Anda di halaman 1dari 2

Budiman Sudjatmiko Sarankan Kemendagri Untuk Meninjau Kembali Pembatalan

RPJM Desa

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko


(09/02/2019) melalui pernyataan tertulisnya meminta kepada
Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo untuk meninjau ulang terkait
wacana pencabutan peraturan tentang penyusunan dokumen
Rencana Jangka Menengah Desa atau RPJM Desa yang tertuang
dalam Permendagri No 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa. Menurutnya, penyusunan dokumen RPJM
Desa merupakan ketentuan yang sudah di atur dalam Undang
Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa yang diturunkan ke
dalam PP nomor 47 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Sehingga pencabutan
Permendagri 114 Tahun 2014 tersebut tidak serta-merta menghilangkan ketentuan
RPJM Desa itu sendiri di dalam UU Desa.

“UU Desa menyatakan bahwa RPJM desa dan Rencana Kerja Pemerintah desa
adalah satu satunya dokumen perencanaan di tingkat desa. Hal ini sebagai bagian
dari konsekuensi logis dari pasal 1 UU Desa bahwa desa berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian juga Kepala Desa yang dipilih langsung oleh rakyat mempunyai hak dan
otoritas untuk merumuskan visi dan misi yang dituangkan dalam dokumen
perencanaan tersebut” kata Budiman Sudjatmiko seperti yang di sampaikan melalui
siaran persnya.

Meskipun ada rencana penghapusan regulasi tentang RPJM Desa itu, namun
Budiman juga menyadari bahwa masih ditemuinya hambatan teknis terkait dalam
penyusunan dokumen RPJM desa dan RKP desa. Hambatan tersebut justru yang
perlu di lihat ulang, salah satunya adalah dengan menyelaraskan dokumen RPJM
Desa dengan menggunakan teknologi informasi yang sekarang di kembangkan oleh
Kementrian Komunikasi dan Informatika tentang e-government dalam upaya
mempermudah penyusunan dokumen RPJM desa, RKP desa dan APB desa.

Mantan Wakil Ketua Pansus RUU Desa dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut juga
menyarankan kepada koleganya di PDIP tersebut untuk lebih mengoptimalkan fungsi
pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam meningkatkan
kapasitas aparatur pemerintah desa dan memaksimalkan peran tenaga pendamping
desa yang yang telah dipersiapkan untuk mendampingi dan memfasilitasi penyusunan
dokumen RPJM Desa dalam rangka sinergi perencanaan desa.

Sebagaimana di ketahui, Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo menyampaikan


rencana untuk menghapus 51 peraturan yang menghambat birokrasi pada saat
memberi arahan dalam Rapat Koordinasi Gubernur, Sekda dan Kepala Kesbangpol
se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (7/2/2018) . Hal itu Menurut Tjahjo,
merupakan tahap awal mengefisienkan serta mengefektifkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan mempermudah masuknya investasi sehingga
pemerintah daerah bisa mengembangkan daerahnya secara lebih optimal.
"Kami cabut supaya kepala desa lebih fokus kepada program bantuan desanya di
mana desa hanya melakukan tugas apa-apa yang menjadi program gubernur, bupati
atau wali kota yang ada," kata Tjahjo sebagaimana di kutip dari kompas.com.

Tag : Budiman Sudjatmiko, DPR, Kemendagri, Desa

Anda mungkin juga menyukai