Anda di halaman 1dari 18

BAB III

PROSES PRODUKSI WIRE MESH DI PT.MUSATEK


3.1 Pengertian Wire Mesh
Wiremesh adalah bahan material yang terbuat dari beberapa batang
logam,baja atau aluminium dalam jumlah banyak dan dihubungankan satu sama
lain dengan cara dilas atau bahkan dihubungkan dengan pin atau peralatan lain
hingga berbentuk lembaran dan ada yang bisa digulung.
Wiremesh dibuat dalam berbagai jenis dan ukuran yang biasanya
disesuaikan dengan berbagai macam kebutuhan. Misalnya wiremesh yang tipis
bisa digunakan sebagai saringan sayuran, sedangkan yang lebih besar bisa
digunakan sebagai ban berjalan untuk keperluan di bidang perindustrian. Ada
juga tipe wiremesh yang digunakan untuk perawatan taman dan lanskap
perumahan. Wiremesh conveyor sangat cocok digunakan untuk industri yang
memerlukan conveyor untuk oven atau benda yang panas.
Sistem conveyor biasanya menggunakan wiremesh untuk mengangkut
barang dari satu lokasi ke lokasi lain. Bagian-bagian kecil dari mesh bisa tersusun
menjadi sabuk yang fleksibel, sehingga memungkinkan sistem mobilitas dan
fleksibilitas. Sabuk tersebut biasanya terbuat dari stainless steel karena bahan ini
lebih awet,tahan terhadap air dan korosi. Sabuk yang terbuat dari stainless steel
mesh umumnya digunakan di pabrik pengolahan makanan dan pengaturan lain
seperti gudang yang membutuhkan sabuk untuk meningkatkan ventilasi dan agar
bisa dicuci dengan mudah dan cepat.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.1 Mesin Wiremesh PT.MUSATEK

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2 Komponen Mesin Wiremesh
Mesin wiremesh buatan PT.MUSATEK terbagi menjadi beberapa bagian
dengan fungsi berbeda dan dari beberapa spere part yang modifikasi di antaranya
yaitu;
3.2.1 Sprocket

Gambar 3.2.1 sproket

sproket adalah roda gigi yang bekerja pada suatu mesin yang fungsinya untuk
mentransmisikan daya. Sprocket pada mesin ini telah dimodifikasi untuk
mentransmisikan daya dan juga mengatur kecepatan putaran as yang terhubung
dengan matris.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2 Selang Bromus

Gambar 3.2.2.selang bromus

Selang bromus merupakan salah satu bagian dari mesin wiremesh yang
dibutuhkan, melalui selang inilah cairan bromus pada mesin wiremes dialirkan
atau didistribusikan kepada mesin kerja atau media yang dinginkan yaitu matris
yang berputas menarik kawat bahan. Selang bromus tersebut berfungsi untuk
mengalirkan bromus/cairan pendingin agar kawat bahan yang diputar tidak
mengalami selip dan rentan putus akibat panas yang berlebih

3.2.3 Bearing

Gambar 3.2.3 bearing


Bearing berfungsi untuk membatasi permukaan yang sama sama bergerak
ataupun antara permukaan yang bergerak dan yang tidak bergerak,namun bearing
yang telah dimodifikasi / dirancang sedemikian rupa oleh PT.MUSATEK tersebut

http://digilib.mercubuana.ac.id/
berfungsi agar kawat bahan tidak kusut atau terputus saat ditarik oleh as yang
berputar.
3.2.4 Matris

Gambar 3.2.4 Matris

matris adalah sebuah alat yang diciptakan oleh PT.MUSATEK dengan


sedemikian rupa dari as yang di bubut dan plat yang di las. Fungsinya untuk
menarik kawat bahan menjadi bentuk spiral dan memanjang.
3.2.5 Motor listrik Penggerak

Gambar 3.2.5 Motor listrik Penggerak


Motor penggerak tersebut adalah motor penggerak untuk memutar gear
yang terhubung dengan as motor yang saling berhubungan dengan rantai
penyambung gear atau biasa di sebut dengan mentransmisikan daya untuk
memutar as matris sehingga dapat berputar. Motor tersebut dapat di atur
kecepatannya dengan cara mengganti gear atau dengan panel control untuk versi
mesin terbaru yang di buat oleh PT.MUSATEK.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.6 Rantai

Gambar 3.2.6 Rantai

Rantai adalah salah satu bagian vital pada mesin wiremes ini. Rantai ini
akan meneruskan energi gerak yang dihasilkan oleh motor penggerak, Energi
gerak dari motor penggerak akan memutar gear yang berada di bawah yang
dipasangkan pada motor penggerak dan rantai akan menyalurkan energi gerak ini
ke gear bagian atas yang dihubungkan dengan as matris yang telah dimodifikasi
dan menyebabkan as matris berputar.

