Anda di halaman 1dari 18

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik


A. Kondsi Geografis
Minahasa adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, terletak diujung utara Pulau
Sulawesi. Ibukota Kabupaten Minahasa adalah Tondano, berjarak sekitar 35 km dari Manado, ibukota
Provinsi Sulawesi Utara. Jika dilihat dari letak geografis, Kabupaten Minahasa terletak pada
1o22’44’’LU/124o 33’ 52’’BT - 1o 01’ 11’’LU /124o 54’ 45’’BT ke 125o 04’ 21’’BT/1o 20’ 25’’ LU.

Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut :


 Sebelah Utara dengan Laut Sulawesi, Kota Manado, dan Kota Tomohon;
 Sebelah Timur dengan Laut Maluku, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Tomohon;
 Sebelah Selatan dengan Laut Maluku dan Kota Tomohon;
 Sebelah Barat dengan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon.
Luas Kabupaten Minahasa adalah 1.641,27 km2yang terdiri dari luas daratan adalah 1.094,88km2
dan luas perairan danau 46,54 km2 serta laut sebesar 599,85 km2. Kabupaten Minahasa terdiri atas
22 kecamatan, dimana kecamatan terluas adalah Kecamatan Tombariri (158,52 km2).

B. Kondisi Fisik
Sebagai daerah beriklim tropis, Minahasa hanya mengenal 2 musim, yaitu musim kemarau dan
musim penghujan. Menurut data yang tercatat pada stasiun Geofisika Tondano, arah angin terbanyak
bertiup menuju arah selatan pada Bulan Mei sampai November. Pada Bulan Januari sampai Februari
arah angin terbanyak bertiup menuju arah barat, sedangkan pada Bulan Maret sampai April menuju
arah utara.
Kelembaban udara berkisar rata-rata antara 89 sampai 93 persen. Sedangkan rata-rata suhu
minimum dan maksimum berkisar antara 22,1 dan 22,8 derajat Celsius.
Sepanjang tahun 2008 terjadi curah hujan yang merata selama 273 hari hujan dan beragam menurut
bulan. Curah hujan tertinggi tercatat pada Bulan Juni dengan 327,0 milimeter, sedangkan terendah
terjadi pada Bulan Februari setinggi 120,0 milimeter.
Secara hidrologi, Kabupaten Minahasa memiliki beberapa sungai besar dan anak sungai, 1 danau,
dan 12 bendung/ embung. Danau Tondano dan Sungai Tondano mempunyai arti penting dan
strategis bagi pelaksanaan pembangunan di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, khususnya Kabupaten
Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Kota Manado, Kota Tomohon dan Kota Bitung.
Dikatakan penting karena Danau Tondano dan Sungai Tondano berfungsi sebagai penyedia air untuk
kebutuhan PLTA Tonsea Lama dan Tanggari, PT. Air Manado, Irigasi dan perikanan bagi penduduk
di sekitar danau serta keindahan alam untuk objek wisata. Adapun profil DAS di Kabupaten
Minahasa, sebagai berikut:
Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Minahasa
Nama DAS Luas (Ha)
DAS Tondano 19.194

Sumber: RTRW Kabupaten Minahasa 2011 – 2031

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 1


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 2


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Minahasa

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 3


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

C. Administratif
Luas Kabupaten Minahasa adalah 1.641,27 km2yang terdiri dari luas daratan adalah 1.094,88km2
dan luas perairan danau 46,54 km2 serta laut sebesar 599,85 km2.
Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Minahasa adalah sebagai berikut :
 Sebelah Utara dengan Laut Sulawesi, Kota Manado, dan Kota Tomohon;
 Sebelah Timur dengan Laut Maluku, Kabupaten Minahasa Utara, dan Kota Tomohon;
 Sebelah Selatan dengan Laut Maluku dan Kota Tomohon;
 Sebelah Barat dengan Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Tomohon.
Kabupaten Minahasa terdiri atas 22 kecamatan, dimana kecamatan terluas adalah Kecamatan
Tombariri (158,52 km2). Pembagian Kecamatan, jumlah desa/ kelurahan beserta luasnya, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2: Nama, luas wilayah per – Kecamatan dan jumlah desa/ kelurahan

