PENDAHULUAN
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang
SITE
Tema yang dipilih adalah Metafora. Metafora adalah ungkapan atau kiasan bentuk yang
diungkapkan dalam bangunan.
1.5. BATASAN
Tapak yang berada di Kecamatan Lowokwaru ini memiliki batas – batas antara lain :
SITE
Luas lahan yang direncanakan 10.000 m² (1Ha), berdasar peraturan dan standar SNI
yang digunakan, kondisi lahan dan bangunan dapat diterapkan sebagai berikut :
: Sebelah Timur 9 m
KDB : 90%
Lokasi terletak di tepi jalan Raya Soekarno Hatta, dapat ditempuh dengan berjalan kaki
bagi masyarakat yang berada di sekitar 1 km, atau dijangkau dengan kendaraan pribadi
maupun kendaraan umum. Lalu lintas kendaraan rami, banyak pejalan kaki yang beraktifitas
seperti menuju site.
Untuk kelancaran lalu lintas di jalan raya dan lalu lintas yang masuk keluar gdung
pertunjukan musik, jalur masuk keluar gedung pertunjukan musik ini dipisah. Diberi beberapa
alternatif parkir. Jalur pejalan kaki dipisah dengan mobil, diberi peneduh pada jalur pejalan
kaki, diadakan tempat perhentian, fasilitas rambu mengarah untuk pejalan kaki
maupunkendaraan. Memberi penghalang pada akses-akses khusus sehingga mempermudah
pengunjung ke tampat tujuan.
2.1.2. View
2.1.2. Kebisingan
Untuk mengatasi kebisingan dari jalan raya, dilakukan dengan menempatkan bangunan
lebih jauh dari sumber kebisingan. Sedangkan kebisingan di dalam site dapat diatasi
dengan memberikan vegetasi disisi lain berfungsi untuk area terbuka hijau, Yang dapat
mengurangi kebisingan dari luar site maupun dalam site (bangunan).
2.1.3. Vegetasi
Vegetasi alami yang sudah ada di site tidak teratur dapat dimamfaatkan dengan penataan
ulang, penataan taman dilakukan dengan tidak menghalangi Facade bangunan, Vegetasi
dikombinasi beberapa tanaman agar mendapatkan estetika taman yang menarik. mengurangi
tanaman yang memiliki musim rontok.
Tanggapan
Penataan vegetasi agar tidak menutupi facade bangunan, sedangka pada jalur
pejalang kaki diberi vegetasi dengan jarak ±3 m sebagai peneduh karena jarak dari
jalan raya ke dalam bangunan lebih dari 50 m. Pohon palem dapat digunakan sebagai
entetika lahan hijau , juga sebagai pengarah ke dalam bangunan karena
jarak akses yang cukup jauh lebih dari 50 m. Jenis vegetasi yang di prioritaskan
adalah vegetasi yang dapat menyerap polusi seperti bambu pagar, mahoni, beringin,
serta beberapa tanaman lain yang dapat dikombinasikan. Penataan vegetasi tidak
boleh menutupi wajah bangunan utama, dan bangunan dapat terlihat jelas dari jalan
raya, sehingga identitas yang akan diberikan sebagai ikon kota dapat di munculkan
dari bangunan.
Tanggapan
Untuk mendapatkan hawa yang sejuk dalam ruangan dan mengurangi kemungkinan
debu terbawa angin ke dalam ruangan, diberi vegetasi pada semua area seimbang, tetapi
tidak boleh menghalangi muka bangunan secara berlebihan.
Angin yang melewati daerah yang teduh oleh vegetasi akan menghasilkan angin yang
sejuk sehingga bermamfaat sebagai penghawaan alami yang segar dan nyaman di dalam
ruangan.
Jalur lintasan matahari melintasi site, sehingga orientasi bangunan di prioritaskan utara
selatan, untuk menghindari panas matahari berlebihan masuk kedalam ruangan
Tanggapan
Untuk memamfaatkan cahaya matahari dan menghindari panas tidak ikut ke dalam
bangunan secara berlebihan, penataan vegetasi pada bukaan yang menghadap ke timur dan
barat di tata agar menghalandi panas matahari, memberi sung shading pada bangunan,
penghalang panas matahari tidak membuat suasana dalam ruangan menjadi gelap atau
berkurang cahayanya, ruangan harus tetap mendapatkan cahaya yang cukup sesuai dengan
kebutuhan aktivitas yang dilakukan.
