Anda di halaman 1dari 5

SALBUTAMOL

(BRONKODILATOR GOLONGAN BETA AGONIS)


1. Deskripsi
β2 agonis (beta agonist) adalah kelas obat yang mengendurkan otot-otot di jalan nafas.
β2 agonis cukup selektif yang dapat menstimulasi reseptor otot polos di paru-paru, uterus, dan
pembuluh darah yang mensuplai otot rangka. Mempunyai sedikit atau tidak ada sama sekali
efek pada reseptor alfa adrenergik. Obat golongan β2 agonis (beta agonist) dibagi dalam
beberapa kelompok menurut onset kerjanya seperti golongan short acting (SABA) yaitu
metaproterenol, salbutamol, terbutaline, pirbuterol, procaterol. Golongan long-acting (LABA)
yaitu salmeterol, formoterol, bambuterol, clenbuterol. Ultra-long-acting: indacaterol.
Salbutamol adalah obat simpatomimetik β2 selektif yang memiliki struktur kimia2-
(hydroxymethyl)-4-(1-hydroxy-2-tert-butylamino-ethyl)-phenol. Secara umum sifat
fisikokimia dari salbutamol adalah serbuk berbentuk kristal, berwarna putih atau hampir
putih. Larut dalam alkohol, sedikit larut dalam air. Terlindung dari cahaya. Salbutamol
termasuk dalam golongan Antiasma dan obat untuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
(Eswarudu, Sushma, Sushmita, & Yamini, 2012). Salbutamol memiliki formulasi kimia
berupaC13H21NO3.

Gambar 1. Struktur kimia salbutamol (Hocchhaus, 1992)

2. Farmakokinetik
Arbsorbsi
Salbutamol memiliki waktu yang beragam dalam onset obatnya, tergantung dari
sediaan yang diberikan. Onset obat tercapai dalam 25 menit dengan pemberian ventolin HFA
inhaler, 0,5-2 jam dengan pemberiaan nebulasi dan 2-3 jam dengan pemberian oral. Pada
pemberian inhalasi, kadar puncak di plasma akan dicapai dalam 2-5 jam dan 2-2,5 jam bila
diberikan melalui oral (Medscape, 2015).
Distribusi
Salbutamol berikatan dengan protein plasma sebanyak 10%. Salbutamol merupakan
obat golongan selektif β2 agonist yang memiliki kadar ikatan protein plasma yang paling
rendah (Terbutalin: 14-25% dan fenoterol 35-40%) (Hocchhaus, 1992).
Metabolisme
Setelah pemberian oral, salbutamol diserap dari saluran pencernaan dan
mengalami metabolisme di hepar. Metabolit utama pada manusia adalah fenoliksulfat, yang
tidak memiliki aktivitas farmakologis. Salbutamol juga dapat dimetabolisme oleh deaminasi
oksidatif dan/atau konjugasi dengan glukuronida. Bioavailibilatas oral salbutamol adalah
sekitar 50%. Untuk salbutamol dengan pemberian inhalasi, efek obat akan langsung bekerja di
otot polos saluran nafas tanpa melewati metabolisme pertama oleh hepar sehingga efek obat
yang bekerja lebih banyak dari pada pemberian oral (GlaxoSmithKline, 2014).
Ekskresi
Salbutamol memiliki waktu paruh sekitar 4-6jam dan diekskresikan sebagian melalui
ginjal dan sebagian dimetabolisme untuk menjadi bentuk tidak aktif berupa 4'-O-sulfat
(fenolik sulfat) yang juga terutama diekskresikan diurin. Salbutamol dan metabolitnya
diekskresikan dalam urin (>80%) dan feses (5% sampai 10%). Feses adalah sebagian rute
kecil dari ekskresi salbutamol. Mayoritas dari dosis salbutamol diberikan secara intravena,
oral ataupun inhalasi diekskresikan dalam waktu 72jam.

3. Farmakodinamik
Salbutamol merupakan obat golongan selektif β2 agonist dengan kerja cepat (Short
acting β2 agonist/ SABAs). Saat ini obat-obat agnonis adrenoseptor selektif β2 merupakan
simpatomimetik yang paling banyak digunakan sebagai pengobbatan asma. Agonis
adrenoseptor memiliki beberapa efek farmakologik yang penting dalam pengobatan asma,
yaitu melemaskan otot polos saluran nafas dan menghambat pengeluaran mediator
bronkokonstriksi dari sel-sel mast yang dimana dikategorikan sebagai obat pelega atau
bronkodilator pada pasien asma. Kerja salbutamol ini selektif pada reseptor β2 yang terdapat
pada bronkus sehingga tidak merangsang reseptor adrenergik lain (dengan sedikit atau tidak
merangsang dari β1 adrenoseptordariotot jantung). Salbutamol bekerja dengan cara
merangsang enzim adenil siklase untuk meningkatkan sintesis daric AMP intrasel.
Peningkatan dari kadar cAMP intrasel ini akan memacu terjadinya bronkodilatasi pada pasien
asma. Efek nyata yang dirasakan pasien adalah relaksasi otot saluran naffas sehingga nafas
menjadi lega (Boushey, 2007; GlaxoSmithKline, 2014).
Selain itu, perangsangan persarafan adrenergic oleh salbutamol ini dapat menyebabkan
inaktivasi dari sel mast yang mengakibatkan mediator kimia seperti prostaglandin D2,
Leukotrein C4 dan D4, serta histamin tidak keluar dan menyebabkan terjadinya sindrom
gejala klinis pada asma.Efek yang lainnya adalah perangsangan pada mukosa sillia saluran

