Anda di halaman 1dari 22

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG

“DASAR-DASAR OP-AMP”

DISUSUN OLEH :

Luqman hakim P 135874001


Achmad sukamdani 135874003
Riza Yulian 135874005
Ilham Akbar 135874011
Fahmi Santoso 135874015

TE A 2013

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah”Dasar-Dasar
Op-Amp” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Operation Amplifier (Op-Amp). Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Surabaya, Maret 2015

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3

A. Operational Amplifier (Op-Amp) ....................................................................................... 4

B. Teori Dasar Operasional Amplifier (Op-Amp) ................................................................... 4

C. Prinsip Dasar Operasional Amplifier .................................................................................. 5

D. Karakteristik Operasional Amplifier ................................................................................... 7

E. Aplikasi Penggunaan Operasional Amplifier .................................................................... 11

 Rangkaian Penguat Linier ............................................................................................................. 12

1) Penguat AC Mode Non – Inverting .......................................................................... 12

2) Penguat AC Mode Inverting ..................................................................................... 12

3) Penguat Diferensial ................................................................................................... 13

4) Penguat Penjumlah dan Pencampur Audio ............................................................... 14

5) Penguat Instrumentasi ............................................................................................... 14

 Rangkaian Penguat Non-Linier ................................................................................................... 15

1) Komparator................................................................................................................ 15

2) Integrator ................................................................................................................... 16

3) Diferensiator .............................................................................................................. 17

F. Kesimpulan........................................................................................................................ 18

G. Contoh Soal ....................................................................................................................... 19

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 3


A. OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)
Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog
yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang
paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan
differensiator.
Operasional Amplifier (Op-Amp) juga merupakan rangkaian terpadu (IC) linier yang
hampir setiap hari terlibat dalam pemakaian peralatan elektronik yang semakin
bertambah di berbagai bidang seperti bidang komunikasi audio dan radio, teknologi
pengendalian pabrik, teknologi otomotif hingga teknologi kedokteran yang yang dikenal
dengan nama instrumentasi medis.

B. TEORI DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)


Operasional amplifier yang lebih dikenal dengan nama Op-Amp merupakan suatu
penguat yang memperkuat sinyal arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah
terhadap satuan waktu. Penguatan yang tinggi dilengkapi dengan umpan balik untuk
mengendalikan karakteristiknya secara menyeluruh.. Ukuran Op-Amp sangat kecil yaitu
sebesar kuku jari kita, memudahkan dalam perancangan-perancangan piranti elektronik
yang pada saat ini cenderung meminimalkan ukuran.
Isi dan sebuah Op-Amp tediri dan puluhan transistor, resistor dan kapasitor yang
dikemas dalam suatu rangkaian terpadu, sehingga Op-Amp dapat disebut juga
rangkaian terpadu (IC = Integrated Circuit). Dimana fungsinya adalah mewakili suatu
rangkian tertentu sehingga membentuk suatu rangkaian yang kompak. Pada umumnya
keunggulan IC ini tidak mudah terganggu oleh pengaruh suhu ataupun kesalahan kecil
karena bahan dan IC tersebut. Penguatan (gain) yang besar mempunyai input yang besar
pula sehingga output-nya benimpedansi rendah.Di dalam prakteknya, Op-Amp tidak dapat
digunakan tanpa adanya komponen lain seperti resistor, kapasitor, dioda atau komponen
lain. Untuk dapat memahami penggunaaan Op-Amp ini diperlukan adanya suatu kemampuan
menganalisa rangkaian listrik. Semakin banyak kemampuan kita menganalisa rangkaian
listrik, semakin luas kita dapat menetapkan penggunaan Op-Amp.
Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif
dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting.
Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif
menghasilkan penguatan yang dapat terukur.

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 4


Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang
memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan
non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak
terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak
praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105.
Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi
tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif)
diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang
terukur (finite).
Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus
input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741
memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar
sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.

- Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :

Aturan1: Perbedaan tegangan antara input V+ dan V- adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V- )

Aturan2: Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op amp.