Jumlah Luas Wilayah


Nama Kecamatan Kelurahan/ Administrasi Terbangun
Desa (Ha) (%) thd total (Ha) (%) thd total
Langowan Timur 7 1.098 1,07%
Langowan Barat 10 3.108 3,02%
Langowan Selatan 9 7.543 7,32%
Langowan Utara 7 622 0,60%
Tompaso 12 3.020 120,13%
Kawangkoan 3
Kawangkoan Barat 6 4.310 4,19%
Kawangkoan Utara 4
Sonder 10 4.680 4,54%
Tombariri 14 13.920 13,52%
Pineleng 14 8.408 8,16%
Tombulu 8 4.999 4,85%
Tondano Barat 9 3.225 3,13%
Tondano Selatan 8 2.048 1,99%
Remboken 11 3.880 3,77%
Kakas 10
11.065 10,74%
Kakas Barat 13
Lembean Timur 7 8.734 8,48%
Eris 9 4.011 3,89%
Kombi 11 12.130 11,78%
Tondano Timur 11 3.668 3,56%
Tondano Utara 8 2.514 2,44%
Sumber: RTRW Kabupaten Minahasa 2011 – 2031

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 4


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten Minahasa dan Cakupan Wilayah Kajian

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 5


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

2.2 Demografi
Dilihat dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Minahasa terus
mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, tercatat penduduk Kabupaten Minahasa sebanyak 309.876
jiwa. Jumlah ini mencakup penduduk bertempat tinggal tetap maupun penduduk tidak bertempat tinggal
tetap.
Sementara, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Minahasa dari tahun 2000-2010 cenderung
mengalami peningkatan, peningkatan signifikan terjadi pada rentang tahun 2008-2010 yaitu dengan rata-
rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,88 persen. Jika dilihat dari perkembangan penduduk pada
Tahun 2000 – 2010, perkembangan yang terjadi bersifat konstan, dimana terjadi pertambahan penduduk
linear pada setiap tahunnya. Oleh karena itu, untuk memberikan penyimpangan minimum atas data
penduduk masa lampau dengan tetap mengasumsikan bahwa pola perkembangan penduduk di masa
lampau akan berlaku di masa yang akan datang, maka digunakan metoda proyeksi penduduk
menggunakan teknik analisis model regresi linear dengan persamaan matematis berikut:

P(t + x) = a + b(x)

Dimana :
P(t + x) : jumlah penduduk tahun (t + x)
X : tambahan tahun terhitung dari tahun dasar
a,b : tetapan yang diperoleh dari rumus sebagai berikut :
ΣP ΣX² − ΣX ΣX N ΣPX − ΣX ΣP
𝑎= 𝑏=
N ΣX² − (ΣX)² N ΣX² − (ΣX)²

Sumber: RTRW Kabupaten Minahasa 2011 – 2031

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 6


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Tabel 2.3: Jumlah dan Kepadatan Penduduk 5 tahun terakhir


Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Nama Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun
2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012
Langowan Timur 13.203 12.220 13.459 4.893 12.220
Langowan Barat 16.606 15.143 16.367 5.724 15.143
Langowan Selatan 7.642 7.457 3.855 2.308 7.457 101 94,86
Langowan Utara 7.900 7.990 8.631 7.990
Tompaso 13.852 15.158 15.570 4.873 15.158 459 501,92
Kawangkoan 26.558 25.904 8.582 7.337 25.904 616 601,02
Kawangkoan Barat 7.597
Kawangkoan Utara 9.668
Sonder 17.607 17.503 19.399 5.677 17.503 376 374
Tombariri 24.416 25.651 9.437 7.630 25.651 175 184,27
Pineleng 34.336 45.079 36.234 9.489 45.079 408 536,14
Tombulu 13.132 15.023 7.194 4.303 15.023 263 300,52
Tondano Barat 17.249 18.862 20.812 6.113 18.862 535 584,87
Tondano Selatan 17.451 19.716 5.540 4.556 19.716 852 962,7
Remboken 11.618 10.994 12.207 2.835 10.994 299 283,35
Kakas 22.686 21.211 12.931 5.976 21.211 205 191,69
Kakas Barat 9.881
Lembean Timur 9.361 7.523 9.043 2.265 7.523 107 86,13
Eris 11.474 9.932 11.771 2.712 9.932 286 247,63
Kombi 11.772 10.035 12.234 3.353 10.035 97 82,73
Tondano Timur 11.791 13.772 14.963 6.205 13.772 321 375,46
Tondano Utara 11.074 11.211 12.421 2.475 11.211 440 455,94
Sumber : Minahasa dalam Angka 2009 – 2011
POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 7
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Tabel 2.4: Jumlah dan Kepadatan Penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk
Nama Kecamatan Tahun Tahun Tahun Tahun
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
Langowan Timur 14.232 14.500 14.773 15.050 15.333
Langowan Barat 17.308 17.633 17.964 18.302 18.646
Langowan Selatan 4.077 4.153 4.231 4.311 4.392
Langowan Utara 9.127 9.299 9.473 9.651 9.833
Tompaso 16.465 16.774 17.090 17.411 17.738
Kawangkoan 9.075 9.246 9.420 9.597 9.777
Kawangkoan Barat 8.034 8.185 8.338 8.495 8.655
Kawangkoan Utara 10.224 10.416 10.612 10.811 11.014
Sonder 20.514 20.899 21.292 21.693 22.100
Tombariri 9.979 10.167 10.358 10.553 10.751
Pineleng 38.316 39.037 39.770 40.518 41.280
Tombulu 7.607 7.750 7.194 8.045 8.196
Tondano Barat 22.008 22.422 22.843 23.273 23.710
Tondano Selatan 5.858 5.969 6.081 6.195 6.311
Remboken 12.908 13.151 13.398 13.650 13.907
Kakas 13.674 13.931 14.193 14.460 14.732
Kakas Barat 10.449 10.645 10.845 11.049 11.257

