Anda di halaman 1dari 25

31.

Untuk memeriksa keolengan cakram rem sepeda motor dibutuhkan beberapa peralatan

khusus diantaranya ditunjukkan oleh nomor 3 yang fungsinya adalah ....

Jawaban=(c)mengikat dial indikator untuk memudahkan pengukuran pada tempat yg sulit

Penjeldepan

Materi Rem Cakram

Silinder utama adalah alat yang mengubah tenaga operasi yang digunakan oleh pedal rem pada tekanan
hidrolik. Sekarang ini, tandem silinder utama, yang termasuk dua piston, menghasilkan tekanan hidrolik
padajalur rem dua sistem. Tekanan hidrolik kemudian dikenakan pada calipers rem cakram atau silinder
roda dari rem tromol.

Reservoir berfungsi menyerap perubahan pada volume cairan rem yang disebabkan oleh perubahan
pada temperatur cairan. Dia juga memiliki pembatas didalam yang membagi tangki menjadi bagian-
bagian depan dan belakang seperti yang terlihat pada gambar. Desain kedua bagian dari tangki ini
memastikan bahwa bila satu sirkuit gagal karena kebocoran cairan, sirkuit yang lain masih akan ada
untuk menghentikan kendaraan.

Sensor level cairan mendeteksi waktu ketika level cairan di tangki reservoir turun di bawah tingkat
minimum dan kemudian menggunakan lampu peringatan system rem untuk memperingatkan
pengemudi. Dari segi konstruksi silinder utama dapat dilihat pada gambar berikut yang terdiri dari
komponen-komponen berikut.

(1) Piston No.1

(2) Pegas Pembalik No.1 (return spring)

(3) Piston No.2

(4) Pegas Pembalik No.2

(5) Piston cup karet

(6) Tangki reservoir

(7) Sensor level cairan.

Gambar : Konstruksi silinder utama

B. KEBOCORAN MINYAK REM


1. Kebocoran cairan pada bagian belakang

Bila pedal rem ditekan, piston No. 1 bergerak ke kiri tapi tidak menghasilkan tekanan hidrolik di bagian

belakang. Karenanya, piston No. 1 menekan pegas pembalik, terhubung dengan piston No. 2, dan
mendorongnya. Piston No. 2 menaikkan tekanan hidrolik pada ujung depan dari silinder utama, yang
membuat dua buah rem dapat dioperasikan dari sisi depan silinder utama (master cylinder).

Gambar : Kebocoran cairan pada bagian belakang

2. Kebocoran cairan di bagian depan

Karena tekanan hidrolik tidak dihasilkan di bagian depan, maka piston No. 2 bergerak sampai ia
menyentuh dinding di ujung terjauh dari silinder utama. Bila piston No. 1 didorong lebih jauh ke kiri dari
posisi ini, tekanan hidrolik naik pada bagian belakang dari silinder utama (mas ter cylinder), yang
membuat rem dioperasikan dari bagian belakang silinder utama (master cylinder).

C. DASAR PERENCANAAN REM

Bila pedal rem ditekan, silinder utama mengubah tenaga ini menjadi tekanan hidrolik. Operasi pedal rem
berdasarkan tuas, dan mengubah tenaga pedal yang kecil menjadi tenaga yang besar yang bekerja pada
silinder utama. Berdasarkan hukum Pascal, tenaga hidrolik yang dihasilkan di silinder utama
ditransmisikan melalui jalur rem ke masingmasing silinder utama. Tenaga itu bekerja pada brake lining
dan bantalan rem cakram untuk menghasilkan tenaga pengereman.

Menurut hukum Pascal, tekanan yang digunakan secara eksternal atas cairan terbatas yang dihantarkan
secara seragam ke semua arah. Dengan menggunakan prinsip ini pada sirkuit hidrolik di sistem rem,
tekanan yang dihasilkan di silinder utama dihantarkan secara sama ke semua silinder roda. Tenaga
pengereman bervariasi, seperti yang terlihat pada contoh berikut, tergantung pada diameter dari
silinder roda. Bila desain kendaraan memerlukan tenaga pengereman yang lebih besar pada roda-roda
depan, misalnya, disainernya akan merincikan silinder roda yang lebih besar untuk bagian depan.

Gambar : Design Daya Pengereman

D. TIPE DARI JALUR REM


Bila jalur rem terbuka dan cairan/minyak rem keluar, rem tidak akan bekerja lagi. atas alasan ini, hidrolik
rem dibagi menjadi jalur rem dua sistem. Tekanan hidrolis yang dikirim ke kedua sistem dari silinder
utama ditransmisikan ke calipers rem cakram atau silinder roda.