C. PRINSIP DASAR OPERASIONAL AMPLIFIER


Op-Amp adalah suatu penguat gandengan langsung yang memperkuat sinyal
arus searah (DC) atau tegangan yang berubah-ubah terhadap satuan waktu. Penguatan yang
tinggi dilengkapi dengan umpan balik untuk mengendalikan karakteristiknya secara
menyeluruh. Simbol dan Op-Amp tampak pada Gambar :

Simbol Operasional Amplifier

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 5


A adalah penguat tegangan tanpa beban, dimana harga ini adalah tegangan yang kita
dapatkan bila tidak ada beban yang dihubungkan pada keluaran. Tegangan masuk (V1 dan
V2) dan tegangan keluaran (Vo) dihitung terhadap jalur tanah. Sumber tegangan (Vcc)
yang diperlukan oleh Op-Amp ada dua macam, yaitu sumber tegangan positif (+ Vcc) dan
sumber tegangan negatif (- Vcc). Hal ini ditujukan agar Op-Amp dapat memperkuat tegangan
yang positif maupun negatif, begitu juga pada bagian output-nya di mana tegangan dapat
berharga positif maupun negatif.
Semua jenis Op-Amp mempunyai tiga buah bagian, yaitu penguat diferensial
berimpedansi input tinggi, tingkat penguat sinyal dan output berimpedansi rendah.Tampak
pada Gambar. pada penguat diferensial berimpedansi input tinggi memiliki tingkat
stabilitas yang cukup tinggi (low drift), dan jangkauan band (band width) yang cukup lebar.
Apablia sebuah penguat diferensial yang mempunyai dua buah input yaitu
inputinverting (-) dan input non inverting (+), maka penguat ini akan berfungsi
membandingkan dua sinyal yang dimasukkan ke dalam input – input nya.
Sinyal yang keluar dari tingkat ini besarnya akan sebanding dengan perbedaan
atau diferensial antara kedua sinyal yang masuk tadi. Tetapi bila kedua sinyal itu nol, maka
output-nya nol juga. Polaritas kedua sinyal apabila sama maka output-nya akan sebanding
dengan selisih dari kedua sinyal tersebut. Sebaliknya jika kedua sinyal itu berlawanan
polaritasnya maka output-nya pun akan sebanding dengan jumlahnya.
Bila salah satu input-nya nol (tidak ada sinyal) maka output akan sebanding
dengan sinyal yang dimasukkan pada salah satu input-nya. Tingkat penguat berfungsi
memperkuat sinyal yang ke!uar dan penguat diferensial sebesar mungkin (kira-kira 100.000
kali). Sedangkan output berimpedansi rendah berfungsi mengisolasi tingkat penguat ini
agar tidak dipengaruhi adanya beban dan menghasilkan daya pendorong.

Bagian-bagian dari Op-Amp :

 Penguat Differensial, yaitu merupakan bagian input dari Op amp. penguat


differensial mempunyai dua input (input + dan input -)

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 6


 Penguat Penyangga (Buffer), yaitu penguat penyangga sinyal output dari penguat
differensial agar siap untuk dimasukkan ke penguat akhir op amp.
 Pengatur Bias, yaitu rangkian pengatur bias dari penguat differensial dan buffer agar
diperoleh kestabilan titik nol pada output penguat akhir
 Penguat Akhir, yaitu penguat yang merupakan bagian output dari Op amp. Penguat
Akhir ini biasanya menggunakan konfigurasi push-pull kelas B atau kelas AB.

D. KARAKTERISTIK OPERASIONAL AMPLIFIER


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah
sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan
yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat
diferensial dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Penguat Diferensial

Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2)
dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai
input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2
dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.
Secara teoritis Op-Amp adalah penguat yang mempunyai sifat-sifat atau
karakteristik seperti penguat ideal. Tentunya apabila kita menyebutkan sebuah penguat
ideal, maka komponen mi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 7


 Faktor penguat Av (open loop gain) tak terhingga artinya jika ada perubahan sedikit
saja pada bagian input-nya maka akan menghasilkan perubahan yang sangat
besar pada output-nya.
 Bila input-nya sama dengan nol maka output-nya juga nol
 Impedansi input tak terhingga artinya input-nya tidak akan menarik daya dan
tingkat sebelumnya, sehiigga yang diperlukan hanya perubahan tegangan saja.
 Impedansi pada bagian output-nya sangat rendah atau nol, artinya tegangan
output-nya akan tetap walaupun impedansi beban hampir nol.
 Lebar band width tidak terhingga artinya penguat dan DC sama frekwensi tak
terhingga tetap sama.
 Rise time sama dengan nol, artinya waktu yang dibutuhkan untuk mencapai harga
puncak pada sinyal output akan sama dengan pada sinyal input.
 Tidak peka terhadap perubahan tegangan sumber atau perubahan suhu (tidak ada
drift).