Gedung konser merupakan hasil inovasi arsitektur dari budaya barat yang secara
teknis memang ditujukan untuk menunjang budaya seni musik. Sejarahnya dimulai sejak
awal abad ke 19 dimulai dengan bangunan berupa amphitheater, colloseoum, gedung opera
baru kemudian gedung konser. Perkembangannya ini juga seiring dengan perkembangan
ilmu akustik dan juga arsitektur. Pada jaman modern ini, gedung konser sudah merupakan
hasil inovasi mutakhir dari berbagai teknologi, ilmu pengetahuan dan seni musik itu
sendiri,(Merthayasa, 2001).
2.2.2 Fungsi
Fungsi utama dari Gedung Pertunjukan Musik adalah sebagai tempat/ruangan yang
dapat menampung semua jenis pertunjukan musik seperti : musik klasik, orkestra, jazz, pop,
rock dan lain-lain secara profesional. Akan tetapi gedung ini juga bisa disewa masyarakat
untuk kegiatan yang lainnya (Appleton, 2008).
Bahasa merupakan salah satu cara manusia untuk saling dapat berkomunikasi antara
satu dengan yang lainnya. Dengan bahasa pula manusia mampu berfikir secara abstrak
terhadap obyek-obyek yang nyata dengan cara obyek-obyek tersebut ditransformasikan
dengan symbol-symbol abstrak. Kenyataannya manusia berfikir tentang obyek tersebut tidak
ada berada pada saat kegiatan berfikir tersebut dilakukan.
Metafora merupakan bagian dari bahasa yang digunakan oleh manusia untuk
menjelaskan sesuatu melalui perbandingan atau suatu persamaan/kemiripan. Dalam bukunya
The Language of Pos Modern Architecture ( awal tahun 1970-an ).
a. Charles Jenck menyoba mengaitkan antara bahasa dengan arsitektur, antara lain
dengan metafora.
Dalam Arsitektur metafora adalah kiasan atau ungkapan bentuk yang diwujudkan pada
bangunan sehingga akan menimbulkan berbagai persepsi dari yang melihatnya.
( People invariby see on building in tern of another, or intern of similar object, in short as a
metaphor ),
( keanekaragaman dalam melihat suatu bangunan sebagai sesuatu yang lain atau mirip
dengan suatu obyek. Disebut metafora ).
( Metafora adalah tehnik memindahkan gambaran kepada sesuatu hal, seakan-akan benar
tetapi sebenarnya bukan ).
Metafora yang dipakai berangkat dari ide, hakikat manusia atau dari nilai-nilai seperti
Individualisme, Naturalisme, Komunitas, Tradisi, dan Kebudayaan.
Metafora yang berangkat dari hal-hal yang visual serta spesifikasi atau karakter
tertentu dari suatu benda seperti rumah sebagai puri.
Bangunan ini terdiri dari susunan unit rumah tinggal berbentuk kubus dengan jendela
berbentuk lingkaran. Unit-unit tersebut dipegang oleh inti bangunan sebagai konstruksi utama.
Bagi masyarakat jepang bentuk unit rumah tersebut serupa dengan bentuk sangkar burung
dan bukan seperti bentuk rumah tinggal. Tetapi bagi masyarakat eropa bentuk rumah tersebut
serupa dengan bentuk mesin cuci. Sehingga bagi mereka bangunan tersebut merupakan
tumpukan mesin cuci.
Bangunan ini menimbulkan banyak metafora baik dari kalangan profesional maupun
masyarakat umum. Seperti diantaranya dikatakan seperti : kura-kura bercinta, kepakan sayap
burung, kerang maupun kapal yang yang sedang berlayar. Jhon sendiri mengumpamakan
sebagai buah jeruk yang dipotong dan disusun berdiri.
Sebuah bangunan gereja dengan penampilan secara visual majemuk dan imajinatif
sehingga bentuknya dapat terlihat menyerupai kapal laut, atau seperti tangan yang sedang
berdoa.
Peng. Bangunan
Parkir
Peng. Pertujukan
Rg.
Staff
Rg. Peng.
Datang Entrance Perpustakaan
Staff
Rg.