Susunan dari jalur rem berbeda antara kendaraan FR dan FF, pada kendaraan FR, jalur rem dibagi
menjadi sistem roda depan dan sistem roda belakang, tapi pada kendaraan FF piping diagonal
digunakan, karenabeban yang dikenakan pada bagian depan pada kendaraan FF itu besar, tenaga
pengereman yang lebih tinggi digunakan untuk roda-roda depan

32. Urutan langkah-langkah yang benar dari proses pengukuran keolengan tabung garpu

(shock absorber) suspensi sepeda motor adalah " "

(l) Baca hasil pengukuran

(2) Meletakkan tabung garpu padab\ok\

(3) Pasang dial indikator pada m$BT\etlr s\nnil

i+)

prt* iabung garpu sambil memperhatika jarum pada mggnet\c stnnil

i5) Posisikan mognetrc stonil dan &ro\\n&\so\or pada permukaan tabung garpu

3jawaban=(b)2-3-5-4-1

Penjelasan=Dial Indikator, Kegunaan dan Cara Kerjanya

Pengertian :

Dial Indikator atau juga dikenal dengan Dial Gauge ialah alat ukur dengan skala pengukuran yang sangat
kecil, contohnya pada pengukuran pergerakan suatu komponen (backlash, endplay) dan pengukuran
kerataannya (round out). Dial gauge ini merupakan tools yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya ia mesti
dipasangkan pada suatu alat bantu yang disebut: Magnetic Base, sebagai pemegang dial gauge dan
berfungsi mengatur posisi dari dial gauge (tinggi-rendahnya, kemiringannya) pada tempat atau
permukaan benda yang diukur.

Kegunaan/Fungsi :

Mengukur kerataan permukaan bidang datar.

Mengukur kerataan permukaan dan kebulatan sebuah poros.

Mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder.

Cara Menggunakan/Mengukur :

Pasang contact point pada dial indikator.

Pasang dial indicator pada standnya.

Tempelkan contact point pada benda kerja yang akan diukur.

Kendorkan screw pengikat pada skala dan posisikan angka nol sejajar dengan jarum penunjuk. lalu
kencangkan lagi screw pengikat.

Gerakkan benda kerja sesuai kebutuhan.

Baca nilai penyimpangan jarum penunjuk pada skala.

Untuk mendapatkan hasil yang benar, harus diketahui ketelitian skala pada dial tersebut.

Tingkat Ketelitian :

Tingkat ketelitian anatara 0,01 mm sampai 0,001 mm (tergantung tipe dial indikator).
Cara Membaca Skala dan Hasil :

Untuk dial gauge metric (mm), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu putaran
jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 1 mm, dan akan ditunjukan dengan
pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe spidle bergerak sejauh 1 mm.
Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x 1 mm =
10 mm atau 1 cm. Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dial gauge metric adalah 1 mm dibagi
100 strip sama dengan 0,01 mm.

Untuk dial gauge English (inch), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu putaran
jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 0,1 inch, dan akan ditunjukan dengan
pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe spindle bergerak sejauh 0,1
inch. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x
0,1 inch = 1 inch. Sehingga tingkat akurasi (1 strip jarum panjang) dari dial gauge English (inch) adalah 0,1
inch dibagi 100 strip sama dengan 0,001 inch.

Bagian-bagian :

Jarum Panjang :

Jarum panjang ini akan langsung bergerak jika bagian bidang sentuh tertekan oleh benda kerja. Nilai
pergerakan dari jarum panjang tersebut tergantung pada hasil kali antara skala dengan angka yang di
tunjuk jarum panjang dial gauge tersebut. contohnya : dial gauge skala 0,01 mm, apabila jarum panjang
menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm.

Jarum Pendek :
Jarum pendek akan bergerak satu step/ruas, jika jarum panjang berputar dari angka nol sampai angka
nol lagi (satu putaran). contohnya : nilai pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,01 mm x 100 =
1 mm (ini jika nilai skala 0,01 mm).

Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.

Batas Toleransi :

Batas toleransi pada alat ini terdapat dua batas toleransi dan dapat digeser kekiri dan kekanan sesuai
dengan yang kita inginkan untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau kekanan, ketika
proses pengukuran benda kerja.

Bidang sentuh benda kerja :

Bagian ini akan bergerak naik atau turun jika bersentuhan dengan permukaan benda kerja saat benda
kerja bergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak kearah kanan jika bidang
sentuh bergerak kearah atas. Jarum panjang akan bergerak kekiri jika bidang sentuh bergerak ke bawah.

Cara Kalibrasi :

Letakkan dial indikator pada tempat yang datar.

