Sasaran yang akan dicapai didalam mendesain pressure vessel adalah beberapa dimensi di atas.
• Thickness shell and head
• Thickness baseplate
• Bolt size and bolt number
• Diameter hole (diameter hole adalah diameter bolt + ¼”)
Input yang harus diketahui didalam mendesain pressure vessel adalah:
• Design pressure (Pd)
• Design temperature
• Diamater dan panjang Vessel
• Corrosion allowance (C)
• Joint efficiency – E - (0.7 adalah harga joint efficiency untuk pressure vessel tanpa radiography test,
0.85 adalah harga joint efficiency untuk pressure vessel yang diinspeksi dengan spot radiography,
sedangkan joint efficiency 1 adalah harga untuk pressure vessel yang di inspeksi secara fully
radiography). Radiography test merefer ke UW-11.
• Material yang akan digunakan, disini akan dicari harga allowable stress untuk material yang dipilih.
Penamaannya adalah sebagai berikut: Sh = allowable stress untuk material head, Ss = allowable stress
untuk material head, Sn = allowable stress untuk material nozzle, etc.
• Bentuk head untuk menghitung factor K didalam perhitungan thickness dan MAWP head. Untuk 2:1
ellipsoidal head K = 1.
• Perlu juga diketahui orientasi vessel, seismic zone, wind speed untuk perhitungan load yang akan
bekerja pada vessel.
Perancangan:
1. Perhitungan static head. Static head adalah tekanan yang terjadi akibat elevasi yang
dimiliki oleh fluida didalam vessel. Rumus untuk menghitung static head adalah: Ps =
rho liquid * H
5. Definisi dari MAWP berdasarkan UG-98 adalah dipilih berdasarkan harga MAWP
terlemah dari elemen terpenting didalam vessel.
7. Perhitungan berat:
• Perhitungan berat shell
• Perhitungan berat head
• Perhitungan berat nozlle
• Perhitungan internal dan external attachment
• Perhitunga n skirt
• Perhitungan tambahan berat dari weld (biasanya dimasukkan 6% dari total berat)
• Berat platform dan ladder jika ada
• Berat insulation jika ada
8. Selanjutnya dapat dihitung berat waktu erection, berat saat operasi dan berat saat
hydrotest.
Didalam perhitungan wind loading, inputan yang perlu diketahui adalah factor2 pengali, yaitu:
• Importance factor(I) untuk petrochemical =1
• Shape factor (untuk silinder dan sphere = 0.8)
• Velocity pressure coefficient(Kz) = 0.8 (exposure constant)
• Gust factor (Gh)= 0.32 (exposure constant)
• Diameter multiplier (1.6)
• Step perhitungan
Diameter efektiv (De) = diameter multiplier * D vessel
Wind pressure (qz)= 0.00256*Kz(I*kecepatana angin)^2
Projecting area (Af)= H * De
Wind force = Af*Cf*Gh*qz
Momen = F*H/2
Momen di bottom line = F*H/2 dimana F didapatkan dari projecting area menggunakan hv
12. Perhitungan Seismic load• Seismic zone factor (Z) untuk petrochemical = 0.2
• Numerical coefficient (Rw) = 4
• Occupancy importance coefficient (I) =1
• Site coefficient for soil characteristic (S) = 1.5
• Numerical coefficient for fund period of vibration (Ct) = 0.035
13. Setelah momen di bottom line dan di base dihitung, selanjutnya dibandingkan
antara seismic dan earth quake mana yang menghasilkan momen lebih besar.
14. Selanjutnya dihitung total stress akibat internal pressure, stress akibat wind/load
seismic dikurangi dengan stress akibat weight dan harganya harus lebih kecil dari
maximum allowable pressure untuk material vessel dikalikan dengan koint
efficiencynya. (Stot < SE)
15. Setelah itu dilakukan perhitungan thicknes skirt menggunakan momen maksimal
yang bekerja di bottom line
16. Selanjutnya dilakukan perhitungan anchor bolt design dengan menggunkan momen
maksimal yang bekerja pada base.