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 8


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Lembean Timur 9.563 9.742 9.926 10.112 10.302


Eris 12.447 12.681 12.920 13.163 13.410
Kombi 12.937 13.180 13.428 13.681 13.938
Tondano Timur 15.823 16.120 16.423 16.732 17.047
Tondano Utara 13.135 13.382 13.633 13.890 14.151
Sumber : Minahasa dalam Angka 2009 – 2011

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 9


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah


Secara umum, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Minahasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Ringkasan Realisasi APBD Kabupaten Minahasa tahun 2009 – 2012, dapa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.5: Rekapitulasi realisasi APBD Kabupaten Minahasa 2009 – 2012


Tahun Rata - rata
No Realisasi Anggaran Pertumbu
2009 2010 2011 2012 han
A Pendapatan 575.407.716.025,93 599.219.470.496,55 664.204.041.274,00 0,00
a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 23.746.290.906,93 24.660.933.541,55 23.809.053.306,00 0,00
a.1.1 Pajak daerah 8.515.457.696,00 9.208.217.478,00 10.075.994.263,00
a.1.2 Retribusi daerah 6.571.699.593,93 7.949.210.241,55 4.078.265.433,00
Hasil pengolahan kekayaan
a.1.3 daerah yang dipisahkan 1.859.427.733,00 1.440.871.805,00 2.680.863.724,00
Lain - lain pendapatan daerah
a.1.4 yang sah 6.799.705.884,00 6.062.634.017,00 6.973.929.886,00
a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 475.220.527.825,00 447.601.818.254,00 485.493.481.724,00 0,00
a.2.1 Dana bagi hasil 26.817.335.019,00 30.772.603.208,00 10.101.353.783,00
Dana bagi hasil sumber daya
a.2.2 alam 246.979.806,00 216.509.046,00 15.485.879.941,00
a.2.3 Dana alokasi umum 372.083.213.000,00 374.743.606.000,00 409.265.148.000,00
a.2.4 Dana alokasi khusus 76.073.000.000,00 41.869.100.000,00 50.641.100.000,00
Lain - lain Pendapatan yang
76.440.897.294,00 126.956.718.701,00 154.901.506.244,00 0,00
a.3 Sah
a.3.1 Hibah 0,00 341.540.000,00
a.3.2 Dana Darurat 0,00 13.050.926.000,00 0,00
Dana bagi hasil pajak dari
a.3.3 provinsi kepada kabupaten 10.714.369.294,00 9.657.723.588,00 13.277.453.444,00
Dana penyesuaian dan dana
a.3.4 otonom khusus 65.726.528.000,00 103.906.529.113,00 141.624.052.800,00
Bantuan keuangan dari provinsi/
a.3.5 pemerintah daerah lainnya 0,00
B Belanja 545.517.050.281,93 606.590.446.538,55 665.749.019.091,00 0,00
b.1 Belanja Tidak Langsung 332.250.772.735,00 397.578.637.383,00 437.093.803.686,00 0,00
b.1.1 Belanja pegawai 314.856.636.162,00 375.234.116.283,00 402.625.292.052,00
b.1.2 Bunga 0,00 0,00
b.1.3 Subsidi 0,00 0,00
b.1.4 Hibah 850.000.000,00 4.206.000.000,00 12.999.182.250,00
b.1.5 Bantuan Sosial 6.183.561.952,00 5.806.900.000,00 5.152.575.000,00
b.1.6 Belanja bagi hasil 0,00
b.1.7 Bantuan Keuangan 10.345.000.000,00 10.939.571.100,00 15.678.570.384,00
b.1.8 Belanja tidak terduga 15.574.621,00 1.392.050.000,00 638.184.000,00
b.2 Belanja Langsung 213.266.277.546,93 209.011.809.155,55 228.655.215.405,00 0,00
b.2.1 Belanja pegawai 0,00
b.2.2 Belanja barang dan jasa 59.306.094.547,93 71.498.104.391,55 99.668.598.360,00
b.2.3 Belanja Modal 153.960.182.999,00 137.513.704.764,00 128.986.617.045,00
C Pembiayaan 42.371.723.656,00 69.475.673.204,00 62.104.697.162,00 0,00
Surplus/ Defisit Anggaran 29.890.665.744,00 -7.370.976.042,00 -1.544.977.817,00 0,00

