RPJM Desa
“UU Desa menyatakan bahwa RPJM desa dan Rencana Kerja Pemerintah desa
adalah satu satunya dokumen perencanaan di tingkat desa. Hal ini sebagai bagian
dari konsekuensi logis dari pasal 1 UU Desa bahwa desa berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian juga Kepala Desa yang dipilih langsung oleh rakyat mempunyai hak dan
otoritas untuk merumuskan visi dan misi yang dituangkan dalam dokumen
perencanaan tersebut” kata Budiman Sudjatmiko seperti yang di sampaikan melalui
siaran persnya.
Meskipun ada rencana penghapusan regulasi tentang RPJM Desa itu, namun
Budiman juga menyadari bahwa masih ditemuinya hambatan teknis terkait dalam
penyusunan dokumen RPJM desa dan RKP desa. Hambatan tersebut justru yang
perlu di lihat ulang, salah satunya adalah dengan menyelaraskan dokumen RPJM
Desa dengan menggunakan teknologi informasi yang sekarang di kembangkan oleh
Kementrian Komunikasi dan Informatika tentang e-government dalam upaya
mempermudah penyusunan dokumen RPJM desa, RKP desa dan APB desa.
Mantan Wakil Ketua Pansus RUU Desa dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut juga
menyarankan kepada koleganya di PDIP tersebut untuk lebih mengoptimalkan fungsi
pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam meningkatkan
kapasitas aparatur pemerintah desa dan memaksimalkan peran tenaga pendamping
desa yang yang telah dipersiapkan untuk mendampingi dan memfasilitasi penyusunan
dokumen RPJM Desa dalam rangka sinergi perencanaan desa.