3.2.7 Penampung bromus

Gambar 3.2.7 penampang bromus

penampung bromus adalah bagian dari mesin wiremesh yang digunakan


untuk menampung dan mengalirkan bromus kembali melalui selang pendingin ke
atas untuk mendinginkan kawat bahan.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.8 Frame utama

Gambar 3.2.8 Frame utama

Frame atau rangka ini berfungsi sebagai menempelnya komponen dan


menopang mesin agar stabil dengan distribusi beban yang tepat.

3.2.9 Penyanggah

Gambar 3.2.9 penyanggah


Plat panjang yang di tekuk tengahnya menjadi bentuk v ini biasa disebut
dengan penyanggah di PT.MUSATEK, penyanggah ini berfungsi untuk
menyanggah kawat bahan yang telah menjadi spiral agar tidak kusut dan siap
disatukan atau di rakit menjadi wiremesh yang siap pakai.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.10 Panel kontrol

Gambar 3.2.10 Panel control


Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu
kesatuan bentuk dan fungsi. Panel kontrol tersebut adalah peralatan yang
berfungsi untuk mengatur dan mengendalikan kecepatan putaran motor
penggerak tanpa mengganti gear penghubung.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.3 Daftar ukuran besi wire mesh

Berat Berat Berat


Diam Berat Actual Actual Actual
Ukuran Spasi
Type eter Table Toleransi Toleransi Toleransi
(m) (cm)
(mm) (kg/roll) 0,2 mm 0,3 mm 0,5 mm
(kg/roll) (kg/roll) (kg/roll)

M4
4 2,1 x 54 15 x 15 154,47 139,41 132,17 118,27
(coil)

M4 4 2,1 x 5,4 15 x 15 15,45 13,94 13,22 11,83

M5
5 2,1 x 54 15 x 15 241,36 222,44 213,27 195,50
(coil)

M5 5 2,1 x 5,4 15 x 15 24,14 22,24 21,33 19,55

M6
6 2,1 x 54 15 x 15 347,56 324,77 313,67 292,05
(coil)

M6 6 2,1 x 5,4 15 x 15 34,76 32,48 31,37 29,20

M7 7 2,1 x 5,4 15 x 15 47,31 44,64 43,34 40,79

M8 8 2,1 x 5,4 15 x 15 61,79 58,74 57,24 54,31

M9 9 2,1 x 5,4 15 x 15 78,20 74,76 73,07 69,75

M10 10 2,1 x 5,4 15 x 15 96,54 92,72 90,84 87,13

M11 11 2,1 x 5,4 15 x 15 116,82 112,61 110,53 106,44

M12 12 2,1 x 5,4 15 x 15 139,02 134,43 132,16 127,68

Tabel 3.3 Spesifikasi Wire Mesh

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Line
Wire Line Kawat Ukuran
Type Kawat Spasi
Mesh Melintang (m)
Utama

M4 Roll 15 360 15 x 15 2.1 x 54

M5 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M5 Roll 15 360 15 x 15 2.1 x 54

M6 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M6 Roll 15 360 15 x 15 2.1 x 54

M7 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M7 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M8 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M8 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M9 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M9 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M10 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M10 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M11 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M11 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

M12 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

http://digilib.mercubuana.ac.id/
M12 Lembar 15 36 15 x 15 2.1 x 5.4

Tabel 3.3 Spesifikasi Produk Wire Mesh

3.4 Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana


sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana
produksi itu dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan
menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002)
proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan
suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

3.4.1 Jenis-Jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai
segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,
proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi dan proses
penciptaan jasa-jasa adminstrasi. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan
mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi
terus-menerus (Continous processes) dan proses produksi terputus-putus
(Intermettent processes).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila di dalam


perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah sampai
proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat
urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir
atau urutan selalu berubah.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti volume atau
jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan, peralatan
yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat
mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok
untuk setiap situasi produksi.
3.5 Proses Produksi

Proses produksi wiremesh untuk conveyor di PT.MUSATEK termasuk


proses produksi terus menerus karena wiremesh yang di produksi tidak hanya
untuk komponen utama conveyor wiremesh yang proses pembuatannya bisa
memakan waktu berbulan-bulan, wiremesh produksi PT.MUSATEK juga di
produksi untuk sparepart conveyor.
Proses produksi wiremesh di PT.MUSATEK menggunakan mesin buatan
atau rancangan sendiri dengan pengoprasiannya yang masih manual pemotongan
kawat bahan masih dengan operator tidak otomatis seperti mesin wiremesh
modern, perakitan atau penyambungan kawat bahan yang telah menjadi spiral
masih di lakukan oleh operator secara berkelompok, teknik pengelasan masih
dengan operator tidak dengan robot. Berikut ini tahapan proses produksi wiremesh
di PT.MUSATEK.