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 10


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Sumber: APBD Kabupaten Minahasa

Untuk anggaran pengelolaan sanitasi SKPD tahun 2009 – 2011 masih belum stabil. Hal ini disebabkan
karena banyaknya sektor yang harus menjadi prioritas pembangunan. Rekapitulasi realisasi belanja
sanitasi SKPD dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.6: Rekapitulasi realisasi belanja sanitasi SKPD Kabupaten Minahasa 2009 – 2012
Tahun Rata - rata
No SKPD
2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan

1 PU - CK 79.760.609.815,00 92.162.968.113,00 42.998.147.000,00 0,00


1.a Investasi 79.042.708.947,00 91.347.753.113,00 41.456.647.000,00
1.b operasional/ pemeliharaan (OM) 717.900.868,00 815.215.000,00 1.541.500.000,00
2 KLH 1.085.295.714,00 1.050.299.752,00 5.397.840.000,00 0,00
2.a Investasi 1.005.838.250,00 990.659.600,00 3.410.340.000,00
2.b operasional/ pemeliharaan (OM) 79.457.464,00 59.640.152,00 1.987.500.000,00
3 Permukiman/ Tata Ruang 0,00 0,00 0,00 0,00
3.a Investasi
3.b operasional/ pemeliharaan (OM)
4 Dinkes 18.520.134.198,00 12.043.809.500,00 20.241.550.000,00 0,00
4.a Investasi 16.030.780.198,00 8.401.987.000,00 15.551.920.001,00
4.b operasional/ pemeliharaan (OM) 2.489.354.000,00 3.641.822.500,00 4.689.629.999,00
5 Bappelitbangda 700.547.296,00 953.585.000,00 316.210.000,00 0,00
5.a Investasi 9.865.000,00 28.500.000,00 3.520.000,00
5.b operasional/ pemeliharaan (OM) 690.682.296,00 925.085.000,00 312.690.000,00
6 BPMPD 2.663.911.448,00 8.516.570.000,00 2.420.310.000,00 0,00
6.a Investasi 66.700.000,00 14.100.000,00 22.150.000,00
6.b operasional/ pemeliharaan (OM) 2.597.211.448,00 8.502.470.000,00 2.398.160.000,00
7 Dinas Pasar dan Kebersihan 943.505.000,00 822.590.000,00 2.266.398.088,00 0,00
7.a Investasi 326.405.000,00 0,00 680.900.000,00
7.b operasional/ pemeliharaan (OM) 617.100.000,00 822.590.000,00 1.585.498.088,00
Dinas Perhubungan
257.770.234,00 133.000.000,00 1.559.515.000,00 0,00
8 Komunikasi dan Informasi
8.a Investasi 86.976.000,00 0,00 483.930.000,00
8.b operasional/ pemeliharaan (OM) 170.794.234,00 133.000.000,00 1.075.585.000,00
9 Belanja Sanitasi 103.931.773.705,00 115.682.822.365,00 75.199.970.088,00 0,00
Pendanaan investasi sanitasi
96.242.868.395,00 100.782.999.713,00 60.928.507.001,00 0,00
10 Total
11 Pendanaan OM 6.745.400.310,00 14.077.232.652,00 12.005.064.999,00 0,00
12 Belanja Langsung 213.266.277.546,93 209.011.809.155,55 228.655.215.405,00 0,00
Proporsi Belanja Sanitasi -
13 0,49 0,55 0,33 #DIV/0!
Belanja Langsung
Proporsi Investasi Sanitasi -
14 0,93 0,87 0,81 #DIV/0!
Total Belanja Sanitasi
Proporsi OM Sanitasi - Total
15 0,06 0,12 0,16 #DIV/0!
Belanja Sanitasi
Sumber:APBD Kabupaten Minahasa

