Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan
dengan skor total dengan rumus korelasi product moment (Iqbal, 2008:15). Penghitungan uji
validitas menggunakan bantuan SPSS 21.00 pada komputer.
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan
membandingkan nilai r hitung (correlated item total correlations) dengan nilai r tabel. Jika r
hitung > dari r tabel (pada taraf signifikan 10%) maka pertanyaan tersebut diyantakan valid.
Cara melihat tabel ialah dengan melihat baris N-k-1
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2011:56). Kehandalan yang menyangkut kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada
sampel yang berbeda. Penghitungan uji reliabilitas menggunakan bantuan SPSS 21.00 pada
komputer.
JENIS-JENIS SAMPLING
1. Sampling Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Random sampling adalah metode paling dekat dengan definisi probability sampling.
Pengambilan sampel dari populiasi secara acak berdasarkan frekuensi probabilitas
semua anggota populasi.
2. Sampling Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)
Pengambilan sampel melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu.
Probabilitas pengambilan sampel tidak sama terlepas dari kesamaan frekuensi setiap
anggota populasi.
3. Sampling Stratifikasi (Stratified Sampling)
Populasi dibagi ke dalam kelompok strata dan kemudian mengambil sampel dari tiap
kelompok tergantung kriteria yang ditetapkan. Misalnya, populasi dibagi ke dalam
anak-anak dan orang tua kemudian memilih masing-masing wakil dari keduanya.
4. Sampling Rumpun (Cluster Sampling)
Populasi dibagi ke dalam kelompok kewilayahan kemudian memilih wakil tiap-tiap
kelompok. Misalnya, populasi adalah Jawa Tengah kemudian sampel diambil dari
tiap-tiap kabupaten. Bisa juga batas-batas gunung, pulau dan sebagainya.
5. Sampling Bertahap (Multistage Sampling)
Pengambilan sampel menggunakan lebih dari satu teknik probability sampling.
Misalnya, menggunakan metode stratified sampling pada tahap pertama kemudian
metode simple random sampling di tahap kedua dan seterusnya sampai mencapai
sampel yang diinginkan.
6. Probabilitas Proporsional Ukuran Sampling (Probability Proportional to Size
Sampling)
Probabilitas pengambilan sampel sebanding dengan ukuran sampling bahwa sampel
dipilih secara proporsional dengan ukuran total populasi. Ini adalah bentuk multistage
sampling di tahap pertama dan kemudian random sampling di tahap kedua, tapi
jumlah sampel sebanding dengan ukuran populasi.