Lihatlah skala utama dan skala nonius.

Jika di skala utama tidak menampilkan angka 0 (nol), maka putar skrup pengkalibrasi searah jarum jam
atau sebaliknya, tergantung pada keperluan, sampai jarum skala utama menunjukkan angka 0 (nol).
Lakukan hal yang sama pada skala nonius.

Nama lain Dial Indikator :

Dial Gauge.

Jarum ukur.
Jenis-jenis :

Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :

Jenis ini dapat dipakai untuk mengukur dengan batas ukuran hingga 10 mm.

Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm :

Jenis ini memiliki batas ukur hingga 1 mm.

Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm :

Jenis ini memiliki batas ukur hingga 0,025 mm.

Cara Merawat :

Bersihkan dial indikator dari debu atau kotoran pada poros peraba atau batang pengukur sebelum dan
sesudah pemakaian.

Dial indikator sebaiknya disimpan pada tempat yang aman dan jauh dari getaran-getaran, karena dial
indikator mudah pecah/rusak.

Dial indikator sebaiknya disimpan ditempat yang suhu dan kelembabannya stabil.

Skala utama/Skala nonius :

Skala utama : 8

Skala nonius : 75 divisi x 0,01 (mm)=0,75

33. .Sistem suspensi berfungsi untuk menstabilkan kendaraan pada saat berjalan untuk
memudahkan pengendaraan sepeda motor. Bila pegas (spring) unit suspensi roda

belakang lemah dapat berakibat ....

Jawaban=

D. suspensi menjadi terlalu lunak dan dapat menyerap hentakan akibat kondisi

jalan yang tidak rata

Penjelasan=

wing

PENGERTIAN SISTEM SUSPENSI

Sistem suspensi dirancang untuk menahan getaran akibat benturan roda dengan kondisi jalan. Selain itu,
sistem suspensi juga diharapakan mampu untuk membuat lembut saat sepeda motor menikung,
sehingga mudah dikendalikan. Dengan system suspensi juga, getaran akibat kerja mesin dapat diredam.

B.FUNGSI SISTEM SUSPENSI

Secara umum system suspense memiliki 3 fungsi yaitu seperti berikut :

Mengurangi getaran akibat kerja mesin,

Mengurangi getaran akibat permukaan jalan yang tidak rata,

Sebagai penyetabil kendaraan saat menikung

Semua peran dan kegunaan dari sistem suspensi tadi, pada akhirnya dapat diambil kesimpulan bahwa
dengan bekerjanya sistem suspensi tadi, pada pada dasarnya adalah agar diperoleh kenyamanan dalam
berkendara sepeda motor. Dengan demikian, gangguan yang terjadi pada sistem suspensi akan
berpengaruh langsungpada kenyamanan berkendara.

C.JENIS – JENIS SUPENSI

Secara umum system suspensi dibagi menjadi 2 yaitu, suspensi bagian depan (front suspension) dan
suspensi bagian belakang (rear suspension).

Suspensi depan bisa dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu :


A. Garpu batang bawah (bottom link fork),

Jenis ini biasanya dipasang pada sepeda motor bebek model lama seperti vespa atau scooter

Gb.suspensi jenis batang bawah

B.Garpu teleskopik (telescopic fork)

Jenis ini merupakan jenis suspensi yang paling banyak digunakan pada sepeda motor.

Gb.suspensi jenis teleskopik

Sedangkan suspensi bagian belakang sebenarnya ada 3 jenis yaitu :

A.Tipe plunger unit

Tipe plunger unit tidak mampu mengontrol dengan nyaman roda belakang. Tipe ini hanya menopang
roda belakang dan menahan goncangan akibat permukaan jalan

Gb.tipe plunger unit

BTipe swing arm

Tipe swing arm adalah dua buah lengan yang digantung pada rangka dan ujung yang lain dari suspensi
tersebut menopang roda belakang.

Gb.suspensi tipe swing arm

C.Tipe unit swing

Tipe unit swing adalah mesin itu sendiri yang bereaksi seperti lengan yang berayun. Jadi mesin tersebut
yang berayun. Umumnya suspensi tipe ini dipakai pada sepeda motor yang mempunyai penggerak
akhirnya (final drive) atau motor matik.