1
nafas untuk meningkatkan aksinya agar mendorong mukus-mukus yang menghambat saluran
nafas keluar (Dunn et al., 2000; Galbraith et al., 1994).

Gambar 2. Mekanisme Kerja Salbutamol sebagai Bronkodilator


4. Indikasi
Salbutamol diindikasikan untuk menghilangkan bronkospasme dari semua jenis asma
bronkial, bronkitis kronis dan emfisema (Mims, 2014).
5. Kontraindikasi
Ikterus, hipersensitivitas, hindari pemakaian kembali pengobatan setelah terapi selesai
atau pemakaian yang tidak teratur, penyakit hati, gizi buruk, hamil, menyusui, bayi baru lahir
dan premaatur, porfilia, alkoholisme (Ikatan Apoteker Indonesia, 2016).

2
6. Bentuk Sediaan Obat (BSO), Sediaan dan Dosis
 Oral :
Dewasa : dosis 4mg (orang lanjut usia dan penderita yang peka awali dengan dosis awal
2 mg) 3-4 kali sehari; dosis maksimal 8mg dalam dosis tunggal (tetapi jarang
memberikan keuntungan ekstra atau dapat ditoleransi dengan baik). Anak-anak dibawah 2
tahun : 100 mcg/kg 4 kali sehari (unlicensed); 2-6 tahun 1-2 mg 3-4 kali sehari; 6-12 tahun 2
mg 3-4 kali sehari. Injeksi s.c / i.m 500mcg ulangi tiap 4 jam bila perlu.
 Injeksi
injeksi IV bolus pelan 250 mcg diulangi bila perlu. IV infus, dosis awal 5mcg/menit,
disesuaikan dengan respon dan nadi, biasanya dalam interval 3-20 mcg/menit, atau lebih bila
perlu. Anak-anak 1-12 bulan 0,1-1 mcg/kg/menit (unlicensed).
 Inhalasi
Dewasa : 100-200 mcg (1-2 semprot); untuk gejala yang menetap boleh diberikan
sampai 4 kali sehari. Anak-anak : 100mcg (1 semprot), dapat ditingkatkan sampai 200 mcg (2
semprot) bila perlu; untuk gejala menetap boleh diberikan sampai 4 kali sehari. Profilaksis
pada exercise-induced bronchospasm, Dewasa 200mcg (2 semprot); anak-anak 100mcg (1
semprot), ditingkatkan sampai 200mcg (2 semprot) bila perlu. Serbuk inhalasi : Dewasa 200-
400 mcg; untuk gejala yang menetap boleh diberikan sampai 4 kali sehari; anak-anak
200mcg. Profilaksis untuk exercise-induced bronchospasm Dewasa 400mcg; anak-anak 200
mcg.

7. Efek Samping Obat


a. Tremor
Disebabkan oleh perangsangan reseptor β2 pada otot skeletal dan merupakan
efek samping yang paling sering dijumpai, lebih mudah terjadi pada usia lanjut.
b. Kardiovskuler
Takikardia dan palpitasi yang diakibatkan oleh refleks cardiac stimulation
sekunder terhadap vasodilatasi perifer disebabkan oleh stimulasi reseptor β di
pembuluh darah, dan stimulasi langsung reseptor β di atrium. Takikardi juga dapat
terjadi pada pemberian β2 selektif dengan dosis yang melebihi dosis lazim karena
terjadi perangsangan pada reseptor β1.
c. Metabolik
Peningkatan asam lemak bebas, pelepasan insulin, glukosa, piruvat dan laktat.
Hipokalemia merupakan efek metabolik yang paling serius karena dapat mencetuskan
3
aritmia jantung. Hipokalemia terjadi karena perangsangan reseptor β2 sehingga
menyebabkan masuknya ion kalium ke dalam sel otot skeletal.
d. Hipoksemia
Agonis β adrenergik dapat meningkatkan mismatch ventilasi-perfusi akibat
vasodilatasi arteriol paru yang sebelumnya mengalami vasokonstriksi akibat hipoksia.
Hal ini menimbulkan terjadinya shunt aliran darah ke daerah dengan ventilasi buruk
sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan tekanan parsial oksigen. Hipoksemia
dapat dicegah dengan pemberian oksigen bersama-sama agonis adrenergik. Perlu
dilakukan pemantauan analisa gas darah untuk mengevaluasi PaO2, PaCO2 dan pH.
e. Sistem Saraf
Tremor halus pada otot rangka, sakit kepala, rasa tertekan, hiperaktivitas pada
anak
f. Sistem Muskuloskeletal:
Kram otot sementara, tonus otot meningkat, tremor sementara
g. Sistem Gastrointestinal:
Mengurangi produksi kandung empedu, meningkatkan glikogenolisis, relaksasi
dari traktus gastrointestinal, hipokalemi, tenggorokan kering, muntah