Staff
Humas
Informasi
3.1.2. Musisi
Rg.
Parkir Rg. Alat Musik Perform.
Tunggu
Pulang Istirahat
Daftar
Parkir
Perpustakaan
Cafe
Parkir
SB : Studi Banding
MHB : Metric Hanbook Planning and Design Data
ISD : Interior Space Design
TSS : Time Saver Standard for Building Type
HDPS : Human Dimention Public Space
UTB : Utilitas Bangunan
DFA : Detailing For acoustic
A. Parkir Pengunjung
1. Standar = 1 tempat parkir untuk mobil antara 4-6 orang penonton
= 1 tempat parkir mobil = 12 m² (DA)
= 1 tempat parkir motor max. 2 orang penonton
= 1 tempat parkir motor = 1,5 m² (DA)
= 1 tempat parkir untuk bus max. 60 orang penonton
= 1 tempat parkir bus = 60 m² (DA)
2. Parkir Mobil
Jumlah penonton = 1500 orang
Tidak semua pengunjung memerlukan tempat parkir mobil (asumsi 50%
pengunjung).
Jumlah pengunjung = 50% x 1600 orang = 800 orang
Jumlah parkir mobil = 800 / 4 = 200 mobil
Luas parkir mobil = 200 mobil x 12 m² = 2400 m²
3. Parkir Motor
Jumlah penonton = 1600 orang
Parkir motor (asumsi 50% pengunjung)
Jumlah pengunjung = 30% x 1600 orang = 800 orang
Jumlah parkir motor = 480 / 2 = 240 motor
Luas parkir motor = 240 motor x 1,5 m² = 360 m²
4. Parkir Bis
Parkir Bis (asumsi 2 bis)
Luas parkir bis = 2 x 60 m² = 120 m²
C. Parkir Service
1. Mobil Box
Standar 1 mobil box = 28 m²
Jumlah mobil bo = 4 mobil box
Luas parkir mobil box = 28 m² x 4 mobil box
= 112 m²
2. Truk
Standar 1 truk = 48 m²
Jumlah truk = 2 truk
Luas parkir truk = 48 m² x 2 truk
= 96 m²
Luas total parkir service = 112 m² + 96 m²
= 208 m²
MAIN
ENTRANCE
HALL / LOBBY
TICKETING
UTAMA
STUDIO
TOILET MUSIK
PERTUNJIKA
N MUSIK / RG.
KONSER TUNGGU
HALL
RG.
ADMINISTRASI REKAMAN
TOILET
RG.
RG. RG. TATA RG.
KONFERENSI PERSIAPAN SUARA PELIPUTAN
RG.
TATA
TOILET
MUSHOLLA
Audience
Rg. Ngajar
Lobby
Km / Wc
T. Wudhu
Bentuk bangunan ini terispirai dari note musik yang dituangkan ke dalam bangunan.
4. Ruang Konser
Row space yang nyaman
Sudut A biasanya digunakan untuk auditorium, pertunjukan seni atu theatre. Ketinggian
maksimal bangku paling belakang diukur dari panggung adalah 3,66 m.
Jumlah baris kursi diantara 2 gang tidak boleh lebih dari 16 kursi. Jika baris kursi hanya
dapat diakses dari satu sisi, jumlah kursi tidak boleh lebih dari 8 kursi
Gang yang mengakses 60 kursi atau kurang minimal harus selebar 76 cm, dan 91 cm untuk
60 kursi atau lebih.
Lebar gang (cross aisle) yang menghubungkan antar gang minimal selebar gang yang
terbesar ditambah dengan 50% dari total lebar sisa seluruh gang yang lainnya.
Dimensi Pintu
Suasan interior sangat penting diperhatikan karena ini termasuk pada bagian dari
relaksi. Untuk memberikan kesan nyaman dant tenang, maka digunakan warna-
warna hangat baik untuk warna dinding, lantai, maupun furnitur. Selain itu
pencahayaan juga penting untuk diperhatikan demikian juga pengaturannya.
dan mengikuti bentuk oval, namun agak melingkar dengan titik pusat adalah panggung, agar
seluruh penonton mendapatkan kualitas visual yang baik. Penggunaan elemen-elemenkayu
sebagiana unsur utama kulit luar dinding interior.