Gb.suspensi tipe unit swing

34.Pada sistem kelistrikan sepeda motor yang termasuk sirkuit instrumen adalah

Jawab=(c.) lampu seur" speeilometer, lampu rem, rampu clekat, indikaior lampu jauh9

Penjelasan=Sistem kelistrikan pada sepeda motor merupakan bagian penting karena sistem ini
menyediakan arus listrik untuk keperluan pembakaran dan untuk menggerakkan pendukung sepeda
motor. Ditinjau dari penggunaan arus listriknya, sistem kelistrikan sepeda motor dapat digolongkan
menjadi:

sistem pembangkit listrik

sistem pengisian

sistem pengukuran

sistem pengapian

sistem penerangan dan sistem tanda

sistem starter

Sistem Pembangkit Listrik

Sistem pembangkit listrik membangkitkan arus listrik untuk memenuhi kebutuhan pada sepeda motor
tersebut. Ada dua macam pembangkit listrik yang digunakan pada sepeda motor, yaitu pembangkit listrik
arus searah dan pembangkit listrik arus bolak - balik.

Sistem Pengisian

Yang dimaksud dengan sistem pengisian adalah pengisian pada baterai dengan arus listrik dari
pembangkit ( generator). Arus yang diisikan ke baterai tersebut harus berupa arus searah ( DC). Oleh
karena itu jika arus dari pembangkit masih berupa arus bolak - balik ( AC ) maka arus tersebut harus
disearahkan terlebih dahulu.

Sistem Pengukuran

Sistem pengukuran yang digerakkan secara elektrik adalah pengukur jumlah bensi pada tangki dan
pengukur tekanan oli. Panel instrumen pengukur tersebut biasanya dipasangkan di dekat lampu kepal
pada tangkai pengemudi. Namun tidak semua sepeda motor mempunyai kedua instrumen pengukur
tersebut.

Sistem Pengapian

Sistem pengapian menyediakan bunga api pada ruang bakar. Terjadinya loncatan bunga api pada ruang
bakar tersebut karena adanya perbedaan tegangan pada kedua elektroda busi. Loncatan bunga api pada
elektroda busi terjadi pada saat celah platina membuka. Dengan adanya loncatan bunga api tersebut
maka terjadilah pembakaran bensin pada ruang bakar.
Sistem Penerangan dan Sistem Tanda

Penerangan berfungsi terutama pada malam hari, tetapi pada waktu hujan atau udara berkabut
penerangan juga diperlukan. Sistem penerangan sepeda motor terdiri atas lampu kepala dan lampu
belakang. Lampu kepala terdiri atas lampu jarak jauh dan lampu jarak pendek. Sebagian sepeda motor
ada yang dilengkapi dengan lampu kota.

Yang dimaksud dengan sistem tanda adalah sistem pemberian tanda dengan lampu. atau dengan bunyi
Sistem tanda pada sepeda motor terdiri atas klakson, lampu tanda belok dan lampu rem. Sistem tanda
erat sekali hubungannya dengan keselamatan pengendara sepeda motor karena sistem tanda berguna
sebagai pemberi peringatan kepada pemakai jalan lainnya.

Sistem Starter

Sistem starter elektrik digunakan pada beberapa sepeda motor. Starter elektrik mengubah tenaga listrik
menjadi tenaga mekanik untuk memutar poros engkol. Sepeda motor yang menggunakan elektrik juga
dilengkapi dengan starter mekanik karena jika starter elektriknya rusak atau baterainya tidak kuat untuk
menggerakkan starter elektrik maka sepeda motor masih bisa dihidupkan dengan starter mekanik.

(35)i bawah ini adalah akibat kerusakan komponen kopling pada sistem transmisi

otomatis. Bila sepeda motor qu\omotr mengalami unjuk kerja lemah pacla kecepatan

tinggi, maka ptinyebabnya adalah ....

11jawab=B. pegas ilrNen\trte lemah11

Penjelasamm

11KOPLING PADA SEPEDA MOTOR

Kopling pada sepeda motor dibedakan secara cara kerja yaitu :1. Kopling Manual

2. Kopling Otomatis
Kopling berfungsi sebagai alat untuk memutuskan atau menghubungkan putaran mesin keporos

engkol.

Cara kerjanya :

1. Kopling Manual

Kopling manual cara kerjanya diatur oleh sebuah tuas yang biasa disebut dengan handle kopling,
dengan cara menarik handle kopling bila handle kopling bebas (tidak ditarik) maka plat tekan dan plat
gesek dipijit oleh piringan penekan (cluth pressure palte) dengan bantuan pegas koping sehingga tenaga
putar dari poros engkol sampai pada roda belakang.

Sedangkan bila handle kopling pada batang kemudi ditarik maka kawat kopling akan menarik alat
pembebas kopling, alat pembebas ini akan menekan batang tekan (pushrod). Pudhrod ini akan
mendorong piringan penekan ke arah berlawanan dengan arah gaya pegas kopling akibatnya plat gesek
dan plat tekan akan saling merenggang dan putaranrumah kopling tudak diteruskan pada poros utama.

