Anda di halaman 1dari 3

Info Terbaru Gempa Sulteng: Jumlah

Korban hingga soal Listrik


Rita Uli Hutapea, Matius Alfons - detikNews
Foto ilustrasi kondisi pasca-gempa Sulawesi Tengah. (Pradita
Utama/detikcom)

Jakarta - Hingga Sabtu (6/10), kabar-kabar terbaru soal gempa dan tsunami di
Sulawesi Tengah telah diperbaharui. Berikut adalah kumpulan informasi
berdasarkan informasi resmi sejauh ini.

Dihimpun detikcom pada Minggu (7/10/2018) dari keterangan resmi terkait gempa
dan tsunami di Sulawesi Tengah, telah ada perkembangan mengenai jumlah korban
tewas, jumlah korban akibat likuifaksi, dan perkembangan penanganan aliran
listrik.

1. Jumlah total korban

Jumlah korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah telah mencapai 1.649
orang. Ini adalah jumlah yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) pada 6 Oktober 2018 kemarin, alias H+8.

Sebanyak 1.649 korban meninggal itu rinciannya di Donggala 159 orang, Palu
1.413 orang, Sigi 64 orang, Parigi Moutong 12 orang, Pasang Kayu, Sulawesi
Barat 1 orang.

Sementara korban luka berat mencapai 2.549 orang yang saat ini dirawat di rumah
sakit. Sedangkan korban hilang 265 orang. Korban tertimbun ada 152 orang.

2. Khusus jumlah korban likuifaksi

Sejauh ini telah ditemukan total 186 korban jiwa akibat likuifaksi di Kota Palu.
Meski demikian, proses pencarian masih terus dilakukan.

Ada tiga wilayah di Sulawesi Tengah yang mengalami likuifaksi, yakni Baloroa,
Petobo, dan Jono Oge di Kabupaten Sigi.

Di Baloroa ditemukan 82 orang tewas, di Petobo ada 104 tewas, namun di Jono
Oge tim SAR masih belum menemukan korban jiwa. Pencarian masih terus
dilakukan.

3.461 bangunan rusak gara-gara likuifaksi. Rinciannya, di Baloroa Kota Palu ada
1.045 bangunan rusak dalam area 47,8 ha. Di Petobo, ada 2.050 unit bangunan
rusak dalam area 180 hektare yang kena likuifaksi. Di Jono Oge Kabupaten Sigi,
366 unit bangunan rusak dalam 202 hektare.

3. Soal pemakaman korban

BNPB menyatakan, dari 1.649 orang yang menjadi korban tewas, sebagian ada
yang dimakamkan secara massal dan sebagian lagi dimakamkan oleh pihak sanak
familinya sendiri.

Berdasarkan data yang dirilis BNPB pada 6 Oktober 2018 kemarin, alias H+8,
628 jenazah dimakamkan massal di TPU Paboyo, 35 jenazah secara massal di TPU
Pantoloan, 922 jenazah pemakaman keluarga, 35 jenazah di Donggala, 10 jenazah
di Balaroa, 10 jenazah di Petojo, 8 jenazah di Biromaru, dan 1 jenazah di
Pasangkayu.

4. Pengungsi

BNPB menyatakan 62.359 jiwa mengungsi di 147 titik. Ada 66.926 rumah rusak,
66.238 di antaranya di Sulawesi Tengah dan 688 rumah di Sulawesi Barat.

Selain itu, ada 2.736 bangunan sekolah rusak. Hasil pendataan Kemendikbud, ada
yang rusak ringan hingga hancur total tersebar di Palu, Donggala. Sekolah yang
lebih banyak rusak di Kabupaten Sigi.

5. Listrik

BNPB menyatakan listrik di Kota Palu semakin pulih. Hingga kemarin, sudah 75%
listrik di seluruh Kota Palu sudah beres.

"Kondisi kelistrikan di Palu sudah 74 persen, di Sigi belum pulih," kata Kepala
Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. di kantor BNPB,
Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Sabtu (6/10/2018).

Masalah kelistrikan akibat bencana ini sudah pulih mencapai 90 persen minggu
depan. Dari 7 gardu induk (GI) yang ada, 5 di antaranya sudah beroperasi yaitu, 2
GI beroperasi di Poso dan Pamona, 3 GI stand by (GI Silae selesai perbaikan dan
siap dibebani, GI Parigi, dan GI Pasangkayu), dan 2 GI dalam perbaikan (GI
Sidare dan GI Talise).

6. Bantuan internasional

Kabar soal bantuan internasional, ada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang


menyatakan tengah mencari dana US$ 50,5 juta (sekitar Rp 765 miliar) dari
komunitas internasional untuk bantuan segera kepada para korban gempa dan
tsunami di Sulawesi Tengah.

"Rencana PBB bertujuan untuk memberikan bantuan kepada 191 ribu orang
selama tiga bulan ke depan," demikian pernyataan yang dikeluarkan PBB, seperti
dilansir kantor berita AFP, Sabtu (6/10/2018).

Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan hingga kini tercatat ada 18
negara yang sudah merealisasikan bantuan itu, meski dalam pertemuan dengan
para dubes ada sekitar 25 negara dari 4 organisasi internasional yang sudah
menyatakan siap membantu.

Sebanyak 18 negara tersebut di antaranya yakni, Korea, Jepang, Swiss, Singapura,


Tiongkok, Qatar, Turki, India, Spanyol, Vietnam, Malaysia, Inggris, Selandia
Baru, Australia, Rusia, Pakistan dan Denmark.

Simak video Alhamdulillah, 65% Listrik di Palu Sudah Menyala

Anda mungkin juga menyukai