DI PLTGU CILEGON
STATUS CODE : IFR = Issued for Review ; IFA = Issued for Approval; IFC = Issued for Construction
TOTAL OR PARTIAL REPRODUCTION AND/OR UTILISATION OF THIS DOCUMENT ARE FORBIDDEN WITHOUT PRIOR WRITTEN
AUTHORIZATION OF THE OWNER
S
TABLE OF CONTENT
1 PENDAHULUAN ............................................................................................................................................ 3
1.1. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 3
1.2. Ruang Lingkup ...................................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan.................................................................................................................................................... 4
2 DAFTAR ISTILAH........................................................................................................................................... 4
2.1. Singkatan............................................................................................................................................... 4
2.2. Unit Satuan ............................................................................................................................................ 4
3 FILOSOFI PENGENDALIAN PROSES .......................................................................................................... 5
3.1 Gas Compressor Package (C-101 D) .................................................................................................... 7
3.2 Utility Air System ................................................................................................................................... 8
3.3 HMI Gas Compressor Monitor ............................................................................................................... 9
1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PLTGU Cilegon merupakan salah satu PLTGU yang dikelola oleh PT. Indonesia Power dengan lokasi
terletak di Bojonegara, Kabupaten Serang. PLTGU Cilegon berfungsi sebagai salah satu Pembangkit yang
dibutuhkan untuk black start pada sistem tenaga listrik Jawa Bali yang memiliki kemampuan fast response
karena dapat memanfaatkan swing gas dari line pack pipa gas milik PHE OSES.
Terdapat 2 (dua) unit gas turbin dengan masing-masing dengan kapasitas daya terpasang 240 MW dan 1
(satu) turbin uap dengan daya terpasang 260 MW. Bahan bakar utama yang digunakan adalah gas alam
yang disuplai langsung dari lapangan sumur gas dasar laut (PHE OSES) dan dari PGN. Gas dari PGN
bertekanan antara 150-190 psig. Tekanan ini masih di bawah dari spesifikasi turbin gas M701F seri 3 yang
mensyaratkan tekanan gas sebesar 580 – 660 psig, sehingga diperlukan gas kompresor tambahan untuk
memenuhi kebutuhan tekanan gas. Saat ini jasa kompresi gas dilakukan oleh PT. Triguna Internusa Pratama
selaku pihak ketiga dengan kapasitas Gas Kompresor sebesar 2 x 15 MMSCFD dengan operasi kontinyu
dan 1 x 15 MMSCFD stand by.
Pengembangan dilakukan oleh PLTGU Cilegon dengan memanfaatkan ketersedian suplai gas sebesar 60
BBTUD dengan tekanan 150-190 Psig. Oleh karena itu, PT. Triguna Internusa Pratama (TIP) menambah
satu (1) unit gas compressor beserta infrastruktur maupun koneksi dengan eksisting fasilitas yang ada untuk
mengakomodasi pengembangan yang dilakukan oleh PLTGU Cilegon.
1.3. Tujuan
Dokumen ini akan memberikan informasi mengenai cara pengoperasian dan pengendalian kompressor yang
akan dipasang dengan kapasitas: 1x 15 MMscfd.
2 DAFTAR ISTILAH
2.1. Singkatan
API : American Petroleum Institute
BDV : Blowdown Valve
CCR : Central Control Room
ESD : Emergency Shutdown System
ESS : Emergency Shutdown System
HMI : Human Machine Interface
PFD : Process Flow Diagram
PID : Piping and Instrument Diagram
PPE : Pt. Pacific Process Engineering
PAHH : Pressure Alarn High-High
PALL : Pressure Alarm Low-Low
PLTGU : Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
PGN : Perusahaan Gas Negara
SDV : Shutdown Valve
TIP : PT. Triguna Internusa Pratama
USD : Unit Shutdown
Fasilitas saat ini telah terdapat 3 (tiga) unit Paket Kompresor Gas dengan kapasitas masing-masing 15
MMscfd dengan konfigurasi operasi adalah 2 (dua) unit berjalan dan 1 (satu) unit dalam mode standby, yang
kemudian akan ada penambahan 1 x 15 MMscfd, sehingga konfigurasi operasi menjadi 3 (tiga) unit berjalan
dan 1 (satu) unit dalam mode standby. Pada saat kondisi tertentu, apabila dibutuhkan dapat dijalankan
keempat unit Gas Kompresor secara bersamaan dengan tarif yang berbeda.