Mengingat bahwa bahan–bahan yang dipergunakan untuk membuat IC OpAmp


kemampuannya terbatas, seperti halnya benda-benda lainnya yang terdapat di alam ini,
maka pada kenyataannya sebuah Op-Amp tidaklah tepat seperti panguat yang ideal.Sebuah
Op-Amp hanyalah sebuah penguat yang agak mendekati penguat ideal karena pada umumnya

 Faktor penguat Av (open loop gain) walaupun cukup besar tetapi terbatas kira-kira
100.000 kali.
 Bila harga pada input-nya nol, maka output-nya belum tentu tepat nol tetapi
mungkin sedikit lebih atau kurang
 Walaupun impedansi input-nya relatif cukup tinggi, tetapi terbatas hanya beberapa
ratus kilo Ohm saja.
 Sedangkan harga impedansi pada output-nya yang relatif rendah juga terbatas
berkisar hanya beberapa puluh sampai ratus Ohm saja.
 Rise time-nya tidak nol.
 Kalaupun harga impedansi tegangan sumber atau temperatur cukup besar
kerjanya akan terpengaruh.

Disamping karakteristik-karekterisrik tersebut di atas ada beberapa karakteristik lagi yang


berkaitan dengan masalah offset yang juga mempengaruhi daya Op-Amp, diantaranya
adalah :

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 8


 Tegangan offset masukan
 Arus prategangan masukan
 Arus offset masukan
 Resistansi-resistansi basis yang berbeda
 CMRR (Common Mode Rejection Ratio).
 Kepatuhan keluaran AC
 Arus keluar hubung singkat
 Distorsi laju slew
 Lebar pita daya distorsi laju slew
 Penukaran (trade off)

Diagram Blok Op-amp

Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial,
lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan
kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-
2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.

Diagram Blok Op-Amp

Diagram Schematic Simbol Op-Amp

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 9


Simbol op-amp adalah seperti pada gambar 2 dengan 2 input, non-inverting (+) dan
input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun
banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam
op-amp pada gambar adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input
yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi
idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak
terhingga.
Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-
amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan
mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari
motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain
sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik satu op-
amp dapat berbeda dengan op-amp lain

Kelebihan penguat Op-Amp :

 Impedansi input yang tinggi sehingga tidak membebani penguat sebelumnya.


 Impedansi output yang rendah sehingga tetap stabil walau dibebani oleh rangkaian
selanjutnya.
 Lebar pita (bandwidth) yang lebar sehingga dapat dipakai pada semua jalur frekuensi
audio (woofer, midle, dan tweeter)
 Adanya fasilitas offset null sehingga memudahkan pengaturan bias penguat agar tepat
dititik tengah sinyal.

 Penguatan Tegangan Lingkar Terbuka


Penguatan tegangan lingkar terbuka (open loop voltage gain) adalah penguatan
diferensial Op Amp pada kondisi dimana tidak terdapat umpan balik (feedback) yang
diterapkan padanya. Secara ideal, penguatan tegangan lingkar terbuka adalah:

AVOL = Vo / Vid

AVOL = Vo/(V1-V2)

Tanda negatif menandakan bahwa tegangan keluaran VO berbeda fasa dengan


tegangan masukan Vid. Konsep tentang penguatan tegangan tak berhingga tersebut sukar
untuk divisualisasikan dan tidak mungkin untuk diwujudkan. Suatu hal yang perlu untuk

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 10


dimengerti adalah bahwa tegangan keluaran VO jauh lebih besar daripada tegangan masukan
Vid. Tetapi dalam penerapannya tegangan keluaran VO tidak lebih dari tegangan catu yang
diberikan pada Op Amp. Karena itu Op Amp baik digunakan untuk menguatkan sinyal yang
amplitudonya sangat kecil.

