Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman Modul 1:

1. Teori Piaget membagi teori mental anak menjadi 4 tahap;


a. Sensor motor 0-2 tahun
b. Pre. Operasional 2-7 tahun
c. Konkret operasional 7-11 tahun
d. Formal operasional 7-11/12/14/15 tahun
2. Teori ruer ini disebut sebagai teori belajar penemuan.
3. Teori belajar Gagne, belajar itu merupakan suatu proses yang
memungkinkan seseorang mengubah tingkah lakunya cukup cepat, dan
perubahan tersebut bersifat relatif tetap, sehingga perubahan yang serupa
tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru.
4. Teori belajar Auseel, belajar bermakna akan terjadi apabila informasi
baru dapat dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah terdapat dalam
struktur kognitif seseorang. Ada dua prinsip dalam mengaitkan konsep-
konsep yang diperlukan untuk belajar yaitu, diferensiasi progresif dan
rekonsiliasi integratif.

Rangkuman Modul 2 :

1. Pendekatan adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau


objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kaca
mata dengan warna tertentu pada saat memandang alam sekitar.
Pendekatan bersifat aksiomatis yang menyatakan pendirian, filosofi,
dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian asumsi.
2. Tujuan pendekatan adalah menggiring persepsi dan atau proses
pengkajian dengan suatu terminologi sehingga diperoleh pembentukan
perilaku yag diharapkan.
3. Pendekatan lingkungan menggunakan sumber belajar berupa
lingkungan. Pendekatan Sains-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan keragaman siswa.
Pendekatan Faktual dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan
IPA dan siswa diharapkan memperoleh informasi IPA. Pendekatan
Konseptual memberi kesempatan siswa untuk mengorganisasikan
fakta ke dalam suatu model atau penjelasan tentang sifat alam
semesta. Pendekatan Pemecahan Masalah bertolak dari suatu
permasalahan. Pendekatan Nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan
menggunakan pandangan suatu nilai. Pendekatan Inkuri memiliki
prosedur umum merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis,
menganalisis (secara rasional, penggalian/penemuan/discover,
eksperimen), menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum.
Pendekatan Keterampilan Proses adalah yang biasa digunakan para
ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA.
Pendekatan Sejarah mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai
penemuan dan perkembangan temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu
IPA.

Rangkuman Modul 3 :

1. Metode mengajar umumnya mempunyai pengertian yang lebih luas


dari teknik mengajar, namun sering perbedaannya kurang jelas.
Kita mengenal beberapa metode mengajar yang utama adalah:
ceramah, diskusi, tanya jawab, sumang saran, eksperimen,
demonstrasi, pemecahan masalah, penugasan, widyawisata, proyek
pameran, latihan dan beberapa macam lain. Setiap metode
mengajar itu memiliki keunggulan serta kekurangannya.
2. Ada 6 hal yang perlu kita pertimbangkan dalam memilih metode
belajar untuk pembelajaran IPA kelas I – IV, yakni tujuan belajar,
psikologi belajar, kemampuan siswa, bahan ajar, alokasi waktu,
dan sarana pra sarana yang tersedian serta priadi guru.
3. Salah satu alternatif dari penggunan metode belajar untuk
pembelajaran IPA SD adalah sebagai erikut:
No Aspek Su Aspek Metode alternatif
1. Benda disekitar kita Ciri-ciri benda Eksperimen
2. Benda dan sifatnya Perbedaan benda Studi lapangan
padat dan benda
cair
3. Bumi dan Alam Sumer daya alam Sumang saran
semesta
4. Makhluk hidup dan Alat indra dan Ceramah
proses kehidupan fungsinya
5. Makhluk hidup dan Penyesuain diri Studi lapangan
proses kehidupan dengan lingkungan
untuk
mempertahankan
hidup
6. Makhluk hidup dan Perkembangiakan Penemuan
proses kehidupan makhluk hidup dan
tanggapan
makhluk hidup
terhadap
rangsangan

Rangkuman modul 4:

