Anda di halaman 1dari 2

Di antara banyaknya teknologi yang di kembangkan oleh Honda, tentu kita semua sudah sangat tidak asing

lagi dengan mesin VTEC. Engineer pengembangan ( R&D ) Honda Ikuo Kujitani lah yang pertama kali
berinisiatif mengembangkannya dan sampai saat ini beliau lebih di kenal dengan “Bapak V-TEC” ( Father
of VTEC ).

Namun hal tersebut merupakan hasil kerjasama dari tim pengembangan Honda. Saat itu ada cerita menarik
pada saat proses pengembangan sedang berlangsung.

Presiden pengembangan Honda kala itu, Nobuhuki Kawamoto yang mendorong Ikuo Kujitani dengan
mengatakan “Kenapa kamu tidak menaikkan target kamu menjadi 100HP per liter ?”

kata-kata itulah membuat Ikuo Kujitani menjadi termotivasi yang mana pada saat itu mesin konvesional
hanya dapat menghasilkan 70 sampai 80 HP. Perjuangan tersebut membuahkan hasil pada era 90an dengan
dapat bersaingnya Civic dan Integra melawan Ford Aspires dan Daewoo Lanoses.

Dari cerita diatas banyak juga yang mengira kalau teknologi VTEC berawal dari inovasi Honda pada roda
empat. Namun ternyata teknologi ini berasal dari divisi motor Honda yaitu REV atau dikenal Hyper
VTEC dan teknologi tersebut pertama kali dikenalkan pada tahun 1983 melalui motor CBR400.

Pada mesin konvesional sebelum adanya mesin berteknologi VTEC. Suatu mesin akan bekerja secara
optimal dan responsif pada saat putaran tinggi namun pada saat putaran rendah dapat dipastikan akan tidak
maksimal.

VTEC

Sederhana, sangat elegan dan hampir seluruhnya menggunakan mekanik adalah prinsip dari VTEC.
Adapun kepanjangan dari VTEC adalah Variable Valve Timing dan Lift Electronic Control.

Sebelum mengetahui cara kerja mesin VTEC sebaiknya kita mengenal dulu apa yang dimaksud dengan
RPM ( Rotation Per minute ) yaitu banyaknya perputaran pada setiap menit mesin beroperasi. Mesin yang
menggunakan teknologi VTEC mempunyai dua profile cam yang mana pada profile pertama di desain
untuk beroperasi pada RPM yang rendah dan irit dalam penggunaan bahan bakar sedangkan untuk
performansi adalah profile cam yang kedua.

Adalah unit pengontrol elektronik ( ECU / Electronic Control Unit ) yang memutuskan profil mana yang
akan digunakan berdasarkan parameter dari mesin itu sendiri dengan cara mengirim sinyal 12V dan
menggerakkan locking pin yang berjalan melalui rocker arm.

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa dengan teknologi ini maka mesin dapat memilih dua profil
cam yang berbeda berdasarkan RPM dengan tujuan agar lebih efisien dalam menggunakan bahan bakar.

Adapun teknologi VTEC yang memanfaatkan rocker arm sebagai pengatur waktu bukaan katup terbagi
menjadi tiga bagian yaitu : VTEC-E ( Economic ) , VTEC SOHC ( Single Over Heat Camshaft ) , dan
VTEC DOHC ( Double Over Head Camshaft ).

Masyarakat Indonesia sendiri mulai merasakan mesin VTEC-E pada mobil Honda Civic Ferio pada tahun
1996 dan Honda Accord Cielo untuk mesin SOHC VTEC.

Anda mungkin juga menyukai