 Tegangan Ofset Keluaran


Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO adalah harga tegangan keluaran
dari Op Amp terhadap tanah (ground) pada kondisi tegangan masukan Vid = 0. Secara ideal,
harga VOO = 0 V. Op Amp yang dapat memenuhi harga tersebut disebut sebagai Op Amp
dengan CMR (common mode rejection) ideal.

 Hambatan Keluaran
Hambatan Keluaran (output resistance) RO dari Op Amp adalah besarnya hambatan
dalam yang timbul pada saat Op Amp bekerja sebagai pembangkit sinyal. Secara ideal harga
hambatan keluaran RO Op Amp adalah = 0.

 Lebar Pita
Lebar pita (band width) BW dari Op Amp adalah lebar frekuensi tertentu dimana
tegangan keluaran tidak jatuh lebih dari 0,707 dari harga tegangan maksimum pada saat
amplitudo tegangan masukan konstan. Secara ideal, Op Amp memiliki lebar pita yang tak
terhingga.

 Waktu Tanggapan
Waktu tanggapan (respon time) dari Op Amp adalah waktu yang diperlukan oleh
keluaran untuk berubah setelah masukan berubah. Secara ideal harga waktu respon Op Amp
adalah = 0 detik, yaitu keluaran harus berubah langsung pada saat masukan berubah.

 Karakteristik Terhadap Suhu


Sebagai mana diketahui, suatu bahan semikonduktor yang akan berubah
karakteristiknya apabila terjadi perubahan suhu yang cukup besar. Pada Op Amp yang ideal,
karakteristiknya tidak berubah terhadap perubahan suhu. Tetapi dalam prakteknya,
karakteristik sebuah Op Amp pada umumnya sedikit berubah, walaupun pada penerapan
biasa, perubahan tersebut dapat diabaikan.

E. APLIKASI PENGGUNAAN OPERASIONAL AMPLIFIER


Karena sifat-sifatnya yang agak mendekati penguat ideal ditambah bentuknya
yang kompak berupa sebuah paket IC, maka Op-Amp banyak dipakai dalam berbagai
rangkaian. Jenis aplikasi dan Op-Amp di antaranya adalah penguat AC, penjumlah dan
pencampur audio, penguat diferensial dan instrumentasi, filter aktif, komparator,
integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan pembangkit gelombang
(osilator). Namun aplikasi ini dibagi menjadi penguat linier dan penguat non linier.

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 11


 RANGKAIAN PENGUAT LINIER
1) PENGUAT AC MODE NON – INVERTING
Penguat AC adalah sebuah rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat sinyal
bolak – balik misalnya sinyal audio. Penguat ini merupakan penguat tegangan yang
mendekati ideal karena impedansi masuknya tinggi, impedansi keluarnya rendah, dan
penguat tegangannya mantap. Untuk memperoleh suatu penguat lingkaran tertutup maka
tinggal mengatur harga-harga dan R1 dan R2,tampak pada Gambar. Agar penguat hanya
bekerja pada daerah frekwensi tertentu maka rangkaian umpan baliknya bisa berupa
rangkaian resistor dan kapasitor

Penguat AC Mode Non Inverting

2) PENGUAT AC MODE INVERTING


Rangkaian pada Gambar adalah salah satu rangkaian Op-Amp yang paling luas
digunakan. Rangkaian mi merupakan sebuah penguat yang gainuntaian tertutupnya dan
Vin, ke Vout ditentukan oleh harga R1 dan R2. Tegangan positif Vin diterapkan melalui
tahanan masuk R1 ke masukan negatif Op-Amp. Umpan balik negatif dibuat oleh
tahanan umpan balik R2. Tegangan antara masukan positif dan negatif pada dasarnya
sama dengan nol, karenanya terminal masukan negatifjuga sama dengan nol. Potensial
ground yang berada pada masukan negatif juga akan berharga nol. Untuk alasan ini maka
masukan negatif dan Op-Amp dikatakan ada pada ground semu.

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 12


Penguat AC Mode Inverting

Karena ujung dan R1 yang satu ada di Vin dan yang lain ada di nol volt, maka
penurunan tegangan melalui R1 adalah Vin dibagi R1. Seperti tampak pada Gambar bahwa
satu ujung dan R2 dihubungkan ke keluaran VOut, maka untuk memperoleh polaritas
pada ingatlah ujung kiri R2 memaksa ujung kanan R2 menjadi negatif. Karenanya
Vout akan negatif bila Vin-nya positif, dan sebaliknya Vout akan positif bila Vin-nya
negatif. Hal inilah yang dikatakan penguat membalik (inverting).