1. Ada beberapa macam pendekatan yang biasa digunakan dalam


pembelajaran IPA, yaitu pendekatan yang menekankan pada fakta,
menekankan pada konsep dan menekankan pada proses.
Keterampilan proses ini dianggap sangat penting untuk
pembelajaran IPA karena alasan-alasan berikut. Wynnie Harlen
(1992)mengemukakan beberapa alasan untuk itu, yaitu: (1)
Pengujian ide-ide berhubungan erat dengan penggunaan
keterampilan-keterampilan proses. (2) Pengembangan pemahaman
dalam IPA tergantung kepada kemampuan melakukan
keterampilan proses untuk dalam perilaku ilmiah. (3) Keterampilan
proses memiliki peranan besar dalam pengembangan konsep-
konsep ilmiah. Alasan yang dikemukakan oleh Carin (1992)
adalah: (1) Mengetahui IPA tidak hanya sekedar mengetahui
materi ke IPA-an tetapi terkait pula dengan prosedur pengumpulan
fakta dan menghubungkan fakta untuk membuat suatu interpretasi.
(2) Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar
sepanjang hayat, dapat digunakan untuk belajar berbagai macam
ilmu, dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan Semiawan dkk. (1992) mengemukakan alasan karena:
(1) Adanya perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat cepat
membuat para guru tidak mungkin lagi untuk mengajarkan semua
fakta dan konsep yang ada kepada para siswanya. (2) Anak-anak
akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan
abstrak jika disertai contoh konkret. (3) Untuk menanamkan sifat
ilmiah dan melatih melakukan penyelidikan ilmiah. (4) Merupakan
wahana yang tepat untuk pengembangan konsep dan
pengembangan sikap serta nilai.
2. Keterampilan mengobservasi (keterampilan proses yang paling
dasar) merupakan keterampilan yang dikembangkan dengan
menggunakan semua indera yang kita miliki atau alat bantu indera
untuk mendapatkan informasi dan mengidentifikasi serta
memberikan nama sifat-sifat/karakteristik dari objek atau kejadian.
3. Keterampilan mengklasifikasi merupakan keterampilan yang
dikembangkan melalui latihan-latihan mengkategorikan,
menggolongkan, mengatur dan membagi
ojek/benda/kejadian/informasi berdasarkan sifat/karakteristik yang
dimiliki menurut sistem atau metode tertentu.
4. Keterampilan mengukur merupakan keterampilan membuat
observasi secara kuantitatif (terhadap standar ukuran tertentu) yang
dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang,
luas, isi, waktu, berat, massa, dan lain-lain.
5. Keterampilan mengkomunikasikan adalah penyampaian hasil
pengamatan yang berhasil dikumpulkan atau menyampaikan hasil
penyelidikan, yang dapat dikembangkan dengan cara menghimpun
informasi dari grafik atau gambar yang menjelaskan benda-
benda/kejadian-kejadian secara rinci.
6. Keterampilan menginferensi adalah keterampilan yang membuat
kesimpulan sementara dari yang kita observasi dengan
menggunakan logika. Keterampilan ini dapat dikembangkan
dengan latihan-latihan yang mengembangkan lebih dari satu
rangkain keadaan yang diobservasi.
7. Keterampilan memprediksi adalah keterampilan menduga
memprakirakan/meramalkan beberapa kejadian/keadaan yang akan
datang berdasarkan dari kejadian/keadaan yang terjadi sekarang
(yang telah diketahui), keterampilan yang menggunakan grafik
untuk menyisipkan dan meramalkam terkaan-terkaan atau dugaan-
dugaan.
8. Keterampilan mengenal hubungan ruang dan waktu meliputi
keterampilan menjelaskan posisi suatu benda terhadap benda
lainnya atau terhadap waktu, atau keterampilan mengubah bentuk
dan posisi suatu benda setelah beberapa waktu.
9. Keterampilan mengenal hubungan bilangan-bilangan meliputi
kegiatan menemukan hubungan kuantitatif di antara data dan
menggunakan garis bilangan untuk memuat operasi aritmatik.
10.Memformulasikan hipotesis berkaitan erat melakukan memuat
ramalan (predicting). Hipotesis adalah ramalan atau prediksi yang
bersifat khusus, yaitu meramalkan bagaimana suatu variabel akan
mempengaruhi variabel lainnya. Hipotesis biasanya diformulasikan
dalam bentuk pernyataan. “ Jika.....,maka....” . Variabel adalah
faktor, kondisi dan atau hubungan antara kejadian dan sistem.
Dikenal ada tiga jenis variabel yaitu variabel yang selalu berubah-
ubah (manipulated variable)disebut variabel bebas variabel yang
merupakan hasil dari variabel yang diubah-ubah (responding
variable) disebut variabel terikat dan variabel yang dikontrol
supaya tetap sama selama percobaan berlangsung (controlling
variable) disebut variabel kontrol.
11. Definisi operasional adalah metode untuk memberi definisi,
mengukur, atau mendeteksi adanya suatu variabel. Membuat hasil
pengamatan atau observasi menjadi bermakna disebut interpretasi
data. Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data ke
dalam tabel, gambar dan bagan. Interpretasi data sangat penting
untuk dikuasai karena akan sangat membantu kita dalam memberi
makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat
dikomunikasikan dengan baik.