Setiap Paket Kompresor Gas adalah kompresor gas reciprocating 3-tingkat yang terdiri dari: 1st Stage
Suction Scrubber, 1st Stage Suction Bottle, 1st Stage Compressor Cylinders, 1st Stage Discharge Bottle,
1st Cooler Section, 2nd Stage Suction Scrubber, 2nd Stage Suction Bottle, 2nd Stage Compressor Cylinders,
2nd Stage Discharge Bottle, 2nd Cooler Section, 3rd Stage Suction Scrubber, 3rd Stage Suction Bottle, 3rd
Stage Compressor Cylinders, 3rd Stage Discharge Bottle, 3rd Cooler Section Local Control Panel dan
instrumentasi.
Setiap paket kompresor memiliki penggerak masing-masing yaitu Engine. 1st Stage Suction Scrubber (MBF-
2010) menerima gas dari Suction Gas Scrubber (V-101). Inlet 1st Stage Suction Scrubber (MBF-2010)
dilengkapi dengan Sensor Pressure PSHL.
1st Stage Suction Scrubber (MBF-2010) digunakan untuk menghilangkan cairan dari gas. Level cairan dalam
Scrubber harus dijaga oleh level controller (LC-2010) dan level control valve (LCV-2010) sebagai elemen
kontrol akhir. Ketika level cairan di scrubber telah terakumulasi hingga level tinggi, level kontrol akan
membuka valve untuk mengalirkan cairan ke closed drain. Ketika level cairan turun ke level rendah, level
kontrol akan menutup valve untuk menghindari aliran gas ke closed drain. Jika level cairan mencapai set
point alarm level tinggi, level switch (LSH-2010) akan memerintahkan Unit Shutdown (USD). Dan ketika
tekanan dalam scrubber mencapai set point alarm tinggi, PSHL-2010 akan memulai Unit Shutdown (USD).
Outlet gas dari 1st Stage Suction Scrubber (MBF-2010) terhubung ke 1st Stage Suction Bottle (MBL-2010)
dan dicabang ke Cylinder CZZ-2020A dan Cylinder CZZ-2020B untuk kompresi tahap 1. Silinder ini
dilengkapi dengan TSH-2020A dan TSH-2020B untuk mencegah suhu berlebih selama kompresi. TSH-
2020A dan TSH-2020B akan memulai Unit Shutdown (USD). Aliran kompresi tahap 1 dikumpulkan di 1st
Stage Discharge Bottle (MBL-2020) sebelum didinginkan di bagian Pendingin (HAL-2020). PSHL-2020
dipasang pada pipa keluaran 1st Stage Discharge Bottle (MBL-2020), yang memulai USD saat tekanan
19544-PPE-PRO-RPT-002 Operating & Control Philosophy Rev. 0 P a g e |5
S
discharge mencapai set point alarm yang tinggi. PSV-2020 juga dipasang untuk melindungi peralatan 1st
stage kompressor discharge dan pemipaan terhadap overpressure.
Discharge gas dari bagian pendingin (HAL-2020) dialirkan 2nd Stage Suction Scrubber (MBF-2030), untuk
memisahkan cairan yang terkondensasi karena proses kompresi dan pendinginan. Level cairan dalam
Scrubber harus dijaga oleh level kontrol (LC-2030) dan level control valve (LCV-2030) sebagai elemen
kontrol akhir. Ketika level cairan di scrubber telah terakumulasi hingga level tinggi, pengontrol level akan
membuka valve kontrol level untuk mengalirkan cairan ke closed drain. Ketika level cairan turun ke level
rendah, pengontrol level akan menutup katup kontrol level untuk menghindari hembusan gas ke closed drain.