3) PENGUAT DIFERENSIAL
Penguat diferensial bisa mengukur maupun memperkuat isyarat - isyarat kecil yang
terbenam dalam isyarat yang jauh lebih besar. Empat buah tahanan presisi dan sebuah Op-
Amp membentuk sebuah penguat diferensial seperti yang tampak pada Gambar Terminal
masukannya ada dua yaitu V1 dan V2,dimana V1 sebagai masukan negatif dan V2
sebagai masukan positif. Tegangan keluaran dan penguat diferensator Vout sebanding
dengan perbedaan tegangan yang diterapkan ke masukan negatif dan masukan positifnya,
sehingga gain diferensial akan tergantung dan perbandingan tahanan-tahanannya.

Penguat Diferensial

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 13


4) PENGUAT PENJUMLAH DAN PENCAMPUR AUDIO
Dalam penjumlah pada Gambar semua anus masukan mengalir melalui tahanan
umpan balik Ro, artinya anus yang mengalir pada Ri, tidak mempenganuhi anus yang
mengalir pada Ri yang lain. Secara lebih umum dikatakan bahwa anus masukan tidak
saling mempengaruhi karena masingmasing menghadapi potensial ground pada simpul
penjumlah. Ini mengakibatkan tegangan V1, V2 dan V3 tidak saling mempengaruhi. Ciri
ini khusus dikehendaki dalam suatu pembaur audio. Sebagai contoh misalnya V1, V2 dan
V3 digantikan oleh mikrofon - mikrofon, maka tegangan AC dan tiap-tiap mikrofon
akan dijumlahkan atau dibaurkan pada setiap saat. Penjumlah pembalik tiga masukan seperti
tampak pada Gambar sehingga tegangan masukan dapat dikalikan dengan suatu gain
tegangan tetap dan hasilnya dijumlahkan. Sama seperti pada penjumlahan, tiap arus
masukan ditentukan oleh tegangan masukan dan resistansi masukannya. Demikian pula
semua arus-arus dijumlahkan bersamasama dalam Ro untuk rnembangkitkan suatu
tegangan keluaran yang sama dengan Ro dikalikan jumlah arusnya, atau gain untuk tiap
masukan bisa disetel sendiri-sendiri dengan memilih perbandingan yang dikehendaki
antara Ro dan tiap tahanan Ri sebagai tahanan masukannya.

Penguat penjumlah dan pencampur audio

5) PENGUAT INSTRUMENTASI
Penguat instrumentasi adalah salah satu dari penguat – penguat yang paling
bermanfaat, cermat dan serba guna yang ada pada saat ini. Penguat dibuat dari tiga buah Op-
Amp dan tujuh buah tahanan, seperti yang tampak pad Gambar Untuk menyederhanakan
analisa rangkaiannya, perlu diingat bahwa penguat instrumentasi sesungguhnya dibuat
dengan menghubungkan sebuah penguat ke sebuah penguat diferensial dasar. Op-Amp A3

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 14


dan empat buah tahanan R yang sama membentuk sebuah penguat diferensial dengan
gain sebesar 1, yang harus digandengkan hanyalah tahanan-tahanan R saja. Tahanan yang
disiapkan dapat berubah-ubah untuk menyeimbangkan setiap tegangan mode bersama.
Hanya ada satu tahanan aR yang digunakan untuk menyetel gain, dimana perbandingan
antara aR dengan R adalah aV1 diterapkan ke masukan negatif dan V2 dimasukkan ke
masukan positif, sehinggaV out akan sebanding dengan perbedaan antara tegangan
tegangan masukannya.

Penguat Instrumentasi

 RANGKAIAN PENGUAT NON-LINIER


Penguat operasional non linier adalah sejenis rangkaian penguat yang bentuk
sinyalnya berbeda dengan bentuk sinyal masukannya.

