m=1
Intervensi :
b. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan depresi pernafasan akibat efek anestesi .
Kriteria Hasil : pola nafas efektif, bebas dari sianosis atau tanda-tanda hipoksia.
Intervensi :
1) Pertahankan jalan nafas dengan memiringkan kepala, hiperekstensi rahang, aliran udara faringeal
oral.
c. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan penekanan saraf tepi akibat insisi .
Kriteria Hasil : klien tidak gelisah, skala nyeri 1-2, tanda vital normal.
Intervensi :
Kriteria Hasil : Klien habis satu porsi dari rumah sakit, tidak mengeluh lemas, membran mukosa lembab
dan tanda vital normal.
Intervensi :
e. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan akibat insisi.
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil: Limfosit dalam batas normal, tanda vital normal dan tidak ditemukan tanda infeksi.
Intervensi :
2) Pantau jika terdapat tanda infeksi (rubor, dolor, kolor, tumor dan perubahan fungsi).
Kriteria Hasil: tidak ditemukan tanda infeksi, tidak ada luka tambahan
Intervensi :
2) Monitor adanya tanda infeksi (rubor, dolor, kolor, tumor dan perubahan fungsi).
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth’s . 2007. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. (Edisi kedelapan). Jakarta : EGC.
Nurafif, Amin Huda.2013.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic-Noc
Jilid 2.Yogyakarta : Mediaction Publishing
Nursalam. 2006. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem perkemihan. Salemba
Medika: Jakarta.
Price, Sylvia. (2006). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6. Jakarta : EGC