Jika level cairan mencapai titik setel Alarm Tinggi, Level Switch High (LSH-2030) akan memulai Unit
Shutdown (USD).
Outlet gas dari 2nd Stage Suction Scrubber (MBF-2030) terhubung ke 2nd Stage Suction Bottle (MBL-2030)
dan dialirkan ke Cylinder CZZ-2040 untuk kompresi tahap 2. Silinder CZZ-2040 pada silinder tahap ke-2
dilengkapi dengan TSH-2040 untuk mencegah overheat selama kompresi. TSH-2040 akan memulai Unit
Shutdown (USD). Gas discharge dari Cylinder CZZ-2040 dikumpulkan di 2nd Stage Discharge Bottle (MBL-
2040) sebelum didinginkan di bagian Cooler (HAL-2040). PSHL-2040 dipasang pada saluran discharge 2nd
Stage Discharge Bottle (MBL-2040), yang memulai USD ketika tekanan discharge mencapai set point alarm
tinggi. PSV-2040 juga dipasang untuk melindungi peralatan discharge 2nd stage kompresor dan pemipaan
terhadap overpressure.
Gas discharge dari Cooler Section (HAL-2040) dikirim ke 3rd Stage Suction Scrubber (MBF-2050) untuk
memisahkan cairan yang terkondensasi akibat kompresi dan pendinginan. Level cairan dalam Scrubber
harus dijaga oleh level controller (LC-2050) dan level control valve (LCV-2050) sebagai elemen kontrol akhir.
Ketika level cairan di scrubber telah terakumulasi hingga level tinggi, pengontrol level akan membuka level
kontrol valve untuk mengalirkan cairan ke closed drain. Ketika level cairan turun ke level rendah, pengontrol
level akan menutup level kontrol valve untuk menghindari aliran gas ke closed drain. Jika level cairan
mencapai set point alarm tinggi, Level Switch High (LSH-2050) akan memulai Unit Shutdown (USD).
Outlet gas dari 3rd Stage Suction Scrubber (MBF-2050) terhubung ke 3rd Stage Suction Bottle (MBL-2050)
dan mengalir ke Cylinder CZZ-2060 untuk kompresi 3rd stage. Silinder CZZ-2060 pada 3rd stage silinder
dilengkapi dengan TSH-2060 untuk mencegah suhu berlebih selama kompresi. TSH-2060 akan memulai
Unit Shutdown (USD). Gas disharge dari Cylinder CZZ-2060 dikumpulkan dalam 3rd Stage Discharge Bottle
(MBL-2060) sebelum didinginkan di bagian Pendingin (HAL-2060). PSHL-2060 dipasang pada saluran 3rd
Stage Discharge Bottle (MBL-2060), yang memulai USD saat tekanan pelepasan mencapai set point alarm
tinggi. PSV-2060 juga dipasang untuk melindungi peralatan 3rd discharge kompressor dan pemipaan
terhadap overpressure. Gas discharge dari 3rd Stage Discharge Bottle (MBL-2060) dialirkan ke 3rd Cooler
(HAL-2060) kemudian dialirkan ke filter separator.
Tujuan dari pengendalian proses dan operasi pada Kompresor Baru C-101 D adalah sebagai berikut:
Memonitor dan mengendalikan tekanan suction.
Memonitor dan mengendalikan tekanan discharge.
Memonitor dan mengendalikan liquid pada suction maupun discharge bottle.
Memonitor dan mengendalikan temperature engine.