1) KOMPARATOR
Kita sering membandingkan tegangan yang satu dengan yang lain untuk melihat
tegangan mana yang lebih besar. Kita hanya memerlukan jawaban ya atau tidak saja,
sebab sebuah pembanding (komparator) dapat menjawab pertanyaan tersebut. Sebuah
komparator adalah rangkaian dengan dua tegangan masuk tak membalik dan membalik, dan
satu tegangan keluaran. Bila tegangan tak membalik lebih besar dan pada tegangan
membalik, maka komparator menghasilkan tegangan keluaran yang tinggi, begitu pula bila
sebaliknya.Rangkaian dasar Op-Amp sebagai komparator tampak pada Gambar dimana
Op-Amp dipasang tanpa tahanan umpan balik. Bila masukan membalik dihubungkan dengan
ground, maka tegangan masukan akan kecil, sehingga sudah dapat membuat Op-Amp
menjadi penuh.Titik perpindahan atau titik ambang dan sebuah komparator ialah harga

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 15


tegangan masuk pada saat keluaran beralih keadaan misalnya dan rendah ke tinggi
atau sebaliknya. Pada titik perpindahan barharga nol, karena pada saat tegangan masuk
inilah keluaran berubah keadaan. Bila Vin lebih besar dan pada titik perpindahan, maka
keluarannya akan tinggi pula, tapi bila Vin lebih kecil dan pada titik perpindahan maka
keluarannya akan rendah. Rangkaian semacam ini sering disebut sebagai detektor melintas
nol (zero crossing detector).

Komparator

Komparator jenis lain adalah komparator window atau pembanding jendela,


digunakan untuk membandingkan tegangan yang masuk melebihi suatu batas ambang
tertentu dan mendeteksi kapan tegangan masuk ada diantara dua harga batas. Ini disebut juga
sebagai detektor berujung ganda.Path rangkain ini dipasang dua buah dioda yang berfungsi
untuk menyeleksi tegangan mana yang dapat masuk ke masukan Op-Amp. Bila tegangan
masuk sama dengan nol, maka salah satu dioda akan mati atau off. Karena masukkan tak
membalik dijepit sebesar satu tegangan, dioda yang yang dimasuki tegangan masukan tak
membalik akan berharga tinggi, sedangkan masukan membalik berharga rendah dan
tegangan kesalahannya negatif serta keluaran pembanding rendah.

2) INTEGRATOR
Integrator adalah sebuah rangkaian yang menyelenggarakan operasi integrasi
secara matematik, karenanya dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding
dengan integrasi masukkannya.Pemakian yang umum ialah menggunakan tegangan
masuk tetap untuk menghasilkan tegangan keluar berbentuk lereng. Sebuah lereng ialah
tegangan yang mendaki atau menurun secara linier. Misalkan jika kita menggerakkan 741C
dengan undakan tegangan, maka keluarannya dengan laju slew 0,5 volt/detik,berarti
tegangan keluarannya berubah sebesar 0,5 volt setiap satu mikrodetik.

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 16


Pada Gambar digambarkan sebuah integrator yang dibangun dengan sebuah Op-Amp,
sebuah tahanan dan sebuah kapasitor. Masukan yang lazim pada sebuah integrator adalah
pulsa persegi, dimana Vin diterapkan pada ujung kiri tahanan R, karena adanya ground
semu, arus masuk berharga tetap. Sehingga hampir semua arus ini mengalir ke
kapasitor, menyebabkan muatan pada kapasitor naik secara linier. Karena adanya pembalik
fasa pada Op-Amp, maka tegangan keluamya berbentuk lereng negatif. Pada ujung
perioda pulsa tegangan masuk kembali ke nol, arus pengisian kapasitor berhenti. Ini
menimbulkan tegangan keluar masih tetap pada tingkat negatif.

3) DIFERENSIATOR
Diferensiator adalah rangkaian yang melakukan operasi secara matematik, dan
menghasilkan tegangan keluar yang sebanding dengan kemiringan tegangan masuknya.
Umumnya deferensiator digunakan untuk mendeteksi tepi mendahului dan tepi ketinggalan
dan sebuah pulsa persegi atau menghasilkan keluaran opersegi dan masukan lereng.

Differensiator

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 17


Gambar menunjukkan sebuah rangkaian deferensiator OpAmp. Perhatikanlah
kemiripannya dengan integrator Op-Amp, di mana perbedaannya terletak pada tahanan
dan kapasitornya yang saling berpindah tempat. Bila tegangan masuk berubah maka
kapasitor diisi atau dikosongkan. Karena adanya ground semu, arus kapasitor mengalir
melalui tahanan umpan balik yang menghasilkan tegangan yang setara dengan kemiringan
dan tegangan masuk.

F. KESIMPULAN

 Op-amp adalah penguat DC yang memiliki impedansi input tinggi dan impedansi
output rendah.
 Op-amp dapat digunakan untuk membalik fase suatu sinyal input.
 Op-amp dapat digunakan untuk melakukan penguatan terhadap tegangan dari suatu
input sinyal yang kecil sehingga didapat suatu sinyal keluaran yang besar.
 Konfigurasi op-amp seperti integrator atau differensiator dapat digunakan untuk
mengubah bentuk sinyal masukkan menjadi bentuk lain pada bagian keluaran.
 Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan
feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting.

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 18


G. CONTOH SOAL
1.

Hitung differensiator op-amp dari rangkaian seperti gambar di atas dengan nilai C1= 1uF dan
R = 1 K Ohm Sumber tegangan ±15Volt > Awal sinyal adalah 0 Volt.

Tentukan tegangan output :

A. Vin = 1 Volt (sinyal dc) saat 10 detik.


B. Vin = 20 Volt (sinyal dc) saat 1 detik

Jawaban :

A. Vo = - Rf C1 . dvin / dt
= - 103 . 10-6 (1V – 0V) / 10
= - 10-3 . 0,1
= - 0,0001 V

Gambar Sinyal Output :

B. Vo = - Rf C1 . dvin / dt

= - 103 . 10-6 (20V – 0V) / 1

= - 10-3 . 20

= - 20-2 V

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 19


2.

Sebuah rangkaian op-amp pembalik seperti gambar di atas memiliki nilai nilai yaitu: tahanan
feed back = 330 kΩ , tahanan input = 1 kΩ , dan tegangan input = 17 mV. Hitung berapa
perolehan tegangan (Av), tegangan output (Vout) dan tegangan catu daya (Vcc) pada
rangkaian tersebut ?

Jawaban :

Diketahui :

Rf = 330 kΩ = 330.000 Ω

Rin = 1 kΩ = 1.000 Ω

Vin = 17 mV = 0,017 V

Av = − Rf ÷ Rin = − 330.000 ÷ 1.000 = − 330


Vout = Av × Vin = − 330 × 0,017 V = − 5,61 V

Vcc = ±150% × Vout = ±150% × −5,61 V = ±8 V

Apabila input yang diberikan adalah +17 mV, maka output yang dihasilkan adalah − 5,61 V.
Hal ini mengasumsikan bahwa tegangan catu daya (Vcc) yang digunakan memungkinkan
output bergerak mencapai nilai itu. Sebuah catu daya ±6V terlalu kecil untuk itu, oleh
karenanya membutuhkan catu daya dengan rating tegangan setidaknya ±8V (atau sekitar
±150% × Vout) .Untuk menguatkan tegangan input sebesar 17 mV. Sehingga diperoleh Av =
− 330 , Vout = − 5,61 V , Vcc = ±8 V.

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 20


3.

Sebuah penguat pembalik seperti pada gambar di atas memiliki hambatan R1 sebesar 100Ω.
Penguat pembalik tersebut di beri input sebesar 100m Volt. Tegangan keluaran dari penguat
yang diinginkan 0,2 Volt. Hitung berapa besarnya penguat dan hambatan R2 ?

Jawaban :

Vout 0,2Volt
A A
Vin 100nVolt

A  2000

R 2  A  ( R1)  R 2  2000  (100)

R2  200k

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 21


DAFTAR PUSTAKA

www.everythingthatiknow PENGUAT OPERASIONAL(OP-AMP).html

www.ElektronikaLanjutBabIIIOpAmpbySunomoRezaOktafiansyah -Academia.edu.html

www.OperationalAmplifier(Op-Amp)ZadidIhsani-Academia.edu.html

www.OPERATIONALAMPLIFIER(Op-Amp)PuspaDhamayanti-Academia.edu.html

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG DASAR DASAR OP-AMP 22

Anda mungkin juga menyukai