8. Interaksi Obat
a. Dengan Obat Lain :
 Peningkatan efek / toksisitas : Peningkatan durasi efek bronkodilasi mungkin
terjadi jika salbutamol digunakan bersama Ipratropium inhalasi.
 Peningkatan efek pada kardiovaskular dengan penggunaan MAO Inhibitor,
Antidepresan Trisiklik, serta obat-obat sympathomimetic (misalnya: Amfetamin,
Dopamin, Dobutamin) secara bersamaan.
 Peningkatkan risiko terjadinya malignant arrhythmia jika salbutamol digunakan
bersamaan dengan inhaled anesthetic (contohnya: enflurane, halothane).
b. Penurunan efek:
Penggunaan bersama dengan Beta Adrenergic Blocker (contohnya:
Propranolol) dapat menurunkan efek Salbutamol. Level/efek Salbutamol dapat turun
bersama dengan penggunaan: Aminoglutethimide, Carbamazepine, Nafcillin,
Nevirapine, Phenobarbital, Phenytoin, Rifamycins dan obat lain yang dapat
menginduksi CYP3A4.4
c. Dengan Makanan :
Penggunaan Caffein dapat menyebabkan stimulasi CNS.
4

Anda mungkin juga menyukai

  • RESUME Jurding Lela
    RESUME Jurding Lela
    Dokumen1 halaman
    RESUME Jurding Lela
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Swot DK
    Swot DK
    Dokumen3 halaman
    Swot DK
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • BAB III Lapsus Crs
    BAB III Lapsus Crs
    Dokumen8 halaman
    BAB III Lapsus Crs
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Indikator
    Indikator
    Dokumen2 halaman
    Indikator
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • DK No 4 5
    DK No 4 5
    Dokumen1 halaman
    DK No 4 5
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Pemba Has An
    Pemba Has An
    Dokumen3 halaman
    Pemba Has An
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Lembar Persetujuan
    Lembar Persetujuan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Persetujuan
    Ainun
    Belum ada peringkat
  • Crs BLM Selesai
    Crs BLM Selesai
    Dokumen9 halaman
    Crs BLM Selesai
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Revisi BAB I-III
    Revisi BAB I-III
    Dokumen20 halaman
    Revisi BAB I-III
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Critical Appraisal LELA
    Critical Appraisal LELA
    Dokumen3 halaman
    Critical Appraisal LELA
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Critical Appraisal
    Jurnal Critical Appraisal
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Critical Appraisal
    Lela Nazila ItuSaya
    100% (1)
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Lela
    Jurnal Lela
    Dokumen3 halaman
    Jurnal Lela
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Lela
    Jurnal Lela
    Dokumen3 halaman
    Jurnal Lela
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Gabungan
    Jurnal Gabungan
    Dokumen7 halaman
    Jurnal Gabungan
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Knee
    Knee
    Dokumen25 halaman
    Knee
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Revisi Bab I-III
    Revisi Bab I-III
    Dokumen19 halaman
    Revisi Bab I-III
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Lela
    Manajemen Lela
    Dokumen13 halaman
    Manajemen Lela
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Formulir Konfirmasi Gils Lela FN
    Formulir Konfirmasi Gils Lela FN
    Dokumen2 halaman
    Formulir Konfirmasi Gils Lela FN
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Bab I-Iii
    Bab I-Iii
    Dokumen19 halaman
    Bab I-Iii
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Cover Referat
    Cover Referat
    Dokumen3 halaman
    Cover Referat
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Hasil-Kualitas Hidup Edit
    Hasil-Kualitas Hidup Edit
    Dokumen4 halaman
    Hasil-Kualitas Hidup Edit
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Edit Lela Abortus Inkomplit
    Edit Lela Abortus Inkomplit
    Dokumen40 halaman
    Edit Lela Abortus Inkomplit
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Abortus
    Abortus
    Dokumen22 halaman
    Abortus
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Fix BAB V
    Fix BAB V
    Dokumen8 halaman
    Fix BAB V
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Bab Vi
    Bab Vi
    Dokumen11 halaman
    Bab Vi
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Bag Awal Lapsus Lela
    Bag Awal Lapsus Lela
    Dokumen4 halaman
    Bag Awal Lapsus Lela
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen24 halaman
    Bab I
    Lela Nazila ItuSaya
    Belum ada peringkat