3.5.1 Pemilihan Bahan

Weight Elongation
Wire Diameter Tarik (N/mm2) Ulur (N/mm2)
(gr/mm) (%)
Mesh (mm)

M4 4 15,45 min 490 min 400 min 8%

M5 4,7 21,33 min 490 min 400 min 8%

M5 4,5 19,55 min 490 min 400 min 8%

M6 5,7 31,37 min 490 min 400 min 8%

M6 5,5 29,2 min 490 min 400 min 8%

M7 6,7 43,34 min 490 min 400 min 8%

http://digilib.mercubuana.ac.id/
M7 6,5 40,79 min 490 min 400 min 8%

M8 7,7 57,24 min 490 min 400 min 8%

M8 7,5 54,31 min 490 min 400 min 8%

M9 8,7 73,07 min 490 min 400 min 8%

M9 8,5 69,75 min 490 min 400 min 8%

M10 9,7 90,84 min 490 min 400 min 8%

M10 9,5 87,13 min 490 min 400 min 8%

M11 10,7 110,53 min 490 min 400 min 8%

M11 10,5 106,44 min 490 min 400 min 8%

M12 11,7 132,16 min 490 min 400 min 8%

M12 11,5 127,68 min 490 min 400 min 8%

Tabel 3.5.1 Spesifikasi Bahan Wire Mesh

3.5.2

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5.3 Pemasangan kawat bahan

Gambar 3.5.2 Proses Pemasangan Kawat Bahan


Tahapan pemasangan kawat bahan sebagai berikut;
1) Kawat bahan di letakan di antara pipa agar tidak kusut dan mudah saat di
tarik oleh as matrik yang berputar.
2) Kawat bahan yang ditarik oleh as matris yang berputar melalui bering
yang telah dimodifikasi agar tidak kusut.
3) Kawat bahan di pasang pada as matris untuk ditarik dan diproses menjadi
spiral berukuran sesuai standart produksi

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5.4 Cara Kerja Mesin

Cara kerja mesin wiremesh PT.MUSATEK pada dasarnya mengandalkan


putaran motor listrik yang di hubungkan pada matris ciptaan PT.MUSATEK
dengan penghubung sprocket dan rantai sehingga matris berputar. Saat matris
berputar dan menarik kawat bahan, pembentukan kawat yang semula gulungan
akan menjadi spiral yang ukuranya sudah di tentukan sesuai produksi atau
pemesanan.

Gambar 3.5.3 hasil mesin wiremesh

Tahapan selanjutnya setelah kawat bahan yang semuala gulungan menjadi


spiral yaitu perakiktan atau penyambungan dengan cara manual.

Gambar 3.5.3 hasil perakitan atau penyambungan

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5.5 Wellding (pengelasan)

Gambar 3.5.4 welding (pengelasan)

welding (pengelasan) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam


dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau
tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan
sambungan yang kontinyu Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam
kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan,
pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.Disamping untuk pembuatan, proses las
dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang
pada coran.

Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang


sudah aus, dan macam macam reparasi lainnya.Pengelasan bukan tujuan utama
dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi
pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus
betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat
lasdengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya.Prosedur pengelasan
kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-
masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam
pengetahuan. Karena itu didalam pengelasan, penngetahuan harus turut serta
mendampingi praktek, secara lebih bterperinci dapat dikatakan bahwa
perancangan kontruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus
direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan. Cara ini pemeriksaan, bahan las,
dan jenis las yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dari bagian-bagian
bangunan atau mesin yang dirancang.

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam
keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa
las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan
energi panas.

Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk
pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung
sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang
disambungkan.Klasifikasi dari cara-cara pengelasan ini akan diterangkan lebih
lanjut. Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan
pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku
logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru
yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hamper tidak ada logam yang dapat
dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini.

Dalam bab ini akan diterangkan beberapa cara penngelasan dan


pemotongan yang telah banyak digunakan sedangkan penerapannya dalam
praktek akan diterangkan dalam bab-bab yang lain. Pada pengelasan wiremesh ini
pengelasan hanya dilakukan pada setiap ujung weremesh agar perakitan tidak
lepas dan kuat saat di pergunakan.

Gambar 3.5.4 hasil welding (pengelasan)

http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.5.6 Packing

Packaging adalah bagian terluar untuk membungkus suatu prodak dari


benturan guncangan serta cuaca yang bertujuan untuk melindungi suatu prodak
tersebut dan meningkatkan daya tarik dari suatu produk yang dijual.

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai