Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN

GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI

OLEH :

KELAS : DII.C

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
TAHUN 2018

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Halusinasi
Pertemuan : ke 1 (satu)

a. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi: halusinasi
3. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 15 menit interaksi selama 6 jam diharapkan:
a. Perawat mampu membina hubungan saling percaya kepada pasien
b. Pasiendapat menyebutkan isi, waktu terjadi, frekuensi, situasi dan kondisi yang
menimbulkan halusinasi, perasaan serta respon pasien saat mengalami halusinasi.
c. Pasien mengetahui carauntuk mengontrol halusinasi.
d. Pasien dapat memperaktikkan cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.
4. Tindakan Keperawatan
b. Mendiskusikan mslh yg dirasakan keluarga dlm merawat pasien
c. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham dan jenis waham yg dialami
pasien beserta proses terjadinya
d. Menjelaskan cara-cara merawat px waham
e. Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan mengetahui kemampuan pasien.
f. Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberi pujian
g. Proses Pelaksanaan Tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
”Selamat siang ibu, perkenalkan nama saya Surya. Nama ibu siapa? Senang
dipanggil siapa bu?”
b. Evaluasi/Validasi
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu saat ini? Apakah ibu masih
sering melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain dan mendengar suara-suara
yang tidak jelas sumbernya?”
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
- Tempat: “Baiklah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara-
suara yang ibu biasanya dengar? Nanti kita akan melatih dan memberikan ibu
kesempatan untuk mencoba cara mengontrol suara-suara yang ibu dengar agar
tidak mengganggu ibu”.
- Waktu: “Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Apakah 15 menit cukup,
bu?
- Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Apakah di ruang depan ini
bisa bu?”
2. Fase Kerja
- ”Ibu terlihat sering berbicara dan seperti orang sembahyang sendiri atau
menanggapi suara tersebut, kalau boleh saya tahu apa yang ibu dengarkan dan
suara siapa yang ibu dengar?”
- “Apakah suara-suara itu datang terus-terusan bu? Bagaimana dengan orang-
orang/benda yang ibu lihat? Apakah ibu lihat terus-terusan? Kapan ibu
mengalaminya? Berapa kali dalam sehari ibu mendengar suara-suara itu? Mana
yang lebih sering ibu alami, mendengar/melihat sesuatu?”
- “Apa yang ibu lakukan saat melihat/suara-suara itu muncul? Apakah kegiatan ibu
terganggu dengan adanya suara tersebut?”
- ”Bu LS, ada empat cara untuk mencegah bayanga/suara-suara itu muncul.
Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara minum obat
dengan teratur. Ketiga bercakap-cakap dengan orang lain, dan yang keempat
melakukan kegiatan yang sudah terjadwal.”
- ”Karena ibu masih terlihat sering mengikuti suara yang ibu dengar, Bagaimana
kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik suara tersebut?”.
- “Sekarang kita akan bersama-sama mendiskusikan cara ibu menghardik suara
tersebut ya”.
- “Begini bu, untuk mengendalikan diri ibu walaupun suara-suara itu tetap muncul
dan ibu melihat bayangan yang tidak bisa dilihat orang lain, ibu bisa
melakukannya dengan menghardik suara dan bayangan tersebut dengan cara
mengatakan ‘Pergi. Saya tidak mau mendengar, saya tidak mau melihat, kamu
palsu, kamu suara palsu’. Katakan kata-kata tersebut sambil menutup mata dan
telinga ibu sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba sekarang ibu peragakan ya.
Nah, itu sudah bagus bu. Coba sekali lagi bu. Baik, sekarang ibu sudah bisa kan?
Kalau begitu kita masukkan ke jadwal harian ibu untuk melakukan cara
menghardik suara-suara ya”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi pasien (subyektif)
”Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah ngobrol selama 15 menit untuk saat
ini kita akhiri dulu ya. Tadi ibu sudah bagus sekali melakukan cara
menghardik suara-suara yang biasa ibu dengar dan bayangan yang ibu lihat.
Bagaimana perasaan ibu setelah kita mengobrol tadi?”
- Evaluasi perawat (objektif)
Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan melakukan kontak mata
dengan perawat

b. Tindak Lanjut Pasien


”Nanti bila ibu mendengar suara-suara lagi dan melihat orang/benda/bayangan
yang tidak dilihat orang lain, ibu bisa lakukan cara seperti tadi yang telah kita
pelajari bersama dan latih terus setiap hari ya bu”
c. Kontrak Yang Akan Datang (Topik, waktu, tempat)
- Topik : ”Baiklah ibu, nanti kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara
mengendalikan halusinasi yang lain ya”
- Waktu : ”Bagaimana kalau besok, jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00
WITA?”
- Tempat : ”Kita akan ngobrol dimana, bu? Bagaimana kalau di tempat ini
juga?”

STRATEGI PELAKSANAAN
Masalah : Halusinasi
Pertemuan : ke 2 (satu)

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Subjektif
- Pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk
sembahyang.
- Pasien mengatakan suara tersebut merupakan suara kompyangnya yang sudah
meninggal.
- Pasien mengatakan sering melihat kompyang dan bayangan/benda yang tidak bisa
dilihat orang lain
- Pasien mengatakan belum bisa mengendalikan halusinasinya dengan cara
menghardik
- Pasien mengatakan masih menyenangi halusinasinya
Obyektif:
- Pasien tampak sering ngumik-ngumik sendiri sambil mondar-mandir
- Pasien tampak mencakupkan tangan seperti orang sembahyang
- Pasien tampak sering melihat ke satu arah seperti mengamati sesuatu
- Pasien tampak menyenangi halusinasinya
- Kontak mata pasien baik
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi: halusinasi
3. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 15 menit interaksi selama 6 jam diharapkan:
a. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik
b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan obat
4. Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat (jelaskan 6 benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat).
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk minum obat

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
”Selamat pagi ibu LS. Masih ingat dengan saya, bu? Nama saya Surya ya bu”
b. Evaluasi/Validasi
”Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apa keluhan ibu saat ini? Apakah ibu masih
sering melihat sesuatu yang tidak dilihat orang lain dan mendengar suara-suara
yang tidak jelas sumbernya? Apakah telah digunakan cara yang telah kita latih?
Apakah jadwal kegiatan sudah dilaksanakan? Apakah tadi pagi sudah minum
obat?”
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
- Tempat: “Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Ibu
LS minum ya”.
- Waktu: “Berapa lama kita akan berbincang-bincang? Apakah 15 menit cukup,
bu?
- Tempat: “Dimana kita akan berbincang-bincang? Apakah di ruang depan ini
bisa bu?”
2. Fase Kerja
- “Ibu LS, apakah ada bedanya setelah minum obat? Apakah suara-suara berkurang
atau hilang?”
- “Ibu, minum obat sangat penting agar suara-suara yang Ibu LS dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang Ibu minum?”
- (Perawat menyiapkan obat pasien) Ini obat-obat untuk menghilangkan suara-suara
dan menenangkan pikiran. Semua obat ini diminum ada yang 2 kali sehari pukul 7
pagi dan malam pukul 7.”
- “Kalau suara-suara sudah hilang, obatnya tidak boleh dihentikan. Setelah kondisi
Ibu membaik maka akan dikonsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat
Ibu LS akan kambuh dan sulit sembuh seperti keadaan semula. Ibu LS juga harus
teliti saat minum obat-obatan ini, pastikan obat benar, artinya Ibu LS harus
memastikan bahwa obat itu obat yang benar-benar milik Ibu LS, jangan keliru
dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya, pastikan obat diminum
pada waktunya, dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah makan dan tepat
jamnya. Obatnya juga harus diminum sesuai dengan dosis yang telah diresepkan
oleh dokter ya, bu. Ibu LS juga harus cukup minum minimal delapan gelas
perhari”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi pasien (subyektif)
”Sesuai dengan janji kita tadi, kita sudah ngobrol selama 15 menit untuk saat
ini kita akhiri dulu ya. Bagaimana perasaan Ibu LS setelah kita bercakap-
cakap mengenai obat? Sudah beberapa cara yang kita latih untuk mencegah
suara-suara? Coba Sebutkan! Bagus! (jika jawaban benar). Mari masukkan
jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan. Ibu LS jangan lupa ingatkan
waktunya minum obat pada perawat atau pada keluarga kalau dirumah.”
- Evaluasi perawat (objektif)
Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan melakukan kontak mata
dengan perawat
b. Tindak Lanjut Pasien
”Nanti bila ibu merasa melihat bayangan yang tidak dilihat orang lain atau
mendengar suara-suara lagi tanpa melihat orang yang berbicara, ibu bisa lakukan
cara menghilangkan suara tersebut seperti kemarin dan jangan lupa minum
obatnya terus setiap hari ya, bu”
c. Kontrak Yang Akan Datang (Topik, waktu, tempat)
- Topik : ”Baiklah ibu, besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang cara
mengendalikan halusinasi yang lain ya”
- Waktu :
”Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00 WITA?”
- Tempat :
”Kita akan ngobrol dimana, bu? Bagaimana kalau di ruang tamu ini juga?”

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Halusinasi
Pertemuan : ke 3 (tiga)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Pasien
Subyektif:
- Pasien mengatakan masih sering mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk
sembahyang.
- Pasien mengatakan suara tersebut merupakan suara kompyangnya yang sudah
meninggal.
- Pasien mengatakan sering melihat kompyang dan bayangan/benda yang tidak bisa
dilihat orang lain
- Pasien mengatakan belum bisa mengendalikan halusinasinya dengan cara
menghardik
- Pasien mengatakan masih menyenangi halusinasinya
- Pasien mengatakan sudah minum obat yang diberikan
Obyektif:
- Pasien tampak mencakupkan tangan seperti orang sembahyang
- Pasien tampak sering melihat ke satu arah seperti mengamati sesuatu
- Pasien tampak menyenangi halusinasinya
- Kontak mata pasien baik
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi: halusinasi
3. Tujuan Khusus:
Setelah 1 x 15 menit interaksi selama 6 jam diharapkan pasien dapat:
a. Pasien mampu melakukan hardik dan minum obat untuk mengontrol
halusinasinya
b. Pasien mampu bercakap-cakap untuk mengontrol halusinasinya
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat. Beri pujian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap saat terjadi halusinasi
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat dan
bercakap-cakap

B. Proses Pelaksanaan Tindakan


1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Ibu LS. Masih ingat dengan saya? Nama saya Suryaya bu”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Masih melihat bayangan dan mendengar suara-
suara yang tidak di dengar orang lain?”
“Apakah Ibu sudah latihan menghardik 3xsehari?Apakah Ibu sudah minum
obatnya?Apakah halusinasi Ibu sudah berkurang?”
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
Topik : Ibu LS sekarang kita akan membicarakan tentang cara mengontrol dan
mengurangi halusinasi yaitu dengan bercakap-cakap atau mengobrol,
sesuai dengan janji kita kemarin.
Waktu : kita ngobrol mau berapa lama ? 15 menit cukup.
Tempat : kita mau ngobrol dimana ?diruangan ini lagi?
2. Fase Kerja
- “Hari ini kita akan berdiskusi mengenai cara lainnya untuk mengontrol
halusinasi Ibu . Apakah Ibu bersedia?”
- “Cara lainnya untuk mengontrol halusinasi Ibu yaitu dengan cara mengobrol.
Nanti Ibu bisa mengobrol dengan teman-teman Ibu ataupun perawat.”
- “Ketika nanti Ibu mendengar suara tersebut, Ibu langsung mencari teman Ibu
untuk diajak mengobrol.”
- “Nanti topik dari apa yang akan Ibu bicarakan bisa apa saja. Bisa mengenai
kegiatan disini, hobi Ibu atau apa saja.”
- “Bagaimana bu? Apakah Ibu LS nanti mau untuk melakukannya?”
- “Dengan siapa kira-kira Ibu akan mengobrol di kamar?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi pasien (subyektif)
“Bagaimana perasaan Ibu LS setelah kita berbincang-bincang dan belajar
mengontrol halusinasi Ibu?”
- Evaluasi perawat (objektif)
Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat
b. Tindak Lanjut Pasien
“Bagaimana kalau Ibu LS mencoba mengingat kembali dan melatih cara untuk
mengontrol halusinasi Ibu ?”
“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan mengobrol dengan teman ke jadwal
harian Ibu LS?”
“Baik, nanti Ibu LS latih, kalau ada kesulitan, kita bicarakan lagi.”
c. Kontrak Yang Akan Datang (Topik, waktu, tempat)
Topik : ”Bagimana kalau besok sore kita mendiskusikan mengenai cara
lainnya untuk mengontrol halusinasi Ibu ?”
Waktu : ”Ibu LS mau ketemu lagi jam berapa ? bagaimana kalau jam 3 bu?”
Tempat : ”Kita akan bercakap-cakap dimana? bagaimana kalau disini lagi?”

STRATEGI PELAKSANAAN

Masalah : Halusinasi
Pertemuan : ke 4 (empat)

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Pasien
Subyektif :
- Pasien mengatakan tadi malam mendengar suara halusinasi lagi.
- Pasien mengatakan masih senang dengan halusinasinya sehingga menutup mata
dan telinga dilakukan hanya untuk menenangkan pikiran tetapi masih mengikuti
apa yang didengar dan dilihatnya.
- Pasien mengatakan sudah meminum obatnya.
- Pasien mengatakan kemarin sudah mengobrol dengan temannya
Obyektif :
- Kontak mata pasien baik ketika diajak bicara
- Pasien tampak antusias saat diajak bicara.
- Pasien tampak masih melakukan sikap seperti sembahyang dan kadang seperti
mengobrol dengan seseorang.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : halusinasi
3. Tujuan Khusus
Setelah 1 x 15 menit interaksi selama 6 jam pasien dapat memilih dan memperagakan
cara mengatasi halusinasi
4. Tindakan keperawatan
a. Evaluasi kegiatan latihan menghardik & obat & bercakap-cakap. Beri pujian
b. Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian (mulai 2
kegiatan)
c. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat,
bercakap-cakap dan kegiatan harian
B. Proses Pelaksanaan tindakan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore Ibu LS. Masih ingat dengan saya? Nama saya Suryaya bu”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
“Apakah Ibu sudah latihan menghardik dan minum obat?Apakah Ibu LS sudah
mengobrol dengan teman sekamar Ibu?”
“Dengan siapa Ibu mengobrol? Apa yang Ibu bicarakan?”
“Apakah halusinasi Ibu sudah berkurang setelah melakukan tiga cara tersebut?”
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
Topik : Ibu LS sekarang kita akan membicarakan tentang cara mengontrol dan
mengurangi halusinasi yaitu melakukan aktivitas, sesuai dengan janji
kita kemarin.
Waktu : “kita ngobrol mau berapa lama? 15 menit cukup”
Tempat : “kita mau ngobrol dimana? Apakah diruangan ini lagi?”
2. Fase Kerja
- “Hari ini kita akan berdiskusi mengenai cara lainnya untuk mengontrol
halusinasi Ibu. Apakah Ibu bersedia?”
- “Cara lainnya untuk mengontrol halusinasi Ibu yaitu dengan melakukan
kegiatan harian. Nanti Ibu bisa melakukan kegiatan harian yang biasa Ibu lakukan
ataupun hobi Ibu.”
- “Kegiatan harian apa yang kira-kira akan Ibu lakukan? Paling sedikit 2
kegiatan ya bu”
- “Bagaimana Ibu? Apakah Ibu mau melakukannya?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Pasien Terhadap Tindakan Keperawatan
- Evaluasi pasien (subyektif)
“Bagaimana perasaan Ibu LS setelah kita berbincang-bincang dan belajar
mengontrol halusinasi Ibu?”
- Evaluasi perawat (objektif)
Pasien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.

b. Tindak Lanjut Pasien


“Bagaimana kalau Ibu LS mencoba mengingat kembali dan melatih cara untuk
mengontrol halusinasi Ibu?”
“Bagaimana kalau kita masukkan kegiatan tersebut ke jadwal harian Ibu LS?”
“Baik, nanti Ibu LS latihan lagi, kalau ada kesulitan, kita bicarakan lagi.”
c. Kontrak Yang Akan Datang (Topik, waktu, tempat)
Topik : ”Bagimana kalau besok kita mendiskusikan halusinasi Ibu? Apakah
Ibu sudah bisa mengontrol halusinasinya atau belum.”
Waktu : ”Ibu LS mau ketemu lagi jam berapa ? bagaimana kalau jam 11 siang ?
Tempat : ”Kita akan bercakap-cakap dimana? bagaimana kalau disini lagi?”

Anda mungkin juga menyukai