2. Kopling Otomatis

Cara kerja kopling otomatis sebenarnya sama saja pengoprasiannya tidak ditarik kabel maupun ditekan
cairan hidrolik, tetapi mengandalkan komponen sentrifugal yang bekerja mengikuti kecepatan putaran
mesin. Pada saat putaranmesin terendah gaya sentrifugal dan kanvas koplping menjadi sehingga sepatu
kopling terlepas dari rumah koplng dan terlepas ke arah poros engkol,akibatnya rumah kopling dengan
gigi pertama bergerak bebas terhadap poros engkol.

Tipe - Tipe Kopling

1. Dibedakan berdasarkan konstruksinya

a. Koplng tipe piringan

Konstruksi kopling terdiri dari plat gesek yang berputar. Untuk menggerakkan kopling

kedua plat penggerak dan yang digerakkan diletakkan bersama oleh per.

b. Kopling sepatu sentrifugal


Sepatu bergerak keluar oleh gaya sentrifugal sehingga sepatu tersebut berhubungan dengan

drum (housing).

c. Kopling v-belt

Sistem in terdiri dari v-belt dan pulley yang digerakkan oleh tenaga sentrifugal sehingga

v-belt terjepit.

2. Dibedakan berdasarkan cara kerja

a. Kopling manual

Kopling manual cara kerjanya dilakukan oleh pengandara pada saat handle kopling ditarik

koling terputus dan pada saat handle koplng dilepas koplng terhubung.

b. Kopling otomatis

Kopling terhubung dan terlepas dengan menggunakan gaya sentrifugal, yang timbul karena

gaya dari poros engko. Saat kecepatan mesin rendak maka kopling secara otomatis terputus dan

pada saat kecepatan mesin tinggi kopling terhubung. Tipe kopling in banyak dipakai pada

sepeda motor bebek dan skuter.

3. Dibedakan berdasarkan kondisi area kerja

a. Kopling basah

Kopling terletak didalam cover rank case dan sebagian dari koplng terendam oli sehingga

kerja kopling sangat halus.

b. Kopling kering

Kopling terletak diluar ruangan dan selalu terbuka diudara luas oleh karena itu panasnya dapat

tersalur dengan baik. Keistimewaanya koefisien gesekan yang kecil.

4. Tipe kopling piringan

a. Tipe piringan tunggal


Hanya menggunakan satu piringan jika luas permukaan gesekannya kecil perlu diameter

piringan yang besar.

b. Tipe banyak piringan

Piringan diletakkan berjajar sehingga permukaan gesek yang luas dapat diperoleh daya

transmisi dan tenaganya cukup halus .

INFO :

1. Batas limit per kopling 28,3 mm std 30,3 mm

2. Tebal kanvas kopling std 2,3mm

3. Plat kopling std 0.5 mm

36.Bila lampu rem tidak menyala, komponen terpenting dari sirtuit ini yang perlu

diperiksa atau diganti adalah ....

Jawab=D.brake light dan brake light switch

Penjelasan=

14Lampu Belakang Sepeda Motor

juan prasetyadi 21:45

Lampu belakang pada kendaraan berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan bermotor lain
yang berada di belakangnya pada malam hari. Lampu belakang pada umumnya menyala bersama dengan
lampu kecil yang berada di depan. Lampu ini sering disebut dengan lampu kota, bahkan kadang-kadang
disebut lampu senja karena biasanya sudah mulai dinyalakan sebelum hari terlalu gelap. Untuk bagian
depan disebut lampu jarak (clereance light) dan untuk bagian belakang disebut lampu belakang (tail
light).

Sedangkan lampu rem berfungsi untuk memberikan isyarat pada kendaraan bermotor lainnya ketika
anda ingin mengerem agar tidak terjadi benturan saat anda mengerem. Lampu rem pada sepeda motor
biasanya digabung dengan lampu belakang. Maksudnya dalam satu bola lampu terdapat dua filamen,
yaitu satu filamen untuk lampu belakang dan satu filamen lainnya untuk lampu rem (lihat gambar di
bawah ini). Lampu yang menyalanya lebih redup atau diameter kawat filamentnya lebih kecil digunakan
untuk lampu belakang sedangkan lampu yang menyalanya lebih terang atau diameter kawat filamentnya
lebih besar digunakan untuk lampu rem.

Gambar. Posisi lampu belakang dan rem

Komponen-komponen untuk sistem lampu belakang selain kabel-kabel dan konektor antara lain):

Saklar lampu (lighting switch). Saklar lampu berfungsi untuk sebagai penghubung dan pemutus aliran
arus listrik.

