajak masyarakat utnuk berpartisipasi dalam
memberikan penilaian terhadap peleyanan yang telah diberikan oleh Puskesmas Tinombo
2. Tujuan Pelaksanaan
Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Tinombo secara berkala dan sebagai bahan utnuk
Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini adalah kajian data yang memuat tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas Tinombo kepada masyarakat yang
dilaksanakan sampai dengan diketahuinya nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), atribut layanan yang
dianggap penting oleh masyarakat serta saran-saran masyarakat untuk perbaikan pelayanan.
Instrumen IKM yang dipergunakan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur
BAB II
METODOLOGI PENGUKURAN
A. Ruang Lingkup
Pelaksanaan kegiatan pengukuran IKM dilaksanakan pada Puskesmas Tinombo pada 21 Mei
sampai dengan 21 Juni 2018 terhadap responden yang menjadi pengunjung pada Puskesmas Tinombo
pada Unit Rawat Jalan Unit Gawat Darurat (UGD) selama 24 jam, Rawat Inap dan Persalinan
B. Pengumpulan Data
Data yang diperolah dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung
dari responden melalui wawancara tatap muka ( Face to face interviews) dengan menggunakan kuisioner
terstruktur.
Pengumpulan data dilakukan melalui survei atau penyebaran kuisioner kepada masayarakat yeng menjadi
pelanggan dari instansi pelayanan umum tersebut, dengan jumlah responden adalah 150 orang. Kegiatan
penyebaran kuisioner telah dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei sampai 21 Juni 2018.
C. Kriteria Responden
Kriteria responden IKM adalah pengunjung atau penderita yang datang meminta atau pernah
mendapatkan pelayanan kesehatan pada Puskesmas Tinombo dalam 1 bulan terakhir minimal satu jenis
pelayanan.
Responden dipilih secara Simple Random sampling dari semua pengunjung Puskesmas Tinombo
Kuisioner yang telah terisi kemudian dikumpulkan dan diolah secara kuantitatif dengan
menggunakan apilikasi Excel. Proses dan analisa data sesuai petunjuk dalam KEP.MENPAN Nomor :
F. Penyusunan Laporan
HASIL PENGUKURAN
Dari hasil keseluruhan 150 kuisioner yang ada, terdapat 147 yang dapat terisi dengan baik sehingga dapat
diolah dan dianalisis lebih lanjut. Dari 147 responden yang mengisi data pribadinya dengan lengkap dan
Laki-laki 47
Perempuan 103
Jumlah 150
17 – 25 Tahun 37
26- 40 Tahun 83
> 40 Tahun 30
Jumlah 150
SD 16
SMP 16
SMU 68
Diploma 20
Sarjana 30
Jumlah 150
Pekerjaan Jumlah
PNS/TNI/Polri 45
Wiraswasta 30
Pelajar/Mahasiswa 3
Ibu Rumah Tangga 52
Lainnya 20
Jumlah 150
B. Hasil Pengukuran
SK Menpan no 25 tahun 2004 memuat 14 unsur pelayanan yang harus diukur, yaitu :
1. Prosedur Pelayanan
2. Pesyaratan Pelayanan
7. Kecepatan Pelayanan
= 1 / 14 = 0.071
Berdasarkan pengukuran terhadap kualitas unsur palayanan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut :
Dengan angka Indeks sebesar tersebut diatas, maka kinerja Puskesmas Tinombo berada dalam mutu
pelayanan posisi A dengan Kategori Baik, dengan angka indeks 80 berada dalam interval 62.51 – 81.25
Semua unsur pelayanan mempunyai nilai rata-rata diatas 3,00. Hal ini menunjukkan penilaian
masyarakat terhadap unsur-unsur pelayanan yang diterima di Puskesmas Tinombo menurut mereka
Unsur pelayanan yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi adalah kemampuan petugas dalam
memberikan pelayanan kesehatan yaitu 3,37. Nilai unsur pelayanan ini tinggi diduga karena semua
pelayanan kesehatan telah diberikan oleh petugas yang mempunyai kompetensi yang dipersyaratkan,
yaitu dokter umum , dokter gigi, bidan, perawat, sanitarian, analis kesehatan dan perawat gigi. Dari angka
ini dapat disimpulan bahwa menurut responden petugas kesehatan di Puskesmas Tinombo rata-rata
memiliki kemampuan untuk memberikan pelayanan. Selain itu, kemampuan petugas juga didukung
dengan komitmen untuk berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab profesi yang diembannya, baik pada pelayanan rawat jalan, rawat inap,
Unsur pelayanan yang memiliki nilai Indeks paling rendah adalah Keadilan Mendapatkan
Pelayanan yaitu 3,01. Walaupun nilai unsur pelayanan masih dalam interval baik, namun tingkat
kepuasan responden terhadap unsur ini masih rendah sehingga perlu ditingkatkan lebih baik lagi.
Walaupun rata-rata nilai unsur pelayanan berada pada interval kinerja pelayanan Baik, namun beberapa
upaya yang perlu ditindaklanjuti untuk perbaikan adalah unsur pelayanan dengan nilai rangking 4
terbawah, yaitu ;
1. Persyaratan pelayanan
Terhadap keempat unsur pelayanan ini , selanjutnya perlu tindak lanjut dan rekomendasi.
BAB IV
A. Kesimpulan
1. Secara umum kualitas pelayanan di Puskesmas Tinombo Kecamatan Polewali di persepsikan oleh
masyarakat penggunanya pada posisi dengan kategori BAIK , dengan angka Indeks 80.25, berada dalam
2. Dalam peningkatan kualitas pelayanan, diprioritaskan pada unsur-unsur yang mempunyai nilai paling
rendah, sedangkan unsur yang mempunyai nilai cukup tinggi harus tetap dipertahankan
a. Persyaratan pelayanan
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil perhitungan, bahwa terdapat 4 unsur pelayanan yang mendapatkan peningkatan kualitas
2018, dimana pasien dapat berobat pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana pasien tersebut
pengguna pelayanan
3. Untuk pengaturan ketetapan jadwal Pelayanan, akan mengikuti jadwal yang telah ditetapkan sesuai
4. Dalam rangka memperbaiki kedisiplinan petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, perlu
diupayakan pemberian reward kepada petugas yang tingkat kedisiplinanannya bagus dan memberikan
sanksi / teguran sesuai peraturan kepegawaian kepada petugas yang kedisiplinannya rendah/ kurang.