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 11


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Besaran belanja modal sanitasi perpenduduk setiap tahunnya sebagai berikut:


Tabel 2.7: Belanja sanitasi per kapita Kabupaten Minahasa 2009 – 2012
Tahun Rata - rata
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 Pertumbuhan

1 Total Belanja Sanitasi Kabupaten 103.931.773.705 115.682.822.365 75.199.970.088 0


2 Jumlah Penduduk 0 0 0 0
Belanja Sanitasi Perkapita #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Sumber:APBD Kabupaten Minahasa
Salah satu indikator dalam melihat struktur ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari bagaimana kontribusi
tiap sektor ekonomi wilayah terhadap pembentukan PDRB. Sektor yang memiliki kontribusi terbesar
dalam struktur ekonomi Kabupaten Minahasa adalah sektor pertanian.
Tabel 2.8: Peta perekonomian Kabupaten Minahasa 2009 – 2012
Tahun
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012
PDRB harga konstan (struktur
1
perekonomian) (Rp.)
2 Pendapatan Perkapita Kabupaten (Rp.)
3 Pertumbuhan Ekonomi (%)
Sumber:

2.4 Tata Ruang Wilayah

Perumusan konsep tata ruang wilayah Kabupaten Minahasa dilakukan dengan pertimbangan bahwa
wilayah Kabupaten Minahasa pada dasarnya tidak terlepas dari kedudukan dan perannya dalam lingkup
wilayah yang lebih luas baik dalam lingkup Nasional maupun wilayah Provinsi Sulawesi Utara.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas maka konsep penataan ruang Kabupaten Minahasa
adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan sektor-sektor unggulan di Kabupaten Minahasa perlu ditingkatkan dengan


mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan.
2. Pengembangan kegiatan ekonomi dan peningkatan fungsi dan peran kota di kawasan Timur dan
Selatan Minahasa yang relatif kurang berkembang sebagai antisipasi adanya jaringan jalan nasional
Trans Sulawesi (Lintas Timur Sulawesi dan Lintas Selatan Sulawesi).
3. Pengembangan sistem transportasi yang mengkaitkan simpul-simpul pertumbuhan Kabupaten
Minahasa dengan pasar regional dan nasional (Kawasan Andalan Manado dan sekitarnya serta
Kapet Manado – Bitung).
4. Terkait dengan kebijakan RTRWN dan RTRWP Sulawesi Utara tahun 2009-2029 mengenai
penetapan kawasan lindung (Kawasan Konservasi DAS Tondano, Kawasan Hutan Lindung
Minahasa, Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa) dimana Kabupaten Minahasa memiliki beberapa
kawasan yang berfungsi lindung. Maka kawasan yang masuk dalam kriteria kawasan lindung perlu
dimantapkan fungsinya sebagai kawasan lindung dan pengembangan kawasan budidaya yang
mendukung fungsi lindung.
5. Mengembangkan potensi wilayah sehubungan dengan salah satu fungsi Kabupaten Minahasa dalam
konteks regional sebagai pusat pendidikan tinggi, pariwisata, pertanian tanaman pangan dan
perikanan air tawar.
POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 12
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

6. Memperkuat hubungan antar pusat kegiatan untuk memperkuat keterkaitan kawasan pesisir
(Minahasa bagian Selatan dan Utara) dengan kawasan non pesisir (Minahasa bagian Tengah).
7. Pola Pengembangan sistem pusat-pusat pelayanan serta prioritas pengembangannya diarahkan
pada terbentuknya sistem pusat pelayanan yang memperhatikan azas keterkaitan fungsional antar
wilayah dan kemudahan interaksi.
8. Pola pengembangan simpul-simpul produksi serta prioritas pengembangannya diarahkan pada
terbentuknya kawasan agropolitan.
9. Pola pengembangan jaringan transportasi terutama transportasi darat diarahkan untuk mendukung
terwujudnya struktur tata ruang yang lebih terintegrasi. Pola perhubungan jalan darat diarahkan untuk
mewujudkan integrasi ruang di dalam wilayah Kabupaten Minahasa. Pembangunan atau peningkatan
jalan perlu dilakukan terutama yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan utama dan simpul-simpul
produksi.