Lampu belakang dan dudukannya. Seperti terlihat pada gambar di atas, bola lampu belakang digabung
langsung dengan bola lampu rem. Pemasangan bola lampu belakang biasanya disebut dengan tipe
bayonent yaitu menempatkan bola lampu pada dudukannya, dimana posisi pasak (pin) pada bola lampu
harus masuk pada alur yang berada pada dudukannya.

Komponen-komponen untuk sistem lampu rem selain kabel-kabel dan konektor antara lain

Gambar. Penempatan sistem penerangan pada sepeda motor

Saklar lampu rem bagian depan (front brake light switch). Saklar lampu rem bagian depan ini berfungsi
untuk menghubungkan arus listrik dari baterai ke lampu rem jika tuas atau handel rem ditarik oleh
pengendara (umumnya berada pada stang atau kemudi di sebelah kanan). Saat menarik tuas rem tangan
tersebut, maka sistem rem bagian depan akan bekerja, oleh karena itu lampu rem harus menyala untuk
memberikan isyarat atau tanda bagi pengendara lainnya yang berada dibelakang.

Saklar lampu rem bagian belakang (rear brake light switch). Saklar lampu rem bagian belakang ini
berfungsi untuk .menghubungkan arus listrik dari baterai ke lampu rem jika pedal rem ditekan atau
diinjak oleh pengendara (umumnya berada pada dudukan kaki sebelah kanan). Untuk kendaraan matic
tuas rem bagian belakang berada pada stang atau kemudi sebelah kiri. Dengan menginjak pedal rem
tersebut, maka sistem rem bagian belakang akan bekerja, oleh karena itu lampu rem harus menyala
untuk memberikan isyarat atau tanda bagi pengendara lainnya yang berada dibelakang.

Lampu rem dan dudukannya, bola lampu belakang digabung langsung dengan bola lampu rem.
Pemasangan bola lampu belakang biasanya disebut dengan tipe bayonent yaitu menempatkan bola
lampu pada dudukannya, dimana posisi pasak (pin) pada bola lampu harus masuk pada alur yang berada
pada dudukannya.

37. Dikctahui sistem starter sepeda motor memiliki tegangan sumber 12 volt, tahanan

kumparatl motor starter sebesar 3,6 ohm, jumlah kurnparan sebanyak 40 lilitan,

berapakah arus yang mengalir?

Jawab=(A).0,92A

PENJELASAN=

16SISTEM STARTER

A. Pengertian Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine
agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan
selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada
ruang bakar.

B. Fungsi Sistem Starter

Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar
sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar
dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran
didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan
motor misalnya :

1. Tekanan kompresi

2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak

3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Jenis Sistem Starter


1. Starter Mekanik

Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki), slenger
(starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)

2. Starter Elektrik

Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada
mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.

3. Strarter Pneumatik

Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin
kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.

D. Komponen Sistem Starter

1. Komponen Utama Sistem Starter

a. Saklar starter

Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter

b. Relay starter

Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter

c. Motor starter

Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar

Gambar II.1. Motor Stater

d. Batteray

Berfungsi sebagai sumber arus listrik

2. Komponen Motor Starter

a. Field Coil ( Kumparan Medan)

Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah dilengkapi
dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan
medan magnet.
b. Armature (jangkar)

Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai
penghasil momen putar.

Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai
terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).

Gambar II.2. Armature

c. Yoke dan Pole Core

Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam
yang berbentuk silinder.

Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan field coil.

Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

d. Brush (Sikat)

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature
coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua.

· Dua buah disebut dengan brush positif.

· Dua buah disebut dengan brush negative.

Gambar II.4. Brush

e. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat
berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus
cenderung memutarkan pinion gear
Gambar II.5. Starter Clutch

f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus,
sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.

g. Armetur Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan
roda penerus.

Gambar II.7. Armetur Brake

h. Driver Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan
melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

38.pernyataan tentang cara pemeriksaan kebocoran arus listrik dibawah ini adalah

Jawab=(B)hubungkan ampere meter dengan rangkaian pararel

19penbergerak

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

Pada uraian maeri kal ini penulis membahas maeri pemeriksaan dan perbaikan sistem pengisian sepeda
motor, komponen yang diperiksa antara lain: pemeriksaan tegangan pengisian, pemeriksaan kebocoran
arus, pemeriksaan kumparan generator (alernator), dan pemeriksaan regulator/rekifier, untuk lebih
jelasnya silahkan anda baca artikel ini.

a. Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian

1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja normal.