Operator harus memonitor variable proses untuk memastikan bahwa operasi berlangsung aman sesuai
dengan rentang parameter yang ditentukan. Variable proses yang harus dimonitor meliputi:
1. Tekanan suction dapat dimonitor melalui ruang kendali dengan PI-C-101D-100, HMI Local Control Panel
yang terpasang di skid gas compressor atau dengan PI-2092 yang terpasang pada skid.
2. Level cairan di 1st Stage Suction Scrubber dimonitor dilapangan dengan LG-7415.
3. Temperature gas engine dimonitor diruang kendali maupun lapangan dengan TI-2040, TAHH-2040, TI-
2042, TAHH-2042, TI-2041, TAHH-2041, TI-2043 dan TAHH-2043.
7. Temperature engine dijaga oleh TI-2041. Jika terjadi kenaikan temperature hingga mencapai set point
temperature high high TSHH-2041, maka alarm TAHH-2041 akan menyala.
8. Tekanan 2nd Discharge Bottle dijaga dengan PI-2095. Jika terjadi kenaikan tekanan hingga mencapai
set point tekanan high high PSHH-2095, maka alarm PAHH-2095 akan menyala. Jika terjadi penurunan
tekanan hingga mencapai set point tekanan low low PSLL-2095, maka alarm PALL-2095 akan menyala.
9. Temperature discharge 2nd dijaga dengan TC-1437.
10. Level cairan pada 3rd stage scrubber dijaga oleh LC-7508. Jika terjadi kenaikan level hingga mencapai
set point level high high LSHH-7508, maka alarm LAHH-7508 akan menyala.
11. Temperature engine dijaga oleh TI-2043. Jika terjadi kenaikan temperature hingga mencapai set point
temperature high high TSHH-2043, maka alarm TAHH-2043 akan menyala.
12. Tekanan 3rd Discharge Bottle dijaga dengan PI-2097. Jika terjadi kenaikan tekanan hingga mencapai
set point tekanan high high PSHH-2097, maka alarm PAHH-2097 akan menyala. Jika terjadi penurunan
tekanan hingga mencapai set point tekanan low low PSLL-2097, maka alarm PALL-2097 akan menyala.
13. Temperature discharge 3rd dijaga dengan TC-1437.
Fasilitas konfigurasi proses dari utility air dan instrument air adalah umum dan tipikal. Fasilitas ini terutama
terdiri dari:
Air Compressor Package 2 x 100%
Utility Air Receiver 1 x 100%
Air Dryer Package 1 x 100%
Udara dari atmosfir dikompress dengan menggunakan 2 x 100% Air Compressor (AC-201 A/B) dengan
penggerak motor. Kedua air compressor beroperasi secara konfigurasi lead-lag. Selama normal operasi,
lead compressor beroperasi secara kontinu dan lag compressor auto start ketika tekanan berkurang dibawah
110 psig.
Tujuan dari pengendalian proses dan operasi pada system ini adalah sebagai berikut:
Memonitor dan mengendalikan tekanan discharge C-201 A/B.
Memonitor dan mengendalikan liquid pada V-202.
Memonitor dan mengendalikan penurunan tekanan pada F-201, F-202 A/B.
Operator harus memonitor variable proses untuk memastikan bahwa operasi berlangsung aman sesuai
dengan rentang parameter yang ditentukan. Variable proses yang harus dimonitor meliputi:
1. Tekanan discharge C-201 A/B dan V-202 dimonitor diruang kendali dengan PI-V-202-100 maupun
dilapangan dengan PI-V-202-100 dan PI-V-202-101.
2. Level cairan di V-202 dimonitor dilapangan dengan LG-V-202.
3. Penurunan tekanan di F-201 dimonitor dilapangan dengan DPI-F-201-100.
4. Penurunan tekanan di F-202A dimonitor dilapangan dengan DPI-F-202A-100.
5. Penurunan tekanan di F-202B dimonitor dilapangan dengan DPI-F-202B-100.