Rangkuman Modul 5:

1. Media secara umum adalah saluran komunikasi, yaitu segala


sesuatu yang membawa informasi untuk disampaikan kepada
penerima informasi. Tujuan penggunaan media dalam
pembelajaran adalah untuk (1) meningkatkan kualitas dan
efektivitas pembelajaran, (2) memudahkan guru, (3) memberikan
arahan tentang tujuan yang akan dicapai, (4) menyediakan evaluasi
mandiri, (5) memberi rangsangan kepada guru untuk kreatif, (6)
menyampaikan materi dalam pembelajaran, (7) membantu pelajar
yang memilki kekhususan tertentu. Fungsi media adalah (1)
menyampainkan pembelajaran, (2) konstruksi dari lingkungan, dan
(3) mengembangkan keterampilan kognitif.
2. Lingkungan adalah tempat terjadinya pembelajaran sekaligus
tempat dimana metode, media dan peralatan yang diperlukan
menyampaikan informasi dan membimbing siswa belajar. Media
pembelajaran antara lain terdiri atas (1) media tidak diproyeksikan
(nonprojected media), (2) media diproyeksikan (projected
visual/media), (3) audio, (4) media gerak (motion media), (5)
komputer, (6) media radio dan televisi.
3. Alat peraga adalah sesuatu yang digunakan untuk
mengomunikasikan materi pembelajaran agar terjadi proses belajar,
sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran,
sebagai segala sesuatu yang merangsang terjadinya proses belajar.
Dalam pengertian yang lebih khusus, alat peraga dipandang
sebagai alat bantu pengajaran, yang penggunannya bertujuan untuk
(a) memperjelas informasi atau pesan pembelajaran, (b)
memberikan tekanan pada bagian-bagian yang penting, (c)
memberi variasi dalam pengajaran, (d) memperjelas struktur
pengajaran, (e) memotivasi siswa belajar.
4. Mendesain alat peraga IPA meliputi kegiatan merancang, memilih
dan membuat alat peraga IPA yang sesuai/cocok untuk
mengajarkan suatu konsep, prinsip dan teori-teori IPA bagi siswa
SD. Mendesain alat peraga IPA adalah menampilkan bentuk asli
atau memodifikasi benda asli menjadi sebuah model. Sebelum kita
membuat alat peraga IPA sederhana, terlebih dahulu harus
menganalisis materi pelajaran IPA, yaitu meneliti atau mengkaji isi
Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), yang menyangkut
materi dan penjabarannya serta mempertimbangkan penyajiannya.
Sasaran utama dari menganalisis materi pelajaran IPA adalah (1)
terjabarnya tema/materi pokok/pokok bahasan, (2) terpilihnya
pendekatan dan metode yang efektif dan efisien, (3) terpilihnya
alat peraga atau sarana pemelajaran yang cocok, dan (4)
tersedianya alokasi waktu yang sesuai.
5. Bahan acuan yang digunakan dalam manganalisis materi pelajaran
IPA adalah Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) IPA,
buku pelajaran yang dipergunakan (buku pegangan guru dan buku
pengangan siswa), dan kemampuan yang akan dicapai yang
tercantum pada tujuan pendidikan. Dalam menganalisis tersebut
perlu dikembangkan pertanyaan mendasar, yang antara lain adalah:
(1) Metode dan pendekatan apa yang sesuai? (2) Apakah
diperlukan alat peraga? (3) bagaimana pengelolaan kelas bila
menggunakan metode percobaan? (4) bagaimana cara mendesain
alat peraga?

Rangkuman Modul 6:

1. Pembelajaran terpadu adalah:


a. Pembelajaran yang beranjak dari suatu tema tertentu sebagai
pusat perhatian yang digunakan untuk memahami gejala-gejala
dan konsep lain, baik yang berasal dari bidang studi yang
bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya.
b. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai
bidang studi yang mencerminkan dunia nyata.
c. Suatu cara untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
secara simultan.
d. Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa
bidang studi yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar
dengan lebih baik.

Secara garis besar pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua,


yaitu jenis berdasarkan cakupan materi yang akan diintegrasikan,
yaitu intra displin ilmu dan interdisplin ilmu. Pembelajaran terpadu
intra displin ilmu mengintegrasikan topik-topik yang terdapat
dalam satu rumpun bidang studi misalnya IPA terdiri dari Fisika,
Kimia, dan Biologi walaupun pada kenyataannya untuk
pembelajaran IPA di SD tidak ada pemisahan yang jelas antara
ketiga bidang tersebut. Sedangkan pembelajaran terpadu inter
displin ilmu mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai
disiplin ilmu.