2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter (skala voltmeter) seperti pada gambar di bawah:

Standar tegangan pengisian pada putaran 5.000 rpm:

13,0 – 16, 0 V (Suzuki)

14,0 – 15,0 V (Honda)


14,5 V (Yamaha)

3) Baterai dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar. Lihat bagian 3 (menemukan
sumber-sumber kerusakan) untuk menentukan kemungkinan penyebab yang terjadi jika hasil tegangan
pengisian tidak sesuai dengan standar.

Catatan:

a) Jangan memutuskan hubungan baterau kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan
kunci kontak terlebih dahulu karena bisa merusak alat uji dan komponen listrik.

b) Pastikan baterai berada dalam kondisi baik sebelum melakukan pemeriksaan sistem pengisian.

b. Pemeriksaan Kebocoran Arus

1) Matikan kunci kontak (putar ke posisi OFF) lalu lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.

2) Hubungkan jarum positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan jarum negatif (-) ke
terminal negatif baterai seperti gambar di bawah:

Standar kebocoran arus : maksimum 1 A

3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan terjadi korslet pada rangkaian
sistem pengisian. Periksa dengan melepas satu persatu sambungansambungan pada rangkaian sistem
pengisian sampai jarum penunjuk ampermeter tidak bergerak.

39.Pada sistem pengapian terjadi percikan bunga api busi yang kecil. Berapakah tegangan

39.listrik yang ieharurny* dihu.ilkan oleh kumparan sekunder (VS) \gn\rron co\\ jika

t"gungun yang dihasiikan kumparan primer (EP) sebesar 450 V dengan jumlah lilitan
t rimparanprimer (NP) 216 lilitan dan jumlah lilitan kumparan sekunder l2000lilitan?

21jawab=D.25000 VOLT

PENJELASAN=Sistem Pengapian (Ignition System)

Motor pembakaran dalam ( internal combustion engine ) menghasilan tenaga dengan jalan membakar
cmpuran udara dan bahan bakar di dalam silinder . Pada motor bensin, Loncatan bunga ap pda busi
diperlukan untuk menyalakan campuran udara bahan bakar yang telah dikompresikan oleh tork di dalam
silinder. Sedangkan pada motor diesel udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi menjadi sangat
panas,dan bila bahan bakar disemprotkan ke dala silinder,kan terbakar secara serentak. Karena pada
motor bensin proses pembakaran di mulai oleh loncatan api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh busi,
beberapa metode diperlukan untuk menghasilkan arus tegangan tinggi yang diperlukan.

Sistem pengapian pada auto mobil berfungsi unuk menaikkan tegangan bateraimenjadi 10 KV atau lebih
dengan mempergunakan ignition col dan kemudian membagi-bagikan teganagn inggi tersebut ke
masing-masing busi melalui distributor dan kabel tegangan tinggi. Pada motor bensin, campuran udara
dan bahan bakar yang dikompresikan didalam silinder harus dibakar untuk menghasilkan tenaga sistem
pengapian berfungsi untuk membakar campuran udara dan bensin didalam ruang bakar pada akhir
langkah kompresi. Sistem pengapian yang digunakan adalah pengapian listrik, dimana untuk
mengahsilkan percikan api digunakan tenaga listrik sebagai pemercik api.

Komponen sistim pengapian

Baterai :

Sebagai sumber tenaga listrik

Ignition Switch :

Untuk memutuskan dan menghubungkan aliran listrik dari baterai ke koil.

Fuse :

Sebagai pengaman arus listrik


Ignition Coil / Koil Pengapian

Ignition Coil :

Ignition Coil berfungsi untuk merubah arus listrik 12V yang diterima dari baterai menjadi tegangan tinggi
( 10 KV atau lebih ) untuk mengahasilkan oncatan bunag api yang kuat pada celah busi.Pada ignition coil ,
kumparan primer dan sekunder di gulung pada inti besi. Kumparan – kumparan ini akan menaikkan
tegangan yang diterima dari baterai menjadi tegangan yang sanagt tinggi dengan cara induksi
elektomagnet.

• Kumparan Primer .

- Menciptakan medan magnet

- Penampang kawatnya besar

- Jumlah gulungan sedikit ( +/- 400 gulungan )

• Kumparan Sekunder.

- Merubah induksi menjadi tegangan tinggi

- Penampang kawat kecil

- Jumlah gulungan banyak ( +/- 30.000 gulungan )

4022.diketahui mesin motor 2000 rpm nenghasilkan tegangan sebesar 12 volt secara teori jika putaran
mesin dinaikkan 4500 rpm berapakah tegangan yang dikeluarkan alternator?