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 13


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Peta 2.3: Rencana Pusat Layanan Kabupaten Minahasa

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 14


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Peta 2.4: Rencana Pola ruang Kabupaten Minahasa

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 15


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

2.5 Sosial Budaya


A. Pendidikan
Peningaktan layanan pendidikan, merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten
Minahasa. Berdasarkan data yang ada, fasilitas pendidikan di Kabupaten terdiri dari 340 Sekolah
Dasar, 2 MI, 97 SLTP, 1 MTs, 24 SMA dan 9 SMK.

Tabel 2.9: Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Minahasa


Jumlah Sarana Pendidikan
Nama Kecamatan Umum Agama
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Tondano Barat 13 6 3 2
Tondano Timur 11 5 1
Tondano Utara 9 1 1
Eris 14 3 1
Lembean Timur 17 5 1
Kakas 35 7 1 1
Remboken 21 3 1
Kombi 23 9 2
Pineleng 25 9 3 2
Tombulu 19 7
Tombariri 30 11 2
Sonder 22 6 2 1
Kawangkoan 28 9 2 1 1
Tompaso 18 6 3
Langowan Timur 10 2
Langowan Barat 15 4 2
Tondano Selatan 11 2 1
Langowan Selatan 10 2
Langowan Utara 9 2
Sumber: RTRW Kabupaten Minahasa 2011 – 2013

B. Kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Minahasa memiliki komitmen terhadap penurunan angka kemiskinan dan
peningkatan kesejahteraan. Untuk melihat jumlah penduduk miskin di Kabupaten Minahasa, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.10: Jumlah Penduduk Miskin per Kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Keluarga Miskin (KK)
Langowan Timur 526
Langowan Barat 952
Langowan Selatan 570
Langowan Utara
Tompaso 386

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 16


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

Kawangkoan 500
Sonder 400
Tombariri 2.093
Pineleng 1.970
Tombulu 769
Tondano Barat 588
Tondano Selatan 1.004
Remboken 1.273
Kakas 2.277
Lembean Timur 807
Eris 734
Kombi 594
Tondano Timur 865
Tondano Utara 258
Sumber: Minahasa dalam angka 2011

Pada umumnya jenis sarana perumahan masyarakat Kabupaten Minahasa terbagi kedalam tiga jenis
yaitu permanen, semi permanen dan tidak permanen. Data kepemilikan rumah di Kabupaten
Minahasa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.11: Jumlah Rumah per Kecamatan
Nama Kecamatan Jumlah Rumah
Langowan Timur 3.722
Langowan Barat 4.319
Langowan Selatan 1.995
Langowan Utara 2.445
Tompaso 4.169
Kawangkoan 7.535
Sonder
Tombariri 5.692
Pineleng 8.580
Tombulu 4.125
Tondano Barat 4.015
Tondano Selatan
Remboken
Kakas 4.833
Lembean Timur 1.577
Eris 2.399
Kombi 2.648
Tondano Timur 3.151
Tondano Utara 2.416
Sumber: Minahasa dalam Angka 2011

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 17


BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA

2.6 Kelembagaan

Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Minahasa disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah no. 41 tahun
2007, dan Peraturan Daerah Kabupaten Minahasa tentang , maka
Pemerintah Daerah menyusun struktur organisasi kelembagaannya.
Untuk pengelolaan sanitasi di tingkat Kabupaten, maka Pemerintah Daerah membentuk Pokja Sanitasi
berdasarkan SK Bupati , yang didalamnya terdiri dari berbagai SKPD, baik
yang memiliki tupoksi langsung terkait sanitasi, maupun tidak langsung.

Gambar 2.1: Struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Minahasa


Gambar 2.2: Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan pengelolaan Sanitasi

POKJA SANITASI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2013 Page 18

Anda mungkin juga menyukai