2. Secara garis besar pembelajaran terpadu dibedakan menjadi dua


jenis berdasarkan cakupan materi yang akan diintegrasikan, yaitu
intrakurikulum dan ekstrakurikulum. Pembelajaran terpadu
intrakurikulum mengintegrasikan topik-topik yang terdapat dalam
satu rumpun bidang studi misalnya IPA terdiri dari Fisika, Kimia,
dan Biologi walaupun pada kenyataannya untuk pembelajaran IPA
di SD tidak ada pemisahan yang jelas dalam arti tidak ada atas-atas
yang jelas antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan pembelajaran
terpadu ekstra kurikulum mengintegrasikan topik atau konsep
dalam berbagai disiplin ilmu.
3. Pembelajaran terpadu merupakan; (1) pembelajaran yang beranjak
dari suatu tema tertentu sebagai pusat perhatian yang digunakan
untuk memahami gejala-gejala dan konsep lain, baik yang berasal
dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi
lainnya, (2) suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan
berbagai bidang studi yag mencerminkan dunia nyata, (3) suatu
cara untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara
simultan, (4) merakit atau menghubungkan sejumlah konsep dalam
beberapa bidang studi yang berbeda dengan siswa akan belajar
dengan aik.

Rangkuman Modul 7 :

1. Penilaian berarti pengukuran keberhasilan seseorang baik dalam


proses pembelajaran maupun keberhasilan pembelajaran. Yang
diukur tidak hanya materi yang dikuasai tetapi juga dampak materi
itu terhadap jenjang proses berpikir, jenjang pengembangan
kepribadian, dan jenjang kemampuan keterampilan.
2. Evaluasi proses adalah pelaksanaan pengukuran yang bertujuan
untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah dicapai. Jika
sudah sudah dicapai, kegiatan selanjutnya dapat dilaksanakan.
Sebaliknya jika tujuan belum dikuasai atau dicapai, pendidik harus
berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan melaksanakan
berbagai alternatif pembelajaran.
3. Penilaian proses pembelajaran IPA dibagi atas ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Penilaian proses pembelajaran yang
sifatnya kognitif dilaksanakan dengan lisan atau tertulis dalam
bentuk pertanyaan esai objek, atau entuk tes objek. Penilaian
proses pembelajaran yang menyangkut pengembangan psikomotor
dan efektif biasanya dilaksanakan melalui observasi. Hasil
penilaian proses digunakan untuk menentukan kualitas
pembelajaran bukan untuk menentukan nilai peserta didik.
4. Pengembangan keterampilan di laboratorium adalah kegiatan yang
tidak terpisahkan dari kegiatan kognitif dan menjadi tanggung
jawab guru IPA untuk melaksanakannya. Mengukur kemampuan
keterampilan menggunakan teknik observasi. Pengembangan
kualitas kepriadian menjadi tanggung jawab semua pihak di
sekolah (guru, kepala sekolah, dan tenaga administrasi) oleh sebab
itu pengukuran hasil pembinaan peningkatan kualitas ini dinilai
satu kali dalam satu periode, akhir caturwulan dan akhir tahun.
Kualitas kepribadian (nilainya) tidak mungkin digolongkan dengan
kemampuan kognitif atau kemampuan keterampilan.

Rangkuman Modul 8:

1. Lingkungan sehat merupakan yang tidak tercemar seperti


percemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran tanah.
2. Pencemaran udara disebabkan oleh debu, asap dan bau.
Pencemarahan air dan tanah disebabkan oleh limbah rumah
tangga, pabrik, atau kegiatan lain.
3. Lingkungan tidak sehat merupakan lingkungan yang tercemar,
aik udara, air maupun tanah.
4. Lingkungan yang tidak sehat dapat membangkitkan berbagai
penyakit seperti diare, penyakit pernapasan, penyakit kulit dan
paru-paru.
5. Agar lingkungan tetap sehat kita harus membuang sampah pada
tempatnya, memelihara kebersihan lingkungan rumah, dan
sekolah.

Rangkuman Modul 9 :

1. Makanan yang kita konsumsi terdiri dari makanan yang mudah


dicerna dan sulit dicerna. Proses pencernaan makanan dilakukan
oleh alat pencernaan makanan yang dimulai dari rongga mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, poros sampai
anus tempat sisa.
2. Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat
makanan yang diperlukan oleh tubuh yaitu karbonhidrat,
protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Alat percerna makanan
harus selalu dipelihara kesehatannya, dengan cara; makan
dengan teratur, makanan tidak oleh banyak mengandung zat-zat
yang merangsang alat pencernaan makanan, makanan harus
mengandung serat yang cukup, membiasakan uang air besar
setiap hari, minum air dengan cukup, minimal 8 gelas per hari,
memeriksakan diri ke dokter jika merasakan ada kelainan pada
alat pencernaan makanan, mengecek kesehatan alat pencernaan
ke dokter secara periodik, misalnya memeriksakan warna feses
(kotoran), dan saluran pencernaan.

Anda mungkin juga menyukai