Jawaban= E.27 volt

Penjelapakai

Alternator Dan Prinsip Kerjanya

Alternator berfungsi menghasilkan arus AC dengan menggunakan putaran mesin. Pembangkitan daya
listrik pada sepedamotor adalah pembangkit listrik AC 1 fasa dan 3 fasa atau disebut alternator.
Komponen-komponen dari alternator terdiri dari Roda gaya magnet dengan 2 pasang pool medan
magnet atau 6 pasang pool medan magnet. Roda gaya tersebut biasanya dirakit pada ujung poros engkol
sehingga putaran roda gaya sama dengan putaran mesin, bagian ini disebut sebagai Rotor (bagian yang
berputar). Pada sisi yang lain dari alternator adalah kumparan pembangkit yang terikat mati pada rumah
alternator. Pada bagian tersebut terdapat inti besi lunak berjumlah 2batang atau 12 bagian yang dililit
kumparan ,ada yang ujung kumparannya berjumlah 2 ada juga 3, masing ujung disebut massa ( – )
Lampu dan kumparan pengisian.
Gambar 1. Alternator Dengan Magnet Permanen

Pada umumnya sepedamotor yang tergolong berkapasitas kecil sampai dengan 250 cc menggunakan
alternator jenis yang seperti ditunjukkan pada gambar 1. Dengan konstruksi banyak pool medan magnet
dan pool pembangkit diharapkan arus pengisian menjadi lebih rata.

Gambar 2. Alternator Motor Besar

Kebutuhan listrik pada sepedamotor jenis ini tidak begitu besar sehingga cukup dengan menggunakan
magnet permanen dan konstruksinya menjadi kompak menyatu didalam mesin.

Berbeda dengan kebutuhan arus pada sepeda motor besar yang memerlukan daya untuk system
kelistrikan besar dan menggunakan baterai yang besar juga. Guna memenuhi kebutuhan arus tersebut
diaplikasikan generator bentuk lain yang merupakan bagian diluar mesin (gambar2). Hal ini
dimungkinkan karena generator ini menggunakan magnet listrik (remanen) yang dapat diatur kekuatan
magnetnya sehingga dapat membangkitkan arus yang cukup untuk keperluan system kelistrikan.

Gambar 3. Alternator Sepeda Motor Besar

Sepeda motor Besar atau lazim disebut MoGe mulai dengan sepedamotor berkapasitas 750cc dengan 4
silinder kebanyakan alternator sistem pengisian dikonstruksi seperti yang digunakan pada mobil.
Kostruksi ini memungkinkan dilakukan perbaikan pada komponennya tanpa harus melepas bagian
bagian mesin tetapi cukup unit alternator dilepas dari mesin. Pertimbangan tersebut diambil agar
kostruksi mesin lebih kompak dan alternator memiliki daya lebih besar untuk dapat memenuhi
kebutuhan arus lebih besar.

Gambar 4. Lokasi Alternator Sepeda Motor Besar

Perbedaan Prinsip Kerja Alternator Motor Besar Dengan Alternator Sepeda Motor
Alternator Motor Besar Alternator Sepeda Motor

Kumparan Pembangkit Diam(pada bag.tepi) Diam(pada bag.tengah)

Medan Magnit Non Permanen(magnet

remanen) Permanen

Penyearah Dioda Dioda diluar alternator

Produksi Arus Tidak diregulasi Tidak diregulasi

Keuntungan Pada putaran rendah tegangan

cukup Pada putaran rendah

tegangan kecil

Kerugian Banyak komponen penunjang

berada dalam unit alternator Keolengan bantalan

poros engkol dapat

menyebabkan tdk ada

pengisian.

Tugas Alternator Sepeda Motor

Tugas alternator saat mesin hidup :

Alternator sebagai sumber energi untuk seluruh kebutuhan energi listrik pada sepeda pakai

Alternator sebagai pengisi baterai agar selalu siap pakaiDasar kerja rangkaian

Saat kunci kontak diputar pada posisi ON, arus mengalir melalui rangkaian IC dan mengaktifkan transistor
( ON ), sehingga arus mengalir dari kumparan rotor ( rotor coil ) melalui transistor.


Ketika putaran mesin bertambah dan tegangan yang dihasilkan juga bertambah arus melalui rangkaian IC
menghentikan arus yang menuju basis elektroda transistor, transistor menjadi OFF dan arus tidak lagi
mengalir ke kumparan rotor, sehingga tegangan yang dihasilkan menjadi nol.Ketika tegangan yang
dihasilkan menjadi nol, transistor ON dan arus mengalir ke kumparan rotor, urutan kerja ini terjadi
berulang-ulang untuk mengontrol tegangan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai