“DASAR-DASAR OP-AMP”
DISUSUN OLEH :
TE A 2013
FAKULTAS TEKNIK
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah”Dasar-Dasar
Op-Amp” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Operation Amplifier (Op-Amp). Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa
yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 3
1) Komparator................................................................................................................ 15
2) Integrator ................................................................................................................... 16
3) Diferensiator .............................................................................................................. 17
F. Kesimpulan........................................................................................................................ 18
- Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :
Aturan1: Perbedaan tegangan antara input V+ dan V- adalah nol (V+ - V- = 0 atau V+ = V- )
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op amp.
Penguat Diferensial
Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2)
dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai
input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2
dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.
Secara teoritis Op-Amp adalah penguat yang mempunyai sifat-sifat atau
karakteristik seperti penguat ideal. Tentunya apabila kita menyebutkan sebuah penguat
ideal, maka komponen mi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :
Faktor penguat Av (open loop gain) walaupun cukup besar tetapi terbatas kira-kira
100.000 kali.
Bila harga pada input-nya nol, maka output-nya belum tentu tepat nol tetapi
mungkin sedikit lebih atau kurang
Walaupun impedansi input-nya relatif cukup tinggi, tetapi terbatas hanya beberapa
ratus kilo Ohm saja.
Sedangkan harga impedansi pada output-nya yang relatif rendah juga terbatas
berkisar hanya beberapa puluh sampai ratus Ohm saja.
Rise time-nya tidak nol.
Kalaupun harga impedansi tegangan sumber atau temperatur cukup besar
kerjanya akan terpengaruh.
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial,
lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan
kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-
2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.
AVOL = Vo / Vid
AVOL = Vo/(V1-V2)
Hambatan Keluaran
Hambatan Keluaran (output resistance) RO dari Op Amp adalah besarnya hambatan
dalam yang timbul pada saat Op Amp bekerja sebagai pembangkit sinyal. Secara ideal harga
hambatan keluaran RO Op Amp adalah = 0.
Lebar Pita
Lebar pita (band width) BW dari Op Amp adalah lebar frekuensi tertentu dimana
tegangan keluaran tidak jatuh lebih dari 0,707 dari harga tegangan maksimum pada saat
amplitudo tegangan masukan konstan. Secara ideal, Op Amp memiliki lebar pita yang tak
terhingga.
Waktu Tanggapan
Waktu tanggapan (respon time) dari Op Amp adalah waktu yang diperlukan oleh
keluaran untuk berubah setelah masukan berubah. Secara ideal harga waktu respon Op Amp
adalah = 0 detik, yaitu keluaran harus berubah langsung pada saat masukan berubah.
Karena ujung dan R1 yang satu ada di Vin dan yang lain ada di nol volt, maka
penurunan tegangan melalui R1 adalah Vin dibagi R1. Seperti tampak pada Gambar bahwa
satu ujung dan R2 dihubungkan ke keluaran VOut, maka untuk memperoleh polaritas
pada ingatlah ujung kiri R2 memaksa ujung kanan R2 menjadi negatif. Karenanya
Vout akan negatif bila Vin-nya positif, dan sebaliknya Vout akan positif bila Vin-nya
negatif. Hal inilah yang dikatakan penguat membalik (inverting).
3) PENGUAT DIFERENSIAL
Penguat diferensial bisa mengukur maupun memperkuat isyarat - isyarat kecil yang
terbenam dalam isyarat yang jauh lebih besar. Empat buah tahanan presisi dan sebuah Op-
Amp membentuk sebuah penguat diferensial seperti yang tampak pada Gambar Terminal
masukannya ada dua yaitu V1 dan V2,dimana V1 sebagai masukan negatif dan V2
sebagai masukan positif. Tegangan keluaran dan penguat diferensator Vout sebanding
dengan perbedaan tegangan yang diterapkan ke masukan negatif dan masukan positifnya,
sehingga gain diferensial akan tergantung dan perbandingan tahanan-tahanannya.
Penguat Diferensial
5) PENGUAT INSTRUMENTASI
Penguat instrumentasi adalah salah satu dari penguat – penguat yang paling
bermanfaat, cermat dan serba guna yang ada pada saat ini. Penguat dibuat dari tiga buah Op-
Amp dan tujuh buah tahanan, seperti yang tampak pad Gambar Untuk menyederhanakan
analisa rangkaiannya, perlu diingat bahwa penguat instrumentasi sesungguhnya dibuat
dengan menghubungkan sebuah penguat ke sebuah penguat diferensial dasar. Op-Amp A3
Penguat Instrumentasi
1) KOMPARATOR
Kita sering membandingkan tegangan yang satu dengan yang lain untuk melihat
tegangan mana yang lebih besar. Kita hanya memerlukan jawaban ya atau tidak saja,
sebab sebuah pembanding (komparator) dapat menjawab pertanyaan tersebut. Sebuah
komparator adalah rangkaian dengan dua tegangan masuk tak membalik dan membalik, dan
satu tegangan keluaran. Bila tegangan tak membalik lebih besar dan pada tegangan
membalik, maka komparator menghasilkan tegangan keluaran yang tinggi, begitu pula bila
sebaliknya.Rangkaian dasar Op-Amp sebagai komparator tampak pada Gambar dimana
Op-Amp dipasang tanpa tahanan umpan balik. Bila masukan membalik dihubungkan dengan
ground, maka tegangan masukan akan kecil, sehingga sudah dapat membuat Op-Amp
menjadi penuh.Titik perpindahan atau titik ambang dan sebuah komparator ialah harga
Komparator
2) INTEGRATOR
Integrator adalah sebuah rangkaian yang menyelenggarakan operasi integrasi
secara matematik, karenanya dapat menghasilkan tegangan keluaran yang sebanding
dengan integrasi masukkannya.Pemakian yang umum ialah menggunakan tegangan
masuk tetap untuk menghasilkan tegangan keluar berbentuk lereng. Sebuah lereng ialah
tegangan yang mendaki atau menurun secara linier. Misalkan jika kita menggerakkan 741C
dengan undakan tegangan, maka keluarannya dengan laju slew 0,5 volt/detik,berarti
tegangan keluarannya berubah sebesar 0,5 volt setiap satu mikrodetik.
3) DIFERENSIATOR
Diferensiator adalah rangkaian yang melakukan operasi secara matematik, dan
menghasilkan tegangan keluar yang sebanding dengan kemiringan tegangan masuknya.
Umumnya deferensiator digunakan untuk mendeteksi tepi mendahului dan tepi ketinggalan
dan sebuah pulsa persegi atau menghasilkan keluaran opersegi dan masukan lereng.
Differensiator
F. KESIMPULAN
Op-amp adalah penguat DC yang memiliki impedansi input tinggi dan impedansi
output rendah.
Op-amp dapat digunakan untuk membalik fase suatu sinyal input.
Op-amp dapat digunakan untuk melakukan penguatan terhadap tegangan dari suatu
input sinyal yang kecil sehingga didapat suatu sinyal keluaran yang besar.
Konfigurasi op-amp seperti integrator atau differensiator dapat digunakan untuk
mengubah bentuk sinyal masukkan menjadi bentuk lain pada bagian keluaran.
Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik) yaitu feedback negatif dan
feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting.
Hitung differensiator op-amp dari rangkaian seperti gambar di atas dengan nilai C1= 1uF dan
R = 1 K Ohm Sumber tegangan ±15Volt > Awal sinyal adalah 0 Volt.
Jawaban :
A. Vo = - Rf C1 . dvin / dt
= - 103 . 10-6 (1V – 0V) / 10
= - 10-3 . 0,1
= - 0,0001 V
B. Vo = - Rf C1 . dvin / dt
= - 10-3 . 20
= - 20-2 V
Sebuah rangkaian op-amp pembalik seperti gambar di atas memiliki nilai nilai yaitu: tahanan
feed back = 330 kΩ , tahanan input = 1 kΩ , dan tegangan input = 17 mV. Hitung berapa
perolehan tegangan (Av), tegangan output (Vout) dan tegangan catu daya (Vcc) pada
rangkaian tersebut ?
Jawaban :
Diketahui :
Rf = 330 kΩ = 330.000 Ω
Rin = 1 kΩ = 1.000 Ω
Vin = 17 mV = 0,017 V
Apabila input yang diberikan adalah +17 mV, maka output yang dihasilkan adalah − 5,61 V.
Hal ini mengasumsikan bahwa tegangan catu daya (Vcc) yang digunakan memungkinkan
output bergerak mencapai nilai itu. Sebuah catu daya ±6V terlalu kecil untuk itu, oleh
karenanya membutuhkan catu daya dengan rating tegangan setidaknya ±8V (atau sekitar
±150% × Vout) .Untuk menguatkan tegangan input sebesar 17 mV. Sehingga diperoleh Av =
− 330 , Vout = − 5,61 V , Vcc = ±8 V.
Sebuah penguat pembalik seperti pada gambar di atas memiliki hambatan R1 sebesar 100Ω.
Penguat pembalik tersebut di beri input sebesar 100m Volt. Tegangan keluaran dari penguat
yang diinginkan 0,2 Volt. Hitung berapa besarnya penguat dan hambatan R2 ?
Jawaban :
Vout 0,2Volt
A A
Vin 100nVolt
A 2000
R2 200k
www.ElektronikaLanjutBabIIIOpAmpbySunomoRezaOktafiansyah -Academia.edu.html
www.OperationalAmplifier(Op-Amp)ZadidIhsani-Academia.edu.html
www.OPERATIONALAMPLIFIER(Op-Amp)PuspaDhamayanti-Academia.edu.html